Jurnal Analisis Perencanaan Laba Dengan Penerapan Metode | Makalah Dan Jurnal Gratis

ANALISIS PERENCANAAN LABA DENGAN PENERAPAN METODE
CVP (COST-VOLUME-PROFIT) PADA PG RAJAWALI I UNIT PG
KREBET BARU MALANG
Oleh:
Prisma Nohandhini
(0910223092)
Dosen Pembimbing:
Mychelia Champaca
Abstraksi:
Penerapan metode cvp (cost-volume-profit) merupakan metode yang tepat
dalam hal perencanaan laba pada PG Krebet Baru. Hal ini dikarenakan di dalam
analisis cost-volume-profit terdapat dasar-dasar analisis contribution margin,
analisis break even point, analisis margin of safety, analisis degree of operating
laverage, serta pemanfaaat dalam perencanaan dengan analisis target laba dan
analisis sensitivitas. Dasar-dasar analisis cost-volume-profit tersebut akan
membantu PG Krebet Baru dalam perencanaa laba untuk tahun selanjutnya.
Dengan mengklasifikasi biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel kita akan
mengetahui berapa saja biaya produksi gula tahun 2011. Serta pemisahaan
biaya dengan menggunakan metode least-square. Dengan penerapan metode cvp
(cost-volume-profit) dalam perencanaan laba untuk tahun yang akan datang
akan lebih stabil dan sesuai dengan target perusahaan. Oleh karena itu peneliti

memberi saran kepada PG Krebet Baru Malang untuk menerapkan metode cvp
(cost-volume-profit) dalam perencanaan laba untuk tahun selanjutnya agar
peningkatan laba stabil dan target yang diinginkan PG Krebet Baru Malang
tercapai.
Kata kunci : CVP (Cost-Volume-Profit), Perencanaan Laba, Gula
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis di

positif

adalah

bidang

ekonomi.

Indonesia sudah semakin melaju

Dalam hal ini sangat berhubungan


dengan cepat. Hal ini dikarenakan

langsung dengan semua perusahaan

Indonesia sedang mengalami fase

baik swasta maupun perusahaan

untuk berubah menjadi lebih baik

BUMN. Namun perlu kita ketahui

lagi

sebelumnya

setiap

tahunnya.


Perubahan

tentang

pengertian

tersebut terjadi pada semua bidang

BUMN itu sendiri yaitu Menurut

seperti

ekonomi,

Undang-undang Nomer 19 Tahun

kesehatan, pendidikan, serta budaya.

2003 Tentang Badan Usaha Milik


Dan dari beberapa masalah yang

Negara,

sangat terlihat akan perkembangan

Badan Usaha Milik Negara, yang

halnya

bidang

definisi

BUMN

adalah

selanjutnya disebut BUMN, adalah


dijalankan, strategi pemasaran apa

badan usaha yang seluruh atau

yang harus digunakan dan struktur

sebagian besar modalnya dimiliki

biaya apa yang akan digunakan

oleh

(Garrison, et al, 2008:336).

negara

melalui

penyertaan


secara langsung yang berasal dari

Dari penerapan tersebut, peneliti

kekayaan negara yang dipisahkan.

akan melihat perilaku biaya dengan

(www.bumn.go.id, di akses pada

harga jual, volume yang dijual, serta

tanggal 5 November 2012).

pengklasifikasian

Hal ini berhubungan dengan

analisis


biaya,

cost-volume-profit

maka
dapat

objek penelitian ini yang berada pada

dilaksanakan dengan menggunakan

PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru

dasar-dasar

Malang.

analisis

Perusahaan


manufaktur

analisis.

Dasar-dasar

cost-volume-profit

yaitu

yang berkembang pada bidang agro

analisis contribution margin, analisis

bisnis yaitu penghasil gula dan

break even point, dan analisis margin

merupakan salah satu perusahaan


of safety, analisis operating leverage,

BUMN

serta

yang

tentunya

diperhatikan

oleh

pemasukan

dan

sangat


Negara

atas

pengeluaran

keuangan perusahaan termasuk laba
yang di dapat setiap tahunnya.

membaik membuat peneliti tertarik
untuk mengulas lebih dalam tentang
perencanaan laba pada PG Krebet
Baru Malang. Penelitian ini akan

laba

dengan

tentang


perencanaan

penerapan

metode

analisis CVP (Cost-Volume-Profit).
Seperti halnya keputusan-keputusan
yang mencakup produk apa yang
harus

diproduksi

dan

dalam

dijual,

kebijakan harga apa yang harus

cost-volume-profit

pemanfaatannya

dalam

perencanaan yaitu analisis target laba
dan analisis sensivitas.
Sehingga

Dengan adanya laba yang terus

membahasa

analisis

dengan

adanya

pencapaian

laba

yang

terus

meningkat

dari

tahun-ketahun

membuat peneliti ingin mengulas
perencanaan laba PG Krebet Baru
dengan

menggunakan

penerapan

analisis CVP (Cost-Volume-Profit)
dengan dasar-dasar analisis nilai
contribution

margin, break even

point, margin of safety, degree of
operating leverage, dan analisi target

laba dan analisi sensitivitas. Dengan
menggunakan

analisis

tersebut

peneliti akan mengetahui bagaimana

(differential

perilaku biaya perusahaan dengan

oportunitis (opportunity costs), di

menggunakan metode tersebut serta

mana tidak satu pun dari biaya-biaya

apakah dengan metode tersebut akan

tersebut yang dicatat dan dilaporkan

mendapatkan hasil yang efisien dan

dalam laporan keuangan eksternal.

efektif dalam perencanaan laba di PG

1. Objek Biaya

Krebet Baru.
Atas dasar pemikiran tersebut,
mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian tentang perencanaan laba
yang dilakukan perusahaan dengan
mengambil

“Analisis

judul

Perencanaan

Laba

Dengan

Penerapan Metode CVP (CostVolume-Profit) Pada PG Rajawali

I

Unit

PG

Krebet

Baru

Bululawang Malang”.

cost),

dan

biaya

Pengertian dari objek biaya (cost
object), atau tujuan biaya (cost
objective) menurut Carter (2009:31)

adalah sebagai suatu item atau
aktivitas yang biayanya diakumulasi
dan diukur. Sedangkan item-item dan
aktivitas-aktivitas

yang

dapat

menjadi objek biaya adalah produk,
batch dari unit-unit sejenis, pesanan
pelanggan, kontrak, lini produk,
proses, departemen, divisi, proyek
dan tujuan strategis.

TINJAUAN PUSTAKA

Kemampuan untuk Menelusuri
Biaya ke Objek Biaya

Biaya
Pengertian biaya menurut Horngren,
et al (2008:31) adalah sumber daya

yang dikorbankan (sacrificed) atau
dilepaskan (forgone) untuk mencapai
tujuan tertentu.

Menurut

Carter

(2009:31)

kemampuan untuk menelusuri biaya
menentukan

seberapa

objektif,

handal, dan berartinya ukuran biaya
yang dihasilkan, dan oleh karena itu

Konsep Biaya
Carter (2009:31) juga menyatakan
bahwa akuntan yang terlibat dalam
perencanaan

2.

dan

pengambilan

keputusan juga harus bekerja dengan
biaya masa depan, biaya penggantian
(replacement costs), biaya diferensial

seberapa

yakinnya

pengambilan

keputusan dalam memahami dan
mengandalkan ukuran biaya tersebut
sebagai

dasar

untuk

membuat

prediksi dan mengambil keputusan.
Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya menurut Carter

langsung adalah meliputi kompensasi

(2009:40) adalah sangat penting

atas seluruh tenaga kerja manufaktur

untuk membuat ikhtisar yang berarti

yang dapat ditelusuri ke objek biaya

atas data biaya. Klasifikasi biaya ini

(barang dalam proses dan kemudian

didasarkan pada hubungan anatara

barang jadi) dengan

biaya dengan hal-hal berikut:

ekonomis.

a. Biaya dalam hubungannya dengan

-

produk

Overhead pabrik

pabrik adalah elemen ketiga biaya

Biaya manufaktur menurut Carter

produk mencakup seluruh biaya

(2009:40) yang sering juga disebut

prosuksi yang tidak termasuk dalam

biaya produksi ataupun biaya pabrik

bahan langsung dan tenaga kerja

adalah jumlah dari tiga elemen biaya:

langsung.

bahan baku langsung dan tenaga
kerja

langsung

yang

-

keduanya

Bahan baku tidak langsung
Bahan tidak langusng menurut Carter

disebut biaya utama (prime cost).

(2009:42)

Tenaga kerja langsung dan overhead

diperlukan untuk penyelesaian suatu

pabrik disebut biaya konversi.

produk tetapi tidak diklasifikasikan

Bahan baku langsung

sebagai bahan baku langsung karena

biaya bahan langsung adalah biaya
perolehan semua bahan yang pada
akhirnya akan menjadi bagian dari
objek biaya (barang dalam proses
dan kemudian barang jadi) dan yang
dapat ditelusuri ke objek biaya
dengan cara yang ekonomis.

adalah

bahan

yang

bahan baku tersebut tidak menjadi

Menurut Horngern, Et al (2008:43)

-

yang

menurut Garrison, et al overhead

1. Biaya manufaktur

-

cara

bagian dari produk.
-

Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung menurut
Carter (2009:42) adalah tenaga kerja
yang tidak

secara

langsung ke

kontruksi atau komposisi produk
jadi.
2. Biaya komersial
Biaya komersial menurut Carter

Tenaga kerja langsung

(2009:43) terdiri dari dua klasifikasi
menurut Horngern, et al (2008:43)
biaya

tenaga

kerja

manufaktur

umum:
-

Biaya pemasaran

Biaya ini dimulai dari titik di mana

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya

biaya manufaktur berakhir dan ketika

yang secara total tidak berubah

proses

ketika aktivitas bisnis meningkat dan

manufaktur

selesai

serta

menurun.

produk ada dalam kondisi siap dijual.
Sedangkan menurut Garrison et al

-

Biaya Semivariabel

(2008:52) biaya pemasaran atau

Menurut Carter, (2009:70) biaya

penjualan meliputi semua biaya yang

semivariabel

diperlukan untuk menangani pesanan

biaya campuran adalah biaya yang

konsumen dan memperoleh produk

memperlihatkan baik karakteristik-

atau jasa untuk disampaikan kepada

karakteristik dari biaya tetap maupun

konsumen.

biaya variabel.

-

Biaya administrasi

Biaya ini meliputi beban yang terjadi
dalam

mengarahkan

mengendalikan
Sedangkan

dan
organisasi.

menurut

pendapat

Pemisahan

juga

Biaya

a. Metode

Kuadrat

administrasi meliputi pengeluaran

Menurut

klerikal

yang

berkaitan

dan
dengan

manajemen umum organisasi.

Semivariabel

Variabel

squares method)

organisasional,

disebut

Menjadi Biaya Tetap dan Biaya

Garrison et al (2008:53) biaya

eksekutif,

dapat

Terkecil

Garisson,

(least

et

al

(2006:282) metode regresi kuadrat
terkecil

adalah

memisahkan

metode

biaya

yang

semivariabel

b. Biaya dalam hubungannya dengan

menjadi komponen biaya tetap dan

volume produksi (perilaku biaya)

biaya variable dengan menggunakan

Biaya Variabel

seluruh data. Berikut rumus untuk

Menurut Carter (2009:69) biaya

garis lurus sebagai berikut :

-

variabel (variable cost) adalah biaya
yang

totalnya

meningkat

secara

proposional terhadap peningkatan
dalam aktivitas dan menurun secara
proposional

terhadap

dalam aktivitas.
-

Biaya Tetap

penurunan
=

total

biaya

(variable dependen)
a = total biaya tetap

semivariabel

b = biaya variable per unit aktivitas

biaya total bersifat linear (yaitu

(kemiringan)

digambarkan sebagai garis lurus)

=

Tingkat

aktivitas

(variable

4. Harga jual, biaya variable per
unit, serta biaya tetap total

independen)
jumlah pengamatan

(dalam

rentang

jumlah seluruh n

waktu

yang

dan

periode

relevan)

telah

diketahui dan konstan
Pengertian Analisis CVP (CostVolume-Profit)

Menurut

5. Analisis mencakup satu produk
atau

Horngren,

et

al

mengasumsikan

bahwa

proporsi produk yang berbeda

perilaku

6. Seluruh pendapatn dan biaya

pendapatan total, biaya total, dan

dapat ditambahkan, dikurangkan,

laba operasi ketika terjadi perubahan

dan

dalam tingkat output, harga jual,

memperhitungkan

biaya variable per unit, atau biaya

dari uang.

(2008:69)

menguji

tetap produk.
Asumsi

tanpa

nilai

waktu

Dasar-dasar Analisis Cost-Volume-

Analisis

Cost-Volume-

Profit

Analisis Contribution Margin

Profit

Menurut Garrison, et al (2008 :

1. Perubahan tingkat pendapatan
dan biaya hanya disebabkan oleh
perubahan jumlah unit produk
atau jasa yang diproduksi dan

324)

Akuntansi

Manajemen

mengemukakan bahwa:
“Contribution Margin merupakan
jumlah yang tersisa dari pendapatan

dijual
2. Biaya total dapat dipisahkan ke
dalam komponen tetap yang
tidak

dibandingkan

berubah

mengikuti

perubahan tingkat output dan

dikurangi biaya variabel yang akan
merupakan

3. Ketika disajikan secara grafik,
perilaku pendapatan total dan

yang

akan

menutupi biaya tetap dan kemudian
menjadi laba”
Menurut Garrison, et al (2008 :

komponen variabel yang berubah
mengikuti tingkat output

jumlah

334) titik impas sebagai tingkat
penjualan di mana laba perusahaan
sama

dengan

nol.

Sedangkan

menurut Horngren, et al (2008:75)

dalam bukunya Akuntansi Biaya

peningkatan persentase yang kecil

(2008:75) mengemukakan bahwa :

dalam penjualan dapat menghasilkan

“Break Even Point adalah jumlah

peningkatan

pendapatan

persentase yang jauh lebih besar”.

output

menyamakan

yang

akan

pendapatan

total

laba

bersih

dalam

dengan biaya total—yaitu, jumlah

Pemanfaatan Analisis Cost-Volume

penjualan

Profit untuk Perencanaan

output

yang

akan

menghasilkan laba operasi $0 (nol).”
Menurut Garrison, et al (2008 :
338)

dalam

bukunya

Analisis Target Laba
menurut Garrison, et al (2008:336)

Akuntansi

analisis target laba dapat digunakan

Manajemen mengemukakkan bahwa

untuk menentukan volume penjualan

:

yang dibutuhkan untuk mencapai

“Margin of safety sebagai kelebihan

target laba. Menurut Horngren, et al

dari penjualan yang dianggarkan

(2008:80) analisis sensitivitas adalah

(aktual) di atas titik impas volume

teknik “bagaiman jika (what-if) yang

penjualan.

digunakan manajer untuk menguji

Margin

menjelaskan

keamanan

jumlah

mana

bagaimana akibatnya jika prediksi

penjualan dapat menurun sebelum

data awal tidak tercapai atau jika

kerugian mulai terjadi. Semakin

asumsi yang mendasarinya berubah.

tinggi

keamanan,

Analisis sensitivitas merupakan suatu

semakin rendah resiko untuk tidak

pendekatan yang sederhana untuk

balik modal”.

mengeakui

rasio

di

margin

Garrison, et al (2006 : 343)
dalam

bukunya

Akuntansi

Manajemen mengungkapkan bahwa:

adanya

(uncertainty),

yaitu

ketidakpastian
kemungkinan

bahwa hasil actual akan berbeda dari
yang diperkirakan sebelumnya.

“Degree of Operating leverage dalah
suatu

ukuran

tentang

seberapa

HASIL DAN PEMBAHASAN

sensitif laba terhadap perubahan
dalam

penjualan.

Degree

of

operating leverage bertindak sebagai

pengganda (multiplier ). Jika degree
of

operating

leverage

tinggi,

Pembagian Biaya Tetap dan Biaya
Variabel
Klasifikasi
perusahaan

biaya

sangatlah

pada
penting

dilakukan

melakukan

Menurut Garrison (2008:66) biaya

untuk

variable adalah biaya yang berubah

memperoleh hasil perhitungan yang

secara proposional dengan perubahan

tepat

analisis

sebelum

cost-volume-profit

dan

diketahui

akurat.
bahwa

Seperti

yang

aktivitas.

analisis

cost-

3. Biaya Semivariabel

sangat

volume-profit

dipengaruhi

Menurut Carter (2009:70) biaya

oleh beberapa faktor yaitu harga jual,

semivariabel

volume penjualan, serta biaya yang

biaya campuran adalah biaya yang

digolongkan

tingkat

memperlihatkan baik karakteristik-

aktivitasnya. Namun perlu peneliti

karakteristik dari biaya tetap maupun

jelaskan kembali bahwa dari biaya-

biaya variabel.

menurut

juga

dapat

disebut

biaya yang telah disebutkan diatas,
10%

dari

biaya

produksi

gula

Analisis Metode Least-Square

merupakan biaya produksi untuk

Dalam

perhitungan

least-square

tetes. Maka perhitungan biaya untuk

dapat

mempermudah

perusahaan

selanjutnya merupakan hasil yang

dalam memisahkan biaya-biaya yang

sudah

terjadi

dikurangi

untuk

biaya

pada

perusahaan

selama

produksi tetes sebesar 10%. Dalam

proses produksi. Selain itu juga

pengaplikasian analisis cost-volume-

memberikan

profit diperlukan klasifikasi biaya

melihat dengan jelas berapa saja tarif

menjadi

setiap

biaya

tetap

dan

biaya

variabel.

produksi

1. Biaya Tetap
Seperti

yang

aktifitas
gula

perhitungan
dinyatakan

oleh

melihat

kemudahan

untuk

dalam

proses

sehingga

dengan

tersebut

besarnya

kita

dapat

biaya

yang

Garrison (2008:67) bahwa biaya

dikeluarkan setiap bulannya. Pada

tetap yaitu biaya yang selalu tetap

tahun 2011 pengeluaran biaya tetap

secara keseluruhan tanpa terpengaruh

sebesar Rp 20,590,902,877.88 dan

oleh tingkat aktivitas.

biaya

2. Biaya Variabel

variabel

sebesar

128,103,630,838.33.
Analisis Contribution Margin

Rp

(Sumber : data sekunder yangdiolah)

pendapatan yang diterima setiap
tahunnya. Sehingga berakibat pula
pada laba operasi yang diterima
selama tahun 2011. Namun dengan

Contribution Margin Ratio untuk

selisih

tahun 2011

menghasilkan contribution margin

ketidakstabilan

penjualan

yang dapat menutupi biaya tetap,
sehingga masih mendapatkan laba.
.
Setelah

Analisis Break Even Point

adanya

klasifikasi

biaya dari masing-masing perilaku
biaya yang terjadi pada perusahaan.

Break Even Point untuk tahun

Dapat

memberikan

kemudahan

2011 :

dalam

penghitungan

contribution

margin yang terjadi pada PG Krebet

( nit

Baru. Hal ini dapat dilihat bahwa
dari hasil klasifikasi biaya tersebut
kita akan mendapatkan hasil bahwa
contribution margin sudah dapat

menutupi biaya tetap yang terjadi di
setiap

tahunnya.

penjualan

pada

244,353,633,184

551,678.00

Biaya variabel

128,103,630,838.33

289,219.99

tahun

2011

Margin kontribusi

116,250,002,345.67

262,458.01

sebesar

Rp

Biaya tetap

20,590,902,877.88

Laba operasi

95,659,099,467.79

Break Even Point untuk tahun 2011 :

sehingga

contribution margin yang dihasilkan

meningkat

Per Ku

hasil

244,353,633,184.00

pun

Penjualan

2011

dengan

mengalami peningkatan yang sangat
memuaskan

Keterangan

sebesar

(

nit

Rp

116,250,002,345.67 atau 47.57% dan
hal

ini

juga

pada

Dalam analisis break even point

didapat

perhitungan yang terjadi sudah dapat

95,659,099,467.79.

dipastikan bahwa PG Krebet Baru

Karena contribution margin sangat

sudah berada pada posisi di atas titik

peningkatan
sebesar

Rp

berdampak

laba

yang

berpengaruh dengan berapa saja

impas. Dan pada tahun 2011 break
even point pada total penjualan gula

dan

tetes

menurun

sebesar

Rp

margin of safety (%) untuk tahun

2011 :

43,281,392,062.15 atau 78,454.08
per kuintal gula. Penurunan break
even point pada penjualan di tahun

ini dikarenakan PG Krebet Baru
mempunyai
meningkat

penjualan
sehingga

Setelah memperhitungkan break

yang

even

perusahaan

point

di

atas

kita

akan

lebih

memperhitungkan pada penjualan

sehingga nilai yang di dapat dengan

sekarang dengan harga jual dan

hasil penjualan sudah sangat berada

struktur biaya sekarang, sehingga

jauh letaknya.

kita dapat mengetahui berapa jumlah

mempunyai

keuntungan

Total

pendapatan

sama dengan total laba yang didapat

maksimum

setiap

dikarenakan

yang di dapat pada tahun 2011 pada

penjualan yang terjadi sudah berada

PG Krebet Baru. Pada tahun 2011

di atas titik impas.

karena dengan besar pendapatan Rp

Analisis Margin of Safety

244,353,633,184.00

tahunnya

penurunan

penjualan

jika

terjadi

penurunan di bawah pendapatan
sebelum mencapai break even point
margin of safety (Rp) untuk tahun

sebesar Rp 201,072,241,121.85 atau

2011 :

82.29% dengan
.

.

.

sebanyak

jumlah

364,473.92

gula
kuintal.

Dengan hasil tersebut PG Krebet
Baru dapat dikatakan akan jauh
kemungkinan untuk

mendapatkan

rugi karena hasil margin of safety
margin of safety (kuintal) untuk

lebih besar serta jika dibandingkan

tahun 2011 :

dengan

tahun-tahun

sebelumnya

tahun 2011 merupakan tahun yang

k intal
kuintal

mempunyai banyak keuntungan.
Analisis

Degree

Laverage (DOL)

of

Operating

Target kuintal untuk tahun 2011 :
.

arget k

Degree of

Operating Leverage

.

untuk tahun 2011 :

.
Dalam perhitungan degree of
operating laverage pada PG Krebet

Baru

dapat

dikatakan

Target pendapatan untuk tahun 2011
.

rgt enj

.

bahwa

perusahaan ini memiliki perubahan

Selanjutnya pada pembahasan

biaya tetap terhadap laba operasi

berikut ini mengenai perhitungan

ketika terjadi perubahan unit yang

target laba operasi untuk mengetahui

terjual dan tentunya juga dengan

berapa unit penjualan gula agar

perubahan contribution margin yang

mendapatkan laba yang diinginkan

dimiliki PG Krebet Baru. Tahun

perusahaan. Dengan hasil yang sudah

2011 tersebut PG Krebet Baru

mulai membaik tersebut membuat

mendapatkan DOL sebesar 1.22 kali.

manajemen

Dengan hasil tersebut PG Krebet

menaikkan target laba pada tahun

Baru akan dengan mudah untuk

2011 sebesar Rp 182,466,713,465.48

menghitung perencanaan laba untuk

dengan

tahun selanjutnya. Selain itu dengan

773,676.58 kuintal gula. Walaupun

perhitungan degree of operating

pada tahun ini PG Krebet Baru dari

pada tingkat penjualan

laba meningkat dari tahun-tahun

tertentu akan membantu manajer

sebelumnya namun jika pkita lihat

menghitung

fluktuasi

dari target laba yang diinginkan

penjualan terhadap laba operasi yang

perusahaan mempunyai selisih yang

terjadi setiap tahunnya pad PG

sangat

Krebet Baru.

86,807,613,997.69 sehingga dapat

Analisis Target Laba

dikatakan PG Krebet Baru tidak

laverage

dampak

perusahaan

penjualan

besar

gula

yaitu

untuk

sebesar

Rp

dapat memenuhi target perusahaan
pada tahun ini.

Analisis Sensitivitas

point, margin of safety, degree of

Analisis Sensitivitas PG Krebet

operating

Baru Tahun 2011

perhitungan untuk perencanaan yaitu

(Sumber : data sekunder yangdiolah)
Dalam perhitungan ini dapat
dilihat

bahwa

pengurangan

dengan

biaya

adanya

variable

dan

penambahan biaya tetap serta dengan
meningkatkan

volume

penjualan

dapat diprediksikan PG Krebet Baru
akan mendapatkan laba operasi yang
meningkat tajam dan tentunya akan
stabil dari tahun ke tahun. Jika hasil
tersebut kita bandingkan dengan
artikel PT RNI (Rajawali Nussantara
Indonesia) bahwa di tahun 2012 PT
Rajawali I dan PT Rajawali II.
Keduanya diprediksi meraih laba
bersih masing-masing Rp. 150 miliar
dan Rp. 50 miliar pada tahun ini.
Maka
sebesar

dengan
15%

peningkatan
maka

hasil

laba
yang

tercapai sangat mendekati target
yang

direncanakan

148,439,053,639.46
pendapatan

sebesar
dengan

sebesar

Rp
besar
Rp

281,006,678,161.60.

dengan

dasar-dasar
contribution

analisis

Taksiran I

Penj

244,353,633,184.00

281,006,678,161.60

BV

128,103,630,838.33

108,888,086,212.58

CM

116,250,002,345.67

172,118,591,949.02

BT

20,590,902,877.88

23,679,538,309.56

LO

95,659,099,467.79

148,439,053,639.46

analisis target laba dan analisis
sensitivitas.

Dan

metode

cost-

volume-profit perlu kita terapkan

pada PG Krebet Baru dan dapat kita
simpulkan beberapa gabungan teori
dan hasil perhitungan bahwa peranan
perilaku biaya yang terjadi di PG
Krebet Baru selama kurun waktu 3
tahun tersebut sangat berhubungan
dan bermanfaat untuk perencanaan
laba

yang akan terjadi ditahun

selanjutnya.
Pada klasifikasi biaya dengan
menggunakan metode least-square
dapat

memberikan

kemudahan

kepada PG Krebet Baru dalam
pengelompokkan perilaku biaya yang
terjadi setiap tahunnya dalam proses
produksi

gula

serta

produk

oleh Jamiyla Indriyana S (2012:97)

Cost-Volume-Profit

menggunakan

2011

sampingan. Hal ini juga didukung

Implikasi Analisis
Analisis

Ket

serta

laverage,

beberapa
yaitu

margin, break even

bahwa analisis biaya, volume dan
laba menghendaki adanya pemisahan
biaya

berdasarkan

Biaya-biaya

yang

perilakunya.
terjadi

dalam

perusahaan harus digolongkan sesuai

setiap tahunnya. Oleh karena itu kita

perilaku biaya dalam hubungannya

menyarankan

dengan perubahan kegiatan atau

menerapkan analisis

aktifitas perusahaan. Dengan kata

profit pada PG Krebet Baru untuk

lain pengelompokkan biaya dalam

penjualan di tahun selanjutnya.

perusahaan harus diterapkan pada

Kesimpulan

manajemen PG Krebet Baru. Dengan

Berdasarkan uraian dari pembahasan

perhitungan

atas

dapat

tersebut

dengan

perusahaan

mudah

untuk

untuk

masalah

dikemukakan

dapat

cost-volume-

yang
maka

telah
dapat

memberikan keputusan yang tepat

disimpulkan bahwa :

untuk penjualan gula dan tetes setiap

1.

tahunnya,

produksi pada perusahaan diperlukan

sehingga

dapat

Untuk mengendalikan biaya

memberikan laba yang stabil setiap

adanya

tahunnya dan sesuai target yang telah

variabel menjadi biaya tetap dan

direncanakan sebelumnya.

biaya variabel.

Dengan adanya penjelasan di atas
sudah

dapat

dipastikan

bahwa

2.

pemisahan

Dengan

pemisahan

biaya

semi

dilaksanakannya

biaya

sesuai

dengan

penerapan cost-volume-profit pada

tingkah laku biaya, maka akan dapat

PG Krebet Baru akan memberikan

diketahui berapa besarnya perubahan

kemudahan seperti halnya efektif dan

biaya variabel dan biaya tetapnya

efisien untuk membuat perencanaan

yang harus terjadi, sehingga hasil

laba agar target laba untuk tahun

dari

berikutnya dalam hal ini untuk tahun

dipergunakan

2012 tepat sasaran. Karena kita

perencanaan laba, harga pokok serta

ketahui

sebagai acuan bagi manajemen untuk

sebelumnya

bahwa

PG

evaluasi

tersebut
sebagai

dapat

penentuan

Krebet Baru belum menggunakan

mencapai tujuan perusahaan.

penerapan analisis cost-volume-profit

3.

dikarenakan masih adanya penjualan

Krebet Baru sangat efektif dan

dan pendapatan laba operasi yang

efisien

tidak stabil setiap tahunnya sehingga

penerapan

terlihat

tidak

profit, dengan dasar-dasar analisis

merencakan dengan tepat penjualan

nilai contribution margin, break even

PG

Krebet

Baru

Dalam perencanaan laba PG

dengan
metode

menggunakan
cost-volume-

point, margin of safety, degree of
operating

dan analisis

leverage,

target laba dan analisis sensitivitas.
Saran
Berdasarkan

uraian

diatas

saran

maka

kesimpulan
yang

dapat

diberikan untuk perusahaan terkait
yaitu :
1. Untuk

memudahkan

pengendalian biaya perusahaan
sebaiknya melakukan pemisahan
biaya

produksi

berdasarkan

tingkah laku yaitu biaya semi
variabel dipisahkan ke dalam
biaya tetap dan biaya variabel.
terjadi
2. Untuk menentukan perencanaa
laba

perusahaan

dapat

menggunakan

metode

volume-profit

karena

perencanaan
pemisahan

laba
biaya

cost-

dalam

dilakukan
berdasarkan

tingkah lakunya
3. Sebaiknya PG Krebet Baru dapat
menekan biaya variabel dalam
melakukan proses produksi agar
dapat menekan pula harga jual
yang berdampak pada laba yang
didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adithia, Edwin, 2012, Rajawali
Nusantara Indonesia Mulai

Cetak
Laba ,
http://www.koranjakarta.com diakses tanggal
30 Juli 2012 pukul 12.16
Amelia Putri, RR. Diva, 2010,
Penerapan Cost Volume
Profit Analisis Sebagai Alat
Bantu Dalam Perencanaan
Penjualan Atas Target Laba
Yang
Ditetapkan
(Studi
Kasus Pada Toko Mei
Pastry), Akurat Juranl Ilmiah
Akuntansi, No.3, Tahun ke-1,
September-Desember
Anonim, 2012, Daftar BUMN,
http://www.bumn.com
diakses tanggal 5 November
2012 pukul 14.20
Blocher, Chen. et al, 2007.
Manajemen Biaya . Edisi
Tiga. Jakarta : Salemba
Empat
Budi, 2012, Rendemen Tebu,
http://www.kppbumn.depkeu.
go.id, diakses tanggal 19
Desember 2012 pukul 12.34
Carter, William K, 2009, Akuntansi
Biaya . Edisi Empat Belas.
Jakarta : Salemba Empat
Choir, 2011, Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia 2012 Tertinggi di
ASEAN,
http://www.zonaekis.com,
diakses tanggal 02 Oktober
2012 pukul pukul 14.34
Darsono,
2009,
Manajemen
Keuangan
:
Kajian
Pengambilan
Keputusan
Bisnis
Berbasis
Analisis
Keuangan,
Jakarta
:
Nusantara Consulting
Dharmemesta, Basu Swastha dan T.
Hani
Handoko.
2000.
Manajemen Pemasaran :
Analisa Perilaku Konsumen.
Edisi Pertama . Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta

Ditho, 2012, RNI Optimis Capai
Laba 300 Milyar, Media
RNI, www.rni.co.id, diakses
pada tanggal 12 Februari
2013 pada pukul 03.00
Donnee,
2012,
Laba
BUMN
Diproyeksikan Tumbuh di
Atas
15%,
www.
transmargajatim.com, diakses
pada tanggal 12 Februari
2013 pada pukul 03.30
Findriasari, Silvia, 2005, Analisis
Penentuan
Harga
Jual
Dengan Pendekatan Metode
Direct Cost Pricing Pada Pt.
Pg. Rajawali I Unit Krebet
Baru Bululawang Malang.
Skripsi. Malang : Fakultas
Akuntansi
Universitas
Muhammadiyah Malang
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W.,
Brewer, Peter C., 2008,
Akuntansi Manajerial. Edisi
Sebelas. Jakarta : Salemba
Empat
Handi, Irawan, 2002, 10 Prinsip
Kepuasan
Pelanggan.
Jakarta:
Elexmedia
Komputindo
Hansen, Don. R dan Maryanne M.
Mowen, (2006), Akuntansi
Biaya. Edisi Ketujuh. Jilid 2.
Jakarta: Salemba Empat
HB, Dahlia, 2011, Analisis BiayaVolume-Laba Sebagai Alat
Bantu Dalam Perencanaan
Laba PT. Pabrik Gula
Takalar. Skripsi. Makassar :
Fakultas
Ekonomi
Universitas Hasanuddin
Horngern, Charles T., Datar, Srikant
M., Foster, George., 2006,
Akuntansi Biaya . Edisi Dua
Belas. Jakarta : Erlangga
Indriyana S, Jamiyla, 2012, Analisis
Biaya Volume Laba Sebagai

Alat Bantu Perencanaan
Laba , Jurnal OCPUS, Vol.4,
No 1, Januari-Juni
Kotler
dan
Amstrong,
2009.
Manajemen
Pemasaran.
Edisi 12. PT.Indeks. Jakarta.
Macintosh,
Norman
B.,
dan
Quattrone, Paolo., 2010,
Management Accounting and
Control
Systems:
an
Organizational
and
Sociological
Approach,
Second Edition, John Wiley
and Sons Ltd from The
British Library
Nazir,
Moh,
2011,
Metode
Penelitian. Jakarta : PT.
Ghalia Indonesia
Periansya, 2009, Titik Pulang Pokok
Sebagai Alat Perencanaan
Laba
Jangka
Pendek
Perusahaan, Teknika, Vol.
XXV, No.1, Agustus 2009
Puja Wirya Sanjaya, I Ketut, 2007,
Penerapan Analisis BiayaVolume-Laba
Pada
Perhitungan Harga Pokok
Produksi
Berdasarkan
Aktivitas, Forum Manajemen,
Volume 5, Nomor 1
Purba, Parentahen, 2002, Analisa
dan Perencanaan Keuangan,
Edisi I, Cetakan Pertama,
USU Press, Medan

Sasetyo, Andi, 2012, Profil PT
Rajawali
Nusantara
Indonesia,
http://www.nusindo.co.id,
Diakses tanggal 9 Januari
2013 pukul 15.51
Siregar, Syansuyadi dan Wihiastuti,
Susanti,
2006,
Analisa
Hubungan
Biaya-VolumeLaba
Sebagai
Upaya
Meningkatkan
Volume
Penjualan
Dan
Laba
Perusahaan
Pada
PT

Germane
Motor
Manufacturing, Alumni dan
Dosen STIE Pelita Bangsa
Bekasi
Stacey, Engelwati Gani, 2012.
Strategi Perencanaan Laba
Operasi Dengan Analisis
Biaya-Volume-Laba Pada PT
Sahid
Detolin
Textile.
Skripsi. Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Bina
Nusantara.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : CV.
Alfabeta
Suryanto,
2012,
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Nomor
Dua
Dunia,
http://www.antaranews.com,
diakses tanggal 13 Oktober
2012 pukul 17.32
Sutianto, Feby Dwi, 2012, Kejar
Laba,
BUMN
Gula
Tingkatkan Standar Tebu
Petani,
http://www.detikfinance.com
diakses pada tanggal 16
Januari pukul 22.22
Sutianto, Feby Dwi, 2012, Tak Lagi
Merugi, 'BUMN Dhuafa' Ini
Bangkit Dan Mulai Cetak
Laba.
http://www.detikfinance.com
diakses tanggal 16 Januari
2013 pukul 21.01
Van
Horne,
James
C
and
Wachowicz, John M, 2007,
Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan, Edisi Duabelas,
Jakarta : Salemba Empat
Welsch, Glenn A., Hiltong, Ronald
W., Gordon, Paul N., 2000,
Anggaraan : Perencanaan
dan Pengendalian Laba.
Edisi Pertama. Jakarta :
Salemba Empat

Witjaksono,
Armanto,
2013,
Akuntansi Biaya Edisi Revisi.
Jakarta : Graha Ilmu
Zuhri, Sepudin, 2012, Pabrik Gula:
Rendemen Krebet Baru II
Capai
9,2% .
http://www.bisnis.com
diakses tanggal 30 November
2012 pukul 22.42
Zulfikar, Ade, 2012, Perencanaan
Laba Dengan Pendekatan
Analisis Cost-Volume-Profit
(CVP) Pada PT. Pabrik Es
Pasar Turi Surabaya, Artikel
Ilmiah. Surabaya : Sekolah
Tinggi
Ilmu
Ekonomi
Perbanas (STIE)
Zulkifli, 2009, Perhitungan Titik
Impas/Break Even Point
Dalam Kaintannya Dengan
Perencanaan Laba Suatu
Perusahaan,
Dosen
Politeknik Negeri Sriwijaya