km no 19 tahun 2006
BERSAMA
, PERATURAN
INDONESIA
PERDAGANGAN
REPUBLIK
MENTERI
DAN
REPUBLIK
INDONESIA
ME N T E RPTE R HUBUNGAN
NOMOR: 2glpt-DAG
/pw\14/2oo1
NOMOR: rc,{19 TAIIIIN2006
TENTANG
BARANG/MUATAN
IMPORMILIKPEMERINTAH
PENGANGKUTAN
ANGKUTANLAUTNASIONAL
OLEHPERUSAHAAN
a
DENGANRAHMATTUHANYANG MAHA ESA
REPUBLIKINDONESIA
MENTERIPERDAGANGAN
DAN
N E P U B L I KI N D O N E S I A ,
M E N T E RP
I ERHUBUNGAR
Menimbang
d,
balrwa dalam rangka- melaksanakanInstruksi
Presiden Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Pemberdayaan
IndustriPelayaranNasionalperlu
meningkatkan penggunaan kapal berbendera
lndonesia yang dioperasikanoleh perusahaan
angkutanlaut nasionalsebagaisarana angkutan
barang/muatan
impormilikpemerintah;
h
bahwa untuk membantu kelancaran arus
barang/muatan
imporyang pengadaannya
dibiayai
pinjaman
luarnegeri
denganAPBN/APBD
termasuk
pemerintah, perlu
dilakukan pengaturan
pengangkutannya;
c.
sebagaimana
bahwa berdasarkanpertimbangan
perlu
padahurufa danhurufb, dipandang
dimaksud
mengaturpengangkutan
barang/muatan
impormilik
pemerintahdengan'PeraturanBersamaMenteri
Perdagangan
danMenteri
Perhubungan;
R.l dan
PeraturanBersamaMenteriPerdagangan
MenteriPerhubunqan
R.l.
Nomor: 20 /M-\AG /Pml 4 / 2006
Nomor: I(\l 19 TAHiIN 2006
Mengingat
.
4
Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1992 tentang
(Lembaran
Pelayaran
NegaraTahun 1992 Nomor
98,Tambahan
Lembaran
NegaraNomor3493);
2,
Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Undang-Undang
(Lembaran
Kepabeanan
NegaraTahun1995Nomor
7ti,Tambahan
Lembaran
Negara Nomor3612);
?
Peraturan
Pemerintah
Nomor82 Tahun1999tentang
Angkutan
di Perairan(Lembaran
NegaraTahun1999
Nomor187, TambahanLembaranNegaraNomor
3907);
4.
Peraturan
Pemerintah
Nomor69 Tahun2001tentang
(LembaranNegara Tahun 2001
Kepelabuhanan
Nomor127, TambahanLembaranNegaraNomor
4145)',
Peraturan
Pemerintah
Nomor51Tahun2002tentang
(LembaranNegaraTahun2002 Nomor
Perkapalan
95,Tambahan
Lembaran
NegaraNomor4227);
o.
Keputusan
Presiden
Nomor260Tahun1967tentang
PenegasanTugas dan TanggungJawab Menteri
Perdagangan
Dalam Bidang PerdaganganLuar
Negeri;
7.
Keputusan
Presiden
Nomor18 Tahun1982tentang
Pengangkutan
MuatanBarangEkspcrdan Barang
lmporMilikPemerintah;
8.
Keputusan
Presiden
Nomor80 Tahun2003tentang
PedomanPelaksanaanPengadaanBarang/Jasa
milik Pemerintah,
sebagaimana
telahdiubahterakhir
denganPeraturan
Presiden
Nomor32 Tahun2005;
KeputusanPresidenRepubliklndonesiaNomor
187/MTahun 2004 tentangPembentukan
Kabinet
lndonesia Bersatu, sebagaimanatelah diubah
beberapakali terakhirdenganKeputusanPresiden
Nomor171|MTahun2005:
10.
PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor 9
Tahun 2005 tentangKedudukan,
Tugas, Fungsi,
SusunanOrganisasidan Tata Kerja Kementerian
Negara RepublikIndonesiasebagaimanatelah
diubahdenganPeraturan
Nomor62 tahun
Presiden
2005:
PeraturanBersamaMenteriPerdagangan
R.l dan
MenteriPerhubunoan
R.l.
Nomor: 20 /M-DAG/ pFf,'"
/ 4 / 2006
Nomor:I$I 19 TAHUN2006
11.
PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor
10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasidan
Tugas EselonI KementerianNegaraRepublik
Indonesia,sebagaimanatelah diubah beberapa
kali,teraklrirdenganPeraturanPresidenNomor
80 Tahun2005;
12.
KeputusanMenteriPerhubunganNomor KM 33
Tahun 2001 tentang Penyelenggaraandan
Pengusahaan
AngkutanLaut;
1?
PeraturanMenteri PerhubunganNomor KM 43
Tahun 2005 tentangOrganisasidan Tata Kerja
DepartemenPerhubungan,
sebagaimanadiubah
terakhirdengan PeraturanMenteriPerhubungan
NomorKM62 Tahun2005;
14.
Peraturan
MenteriPerdagangan
RepublikIndonesia
Nomor 01/M-DAG/PER/3/2005
tentangOrganisasi
dan Tata Kerja Departemen Perdagangan,
sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan
MenteriPerdagangan
RepublikIndonesiaNomor
3O/M-DAG
tPERtI 2t2A05;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
BERSAMAMENTERIPERDAGANGAN
DAN
MENTERIPERHUBUNGAN
TENTANGPENGANGKUTAN
BARANG/MUATAN
IMPORMILIK PEMERINTAH
OLEH
PERUSAHAAN
ANGKUTAN
LAUTNASIONAL.
Pasal1
Dalamperaturan
iniyangdimaksud
dengan:
1.
2,'
Barang/muatan
impor milik pemerintahadalah
barang/muatanimporyangpengadaannya
dibiayai
dari APBN/APBDtermasukpinjamanluar negeri
pemerintah,baik milik pemerintahmaupun milik
badan usaha/hukummilik pemerintah/pemerintah
daerah atau perusahaanyang pelaksanaannya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
mengenaipengadaan
pemerintah.
barang/jasa
Perusahaan angkutan laut nasional adalah
perusahaan angkutan laut berbadan hukum
lndonesia (lndonesianational shipping company)
yangmelakukan
kegiatan
di dalamwilayahperairan
Indonesia
dan/ atau dari dan ke pelabuhan
di luar
neger i.
PeraturanBersamaMenteriPerdaganganR.l dan
MenteriPerhubunoan
R.l.
Nomor:
2OltuI-bAc/pm4/2006
Nomor:iil,I 19 TAIiUN 006
3.
lmportir adalah lembaga/ instansi pemerintah/
pemerintahdaerah, badan usaha/ hukum milik
pemerintah/pemerintahdaerah atau perusahaan
yang melakukan
kegiatanimportasibarang/muatan
impormilikpemerintah.
Pasal2
Pengangkutan
yang
barang/muatan
impormilikpemerintah
pengadaannya
dilakukan
olehimportir
wajibmenggunakan
kapal berbenderaIndonesia yang dioperasikanoleh
perusahaan
angkutan
lautnasional.
Pasal3
Perusahaanangkutanlaut nasionalwajib menyediakan
jumlah dan kapasitasruang kapalyang cukup,dengan
biaya angkutan(freightJyang wajar dan bersaingsesuai
dengan peraturan perundang-undangan
mengenai
pengadaan
pemerintah.
barang/jasa
Pasal4
a
Perusahaanangkutanlaut nasionalyang mengangkut
barang/muatan impor milik pemerintah dengan
menggunakan
kapalberbendera
Indonesia
dan dilengkapi
dengan pola trayek dan dioperasikanoleh perusahaan
angkutan laut nasional wajib menyampaikanlaporan
perjalanankapal(voyagerepoft)kepadaDirektoratJenderal
Perhubungan
Larlt.
Pasal5
( 1 ) lmportir yang
melakukan kegiatan importasi
pengadaanbarang/muatan
impor milik pemerintah
wajib melaporkanrealisasi kegiatan pengadaan
terserbut
secaraberkalasetiapbulankepadaMenteri
Perdagangandalam hal ini Direktur Jenderal
Perdagangan
LuarNegeri.
(2) Perusahaan
angkutanlaut nasionalyang melakukan
pengangkutan
kegiatan
barang/muatan
impor milik
pemerintahwajib melaporkan realisasi kegiatan
pengangkutan
tersebutsecara berkalasetiap bulan
kepadaMenteriPerhubungan
dalamhal ini Direktur
Jenderal
Perhubungan
Laut.
4
'
PeraturanBersamaMenteriperdagangan
R.l dan
Menteriperhubunoan
R.l.
Nomor
: 20fil-nAc/pm/4 /2006
Nomor:IovI.19 TAiliirt ZObO
Pasal6
DirekturJenderalPerdagangan
Luar Negeridan Direktur
JenderalPerhubungan
Laut melakukanpembinaandan
pengawasanterhadappelaksanaanperaturanBersama
MenteriPerdagangan
dan Menteriperhubungan
ini sesuai
kewenangan
yangciimiliki.
Pasal7
(1)
Dalam hal jumlah dan kapasitasruang kapal
sebagaimana
dimaksudpada pasal Z dan pasal 3
tidak tersedia maka perusahaanangkutan laut
nasional dapat menggunakankapal bukan
berbenderaIndonesiayang dioperasikansecara
nyata dengan melampirkan bukti kontrak
pengangkutansetelah dilakukanevaluasi oleh
Direktorat
Jenderalperhubungan
Laut.
(2)
Penggunaankapal bukan berbenderalndonesia
wajibmenyampaikan
pemberitahuan
pengoperasian
kapal asing kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan
Laut. .
Pasal8
lmportiryang melaksanakan
pengadaanbarang/muatan
impor milik pemerintah yang melanggarlietentuan
sebagaimana
dimaksud
padapasal2 dan pasal5 ayat(1)
dikenakansanksiberupateguransecaratertulisdan/ atau
sanksi lain sesuai dengan peraturan perundanganundanganyangberlaku.
Pasal9
Perusahaanangkutanlaut nasionalyang mengangkut
barangimuatan
impor milik pemerintah
yang meianggar
ketentuan
sebagaimana
pada pasal4, pasal5
dimaksud
ayat(2) dan Pasal7 dikenakan
sanksiberupapencabutan
izin usahasesuaidenganperaturan
perundang-undangan
yangberlaku.
Pasal10
Peraturan
Bersamaini mulaiberlaku3 (tiga)bulansetelah
tanggalditetapkan,
PeraturanBersamaMenteriperdaganganR.l dan
MenteriPerhubungan
R.l.
Nomor: 2,O/\[-DAG lPW / 4 /2006
Nomor:K,t' 19 TAIIII{ 2006
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan
pengumuman Peraturan Bersama ini
dengan
penempatannya
dalamBeritaNegaraRepublik
Indonesia.
Ditetapkandi Jakarta
padatanggal pA.AprIL 2006
ffi
q#
MENTERI
PERDAGANGAN.
ELKAPANGESTU
SALINANPeraturanini disampaikan
kepadayth, :
1.
KetuaBadanPemeriksaKeuangan;
2.
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian;
Menteri Negara PerencanaanPembangunan/Kepala
q'
Bgdan Perencanaanpembangunan
Nasional;
4.
MenteriDalamNegeri;
5.
MenteriLuarNegeri;
6.
MenteriPertahanan:
7.
MenteriKeuangan;
8.
MenteriPerindustrian:
9.
MenteriEnergidanSumberDayaMineral;
10. MenteriKelautandan Perikanan;
11. MenteriPendidikan
Nasional;
12. MenteriPekerjaanUmum;
13. MenteriKehutanan;
14. MenteriNegara BadanUsahaMilikNegara;
15
MenteriNegaraKoperasidan UsahaKecildan Menengah;
16. MenteriNegaraPendayagunaan
AparaturNegara;
17. MenteriSekretaris
Negara;
18. GubernurBankIndonesia;
19. Panglima
TNI;
24. KepalaStafTNI AngkatanLaut;
21. KepalaKepolisian
RepubliR
Indonesia;
22. ParaGubernur/BupatiMalikota
di seluruhIndonesia;
23. Sekjen,lrjen,Para DirjencjanPara KepalaBadanDilingkungan
Departemenperdagangan;
24. Sekjen,lrjen,Para Dirjendan Para KepalaBadanDilingkungan
Departemenperhubungan;
pelabuhan/Kepala
25. ParaKepalaKantorAdministrator
Kantoipelabuhan:
26. DireksiPT (Persero)PelabuhanIndonesiat, ll, lll dan lV.
27. KetuaDPP INSA:
28. KetuaDPP DEPALINDO
29. KetuaDPP PELRA,
3 0 . K e t u aD P P G P E I / G I N S l :
31
KetuaDPP GAFEKSI/INFA;
3 2 . K e t u aD P PA P B M I :
, PERATURAN
INDONESIA
PERDAGANGAN
REPUBLIK
MENTERI
DAN
REPUBLIK
INDONESIA
ME N T E RPTE R HUBUNGAN
NOMOR: 2glpt-DAG
/pw\14/2oo1
NOMOR: rc,{19 TAIIIIN2006
TENTANG
BARANG/MUATAN
IMPORMILIKPEMERINTAH
PENGANGKUTAN
ANGKUTANLAUTNASIONAL
OLEHPERUSAHAAN
a
DENGANRAHMATTUHANYANG MAHA ESA
REPUBLIKINDONESIA
MENTERIPERDAGANGAN
DAN
N E P U B L I KI N D O N E S I A ,
M E N T E RP
I ERHUBUNGAR
Menimbang
d,
balrwa dalam rangka- melaksanakanInstruksi
Presiden Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Pemberdayaan
IndustriPelayaranNasionalperlu
meningkatkan penggunaan kapal berbendera
lndonesia yang dioperasikanoleh perusahaan
angkutanlaut nasionalsebagaisarana angkutan
barang/muatan
impormilikpemerintah;
h
bahwa untuk membantu kelancaran arus
barang/muatan
imporyang pengadaannya
dibiayai
pinjaman
luarnegeri
denganAPBN/APBD
termasuk
pemerintah, perlu
dilakukan pengaturan
pengangkutannya;
c.
sebagaimana
bahwa berdasarkanpertimbangan
perlu
padahurufa danhurufb, dipandang
dimaksud
mengaturpengangkutan
barang/muatan
impormilik
pemerintahdengan'PeraturanBersamaMenteri
Perdagangan
danMenteri
Perhubungan;
R.l dan
PeraturanBersamaMenteriPerdagangan
MenteriPerhubunqan
R.l.
Nomor: 20 /M-\AG /Pml 4 / 2006
Nomor: I(\l 19 TAHiIN 2006
Mengingat
.
4
Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1992 tentang
(Lembaran
Pelayaran
NegaraTahun 1992 Nomor
98,Tambahan
Lembaran
NegaraNomor3493);
2,
Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Undang-Undang
(Lembaran
Kepabeanan
NegaraTahun1995Nomor
7ti,Tambahan
Lembaran
Negara Nomor3612);
?
Peraturan
Pemerintah
Nomor82 Tahun1999tentang
Angkutan
di Perairan(Lembaran
NegaraTahun1999
Nomor187, TambahanLembaranNegaraNomor
3907);
4.
Peraturan
Pemerintah
Nomor69 Tahun2001tentang
(LembaranNegara Tahun 2001
Kepelabuhanan
Nomor127, TambahanLembaranNegaraNomor
4145)',
Peraturan
Pemerintah
Nomor51Tahun2002tentang
(LembaranNegaraTahun2002 Nomor
Perkapalan
95,Tambahan
Lembaran
NegaraNomor4227);
o.
Keputusan
Presiden
Nomor260Tahun1967tentang
PenegasanTugas dan TanggungJawab Menteri
Perdagangan
Dalam Bidang PerdaganganLuar
Negeri;
7.
Keputusan
Presiden
Nomor18 Tahun1982tentang
Pengangkutan
MuatanBarangEkspcrdan Barang
lmporMilikPemerintah;
8.
Keputusan
Presiden
Nomor80 Tahun2003tentang
PedomanPelaksanaanPengadaanBarang/Jasa
milik Pemerintah,
sebagaimana
telahdiubahterakhir
denganPeraturan
Presiden
Nomor32 Tahun2005;
KeputusanPresidenRepubliklndonesiaNomor
187/MTahun 2004 tentangPembentukan
Kabinet
lndonesia Bersatu, sebagaimanatelah diubah
beberapakali terakhirdenganKeputusanPresiden
Nomor171|MTahun2005:
10.
PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor 9
Tahun 2005 tentangKedudukan,
Tugas, Fungsi,
SusunanOrganisasidan Tata Kerja Kementerian
Negara RepublikIndonesiasebagaimanatelah
diubahdenganPeraturan
Nomor62 tahun
Presiden
2005:
PeraturanBersamaMenteriPerdagangan
R.l dan
MenteriPerhubunoan
R.l.
Nomor: 20 /M-DAG/ pFf,'"
/ 4 / 2006
Nomor:I$I 19 TAHUN2006
11.
PeraturanPresidenRepublikIndonesiaNomor
10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasidan
Tugas EselonI KementerianNegaraRepublik
Indonesia,sebagaimanatelah diubah beberapa
kali,teraklrirdenganPeraturanPresidenNomor
80 Tahun2005;
12.
KeputusanMenteriPerhubunganNomor KM 33
Tahun 2001 tentang Penyelenggaraandan
Pengusahaan
AngkutanLaut;
1?
PeraturanMenteri PerhubunganNomor KM 43
Tahun 2005 tentangOrganisasidan Tata Kerja
DepartemenPerhubungan,
sebagaimanadiubah
terakhirdengan PeraturanMenteriPerhubungan
NomorKM62 Tahun2005;
14.
Peraturan
MenteriPerdagangan
RepublikIndonesia
Nomor 01/M-DAG/PER/3/2005
tentangOrganisasi
dan Tata Kerja Departemen Perdagangan,
sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan
MenteriPerdagangan
RepublikIndonesiaNomor
3O/M-DAG
tPERtI 2t2A05;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
BERSAMAMENTERIPERDAGANGAN
DAN
MENTERIPERHUBUNGAN
TENTANGPENGANGKUTAN
BARANG/MUATAN
IMPORMILIK PEMERINTAH
OLEH
PERUSAHAAN
ANGKUTAN
LAUTNASIONAL.
Pasal1
Dalamperaturan
iniyangdimaksud
dengan:
1.
2,'
Barang/muatan
impor milik pemerintahadalah
barang/muatanimporyangpengadaannya
dibiayai
dari APBN/APBDtermasukpinjamanluar negeri
pemerintah,baik milik pemerintahmaupun milik
badan usaha/hukummilik pemerintah/pemerintah
daerah atau perusahaanyang pelaksanaannya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
mengenaipengadaan
pemerintah.
barang/jasa
Perusahaan angkutan laut nasional adalah
perusahaan angkutan laut berbadan hukum
lndonesia (lndonesianational shipping company)
yangmelakukan
kegiatan
di dalamwilayahperairan
Indonesia
dan/ atau dari dan ke pelabuhan
di luar
neger i.
PeraturanBersamaMenteriPerdaganganR.l dan
MenteriPerhubunoan
R.l.
Nomor:
2OltuI-bAc/pm4/2006
Nomor:iil,I 19 TAIiUN 006
3.
lmportir adalah lembaga/ instansi pemerintah/
pemerintahdaerah, badan usaha/ hukum milik
pemerintah/pemerintahdaerah atau perusahaan
yang melakukan
kegiatanimportasibarang/muatan
impormilikpemerintah.
Pasal2
Pengangkutan
yang
barang/muatan
impormilikpemerintah
pengadaannya
dilakukan
olehimportir
wajibmenggunakan
kapal berbenderaIndonesia yang dioperasikanoleh
perusahaan
angkutan
lautnasional.
Pasal3
Perusahaanangkutanlaut nasionalwajib menyediakan
jumlah dan kapasitasruang kapalyang cukup,dengan
biaya angkutan(freightJyang wajar dan bersaingsesuai
dengan peraturan perundang-undangan
mengenai
pengadaan
pemerintah.
barang/jasa
Pasal4
a
Perusahaanangkutanlaut nasionalyang mengangkut
barang/muatan impor milik pemerintah dengan
menggunakan
kapalberbendera
Indonesia
dan dilengkapi
dengan pola trayek dan dioperasikanoleh perusahaan
angkutan laut nasional wajib menyampaikanlaporan
perjalanankapal(voyagerepoft)kepadaDirektoratJenderal
Perhubungan
Larlt.
Pasal5
( 1 ) lmportir yang
melakukan kegiatan importasi
pengadaanbarang/muatan
impor milik pemerintah
wajib melaporkanrealisasi kegiatan pengadaan
terserbut
secaraberkalasetiapbulankepadaMenteri
Perdagangandalam hal ini Direktur Jenderal
Perdagangan
LuarNegeri.
(2) Perusahaan
angkutanlaut nasionalyang melakukan
pengangkutan
kegiatan
barang/muatan
impor milik
pemerintahwajib melaporkan realisasi kegiatan
pengangkutan
tersebutsecara berkalasetiap bulan
kepadaMenteriPerhubungan
dalamhal ini Direktur
Jenderal
Perhubungan
Laut.
4
'
PeraturanBersamaMenteriperdagangan
R.l dan
Menteriperhubunoan
R.l.
Nomor
: 20fil-nAc/pm/4 /2006
Nomor:IovI.19 TAiliirt ZObO
Pasal6
DirekturJenderalPerdagangan
Luar Negeridan Direktur
JenderalPerhubungan
Laut melakukanpembinaandan
pengawasanterhadappelaksanaanperaturanBersama
MenteriPerdagangan
dan Menteriperhubungan
ini sesuai
kewenangan
yangciimiliki.
Pasal7
(1)
Dalam hal jumlah dan kapasitasruang kapal
sebagaimana
dimaksudpada pasal Z dan pasal 3
tidak tersedia maka perusahaanangkutan laut
nasional dapat menggunakankapal bukan
berbenderaIndonesiayang dioperasikansecara
nyata dengan melampirkan bukti kontrak
pengangkutansetelah dilakukanevaluasi oleh
Direktorat
Jenderalperhubungan
Laut.
(2)
Penggunaankapal bukan berbenderalndonesia
wajibmenyampaikan
pemberitahuan
pengoperasian
kapal asing kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan
Laut. .
Pasal8
lmportiryang melaksanakan
pengadaanbarang/muatan
impor milik pemerintah yang melanggarlietentuan
sebagaimana
dimaksud
padapasal2 dan pasal5 ayat(1)
dikenakansanksiberupateguransecaratertulisdan/ atau
sanksi lain sesuai dengan peraturan perundanganundanganyangberlaku.
Pasal9
Perusahaanangkutanlaut nasionalyang mengangkut
barangimuatan
impor milik pemerintah
yang meianggar
ketentuan
sebagaimana
pada pasal4, pasal5
dimaksud
ayat(2) dan Pasal7 dikenakan
sanksiberupapencabutan
izin usahasesuaidenganperaturan
perundang-undangan
yangberlaku.
Pasal10
Peraturan
Bersamaini mulaiberlaku3 (tiga)bulansetelah
tanggalditetapkan,
PeraturanBersamaMenteriperdaganganR.l dan
MenteriPerhubungan
R.l.
Nomor: 2,O/\[-DAG lPW / 4 /2006
Nomor:K,t' 19 TAIIII{ 2006
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan
pengumuman Peraturan Bersama ini
dengan
penempatannya
dalamBeritaNegaraRepublik
Indonesia.
Ditetapkandi Jakarta
padatanggal pA.AprIL 2006
ffi
q#
MENTERI
PERDAGANGAN.
ELKAPANGESTU
SALINANPeraturanini disampaikan
kepadayth, :
1.
KetuaBadanPemeriksaKeuangan;
2.
MenteriKoordinatorBidangPerekonomian;
Menteri Negara PerencanaanPembangunan/Kepala
q'
Bgdan Perencanaanpembangunan
Nasional;
4.
MenteriDalamNegeri;
5.
MenteriLuarNegeri;
6.
MenteriPertahanan:
7.
MenteriKeuangan;
8.
MenteriPerindustrian:
9.
MenteriEnergidanSumberDayaMineral;
10. MenteriKelautandan Perikanan;
11. MenteriPendidikan
Nasional;
12. MenteriPekerjaanUmum;
13. MenteriKehutanan;
14. MenteriNegara BadanUsahaMilikNegara;
15
MenteriNegaraKoperasidan UsahaKecildan Menengah;
16. MenteriNegaraPendayagunaan
AparaturNegara;
17. MenteriSekretaris
Negara;
18. GubernurBankIndonesia;
19. Panglima
TNI;
24. KepalaStafTNI AngkatanLaut;
21. KepalaKepolisian
RepubliR
Indonesia;
22. ParaGubernur/BupatiMalikota
di seluruhIndonesia;
23. Sekjen,lrjen,Para DirjencjanPara KepalaBadanDilingkungan
Departemenperdagangan;
24. Sekjen,lrjen,Para Dirjendan Para KepalaBadanDilingkungan
Departemenperhubungan;
pelabuhan/Kepala
25. ParaKepalaKantorAdministrator
Kantoipelabuhan:
26. DireksiPT (Persero)PelabuhanIndonesiat, ll, lll dan lV.
27. KetuaDPP INSA:
28. KetuaDPP DEPALINDO
29. KetuaDPP PELRA,
3 0 . K e t u aD P P G P E I / G I N S l :
31
KetuaDPP GAFEKSI/INFA;
3 2 . K e t u aD P PA P B M I :