Manajenen Berbasis Sekolah sebagai Paradigma Baru Pengelola Pendidikan

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:23:02 2017 / +0000 GMT

Manajenen Berbasis Sekolah sebagai Paradigma Baru Pengelola Pendidikan
LINK DOWNLOAD [19.21 KB]
Manajenen Berbasis Sekolah sebagai Paradigma Baru Pengelola Pendidikan
Sistem pendididikan yang selama ini dikelola dalam suatu iklim birokratik dan sentralistik dianggap sebagai salah satu sebab yang
telah membuahkan keterpurukan dalam mutu dan keunggulan pendidikan di tanah air. Mengapa demikian? Karena sistem birokrasi
selalu menempatkan kekuasaan sebagai faktor yang paling menentukan dalam prosespengambilan keputusan. Sekolah-sekolah saat
ini telah terkungkung oleh kekuasaan birokrasi yang ?menggurita? sejak kekuasaan tingkat pusat hingga daerah, bahkan terkesan
semakin buruk dalam era desentralisasi ini. Ironisnisnya, kepala sekolah dan guru-guru sebagai pihak yang paling memahami realita
pendidikan berada pda tempat yang ?dikendalikan?. Merekalah seharusnya yang paling berperan sebagai pengambil keputusan
dalam mengatasi berbagai persoalan sehari-hari yang menghadang upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun, mereka adalah
dalam posisi tidak berdaya dan tertekan oleh berbagai pembakuan dalam bentuk juklak dan juknis yang ?pasti? tidak sesuai dengan
kenyataan objective di masing-masing sekolah. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kekuasaan birokrasi
persekolahan telah membuat sistem pendidikan kita tidak pernah berhenti dari keterpurukan.
Kekuasaan birokrasi jugalah yang menjadi sebab dari menurunnya semangat partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendididkan disekolah. Dulu, sekolah sepenuhnya dimiliki oleh masyarakat dan merekalah yang membangun dan memelihara
sekolah, mengadakan sarana pendidikan, serta iuran untuk mengadakan biaya operasional sekolah. Jika sekolah telah mereka
bangun, masyarakat hanya meminta guru-guru pada pemerintah untuk diangkat pada sekolah tersebut. Pada waktu itu, kita
sebenarnya telah mencapai pembangunan yang berkelanjutan (subtainable development), karena sekolah adalah sepenuhnya milik

masyarakat yang senantiasa bertanggung jawab dalam pemeliharaan serta operasional pendidikan sehari-hari. Namun, keluarnya
Impres SDN No. 10/1973 adalah titik awal dari keterpurukan siste pendidikan, terutama sistem pendidikan/ persekolahan Ditanah
Air. Pemerintah telah mengambil alih ?kepemilikan? sekolah yang sebelumnya milik masyarakat sekarang menjadi milik pemerintah
dan dikelola sepenuhnya secara birokrasi bahkan sentralistis. Sejak itu secara perlahan ?rasa miliki? sekolah dari masyarakat
menjadi pudar bahkan akhirnya menghilang. Peran masyarakat yang sebelumnya ?bertanggung jawab?, dan mulai berubah menjadi
hanya ?berprtisipasi? terhadap pendidikan, selanjutnya masyarakat menjadi ?asing? terhadap sekolah. Semua sumber daya
pendidikan ditanggung oleh pemerintah dan sekolah tidak ada alasan bagi masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi apalagi
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan disekolah.
Pergeseran paradigma pengelola pendidikan dasar dan menengah telah tercermin dalam visi pembangunan pendidikan nasional yang
tercantum dalam GBHN No. 10/1999: ? mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas guna
mewujudkan bangsa yang beraklah mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertangggung jawab,
terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi?. Amanat GBHN ini menyiratkan suatu kekhawatiran yang mendalam
dari berbagai komponem bangsa terhadap prestasi sistem pendidikan nasional yang kini tampak mulai menurun dalam
mempersiakan SDM yang tangguh dan mampu bersaing di era tanpa batas kedepan.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memang bisa disebut suatu pergeseran paradigma dalam pengelola pendidikan, namun tidak
berarti paradgma ini ?baru? sama sekali, karena sebelumnya kita pernah memiliki Inpres No. 10/1973. Sekolah-sekolah dikelola
secara mikro dengan sepenuhnya di perankan oleh kepala sekolah dan guru-guru sebagai pegelola dan pelaksana pada setiap sekolah
yang juga tidak terpisakan dari lingkungan masyarakat. MBS bermaksud ?mengembalikan? sekolah kepada pemiliknya, yaitu
masyrakat, yang diharapkan akan merasa bertanggung jawab kembali sepenuhnya terhadap penyelenggaraan penddikan di
sekolah-sekolah.

Sisi moralnya adalah bahwa hanya sekolah dan masyarakatlah yang paling mengetahui berbagai persoalan pendidikan yang dapat
menghambat peningkatan mutu kependidikan. Dengan demikian, merekalah yang seharusnya menjadi pelaku utama dalam
membangun pendidikan yang bermutu relavandengan kebutuhan masyarakat. Hanya kepala sekolah yang mengetahui apakah
guru-guru berkerja dengan baik, apakah buku-buku kurang, apakah perpustakaan yang digunakan, apakah sarana pendidikan masih
latyak pakai dan sebagainya. Kepala sekolah dapat ?berunding? dengan masyarakat untuk memecahkan berbagai persoalan
pendidikan bersama-sama termasuk dalam mengatasi kekurangan sarana an prasarana pendidikan.
Disisi lain, hanya gurulah yang paling memahami, mengapa prestasi belajar murid-muridnya menurun, mengapa sebagian murid
bolos atau putus sekolah, metode mengajar apakah yang efektif, apakah kurikulum dapat dlaksanakan, dan sebagainya. Guru-guru
dan kepala sekolah dapat bekerja sama dalam memecahkan masalah-masalah yang menyangkut proses pembelajaran tersebut. Untuk
itu, kepela sekolah dan guru-guru harus dkembangkan kemampuannya dala melakukan kajian dan analisis agar semakin peka dan
memahami dengan cepat cara-cara pemecah masalah pendidikan disekolahnya masing-masing.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:23:02 2017 / +0000 GMT

Dengan MBS, pemecahan masalah internal sekolah, baik yang menyangkut proses pembelajaran maupun sumber daya

pendukungnya cukup dibicarakan di dalam sekolah dengan masyarakatnya, sehingga tidak perlu diangkat ke tingkat pemerintah
daerah apalagi ke

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |