S TE 1102479 Chapter1

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pendidikan nasional memegang peranan yang sangat penting bagi Negara

Indonesia dan merupakan hak bagi setiap warga negara. Hal ini disebabkan karena
pendidikan

nasional

bertujuan

untuk

mencerdaskan


kehidupan

bangsa

dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. UndangUndang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 menjamin setiap warga negara untuk memperoleh
kesempatan yang sama memperoleh pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa anak
berkelainan berhak pula memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lainnya (anak
normal) dalam pendidikan. Pendidikan khusus sangat diperlukan bagi mereka yang
memiliki kesulitan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kelainan fisik,
mental emosional, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa atau
sering disebut dengan difabel (differently abled). Difabel atau juga disebut disabilitas
merupakan istilah untuk mengganti istilah penyandang cacat.
Menurut Permendikbud RI No. 157 Tahun 2014 pasal 2, Pendidikan khusus
merupakan pendidikan bagi: (a) peserta didik berkelainan atau berkebutuhan khusus
yaitu yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena

kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial; dan/atau (b) peserta didik
yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.
Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah sekolah khusus bagi anak usia sekolah yang
memiliki “kebutuhan khusus”. Menurut Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 1993, lembaga pendidikan SLB adalah lembaga pendidikan yang
bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan mental, perilaku
dan sosial agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan
Nur Fauziyah R., 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU REAKSI GERAKAN TANGAN BAGI KAUM DISABILITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2

dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Satuan SLB disebut juga sistem
segregasi yaitu sekolah yang dikelola berdasarkan jenis ketunaan namun terdiri dari
beberapa jenjang.
Adapun satuan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus terdiri dari jenjang
TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMLB (Mangunsong, 1998). Jenis pendidikan Luar

Biasa tersebut meliputi: SLB-A bagi peserta didik Tunanetra, SLB-B bagi peserta didik
Tunarungu, SLB-C bagi peserta didik Tunagrahita, SLB-D bagi peserta didik
Tunadaksa, SLB-E bagi peserta didik Tuna Laras, dan SLB-G bagi peserta didik Tuna
Ganda. Disamping itu, pada saat ini telah berkembang pula sekolah untuk anak autis.
Pendidikan luar biasa secara sadar memberikan pelayanan pendidikan dengan
sebaik-baiknya. Salah satu pelayanan akademik yang diberikan adalah pelajaran
pendidikan jasmani adaptif. Kegiatan olahraga merupakan suatu bagian dari kegiatan
hidup manusia, bahkan dapat dikatakan bahwa olahraga merupakan kegiatan yang
sudah menjadi sebuah kebutuhan hidup masing-masing individu. Apabila olahraga
diberikan kepada anak-anak, maka kegiatan latihan tersebut harus memperhatikan
kebutuhan dan kemampuan maksimal respon tubuh dari anak itu sendiri. Tidak semua
anak dilahirkan dalam keadaan sempurna, ada sebagian kecil yang mengalami
hambatan-hambatan, baik dalam perkembangan fisik maupun dalam perkembangan
mental.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak
(meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, olahraga merupakan kebutuhan
hidup yang sifatnya periodik, artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan
membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. menurut

Faizati Karim (2002, hlm. 5), olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang
terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan
untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Olahraga juga merupakan bentuk perilaku
gerak manusia yang spesifik, arah dan tujuan orang berolahraga termasuk waktu dan
lokasi kegiatan dilaksanakan sedimikian beragam sehingga sebagai bukti bahwa

Nur Fauziyah R., 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU REAKSI GERAKAN TANGAN BAGI KAUM DISABILITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3

olahraga merupakan fenomena yang relevan dengan kehidupan sosial dan juga ekspresi
budaya berkarya pada manusia (KDI-Keolahragaan, 2000, hlm. 7).
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pada kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran pendidikan jasmani adaptif di SLB BC FADHILAH Cipacing, siswa-siswa
mengalami keterbatasan media yang mendukung terhadap proses pembelajaran,
diantaranya adalah media pembelajaran. Dengan permasalahan tersebut maka
dibutuhkan suatu media yang dapat merangsang aktivitas dan minat anak untuk
mengeksplorasi kemampuan dirinya dan dapat memenuhi segala kebutuhannya terutama

dalam proses belajar di sekolah.
Dalam upaya memperbaiki kondisi di atas peneliti berkeinginan melakukan
penelitian dengan menggunakan alat bantu reaksi gerakan tangan berbasis
mikrokontroler yang telah dibuat oleh peneliti sebagai media untuk meningkatkan
kemampuan motorik pada kaum disabititas. Media yang dibuat oleh peneliti tersebut
belum diketahui tingkat kelayakan implementasinya, sehingga mendorong peneliti
untuk mencoba mengkaji dan membahasnya dalam bentuk penelitian dengan judul:
“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU REAKSI GERAKAN TANGAN
BAGI KAUM DISABILITAS”.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dalam penelitian ini

permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat penguasaan reaksi siswa kaum disabilitas setelah
menggunakan alat bantu?
2. Bagaimana efektivitas penggunaan alat bantu reaksi gerakan tangan pada
mata pelajaran pendidikan jasmani adaptif bagi kaum disabilitas di SLB BC

Fadhilah?

1.3.

Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah penelitian yang telah disebutkan di atas maka

peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:

Nur Fauziyah R., 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU REAKSI GERAKAN TANGAN BAGI KAUM DISABILITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4

1. Mengetahui tingkat penguasaan reaksi siswa kaum disabilitas setelah
menggunakan alat bantu.
2. Mengetahui efektivitas penggunaan alat bantu reaksi gerakan tangan pada
mata pelajaran pendidikan jasmani adaptif bagi kaum disabilitas di SLB BC
Fadhilah.


1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif sebagai

bahan pertimbangan dalam penggunaan media berupa alat untuk mengembangkan
stimulus reaksi, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memahami
proses perkembangan disabilitas dengan menggunakan alat bantu reaksi gerakan tangan
berbasis mikrokontroler. Secara rinci, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi banyak pihak diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif penggunaan media
pembelajaran, serta memberikan gambaran bagaimana pengembangan dan
penggunaan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan silabus di SLB.
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
masukan guna penyempurnaan dan perbaikan dalam proses pembelajaran
untuk memberbaiki kualitas alat bantu reaksi gerakan tangan dalam untuk
membantu proses perkembangan motorik disabilitas.
3. Bagi peserta didik, penggunaan alat ini diharapkan dapat meningkatkan
proses perkembangan motorik bagi kaum disabilitas.

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk
memperluas wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran.

1.5.

Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman

peneliti agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan
akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut:

Nur Fauziyah R., 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU REAKSI GERAKAN TANGAN BAGI KAUM DISABILITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

5

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai teori yang berkaitan dengan
efektivitas, media pembelajaran, alat bantu reaksi gerakan tangan, perkembangan anak
disabilitas, pendidikan jasmani adaptif, dan gerak dasar non lokomotor .
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian, prosedur penelitian, langkahlangkah penelitian, paradigm penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrument
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.
BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan uraian hasil penelitian, seperti hasil studi pendahuluan,
temuan dari studi pendahuluan, hasil akhir reaksi disabilitas menggunakan alat bantu
reaksi gerakan tangan, dan pembahasan tentang hasil implementasi beserta hasil uji
efektivitas alat bantu reaksi gerakan tangan.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para
pengguna hasil perancangan perangkat yang dibangun.

Nur Fauziyah R., 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU REAKSI GERAKAN TANGAN BAGI KAUM DISABILITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu