Perbandingan tingkat kebocoran mikro resin komposit bulk-filldengan teknik penumpatan oblique incremental dan bulk | Permana | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 11668 53860 1 PB

Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Vol 2 No 3 – Desember 2016
ISSN 2460-0164 (print), ISSN 2442-2576 (online)
Permana,
dkk: Perbandingan
tingkat kebocoran ...
Tersedia
online di https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi
DOI: http://dx.doi.org/10.22146/majkedgiind.11668

ARTIKEL PENELITIAN

Perbandingan tingkat kebocoran mikro resin komposit bulk-ll dengan teknik
penumpatan oblique incremental dan bulk

Dimas Puja Permana*, Billy Sujatmiko**, Rinda Yulianti***
*Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
**Bagian Konservasi Gigi, Program Studi Kedokteran Gigi, Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
***Bagian Konservasi Gigi, Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
*Jl Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia;
e-mail: dimas_antariksa70@yahoo.com

Submisi: 15 Juni 2015; Penerimaan: 23 Juli 2016

ABSTRAK
Resin komposit bulk-ll adalah resin komposit yang dirancang untuk mempercepat proses aplikasi resin komposit.
Konsep bulk-ll memungkinkan resin komposit ditumpat sekaligus 4 mm dan mengalami pengerutan polimerisasi
minimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek teknik penumpatan (oblique incremental/bulk) pada tingkat kebocoran
mikro resin komposit bulk-ll. Sampel berjumlah 32 gigi premolar rahang atas disimpan di dalam aquades, dipreparasi
kavitas kelas I berbentuk persegi, kedalaman kavitas 4 mm (3 x 3 x 4). Sampel dibagi dalam dua kelompok, kelompok
1 restorasi teknik oblique incremental dan kelompok 2 teknik bulk. Sampel kemudian disimpan di dalam inkubator pada
suhu 37 °C selama 24 jam, kemudian dilakukan prosedur thermocycling manual 100 putaran pada suhu 5 °C dan 55
°C. Kebocoran mikro diukur menggunakan digital microscope pembesaran 100 x dalam satuan milimeter menggunakan
penggaris mikrometer mikroskop dengan ketelitian 0,1 mm setelah sampel direndam dalam larutan methylene blue
0,3% selama 24 jam dan dipotong pada pertengahan restorasi menggunakan separating disc. Hasil pengukuran tingkat
kebocoran mikro menunjukkan pada kelompok 1 nilai kebocoran mikro yang terjadi berkisar 1,0 mm – 2,7 mm dengan
rata-rata 1,625 mm, pada kelompok 2 kebocoran mikro yang terjadi berkisar 3,6 mm – 4,0 mm dengan rata-rata 3,763
mm. Data di analisis menggunakan uji T-test. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signikan antara
kedua kelompok (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah restorasi resin komposit bulk-ll pada kavitas kelas I dengan
teknik oblique incremental menghasilkan tingkat kebocoran mikro yang lebih kecil dibandingkan dengan teknik bulk.
Kata kunci: bulk, bulk-ll, kebocoran mikro, oblique incremental
ABSTRACT: Micoleakage comparison of bulk-ll composite beetwen oblique incremental and bulk placement

techniques. Resin composite bulk-ll was a new type of resin composite that speed up application process of composite.
The concept of bulk-ll composite allows composite to ll at a depth of 4 mm and minimizes polymerization shrinkage.
This study aims to determine the comparison of placement techniques (oblique incremental/bulk) of bulk-ll composite
on microleakage in class I preparations. Thirty two human maxillary premolar were stored in distilled water, then Class I
preparations were made with the depth of the cavity which was 4 mm (3 x 3 x 4). The teeth were randomly divided into
two groups, group 1 uses oblique incremental placement technique and group 2 with bulk placement technique. Samples
were stored in an incubator at a temperature of 37 °C for 24 hours, then it was thermocycled manually, 100 cycles at
temperature between 5 °C and 55 °C. Microleakage was measured using a digital microscope with a 100 X magnication
in millimeters using a microscope micrometer calibration ruler with 0,1 mm level of accuracy after immersion in 0,3%
methylene blue and sectioned using separating disc. The result of this study revealed that in group 1 microleakage
range was 1.0 mm - 2.7 mm with an average 1.625 mm, and in group 2 microleakage range was 3.6 mm - 4.0 mm with
an average of 3.763 mm. The data were analyzed using T-test. The analysis showed a signicant difference between
two groups (p

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Pengaruh Restorasi Klas II Resin Komposit Bulk-Fill Pada Gigi Premolar Terhadap Ketahanan Fraktur

5 38 84

PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN (COMPRESSIVE STRENGTH) RESIN KOMPOSIT NANOFILL DENGAN TEKNIK BULK FILL Perbandingan Kekuatan Tekan (Compressive Strength) Resin Komposit Nanofill dengan Teknik Bulk Fill pada Ketebalan yang Berbeda.

2 10 12

PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN (COMPRESSIVE STRENGTH) RESIN KOMPOSIT NANOFILL DENGAN TEKNIK BULK FILL Perbandingan Kekuatan Tekan (Compressive Strength) Resin Komposit Nanofill dengan Teknik Bulk Fill pada Ketebalan yang Berbeda.

0 2 16

BAB 1 PENDAHULUAN Perbandingan Kekuatan Tekan (Compressive Strength) Resin Komposit Nanofill dengan Teknik Bulk Fill pada Ketebalan yang Berbeda.

1 6 6

Kekerasan mikro resin komposit packable dan bulkfill dengan kedan kavitas berbeda | Ratih | Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 22798 71992 1 PB

0 0 7

Pengaruh Restorasi Klas II Resin Komposit Bulk-Fill Pada Gigi Premolar Terhadap Ketahanan Fraktur

0 0 4

Pengaruh Restorasi Klas II Resin Komposit Bulk-Fill Pada Gigi Premolar Terhadap Ketahanan Fraktur

0 0 17

Pengaruh Restorasi Klas II Resin Komposit Bulk-Fill Pada Gigi Premolar Terhadap Ketahanan Fraktur

0 0 4

Pengaruh Restorasi Klas II Resin Komposit Bulk-Fill Pada Gigi Premolar Terhadap Ketahanan Fraktur

0 0 16