TOR Dies Natalies Fisip Unsoed 2013

SEMINAR NASIONAL DIES NATALIES FISIP UNSOED 2013:
“STRATEGI PEMBANGUNAN BUDAYA DEMOKRASI YANG BERMARTABAT”
Purwokerto, Senin 25 November 2013

A. Latar Belakang
Demokrasi kita terkepung oleh masalah-masalah sangat krusial yaitu demokrasi dan
pembangunan yang tidak berkualitas. Tesa besar bahwa demokrasi akan mendudukkan
kedaulatan rakyat ke titik terhormat dan demokrasi merupakan jalan terbaik mencapai kemajuan
indicator pembangunan social ekonomi menemui banyak kritikan. System nilai, tata institusi
demokrasi telah kita instalasi sedemikian cepat dan kompleks namun penyelenggaraanya
menampilkan kultur demokrasi yang menyedihkan.
Penelusuran demokrasi yang paling sederhana adalah kualitas pemilu dan pemilih.
Ketika Indonesia memasuki reformasi, kita menyaksikan tingginya antusiasme rakyat menjemput
kebebasan ditandai tingginya partisipasi dalam pemilu tahun 1999. Terlihat dari tingkat
partisipasi masyarakat dalam pemilu 1999 mencapai 93,3%. Angka ini hampir berimbang
dengan

angka partisipasi pemilu 1955 yang mencapai 91,54%. Pasca 1999, dua pemilu

selanjutnya kian memberi tanda-tanda memprihatinkan. Pemilu 2004 partisipasi masyarakat
menurun menjadi 84,7% menyusul pemilu 2009 kembali merosot ke angka 70,99%1. Tidak

sedikit kalangan yang menyangsikan pemilu 2014 nanti mampu meraup 60% partisipasi pemilih.
Meskipun demikinan KPU pusat tetap mencoba berusaha keras pada pemilu 2014 agar
partisipasi masyarakat tidak merosot tajam, minimal bertengger pada angka 70%. 2
Fenomena yang menjadi alas menguatnya wacana reformasi partai politik 3 Pemicu
persoalan ini adalah kian meningkatnya kekecewaan dan ketidakpercayan publik terhadap parpol
dan para kadernya yang sejatinya menjadi pahlawan nasib rakyat malah terkesan menikam rakyat
1

Dr. Sofa Marwah: Menakar Harapan Meningkatnya Partisipasi Pemilu. Makalah Seminar KPU dan Jurpol Unsoed.
11 Maret 2013.
2
Pendapat ini disampaikan oleh anggota KPU Sigit Pamungkas pada seminar KPU Goes to Campus. Maret 2013
kemarin di Fisip Unsoed.
3
Data ini telah dilansir sejak tahun 2004 oleh LP3ES & Cesda. Banyak pihak pemerhati demokrasi melihat
kontigensi ini sebagai ancaman terhadap konsolidasi dan pendalaman demokrasi Indonesia sehingga berbagai forum
dan media mengangkat berbagai kritik dan diskusi lanjut atas masalah ini temasuk keinginan untuk mendorong
program reformasi partai politik (Kompas, 2 Juni 2003). Ketidakpopuleran partai politik tidak hanya dialami oleh
negara demokrasi baru seperti Indonesia dan kawasan Asia Tenggara (Asia Barometer 2004), Negara maju yang
lebih jauh dan lebih lama menerapkan demokrasi seperti Belanda, Inggris, Jerman, partai politik juga mengalami

masalah serupa. Di Inggris bahkan dari tahun ke tahun tingkat keperayaan terhadap parpol terus menurun, tahun
2004 hanya 10% responden yang menyatakan percaya terhadap parpol. (Asia Barometer 2005).

dari belakang. Dimulai dari persoalan konflik internal yang selalu mengarah pada perpecahan
parpol hingga massifnya demonstrasi kegobrokan mentalitas politisi di arena negara.4 Temuan
yang juga menarik adalah tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi tentara
bahkan melampaui tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, dan media. Terlepas dari
keanekaragaman temuan tersebut, salahsatu persoalan yang hendak ditekankan disini adalah
bahwa pilar-pilar demokrasi (partai politik, parlemen, kepolisian, LSM dan sistem peradilan) di
negeri ini mengalami krisis kepercayaan.5
Absenya kehadiran partai politik memenuhi keinginan rakyat juga terlihat dari buruknya
kinerja kader partai politik di pemerintahan sejak reformasi digulirkan. Data ICW 2007-2008
menunjukkan 4 aktor yang menduduki rangking teratas korupsi adalah Kepala Daerah, Pejabat
Pemda, Swasta dan Anggota DPR/DPRD.6 Hingga yang dirilis terbaru oleh KPK yang
menyatakan DPR dan Polri adalah institusi terkorup di Indonesia. Sebagai gambaran anggota
DPR kehadirannya dalam rapat-rapat legislatif terbilang cukup rendah, target prolegnas selalu
tidak tercapai. Dari tahun 2004-2013 Sekitar 70 persen kepala daerah di Indonesia terjerat kasus
korupsi. Berdasarkan data tersebut, sedikitnya 291 kepala daerah baik tingkat provinsi maupun
kabupaten/ kota terlibat dalam kasus korupsi. 7 Ketika menjabatpun mereka sangat miskin
prestasi dan inovasi.

Dalam aspek ekonomi, sebuah laporan dari Bank Dunia tentang Global Development
Horizons dengan tema Multipolarity: the New Global Economy dijelaskan bahwa Indonesia akan
menjadi salah satu dari 5 negara yang akan memiliki kekuatan ekonomi terbesar di tahun 2025.
Lima Negara yang dimaksud adalah Brasil, Rusia, India, China, Korea Selatan dan Indonesia.
Laporan ini memproyeksikan bahwa Negara berkembang ini akan tumbuh sebesar 4,7% pertahun
sedangkan Negara-negara maju hanya mampu bertumbuh sebesar 2,3% pada periode antara
tahun 2011-2025.
Tapi banyak pihak menilai negeri kita ekonominya bekerja auto pilot. Tanpa demokrasi
dan pemerintahpun angka diatas bisa tercapai karena ternyata pertumbuhan ekonomi masih
bergantung pada konsumsi dalam negeri mengingat tingginya jumlah masyarakat golongan
4

Studi ini disarikan dari hasil laporan survey LP3ES dan Partnership tentang Potret Tata Kelola Kelembagaan Partai
Politik di Indonesia yang disampaikan pada Pertemuan Konsultasi Partai Politik. Yogyakarta, 21 Mei 2008.
5
I Ketut Putra Erawan, Riswandha Imawan dkk. ”Parpol, Pemilu dan Parlemen” PLOD UGM dan JIP Fisipol UGM
2006.
6
Data riset ICW 2007.
7

Info Korupsi.com. Berita Korupsi se-Indonesia. Beranda > Indonesia > 70 Persen Kepala Daerah Korupsi. Rabu,
29 Mei 2013. Diakses Senin, 3 Juni 2013.

menengah yang cenderung lebih royal dalam mengkonsumsi. Geliat ekonomi Indonesia masih
berada pada tataran market base bukan production base. Indonesia masih dilihat sebagai pasar
raksasa dengan jumlah pembeli yang sangat besar sehingga menjadi incaran dari produsen
komoditas luar negeri.
Dalam aspek social, kita juga menyaksikan kian menurunya trust, toleransi dan
solidaritas social masyarakat. Meningkatnya aktivitas kelompok radikal, tindakan vandalism
kelompok agama dan masyarakat, gejala militerisme Ormas. Seolah Negara telah dikalahkan
oleh ideology sempit dan Kelompok kekerasan.
Pertanyaan besarnya adalah adakah peta jalan yang dapat kita tempuh untuk
menumbuhkan budaya berdemokrasi yang lebih berkualitas baik dari segi politik maupun social
budaya di Indonesia ? Darimana dan oleh siapa yang dapat memulainya? Gagasan yang detik ini
kerap muncul pendulumnya bermuara pada dua pilihan: Kita butuh pemimpin yang tegas dan
memberi teladan dan/atau kita harus kembali memperkuat Negara sebagai rumah bangsa kita.
DIES NATALIES FISIP UNSOED menjadikan pemikiran ini sebagai latar belakang membuka
ruang curah gagasan melalui seminar nasional bertema: “Strategi Pembangunan Budaya
Demokrasi Yang Bermartabat”.


B. Tujuan:
1. Identifikasi akar-akar masalah kemunduran kultur demokrasi yang menghinggapi actor
dan ruang public strategis Negara kita.
2. Pemetaan

dan

penyemaian

gagasan-gagasan

pemgembangan

kultur

demokrasi

bermartabat di Negara kita.

C. Keynote Speaker:

H. Ganjar Pranowo, SH (Gubernur Jawa Tengah) (dalam konfirmasi)

D. Pembicara Panelis:
1. Prof. Dr. Pratikno, M.Soc, Sc (Rektor UGM) (dalam konfirmasi)
2. Prof. Franz Magnis Suseno (Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya Jakarta) (dalam
konfirmasi)
3. Ir. H. Isran Noor, M.Si (Ketua APKASI) (dalam konfirmasi)

4. Dr. Sofa Marwah, M.Si (Ketua Jurusan Ilmu Politik Fisip Unsoed)
Moderator: Drs. Nasihin Masha (Alumni Fisip Unsoed, Pimpinan Redaksi Republika)

E. Subtopik:
Seminar nasional mengkaji berbagai masalah yang terkait tema besar dari beragam perspektif
disiplin ilmu. Artikel diharapkan berisi kajian terhadap salahsatu sub topic berikut ini:
1. Praktek Demokrasi yang Berpihak pada Kaum Minoritas
2. Pemetaan Resolusi Konflik dalam Pemilu 2014
3. Prospek Politik Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Pasca 2014
4. Implementasi Komunikasi Politik dalam Dinamika Politik Nasional
5. Reorientasi Nilai dalam Administrasi Publik Indonesia
6. Variasi Bahasa dalam Penyampaian Pesan Politik.


F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan:
Sesi utama Seminar Nasional akan diselenggarakan pada Senin, 25 November 2013 pukul
09.00-12.00 di Gedung Aula Fisip Unsoed. Sesi pararel akan dilaksanakan di hari yang sama
pukul 13.30-15.30 di Kampus Fisip Unseod.

G. Sesi Pararel:
Panitia Seminar Nasional Dies Fisip Unsoed 2013 akan menyeleksi artikel dari peserta yang
akan dipresentasikan pada sesi pararel. Artikel ditulis dengan memilih salah satu sub topic
yang telah disediakan. Peserta seminar diharapkan dari berbagai kalangan akademisi,
pemerintahan, Lsm dan masyarakat sipil lainnya. Selain pemakalah dalam sesi pararel,
sejumlah 200 peserta diharapkan berpartisipasi aktif dalam Seminar Nasional ini.

H. Kontribusi Peserta:
1. Kontribusi pemakalah Rp. 350,000,- (termasuk sertifikat, seminar kit dan prosiding)
dibayarkan kepada bendahara panitia (BNI 46 Kantor Cabang Pembantu Unsoed, No
rekening 0267080084 an. Akhmadi) paling lambat tanggal 10 November 2013.
2. Kontribusi peserta non pemakalah Rp. 150.000,- (termasuk sertifikat dan seminat kit)

I. Kontak Person

1. Andi Ali Said Akbar, SIP, MA., (081392363138)
2. Ahmad Sabiq, SIP. MA., (081328877775)
3. Tunjung Linggarwati, SIP, MSI., (081388091747)

J. Ketentuan Penulisan
Ketentuan Penulisan Abstrak dan Makalah Seminar Nasional
Dalam Rangka Dies Natalis FISIP UNSOED 2013

1. Peserta menulis makalah sesuai tema besar dengan memilih salah satu sub tema yang
telah disediakan. Setiap makalah harus dimulai dengan suatu abstrak dengan panjang
maksimal 200 kata dan diikuti dengan kata kunci. Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris.
Isi abstrak mencakup: latar belakang, tujuan, metode yang digunakan, hasil dan
kesimpulan.
2. Makalah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan terdiri dari Abstrak, Pendahuluan, Metode
Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka. Adapun panjang
naskah makalah maksimum 15 halaman sudah termasuk tabel dan gambar, dengan
ketentuan format penulisan ilmiah dalam file doc. Makalah harus ditulis dalam kertas A4,
4 cm margin kiri, 3 cm margin kanan, atas dan bawah dengan spasi ganda.
3. Abstrak diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 2013, dikirim ke alamat
email berikut: seminar_dies2013@yahoo.com Selanjutnya abstrak terpilih akan

diumumkan oleh panitia melalui email pada tanggal 20 Oktober 2013. Adapun makalah
lengkap diterima selambat-lambatnya tanggal 4 November 2013. Makalah yang
dipresentasikan akan diterbitkan dalam bentuk prosiding.
4. Untuk penulisan abstrak dimohon untuk mengikuti format berikut:
JUDUL MAKALAH SEMINAR NASIONAL DIES FISIP
(12 pt, Times New Roman, center,bold, huruf besar semua, 1 spasi, maksimum tiga baris)
Penulis Pertama 1, Penulis Kedua1, (10 pt bold)
1
Program Studi Ilmu Politik, FISIP UNSOED
penulispertama@gmail.com
2
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP UNSOED
penuliskedua@gmail.com (10 pt)

Abstrak (10 pt)
Makalah diketik menggunakan Microsoft Word 2003 atau versi lebih tinggi dengan huruf (font) Times
New Roman dan format kertas A4 (210 x 297 mm). Gunakan format satu kolom. Judul (12pt) dan
penulis makalah yang ditulis tanpa gelar akademis (10pt bold) ditulis rata tengah. Makalah dengan
penulis lebih dari satu orang, penulis utama ditulis pada urutan pertama. Makalah harus diawali
dengan abstrak dengan panjang maksimum 200 kata dalam bahasa Indonesia tidak termasuk judul dan

identitas penulis. Abstrak ditulis dengan ukuran huruf 10 pt dengan margin kiri 40 mm dan margin
kanan ditetapkan 30 mm. Jarak antara judul dengan nama penulis adalah 1 spasi (12 pt) demikian juga
untuk jarak email dengan tulisan "abstrak". Kata kunci minimal tiga buah. File ini dapat digunakan
sebagai template untuk penulisan abstrak.
Kata kunci: ; partisipasi; kebijakan publik, demokrasi

5. Untuk penulisan makalah lengkap diharapkan mengikuti format berikut
PENULISAN ABSTRAK MENGIKUTI KETENTUAN SEBELUMNYA

PENDAHULUAN
Makalah ditulis dalam paragraph justified, Times New Roman, 12 pt, 2 spasi ditulis dalam
bahasa Indonesia. Panjang makalah maksimum 15 halaman pada kertas A4, sudah termasuk
tabel, gambar dan lampiran. Margin halaman dengan aturan sebagai berikut: 4 cm margin kiri, 3
cm margin kanan, atas dan bawah. Format makalah : ABSTRAK, PENDAHULUAN, METODE
PENELITIAN, HASIL DAN PEMBAHASAN, KESIMPULAN, dan DAFTAR PUSTAKA.
Makalah dikirimkan ke alamat email seminar_dies2013@yahoo.com dengan subject dan
nama file Semnas FISIP_Penulis Pertama dalam format document .doc. Batas waktu penerimaan
makalah adalah Senin, 4 November 2013 jam 16.00 WIB. Penulisan acuan menggunakan
kaidah APA (American Psychological Association) Citation style.


METODE PENELITIAN
Times New Roman, 12 pt, 2 spasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Times New Roman, 12 pt, 2 spasi.

KESIMPULAN
Times New Roman, 12 pt, 2 spasi

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ditulis mengikuti kaidah APA (American Psychological Association) Citation
style.