135137 AKJ 2005 07 08 Diskusi Partisipasi Masyarakat Untuk Mengatur Kebijakan
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
Lokasi
Reporter & Camerawan
Tanggal Liputan
: Diskusi partisipasi masyarakat untuk mengatur kebijakan
: Hotel Inna garuda Yogyakarta
: Rina dan Intro
: 7 Juni 2005
Partisipasi rakyat atau partisipasi public / adalah kosa kata yang sangat popular terdengar di telinga /
seiring dengan lengsernya kekuasaan orde baru / dan terbukanya kran Reformasi // Partisipasi sebagai salah
satu pilar demokrasi dan prasayarat good governance / yang beriringan dengan akuntabilitas dan transparasi
menjadi kata yang sangat mudah diucapkan oleh berbagai pihak //
Yang menjadi pertanyaan sekarang / apakah benar partisipasi public telah terumuskan dengan baik dan
menjadi kesepahaman serta kesadaran bersama / untuk terus menerus didesakkan dan diwujudkan di DIY ? /
karena mengingta bahwa saat ini partisipasi public / masih menjadi kosa kata indah / yang belum dapat
terealisir dengan baik karena adanya beberapa prasyarat yang belum terpenuhi //
Hal tersebut / dibedah dalam Forum LSM DIY Focus Group Discussion “ Partisipasi rakyat dalam
Pengambilan kebijakan public “ / siang kemarin di Hotel Inna garuda Yogyakarta // hadir dalam acara tersebut
Syukri Fadoli(Wakil Walikota Yogyakarta) / H . Idham Samawi ( Bupati bantul ) / A Djunaedi ( Kepala badan
Informasi Daerah Provinsi DIY ) / Bambang Sulistyo ,SH ( Kabag Hukum Kulonprogo ) //
A. Djunaedi ( Kepala badan Informasi daerah Propinsi DIY ) / membacakan sambutan tertulis dari
Gubernur DIY / menyatakan bahwa partisipasi rakyat dalam pengambilan kebijakan / adalah salah satu bagian
penting / dan tidak terpisahkan / dalam suatu proses perumusan kebijakan public modern // Dalam konteks ini /
para pengambil dituntut agar bersikap hati –hati / dan objektivitas dalam mejaring aspirasi yang berkembang
dalam masyarakat / sekaligus senantiasa intens untuk mengevaluasi terhadap hasil kebijakan yang telah
diterapkan //
Sedangkan H. Idham Samawi / pada kesempatan yang berbeda menjelaskan bahwa jika ada kebijakan
yang gagal dilaksanakan / atau tidak berjalan / semestinya harus ada peraturan yang menindak bupati atau
walikota sebagai pihak yang bersalah / karena selama ini / tidak ada peraturan yang mebuat bupati ikut bersalah
// Misalnya saja kalau ada seorang anak putus sekolah / maka bupati dianggap tidak bersalah// Kini harus
sebaliknya / dibuat peraturan agar bupati ikut bersalah karena merupakan tanggung jawabnya // meskipun hanya
satu orang anak / karena itu merupakan salah satu perubahan yang dilakukan agar masyarakat percaya // tanpa
ada kepercaya an dari masyarakat / maka partisipasi rakyat tidak berjalan //
===statement H . Idham Samawi ( Bupati bantul )===
( ” Tanpa partisipasi masyarakat s/d Omong kosong jika masyarakat mau berpartisipasi..)
Demikian Rina dan Intro melaporkan untuk AKJ / RBTV //
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1
Judul
Lokasi
Reporter & Camerawan
Tanggal Liputan
: Diskusi partisipasi masyarakat untuk mengatur kebijakan
: Hotel Inna garuda Yogyakarta
: Rina dan Intro
: 7 Juni 2005
Partisipasi rakyat atau partisipasi public / adalah kosa kata yang sangat popular terdengar di telinga /
seiring dengan lengsernya kekuasaan orde baru / dan terbukanya kran Reformasi // Partisipasi sebagai salah
satu pilar demokrasi dan prasayarat good governance / yang beriringan dengan akuntabilitas dan transparasi
menjadi kata yang sangat mudah diucapkan oleh berbagai pihak //
Yang menjadi pertanyaan sekarang / apakah benar partisipasi public telah terumuskan dengan baik dan
menjadi kesepahaman serta kesadaran bersama / untuk terus menerus didesakkan dan diwujudkan di DIY ? /
karena mengingta bahwa saat ini partisipasi public / masih menjadi kosa kata indah / yang belum dapat
terealisir dengan baik karena adanya beberapa prasyarat yang belum terpenuhi //
Hal tersebut / dibedah dalam Forum LSM DIY Focus Group Discussion “ Partisipasi rakyat dalam
Pengambilan kebijakan public “ / siang kemarin di Hotel Inna garuda Yogyakarta // hadir dalam acara tersebut
Syukri Fadoli(Wakil Walikota Yogyakarta) / H . Idham Samawi ( Bupati bantul ) / A Djunaedi ( Kepala badan
Informasi Daerah Provinsi DIY ) / Bambang Sulistyo ,SH ( Kabag Hukum Kulonprogo ) //
A. Djunaedi ( Kepala badan Informasi daerah Propinsi DIY ) / membacakan sambutan tertulis dari
Gubernur DIY / menyatakan bahwa partisipasi rakyat dalam pengambilan kebijakan / adalah salah satu bagian
penting / dan tidak terpisahkan / dalam suatu proses perumusan kebijakan public modern // Dalam konteks ini /
para pengambil dituntut agar bersikap hati –hati / dan objektivitas dalam mejaring aspirasi yang berkembang
dalam masyarakat / sekaligus senantiasa intens untuk mengevaluasi terhadap hasil kebijakan yang telah
diterapkan //
Sedangkan H. Idham Samawi / pada kesempatan yang berbeda menjelaskan bahwa jika ada kebijakan
yang gagal dilaksanakan / atau tidak berjalan / semestinya harus ada peraturan yang menindak bupati atau
walikota sebagai pihak yang bersalah / karena selama ini / tidak ada peraturan yang mebuat bupati ikut bersalah
// Misalnya saja kalau ada seorang anak putus sekolah / maka bupati dianggap tidak bersalah// Kini harus
sebaliknya / dibuat peraturan agar bupati ikut bersalah karena merupakan tanggung jawabnya // meskipun hanya
satu orang anak / karena itu merupakan salah satu perubahan yang dilakukan agar masyarakat percaya // tanpa
ada kepercaya an dari masyarakat / maka partisipasi rakyat tidak berjalan //
===statement H . Idham Samawi ( Bupati bantul )===
( ” Tanpa partisipasi masyarakat s/d Omong kosong jika masyarakat mau berpartisipasi..)
Demikian Rina dan Intro melaporkan untuk AKJ / RBTV //
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1