PMK Nomor 219PMK012015.html

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN

PERATUAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR

219

/PMK. 01/2015

. TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHANYANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

a.


bahwa

dalam

rangka

mendukung

optimalisasi

manajemen aset negara guna meningkatkan· manaat
ekonomi
retun

dan
asets

on


yang

sosial

sekaligus

menggali

potensi

dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
dari

berasal

Barang

Milik

perlu dilakukan pengelolaan Barang


Negara,

Milik Negara

antara lain dengan melaksanakan pemanaatan dan
.
pemindahtanganan Barang Milik Negara·;
b.

bahwa

sesuai

Nomor 27
Milik

Pasal

Tahun 2014


Negara/Daerah,

Pengelola Barang

97

Peraturan

Pemerintah

tentang Pengelolaan Barang
Menteri

Keuangan

selaku

Milik Negara dapat membentuk


Badan Layanan Umum dan/atau menggunakan jasa
pihak

lain dalam

pelaksanaan

Pemanaatan

Pemindahtanganan Barang Milik Negara;

dan

- 2c.

bahwa dalam rangka pembentukan Badan Layaian
sebagamana dimaksud

Umum


dalam

huruf

b,

perlu dilakukan terlebih dahulu pembentukan satuan
kerja

untuk

melaksanakan

pemanaatan

dan

pemindahtanganan Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud dalam huruf a;
d.


bahwa dalam rangka pembentukan unit yang bertugas
untuk

secara

khusus

melaksanakan

fungsi

pemanaatan dan pemindahtanganan Barang Milik
Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf b, Menteri
Pendayagunaan
Birokrasi

Aparatur

melalui


surat

Negara

dan

Reormasi

Nomor

B/3707/M. PAN­

RB/11/2015 tanggal 20 November 2015 memberikan
persetjuan untuk membentuk Lembaga Manajemen
Aset Negara;
e.

bahwa


berdasarkan

pertimbangan

dimaksud dalam huruf a,
huruf

d,

perlu

huruf

menetapkan

sebagaimana

b, huruf c,

Peraturan


dan

Menteri

Keuangan tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Manajemen Aset Negara;

Mengingat

1.

Undang- Undang
Perubahan
Tahun 2014

Nomor

Atas


3

Tahun

2015

Undang- Undang

Tentang

Anggaran

tentang

Nomor

Pendapatan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2015

27
Dan

(Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 4 4 ) ;
2.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92) ;

3.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015

tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8) ;

"

- 3 4.

Petaturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015

tentang

Keuangan

Negara

Kementerian

(Lembaran

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51) ;
5.

Menteri

Peraturan

/PMK.01/2015

Nomor

Keuangan

206

tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Kementerian Keuangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATURAN

MENTERI

KEUANGAN

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA MANAJEMEN
ASET NEGAA.

BAB I
KEDUDUAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1
(1)

Lembaga Manjemen Aset Negara yang selanjutnya
disebut LMAN merupakan unit organisasi non eselon
di lingkungan Kementerian Keuangan yang berada
di

bawah

bertanggung

dan

jawab

kepada

Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Kekayaan
Negara.
(2)

LMANdipimpin oleh Direktur.

Pasal 2
(1)

LMAN mempunyai
pemanaatan,
penilaian,

tugas melaksanakan pelayanan

pemindahtanganan,

konsultasi,

konstruksi,

pemeliharaan,

pelaksanaan

pengamanan,

perencanaan

kebutuhan,

dan

pengembangan usaha di bidang aset negara serta
penanganan

hukum,

manajemen aset negara.

pelaporan

dan

evaluasi

- 4 (2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai bidang dan/ atau
Jen1s

aset

negara

yang

sebagaimana dimaksud
dengan

Keputusan

akan

pada

ayat

Direktur

dikelola

LMAN

(1)

ditetapkan

Jenderal

Kekayaan

Negara.

Pasal3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, LMAN menyelenggarakan fungsi:
a.

penyusunan program ke1ja dan kegiatan LMAN;

b.

pelayanan

pemanaatan,

pemindahtanganan,

konsultasi, dan penilaian aset negara;
c.

pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengamanan
aset negara;

d.

perencanaan kebutuhan dan pengembangan usaha di
bidang manajemen aset negara;

e.

pemberian bantuan hukum, pendapat hukum, dan
penyiapan kontrak/perjajian di bidang manajemen
aset negara, serta pendokumentasian aset negara;

f.

penyusunan

pelaporan

dan

evaluasi

aset negara; dan
g.

pelaksanaan administrasi

LMAN.

BAB II
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4
Susunan Organisasi LMAN terdiri atas:
a.

Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi;

b.

Divisi Operasional; dan

c.

Kelompok Jabatan Fungsional.

manaJemen

- 5 BAB III
DIVIS! KEUANGAN DAN DUKUNGAN ORGANISASI

Pasal 5
Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi mempunyai
tugas melaksanakan urusan keuangan
analisis,

harmonisasi,

pelaksanaan

dan

dan

dan kepegawaian,

sinergi

pengelolaan

kebijakan

program

dan

atas

kegiatan,

pengelolaan kinerja dan manajemen risiko, pengelolaan
·

barang inventaris, sarana dan prasarana, teknologi dan
inormasi, serta pelayanan terkait dengan inormasi LMAN.

Pasal

6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal

5,

Divisi

Keuangan

dan

Dukungan

Organisasi

menyelenggarakan fungsi:
a.

pengoordinasian

pelaksanaan

dan

penyusunan

Rencana Bisnis dan Anggaran;
b.

penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;

c.

pelaksanaan pengelolaan pendapatan dan belanja;

d.

penyelenggaraan pengelolaan kas;

e.

pelaksanaan pengelolaan utang dan piutang;

f.

penyusunan kebijakan pengelolaan investasi;

g.

pengelolaan kinerja dan manjemen risiko;

h.

penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan;

1.

pelaksanaan

analisis,

harmonisasi,

dan

s1nerg1

kebijakan, program dan kegiatan Direktur;
J.

pengelolaan program dan kegiatan Direktur;

k.

pengelolaan barang inventaris, sarana dan prasarana;

1.

pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;

m.

pengelolaan

dan

pemeliharaan

perangkat

keras,

perangkat lunak, dan jaringan;
n.

pelaksanaan

monitoring,

perencanaan

kinerja,

kepegawaian; dan
o.

pelayanan inormasi.

evaluasi

tata

usaha

dan

pelaporan

umum,

serta

- 6 -

Pasal

7

Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi terdiri atas:
a.

Subdivisi Perbendaharaan dan Manjemen Risiko;

b.

Subdivisi Anggaran dan Akuntansi; dan

c.

Subdivisi Dukungan Organisasi.

Pasal 8
(1)

Subdivisi

Perbendaharaan

dan

Manajemen

Risiko

mempunyai tugas melakukan pengelolaan penlapatan
dan belanja, pengelolaan kas, penyelesaian urusan
pjak, pengelolaan utang lan piutang, pengelolaan
investasi, lan manajemen risiko.
Sublivisi Anggaran lan Akuntansi mempunyai tugas

(2)

mengoordinasikan dan menyusun Rencana Bisnis dan
Anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran LMAN,
clan

akuntansi

penyelenggaraan

penyusunan

pelaporan keuangan.

(3)

Sublivisi

Dukungan Organisasi

mempunyai

tugas

melakukan urusan kepegawaian, harmonisasi, dan
sinergi kebijakan atas pelaksanaan dan pengelolaan
program

kegiatan,

lan

pengelolaan

kinerja,

pengelolaan barang inventaris, sarana lan prasarana,
pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras, lunak,
jaringan, pemantauan lan evaluasi sistem aplikasi
di bilang manajemen aset, serta pelayanan inormasi.

BAB IV
DIVIS! OPEASIONAL

Pasal 9
Divisi

·

Operasional

perencanaan
pengadaan
aset,

Jasa

mempunyai

kebutuhan
aset,

lan

pelayanan

penilaian

aset,

tugas

melaksanakan

pengembangan
konsultasi

konstruksi,

usaha,

n.anj emen
pemeliharaan

dan pengamanan aset negara, pelayanan pemanaatan,
peminlahtanganan, pemasaran, publikasi, perijinan, lan

- 7 pendokumentasian

aset

negara,

pemberian

bantuan

hukum, pendapat hukum, dan penyiapan kontrak atau
perjanjian di bidang aset negara.

Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud lalam
Pasal 9, Divisi Operasional menyelenggarakan fungsi:
a.

penyusunan

perencanaan

kebutuhan

lan

pengembangan usaha di bilang aset negara;
b.

pelaksanaan

pengadaan

aset

dan

pengurusan

perijinan aset negara;
c.

pelayanan

jasa

konsultansi . manaJemen

aset

lan

jasa penilaian aset;
d.

pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengan1anan,
lan pendokumentasian aset negara;

e.

pelayanan

pemanaatan

dan

pemindahtanganan

aset negara;
f.

pemasaran lan publikasi aset negara;

g.

pemberian bantuan hukum, pendapat hukum, lan
penyiapan

kontrak

atau

peJanJian

di

bidang

aset negara; dan
h.

penyusunan laporan pelaksanaan tugas pengelolaan
aset negara.

Pasal ·11
Divisi Operasional terdiri atas:
a.

Subdivisi

Konsultasi,

Penge11bangan,

lan

Pengamanan Aset;
b.

Subdivisi Pengadaan, Konstruksi, lan Pemeliharaan
Aset;

c.

Subdivisi Optimalisasi Aset; lan

d.

Subdivisi Hukum, Perjanjian, lan Dokumentasi Aset.

- 8 Pasal 12
(1)

Subdivisi

Konsultasi,

Pengamanan

Aset

Pengembangan,

mempunym

tugas

lan

melakukan

penyusunan program kerja, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi, dan penyusunan pelaporan atas laymian
jasa konsultansi manjemen aset, jasa penilaian aset,
penge1nbangan usaha aset negara, dan pengamanan
aset negara.
(2)

Subdivisi Pengadaan, Konstruksi, dan Pemeliharaan
Aset

mempunym

tugas

melakukan

penyusunan

program kerja, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,
dan penyusunan laporan pengalaan aset, perijinan
·

aset, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan aset
negara.
(3)

Subdivisi

Optimalisasi

Aset

mempunym

tugas

melakukan penyusunan program kerja, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, dan penyusunan laporan
atas layanan pemanaatan dan pemindahtanganan
aset negara, serta

pemasaran dan . publikasi aset

negara.
(4)

Subdivisi Hukum, Pejanjian dan Dokumentasi Aset
mempunyai tugas melakukan penyusunan program
kerja,

pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi,

dan

penyusunan laporan atas pemberian bantuan hukum,
pendapat

hukum,

dan

peny1apan

kontrak

atau

pe1janjian, serta pendokumentasian aset negara.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 13
(1)

Pada

LMAN

dapat

dibentuk

fungsional sesuai kebutuhan.

kelompok

jabatan

- 9 -

(2)

Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada

ayat

kegiatan

(1)

mempunyai

sesuai

masm.g-masm.g

tugas

melakukan

jabatan

fungsional

ketentuan

peraturan

dengan

berdasarkan

perundang-undangan.

Pasal 14
(1)

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah
tenaga

fungsional

kelompok

yang

sesuai

terbagi

dengan

dalam

berbagai

lan

JenJang

bidang

keahliannya.
(2)

Masing-masing

kelompok

jabatan

fungsional

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) likoorlinasikan
oleh

seorang

tenaga

fungsional

yang

ditunjuk

oleh pimpinan unit organisasi.
(3)

Jumlah

tenaga

fungsional

sebagainana

climaksul

pala ayat (1) litentukan sesuai lengan kcbutuhan
lan beban kerja.
(4)

Je.is lan jenjang jabatan fungsional sebagaimana
·

limaksud pada ayat (1) liatur berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

BAB VI
TATA KERJA

Pasal
Dalam

melaksanakan

organ1sas1
pnns1p
di

di

lingkungan

tugas,

lingkungan

koorlinasi,

15

setiap

LMAN

integrasi,

masmg-mas1ng

lan

satuan

pnnpman
wajib

menerapkan

sinkronisasi

maupun

antar

baik

satuan

organisasi di lingkungan LMAN serta dengan instansi lain
di luar LMAN sesuai dengan tugas masing-masing.

- 10 Pasal 16
Setiap pimpinan satuan organisasi mengawasi pelaksanaan
tugas

bawahan

masing-masing

dan

mengambil

langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan

perundang-undangan,

dalam

hal

terdapat

peny1mpangan.

Pasal 17
( 1)

Setiap pnnpman satuan organisasi di lingkungan
LMAN

bertanggung

mengoordinasikan

jawab

bawahan

bimbingan

memberikan

mem1mpm

dan

masing-masing

serta

petunjuk

bagi

dan

pelaksanaan tugas bawahan.
(2)

·

Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada
masing-masing

atasan

dan

menyampaikan

laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala tepat
pada waktunya.

Pasal 1 8

(1)

Dalam menyampaikan laporan berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2), pimpinan satuan
organisasi

juga menyampaikan

tembusan

laporan

kepada pimpinan satuan unit organisasi lain yang
secara futgsional mempunyai hubungan kerja.
(2)

Setiap laporan berkala dari bawahan yang diterina
oleh

pnnpman

satuan

dipergunaktn

sebagai

laporan

lanjut

lebih

kepada bawahan.

orga11sas1
bahan

dan

diolah

untuk

memberikan

dan

menyusun
petunjuk

- 11 Pasal 19

(1)

Para

Kepala

Divisi

menyampaikan

laporan

pelaksanaan tugasnya kepala Direktur.

( 2)

Direktur menerima laporan sebagaimana dimaksud
pala ayat (1) lan memerintahkan pejabat terkait
untuk melaksanakan penatausahaan.

Pasal 20
Dalam

melaksanakan

tugas,

Direktur

melakukan

pengenlalian lan pengelolaan risiko.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 21
Pegawai LMAN yang berasal lari Pegawai Negeri Sipil,
pembinaannya dilakukan oleh Menteri Keuangan melalui
Direktur

Jenleral

Kekayaan

Negara

sesuai

dengan

ketentuan peraturan perunlang-undangan.

Pasal 22
Direktur

lapat

mengangkat

lan

memberhentikan

tenaga profesional untuk bilang keahlian yang libutuhkan
LMAN, sesuai dengan ketentuan peraturan perunlang­
unlangan.

Pasal 23
Perubahan atas susunan organisasi dan tata ke1ja LMAN
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini ditetapkan
oleh Menteri Keuangan setelah terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis lari Menteri yang membilangi urusan
pendayagunaan aparatur negara dan reormasi birokrasi.

-

1

2

-

BABVIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24
Peraturan

Menteri

m1

mulai

berlaku

pada

tanggal

diundangkan.

Agar

setiap

orang

mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

7

Desember

2015

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember

2015

DIREKTUR JENDERAL
PERATUAN PERUNDANG- UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESTA TAHUN2015 NOMOR 1875

- 13 -

LAMPIRAN
PERATURAN
NOMOR
TENT ANG

MENTER!

KEUANGAN

REPUBLIK

INDONESIA

219/PMK.0 1/20 15

ORGANISASI

DAN

TATA

KERJA

LEMBAGA

MANAJEMEN

ASET NEGARA

BAGAN ORGANISASI
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA

DIREKTUR

I

I

DIVIS I

KEUANGAN DAN DUKUNGA\

D II S! O P EASIO NA L

ORGANISASI

I
I
__

S UBD IISI

SUBDIVISI KONSULTASI.

PERBENDAAAN DAN

PENGEIBANGAN DAN

MJE1EN RISIKO

PENGAMANAN ASET

SUBDIVISI

SUBDIISI
__

ANGGARuJ DAN AKU'TANSI

__

DAN PEMELIHAAAN ..SET

--

SUBDIVISI
OTALISASI AST

SUBDIVISI DUKUNGAN
·-

PENG..DAAN. KONSTRUKSL

ORGN ISAS I
SUBDIVISI

-

HUKUM. PE RJANJAN . DAN

DOKUMENTASI ASET

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO