110927 AKJ 2005 09 07 Diskusi Kemrosotan Nilai Rupiah Dan BBM

NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
Lokasi
Reporter & Camerawan
Tanggal Liputan

: Diskusi kemrosotan nilai rupiah dan naiknya harga BBM
: Pusat studi ekonomi pancasila
: Wawan
: 6 September

Berkenaan dengan merosotnya nilai rupiah / dan rencana pemerintah / untuk menaikkan harga Bahan
Bakar Minyak dalam waktu dekat ini / maka pusat studi ekonomi pancasila (PUSTEP) Universitas Gajah Mada
selasa siang kemarin / mengadakan diskusi mengenai masalah tersebut // Dalam diskusi tersebut Revrison
Baswir selaku pemateri / dan juga kepala pelaksana pusat studi ekonomi pancasila atau PUSTEP
mengungkapkan / kemrosotan nilai rupiah / dan penurunan jumlah cadangan devisa tersebut terutama
disebabkan oleh tiga faktor / pertama tingginya kebutuhan devisa untuk membiayai impor bahan baku dan
barang modal yang terkait dengan investasi domestik / kadua tidak seimbangnya pembiayaan antara kebutuhan
devisa untuk membiayai pertcepatan pembiayaan pelunasan utang / dan yang ketiga meningkatnya pembayaran
utang luar negeri yeng sudah jatuh tempo //
Stedmend

-------------------Revrison Baswir ( Kepala Pelaksana Pusat Studi Ekonomi Pancasila/ UGM )----------------------time code ( Sekitar - 01.36.13 - 02.40.55)
Revrison Baswir menambahkan / sulit dimengerti / mengapa harga BBM tiba-tiba dituding sebagai
kambing hitam kenaikan nilai tukar rupiah tersebut // sedangkan faktor yang mendorong berkembangnya
wacana bahwa kemrosotan nilai rupiah berkaitan dengan rendahya harga BBM adalah / selain akan berdampak
terhadap penurunan konsumsi BBM / peningkatan harga BBM diyakini dapat membantu mengurangi barangbarang impor dalam arti luas // kemudian terlepas dari peningkatan harga minyak mentah di pasar internasional
/ sesuai dengan pelaksanaan libberalisasi sektor migas harga BBM tahun 2005 ini memang telah dijadwalkan
untuk dilepas ke mekanisme pasar //
Dalam diskusi tersebut Revrison Baswir juga mengungkapkan peningkatan harga BBM tersebut wajib
ditolak karena tidak berkaitan secara langsung dengan kemrosotan nilai tukar rupiah / apalagi dengan
pengurangan cadangan devisa // Dia lebih berharap pemerintah segera melaksanakan lima agenda yaitu
penghapusan sebagian utang luar negeri / melaksanakan kontrol devisa / melaksanakan sistem kurs
mengambang terkendali / menghentikan pelaksanaan agenda libralisasi sektor migas / dan meresulfe kabinet
dan mengganti haluan dalam merumuskan kebijakan ekonomi nasional //

Prasetya melaporkan Untuk Apa kabar Jogja RBTV ///

ACC

Redaktur


Narator

Editor
1