DKP3 Perketat Pengawasan

DKP3 Perketat
Pengawasan
RCTI, Seputar Indonesia, Sunday, 06 March 2011
CIREBON– Maraknya kasus dugaan flu burung yang terjadi pada manusia di Kabupaten
Indramayu dan Garut, membuat Dinas Kelautan Perikanan Peternakan dan Pertanian (DKP3)
Kota Cirebon memperketat pengawasan peredaran unggas.
Kepala DKP3 Odi Suryadi mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap
penyebaran virus flu burung.“ Warga Kota Cirebon tetap harus waspada terhadap penyakit
flu burung. Adanya suspectdi Indramayu harus disikapi serius dengan meningkatkan
kewaspadaan masing-masing orang terhadap virus yang bisa menyerang manusia kapan saja.
Meski saat ini kasusnya terjadi di Indramayu, tak menutup kemungkinan penyebaran itu
sampai
pula
ke
Kota
Cirebon,”tuturnya.
Dia menegaskan,flu burung masih menjadi perhatian utama. Sebab, penyebaran penyakit
yang diakibatkan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Diamenekankan, agar masyarakat
juga dapat melaporkan kejadian jika menemukan unggas peliharaan sepertiayam, burung,
atau hewan lain yang terjangkit virus flu burung. “DKP3 Kota Cirebon sampai kini masih
melakukan pengawasan ketat, khususnya di daerah endemis flu burung agar tidak menular ke

manusia.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya unggas yang terkena virus
flu burung,”kata dia. Odi mengaku,tidak memiliki data daerah yang masuk sebagai
kawasanendemisfluburung.Menurut dia,pemetaan daerah endemis itu didasarkan atas temuan
kasus unggas yang positif terjangkit flu burung pada pertengahan Februari lalu.Di mana,
unggas milik keluarga disinyalir tinggal sekitar Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
“Tepatnya
di
mana,
kami
tidak
bisa
menyebutkannya,”ujarnya.
Untungnya,saat itu beberapa ayam dan itik yang positif terjangkit flu burung langsung
dikuburkan sang pemilik. Namun, pihaknya berharap agar masyarakat tak lupa untuk segera
melaporkan jika mendapati hewan peliharaannya mati dengan cara tidak wajar. Sekedar
informasi, penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A yang menyebar antar
unggas.Virus ini kemudian ditemukan mampu menyebar antar unggas.Kemudian ditemukan
mampu menyebar ke species lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, bahkan manusia.
erika lia