Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut | Tau | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3964 12648 1 PB
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud
Benda Melalui Metode Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Banggai
Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut
Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 2
Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut. Rancangan penelitian
tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat
tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan
data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan.
Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukan data awal siswa yang kategori tuntas 3 orang atau presentase
ketuntasan klasikal 20% . Pada siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 8 orang presentase
ketuntasan klasikal 53,3%, Sedangkan Siklus II jumlah siswa yang tuntas 14 orang,
presentase ketuntasan klasikal 93,3%. Hasil aktivitas guru siklus I 55,78 % dengan
kategori Sangat Kurang, hasil aktivitas siswa siklus I 68,75 % kategori kurang. Hasil
aktivitas guru siklus II 75,78% dengan kategori cukup, hasil aktivitas siswa siklus II
86,25% kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud
benda di kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut
Kata Kunci: Meningkatkan Hasil Belajar, Metode Eksperimen
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah sangat penting bagi manusia untuk meraih kesuksesan,
tanpa pendidikan negara kita tidak akan bisa maju, oleh karena itu pendidikan sangat
penting bagi seluruh umat manusia. Hal yang sangat penting bagi siswa di sekolah
yaitu kegiatan utama belajar. Belajar adalah suatu usaha merubah tingkahlaku orang
yang belajar sehingga akan mengalami suatu perubahan. Perubahan yang dimaksud
sebagai suatu akibat hasil belajar meliputi pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan
sikap.
151
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Hingga saat ini di SDN 2 Banggai, guru dalam mengajar masih secara
informatif yaitu mengajar lebih banyak berbicara dan bercerita atau masih
menggunakan metode ceramah. Sedangkan murid hanya mendengar dan mencatat
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru lebih menitikberatkan pada kemampuan
kongnitif saja, sedangkan psikomotor dan afektifnya kurang diperhatikan. Hal in
menyebabkan kesempatan siswa untuk terlibat dalam proses belajar dan kesempatan
untuk mengembangkan diri berkurang dan daya serap terhadap mata pelajaran
rendah, yaitu khususnya pada mata pelajaran IPA.
Berdasarkan kegiatan yang terjadi selama ini guru di SDN 2 Banggai, pada
mata pelajaran IPA, sampai saat ini belum menggunakan metode eksperimen.
Umumnya pembelajaran materi tersebut masih menggunakan metode ceramah yang
dikombinasi dengan tanya jawab dan penugasan diakhir pembelajaran. Hal ini
membuat siswa cenderung menghayal, mengantuk dan bahkan bermain dengan
sesama temanya sehingga mempengaruh hasil belajar siswa yang dinilai rata-rata
kelas pada pelajaran terbilang rendah yakni 5,50. Hasil tersebut belum sesuai dengan
standar KKM yang telah ditentukan oleh sekolah masing-masing yaitu secara
individual 70% sedangkan secara klasikal 80%.
Agar siswa aktif dalam mengembangkan potensinya dalam proses
pembelajaran khususnya pelajaran IPA, guru perlu menerapkan metode yang tepat
yaitu metode eksperimen ataupun dapat mengkombinasikan atau memadukan dari
beberapa metode yang relevan saat pembelajaran berlangsung, disamping itu dapat
memilih salah satu metode yang sangat tepat dalam pembelajaran yang akan
disajikan, agar siswa dapat mengerti. Dalam menggunakan metode eksperimen, juga
mempunyai kelebihan yaitu anak terlatih dalam menghadapi masalah, tidak mudah
terpengaruh, anak lebih aktif berpikir serta dapat membuktikan sendiri kebenaranya.
Metode
eksperimen merupakan
suatu
metode
pembelajaran
dengan
pendekatan pembelajaran siswa pada masalah. Dengan metode eksperimen siswa
dilatih menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah, mandiri, serta meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, siswa dapat
152
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar dan menyimpanya
dalam ingatan sehingga sewaktu-waktunya dapat digunakan lagi (Nurhadi, 2004:29).
Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan judul “meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perubahan Wujud
Benda melalui metode eksperimen di kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai
Kabupaten Banggai Laut”.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Rangkaian kegiatan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman PTK. (Depdiknas,
2005:23). PTK sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi
guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek
yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih
mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan
layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang
pendidikan yang dapat digeneralisasikan.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Banggai, dan rencana penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai bulan Nopember Tahun 2014.
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Banggai yang berjumlah 15 orang
siswa
Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk
memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilaksanakan
dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1)
tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evalasi/observasi, dan 4) tahap
refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
153
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Gambar 1 Desain Penelitian (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005; 30)
Pelaksanaan tindakan kelas ini direncanakan berlangsung dalam dua
siklus. Masing- masing siklus akan dilaksanakan berdasarkan perubahan yang ingin
dicapai. Alur prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2)
Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi.
Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu: Tes untuk mengetahui
peningkatan hasil kemampuan siswa selama pembelajaran IPA yang diberikan di
setiap akhir tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir siswa dapat pula sebagai acuan
untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPA dengan
menggunakan
metode
eksperimen.
Observasi
dilakukan
selama
kegiatan
pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 berlangsung. Pelaksanaan observasi baik pada
guru/peneliti dan kepada subyek penelitian dilakukan dengan cara mengisi format
observasi yang telah di siapkan dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas siswa dan
aktifitas guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Wawancara dilakukan
setelah evaluasi tindakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran.
154
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Ada
dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif.
Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang
diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah:
Daya Serap Individual
DSI =
x 100%
Keterangan: X = skor yang diperoleh siswa
Y = Skor maksimal soal
DSI = Daya Serap Individual
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya seraf
individual sekurang-kurangnya 70% (Depdiknas, 2005: 37)
KBK =
∑�
∑�
x 100%
Keterangan: ∑N = jumlah siswa yang tuntas
∑S = jumlah siswa seluruhnya
KBK= ketuntasan belajar klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase klasikal yang dicapai adalah 80%
(Depdikans, 2005:37)
DSK =
∑�
∑�
x 100%
Keterangan: ∑� = Skor yang diperoleh siswa
∑I = Skor ideal seluruh siswa
DSK= Daya Serap Klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase klasikal yang dicapai adalah 70%
(Depdikans, 2005:37)
155
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat
kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV
SDN 2 Banggai.
Kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen pada mata pelajaran IPA di Kelas IV di SDN 2 Banggai
digunakan lembar observasi yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang
dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, yang
diobservasi langsung oleh Teman sejawat. Adapun hasil observasi dari kegiatan
guru (peneliti).
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Bagian
Kegiatan
awal
Kegiatan
inti
Kegiatan pembelajaran
Apakah guru
melaksanakan
5 4 3 2 1
1. Menyampaikan salam
1
2. Mengabsen siswa
2
3. Appersepsi
2
4. Motivasi
2
5. Menuliskan materi dipapan tulis
2
6. Menyajikan materi tentang sifat
2
benda
7. Menjelaskan materi tentang sifat
2
benda secara klasikal
8. Membentuk siswa menjadi 3
2
kelompok
9. Membagi lembaran LKS kepada
2
siswa
10. Guru
menyuruh
siswa
2
menyiapkan bahan-bahan untuk
alat
eksperimen
tentang
perubahan sifat benda
11. Memintah
siswa
untuk
2
melakukan kegiatan penggunaan
media eksperimen seperti yang
diperagakan oleh guru
Keterangan
Sangat kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Sangat kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
156
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
12. Guru menyuruh masing-masing
kelompok
melakukan
eksperimen
sesuai
dengan
perintah dalam LKS tentang
perubahan sifat benda, melalui
diskusi
13. Guru meminta setiap kelompok
mengumpulkan hasil diskusi
eksperimen tentang perubahan
sifat benda kepada guru
14. Guru menyuruh setiap kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi di
depan kelas
15. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami oleh siswa
16. Mengadakan refleksi dan
pengayaan
17. Membantu
siswa
untuk
menyimpulkan materi pelajaran
18. Memberi evaluasi
19. Memberi tugas rumah (PR)
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan (33/95) x 100
% = 34,73 % (Sangat Kurang)
1
Sangat Kurang
1
Sangat kurang
2
Kurang
1
3
Sangat kurang
Cukup
2
Kurang
1
2
Sangat kurang
Kurang
33
95
34,73%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas
IV SDN 2 Banggai. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak
satu pun yang bernilai kategori sangat baik, dan baik, sementara yang bernilai
cukup 1, dan bernilai kurang sebanyak 12 komponen, sedangkan dalam kategori
sangat
kurang
6
komponen.
Dengan
melihat
komponen
guru
dalam
melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap pertama.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
157
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Hasil pengamatan tersebut dapat di lihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Bagian
No
Ciri perilaku siswa dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
Hasil Pengamatan
1
Kegiatan
awal
1
2
3
Kegiatan
Inti
4
5
6
7
8
9
10
Mengucapkan salam
kepada guru
Mengemukakan pendapat
yang ditanyakan oleh guru
dalam kehidupan seharihari
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan dieksperimen
Menyiapkan alat peraga
yang akan dipraktekan
Memperhatikan penjelasan
yang disampaikan oleh
guru secara klasikal
Menulis nama-nama
kelompok masing-masing
yang telah dibagi oleh guru
Meletakan lembaran LKS
dengan baik yang telah
dibagikan oleh guru
Setiap kelompok
melakukan eksperimen
sesuai dengan perintah
dalam LKS tentang
perubahan sifat benda
Semua siswa dapat
1
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya
eksperimen dengan baik
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda
2
Kategori
3 4
3
Keterangan
5
Cukup
2
Kurang
2
Kurang
3
Cukup
3
Cukup
3
Cukup
2
Kurang
3
Cukup
Sangat
kurang
2
Kurang
158
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
11
12
Kegiatan
penutup
13
14
15
16
Masing-masing kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
di depan kelas
Siswa menanyakan hal-hal
yang belum mereka pahami
Setiap siswa menuliskan
materi pelajaran yang telah
disimpulkan oleh guru
Semua siswa mengerjakan
soal evaluasi yang telah
diberikan oleh guru
Siswa mengumpulkan soal
evaluasi kepada guru
Siswa menuliskan tugas
rumah PR yang diberikan
oleh guru
Jumlah Skor
3
Cukup
3
Cukup
2
Skor Maksimal
Persentase perolehan
(43/80) x 100 % = 53,75%
(Sangat Kurang)
Kurang
4
3
Baik
Cukup
4
Baik
43
80
53,75 %
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori sangat
kurang, 5 aspek yang kategori kurang, 8 aspek yang kategori cukup, 2 aspek dalam
kategori baik dan tidak ada dalam kategori sangat baik.
Setelah observasi dilaksanakan kemudian peneliti menemui kembali
kepala sekolah untuk rencana mengadakan pra tindakan (tes awal) kepada siswa
kelas IV SDN 2 Banggai. Tes awal dilaksanakan. Oleh karena peneliti adalah
guru kelas IPA di kelas IV SDN 2 Banggai, maka yang dijadikan dasar penelitian
ini adalah hasil ulangan harian siswa kelas IV yaitu IPA mengenai perubahan sifat
benda.
159
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Memperhatikan hasil observasi di atas, nyatalah produktifitas hasil belajarmengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 3 orang siswa
(20%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 12 (80%) orang siswa dengan kriteria
tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya serap
individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran
selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih berada pada nilai
kurang dari 70% dan tercatat hanya 3 orang siswa yang memperoleh nilai
ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya mencapai 20%,
hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di inginkan.
Berdasar atas hasil di atas, maka perlu dipikirkan konsep pembelajaran yang
dapat meningkatkan prestasi siswa yang bermuara pada peningkatan hasil yang
akan diberikan. Pada pelaksanaan tindakan penelitian selanjutnya.
Deskripsi Siklus 1
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri
dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil
pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Bagian
Kegiatan
awal
Kegiatan pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan
inti
8.
Apakah guru
melaksanakan
5 4 3 2 1
Menyampaikan salam
2
Mengabsen siswa
3
Appersepsi
3
Motivasi
3
Menuliskan materi dipapan tulis
3
Menyajikan materi tentang sifat
2
benda
Menjelaskan materi tentang
3
sifat benda secara klasikal
Membentuk siswa menjadi 3
4
kelompok
Keterangan
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Baik
160
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
9. Membagi lembaran LKS kepada
siswa
10. Guru
menyuruh
siswa
menyiapkan bahan-bahan untuk
alat
eksperimen
tentang
perubahan sifat benda
11. Memintah
siswa
untuk
melakukan
kegiatan
penggunaan media eksperimen
seperti yang diperagakan oleh
guru
12. Guru menyuruh masing-masing
kelompok
melakukan
eksperimen sesuai
dengan
perintah dalam LKS tentang
perubahan sifat benda, melalui
diskusi
13. Guru
memintah
setiap
kelompok mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda kepada
guru
14. Guru
menyuruh
setiap
kelompok diwakili satu orang
untuk
membacakan
hasil
diskusi di depan kelas
15. Memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
menanyakan
hal-hal
yang
belum dipahami oleh siswa
16. Mengadakan refleksi dan
pengayaan
17. Membantu
siswa
untuk
menyimpulkan materi pelajaran
18. Memberi evaluasi
19. Memberi tugas rumah (PR)
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan (53/95) x 100
% = 55,78 % (Sangat Kurang)
3
Cukup
2
Kurang
2
Kurang
3
Cukup
2
Kurang
4
Baik
4
Baik
3
Cukup
2
3
2
53
95
55,78 %
Kurang
Cukup
Kurang
161
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas
IV SDN 2 Banggai. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak
satu pun yang bernilai sangat baik sementara yang bernilai baik 3 komponen dan
bernilai cukup sebanyak 9 komponen, yang kategori kurang 7 komponen dan
tidak ada dalam kategori sanat kurang. Dengan melihat komponen guru dalam
melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode eksperimen siswa.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Bagian
No
Ciri perilaku siswa dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
Hasil Pengamatan
1
Kegiatan
awal
1
2
3
Kegiatan
Inti
4
5
6
7
8
Mengucapkan salam
kepada guru
Mengemukakan pendapat
yang ditanyakan oleh guru
dalam kehidupan seharihari
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan dieksperimen
Menyiapkan alat peraga
yang akan dipraktekan
Memperhatikan penjelasan
yang disampaikan oleh
guru secara klasikal
Menulis nama-nama
kelompok masing-masing
yang telah dibagi oleh guru
Meletakan lembaran LKS
dengan baik yang telah
dibagikan oleh guru
Setiap kelompok
melakukan eksperimen
Kategori
2 3 4
4
3
Keterangan
5
Baik
Cukup
4
Baik
3
Cukup
3
Cukup
3
Cukup
3
Cukup
4
Baik
162
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
9
10
11
12
Kegiatan
penutup
13
14
15
16
sesuai dengan perintah
dalam LKS tentang
perubahan sifat benda
Semua siswa dapat
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya
eksperimen dengan baik
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda
Masing-masing kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
di depan kelas
Siswa menanyakan hal-hal
yang belum mereka pahami
Setiap siswa menuliskan
materi pelajaran yang telah
disimpulkan oleh guru
Semua siswa mengerjakan
soal evaluasi yang telah
diberikan oleh guru
Siswa mengumpulkan soal
evaluasi kepada guru
Siswa menuliskan tugas
rumah PR yang diberikan
oleh guru
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan
(55/80) x 100 % = 68,75 %
(Kurang)
3
Cukup
3
Cukup
4
Baik
3
Cukup
3
Cukup
4
Baik
4
Baik
4
Baik
55
80
68,75 %
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 7
163
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik.
Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes
awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di
data awal 3 orang menjadi 8 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan
daya serap klasikal dari 20% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar
53,3% pada siklus 1.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan Siklus I selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus direfleksikan
pada Siklus II sebagai berikut:
1. Kurangnya kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar masih kurang.
3. Sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan.
4. Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang.
Dengan demikian peneliti dan teman sejawat menyepakati bahwa keadaan
tersebut harus dilanjutkan lagi dengan tindakan pada siklus II.
Berdasarkan hasil diperoleh pada siklus satu, maka di upayakanlah
perbaikan-perbaikan penerapan metode eksperimen. Meskipun hasil yang diperoleh
sudah memperlihatkan peningkatan nilai, namun masih di temukan beberapa
siswa yang belum mencapai ketuntasan individu begitu pula dengan ketuntasan
klasikal baru memperoleh 53,3%, seiring tindakan penelitian pembelajaran dengan
metode eksperimen di lanjutkan pada siklus yang kedua untuk mendapatkan
hasil yang lebih sempurna.
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri
dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil
pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 5.
164
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
Bagian
Kegiatan pembelajaran
Apakah guru
melaksanakan
5 4 3 2 1
Kegiatan 1. Menyampaikan salam
3
awal
2. Mengabsen siswa
4
3. Appersepsi
4
4. Motivasi
4
5. Menuliskan materi dipapan tulis
4
6. Menyajikan materi tentang sifat benda
3
7. Menjelaskan materi tentang sifat
4
benda secara klasikal
8. Membentuk siswa menjadi 3
5
Kegiatan
kelompok
inti
9. Membagi lembaran LKS kepada
4
siswa
10. Guru menyuruh siswa menyiapkan
3
bahan-bahan untuk alat eksperimen
tentang perubahan sifat benda
11. Memintah siswa untuk melakukan
3
kegiatan
penggunaan
media
eksperimen seperti yang diperagakan
oleh guru
12. Guru
menyuruh
masing-masing 5
kelompok melakukan eksperimen
sesuai dengan perintah dalam LKS
tentang perubahan sifat benda,
melalui diskusi
13. Guru memintah setiap kelompok
3
mengumpulkan
hasil
diskusi
eksperimen tentang perubahan sifat
benda kepada guru
14. Guru menyuruh setiap kelompok 5
diwakili
satu
orang
untuk
membacakan hasil diskusi di depan
kelas
15. Memberikan kesempatan kepada
4
siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa
16. Mengadakan refleksi dan pengayaan
3
17. Membantu
siswa
untuk
3
Keterangan
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Sangat
baik
Cukup
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Cukup
165
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
menyimpulkan materi pelajaran
18. Memberi evaluasi
19. Memberi tugas rumah (PR)
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan (72/95) x 100 % =
75,78% (Cukup)
4
4
Baik
Baik
72
95
75,78%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas
IV SDN 2 Banggai. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak ada
satu lagi aspek yang bernilai kurang baik sementara yang bernilai cukup 7
komponen dan bernilai baik sebanyak 9 komponen yang bernilai sangat baik 3
komponen.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode eksperimen siswa.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Bagian
No
Ciri perilaku siswa dalam
Hasil Pengamatan
melaksanakan kegiatan
belajar
Kegiatan
1
awal
Keterangan
Kategori
1
2
3
4
Mengucapkan salam
5
5
Sangat Baik
kepada guru
2
Mengemukakan pendapat
4
Baik
4
Baik
yang ditanyakan oleh guru
dalam kehidupan seharihari
3
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan dieksperimen
166
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Kegiatan
4
Inti
Menyiapkan alat peraga
4
Baik
4
Baik
yang akan dipraktekan
5
Memperhatikan penjelasan
yang disampaikan oleh
guru secara klasikal
6
Menulis nama-nama
3
Cukup
kelompok masing-masing
yang telah dibagi oleh guru
7
Meletakan lembaran LKS
4
Baik
dengan baik yang telah
dibagikan oleh guru
8
Setiap kelompok
5
Sangat Baik
melakukan eksperimen
sesuai dengan perintah
dalam LKS tentang
perubahan sifat benda
9
Semua siswa dapat
4
Baik
4
Baik
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya
eksperimen dengan baik
10
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda
11
Masing-masing kelompok
5
Sangat Baik
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
167
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
di depan kelas
12
Siswa menanyakan hal-hal
4
Baik
4
Baik
yang belum mereka pahami
Kegiatan
13
penutup
Setiap siswa menuliskan
materi pelajaran yang telah
disimpulkan oleh guru
14
Semua siswa mengerjakan
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
soal evaluasi yang telah
diberikan oleh guru
15
Siswa mengumpulkan soal
evaluasi kepada guru
16
Siswa menuliskan tugas
rumah PR yang diberikan
oleh guru
Jumlah Skor
69
Skor Maksimal
80
Persentase perolehan
86,25%
(69/80) x 100 % = 86,25%
(Baik)
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas tidak ada aspek yang dalam
kategori kurang dan sangat kurang, 1 aspek yang berkategori cukup, 9 aspek yang
sudah mendapatkan nilai yang baik dan 6 aspek yang berkategori sangat baik.
Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan,
disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan
168
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan
mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihankeiebihan dari siklus II antara lain:
1.
Adanya peningkatan hasil belajar siswa
2.
Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran menganalisis metode
eksperimen
3.
Siswa mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
4.
Presentase ketuntasan klasikal meningkat dari 53,3% menjadi 93,3%
5.
Aktivitas
peneliti
dalam
pembelajaran
dengan
menerapkan
metode
eksperimen
Memperhatikan hasil yang di capai pada pelaksanaan siklus dua dimana rata-rata
siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta secara klasikal sudah memberikan hasil
yang baik, sehingga pelaksanaan penelitian tindakan penerapan metode eksperimen ini
tidak lagi di lanjutkan pada siklus berikutnya.
Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I yang terdapat pada tabel 4
menunjukkan peningkatan prestasi helajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dimana
terdapat 8 oran'g anak (53,3%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih
tersisa 7 orang anak (46,7%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula
ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 20 % menjadi 53,3%,
namun demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil
karena secara klasikal harus memperoleh nilai 80%.
Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat kita
lihat pada tabel 3 hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan
peningkatan hasil yaitu dari 15 orang siswa didapatkan 93,3% masuk dalam
kategori tuntas dari sebelumnya hanya 53,3% dan terdapat hanya 1 orang siswa
(6,7%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang
anak yang belum mencapai ketuntasan individu 1orang, ini sudah menunjukkan
peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 53,3% ketuntasan individu pada
siklus I menjadi 93,3% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian
169
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
siswa
perlu
mendapatkan
bimbingan
khusus
untuk
meningkatkan
dan
mempertahankan prestasi belajarnya yang sudah didapatkan.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Penerapan
metode
eksperimen
dalam
proses
pembelajaran,
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV
SDN
2 Banggai. Siklus I hasil belajar mengajar setelah di berikan tindakan
meningkat menjadi 8 (53,3%) dan. Siklus II hasil belajar mengajar setelah diberikan
perlakuan tindakan meningkat menjadi 14 (93,3%).
Peranan metode dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
akan menuntun siswa supaya dapat mengetahui strategi berpikir dalam memahami
suatu konsep strategi berpikir yang dihasilkan oleh siswa tersebut dapat
menjadi suatu bahan masukan bagi pendidikan dalam merancang kegiatan
pembelajaran selanjutnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. G, 1997. Pengantar Evaluasi Pengajaran. STKIP Singaraja 1999.
Metodologi Penelitian Pendidikan, Singaraja: STKIP Singaraja.
Depdiknas.2005.Penerapan Model Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA Jakarta:
Direktorat Pendidikan Nasional
Dimyati dan Moedjono, 1992. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.
Hidayat, 2001. Alam Sekitar Kita 4. IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Jakarta:
Depdikbud.
Nurhadi 2004. Metode Eksperimen. Jakarta: Depdikbud.
Roestyah, N. K, 1991. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Reneka Cipta.
Rusyan Tabarin, 1989. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan
Dasar, Bandung: Bina Budhaya.
Soeharto, Karti, 1995.Teknologi Pembelajaran, Surabaya: Intelek Club.
170
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Soetomo, 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional.
Suharsimi Arikunto, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta
171
ISSN 2354-614X
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud
Benda Melalui Metode Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Banggai
Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut
Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
perubahan wujud benda melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN 2
Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut. Rancangan penelitian
tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat
tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan
data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan.
Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukan data awal siswa yang kategori tuntas 3 orang atau presentase
ketuntasan klasikal 20% . Pada siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 8 orang presentase
ketuntasan klasikal 53,3%, Sedangkan Siklus II jumlah siswa yang tuntas 14 orang,
presentase ketuntasan klasikal 93,3%. Hasil aktivitas guru siklus I 55,78 % dengan
kategori Sangat Kurang, hasil aktivitas siswa siklus I 68,75 % kategori kurang. Hasil
aktivitas guru siklus II 75,78% dengan kategori cukup, hasil aktivitas siswa siklus II
86,25% kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud
benda di kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Laut
Kata Kunci: Meningkatkan Hasil Belajar, Metode Eksperimen
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah sangat penting bagi manusia untuk meraih kesuksesan,
tanpa pendidikan negara kita tidak akan bisa maju, oleh karena itu pendidikan sangat
penting bagi seluruh umat manusia. Hal yang sangat penting bagi siswa di sekolah
yaitu kegiatan utama belajar. Belajar adalah suatu usaha merubah tingkahlaku orang
yang belajar sehingga akan mengalami suatu perubahan. Perubahan yang dimaksud
sebagai suatu akibat hasil belajar meliputi pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan
sikap.
151
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Hingga saat ini di SDN 2 Banggai, guru dalam mengajar masih secara
informatif yaitu mengajar lebih banyak berbicara dan bercerita atau masih
menggunakan metode ceramah. Sedangkan murid hanya mendengar dan mencatat
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru lebih menitikberatkan pada kemampuan
kongnitif saja, sedangkan psikomotor dan afektifnya kurang diperhatikan. Hal in
menyebabkan kesempatan siswa untuk terlibat dalam proses belajar dan kesempatan
untuk mengembangkan diri berkurang dan daya serap terhadap mata pelajaran
rendah, yaitu khususnya pada mata pelajaran IPA.
Berdasarkan kegiatan yang terjadi selama ini guru di SDN 2 Banggai, pada
mata pelajaran IPA, sampai saat ini belum menggunakan metode eksperimen.
Umumnya pembelajaran materi tersebut masih menggunakan metode ceramah yang
dikombinasi dengan tanya jawab dan penugasan diakhir pembelajaran. Hal ini
membuat siswa cenderung menghayal, mengantuk dan bahkan bermain dengan
sesama temanya sehingga mempengaruh hasil belajar siswa yang dinilai rata-rata
kelas pada pelajaran terbilang rendah yakni 5,50. Hasil tersebut belum sesuai dengan
standar KKM yang telah ditentukan oleh sekolah masing-masing yaitu secara
individual 70% sedangkan secara klasikal 80%.
Agar siswa aktif dalam mengembangkan potensinya dalam proses
pembelajaran khususnya pelajaran IPA, guru perlu menerapkan metode yang tepat
yaitu metode eksperimen ataupun dapat mengkombinasikan atau memadukan dari
beberapa metode yang relevan saat pembelajaran berlangsung, disamping itu dapat
memilih salah satu metode yang sangat tepat dalam pembelajaran yang akan
disajikan, agar siswa dapat mengerti. Dalam menggunakan metode eksperimen, juga
mempunyai kelebihan yaitu anak terlatih dalam menghadapi masalah, tidak mudah
terpengaruh, anak lebih aktif berpikir serta dapat membuktikan sendiri kebenaranya.
Metode
eksperimen merupakan
suatu
metode
pembelajaran
dengan
pendekatan pembelajaran siswa pada masalah. Dengan metode eksperimen siswa
dilatih menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah, mandiri, serta meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, siswa dapat
152
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar dan menyimpanya
dalam ingatan sehingga sewaktu-waktunya dapat digunakan lagi (Nurhadi, 2004:29).
Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan judul “meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perubahan Wujud
Benda melalui metode eksperimen di kelas IV SDN 2 Banggai Kecamatan Banggai
Kabupaten Banggai Laut”.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Rangkaian kegiatan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman PTK. (Depdiknas,
2005:23). PTK sangat erat hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi
guru. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek
yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih
mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan
layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang
pendidikan yang dapat digeneralisasikan.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Banggai, dan rencana penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai bulan Nopember Tahun 2014.
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Banggai yang berjumlah 15 orang
siswa
Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk
memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilaksanakan
dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1)
tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evalasi/observasi, dan 4) tahap
refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
153
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Gambar 1 Desain Penelitian (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005; 30)
Pelaksanaan tindakan kelas ini direncanakan berlangsung dalam dua
siklus. Masing- masing siklus akan dilaksanakan berdasarkan perubahan yang ingin
dicapai. Alur prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2)
Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi.
Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu: Tes untuk mengetahui
peningkatan hasil kemampuan siswa selama pembelajaran IPA yang diberikan di
setiap akhir tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir siswa dapat pula sebagai acuan
untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPA dengan
menggunakan
metode
eksperimen.
Observasi
dilakukan
selama
kegiatan
pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 berlangsung. Pelaksanaan observasi baik pada
guru/peneliti dan kepada subyek penelitian dilakukan dengan cara mengisi format
observasi yang telah di siapkan dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas siswa dan
aktifitas guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Wawancara dilakukan
setelah evaluasi tindakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran.
154
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Ada
dua jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif.
Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif yang
diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah:
Daya Serap Individual
DSI =
x 100%
Keterangan: X = skor yang diperoleh siswa
Y = Skor maksimal soal
DSI = Daya Serap Individual
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya seraf
individual sekurang-kurangnya 70% (Depdiknas, 2005: 37)
KBK =
∑�
∑�
x 100%
Keterangan: ∑N = jumlah siswa yang tuntas
∑S = jumlah siswa seluruhnya
KBK= ketuntasan belajar klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase klasikal yang dicapai adalah 80%
(Depdikans, 2005:37)
DSK =
∑�
∑�
x 100%
Keterangan: ∑� = Skor yang diperoleh siswa
∑I = Skor ideal seluruh siswa
DSK= Daya Serap Klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase klasikal yang dicapai adalah 70%
(Depdikans, 2005:37)
155
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat
kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV
SDN 2 Banggai.
Kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen pada mata pelajaran IPA di Kelas IV di SDN 2 Banggai
digunakan lembar observasi yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang
dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, yang
diobservasi langsung oleh Teman sejawat. Adapun hasil observasi dari kegiatan
guru (peneliti).
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Bagian
Kegiatan
awal
Kegiatan
inti
Kegiatan pembelajaran
Apakah guru
melaksanakan
5 4 3 2 1
1. Menyampaikan salam
1
2. Mengabsen siswa
2
3. Appersepsi
2
4. Motivasi
2
5. Menuliskan materi dipapan tulis
2
6. Menyajikan materi tentang sifat
2
benda
7. Menjelaskan materi tentang sifat
2
benda secara klasikal
8. Membentuk siswa menjadi 3
2
kelompok
9. Membagi lembaran LKS kepada
2
siswa
10. Guru
menyuruh
siswa
2
menyiapkan bahan-bahan untuk
alat
eksperimen
tentang
perubahan sifat benda
11. Memintah
siswa
untuk
2
melakukan kegiatan penggunaan
media eksperimen seperti yang
diperagakan oleh guru
Keterangan
Sangat kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Sangat kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
156
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
12. Guru menyuruh masing-masing
kelompok
melakukan
eksperimen
sesuai
dengan
perintah dalam LKS tentang
perubahan sifat benda, melalui
diskusi
13. Guru meminta setiap kelompok
mengumpulkan hasil diskusi
eksperimen tentang perubahan
sifat benda kepada guru
14. Guru menyuruh setiap kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi di
depan kelas
15. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami oleh siswa
16. Mengadakan refleksi dan
pengayaan
17. Membantu
siswa
untuk
menyimpulkan materi pelajaran
18. Memberi evaluasi
19. Memberi tugas rumah (PR)
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan (33/95) x 100
% = 34,73 % (Sangat Kurang)
1
Sangat Kurang
1
Sangat kurang
2
Kurang
1
3
Sangat kurang
Cukup
2
Kurang
1
2
Sangat kurang
Kurang
33
95
34,73%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas
IV SDN 2 Banggai. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak
satu pun yang bernilai kategori sangat baik, dan baik, sementara yang bernilai
cukup 1, dan bernilai kurang sebanyak 12 komponen, sedangkan dalam kategori
sangat
kurang
6
komponen.
Dengan
melihat
komponen
guru
dalam
melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap pertama.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
157
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Hasil pengamatan tersebut dapat di lihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Bagian
No
Ciri perilaku siswa dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
Hasil Pengamatan
1
Kegiatan
awal
1
2
3
Kegiatan
Inti
4
5
6
7
8
9
10
Mengucapkan salam
kepada guru
Mengemukakan pendapat
yang ditanyakan oleh guru
dalam kehidupan seharihari
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan dieksperimen
Menyiapkan alat peraga
yang akan dipraktekan
Memperhatikan penjelasan
yang disampaikan oleh
guru secara klasikal
Menulis nama-nama
kelompok masing-masing
yang telah dibagi oleh guru
Meletakan lembaran LKS
dengan baik yang telah
dibagikan oleh guru
Setiap kelompok
melakukan eksperimen
sesuai dengan perintah
dalam LKS tentang
perubahan sifat benda
Semua siswa dapat
1
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya
eksperimen dengan baik
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda
2
Kategori
3 4
3
Keterangan
5
Cukup
2
Kurang
2
Kurang
3
Cukup
3
Cukup
3
Cukup
2
Kurang
3
Cukup
Sangat
kurang
2
Kurang
158
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
11
12
Kegiatan
penutup
13
14
15
16
Masing-masing kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
di depan kelas
Siswa menanyakan hal-hal
yang belum mereka pahami
Setiap siswa menuliskan
materi pelajaran yang telah
disimpulkan oleh guru
Semua siswa mengerjakan
soal evaluasi yang telah
diberikan oleh guru
Siswa mengumpulkan soal
evaluasi kepada guru
Siswa menuliskan tugas
rumah PR yang diberikan
oleh guru
Jumlah Skor
3
Cukup
3
Cukup
2
Skor Maksimal
Persentase perolehan
(43/80) x 100 % = 53,75%
(Sangat Kurang)
Kurang
4
3
Baik
Cukup
4
Baik
43
80
53,75 %
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori sangat
kurang, 5 aspek yang kategori kurang, 8 aspek yang kategori cukup, 2 aspek dalam
kategori baik dan tidak ada dalam kategori sangat baik.
Setelah observasi dilaksanakan kemudian peneliti menemui kembali
kepala sekolah untuk rencana mengadakan pra tindakan (tes awal) kepada siswa
kelas IV SDN 2 Banggai. Tes awal dilaksanakan. Oleh karena peneliti adalah
guru kelas IPA di kelas IV SDN 2 Banggai, maka yang dijadikan dasar penelitian
ini adalah hasil ulangan harian siswa kelas IV yaitu IPA mengenai perubahan sifat
benda.
159
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Memperhatikan hasil observasi di atas, nyatalah produktifitas hasil belajarmengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 3 orang siswa
(20%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 12 (80%) orang siswa dengan kriteria
tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya serap
individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran
selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih berada pada nilai
kurang dari 70% dan tercatat hanya 3 orang siswa yang memperoleh nilai
ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya mencapai 20%,
hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di inginkan.
Berdasar atas hasil di atas, maka perlu dipikirkan konsep pembelajaran yang
dapat meningkatkan prestasi siswa yang bermuara pada peningkatan hasil yang
akan diberikan. Pada pelaksanaan tindakan penelitian selanjutnya.
Deskripsi Siklus 1
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri
dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil
pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Bagian
Kegiatan
awal
Kegiatan pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan
inti
8.
Apakah guru
melaksanakan
5 4 3 2 1
Menyampaikan salam
2
Mengabsen siswa
3
Appersepsi
3
Motivasi
3
Menuliskan materi dipapan tulis
3
Menyajikan materi tentang sifat
2
benda
Menjelaskan materi tentang
3
sifat benda secara klasikal
Membentuk siswa menjadi 3
4
kelompok
Keterangan
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Baik
160
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
9. Membagi lembaran LKS kepada
siswa
10. Guru
menyuruh
siswa
menyiapkan bahan-bahan untuk
alat
eksperimen
tentang
perubahan sifat benda
11. Memintah
siswa
untuk
melakukan
kegiatan
penggunaan media eksperimen
seperti yang diperagakan oleh
guru
12. Guru menyuruh masing-masing
kelompok
melakukan
eksperimen sesuai
dengan
perintah dalam LKS tentang
perubahan sifat benda, melalui
diskusi
13. Guru
memintah
setiap
kelompok mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda kepada
guru
14. Guru
menyuruh
setiap
kelompok diwakili satu orang
untuk
membacakan
hasil
diskusi di depan kelas
15. Memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
menanyakan
hal-hal
yang
belum dipahami oleh siswa
16. Mengadakan refleksi dan
pengayaan
17. Membantu
siswa
untuk
menyimpulkan materi pelajaran
18. Memberi evaluasi
19. Memberi tugas rumah (PR)
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan (53/95) x 100
% = 55,78 % (Sangat Kurang)
3
Cukup
2
Kurang
2
Kurang
3
Cukup
2
Kurang
4
Baik
4
Baik
3
Cukup
2
3
2
53
95
55,78 %
Kurang
Cukup
Kurang
161
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas
IV SDN 2 Banggai. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak
satu pun yang bernilai sangat baik sementara yang bernilai baik 3 komponen dan
bernilai cukup sebanyak 9 komponen, yang kategori kurang 7 komponen dan
tidak ada dalam kategori sanat kurang. Dengan melihat komponen guru dalam
melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode eksperimen siswa.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Bagian
No
Ciri perilaku siswa dalam
melaksanakan kegiatan
belajar
Hasil Pengamatan
1
Kegiatan
awal
1
2
3
Kegiatan
Inti
4
5
6
7
8
Mengucapkan salam
kepada guru
Mengemukakan pendapat
yang ditanyakan oleh guru
dalam kehidupan seharihari
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan dieksperimen
Menyiapkan alat peraga
yang akan dipraktekan
Memperhatikan penjelasan
yang disampaikan oleh
guru secara klasikal
Menulis nama-nama
kelompok masing-masing
yang telah dibagi oleh guru
Meletakan lembaran LKS
dengan baik yang telah
dibagikan oleh guru
Setiap kelompok
melakukan eksperimen
Kategori
2 3 4
4
3
Keterangan
5
Baik
Cukup
4
Baik
3
Cukup
3
Cukup
3
Cukup
3
Cukup
4
Baik
162
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
9
10
11
12
Kegiatan
penutup
13
14
15
16
sesuai dengan perintah
dalam LKS tentang
perubahan sifat benda
Semua siswa dapat
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya
eksperimen dengan baik
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda
Masing-masing kelompok
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
di depan kelas
Siswa menanyakan hal-hal
yang belum mereka pahami
Setiap siswa menuliskan
materi pelajaran yang telah
disimpulkan oleh guru
Semua siswa mengerjakan
soal evaluasi yang telah
diberikan oleh guru
Siswa mengumpulkan soal
evaluasi kepada guru
Siswa menuliskan tugas
rumah PR yang diberikan
oleh guru
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan
(55/80) x 100 % = 68,75 %
(Kurang)
3
Cukup
3
Cukup
4
Baik
3
Cukup
3
Cukup
4
Baik
4
Baik
4
Baik
55
80
68,75 %
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 7
163
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik.
Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes
awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di
data awal 3 orang menjadi 8 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan
daya serap klasikal dari 20% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar
53,3% pada siklus 1.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan Siklus I selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus direfleksikan
pada Siklus II sebagai berikut:
1. Kurangnya kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar masih kurang.
3. Sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan.
4. Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang.
Dengan demikian peneliti dan teman sejawat menyepakati bahwa keadaan
tersebut harus dilanjutkan lagi dengan tindakan pada siklus II.
Berdasarkan hasil diperoleh pada siklus satu, maka di upayakanlah
perbaikan-perbaikan penerapan metode eksperimen. Meskipun hasil yang diperoleh
sudah memperlihatkan peningkatan nilai, namun masih di temukan beberapa
siswa yang belum mencapai ketuntasan individu begitu pula dengan ketuntasan
klasikal baru memperoleh 53,3%, seiring tindakan penelitian pembelajaran dengan
metode eksperimen di lanjutkan pada siklus yang kedua untuk mendapatkan
hasil yang lebih sempurna.
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri
dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil
pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 5.
164
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
Bagian
Kegiatan pembelajaran
Apakah guru
melaksanakan
5 4 3 2 1
Kegiatan 1. Menyampaikan salam
3
awal
2. Mengabsen siswa
4
3. Appersepsi
4
4. Motivasi
4
5. Menuliskan materi dipapan tulis
4
6. Menyajikan materi tentang sifat benda
3
7. Menjelaskan materi tentang sifat
4
benda secara klasikal
8. Membentuk siswa menjadi 3
5
Kegiatan
kelompok
inti
9. Membagi lembaran LKS kepada
4
siswa
10. Guru menyuruh siswa menyiapkan
3
bahan-bahan untuk alat eksperimen
tentang perubahan sifat benda
11. Memintah siswa untuk melakukan
3
kegiatan
penggunaan
media
eksperimen seperti yang diperagakan
oleh guru
12. Guru
menyuruh
masing-masing 5
kelompok melakukan eksperimen
sesuai dengan perintah dalam LKS
tentang perubahan sifat benda,
melalui diskusi
13. Guru memintah setiap kelompok
3
mengumpulkan
hasil
diskusi
eksperimen tentang perubahan sifat
benda kepada guru
14. Guru menyuruh setiap kelompok 5
diwakili
satu
orang
untuk
membacakan hasil diskusi di depan
kelas
15. Memberikan kesempatan kepada
4
siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa
16. Mengadakan refleksi dan pengayaan
3
17. Membantu
siswa
untuk
3
Keterangan
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Sangat
baik
Cukup
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Cukup
165
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
menyimpulkan materi pelajaran
18. Memberi evaluasi
19. Memberi tugas rumah (PR)
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Persentase perolehan (72/95) x 100 % =
75,78% (Cukup)
4
4
Baik
Baik
72
95
75,78%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas
IV SDN 2 Banggai. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak ada
satu lagi aspek yang bernilai kurang baik sementara yang bernilai cukup 7
komponen dan bernilai baik sebanyak 9 komponen yang bernilai sangat baik 3
komponen.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode eksperimen siswa.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Bagian
No
Ciri perilaku siswa dalam
Hasil Pengamatan
melaksanakan kegiatan
belajar
Kegiatan
1
awal
Keterangan
Kategori
1
2
3
4
Mengucapkan salam
5
5
Sangat Baik
kepada guru
2
Mengemukakan pendapat
4
Baik
4
Baik
yang ditanyakan oleh guru
dalam kehidupan seharihari
3
Menjawab pertanyaan yang
ada kaitanya tentang materi
yang akan dieksperimen
166
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Kegiatan
4
Inti
Menyiapkan alat peraga
4
Baik
4
Baik
yang akan dipraktekan
5
Memperhatikan penjelasan
yang disampaikan oleh
guru secara klasikal
6
Menulis nama-nama
3
Cukup
kelompok masing-masing
yang telah dibagi oleh guru
7
Meletakan lembaran LKS
4
Baik
dengan baik yang telah
dibagikan oleh guru
8
Setiap kelompok
5
Sangat Baik
melakukan eksperimen
sesuai dengan perintah
dalam LKS tentang
perubahan sifat benda
9
Semua siswa dapat
4
Baik
4
Baik
mengamati serta
mempraktekan proses
berlangsungnya
eksperimen dengan baik
10
Setiap kelompok
mengumpulkan hasil
diskusi eksperimen tentang
perubahan sifat benda
11
Masing-masing kelompok
5
Sangat Baik
diwakili satu orang untuk
membacakan hasil diskusi
167
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
di depan kelas
12
Siswa menanyakan hal-hal
4
Baik
4
Baik
yang belum mereka pahami
Kegiatan
13
penutup
Setiap siswa menuliskan
materi pelajaran yang telah
disimpulkan oleh guru
14
Semua siswa mengerjakan
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
5
Sangat Baik
soal evaluasi yang telah
diberikan oleh guru
15
Siswa mengumpulkan soal
evaluasi kepada guru
16
Siswa menuliskan tugas
rumah PR yang diberikan
oleh guru
Jumlah Skor
69
Skor Maksimal
80
Persentase perolehan
86,25%
(69/80) x 100 % = 86,25%
(Baik)
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas tidak ada aspek yang dalam
kategori kurang dan sangat kurang, 1 aspek yang berkategori cukup, 9 aspek yang
sudah mendapatkan nilai yang baik dan 6 aspek yang berkategori sangat baik.
Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan,
disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan
168
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan
mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihankeiebihan dari siklus II antara lain:
1.
Adanya peningkatan hasil belajar siswa
2.
Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran menganalisis metode
eksperimen
3.
Siswa mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
4.
Presentase ketuntasan klasikal meningkat dari 53,3% menjadi 93,3%
5.
Aktivitas
peneliti
dalam
pembelajaran
dengan
menerapkan
metode
eksperimen
Memperhatikan hasil yang di capai pada pelaksanaan siklus dua dimana rata-rata
siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta secara klasikal sudah memberikan hasil
yang baik, sehingga pelaksanaan penelitian tindakan penerapan metode eksperimen ini
tidak lagi di lanjutkan pada siklus berikutnya.
Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I yang terdapat pada tabel 4
menunjukkan peningkatan prestasi helajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dimana
terdapat 8 oran'g anak (53,3%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih
tersisa 7 orang anak (46,7%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula
ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 20 % menjadi 53,3%,
namun demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil
karena secara klasikal harus memperoleh nilai 80%.
Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat kita
lihat pada tabel 3 hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan
peningkatan hasil yaitu dari 15 orang siswa didapatkan 93,3% masuk dalam
kategori tuntas dari sebelumnya hanya 53,3% dan terdapat hanya 1 orang siswa
(6,7%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang
anak yang belum mencapai ketuntasan individu 1orang, ini sudah menunjukkan
peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 53,3% ketuntasan individu pada
siklus I menjadi 93,3% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian
169
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
siswa
perlu
mendapatkan
bimbingan
khusus
untuk
meningkatkan
dan
mempertahankan prestasi belajarnya yang sudah didapatkan.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Penerapan
metode
eksperimen
dalam
proses
pembelajaran,
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV
SDN
2 Banggai. Siklus I hasil belajar mengajar setelah di berikan tindakan
meningkat menjadi 8 (53,3%) dan. Siklus II hasil belajar mengajar setelah diberikan
perlakuan tindakan meningkat menjadi 14 (93,3%).
Peranan metode dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
akan menuntun siswa supaya dapat mengetahui strategi berpikir dalam memahami
suatu konsep strategi berpikir yang dihasilkan oleh siswa tersebut dapat
menjadi suatu bahan masukan bagi pendidikan dalam merancang kegiatan
pembelajaran selanjutnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. G, 1997. Pengantar Evaluasi Pengajaran. STKIP Singaraja 1999.
Metodologi Penelitian Pendidikan, Singaraja: STKIP Singaraja.
Depdiknas.2005.Penerapan Model Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA Jakarta:
Direktorat Pendidikan Nasional
Dimyati dan Moedjono, 1992. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.
Hidayat, 2001. Alam Sekitar Kita 4. IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Jakarta:
Depdikbud.
Nurhadi 2004. Metode Eksperimen. Jakarta: Depdikbud.
Roestyah, N. K, 1991. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Reneka Cipta.
Rusyan Tabarin, 1989. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat Pendidikan
Dasar, Bandung: Bina Budhaya.
Soeharto, Karti, 1995.Teknologi Pembelajaran, Surabaya: Intelek Club.
170
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Soetomo, 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional.
Suharsimi Arikunto, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta
171