Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan

PARADIGMA M R V PEMWNGUNAN INDONESIA BERBASIS KELAUTAN

Bismillahirahmannirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera bagi kita semua, dan selamat pagi.
Yang Terhormat,
Presiden RI, Ibu Megawati Soekarnoputri
beserta Bapak Taufik Kiemas,
Para Pimpinan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara,
Para Menteri Kabinet Gotong Royong,
Yang Mulia Para Duta Besar Negara-Negara Sahabat,
Rektor lnstitut Pertanian Bogor,
Ketua dan Anggota Senat lnstitut Pertanian Bogor,
Sivitas Akademika lnstitut Pertanian Bogor
Keluarga; Para Undangan dan Hadirin yang berbahagia.
Pada hari yang berbahagia ini, puji syukur sepantasnya kita panjatkan kehadirat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena atas segala rahmat dan kamnia-Nya kita bersamasama dapat berkumpul dalam acara pengukuhan saya sebagai Gum Besar Tetap Bidang
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor.
Kepada para undangan yang berkenan hadir dalam acara ini, khususnya Ibu
Presiden, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus dari lubuk hati yalig

paling dalam. Semoga keikhlasan Ibu Presiden dan selumh hadirin untuk berkenan
hadir pada acara ini menjadi amal sholeh di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bagi seluruh insan perguruan tinggi, khususnya civitas academica IPB, orasi ilmiah
ini terasa istirnewa karena baru pertama kali sepanjang sejarah IPB dan bole11jadi
perguruan.tinggi lainnya di tanah air, d i i i oleh Presiden RI, para pimpinan Lembaga
Tertinggi dan Tinggi
. .. Negara.

RINGKASAN ORASI ILMIAH

Dengan kehadiran top decision-makersd.arilembaga,eks~~kutif,legis.latif
.~
dan yudikatif, kalangan swasta dan LSM baik dari pusat maupun daerah, saya berhasap
jikasekiranya substansidrasi mah
ini bergu"&agi
Gta
~

&&:Gnja&&


bangsa Indonesia sebagai bangsa
.. yang maju, makmur, mandiridan berkeadilw,
.... . maka
..
kiranya dapat diimplementasikan dalam kebijakan d m program pembangunan bangsa
secara keselumhan. Dengan demikian, kita akin m a i p u menghapus kesati bahwa
perguman tinggi kita hanya sebuah "menaragading" (iwrytower). Dalaq~ngenian
bahwa begitu banyak hasil hniliiian d$ &a ilmiah berkualitas Gang dihasilkan oleh
insan perguman tinggi Indonesia, tetapi sangat sedikit ying di&nfaatkan'olek pihak
pemerintah maupunswasta kita. S e l h kurang iebii 50 tahnn drin,juga mungkinsampai
sekarang, kita lebih senang mengimpor teknologi asing, tanpa kepedulianuntuk turut
membina dan mengembangkan kemampuan IPTEK nasional. &ibatny< kini kita sangat
tergantung pada kekuatan a s k di harnpir semua bidang kehidupan. Suatu harga yang
sangat mahal yang hams kita bayar.
Oleh karena itu, saya berdoa bahwa kehadiran kita bersama pada upacara osasl
ilmiah ini semoga meneguhkan keyakinan kita bahwa diantara sekian banyak fakto~
(variables)yang menentukan kemajuandan kemakmuran suatu bangsa, maka faktos
penguasaan dan penerapan IPTEK dalam segenap kiprah kegiatan pembangunan
(bidang kehidupan) bangsa tersebut mempakan yang paling dominan. Buktinya tidak
ada satu pun negara maju di dunia (seperti yang tergabung dalam OECD) yang tidak

mumpuni soal kemampuan IPTEKnya.
Dalam kesempatan yang penuh dengan kekhidmatan akademis ini,perkenankanlah
saya menyampaikan orasi ilmiah berjudul "ParadigmaBaru Pembangunan
Indonesia Berbasis Kelautan". Orasi ilmiah yang menggagas pmbangunan
bangsa berbasis kelautan secara berkelanjutan ini disusun atas dasar uga hipotesis utama.
Pertama, sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan
sumberdaya kelautan yang luar biasa besar dan ragam nya, maka menjadikau
pembangunan berbasis kelautan sebagai ams utama (main stream)pembangunan
bangsa ini akan memberi manfaat bagi peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa
secara keseluruhan. Kedua, bahwa pengelolaan danpendayagunaan kekayaan laut
yang selama ini dilakukan berjalan secara tidak optimal dan tidak mengindahkan kaidahkaidah dan azas pembangunan berkelanjutan sehingga memberikan hasil-hasil yang

I
PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN INDONESIA BERBASIS KELXUTAN

tidak sebagaimanadiharapkan. h
i dicerminkan antara lain denganadanyaw a j a h k

(kesenjangan yang tajam) dalam hampir semua sisi kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat sem menimbulkan berbagai kemsakan lingkungan di beberapa kawasan

pesisirdan laut yang mengancam k e l e s t h sumberdaya dam dan lingkungan perairan
laut Indonesia. Ketiga, melalui penerapan IPTEK, manajemen profesional dan
akhlaqul karimah, maka kekayaan sumberdaya kelautan tropis sebagai keunggulan
komparatif dapat ldta transfonnasikanmenjadi keunggulan kompetitif bangsa.
Orasi itmiah ini me~pakan
hasil dari renungan, pengalaman dan pemikiranpanjang
saya menggeluti kehidupan yang bergitan dengan pesisir dan laut. Dilahirkan dari
keluarga nelayan, dibesarkan dalam mdisi dan budaya pesisir, menekuni ilmu di bidang
kelautan dan perikanan, clan bekerja selama dua puluh tahun sebagai akademisi, peneliti
dan konsultan di bidang kelautan dan perikanan serta dalam dua tahun terakhir ini
mendapat amanah menjadi nakhoda pada Departemen Kelautan dan Perikanan,
membawa keyakinanpenuh pada saya bahwa pemhangunan berbasis kelautan akan
mampu menghantarkan bangsa ini menjadi lebii makmur, adid, dan sejahtera. Oleh
sebab itu, for better or worse,orasi ilmiah ini rrXIUpakaJJ wminan dari perjalanan
dan pengalaman kehidupan saya.

RINGKASAN ORASI ILMIAH

Oleh


Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, U S

Guru Besar Tetap
Bidang Pengeloluan Sumberdaya Pesisir dun Lautan
Fakultas Perikanun dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor

PENDAHULUAN
Orasi ilmiah yang saya beri judul "Paradigma Baru Pembangunan
Indonesia Berbasis Kelautan"ini menggagas paradigmapembangunanbanssa
berbasis kelautan yaitu paradigma pembangunan yang memberi arahan dalarn
pendayagunaan sumberdaya kelautan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
(kemakmuran), pemerataan kesejahteraan (keadilan sosial), dari terpeliiaranya aaya
dukung ekosistem pesisir dan laut secara seimbang. Rumusan paradigma pembangunan
disusun berdasarkan pada potensi, peluang, permasalahan, kendala dan kondisi
pembangunan kelautan yang ada, juga mempertimbangkan pengaruh lingkungan
strategis terhadap pembangunan nasional seperti otononli daerah dan globalisasi.

P e w - t a m a akan dijelaskanmengapagagasan sebagaimana tercanhlnl ddanljudul
orasi ini m e m i l i relevansi dan bahkan menjadi suatu keniscaym bagi bangsa Indonesia

ini untukdil-.
Selajuulya saya ingin memberikan gambaran apa dan bagaimana
pembangunan berbasis kelautantersebutdiaksakanakandalam konteks Indonesia baru
dan ditengah arus globalisasi yang semakin intens melanda dunia. Bagian terakbir dari
orasi ilmiah ini memaparkan prasyarat-prasyarat yang hams dipenuhi baik yang berupa
necessary conditions maupun suffZdent conditions agar pembangunan
bangsa behasis kelautaninidapat tetwujud dengan benar, sehingga dapat mengantarkan
bangsa ini menjadi lebihmakmur, adii dm sejahtera.

WRADIGMA WRU PEMWNGUNAN INDONESIA BEAR4515 KELAUTAN

Adalah fakta fisik yang tak terbantabkanbahwa W wilayah lndonesia (5,8 juta loll2)
bempa laut, ditaburidengan 17.500lebiipulau, clan dirangkai oleh garis pantai sepanjang
81.000 km yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Bentangan jarak dari wilayah darat di ujung barat (Sabang) ke ujung timur (Merauke)
sebandiig dengan dari London @ m t ) sarnpai ke Baghdad (timur). Sedangkan rentang
wilayah darat dari ujung utara (Pulau Miangas, Kabupaten Sangihe Talaud) sampai ke
ujung selatan (Pulau Rote) hampir sama denganjmk antara utara di Jerman hingga ke
selatan di Aljajair (Soegondo dalam Suryanegara, 2000). Lebih dari itu, laut besena
kawasanpesisir yang mengitarinya mengandung potensi ekonomi @embangunan) yang

sangat besar dan beraneka-ragam. Oleh karenanya, masyarakat dunia mengenal
Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan
keanekaragaman hayati laut terbesar ( m e g a marine b i o d i v e r s i t y ) (Polunin,
1983). Kondisi geografis ini dilengkapi dengan kenyataax bahwa letak Indonesia berada
pada posisi geopolitis yang strategis yakni Lautan Pasifik dan Lautan Hindia-sebuah
kawasan paling dinamis dalam m s dan percaturan politik, pertahanan dan keamanan
dunia. Dengan alasan geo-ekonomi dan geo-politik tersebut sehmsnya sudah cukup
h a t , bila pembangunan kelautan selayaknya menjadi ams utama ( m a i n s t r e a m )
pembangunan nasional.
Di samping itu banyak argumen lain yang memperkuat mengapa pembangunan
berbasis kelautan sehamsnya dijadikan ams utama pembangunan nasional kita baik
secara ekonoml, politik, sosial dan budaya. P e r t a r n u , karena sumberdaya kelautan
yang d i i sangat berlimpah dan kaya maka Indonesia memitiki keunggula~komprarahf
sekaligus kompetltif yang sangat tinggi. K e d u a , industri yang berbasis sumberdaya
kelautan memiliki keterkaitan ( b a c k w a r d and forward l i n g k a g e ) yang
sangat h a t dengan industri dan aktifitas ekonomi lainnya, sehiigga mengembangakan
industri berbasis kelautan berarti juga menghidupkandan mendorong aktifitas ekonomi
di sektor lainnya. Ini temlsuk usaha Gmport1si, komunikasi, perdagangan, pengolahan,
dan jasa-jasa lainnya. K e t i g a , sumberdaya kelautan sebagian besar mempakan
sumberdaya yang senantiasa dapat diperbahmi ( r e n e w a b l e r e s o u r c e s ) sehillgga

keunggulan komparatif dan kompetitif ini dapat dipertahankan dalam jangka panjang
asal didiikuti dengan pengelolaan yang arif. K e e m p a t , dari aspek politik-dengan
kondisi geopolitis sebagaimana disebutkan maka stabiditas politik dalam negeri dan luar
negeri dapat tempai bila kita memiliijaminan keamanan danpeaahanandalam menjaga

;I

r

RINGKASAN ORASI ILMlAH

wilayah kedaulatan perairan kita. Kelima, dari sisi sosial dan budaya-sebenarnya
m e n j a d i pembangunan berbasis kelautan sebagai arus utama pembangunan bangsa
me~p&kaII
penemuan kembali (reinventing)aspek kehidupan yang pernah secara
dominan ada dalam budaya clan tradisi kita sebagai bangsa. Sejarah mencatat bahwa
dalam beberapa abad lamanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi danperadaban yang
berada di wilayah Nusantara ini memiliki kekuatan ekonomi dan politiknya dengan
berbasis pada sumberdaya kelautan. Pada saat itu, laut telah inenjadi media hubungan
nasional dan htemasional, selta menjadi kawasan penting secara politik, ekonomi dan

militer pada tingkat dunia. Dan, bahkan sampai sekarang sisa-sisa dari budaya berbasis
bahari ini mash terliat di beberapa suku bangsa Indonesia, seperti Banten, Circbon,
Demak, Makasar, Bajau, Buton, dan Temate.
Dengan mengungkapkan fakta dan argumen tersebut di atas saya ingin menegaskan
bahwa tawaran pembangunan berbasis kelautan dijadikan ams utama dalam
pembangunan bangsa kita rnempakan suatu ha1 yang wajar, relevan dan suatu
keniscayaan. Namun tentu ada suatupeltanyaanapadan-gab
berbasis sumberdaya kelautan dalam kontek pembangunan nasional selama ini. Justru
disinilah ironi dan kenyataanpahit yang barus kita akui bahwa selama ini atau setidaknya
dalam tiga dasa warsa lebih kita melaksanakan pembangunan nasional dengan lebih
terencana dan sistematis, tetapi pembangunan berbasis sumberdaya kelautan masih
diabaikan. Singkatnya, sebelum era reformasi pembangunanberbasiskelautan dianggap
sebagai sektor pinggiran. Dan, jika perkembangan dan kinej a sektor ekonomi berbasis
kelautan ini jauh dari potensi yang dimiliki dan jauh dari barapan bangsa ini, mala ilu
merupakan harga yang hams dibayar karena kelalaian serta ignorance kita sendiri
sebagai bangsa di masa lalu.
Namun, sejak arus reformasi melanda bangsa ini kesadaran untuk menjadikan
pembangunan berbasis kelautan merupakau arus utama pembangunan nasional kita
mulai mendapatkan tempat yang lebih baikdanpijakan yang lebih kuat. IN tercelmin
dari keputusan politik bangsa sebagaimana tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan

Negara (GBHN) tahun 1999 yang menyatakan bahwa " p e n g e m b a n g a n
p e r e k o n o m i a n yang b e r o r i e n t a s i global sesuai k e m a j u a n teknologi
dengan m e m b a n g u n k e u n g g u l a n komparatif s e b a g a i n e g a r a k e l a u t a n
d a n agraris sesuai k o m p e t e n s i d a n p r o d u k u n g g u l a n daerah d a n

PARADIGMA @ARU PEMWNGUNAN INDONESIA BERBASlS KELAVTAN

berbasis sumberdaya alam dun sumberdaya manusia". Keputusan politik
bangsa tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Departemen Kelautan
dan Perikanan sebagai institusi utama ( l e a d i n g i n s t i t u t i o n ) yang
bertanggungjawab memberikan arahan, mengeluarkan kebijakan dan melaksanakan
Selain itu Dewan Maritim
program-program bangsa di bidang kelautan dan pesika~~an.
Indonesia juga dibentuk untuk membantu Presiden RI dalam menetapkan kebijakan
umumdi bidang kelautan(KeppresNo. 16111999). Dengandcmkianmaka kini kita telah
beberapa langkah lebih maju dalam menjadikan pembangunan berbasis kelautan iili
menjadi m s utama pembangunan bangsa.
Tetapi itu saja tidaklah cokup. Menjadikan penlbangunan berbasis kelautan sebagai
ams utama pembangunan bangsa memerlukan gagasan, pemikiran, dan cetak biru yang
dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hubungan inilah maka saya ingin

menyumbangkan gagasan dan pemikiran yang inudah-mudahan dapat bemanfaat dan
menjadi bagian dari upaya bangsa ini memberikan tempat yang sepantasnya bagi
pembangui~anbangsa berbasis kelautan. Orasi ilmiah ini mudah-mudallan merupakan
awal dari suatu wacana ( d i s c o u r s e s ) yang akan terus bergulir ( s n o w b a l l i n g ) .
dan itu pula sebabnya saya memberanikan diri untuk mengambiljudul orasi ilmiah ini
sebagaimana tersebut di atas.

PERANAN DAN POTENSI
SUMBERDAYA KELAUTAN INDONESIA
Gagasan ini saya mulai dengan memaparkan potensi dan peranan sumberdaya
kelautan di Indonesia. Peranan sumberdaya kelautan dapat dlihat dari beberapa aspek
yaitu (1) aspek ekonomi sumberdaya kelautan, (2) aspek ekologis sumberdaya kelautan.
(3) aspek pertahanan dan keamanan, dan (4) aspek pendidikan dan penclilian.
Ekonomi sumberdaya kelautan yang dimaksud adalah kegiatan ekolloiri~
yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan danlatau kegiatan ekonomi yailg
menggunakan sumberdaya pesisir dan lautan danlatau kegiatan ekonomi yailg
menunjang pelaksanaan kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan lautan. Dengan
demikian ruang lingkup kegiatan ekoilomi berbasis sumberdaya kelautan sangal luas
dan beragam, termasuk diantaranya adalah sektor perikanan tangkap dan budidaya.
industri pengolahan produk perikanan dan bioteknologi, pariwisata bahari dan panlai,

RINGKASAN ORASl ILMIAH

pertambangan dan energi, perhubungan laut, industri kapal, bangunan laut dan pantai,
pulau-pulau kecil, dan kegiatan pendayagunaan benda-benda berharga ( t h e sunken
treasures).
Dari berbagai kegiatan ekonomi berbasis sumberdaya kelautan yang sangat luas
dan beragam tersebut, sebenarnya potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dan
disumbangkanbagi pembangunan bangsa sangat luar biasabesarnya. Misalnya industl-i
perikanan dan industri bioteknologi diperkirakan memiliki nilai ekonomi sebesar US$
82 miliar per tahun. Selanjutnya nilaiekonomidari kegiatanpariwisatababari diperkirakan
jauh lebih besar dibandingkan dengan negara bagian Quensland yang sudah mampu
meraup devisa sebesar US$3 miliar per tal~un.Demikian pula balnya dengan potensi
ekonomi sektor perhubungan laut dimana setiap tahun kita mengeluarkanbiaya (devisa)
sebesar lebih kurang US$10 miliar untuk membiayai kegiatan transportasi eskpor' menggunakan kapal berbendera asing dan 50,15 % kegiatan transponasi
inlpor yang 97%
domestik yang juga masihdikuasai oleh pelayaran asing. Contoh lain adalah besaniya
potensi ekonomi dari kegiatan budidaya tambak, yang luas potensi lahannya mencapai
913.000 ha. Apabila 500.000 ha saja dapat dmanfaatkandenganprcduktivitas2 tonlhal
tahun, maka total prcduksi yang dapat dicapai 1.000.000 (satujuta) ton setiap tahunnya.
Dengan harga udang US$8/kg, maka devisa yang dapat diraih adalah US$8 miliar per
tahun atau sekitar dua kali lipat devisa sektor kehutanan pada taliun 2002. IN b a ~ usatu
komcditas perikanan. Padaha1 n~asihbanyakprodukperikanan Indonesia yang selama
ini diminati oleh pasar dunia, khususnya Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Singapura,
RRC, dan Hongkong. Komoditas ekspor perikanan tersebut antara lain ikan tuna,
kerapu, kakap, baronang, rajungan, kepiting, kekerangan, teripang, kerang mutiara.
dan NmpUt laut.
Sementara itu di sektorjasa pei~ytdiaantenaga kerja pelaut untuk kapal niaga,
kapal pesiar dan pelayaran rakyat, potensi ekonominya pun l u x hiasa besamya. Menurut
The International Shipping Federation bahwa pada tahun 2000 kebutuhan
pelaut dunia adalah sekitar 1,32juta orang dengan gaji mencapai US$ 18 miliarltal~utl
Dan jumlah tersebut Indonesia baru mampu memasok sebanyak 34 ribu orang (selutal
3 % dari total kebutuhan tenaga pelaut dunia). Sedangkan Pbilipina mampu melnasok
191 ribu pelaut (25 %) dan rangking ke 2 diduduki RRC yang menyediakan 104 ribu
pelaut (10 %). Untuk xktor pestambangan, berdasaskan data geologi diketahui Indonesia

1

PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN INDONESIA BERRASIS KELAUTAN

memiliki 60cekunganpotensiyang mengandung minyakdan gas bumi. Dari 60 cekungan
tersebut, 40 cekunganterdapatdi lepas pantai, 14 berada di daerah transisi darata n dan
lautan (pesisir) dan hanya 6 saja yang berada di daratan. Dan seluruh cekungan tersebut
diperkirakan mempunyai potensi sebesar 11,3 miliar bare1 yang terdiri atas 5.5 miliar
bare1 cadangan potensial dan 5.8 miliar barel berupa cadangan terbukti. Selain it11
diperkirakan cadangan gas bumi adalah 101,7 hiliun kaki kubii yang terdiri dari cadangan
terbukti 64.4 triliun dan cadanganpotensial sebesar 37,3 triliun kaki kubik.
Namun kenyataanmenunjukan bahwa dalam tahun 1998 kontribusi PDB menulut
lapangan usaha adalah pertanian 12,62%.pertambangan danpenggalian4,21%, industri
manufaktur 19,92%,jasa-jasa 41,12% dan sumbangan kegiatan ekonomi berbasis
sumberdaya kelautan20,06% (Kusumastanto, 2001). Fakta tersebut menurjukan bahwa
sumbangan kegiatan ekonomi berbasis kelautan mzsih kecil dibanding potensi yang
kita m i l i . Apalagi bila dibandingkan dengan negara lainnya yang mendiki sunlberdaya
kelautan lebih kecil dari Indonesia, sepexti Islandia, Cina dan Jepang dimana kontribusi
ekonomi dari bidang kelautannya masing-masing sebesar 65 %, 48 % dan 54%.Fakh ini
juga semakin menegaskan bahwa memang selama ini pembangunan ekonomi berbasis
sumberdaya kelautan masih belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya.
Peran ekologis sumberdaya kelautanjuga sangat besar penga~hnyapada hampir
semua aspek kehidupan manusia dan lingkungan hidupnya. Karakterstik oseanografis
laut Indonesia yang khas nlerupakan indikator (penentu) muncul dan lenyapnya ElNino dan La-Nina, yang mempengaruhi pembahan iklim global, dan berdampak
pada kemarau panjang, banjir, kegagalan panen, kebakaran hutan, serta naik tulunnya
produksi perikanan. Selain itu hamparan laut Indonesia melniliki pengaruh terhadap
sistem atmosfer dunia. Jasa-jasa ekosistem laut yang sangat penting adalah sebagai
pompa biologis ( b i o l o g i c a l p u m p ) . Istilah tersebut dipergunakan karerla kchidupan
yang terdapat di laut dapat mengontrol konsentrasi CO, di atmosk. Gas CO, di atmosfer
sebesar 700 milyar ton dipelthankan melalui pertukaran dengan cadangan yang s;tngat
besar di laut yaitu sebesar 35.000 milyar ton. Gradien vertikal ini terjacii disebabkan
oleh kehadiran populasi fitoplankton berupa d i a t o m , c o c c o l i t h r o p h o r e d a n
dinoflagellata. Organisme fitoplankton tersebut mengambil CO, yang terlarut
dalam perairan laut untukproses fotosintesa.

RINGKASAN ORASl ILMIAH

Komunilas fitoplankton dan makro alga juga mempunyai peran yang penting dalain
menjaga keseimbangan panas bumi melalui pengontrolan dan ketebalan awan yang
inelewati laucan. Hal ini mempakan kunci utama dalam menentukan berapa besar radiasi
sinar matahari yang dipantulkan kembali dari bumi. Berdasarkan hipotesa bahwa jenis
fitoplankton tenentu mengeluarkan zat yang cepat bembah menjadi gas yang bersifal
reaktif terhadap sulfur ( d i m e t h y l sulfideatau DM@. Pada saat lepas ke atmosfer
senyawa tersebut teroksidasi dengan cepat nembentuk asam sulfat (H,SO,). Cairan
asam tersebut berperan sebagai inti dalam proses kondensasi untukpenibeiitukan butiran
uap air di permukaan laut.
Dengan adanya kedua peran dari ekosistem pesisir dan laut tersebut ( b i o l o g i c a l
carbon p u m p dun DNIS/cloud m e c h a n i s m ) , maka fenomena ini d:tpat
bertirldak sebagai umpan balikpositif terhadap pembahan iklim global, sehingga dampak
akibat pemiigkatan C0,dapat diperkecil. Diperkirakan kemampuan biota perairan dadalain
mengalur iklim global lebili besam-bila dibandingkan dengan hutan tropika basah.
Dari aspek pertahanan dan keamanan peranan laut pun sangat penting tel-utama
dalam hubungalmya dengan usaha nlenjaga kedaulatan negara. Di samping itu, karcmia
wilayah perairan laut Indonesia terdapat pada lokasi yang secara politis dan ekonomis
strategis maka ha1 ini semakin memperkuat argumen pentingnya laut ditinjau dari aspck
pertahanan dan keamanaii.

i

Di wilayah lautan Indonesia terdapat 182 b a s e p o i n t a t a u garis pangkal yang
dijadikan dasar dalam penetapan perbatasan dengan sepuluh negara, yakni: Indi:~.
Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Australia dan
Timor Leste. Dari kesepuluh negara ini, baru dengan Australia kesepakatan perbatas:ln
ini dapat diselesaihan secara mnenyeluruh, sementara dengan sembilan negara lainnyi~
niasih dalam proses pemndingan yang belum tuntas. Dari aspek ini maka pembangun:i~~
pertahanan darl keamanan di laut menjadi sangat penting untuk memelihara dan meiijagn
kedaulatan negara dan bangsa. Di sisi lainpembangunar, sumberdaya kelautan dapat
rnendorong terciptanya kondisi peaahanan dan keamanan yang baik dan dinamis secal;?
domestik, regional dan internasional. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
pemanfaatan dan pendayagunaan pulau-pulau kecil serta pembangunan berbagai

i

;

i

j

1

PARADIGMA BARU P E M M N G U N A N INDONESIA BERBASIS KELAUTAN

infrasmktur berbasis kelautan merupakan beberapa bagian penting dari pembangunan
kelautan yang dapat menunjang terciptanya kondisi pertahanan dan keamanan negara
secara baik dan dinamis.
Laut dan kehidupan yang ada di dalamnyajuga merupakan bahan penelitian dan
pendidikan yang tidak akan pernah habis-habisnya. Kegiatan pendidikan dan penelitian
di bidang kelautan memberikan manfaat yang besar dalam pemanfaatan dan
pendayagunaan sumberdaya kelautan bagi keludupan manusia. Disamping itu kegiatan
pendidiian dan penelitim Juga bermanfaat bagi kcmajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Disinilah pentingnya dipersiapkan sumberdaya manusia, insititusi penelitian dan
pendidikan, pdsipasi dan dukungan pemerintah, swasta dan masyarakat, agar semua
potensi sumberdaya kelautan tersebut dapat memberikan manfaat yang sebesarbesalnya bagi kehidupan bangsa dan negara ini.

PENCAPAIAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN
KELAUTAN
Dibandingkan dengan potcnsi dan pcranan sumberdaya kelautan yang sedemikian
besarnya sebagaimana diuraikan sebelumnya, pencapaian hasil-hasil (achieuenzent)
pembangunan berbasis kelautan yang selama ini dilakukan sungguh masih jauh dari
optimal. Pencapaian hasil-hasil pembangunan di sektor yang berbasis sumberdaya
kelautan selama ini memberikan gambaran yang beragam. Uari ketujuh sektor yang
dapat digolongkan sebagai lapangan-lapangan usaha di bidang kelautan yaitu (1)
perikanan, (2) pariwisata bahari, (3) peaambangan dan energi, (4) industri ma~itin~,
(5)
transportasi laut, (6) bangunan kelautan dan (7) jasa kelautan, nampak bahwa masingmasing sektor mencapai hasil yang berbeda. Dari ketujuh sektor tersebut, hanya sektci.
pertambangan dan energi yang telah memberikan hasil dan sumbangan yang nyata
terhadap perekonomian bangsa. Sementara sektor perikanan dan pariwisata walaupun
secara potensial sangat besar, hasil-hasil yang dicapai mash jauh dari harapan. Demikian
pula halnya dengan sektor perhubungan laut, bangunan kelautan, industri maritim dan
jasa-jasa kelautanlain~~yabelum
berkembang secara optimal, danbahhljauh terlinggal.
Padahal justn~dari sumbangan sektor perikanan dan pariwisata bahari itu sebenarnya
kita akan dapat memperoleh manfaat yang lebih panjang dan berkelanjutan, mengingat
bahwa sumberdaya perikanan dan pariwisata bahari mempakan sumberdaya yang

RINGKASAN ORASl lLMlAH

bersifat renewable resources. Di samping itu sektor perikanandan pariw~sata
bahari juga dapat memberikan manfaat lain yang kurang dapatdisumbangkan sektor
pertambangan dan energi, yaitu selain menciptdatpemmbuhan, pada saat yang sama
juga dapat mendorong terciptanya pemerataan secara lebifi adil.

KENDALA DAN PERMASALAHAN
Pertanyaamya adalah mengapa potensi ekonomi kelautan yang demikian besar,
tetapi pencapaimya masih terlalu rendah. Sumberdaya kelautan Indonesia dengall :
perkataan lain ibarat "Raksasa Ekonomi Y a n g N I n s i h Tertidur" ( t h e
sleeping g i a n t of e c o n o m y ) . Terjadinya perbedaan dalam kinerja ;
(performance) di masing-masing sektor yang termasuk kegiatan berbasis sumberdaya
kelautan disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satu yang telpenting adalali
terdapatnya perbedaan yang nyata dalam perhatian dan komitmen pemerintah yang
diberikan kepada masing-masing sektor tersebut selama ini. Di samping itu tesdapar
persoalan lain baik yang bersifat internal maupun ekstelnal yang secara smlaural masih
menjadi kendala dan hambatan bagi masing-masing sektor untuk mencapai hasil-hasil I
yang maksimal. Permasalalian internal yang dimaksud antara lain mencakup tingkat
pemanfaatan sumberdaya, teknologi dan manajemen yang sendah disertai dengan
kondisi dan tingkat kemiskinan, serta keterbelakangan masyarakat pesisir dan lauta~l
yang masih meluas. Sedangkan pernasalahan yang bersifateksternal, umumnya bcrasal
dari kenyataan bahwa belum kondusifnya kebijakan ekonomi makro ( p o l i t i c a l
e c o n o m y ) bagi kemajuan pembangunan berbasis kelautan. Hal ini mencakup anrala
lain kebijakan moneter maupun fskal yang belum sebagaimana diiarapkan, yaitu dengan
masih tingginya suku bunga maupun belum adanya suatu program kredit lunak yang
dipemnhlkan bagi sektor kelautan. Aspek lain yang menjadi hambatan dan kendala
adalah sistem hukum dan kelembagaan yang belun~memadai diseltai implementasi yarig
lemah. Sanksi hukum bagi perusak lingkungan danpelaku i l l e g a l P s h i n g m a s i h
dinilai sangat lemah dan tidak konsistzn. Aspek ekonomi politik lainnya yang turut
mengbambat kinerja pembangunan kelautan adalah birokrasi yang kebanyakan mash
memiliki etos kej a rendah serta sasat KKN (Kolusi, Kompsi dan Nepotisme); perilaku
sebagian besarpengusaha (swasta) yang hanya membum keuntungan ( r e n t s e e k e r ) ,
kurang atau bahkan tidak peraah memikirkan kemajuan dan kemandirian bangsa~iya;
dan rendahnya kesadaran bangsa akan arti penting dau nilai strategis sumberdaya

1

1

,

PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN INDONESIA BERBASlS KELAUTAN

kelautan bagi kemajuan dan kemakmuran bangsa, sehingga wawasan bahari d a i ~
kemampuan kita untuk mendayagunakan sumberdaya kelautan secara efisien dan
berkelanjutan menjadi tertinggal.
Akibat itu semuanya, potret pembangunan berbasis kelautan Indoriesia pad;^ masa
lalu dicirikan secara dominan oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstraktif, seperti
penangkapan ikan, penambangan bahan tambang dan mineral, penebangan &an
konversi hutan mangrove, dan aktifitas kepelabuhanan dan perhubungan laut, yang
kurang atau tidak mengirldahkan aspek kelestarian lingkungan, dan juga tidak kalah
penting adalah terjadinya ketimpangan pemerataan pendapatan. Sementara itu,
sebagaian besar lunbah (85 %) baik yang berasal dari kegiatan-kegiatan manusia di darat
maupun di laut secara langsung atau tidak langsung akhirnya dibuang ke ekosistem
pesisir dan laut (menanggap laut seperti "keranjang s a m p a h ) . Pengelolaan
pembangunan berbasis kelautan saat itu juga sarigat diwmai oieh regim yang bersifat:
(1) open access (siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan berapa saja boleh
mengeksploitasi sumberdaya alam kelautan); (2) sentralistik ( t o p d o w n ) ; dan (3)
seragamisasi, kurang atau tidak memperhatikan keragaman biofisik alam dan sosiokultural masyarakat lokal (daerah). Lebih jauh, antara kelompok pelaku pembangunar~
kelautan besar dan komsersia! (sektor modern) dengan kelompok usaha kecil dan
subsisten (sektor tradisional) yang jumlahnya jauh lebih besar, kurang terjadi sinergl
bahkan cenderung saling mematikan.
Dengan potret dan pencapaian seperti itu, maka walau pemmbuhan yang diperoleli
dari sektor ekonomi berbasis kelautan cukup tinggi dan sumbangan yang diberikai~
PDB (Produk Domestik Bruto) meningkat dari tahun ke tahun, tetapi ha1 ini disertai
kenyataan bahwa 65 % nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir-sebagai
pelaku dan objek dari pembangunan masih tejebak dalam kemiskinan. Dan, ha1 ini
kemudian diikuti oleh kemsakan lingkungan berupa owrfishing (tangkap lebih),
kepunahan jenis ( s p e c i e s e x t i n c t i o n ) , kerusakan terumbu karang, degradasi
hutan mangrove, pencemaran, da,n lainnya di berbagai kawasanpesisir dan laut telah
mencapai suatu tingkat yang mengancam kapasitas keberlanjutan ( s u s t a i n a b l e
c a p a c i t y ) dari ekosistem pesisir aan laut itu send'ui.

RINGKASAN ORASI ILMIAH

Apabila pola dan ptaktek-praktekpen~bangunan
kelautan s e m a m ini tidak segera
diperbaiki, maka harapan untuk menjadikan pembangunan berbasis kelautan sebagai
pilar utama ( s o k o g u r u ) pembangunan bangsa untuk keluar dari krisis ekonomi
berkepanjangan dan sekaligus menghantarkan Indonesia menjadi bangsa yang maju,
makmur, mandiri danberkedian akansia-sia. Sebaliiya, kita akanmewariskan kepada
generasi penerus suatu keadaan ekosistem pesisir dan lautan dengan kekayaan alam
terkuras dan kemampuan untuk mendukung pembangunan ( s u s t a n a i b l e
c a p a c i t y ) yang jauh menurun atau bahkan sudah hahis, seperti halnya hutan kita saat
..
m.

PERKEMBANGAN PEMlKlRAN PEMBANGUNAN:
DARl PERTUMBUHAN KE SUSTAINABLE
DEVELOPMENT
Dalam rangka mencari format (rumusan) secara tepat dan benar tentang
Paradigma Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan, saya
memandang perlu untuk memepelajari mahzab-mahzab (konsep-konsep) pembangunan
yang berkembang di dunia beserta tingkat keberhasilannya di berhagai negara. Dari
sini, kita ambil pelajaran terbaik dan menerapkannya sesuai dengan kondisi negara dan
hangsa Indonesia.
Pemikiran tentang cara-cara atau strategi yang digunakan dalam proses
pembangunan merupakan kajian yang telah berlangsung lama, bahkan mungkin telah
ada sepanjang sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Namun modern economic
developmentbarn dimulai pada akhir abad 18 ketika Inggris mulai merubah struktur
ekonominya, sebuah proses yang kemudian disebut the I n d u s t r i a l R e v o l u t i o n .
Sejak itu negara-negara lain di Eropa dan Amerika Utara mulai mengikutijejak langkah
Inggris dengan proses dan pola yang hampir sama. Selanjutnya negara Asia yakni
Jepang juga mengalami proses industrialisasiyang s&a pada akhir abad 19 mengikuti
negara-negara Barat.
Negara-negara lainnya di belal~andunia ini mengalami proses pembangunan yang
sangat berbeda dengan negara-negara Eropa baik dalam arti sebab-sebab ( c a u s e s )
maupun proses atau w a pelaksanannya. Di samping itu proses kesejarahan dan latar
belakang sosial, politik, dan kebudayaanjuga sangat beragam. Hal penting yang ingin

PARAOIGMA BARU PEMBANGUNAN INDONESIA BERBASIS K E L W T k N

saya sampaikan di sini add