AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkunga

AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL merupakan analisis yang meliputi berbagai faktor yaitu faktor fisik,
kimia, biologi, sosial ekonomi dan sosial budaya yang dilakukan secara integrasi
dan menyeluruh.
Tujuan AMDAL
1. Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan
terutama yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan
terkena dampak besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usahan dan atau kegiatan yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.
ManfaatAMDAL
1. Bagi Pemerintahan.
a. Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya
pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain sebagainya.
Sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan

masyarakat.
b. Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan
masyarakat dan proyek -proyek lain.
c. Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.
d. Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi
proyek, baik yang diolah proyek lain, masyarakat, ataupun yang
belum diolah.
2. Bagi pemilik modal.
a. Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya. b)Melakukan
pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.
b. Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.

c. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar
kembali oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak
hilang.
3. Bagi pemilik proyek.
a. Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang
akan datang.
b. Melindungi proyek yang melanggar undang –undang atau peraturan
yang berlaku.

c. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi
dimasa yang akan datang.
d. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu damoak
negatif yang sebenarnya tidak dilakukan.
4. Bagi masyarakat.
a. Mengetahui rencana pembangunan didaerahnya.
b. Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal.
c. Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek tersebut.
d. Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas akan ikut
menghindarkan timbulnya kesalahpahaman.
5. Bagi peneliti dan ilmuan.
a. Kegunaan didalam penelitian.
b. Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan.
c. Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan didalam penelitian dan
meningkatkan pengetahuan.
Kriteria wajib AMDAL
Dalam hal ini hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada rencana-rencana
kegiatan berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah yang memiliki
lingkungan sensitif.Jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib

dilengkapi dengan AMDAL dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor: 17 tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL. Jika dalam proyek-proyek yang telah
memenuhi kriteria tidak dilakukan AMDAL secara baik dan benar maka hal
negative akan terjadi sebagai berikut:
1. Terhadap tanah dan kehutanan
a. Menjadi tidak subur atau tandus.
b. Berkurang jumlahnya.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir.

d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran
sungai berikut hewan dan tumbuhan yang ada disekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai
sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat
rusaknya hutan alam yang terkena dampak dengan adanya
proyek/usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan
sehari-hari.

b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin
mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat.
d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang
berubah warna dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila
dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari.
3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata
seperti proyek bahan kimia.
c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau
industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada
keluaran industri tertentu.
4. Terhadap kesehatan masyarakat
a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap karyawan dan
masyarakat sekitar.

b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat
berubahnya struktur penduduk.
d. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan
perkembangan didaerah tersebut.

AMDAL memiliki Prosedur yang terdiri dari:

a)

Proses Penapisan
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib
AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana
kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses
penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.Ketentuan
apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL
atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.

b)


Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL
wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat
sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman
dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa
kegiatan.
Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal
Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.

c)

Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan
lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting
(hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan.Tujuan pelingkupan
adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi
dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman

studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkaiti
dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses
pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan
masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses
pelingkupan.

d)

Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL

Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75
hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.Hasil penilaian
KA ANDAL adalah Surat Kesepakatan KA ANDAL yang akan
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan ANDAL, RKL dan RPL.
e)

Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL:

Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada
KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL).
Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen
kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan,
lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75
hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

f)

Persetujuan kelayakan lingkungan
1. Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan diterbitkan oleh:
 Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai pusat;
 Gubernur, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi provinsi;


dan
Bupati/walikota, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi
penilai kabupaten/kota.


2. Penerbitan keputusan wajib mencantumkan:
 Dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan; dan
 Pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang
diajukan oleh warga masyarakat.
Pada dasarnya dokumen AMDAL berlaku sepanjang umur usaha atau kegiatan.
Namun demikian, dokumen AMDAL dinyatakan kadaluarsa apabila kagiatan fisik
utama suatu rencana usaha atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3
(tiga) tahun sejak diterbitkannya keputusan kelayakan lingkungannya.

Dalam hal dokumen AMDAL dinyatakan kadaluarsa, maka Pemrakarsa dapat
mengajukan dokumen AMDALnya kepada instansi lingkungan yang bertanggung
jawab untuk dikaji kembali, apakah harus menysun AMDAL baru atau dapat
mempergunakan kembali untuk rencana kegiatannya.
Keputusan kelayakan lingkungan dinyatakan batal apabila terjadi pemindahan
lokasi atau perubahan desain, proses, kapasitas, bahan baku dan bahan penolong
atau terjadi perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam
atau sebab lain sebelum usaha atau kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan.
Apabila Pemrakarsa kegiatan hendak melaksanakan kegiatannya kembali maka
Pemrakarsa wajib mengajukan perubahan pada Menteri/ Gubernur/ Bupati/

Walikota sesuai kewenangannya untuk diputuskan apakah diwajibkan untuk
membuat AMDAL baru atau membuat adendum ANDAL, KL, dan RPL; atau
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan. Penetapan keputusan
perubahan tersebut akan dibuat dalam suatu pengaturan mengenai kriteria
perubahan yang lebih rinci.
Izin lingkungan adalah izin yang wajib dimiliki setiap orang yang melakukan
usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:
a) penyusunan AMDAL dan UKL-UPL;
b) penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL; dan
c) permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
Kesimpulan
AMDAL merupakan informasi agar dapat melakukan pencegahan atau
pengurangan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang
semakin meningkat. AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek
pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak
kualitas lingkungan hidup. AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri,
tetapi merupakan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting.


Kajian dari hasil AMDAL tidak akan bermanfaat jika tidak ada tindakan dari hal
tersebut.
Refrensi
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-amdal-dan-fungsiamdal.html#_
https://www.academia.edu/6049087/MAKALAH_AMDAL_Analisis_Mengenai_
Dampak_Lingkungan
https://www.facebook.com/KomunitasIdeUsaha/posts/154562704667981
http://ilhamkusuma5.blogspot.com/2013/04/tujuan-dan-fungsi-amdal.html
http://sigmapt.com/main/index.php/2012-06-04-07-36-39/amdal/tata-cara-danwaktu-pelaksanaan-amdal/16-berita-amdal

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63