FKK UMJ Siap Cetak Dokter Baru yang Islami

FKK UMJ Siap Cetak Dokter Baru yang Islami
Sebagai sebuah institusi baru di lingkungan Muhammadiyah, Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ), siap mencetak dokter baru yang
Islami. Dalam arti dokter yang siap melayani pasiennya secara Islami. Meski untuk itu, masih
banyak mengalami kendala yang dihadapi.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK
UMJ), dewasa ini dunia medis masih banyak menghadapi kendala dalam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat, baik dari aspek sarana maupun prasarana medis dalam etika pelayanan
kesehatan. Banyak masyarakat yang masih enggan berobat ke dokter karena tingginya biaya
berobat. Ironisnya, dunia kedokteran banyak dijadikan ajang bisnis untuk mengeruk keuntungan
yang tinggi dengan mengabaikan batas-batas kemampuan masyarakat bawah. Ini jelas
mengindikasikan dunia kedokteran kita belum mampu memberikan jawaban bagi pelayanan
kesehatan masyarakat secara luas.
Hal tersebut dikemukakan Dekan FKK UMJ Dr Syafri Guricci MSc, kepada Suara
Muhammadiyah di kampus FKK UMJ , Wisma PHI Cempaka Putih Jakarta baru-baru ini. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa kini banyak fakultas kedokteran di berbagai Perguruan Tinggi di
Indonesia, diakui masih belum mampu memberikan solusi dalam etika pelayanan kesehatan di
Indonesia. Sehingga dari segi ibadah, perlu dicarikan format baru dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat luas khususnya mereka yang kurang mampu, dan FKK UMJ lah
yang merintis ke arah sana dengan mencetak dokter-dokter professional yang Islami.
Dalam penjelasannya lebih lanjut, untuk memperbaiki pelayanan kesehatan pada masyarakat luas

Departemen Pendidikan Nasional memberikan peluang lebih luas pada Perguruan Tinggi Swasta
untuk mengembangkan program studinya, termasuk program studi kedokteran. Alhamdulillah,
bulan September 2003, Dirjen Dikti Depdiknas memberikan ijin kepada UMJ
No.2295/D/T/2003, untuk menyelenggarakan program studi pendidikan Kesehatan dan
Kedokteran yang insyaallah dapat memberikan warna baru bagi pelayanan kesehatan pada
masyarakat yang berdasarkan ibadah kepada Allah SWT sehingga Fakultas Ilmu Kesehatan
(FIKES) yang beroperasi lebih dulu kini harus digabung menjadi Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan (FKK) UMJ.
Utamakan Kualitas. Syafri mengakui, dalam pembukaan FKK tahun akademik 2002-2003
calon mahasiswa yang mendaftar tercatat mencapai 100 orang, namum akibat berbagai faktor,
mahasiswa yang resmi mengikuti program studi sekitar 35 orang mahasiswa. Dan ini merupakan
perintis bagi UMJ untuk mengembangkan program studi tersebut lebih maju dan berkembang
dengan memperhatikan kualitas. Sehingga dalam penerimaan mahasiswa baru tahun akademik
2004/2005 FKK UMJ bekerjasama dengan Primagama untuk menjaring dan menyaring caloncalon mahasiswa kedokteran UMJ yang berkualitas dengan melakukan tes tertulis potensi
akademik, psikotes, motivasi dan bakat, namun tak terabaikan tes kesehatan fisik dan radiologi.
Bagi mereka yang pintar dan cerdas tetapi tes keshatan tidak lulus yang bersangkutan tetap tidak
lolos untuk menjadi mahasiswa kedokteran UMJ.
Lebih lanjut Syafri menuturkan bahwa studi kelayakan FKK UMJ dirintis sejak tahun 2002 lalu
yang melibatkan collecium kedokteran Indonesia yang beranggotakan para dokter dari FKUI, FK
Universitas Hasanudin Makassar dan dari UMJ sendiri. Dimana pembukaan FKK UMJ ini juga

bekerjasama dengan pihak Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), Pondok Haji Indonesia (PHI)
sementara operasionalnya bekerjasama secara penuh dengan Universitas Hasanudin Makassar

baik dalam penyediaan tenaga dosen yang setidaknya lulusan S2 dan S3 maupun biaya
operasional yang kesemuanya ditanggung secara penuh oleh Unhas.
Untuk mendapatkan lulusan tenaga dokter yang berkualitas, terutama dalam mencetak para
dokter dan tenaga kesehatan yang mumpuni dan Islami, FKK UMJ menyiapkan para dosendosennya yang berpengalaman dengan predikat minimal S2.hal ini agar kelak para dokter
gemblengan FKK UNJ tidak saja mengisi tempat-tempat pelayanan kesehatan tetapi juga harus
mampu memberi warna baru dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan mencerminkan
akhlak dan etika pelayanan yang mulia dan Islami.
Untuk membidik para mahasiswa FKK UMJ dipersiapkan sebanyak 85 orang tenaga dosen
berpengalaman dan professional, dan untuk menambah kredibilitasnya di dunia kedokteran
internasional pihaknya jelas akan melakukan kerjasama dengan berbagai instansi kesehatan
negara-negara lain termasuk Malaysia, Amerika Serikat dan lain-lain.
Dan untuk menunjang terwujudnya rencana FKK UMJ, perlu didukung dengan berbagai fasilitas
termasuk perpustakaan dengan cybernatiknya yang buka selama 24 jam non stop siang malam
melalui jaringan internet, juga fasilitas laboratorium terpadu, diantaranya laboratorium terpadu A
yang meliputu laboratorium biologi, histologi, patologi dan umum. Laboratorium Terpadu B
yang terdiri laboratorium fisika kedokteran dan fisiologi. Laboratorium Terpadu C meliputi
laboratorium Kimia Kedokteran dan Biokimia. Serta Laboratorium Terpadu D yang meliputi

laboratorium mikrobiologi dan parasitologi. Dan laboratorium anatomi dan laboratorium
komputer khususnya informatika kedokteran.
Sementara masalah Misi Program Studi Kedokteran UMJ, diantaranya:
1. Melaksanakan pendidikan dengan metode pembelajaran Problem Base Learning dan
mengintegrasikan nilai agama dalam proses belajar mengajar.
2. Melaksanakan program pendidikan dan penelitian dalam upaya meningkatkan derajad
kesehatan masyarakat.
3. Mengembangkan suatu model pemeliharaan kesehatan individu yang berorientasi pada
pencegahan.
4. Mengembangkan group Rumah Sakit Islam (RSI) menjadi rumah sakit pendidikan (13
bagian klinik sudah terakreditasi).
Sementara visi yang diperjuangkan UMJ, menjadikan program pendidikan dokter yang
berkualitas, modern, terkemuka dengan menghasilkan dokter-dokter yang berakhlak mulia dan
Islami.
Program Studi Kesehatan Masyarakat. Menyinggung program studi kesehatan masyarakat,
Syafri menuturkan, bahwa program studi Kesehatan Masyarakat meliputi jurusan Informatika
Kesehatan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Gizi Kesehatan Masyarakat dan Promosi
Kesehatan.
Latar belakang berdirinya program studi Kesehatan Masyarakat UMJ dikatakan, Muhammadiyah
sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki pengalaman di bidang sosial,

keagamaan, pendidikan dan kesehatan. UMJ sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam
bidang keilmuan, keislaman, dan pembangunan, bermaksud untuk mengintegrasikan antara ilmu
kesehatan dengan doktrin dan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits.
Berdasarkan pada kenyataan UMJ hadir untuk memenuhi kebutuhan pembangunan khususnya di
bidang kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan program studi sarjana kesehatan
masyarakat (SKM). Program tersebut merupakan pelopor di lingkungan Perguruan Tinggi
Swasta Kopertis Wilayah III, FKM UMJ merupakan FKM swasta pertama sewilayah Jabotabek.

Dalam rangka pengembangan teknologi terkini tahun 2003, Program studi kesehatan masyarakat,
telah membuka peminatan informatika kesehatan. Peminatan tersebut dipersiapkan untuk
menghasilkan programer-programer komputer yang sangat dibutuhkan di era informasi dan
globalisasi, program ini didukung oleh laboratorium komputer yang didesain secara khusus dan
dibimbing oleh ahli-ahli komputer dan kesehatan.
Menyinggung masalah keunggulan, Syafri menuturkan FKM UMJ memegang peringkat terbaik
se Kopertis Wilayah III Jakarta dalam mengikuti ujian negara. Keunggulan lain FKM UMJ kini
telah terakreditasi, FKM UMJ juga dibimbing oleh dosen-dosen yang benar-benar ahli kesehatan
masyarakat, juga kampus yang kondusif untuk perkuliahan, bebas polusi fisik dan social.
Disamping itu juga terciptanya integrasi ilmu dan Islam, sehingga menghasilkan Sarjana
Kesehatan Masyarakat yang Islami dan terbukti mampu merebut pangsa pasar kerja.
Sementara tujuan pendidikan adalah terwujudnya Sarjana Kesehatan Masyarakat yang berakhlak

mulia, cakap, percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat, negara dan agama menuju
terwujudnya masyarakat utama yang diridloi Allah SWT. Disamping itu juga ingin memajukan
dan mengembangkan Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk kepentingan masyarakat Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 45.
Untuk mendukung suksesnya program studi tersebut, UMJ melengkapi berbagai fasilitas
diantaranya laboratorium komputer, laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium
fisika, laboratorium parasitologi dan perpustakaan. Demikian antara lain Dr Syafri Guricci MSc
(jon/lut).
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 20 2004