PMK Nomor 219PMK012015.html
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATUAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
219
/PMK. 01/2015
. TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHANYANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa
dalam
rangka
mendukung
optimalisasi
manajemen aset negara guna meningkatkan· manaat
ekonomi
retun
dan
asets
on
yang
sosial
sekaligus
menggali
potensi
dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
dari
berasal
Barang
Milik
perlu dilakukan pengelolaan Barang
Negara,
Milik Negara
antara lain dengan melaksanakan pemanaatan dan
.
pemindahtanganan Barang Milik Negara·;
b.
bahwa
sesuai
Nomor 27
Milik
Pasal
Tahun 2014
Negara/Daerah,
Pengelola Barang
97
Peraturan
Pemerintah
tentang Pengelolaan Barang
Menteri
Keuangan
selaku
Milik Negara dapat membentuk
Badan Layanan Umum dan/atau menggunakan jasa
pihak
lain dalam
pelaksanaan
Pemanaatan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
dan
- 2c.
bahwa dalam rangka pembentukan Badan Layaian
sebagamana dimaksud
Umum
dalam
huruf
b,
perlu dilakukan terlebih dahulu pembentukan satuan
kerja
untuk
melaksanakan
pemanaatan
dan
pemindahtanganan Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud dalam huruf a;
d.
bahwa dalam rangka pembentukan unit yang bertugas
untuk
secara
khusus
melaksanakan
fungsi
pemanaatan dan pemindahtanganan Barang Milik
Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf b, Menteri
Pendayagunaan
Birokrasi
Aparatur
melalui
surat
Negara
dan
Reormasi
Nomor
B/3707/M. PAN
RB/11/2015 tanggal 20 November 2015 memberikan
persetjuan untuk membentuk Lembaga Manajemen
Aset Negara;
e.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
dimaksud dalam huruf a,
huruf
d,
perlu
huruf
menetapkan
sebagaimana
b, huruf c,
Peraturan
dan
Menteri
Keuangan tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Manajemen Aset Negara;
Mengingat
1.
Undang- Undang
Perubahan
Tahun 2014
Nomor
Atas
3
Tahun
2015
Undang- Undang
Tentang
Anggaran
tentang
Nomor
Pendapatan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2015
27
Dan
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 4 4 ) ;
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92) ;
3.
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8) ;
"
- 3 4.
Petaturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015
tentang
Keuangan
Negara
Kementerian
(Lembaran
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51) ;
5.
Menteri
Peraturan
/PMK.01/2015
Nomor
Keuangan
206
tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA MANAJEMEN
ASET NEGAA.
BAB I
KEDUDUAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1)
Lembaga Manjemen Aset Negara yang selanjutnya
disebut LMAN merupakan unit organisasi non eselon
di lingkungan Kementerian Keuangan yang berada
di
bawah
bertanggung
dan
jawab
kepada
Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Kekayaan
Negara.
(2)
LMANdipimpin oleh Direktur.
Pasal 2
(1)
LMAN mempunyai
pemanaatan,
penilaian,
tugas melaksanakan pelayanan
pemindahtanganan,
konsultasi,
konstruksi,
pemeliharaan,
pelaksanaan
pengamanan,
perencanaan
kebutuhan,
dan
pengembangan usaha di bidang aset negara serta
penanganan
hukum,
manajemen aset negara.
pelaporan
dan
evaluasi
- 4 (2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai bidang dan/ atau
Jen1s
aset
negara
yang
sebagaimana dimaksud
dengan
Keputusan
akan
pada
ayat
Direktur
dikelola
LMAN
(1)
ditetapkan
Jenderal
Kekayaan
Negara.
Pasal3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, LMAN menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan program ke1ja dan kegiatan LMAN;
b.
pelayanan
pemanaatan,
pemindahtanganan,
konsultasi, dan penilaian aset negara;
c.
pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengamanan
aset negara;
d.
perencanaan kebutuhan dan pengembangan usaha di
bidang manajemen aset negara;
e.
pemberian bantuan hukum, pendapat hukum, dan
penyiapan kontrak/perjajian di bidang manajemen
aset negara, serta pendokumentasian aset negara;
f.
penyusunan
pelaporan
dan
evaluasi
aset negara; dan
g.
pelaksanaan administrasi
LMAN.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Susunan Organisasi LMAN terdiri atas:
a.
Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi;
b.
Divisi Operasional; dan
c.
Kelompok Jabatan Fungsional.
manaJemen
- 5 BAB III
DIVIS! KEUANGAN DAN DUKUNGAN ORGANISASI
Pasal 5
Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi mempunyai
tugas melaksanakan urusan keuangan
analisis,
harmonisasi,
pelaksanaan
dan
dan
dan kepegawaian,
sinergi
pengelolaan
kebijakan
program
dan
atas
kegiatan,
pengelolaan kinerja dan manajemen risiko, pengelolaan
·
barang inventaris, sarana dan prasarana, teknologi dan
inormasi, serta pelayanan terkait dengan inormasi LMAN.
Pasal
6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
5,
Divisi
Keuangan
dan
Dukungan
Organisasi
menyelenggarakan fungsi:
a.
pengoordinasian
pelaksanaan
dan
penyusunan
Rencana Bisnis dan Anggaran;
b.
penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
c.
pelaksanaan pengelolaan pendapatan dan belanja;
d.
penyelenggaraan pengelolaan kas;
e.
pelaksanaan pengelolaan utang dan piutang;
f.
penyusunan kebijakan pengelolaan investasi;
g.
pengelolaan kinerja dan manjemen risiko;
h.
penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan;
1.
pelaksanaan
analisis,
harmonisasi,
dan
s1nerg1
kebijakan, program dan kegiatan Direktur;
J.
pengelolaan program dan kegiatan Direktur;
k.
pengelolaan barang inventaris, sarana dan prasarana;
1.
pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;
m.
pengelolaan
dan
pemeliharaan
perangkat
keras,
perangkat lunak, dan jaringan;
n.
pelaksanaan
monitoring,
perencanaan
kinerja,
kepegawaian; dan
o.
pelayanan inormasi.
evaluasi
tata
usaha
dan
pelaporan
umum,
serta
- 6 -
Pasal
7
Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi terdiri atas:
a.
Subdivisi Perbendaharaan dan Manjemen Risiko;
b.
Subdivisi Anggaran dan Akuntansi; dan
c.
Subdivisi Dukungan Organisasi.
Pasal 8
(1)
Subdivisi
Perbendaharaan
dan
Manajemen
Risiko
mempunyai tugas melakukan pengelolaan penlapatan
dan belanja, pengelolaan kas, penyelesaian urusan
pjak, pengelolaan utang lan piutang, pengelolaan
investasi, lan manajemen risiko.
Sublivisi Anggaran lan Akuntansi mempunyai tugas
(2)
mengoordinasikan dan menyusun Rencana Bisnis dan
Anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran LMAN,
clan
akuntansi
penyelenggaraan
penyusunan
pelaporan keuangan.
(3)
Sublivisi
Dukungan Organisasi
mempunyai
tugas
melakukan urusan kepegawaian, harmonisasi, dan
sinergi kebijakan atas pelaksanaan dan pengelolaan
program
kegiatan,
lan
pengelolaan
kinerja,
pengelolaan barang inventaris, sarana lan prasarana,
pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras, lunak,
jaringan, pemantauan lan evaluasi sistem aplikasi
di bilang manajemen aset, serta pelayanan inormasi.
BAB IV
DIVIS! OPEASIONAL
Pasal 9
Divisi
·
Operasional
perencanaan
pengadaan
aset,
Jasa
mempunyai
kebutuhan
aset,
lan
pelayanan
penilaian
aset,
tugas
melaksanakan
pengembangan
konsultasi
konstruksi,
usaha,
n.anj emen
pemeliharaan
dan pengamanan aset negara, pelayanan pemanaatan,
peminlahtanganan, pemasaran, publikasi, perijinan, lan
- 7 pendokumentasian
aset
negara,
pemberian
bantuan
hukum, pendapat hukum, dan penyiapan kontrak atau
perjanjian di bidang aset negara.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud lalam
Pasal 9, Divisi Operasional menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan
perencanaan
kebutuhan
lan
pengembangan usaha di bilang aset negara;
b.
pelaksanaan
pengadaan
aset
dan
pengurusan
perijinan aset negara;
c.
pelayanan
jasa
konsultansi . manaJemen
aset
lan
jasa penilaian aset;
d.
pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengan1anan,
lan pendokumentasian aset negara;
e.
pelayanan
pemanaatan
dan
pemindahtanganan
aset negara;
f.
pemasaran lan publikasi aset negara;
g.
pemberian bantuan hukum, pendapat hukum, lan
penyiapan
kontrak
atau
peJanJian
di
bidang
aset negara; dan
h.
penyusunan laporan pelaksanaan tugas pengelolaan
aset negara.
Pasal ·11
Divisi Operasional terdiri atas:
a.
Subdivisi
Konsultasi,
Penge11bangan,
lan
Pengamanan Aset;
b.
Subdivisi Pengadaan, Konstruksi, lan Pemeliharaan
Aset;
c.
Subdivisi Optimalisasi Aset; lan
d.
Subdivisi Hukum, Perjanjian, lan Dokumentasi Aset.
- 8 Pasal 12
(1)
Subdivisi
Konsultasi,
Pengamanan
Aset
Pengembangan,
mempunym
tugas
lan
melakukan
penyusunan program kerja, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi, dan penyusunan pelaporan atas laymian
jasa konsultansi manjemen aset, jasa penilaian aset,
penge1nbangan usaha aset negara, dan pengamanan
aset negara.
(2)
Subdivisi Pengadaan, Konstruksi, dan Pemeliharaan
Aset
mempunym
tugas
melakukan
penyusunan
program kerja, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,
dan penyusunan laporan pengalaan aset, perijinan
·
aset, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan aset
negara.
(3)
Subdivisi
Optimalisasi
Aset
mempunym
tugas
melakukan penyusunan program kerja, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, dan penyusunan laporan
atas layanan pemanaatan dan pemindahtanganan
aset negara, serta
pemasaran dan . publikasi aset
negara.
(4)
Subdivisi Hukum, Pejanjian dan Dokumentasi Aset
mempunyai tugas melakukan penyusunan program
kerja,
pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi,
dan
penyusunan laporan atas pemberian bantuan hukum,
pendapat
hukum,
dan
peny1apan
kontrak
atau
pe1janjian, serta pendokumentasian aset negara.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 13
(1)
Pada
LMAN
dapat
dibentuk
fungsional sesuai kebutuhan.
kelompok
jabatan
- 9 -
(2)
Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada
ayat
kegiatan
(1)
mempunyai
sesuai
masm.g-masm.g
tugas
melakukan
jabatan
fungsional
ketentuan
peraturan
dengan
berdasarkan
perundang-undangan.
Pasal 14
(1)
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah
tenaga
fungsional
kelompok
yang
sesuai
terbagi
dengan
dalam
berbagai
lan
JenJang
bidang
keahliannya.
(2)
Masing-masing
kelompok
jabatan
fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) likoorlinasikan
oleh
seorang
tenaga
fungsional
yang
ditunjuk
oleh pimpinan unit organisasi.
(3)
Jumlah
tenaga
fungsional
sebagainana
climaksul
pala ayat (1) litentukan sesuai lengan kcbutuhan
lan beban kerja.
(4)
Je.is lan jenjang jabatan fungsional sebagaimana
·
limaksud pada ayat (1) liatur berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal
Dalam
melaksanakan
organ1sas1
pnns1p
di
di
lingkungan
tugas,
lingkungan
koorlinasi,
15
setiap
LMAN
integrasi,
masmg-mas1ng
lan
satuan
pnnpman
wajib
menerapkan
sinkronisasi
maupun
antar
baik
satuan
organisasi di lingkungan LMAN serta dengan instansi lain
di luar LMAN sesuai dengan tugas masing-masing.
- 10 Pasal 16
Setiap pimpinan satuan organisasi mengawasi pelaksanaan
tugas
bawahan
masing-masing
dan
mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan,
dalam
hal
terdapat
peny1mpangan.
Pasal 17
( 1)
Setiap pnnpman satuan organisasi di lingkungan
LMAN
bertanggung
mengoordinasikan
jawab
bawahan
bimbingan
memberikan
mem1mpm
dan
masing-masing
serta
petunjuk
bagi
dan
pelaksanaan tugas bawahan.
(2)
·
Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada
masing-masing
atasan
dan
menyampaikan
laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala tepat
pada waktunya.
Pasal 1 8
(1)
Dalam menyampaikan laporan berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2), pimpinan satuan
organisasi
juga menyampaikan
tembusan
laporan
kepada pimpinan satuan unit organisasi lain yang
secara futgsional mempunyai hubungan kerja.
(2)
Setiap laporan berkala dari bawahan yang diterina
oleh
pnnpman
satuan
dipergunaktn
sebagai
laporan
lanjut
lebih
kepada bawahan.
orga11sas1
bahan
dan
diolah
untuk
memberikan
dan
menyusun
petunjuk
- 11 Pasal 19
(1)
Para
Kepala
Divisi
menyampaikan
laporan
pelaksanaan tugasnya kepala Direktur.
( 2)
Direktur menerima laporan sebagaimana dimaksud
pala ayat (1) lan memerintahkan pejabat terkait
untuk melaksanakan penatausahaan.
Pasal 20
Dalam
melaksanakan
tugas,
Direktur
melakukan
pengenlalian lan pengelolaan risiko.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 21
Pegawai LMAN yang berasal lari Pegawai Negeri Sipil,
pembinaannya dilakukan oleh Menteri Keuangan melalui
Direktur
Jenleral
Kekayaan
Negara
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perunlang-undangan.
Pasal 22
Direktur
lapat
mengangkat
lan
memberhentikan
tenaga profesional untuk bilang keahlian yang libutuhkan
LMAN, sesuai dengan ketentuan peraturan perunlang
unlangan.
Pasal 23
Perubahan atas susunan organisasi dan tata ke1ja LMAN
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini ditetapkan
oleh Menteri Keuangan setelah terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis lari Menteri yang membilangi urusan
pendayagunaan aparatur negara dan reormasi birokrasi.
-
1
2
-
BABVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Peraturan
Menteri
m1
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
7
Desember
2015
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember
2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATUAN PERUNDANG- UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESTA TAHUN2015 NOMOR 1875
- 13 -
LAMPIRAN
PERATURAN
NOMOR
TENT ANG
MENTER!
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
219/PMK.0 1/20 15
ORGANISASI
DAN
TATA
KERJA
LEMBAGA
MANAJEMEN
ASET NEGARA
BAGAN ORGANISASI
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
DIREKTUR
I
I
DIVIS I
KEUANGAN DAN DUKUNGA\
D II S! O P EASIO NA L
ORGANISASI
I
I
__
S UBD IISI
SUBDIVISI KONSULTASI.
PERBENDAAAN DAN
PENGEIBANGAN DAN
MJE1EN RISIKO
PENGAMANAN ASET
SUBDIVISI
SUBDIISI
__
ANGGARuJ DAN AKU'TANSI
__
DAN PEMELIHAAAN ..SET
--
SUBDIVISI
OTALISASI AST
SUBDIVISI DUKUNGAN
·-
PENG..DAAN. KONSTRUKSL
ORGN ISAS I
SUBDIVISI
-
HUKUM. PE RJANJAN . DAN
DOKUMENTASI ASET
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATUAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
219
/PMK. 01/2015
. TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHANYANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a.
bahwa
dalam
rangka
mendukung
optimalisasi
manajemen aset negara guna meningkatkan· manaat
ekonomi
retun
dan
asets
on
yang
sosial
sekaligus
menggali
potensi
dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
dari
berasal
Barang
Milik
perlu dilakukan pengelolaan Barang
Negara,
Milik Negara
antara lain dengan melaksanakan pemanaatan dan
.
pemindahtanganan Barang Milik Negara·;
b.
bahwa
sesuai
Nomor 27
Milik
Pasal
Tahun 2014
Negara/Daerah,
Pengelola Barang
97
Peraturan
Pemerintah
tentang Pengelolaan Barang
Menteri
Keuangan
selaku
Milik Negara dapat membentuk
Badan Layanan Umum dan/atau menggunakan jasa
pihak
lain dalam
pelaksanaan
Pemanaatan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
dan
- 2c.
bahwa dalam rangka pembentukan Badan Layaian
sebagamana dimaksud
Umum
dalam
huruf
b,
perlu dilakukan terlebih dahulu pembentukan satuan
kerja
untuk
melaksanakan
pemanaatan
dan
pemindahtanganan Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud dalam huruf a;
d.
bahwa dalam rangka pembentukan unit yang bertugas
untuk
secara
khusus
melaksanakan
fungsi
pemanaatan dan pemindahtanganan Barang Milik
Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf b, Menteri
Pendayagunaan
Birokrasi
Aparatur
melalui
surat
Negara
dan
Reormasi
Nomor
B/3707/M. PAN
RB/11/2015 tanggal 20 November 2015 memberikan
persetjuan untuk membentuk Lembaga Manajemen
Aset Negara;
e.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
dimaksud dalam huruf a,
huruf
d,
perlu
huruf
menetapkan
sebagaimana
b, huruf c,
Peraturan
dan
Menteri
Keuangan tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Manajemen Aset Negara;
Mengingat
1.
Undang- Undang
Perubahan
Tahun 2014
Nomor
Atas
3
Tahun
2015
Undang- Undang
Tentang
Anggaran
tentang
Nomor
Pendapatan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2015
27
Dan
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 4 4 ) ;
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92) ;
3.
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8) ;
"
- 3 4.
Petaturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015
tentang
Keuangan
Negara
Kementerian
(Lembaran
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51) ;
5.
Menteri
Peraturan
/PMK.01/2015
Nomor
Keuangan
206
tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
MENTERI
KEUANGAN
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA MANAJEMEN
ASET NEGAA.
BAB I
KEDUDUAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1)
Lembaga Manjemen Aset Negara yang selanjutnya
disebut LMAN merupakan unit organisasi non eselon
di lingkungan Kementerian Keuangan yang berada
di
bawah
bertanggung
dan
jawab
kepada
Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Kekayaan
Negara.
(2)
LMANdipimpin oleh Direktur.
Pasal 2
(1)
LMAN mempunyai
pemanaatan,
penilaian,
tugas melaksanakan pelayanan
pemindahtanganan,
konsultasi,
konstruksi,
pemeliharaan,
pelaksanaan
pengamanan,
perencanaan
kebutuhan,
dan
pengembangan usaha di bidang aset negara serta
penanganan
hukum,
manajemen aset negara.
pelaporan
dan
evaluasi
- 4 (2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai bidang dan/ atau
Jen1s
aset
negara
yang
sebagaimana dimaksud
dengan
Keputusan
akan
pada
ayat
Direktur
dikelola
LMAN
(1)
ditetapkan
Jenderal
Kekayaan
Negara.
Pasal3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, LMAN menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan program ke1ja dan kegiatan LMAN;
b.
pelayanan
pemanaatan,
pemindahtanganan,
konsultasi, dan penilaian aset negara;
c.
pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengamanan
aset negara;
d.
perencanaan kebutuhan dan pengembangan usaha di
bidang manajemen aset negara;
e.
pemberian bantuan hukum, pendapat hukum, dan
penyiapan kontrak/perjajian di bidang manajemen
aset negara, serta pendokumentasian aset negara;
f.
penyusunan
pelaporan
dan
evaluasi
aset negara; dan
g.
pelaksanaan administrasi
LMAN.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Susunan Organisasi LMAN terdiri atas:
a.
Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi;
b.
Divisi Operasional; dan
c.
Kelompok Jabatan Fungsional.
manaJemen
- 5 BAB III
DIVIS! KEUANGAN DAN DUKUNGAN ORGANISASI
Pasal 5
Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi mempunyai
tugas melaksanakan urusan keuangan
analisis,
harmonisasi,
pelaksanaan
dan
dan
dan kepegawaian,
sinergi
pengelolaan
kebijakan
program
dan
atas
kegiatan,
pengelolaan kinerja dan manajemen risiko, pengelolaan
·
barang inventaris, sarana dan prasarana, teknologi dan
inormasi, serta pelayanan terkait dengan inormasi LMAN.
Pasal
6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
5,
Divisi
Keuangan
dan
Dukungan
Organisasi
menyelenggarakan fungsi:
a.
pengoordinasian
pelaksanaan
dan
penyusunan
Rencana Bisnis dan Anggaran;
b.
penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
c.
pelaksanaan pengelolaan pendapatan dan belanja;
d.
penyelenggaraan pengelolaan kas;
e.
pelaksanaan pengelolaan utang dan piutang;
f.
penyusunan kebijakan pengelolaan investasi;
g.
pengelolaan kinerja dan manjemen risiko;
h.
penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan;
1.
pelaksanaan
analisis,
harmonisasi,
dan
s1nerg1
kebijakan, program dan kegiatan Direktur;
J.
pengelolaan program dan kegiatan Direktur;
k.
pengelolaan barang inventaris, sarana dan prasarana;
1.
pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;
m.
pengelolaan
dan
pemeliharaan
perangkat
keras,
perangkat lunak, dan jaringan;
n.
pelaksanaan
monitoring,
perencanaan
kinerja,
kepegawaian; dan
o.
pelayanan inormasi.
evaluasi
tata
usaha
dan
pelaporan
umum,
serta
- 6 -
Pasal
7
Divisi Keuangan dan Dukungan Organisasi terdiri atas:
a.
Subdivisi Perbendaharaan dan Manjemen Risiko;
b.
Subdivisi Anggaran dan Akuntansi; dan
c.
Subdivisi Dukungan Organisasi.
Pasal 8
(1)
Subdivisi
Perbendaharaan
dan
Manajemen
Risiko
mempunyai tugas melakukan pengelolaan penlapatan
dan belanja, pengelolaan kas, penyelesaian urusan
pjak, pengelolaan utang lan piutang, pengelolaan
investasi, lan manajemen risiko.
Sublivisi Anggaran lan Akuntansi mempunyai tugas
(2)
mengoordinasikan dan menyusun Rencana Bisnis dan
Anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran LMAN,
clan
akuntansi
penyelenggaraan
penyusunan
pelaporan keuangan.
(3)
Sublivisi
Dukungan Organisasi
mempunyai
tugas
melakukan urusan kepegawaian, harmonisasi, dan
sinergi kebijakan atas pelaksanaan dan pengelolaan
program
kegiatan,
lan
pengelolaan
kinerja,
pengelolaan barang inventaris, sarana lan prasarana,
pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras, lunak,
jaringan, pemantauan lan evaluasi sistem aplikasi
di bilang manajemen aset, serta pelayanan inormasi.
BAB IV
DIVIS! OPEASIONAL
Pasal 9
Divisi
·
Operasional
perencanaan
pengadaan
aset,
Jasa
mempunyai
kebutuhan
aset,
lan
pelayanan
penilaian
aset,
tugas
melaksanakan
pengembangan
konsultasi
konstruksi,
usaha,
n.anj emen
pemeliharaan
dan pengamanan aset negara, pelayanan pemanaatan,
peminlahtanganan, pemasaran, publikasi, perijinan, lan
- 7 pendokumentasian
aset
negara,
pemberian
bantuan
hukum, pendapat hukum, dan penyiapan kontrak atau
perjanjian di bidang aset negara.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud lalam
Pasal 9, Divisi Operasional menyelenggarakan fungsi:
a.
penyusunan
perencanaan
kebutuhan
lan
pengembangan usaha di bilang aset negara;
b.
pelaksanaan
pengadaan
aset
dan
pengurusan
perijinan aset negara;
c.
pelayanan
jasa
konsultansi . manaJemen
aset
lan
jasa penilaian aset;
d.
pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, pengan1anan,
lan pendokumentasian aset negara;
e.
pelayanan
pemanaatan
dan
pemindahtanganan
aset negara;
f.
pemasaran lan publikasi aset negara;
g.
pemberian bantuan hukum, pendapat hukum, lan
penyiapan
kontrak
atau
peJanJian
di
bidang
aset negara; dan
h.
penyusunan laporan pelaksanaan tugas pengelolaan
aset negara.
Pasal ·11
Divisi Operasional terdiri atas:
a.
Subdivisi
Konsultasi,
Penge11bangan,
lan
Pengamanan Aset;
b.
Subdivisi Pengadaan, Konstruksi, lan Pemeliharaan
Aset;
c.
Subdivisi Optimalisasi Aset; lan
d.
Subdivisi Hukum, Perjanjian, lan Dokumentasi Aset.
- 8 Pasal 12
(1)
Subdivisi
Konsultasi,
Pengamanan
Aset
Pengembangan,
mempunym
tugas
lan
melakukan
penyusunan program kerja, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi, dan penyusunan pelaporan atas laymian
jasa konsultansi manjemen aset, jasa penilaian aset,
penge1nbangan usaha aset negara, dan pengamanan
aset negara.
(2)
Subdivisi Pengadaan, Konstruksi, dan Pemeliharaan
Aset
mempunym
tugas
melakukan
penyusunan
program kerja, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,
dan penyusunan laporan pengalaan aset, perijinan
·
aset, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan aset
negara.
(3)
Subdivisi
Optimalisasi
Aset
mempunym
tugas
melakukan penyusunan program kerja, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, dan penyusunan laporan
atas layanan pemanaatan dan pemindahtanganan
aset negara, serta
pemasaran dan . publikasi aset
negara.
(4)
Subdivisi Hukum, Pejanjian dan Dokumentasi Aset
mempunyai tugas melakukan penyusunan program
kerja,
pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi,
dan
penyusunan laporan atas pemberian bantuan hukum,
pendapat
hukum,
dan
peny1apan
kontrak
atau
pe1janjian, serta pendokumentasian aset negara.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 13
(1)
Pada
LMAN
dapat
dibentuk
fungsional sesuai kebutuhan.
kelompok
jabatan
- 9 -
(2)
Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada
ayat
kegiatan
(1)
mempunyai
sesuai
masm.g-masm.g
tugas
melakukan
jabatan
fungsional
ketentuan
peraturan
dengan
berdasarkan
perundang-undangan.
Pasal 14
(1)
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah
tenaga
fungsional
kelompok
yang
sesuai
terbagi
dengan
dalam
berbagai
lan
JenJang
bidang
keahliannya.
(2)
Masing-masing
kelompok
jabatan
fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) likoorlinasikan
oleh
seorang
tenaga
fungsional
yang
ditunjuk
oleh pimpinan unit organisasi.
(3)
Jumlah
tenaga
fungsional
sebagainana
climaksul
pala ayat (1) litentukan sesuai lengan kcbutuhan
lan beban kerja.
(4)
Je.is lan jenjang jabatan fungsional sebagaimana
·
limaksud pada ayat (1) liatur berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal
Dalam
melaksanakan
organ1sas1
pnns1p
di
di
lingkungan
tugas,
lingkungan
koorlinasi,
15
setiap
LMAN
integrasi,
masmg-mas1ng
lan
satuan
pnnpman
wajib
menerapkan
sinkronisasi
maupun
antar
baik
satuan
organisasi di lingkungan LMAN serta dengan instansi lain
di luar LMAN sesuai dengan tugas masing-masing.
- 10 Pasal 16
Setiap pimpinan satuan organisasi mengawasi pelaksanaan
tugas
bawahan
masing-masing
dan
mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan,
dalam
hal
terdapat
peny1mpangan.
Pasal 17
( 1)
Setiap pnnpman satuan organisasi di lingkungan
LMAN
bertanggung
mengoordinasikan
jawab
bawahan
bimbingan
memberikan
mem1mpm
dan
masing-masing
serta
petunjuk
bagi
dan
pelaksanaan tugas bawahan.
(2)
·
Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada
masing-masing
atasan
dan
menyampaikan
laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala tepat
pada waktunya.
Pasal 1 8
(1)
Dalam menyampaikan laporan berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2), pimpinan satuan
organisasi
juga menyampaikan
tembusan
laporan
kepada pimpinan satuan unit organisasi lain yang
secara futgsional mempunyai hubungan kerja.
(2)
Setiap laporan berkala dari bawahan yang diterina
oleh
pnnpman
satuan
dipergunaktn
sebagai
laporan
lanjut
lebih
kepada bawahan.
orga11sas1
bahan
dan
diolah
untuk
memberikan
dan
menyusun
petunjuk
- 11 Pasal 19
(1)
Para
Kepala
Divisi
menyampaikan
laporan
pelaksanaan tugasnya kepala Direktur.
( 2)
Direktur menerima laporan sebagaimana dimaksud
pala ayat (1) lan memerintahkan pejabat terkait
untuk melaksanakan penatausahaan.
Pasal 20
Dalam
melaksanakan
tugas,
Direktur
melakukan
pengenlalian lan pengelolaan risiko.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 21
Pegawai LMAN yang berasal lari Pegawai Negeri Sipil,
pembinaannya dilakukan oleh Menteri Keuangan melalui
Direktur
Jenleral
Kekayaan
Negara
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perunlang-undangan.
Pasal 22
Direktur
lapat
mengangkat
lan
memberhentikan
tenaga profesional untuk bilang keahlian yang libutuhkan
LMAN, sesuai dengan ketentuan peraturan perunlang
unlangan.
Pasal 23
Perubahan atas susunan organisasi dan tata ke1ja LMAN
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini ditetapkan
oleh Menteri Keuangan setelah terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis lari Menteri yang membilangi urusan
pendayagunaan aparatur negara dan reormasi birokrasi.
-
1
2
-
BABVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Peraturan
Menteri
m1
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
7
Desember
2015
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember
2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATUAN PERUNDANG- UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESTA TAHUN2015 NOMOR 1875
- 13 -
LAMPIRAN
PERATURAN
NOMOR
TENT ANG
MENTER!
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
219/PMK.0 1/20 15
ORGANISASI
DAN
TATA
KERJA
LEMBAGA
MANAJEMEN
ASET NEGARA
BAGAN ORGANISASI
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
DIREKTUR
I
I
DIVIS I
KEUANGAN DAN DUKUNGA\
D II S! O P EASIO NA L
ORGANISASI
I
I
__
S UBD IISI
SUBDIVISI KONSULTASI.
PERBENDAAAN DAN
PENGEIBANGAN DAN
MJE1EN RISIKO
PENGAMANAN ASET
SUBDIVISI
SUBDIISI
__
ANGGARuJ DAN AKU'TANSI
__
DAN PEMELIHAAAN ..SET
--
SUBDIVISI
OTALISASI AST
SUBDIVISI DUKUNGAN
·-
PENG..DAAN. KONSTRUKSL
ORGN ISAS I
SUBDIVISI
-
HUKUM. PE RJANJAN . DAN
DOKUMENTASI ASET
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO