Penyakit Tropik Tugas 3 Kelompok 10 Epid16
TUGAS PENYAKIT TROPIK
KELOMPOK 10
Disusun Oleh :
Agung Prabowo Kusumo
25010113120044
Agustina Prima Popylaya
25010113120080
Elfa Yesi Giovani
25010113120133
Syarifah Hidayatullah
25010113120309
Wanna Wandhana Putri
25010113120424
Supatmi Dewi
25010115183015
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGOGO
SEMARANG
2016
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan pencegahan penyakit ?
2. Sebutkan tingkat pencegahan dan diberi penjelasan dan diberikan contonya !
PENJELASAN
A. Definisi Pencegahan Penyakit
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperbanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental dan efisiensi untuk berbagai kelompok masyarakat.
Pencegahan penyakit adalah upaya menggarahkan sejumlah kegiatan untuk
melindungi seseorang dari ancaman kesehatan potensial. Dengan kata lain
pencegahan
penyakit
berupaya
mengekang
perkembangan
penyakit,
memperlambat kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari berlanjutnya
pengaruh yang lebih membahayakan.
Sedangkan menurut kamus epidemiologi pencegahan penyakit adalah kegiatan
yang bertujuan eradikasi, eliminasi, atau mengurangi dampak penyakit atau
kecacatan.
B. Tingkatan pencegahan penyakit
Menurut Leavel dan Clack ada 5 tingkatan, yaitu :
1. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
a. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitas.
b. Perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan.
c. Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain pelayanan
kesehatan reproduksi bagi remaja yang hamil diluar nikah, yang terkena
penyakit infeksi akibat seks bebas dan Pelayanan Keluarga Berencana.
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu (SpesificProtection).
a. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu.
b. Isolasi terhadap penyakit menular.
c. Perlindungan terhadap keamanan kecelakaan di tempat-tempat umum dan
ditempat kerja.
d. Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik. Bahan-bahan racun maupun alergi.
3. Menggunakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (Early
Diagnosis and Promotion).
a. Mencari kasus sedini mungkin.
b. Melakukan pemeriksaan umum secara rutin.
c. Pengawasan selektif terhadap penyakit tertentu misalnya kusta, TBC,
kanker serviks.
d. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
e. Mencari orang-orang yang pernah berhubungan dengan penderita
berpenyakit menular.
f. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.
4. Pembatasan kecacatan (Dissability Limitation)
a. Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjut agar terarah dan tidak
menimbulkan komplikasi.
b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
c. Perbaikan fasilitas kesehatan bagi pengunjung untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
5. Pemulihan kesehatan (Rehabilitation)
a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehablitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat.
b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberi dukungan moral, setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.
c. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita
yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
d. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutannya harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Terdapat 3 tingkat pencegahan yaitu:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya
patogenik. Tujuannya untuk mencegah penyakit dan trauma. Secara umum pencegahan primer meliputi: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan
khusus (specific protection). Promosi kesehatan dilakukan melalui pendidikan kesehatan, peningkatan gizi, pengawasan pertumbuhan individu, konseling pernikahan, dan pemeriksaan secara berkala. Perlindungan khusus dilakukan melalui imu-
nisasi, hygiene personal, sanitasi lingkungan, perlindungan bahaya penyakit kerja,
avoidment allergic, dan nutrisi khusus misalnya untuk ibu hamil dan bayi.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada fase awal patogenik yang bertujuan untuk mendeteksi dan melakukan intervensi segera guna
menghentikan penyakit pada tahap dini, mencegah penyebaran penyakit, menurunkan intensitas penyakit, atau mencegah komplikasi, serta mempersingkat fase
ketidakmampuan. Pencegahan sekuender dilakukan melalui upaya diagnosis dini
atau penanganan segera seperti penemuan kasus, survey penapisan, dan pemeriksaan selektif.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier terdiri atas upaya mencegah atau membatasi ketidakmampuan
serta mampu memulihkan orang yang tidak mampu, agar dapat kembali seperti
semula. Langkah ini antara lain: upaya pembatasan ketidakmampuan (disability
limitation) dan rehabilitasi. Upaya disability limitation antara lain pelatihan cara
perawatan diri dan penyediaan fasilitas. Upaya rehabilitasi antara lain pendidikan
khusus sesuai kondisi orang yang direhabilitasi, penempatan sesuai dengan
keadaannya, terapi kerja, dan pembentukan kelompok khusus bagi mereka yang
memiliki kondisi yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Addin, A. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Bandung : Puri, 2009.
Kusnanto. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC,2004.
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2012.
KELOMPOK 10
Disusun Oleh :
Agung Prabowo Kusumo
25010113120044
Agustina Prima Popylaya
25010113120080
Elfa Yesi Giovani
25010113120133
Syarifah Hidayatullah
25010113120309
Wanna Wandhana Putri
25010113120424
Supatmi Dewi
25010115183015
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGOGO
SEMARANG
2016
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan pencegahan penyakit ?
2. Sebutkan tingkat pencegahan dan diberi penjelasan dan diberikan contonya !
PENJELASAN
A. Definisi Pencegahan Penyakit
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperbanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental dan efisiensi untuk berbagai kelompok masyarakat.
Pencegahan penyakit adalah upaya menggarahkan sejumlah kegiatan untuk
melindungi seseorang dari ancaman kesehatan potensial. Dengan kata lain
pencegahan
penyakit
berupaya
mengekang
perkembangan
penyakit,
memperlambat kemajuan penyakit, dan melindungi tubuh dari berlanjutnya
pengaruh yang lebih membahayakan.
Sedangkan menurut kamus epidemiologi pencegahan penyakit adalah kegiatan
yang bertujuan eradikasi, eliminasi, atau mengurangi dampak penyakit atau
kecacatan.
B. Tingkatan pencegahan penyakit
Menurut Leavel dan Clack ada 5 tingkatan, yaitu :
1. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
a. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitas.
b. Perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan.
c. Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain pelayanan
kesehatan reproduksi bagi remaja yang hamil diluar nikah, yang terkena
penyakit infeksi akibat seks bebas dan Pelayanan Keluarga Berencana.
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu (SpesificProtection).
a. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu.
b. Isolasi terhadap penyakit menular.
c. Perlindungan terhadap keamanan kecelakaan di tempat-tempat umum dan
ditempat kerja.
d. Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik. Bahan-bahan racun maupun alergi.
3. Menggunakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (Early
Diagnosis and Promotion).
a. Mencari kasus sedini mungkin.
b. Melakukan pemeriksaan umum secara rutin.
c. Pengawasan selektif terhadap penyakit tertentu misalnya kusta, TBC,
kanker serviks.
d. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
e. Mencari orang-orang yang pernah berhubungan dengan penderita
berpenyakit menular.
f. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.
4. Pembatasan kecacatan (Dissability Limitation)
a. Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjut agar terarah dan tidak
menimbulkan komplikasi.
b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
c. Perbaikan fasilitas kesehatan bagi pengunjung untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
5. Pemulihan kesehatan (Rehabilitation)
a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehablitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat.
b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberi dukungan moral, setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.
c. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita
yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
d. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutannya harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Terdapat 3 tingkat pencegahan yaitu:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya
patogenik. Tujuannya untuk mencegah penyakit dan trauma. Secara umum pencegahan primer meliputi: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan
khusus (specific protection). Promosi kesehatan dilakukan melalui pendidikan kesehatan, peningkatan gizi, pengawasan pertumbuhan individu, konseling pernikahan, dan pemeriksaan secara berkala. Perlindungan khusus dilakukan melalui imu-
nisasi, hygiene personal, sanitasi lingkungan, perlindungan bahaya penyakit kerja,
avoidment allergic, dan nutrisi khusus misalnya untuk ibu hamil dan bayi.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada fase awal patogenik yang bertujuan untuk mendeteksi dan melakukan intervensi segera guna
menghentikan penyakit pada tahap dini, mencegah penyebaran penyakit, menurunkan intensitas penyakit, atau mencegah komplikasi, serta mempersingkat fase
ketidakmampuan. Pencegahan sekuender dilakukan melalui upaya diagnosis dini
atau penanganan segera seperti penemuan kasus, survey penapisan, dan pemeriksaan selektif.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier terdiri atas upaya mencegah atau membatasi ketidakmampuan
serta mampu memulihkan orang yang tidak mampu, agar dapat kembali seperti
semula. Langkah ini antara lain: upaya pembatasan ketidakmampuan (disability
limitation) dan rehabilitasi. Upaya disability limitation antara lain pelatihan cara
perawatan diri dan penyediaan fasilitas. Upaya rehabilitasi antara lain pendidikan
khusus sesuai kondisi orang yang direhabilitasi, penempatan sesuai dengan
keadaannya, terapi kerja, dan pembentukan kelompok khusus bagi mereka yang
memiliki kondisi yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Addin, A. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Bandung : Puri, 2009.
Kusnanto. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC,2004.
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2012.