B1J010016 8.

RINGKASAN
Mikrobentos merupakan kelompok bentos yang berukuran lebih kecil dari 0,1
mm. Mikrobentos terdiri dari dua kelompok yaitu mikrozoobentos dan
mikrofitobentos. Mikrozoobentos merupakan biota yang sebagian besar terdiri dari
Protozoa, Rotifera, Nematoda, Cilliata dan Gastrotricha. Sungai Banjaran merupakan
anak Sungai Logawa yang mengalir dari arah Utara ke arah Selatan dan bermuara
pada Sungai Logawa di daerah Patikraja dengan luas DAS kira-kira 47,16 km2.
Sungai Banjaran dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia disekitarnya maupun
pengaruh alam yang meliputi pemukiman, pertanian, hutan, dan penambangan pasir,
sehingga akan mempengaruhi organisme akuatik yang hidup di dalamnya termasuk
mikrozoobentos.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji kualitas air khususnya konsentrasi
Total Suspended Solid (TSS) di Sungai Banjaran, struktur komunitas mikrozoobentos
di Sungai Banjaran serta hubungan antara TSS dengan kelimpahan mikrozoobentos
di Sungai Banjaran. Penelitian ini menggunakan metode survey pada 7 lokasi
berdasarkan rona lingkungan yang ada di Sungai Banjaran. Pengambilan sampel
dilakukan 3 kali ulangan dengan interval waktu 2 minggu sekali Parameter utama
adalah jumlah jenis dan individu mikrozoobentos serta nilai TSS, parameter
pendukung yaitu suhu, kecepatan arus, jenis substrat,kecerahan, pH, BOD,dan DO.
Analisis data untuk mengetahui konsentrasi TSS dengan cara deskriptif,struktur
komunitas mikrozoobentos menggunakan indeks keanekaragaman, indeks

dominansi, indeks kemerataan, indeks kesamaan dan untuk mengetahui hubungan
konsentrasi TSS dengan kelimpahan mikrozoobentos menggunakan analisis Regresi
dan Kolerasi.
Kualitas air di Sungai Banjaran Kabupaten Banyumas masih baik untuk
mendukung kehidupan organisme akuatik termasuk mikrozoobentos. Struktur
komunitas mikrozoobentos di perairan Sungai Banjaran Kabupaten Banyumas terdiri
dari 2 Filum yaitu, Filum Protozoa terdiri dari 10 spesies dan Filum Rotifera terdiri
dari 9 spesies. Kelimpahan mikrozoobentos dari kedua Filum yaitu 165 Ind. cm-2.
Keanekaragaman mikrozoobentos di Sungai Banjaran tergolong rendah, dominansi
tergolong rendah atau tidak ada yang mendominasi, tingkat kemerataan
mikrozoobentos pada tiap stasiunnya tidak merata dan merata, dan kesamaan jenis
antar stasiun rendah dan sedang. Hubungan antara konsentrasi TSS dan kelimpahan
mikrozoobentos di sungai Banjaran menunjukkan hubungan yang sangat rendah atau
dapat diabaikan (r = 0,11), hasil tersebut berarti bahwa 1,21% kelimpahan
mikrozoobentos ditentukan oleh TSS dan 98,79% ditentukan oleh faktor lain (jenis
substrat, aktivitas manusia).
Kata kunci : Mikrozoobentos, Sungai Banjaran, Struktur komunitas,TSS.

bio.unsoed.ac.id


ix

SUMMARY
Mikrobentos are benthic groups that smaller than 0,1 mm. Mikrobentos
consists of two groups: mikrozoobentos and mikrofitobentos. Mikrozoobentos are
biota which largely consists of Protozoa, Cilliata, Rotifera, Nematodes, and
Gastrotricha. Banjaran River is a tributary Logawa river flowing from the north to
the south and empties into the area Logawa River in Patikraja the watershed area of
approximately 47,16 km2. Banjaran River is influenced by various human activities
and natural influences which includes residential, agricultural, forest, and mining of
sand, so that will affect aquatic organisms that live in there including
mikrozoobentos.
This study aimed to assess water quality, especially the concentration of Total
Suspended Solid (TSS) in Banjaran River, structure community of mikrozoobentos
in Banjaran River as well as the relationship between TSS with abundance
mikrozoobentos Banjaran River. This study used survey methode at 7 locations
based on existing environmental setting in Banjaran River. Sampling was performed
3 repetitions with interval of 2 weeks the main parameter are the number of species
and individuals mikrozoobentos as well as the value of TSS, supporting parameters
such as temperature, flow rate, type of substrate, brightnes, pH, BOD, and DO.

Analysis of the data to determine the concentration of TSS in a descriptive way, the
community structure mikrozoobentos used diversity index, dominance index,
evenness index, similarity index and to determine the relationship between the
abundance mikrozoobentos with TSS concentration used regression analysis and
Correlation.
Water quality in the Banjaran River still good to support life aquatic
organisms including mikrozoobentos. Structure community of mikrozoobentos in
Banjaran River consists of 2 Phylum ie, Phylum Protozoa consists of 10 species and
phylum Rotifera consists of 9 species. Mikrozoobentos abundance of both Phylum
on 7 station is 165 Ind.cm-2. Diversity of mikrozoobentos in Banjaran River is low,
dominance is low or no one dominates, the level of evenness mikrozoobentos at each
station on average is unequal, and the similarity between the station on average types
of low. The relationship between the concentration of TSS and mikrozoobentos
abundance in the Banjaran River showed a very low or negligible (r = 0,11), these
results imply that 1,21% mikrozoobentos abundance determined by TSS and 98,79%
is determined by other factors such as type of substrate and human activity.
Keywords: Mikrozoobentos, Banjaran River, Structure community, TSS

bio.unsoed.ac.id


x