Dokumen IKU, PENETAPAN KINERJA, RENSTRA dan RENJA 2017 06 BAB-VI Penutup

BAB VI. PENUTUP
Peningkatan daya saing daerah seyogyanya harus dirancang dan diimplementasikan
secara sistematis. Seluruh komponen daerah harus menyadari pentingnya daya saing
daerah dalam menghadapi situasi dan arus global yang semakin mempengaruhi
kekuatan-kekuatan perekonomian domestik.

Kesadaran dan kesatuan pandangan

diperlukan dari segenap pemangku kepentingan di pemerintahan, akademisi, maupun
praktisi ekonomi dalam menentukan langkah-langkah konkrit. Semangat koordinasi dan
harmonisasi hendaknya menjadi kekuatan yang mampu mengesampingkan kepentingan
kelompok, sektoral, maupun kewilayahan, melandasi penyusunan Renstra Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung 2015-2019.
Renstra ini menjadi bagian pembangunan dalam RPJMD Provinsi Lampung 2015-2019,
yang merupakan tahapan ketiga menuju arah pencapaian daya saing nasional sesuai
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Lampung 2005-2025.
Bidang penanaman modal memiliki kepentingan dan prioritas tinggi terhadap daya saing
daerah. Arah pencapaian visi pewujudan daya saing penanaman modal membutuhkan
kesatuan pandangan segenap pemangku kepentingan untuk melangkah bersama dan
menghindarkan tarikan-tarikan sektoral maupun kewilayahan. Oleh karena itu, dibutuhkan
suatu strategi yang tertuang dalam Rencana Stategis Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas kelembagaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Lampung dalam meningkatkan daya saing di bidang penanaman modal.
Penguatan kelembagaan penanaman modal sangat dibutuhkan, karena hanya dengan
cara demikian agenda peningkatan daya saing penanaman modal dapat dilakukan secara
efektif. Karena pertimbangan ini pula, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Lampung menyampaikan Rencana Strategis 2015-2019 untuk
memperluas kapasitas kelembagaan dalam mendukung tugas dan fungsi koordinasi
kebijakan di bidang penanaman modal.
Dalam investasi ada 3 hal pokok yang saling terkait, yaitu :
1. peningkatan promosi; merupakan kegiatan untuk memberitahukan/menginformasikan,
mengingatkan, membujuk TTI (Tourist, Traders, Investor) dan TDO (Talent, Developer,
Organizer) agar tertarik dan berminat untuk melakukan interaksi dan transaksi ekonomi
yang menghasilkan nilai tambah dan dampak pengganda yang besar bagi tumbuh dan
berkembangnya ekonomi daerah.

Adapun bentuk-bentuk promosi yang dilakukan

antara lain : pameran dalam daerah, luar daerah, dan luar negeri; pertemuan dengan
pelaku usaha dan pemerintah daerah; membuat kajian sektor usaha.

Rencana Strategis 2015-2019
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung

67

2. pelayanan perizinan; sesuai amanah Undang Undang 25 tahun 2007 untuk dapat
memberikan pelayanan perizinan maka harus dibentuk pelayanan terpadu satu pintu
(PTSP) yang bertujuan membantu penanam modal dalam memperoleh kemudahan
pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai penanaman modal. Bentuk kegiatan
yang akan dilakukan antara lain penggunaan SPIPISE di Pemerintah Provinsi Lampung
dan seluruh kabupaten/kota, memberikan pelayanan pengurusan izin yang mudah,
cepat, transparan, akuntabel;
3. pengandalian pelaksanaan penanaman modal; yaitu melaksanakan

pemantauan,

pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal sesuai
dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawab penanam modal. Bentuk kegiatan yang
akan dilakukan antara lain monitoring dan evaluasi pelaksanaan penanaman modal,
sosialisasi peraturan penanaman modal.

Indikator kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung yaitu :
No.

Indikator Sasaran

2015
10 calon

Target capaian pada tahun
2016
2017
2018
10 calon 10 calon 10 calon

2019
10 calon

1.

Jumlah calon penanam modal

yang melakukan one on one
meeting dan penjajakan.

2.

Jumlah promosi yang
dilaksanakan di dalam negeri

6 kali

6 kali

6 kali

6 kali

6 kali

3.


Jumlah promosi yang
dilaksanakan di luar negeri

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

4.

Jumlah prospek proyek investasi
yang dipromosikan

2 kali


2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

5.

Prosentase terbitnya izin dan non
izin atas permohonan yang
diajukan.

100%

100%

100%


100%

100%

6.

Indeks kepuasan masyarakat atas
pelayanan perizinan.

84

85

86

87

88

7.


Persentase fasilitasi penyelesaian
masalah penanaman modal.

100%

100%

100%

100%

100%

8.

Peresentase realisasi penanaman
modal atas target nasional.

100%


100%

100%

100%

100%

9.

Tersedianya perencanaan
penanaman modal yang dapat
digunakan oleh investor, instansi
dan unit kerja lain.

3 Dok

3 Dok


3 Dok

3 Dok

3 Dok

Demikianlah Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Lampung Periode Tahun 2015-2019.

Rencana Strategis 2015-2019
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung

68