Analisis Hukum Terhadap Perjanjian Borongan Kerja Pengadaan Konsumsi Antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Dengan PT. Tria Sumatera Medan
ABSTRAK
Pada penelitian ini yang dikaji adalah perjanjian borongan kerja pengadaan
konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan PT. Tria
Sumatera Medan. Berdasarkan perjanjian tersebut maka perjanjian borongan kerja
yang diajukan bukan pada skup suatu bangunan atau pekerjaan pembangunan
tetapi lebih terfokus pada pekerjaan pengadaan konsumsi yaitu berupa penyediaan
makanan dan juga minuman bagi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Permasalahan yang diajukan adalah bagaimana bentuk perjanjian borongan
kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dengan PT. Tria Sumatera Medan, bagaimana pelaksanaan pembayaran dalam hal
perjanjian pemborongan kerja pengadaan pengadaan konsumsi antara Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan PT. Tria Sumatera Medan dan
bagaimana bentuk sengketa dan penyelesaian sengketa dalam perjanjian borongan
kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dengan PT. Tria Sumatera Medan.
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bentuk perjanjian borongan
kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dengan PT. Tria Sumatera Medan dilakukan secara tertulis yang memuat
ketentuan-ketentuan hak dan kewajiban para pihak dan juga terdiri dari addendum
atau perjanjian tambahan yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
Pelaksanaan pembayaran yang dilakukan dalam pemborongan pekerjaan
pengadaan barang ini dituangkan dalam suatu bentuk perjanjian secara tertulis
dimana ditentukan di dalamnya bahwa pelaksanaan pembayaran dilakukan
berdasarkan sepakat para pihak, baik itu tata cara pembayaran maupun jumlah
pembayaran dan syarat-syarat pelaksanaan pembayarannya. Pembuatan perjanjian
dalam rangka pelaksanaan pembayaran tersebut telah dapat memenuhi kepastian
hukum dan juga telah dapat mengantisipasi keadaan-keadaan yang akan timbul di
belakang hari. Bentuk sengketa dan penyelesaian sengketa dalam perjanjian
borongan kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Utara dengan PT. Tria Sumatera Medan dihadapkan kepada resiko yang mungkin
terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan tersebut. Apabila resiko itu adalah disebabkan
oleh suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak, misalnya karena banjir,
kebakaran atau gempa bumi dan sebagainya, maka dapat dikatakan para pihak
terbebas untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan, dan para pihak tetap dengan
kewajiban-kewajiban sebagaimana yang telah diperjanjikan sebelumnya. Tetapi
apabila resiko yang timbul adalah dikarenakan salah satu pihak, maka pihak
penyebab resiko tersebut muncul adalah sebagai pihak yang menanggung kerugian.
Kata Kunci: Perjanjian, Borongan Kerja, Pengadaan Konsumsi,
Universitas Sumatera Utara
v
Pada penelitian ini yang dikaji adalah perjanjian borongan kerja pengadaan
konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan PT. Tria
Sumatera Medan. Berdasarkan perjanjian tersebut maka perjanjian borongan kerja
yang diajukan bukan pada skup suatu bangunan atau pekerjaan pembangunan
tetapi lebih terfokus pada pekerjaan pengadaan konsumsi yaitu berupa penyediaan
makanan dan juga minuman bagi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Permasalahan yang diajukan adalah bagaimana bentuk perjanjian borongan
kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dengan PT. Tria Sumatera Medan, bagaimana pelaksanaan pembayaran dalam hal
perjanjian pemborongan kerja pengadaan pengadaan konsumsi antara Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan PT. Tria Sumatera Medan dan
bagaimana bentuk sengketa dan penyelesaian sengketa dalam perjanjian borongan
kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dengan PT. Tria Sumatera Medan.
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bentuk perjanjian borongan
kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
dengan PT. Tria Sumatera Medan dilakukan secara tertulis yang memuat
ketentuan-ketentuan hak dan kewajiban para pihak dan juga terdiri dari addendum
atau perjanjian tambahan yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
Pelaksanaan pembayaran yang dilakukan dalam pemborongan pekerjaan
pengadaan barang ini dituangkan dalam suatu bentuk perjanjian secara tertulis
dimana ditentukan di dalamnya bahwa pelaksanaan pembayaran dilakukan
berdasarkan sepakat para pihak, baik itu tata cara pembayaran maupun jumlah
pembayaran dan syarat-syarat pelaksanaan pembayarannya. Pembuatan perjanjian
dalam rangka pelaksanaan pembayaran tersebut telah dapat memenuhi kepastian
hukum dan juga telah dapat mengantisipasi keadaan-keadaan yang akan timbul di
belakang hari. Bentuk sengketa dan penyelesaian sengketa dalam perjanjian
borongan kerja pengadaan konsumsi antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Utara dengan PT. Tria Sumatera Medan dihadapkan kepada resiko yang mungkin
terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan tersebut. Apabila resiko itu adalah disebabkan
oleh suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak, misalnya karena banjir,
kebakaran atau gempa bumi dan sebagainya, maka dapat dikatakan para pihak
terbebas untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan, dan para pihak tetap dengan
kewajiban-kewajiban sebagaimana yang telah diperjanjikan sebelumnya. Tetapi
apabila resiko yang timbul adalah dikarenakan salah satu pihak, maka pihak
penyebab resiko tersebut muncul adalah sebagai pihak yang menanggung kerugian.
Kata Kunci: Perjanjian, Borongan Kerja, Pengadaan Konsumsi,
Universitas Sumatera Utara
v