this file 560 2294 1 PB

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

1

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA

(Studi pada Karyawan PT. PLN Area Madiun)

Agil Rakhmansyah M. Al Musadieq

Heru Susilo

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Malang

E-mail: agilfiaub@ymail.com

Abstract

The purpose of this study was investigated the effect of usage information technology on performance. Particularly is the effect of wireless information technology usage and wireline information technology usage on performance both simultaneously and partially. The research type is explanatory research. Data collection method used questionnaire. The number of sample was 78 respondents of employees in PT. PLN of Madiun region. Multiple regression analysis through software SPSS 16 was used to test research hypothesis. The results showed that, firstly, the usage of wireless information technology and wireline information technology simultaneously have significant effect on performance. Secondly, the usage of wireless information technology partially has a significant effect on performance. Lastly, the usage of wireline information technology partially has a significant effect on performance.

Keywords : Wireless Information Technology, Wireline Information Technology, Performance.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja. Terutama penggunaan teknologi informasi wireless dan teknologi informasi wireline, baik secara simultan maupun parsial. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan sampel sebanyak 78 responden karyawan PT. PLN Area Madiun. Analisis regresi linier berganda dengan software SPSS 16 digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, penggunaan teknologi informasi wireless dan teknologi informasi wireline secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja. kedua, penggunaan teknologi informasi wireless secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja. terakhir, penggunaan teknologi informasi wireline secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

Kata kunci : Teknologi Informasi Wireless, Teknologi Informasi Wireline , Kinerja.

PENDAHULUAN

Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat diiringi perkembangan sistem informasi yang berbasis pada teknologi. Teknologi informasi adalah bidang-bidang teknologi yang berhubungan dengan penyedia dan penyebaran informasi. Produk teknologi informasi pada saat ini berkembang sangat pesat. Berbagai aplikasi sistem informasi memungkinkan pemprosesan data dan laporan dengan cepat. Saat ini karyawan suatu perusahaan sudah terbiasa memproses data

secara elektronik, ragam penggunaan teknologi mengakibatkan seluruh bidang kehidupan berubah, tidak terkecuali organisasi bisnis. Para manajer baik pada saat ini dan di masa mendatang setiap saat dituntut untuk mengetahui perkembangan informasi yang dapat diakses dari media telekomuniasi. Hal ini merupakan tantangan bagi organisasi bisnis untuk bagaimana bersikap dan bertindak.

Dalam lingkungan perusahaan, komputer adalah alat bantu yang mutlak diperlukan. Tidak


(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

2 terbayangkan bagaimana perusahaan dapat

tumbuh dan berkembang tanpa adanya komputer. Di lain pihak untuk memperlancar penyampaian dan penerimaan informasi dalam suatu organisasi diperlukan alat-alat komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penerapan Sistem Informasi Manajemen menjadi kebutuhan yang mutlak bagi organisasi dan dapat menjadi keunggulan kompetitif, sehingga mendapat prioritas yang tinggi.

Semua perkembangan ini baru dapat direalisir manfaatnya jika didukung dangan sumber daya manusia yang baik. Semakin lama, semakin banyak tenaga terlatih yang dapat menggunakan perangkat teknologi informasi secara efektif. Teknologi informasi yang di gunakan yaitu teknologi informasi wireless dan teknologi informasi wireline. Wireless merupakan komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi. Wireline merupakan sistem terpusat, di mana semua pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dilakukan terpusat pada sebuah komputer induk di ruangan sistem komputer. Dua teknologi tersebut berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya instansi untuk mencapai tujuan sedangkan pengertian kinerja karyawan adalah hasil kerja yang telah diperoleh karyawan berdasarkan standart kerja dalam periode tertentu. Konsep kinerjanya adalah kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan oleh karyawan. Bila para karyawan dapat menggunakan teknologi informasi yang ada, maka hal ini akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hubungan antara teknologi informasi dengan kinerja dikemukakan oleh Tjhai (2003:8) agar suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja individual, maka teknologi informasi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung.

Objek penelitian ini adalah PT. PLN Area Madiun yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan telah lama berdiri dan merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia. PT. PLN sebagai salah satu perusahaan penyedia listrik dan merupakan salah satu perusahaan yang paling berpengaruh dan tetap bertahan di Indonesia, sehingga PT. PLN telah memiliki teknologi informasi yang baik. Sesuai

dengan perkembangan jaman yang semakin pesat PT. PLN Area Madiun menuntut adanya peningkatan dalam kinerja karyawan. Maka penggunaan teknologi informasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan usahanya. Untuk itu dukungan karyawan yang memahami teknologi informasi, sangatlah dibutuhkan dalam menigkatkan kinerja perusahaan itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana pengaruh secara simultan teknologi informasi

wireless dan teknologi informasi wireline terhadap kinerja karyawan PT. PLN Area Madiun?, 2) Bagaimana pengaruh secara parsial teknologi informasi wireless dan teknologi informasi

wireline terhadap kinerja karyawan PT. PLN Area Madiun?

TINJAUAN PUSTAKA Teknologi Informasi

Information Technology dalam bahasa Indonesia lebih sering disebut sebagai teknologi informasi. Jaringan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun, misalnya internet sebagai media pemersatu umat di seluruh dunia telah berhasil menambah jumlah penggunanya dari hari ke hari. Kinerjanya terus menunjukkan peningkatan.

Pengertian teknologi informasi menurut Martin (1999), bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melaikan juga mencakup komunikasi untuk mengirimkan informasi. Sementara definisi teknologi informasi menurut Wiliams dan Sawyer (2003) adalah teknologi yang menggabungkan komputasi komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.

Setiap organisasi tipe apapun dan bergerak di bidang apapun, maka kehadiran teknologi informasi mutlak diperlukan. Teknologi informasi yang efektif dan efisien mempunyai arti yang sangat penting bagi manajemen dalam melaksanakan fungsinya untuk merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengarahkan dan mengawasi semua kinerja organisasi.

Perkembangan teknologi informasi demikian cepat sehingga banyak memberi manfaat bagi kehidupan, membuat transaksi bisnis dilakukan secara mudah serta menyediakan


(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

3 distribusi yang cepat dan efisien. Menurut

Thamron, et al. (2003:3-2) media teknologi informasi meliputi wireless, wireline, Aditional Digital Subscriber Line, Gobal positioning System, kriptografi, forwad error correction dan satelit. Pada penelitian ini, peneliti berfokus pada

wireless dan wireline.

Teknologi Informasi Wireless

Menurut Andi (2004:3), “Istilah jaringan komputer tanpa kabel merupakan terjemahan dari istilah wireless networking yang berarti komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi. Jaringan inimemanfaatkan gelombang mikro atau golombang elektro magnetik sebagai media transmisinya”.

Teknologi informasi wireless juga bisa dikatan sebagai komunikasi bergerak dengan menggunkan model komunikasi wireless atau komunikasi tanpa kabel. Pada prinsipnya setiap media komunikasi bergerak (selanjutnya akan disebut mobile device) menggunkan kanal radio yang terpisah untuk berkomunikasi dengan cell site. Cell site merupakan area yang menyediakan komunikasi dengan banyak mobile device sekaligus.

Sebagai suatu teknologi informasi,

wireless memiliki kelebihan diantaranya: 1) Teknologi informasi wireless sangat tepat karena jenis komunikasi ini mempunyai banyak aplikasi penting di samping juga menyediakan konektifitas bagi pengguna, 2) Teknologi informasi wireless

memiliki keunggulan lain dibanding peralatan stasioner seperti jaringan dengan kabel, yaitu bila menghadapi medan yang berat dan sulit untuk memasang kabel seperti pegunungan, hutan, rawa dan sebagainya, dalam kondisi seperti itu wireless

jelas lebih tepat.

Teknologi Informasi Wireline

Teknologi informasi wireline atau teknologi informasi dengan kabel termasuk komputer dan internet. Teknologi komputer berkembang pada abad ke 20. Pada dua dekade awal keberadaannya, sistem komputer adalah suatu sistem terpusat, dimana semua pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dilakukan terpusat, di mana semua pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dilakukan terpusat pada sebuah komputer induk di ruangan sistem komputer. Kemudian sistem komputer berkembang menjadi suatu sistem yang terdiri dari

sejumlah komputer yang saling berhubungan (interkoneksi) untuk melakukan pembagian kerja dan pertukaran informasi.

Kinerja Karyawan

Mangkunegara (2004:9) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawabnya. Sedangkan As’ad (2004:47) mengartikan kinerja sebagai hasil pencapaian seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Dalam penelitian ini kinerja didefinisikan sebagai sebuah hasil kerja yang diperoleh seorang karyawan berdasarkan standart kerja dalam periode tertentu. Konsep kinerjanya adalah kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan oleh karyawan. Parameter kesuksesan kinerja seorang karyawan ditentukan oleh standar kinerja pekerjaan tersebut. Penetapan standar kinerja ini digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.

Model Konsep

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja. Berdasarkan uraian diatas, model konsep dalam penelitian ini yakni:

Gambar 1. Model Konseptual

--- = pengaruh secara simultan = pengaruh secara parsial

Gambar 2. Model Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitian

H1 : Teknologi informasi wireless dan teknologi

informasi wireline secara simultan

Teknologi

Informasi (X) Kinerja (Y)

Kinerja (Y) Teknologi

Informasi (X1)

Teknologi Informasi (X2)


(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

4 berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.

H2 : Teknologi informasi wireless dan teknologi

informasi wireline secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian penjelasan. Penelitian dilakukan di PT. PLN Area Madiun, dengan alamat, Jl. Letjend Haryono 30 Kota Madiun, Sampel jenuh digunakan seabgai teknik pengambilan sampel karena semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder, dengan metode pengumpulan data melalui kuosioner dan dokumentasi. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pengujian asumsi klasik melalui program statistik SPSS for windows. Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut.

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y : Kinerja

X1 : Teknologi Informasi Wireless

X2 : Teknologi Informasi Wireline Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu teknologi informasi wireless (X1), teknologi

informasi wireline (X2), dan satu variabel terikat

yaitu kinerja (Y). Definisi operasional masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut:

1. Teknologi Informasi Wireless (X1)

Merupakan perangkat penyampaian informasi hasil teknologi informasi tanpa kabel yang digunakan untuk mempermudah kinerja karyawan. Variable teknologi informasi

wireless di ukur dengan indicator kehandalan teknologi informasi wireless.

2. Teknologi Informasi Wireline (X2)

Merupakan teknologi informasi dengan kabel yang termasuk komputer dan internet. Teknologi informasi ini akan memberi kemudahan kepada karyawan dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan kerja mereka. Variable teknologi informasi

wireline diukur dengan indikator kehandalan teknologi informasi wireline.

3. Kinerja (Y)

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian regresi linier berganda dengan program SPSS 16 for windows disajikan sebagai berikut.

Y = 3,367 + 0,653 X1 + 1,041 X2

Berdasarkan persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a) Kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,653 untuk setiap tambahan X1 (teknologi informasi wireless). Jadi apabila teknologi informasi wireless mengalami peningkatan, maka Kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,653 dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. b) Kinerja karyawan akan meningkat sebesar

1,041 untuk setiap tambahan X2 (teknologi informasi wireline), Jadi apabila teknik informasi wireline mengalami peningkatan, maka Kinerja karyawan akan meningkat sebesar 1,041 dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. Berdasarkan interpretasi di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi wireless

dan teknologi informasi wireline berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan. Dengan kata lain, apabila bahwa teknologi informasi wireless

dan teknologi informasi wireline meningkat sesuai pada variabel di tabel kuesioner maka akan diikuti peningkatan kinerja karyawan.

Dari analisis diperoleh hasil R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,516. Artinya bahwa 51,6% variabel kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu teknologi informasi

wireless (X1) dan teknologi informasi wireline

(X2). Sedangkan sisanya 48,4% variabel kinerja

karyawan akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.


(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

5 Tabel 1 . Pengujian Realibilitas X1

Tabel 2 . Pengujian Realibilitas X2

Cor relations

.713* * .000

78 .825* * .000

78 .827* * .000

78 Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N X1.1

X1.2

X1.3

X1

Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el (2-t ailed).

* *.

Case Pr ocessing Su mmary

78 100.0

0 .0

78 100.0

Valid Excludeda Total Cases

N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

R eliabi lity Statisti cs

.698 3

C ronbach' s

Alpha N of Items

Cor relations

.802* * .000

78 .797* * .000

78 .811* * .000

78 Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N X2.1

X2.2

X2.3

X2

Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el (2-t ailed).

* *.

Case Pr ocessing Su mmary

78 100.0

0 .0

78 100.0

Valid

Excludeda

Total Cases

N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.724 3

C ronbach's


(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

6 Tabel 3 . Pengujian Realibilitas Y

Tabel 4 . Uji Asumsi Klasik

Cor relations

.655* * .000

78 .742* * .000

78 .739* * .000

78 .767* * .000

78 .735* * .000

78 .770* * .000

78 Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N Y 1

Y 2

Y 3

Y 4

Y 5

Y 6

Y

Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el (2-t ailed).

* *.

Case Pr ocessing Su mmary

78 100.0

0 .0

78 100.0

Valid Excludeda

Total Cases

N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.819 6

Cronbach's

Alpha N of Items

Model Summaryb

.718a .516 .503 2.09252 1.838 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Durbin-Wat son Predictors: (Constant), X2, X1

a.

Dependent Variable: Y b.

.726 1.377

.726 1.377

X1 X2 Model

1

Tolerance VI F


(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

7 Tabel 5 . Koefisien Determinasi

Tabel 6 . Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Tabel 7 . Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)

PENGUJIAN HIPOTESIS

a. Uji Bersama-sama (Uji F) Hipotesis 1

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan. Jika hasilnya signifikan, maka H0

ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika hasilnya

tidak signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan Tabel 1 diatas, nilai F hitung sebesar 39.92, sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 2 : db residual = 75) adalah sebesar 3,119. Karena F hitung > F tabel yaitu 39,921 > 3,119 atau nilai

signifikansi F (0,000) < α = 0.05 maka model analisis regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga

kesimpulannya adalah teknologi informasi

wireless (x1) dan teknologi informasi wireline

(x2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.\

Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel teknologi informasi

wireless dan teknologi informasi wireline

One-Sample Ko lmog orov-Smirn ov Test

78 .0000000 2.06516816 .095 .056 -.095 .839 .483 N

Mean

St d. Dev iation Normal Param etersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Ext reme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated f rom dat a. b.

.718 .516 .503

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

ANOVAb

349.601 2 174.801 39.921 .000a

328.399 75 4.379

678.000 77

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), X2, X1 a.

Dependent Variable: Y b.

3.367 2.404 1.401 .165

.653 .210 .293 3.109 .003

1.041 .189 .520 5.512 .000

(Constant) X1

X2 Model 1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients


(8)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

8 berpengaruh secara simultan terhadap kinerja

karyawan. Penelitian ini didukung oleh Karsanto (2002) dan Zubaidah (2006). Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam meningkatkan kinerja karyawan sangatlah penting untuk efisiensi waktu pengerjaan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini juga menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh PT.PLN Area Madiun untuk memanfaatkan media teknologi informasi yang disediakan sudah berjalan dengan baik.

b. Uji Parsial (Uji t) Hipotesis 2

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya signifikan dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan

jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 diteima

dan H1 ditolak.

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengaruh variabel teknologi Informasi Wireless

(X1) terhadap variabel Kinerja karyawan (Y)

menunjukkan hitung sebesar 3.109, sedangkan t-tabel (α = 0.05 ; db residual = 75) adalah sebesar 1.992. Karena t hitung > t tabel yaitu 3,109 > 1.992 atau nilai signifikasi t (0.003) < α = 0.05 maka pengaruh teknologi Informasi wireless (X1)

terhadap kinerja karyawan (Y) adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh teknologi informasi wireless.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Zubaidah (2006) dan Andi (2004) yang menyatakan bahwa teknologi informasi wireless

membuat jangkauan jaringan jauh lebih luas. Manfaat teknologi informasi wireless sangat tepat karena jenis komunikasi ini mempunyai banyak aplikasi penting, selain menyediakan konektifitaas bagi pengguna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi wireless sangat penting untuk membantu menigkatkan kinerja karyawan. Hal ini juga menunjukkan bahwa PT PLN Area Madiun sudah mampu memanfaatkan teknologi informasi wireless yang ada sudah disediakan perusahaan untuk membantu pekerjaan tugas-tugas sehingga pekerjaan dapat selesai dengan cepat.

Kemudian, pengaruh variabel teknologi informasi wireline (X2) dengan variabel kinerja

karyawan (Y) menunjukkan t-hitung sebesar 5.512, sedangkan t-tabel (α = 0.05 ; db residual =

75) adalah sebesar 1,992. Karena t-hitung > t-tabel yaitu 5,512 > 1,992 atau nilai signifikasi t (0,000) < α = 0.05 maka pengaruh teknologi informasi

wireline (X2) terhadap kinerja karyawan adalah

berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5%.Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh teknologi informasi wireline. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT PLN Area Madiun sudah mampu memanfaakan tersedianya teknologi informasi wireline dalam membantu pekerjaan yang diberikan, sehingga kinerja semakin meningkat dengan adanya media wireline

tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zubaidah (2006), dan Thamron, et al. (2003:3-2) bahwa salah satu media teknologi informasi adalah wireline. Teknologi informasi wireline atau teknologi informasi dengan kabel termasuk komputer dan internet . Teknologi komputer berkembang pada abad ke-20. Pada dua dekade awal keberadaannya, sistem komputer adalah suatu sistem terpusat, dimana semua pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dilakukan terpusat, di mana semua pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dilakukan terpusat pada sebuah komputer induk di ruangan sistem komputer. Kemudian sistem komputer berkembang menjadi suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komputer yang saling berhubungan untuk melakukan pembagian kerja dan pertukaran informasi.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Teknologi Informasi Wireless dan Teknologi Informasi Wireline berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada karyawan PT. PLN Area Madiun. 2. Variabel Teknologi Informasi Wireless dan Teknologi Informasi Wireline berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja PT. PLN Area Madiun.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti memberikan kontribusi berupa saran guna adanya perubahan


(9)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

9 yang lebih baik lagi pada perusahaan terkait.

Adapun saran-saran sebagai berikut. 1. Saran bagi perusahaan

Untuk manajemen PT PLN area Madiun sebaiknya lebih meningkatkan pemanfaatan adanya teknologi informasi wireless dan teknologi informasi wireline sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan lebih baik dan efisien dari sebelumnya. Dilihat dari hasil penelitian sebaiknya untuk teknologi informasi wireless

lebih di tingkatkan lagi dalam penggunaannya dan pemanfatannya, karena dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa variabel teknologi informasi

wireless memiliki nilai beta lebih kecil dari pada variabel teknologi informasi wireline.

2. Saran bagi peneliti selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan menggunakan objek penelitian yang berbeda untuk menguji konsistensi penemuan empiris yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, M. 2004. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Edisi Keempat. Cetakan Kesembilan. Jogjakarta: Liberty.

Mangkunegara, A.A. Anwar P. 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________________________. 2005.

Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.

Mathis, Robert L. & Jackson, Jhon H. 2002.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa: Jimmy Sadeli & Bayu Prawira Hie. Jakarta: Salemba Empat.

Tjhai F. J. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Thamron, Tabratas, Marta Dinata & Xerandy.

2002. Mengenal Teknologi Informasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan

Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006.

Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES.


(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

4 berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.

H2 : Teknologi informasi wireless dan teknologi

informasi wireline secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian penjelasan. Penelitian dilakukan di PT. PLN Area Madiun, dengan alamat, Jl. Letjend Haryono 30 Kota Madiun, Sampel jenuh digunakan seabgai teknik pengambilan sampel karena semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder, dengan metode pengumpulan data melalui kuosioner dan dokumentasi. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pengujian asumsi klasik melalui program statistik SPSS for windows. Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut.

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y : Kinerja

X1 : Teknologi Informasi Wireless

X2 : Teknologi Informasi Wireline Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu teknologi informasi wireless (X1), teknologi

informasi wireline (X2), dan satu variabel terikat

yaitu kinerja (Y). Definisi operasional masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut:

1. Teknologi Informasi Wireless (X1)

Merupakan perangkat penyampaian informasi hasil teknologi informasi tanpa kabel yang digunakan untuk mempermudah kinerja karyawan. Variable teknologi informasi

wireless di ukur dengan indicator kehandalan teknologi informasi wireless.

2. Teknologi Informasi Wireline (X2)

Merupakan teknologi informasi dengan kabel yang termasuk komputer dan internet. Teknologi informasi ini akan memberi kemudahan kepada karyawan dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan kerja mereka. Variable teknologi informasi

wireline diukur dengan indikator kehandalan teknologi informasi wireline.

3. Kinerja (Y)

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian regresi linier berganda dengan program SPSS 16 for windows disajikan sebagai berikut.

Y = 3,367 + 0,653 X1 + 1,041 X2

Berdasarkan persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a) Kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,653 untuk setiap tambahan X1 (teknologi informasi wireless). Jadi apabila teknologi informasi wireless mengalami peningkatan, maka Kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,653 dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. b) Kinerja karyawan akan meningkat sebesar

1,041 untuk setiap tambahan X2 (teknologi informasi wireline), Jadi apabila teknik informasi wireline mengalami peningkatan, maka Kinerja karyawan akan meningkat sebesar 1,041 dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. Berdasarkan interpretasi di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi wireless

dan teknologi informasi wireline berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan. Dengan kata lain, apabila bahwa teknologi informasi wireless

dan teknologi informasi wireline meningkat sesuai pada variabel di tabel kuesioner maka akan diikuti peningkatan kinerja karyawan.

Dari analisis diperoleh hasil R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,516. Artinya bahwa 51,6% variabel kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu teknologi informasi

wireless (X1) dan teknologi informasi wireline

(X2). Sedangkan sisanya 48,4% variabel kinerja

karyawan akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.


(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

5 Tabel 1 . Pengujian Realibilitas X1

Tabel 2 . Pengujian Realibilitas X2

Cor relations

.713* * .000

78 .825* * .000

78 .827* * .000

78 Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N X1.1

X1.2

X1.3

X1

Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el (2-t ailed).

* *.

Case Pr ocessing Su mmary

78 100.0

0 .0

78 100.0 Valid

Excludeda

Total Cases

N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

R eliabi lity Statisti cs

.698 3

C ronbach' s

Alpha N of Items

Cor relations

.802* * .000

78 .797* * .000

78 .811* * .000

78 Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N X2.1

X2.2

X2.3

X2

Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el (2-t ailed).

* *.

Case Pr ocessing Su mmary

78 100.0

0 .0

78 100.0

Valid Excludeda Total Cases

N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.724 3

C ronbach's


(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

6 Tabel 3 . Pengujian Realibilitas Y

Tabel 4 . Uji Asumsi Klasik

Cor relations

.655* * .000

78 .742* * .000

78 .739* * .000

78 .767* * .000

78 .735* * .000

78 .770* * .000

78 Pearson Correlat ion

Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed)

N Y 1

Y 2

Y 3

Y 4

Y 5

Y 6

Y

Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el (2-t ailed).

* *.

Case Pr ocessing Su mmary

78 100.0

0 .0

78 100.0

Valid Excludeda

Total Cases

N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.819 6

Cronbach's

Alpha N of Items

Model Summaryb

.718a .516 .503 2.09252 1.838

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Durbin-Wat son Predictors: (Constant), X2, X1

a.

Dependent Variable: Y b.

.726 1.377

.726 1.377

X1 X2 Model

1

Tolerance VI F


(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

7 Tabel 5 . Koefisien Determinasi

Tabel 6 . Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Tabel 7 . Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)

PENGUJIAN HIPOTESIS

a. Uji Bersama-sama (Uji F) Hipotesis 1

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan. Jika hasilnya signifikan, maka H0

ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika hasilnya

tidak signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan Tabel 1 diatas, nilai F hitung sebesar 39.92, sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 2 : db residual = 75) adalah sebesar 3,119. Karena F hitung > F tabel yaitu 39,921 > 3,119 atau nilai

signifikansi F (0,000) < α = 0.05 maka model

analisis regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga

kesimpulannya adalah teknologi informasi

wireless (x1) dan teknologi informasi wireline

(x2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.\

Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel teknologi informasi

wireless dan teknologi informasi wireline

One-Sample Ko lmog orov-Smirn ov Test

78 .0000000 2.06516816 .095 .056 -.095 .839 .483 N

Mean

St d. Dev iation Normal Param etersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Ext reme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated f rom dat a. b.

.718 .516 .503

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

ANOVAb

349.601 2 174.801 39.921 .000a

328.399 75 4.379

678.000 77 Regression

Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), X2, X1 a.

Dependent Variable: Y b.

3.367 2.404 1.401 .165

.653 .210 .293 3.109 .003

1.041 .189 .520 5.512 .000

(Constant) X1

X2 Model 1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients


(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

8 berpengaruh secara simultan terhadap kinerja

karyawan. Penelitian ini didukung oleh Karsanto (2002) dan Zubaidah (2006). Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam meningkatkan kinerja karyawan sangatlah penting untuk efisiensi waktu pengerjaan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini juga menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh PT.PLN Area Madiun untuk memanfaatkan media teknologi informasi yang disediakan sudah berjalan dengan baik.

b. Uji Parsial (Uji t) Hipotesis 2

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya signifikan dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan

jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 diteima

dan H1 ditolak.

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pengaruh variabel teknologi Informasi Wireless

(X1) terhadap variabel Kinerja karyawan (Y)

menunjukkan hitung sebesar 3.109, sedangkan

t-tabel (α = 0.05 ; db residual = 75) adalah sebesar

1.992. Karena t hitung > t tabel yaitu 3,109 > 1.992 atau nilai signifikasi t (0.003) < α = 0.05 maka pengaruh teknologi Informasi wireless (X1)

terhadap kinerja karyawan (Y) adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh teknologi informasi wireless.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Zubaidah (2006) dan Andi (2004) yang menyatakan bahwa teknologi informasi wireless

membuat jangkauan jaringan jauh lebih luas. Manfaat teknologi informasi wireless sangat tepat karena jenis komunikasi ini mempunyai banyak aplikasi penting, selain menyediakan konektifitaas bagi pengguna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi wireless sangat penting untuk membantu menigkatkan kinerja karyawan. Hal ini juga menunjukkan bahwa PT PLN Area Madiun sudah mampu memanfaatkan teknologi informasi wireless yang ada sudah disediakan perusahaan untuk membantu pekerjaan tugas-tugas sehingga pekerjaan dapat selesai dengan cepat.

Kemudian, pengaruh variabel teknologi informasi wireline (X2) dengan variabel kinerja

karyawan (Y) menunjukkan t-hitung sebesar 5.512, sedangkan t-tabel (α = 0.05 ; db residual =

75) adalah sebesar 1,992. Karena t-hitung > t-tabel yaitu 5,512 > 1,992 atau nilai signifikasi t (0,000)

< α = 0.05 maka pengaruh teknologi informasi

wireline (X2) terhadap kinerja karyawan adalah

berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5%.Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh teknologi informasi wireline. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT PLN Area Madiun sudah mampu memanfaakan tersedianya teknologi informasi wireline dalam membantu pekerjaan yang diberikan, sehingga kinerja semakin meningkat dengan adanya media wireline

tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zubaidah (2006), dan Thamron, et al. (2003:3-2) bahwa salah satu media teknologi informasi adalah wireline. Teknologi informasi wireline atau teknologi informasi dengan kabel termasuk komputer dan internet . Teknologi komputer berkembang pada abad ke-20. Pada dua dekade awal keberadaannya, sistem komputer adalah suatu sistem terpusat, dimana semua pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dilakukan terpusat, di mana semua pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dilakukan terpusat pada sebuah komputer induk di ruangan sistem komputer. Kemudian sistem komputer berkembang menjadi suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komputer yang saling berhubungan untuk melakukan pembagian kerja dan pertukaran informasi.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Teknologi Informasi Wireless dan Teknologi Informasi Wireline berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada karyawan PT. PLN Area Madiun. 2. Variabel Teknologi Informasi Wireless dan Teknologi Informasi Wireline berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja PT. PLN Area Madiun.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti memberikan kontribusi berupa saran guna adanya perubahan


(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

9 yang lebih baik lagi pada perusahaan terkait.

Adapun saran-saran sebagai berikut. 1. Saran bagi perusahaan

Untuk manajemen PT PLN area Madiun sebaiknya lebih meningkatkan pemanfaatan adanya teknologi informasi wireless dan teknologi informasi wireline sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan lebih baik dan efisien dari sebelumnya. Dilihat dari hasil penelitian sebaiknya untuk teknologi informasi wireless

lebih di tingkatkan lagi dalam penggunaannya dan pemanfatannya, karena dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa variabel teknologi informasi

wireless memiliki nilai beta lebih kecil dari pada variabel teknologi informasi wireline.

2. Saran bagi peneliti selanjutnya

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan menggunakan objek penelitian yang berbeda untuk menguji konsistensi penemuan empiris yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, M. 2004. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia

Psikologi Industri. Edisi Keempat. Cetakan Kesembilan. Jogjakarta: Liberty.

Mangkunegara, A.A. Anwar P. 2004, Manajemen

Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________________________. 2005.

Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.

Mathis, Robert L. & Jackson, Jhon H. 2002.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa: Jimmy Sadeli & Bayu Prawira Hie. Jakarta: Salemba Empat.

Tjhai F. J. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi

Informasi terhadap Kinerja Akuntan

Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Thamron, Tabratas, Marta Dinata & Xerandy.

2002. Mengenal Teknologi Informasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan

Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006.

Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES.