SE Perpanjangan Batas Usia Pensiun (BUP) Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama

KEM ENTERIAN AGAM A RI
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Lapangan Bant eng Barat Nomor 3 – 4 Jakart a
Telepon 3811244, 3811642, 3811654, 3811658, 3811779, 3812216 Fax. 3812306

Jakarta, 11 M ei 2012
Kepada
Yth. 1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sekretaris Jenderal Kem ent erian Agama;
Para Direktur Jenderal Kem enterian Agama;
Inspektur Jenderal Kem enterian Agama;
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kem enterian Agama;
Rektor UIN, IAIN dan IHDN;
Kepala Kantor Wilayah Kem ent erian Agama Provinsi.
seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
Nomor : Sj/ B.II/ 1-b/ Kp.01.2/ 02469/ 2012
TENTANG
PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN ( BUP ) PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN KEM ENTERIAN AGAM A

Berdasarkan ket ent uan Pasal 3 Peraturan Pem erint ah Nomor 32 Tahun 1979 tentang
Pemberhent ian Pegaw ai Negeri Sipil (PNS) sebagaimana t elah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 pada prinsipnya Batas Usia Pensiun PNS adalah 56 tahun. Batas
Usia Pensiun t ersebut dapat diperpanjang bagi PNS yang m emangku jabatan t ert entu sebagaimana
diatur dalam :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegaw ai Negeri Sipil;
2. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2010 t entang Perpanjangan BUP bagi PNS yang menduduki
Jabatan Fungsional Penilik;
3. Peraturan Kepala BKN Nomor 2 Tahun 2011 tentang Kenaikan Pangkat dan BUP bagi PNS yang
dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar Instansi Induknya.
Berkenaan dengan ket entuan t ersebut, bagi PNS yang menduduki jabatan eselon I, eselon II,
fungsional penilik dan PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar
Kement erian Agama agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Jabat an Struktural Eselon I Dan II

a. Prosedur perpanjangan BUP sesuai Keputusan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2002 t entang
Ket entuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 t entang Pengangkatan
PNS dalam Jabat an Strukt ural sebagaimana t elah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2002 :
1) Perpanjangan BUP bagi PNS yang m enduduki jabatan eselon I dan eselon II harus
dilakukan secara selekt if antara lain, dengan m emperhatikan aspek kompet ensi, kaderisasi
dan aspek kesehatan.
2) Kepala Biro Kepegaw aian atau pejabat yang bertanggung jaw ab di bidang kepegaw aian
menyampaikan daftar pejabat eselon I dan eselon II yang t elah berusia 55 t ahun atau lebih
kepada M enteri Agama mengenai kemungkinan perpanjangan BUP, dengan tembusan
Ketua Baperjakat Kement erian Agama.
3) Ketua Baperjakat m emberikan pertimbangan perpanjangan BUP bagi PNS yang menduduki
jabatan eselon I dan eselon II kepada M enteri Agama disertai dengan alasan-alasannya.
4) M ent eri Agama menyampaikan usul perpanjangan BUP bagi PNS yang m enduduki jabatan
eselon I kepada Komisi Kepegaw aian Negara untuk mendapat pertimbangan
perpanjangan disertai alasan-alasannya.
5) Perpanjangan BUP unt uk eselon I ditetapkan dengan Keputusan Presiden dan untuk eselon
II oleh M ent eri Agama, dengan jangka w aktu perpanjangan paling lama dua tahun dan
dapat diperpanjang lagi untuk masa paling lama dua tahun, set elah mendapat
pertimbangan dari Komisi Kepegaw aian Negara atau dari Baperjakat Kement erian Agama.


b. M ekanisme perpanjangan BUP PNS berdasarkan Surat Edaran M enteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor SE/ 04/ M .PAN/ 03/ 2006 :
1) Perpanjangan BUP didasarkan pada pertimbangan bahw a yang bersangkut an :
a) M emiliki keahlian dan pengalaman yang sangat dibut uhkan organisasi;
b) M emiliki moral dan int egritas yang baik;
c) M enunjukkan kinerja yang baik;
d) Sehat jasmani dan rohani, yang dibuktikan dengan ket erangan Dokt er Tim Penguji
Kesehatan yang ditunjuk oleh Pemerintah; dan
e) M empertimbangkan proses kaderisasi.
2) Perpanjangan BUP dit etapkan oleh M ent eri Agama secara bertahap, yaitu setiap dua
tahun. Perpanjangan pertama 56 tahun sampai dengan 58 tahun dan perpanjangan kedua
58 tahun sampai dengan usia 60 tahun;
3) Perpanjangan BUP dit etapkan setelah m endapat pertimbangan Baperjakat Kement erian
Agama;
4) Keput usan perpanjangan BUP sebagaimana dimaksud angka 2), dilakukan setelah yang
bersangkutan m em enuhi syarat kumulatif berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
sebagaimana t ersebut pada angka 1).
5) Hasil penilaian t erhadap pejabat eselon I dan eselon II baik yang akan/ tidak diperpanjang
BUP-nya disampaikan kepada M ent eri Agama.
6) Bagi pejabat eselon I yang tidak diperpanjang BUP-nya menjadi 58 t ahun atau 60 tahun,

M ent eri Agama mengajukan usul pemberhentian dari jabatannya kepada Presiden.
7) Bagi pejabat eselon II yang tidak diperpanjang BUP-nya menjadi 58 tahun atau 60 tahun,
M ent eri Agama menetapkan pemberhentian dari jabatannya.
2. Jabat an Fungsional Penilik
Perpanjangan BUP bagi PNS yang m enduduki jabat an fungsional penilik dilakukan dengan
mempertimbangkan kesetaraan dengan jabatan fungsional Pengaw as pada satuan pendidikan
formal yang telah diperpanjang BUP-nya.
3. PNS yang Dipekerjakan at au Diperbantukan
Berdasarkan ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Kepala BKN Nomor 2 Tahun 2011
tentang Kenaikan Pangkat dan BUP bagi PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan secara
penuh di luar Instansi Induknya :
a. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar inst ansi induknya yang
menduduki jabat an pimpinan yang t elah dit etapkan penyetaraan/ persamaan eselon I dan II,
BUP-nya dapat diperpanjang sampai dengan 60 tahun.
b. Perpanjangan BUP bagi PNS sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh M ent eri Agama.

Sehubungan dengan hal t ersebut, dimohon kepada para pejabat eselon I dan eselon II
Kement erian Agama yang t elah berusia 56 tahun lebih untuk mengajukan perpanjangan BUP ke
Biro Kepegaw aian Sekretariat Jenderal Kem enterian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor
3-4, Jakarta Pusat dengan m elampirkan :

1. Salinan sah SK M ent eri Agama tentang pengangkatan dalam jabat an eselon I atau eselon II;
2. Salinan sah SK Kenaikan Pangkat Terakhir;
3. Salinan sah Surat Pernyataan Pelantikan.
Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
a.n. M ent eri Agama RI
Sekretaris Jenderal,
Ttd
Bahrul Hayat, Ph.D.
NIP 195904301986031016
Tembusan
Yth. M ent eri Agama Republik Indonesia.