Identifikasi Bunyi Dalam Pembelajaran Nada Dasar Permainan Suling Batak Menggunakan Metode Mel-Frequency Cepstral Coefficient

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bermain musik merupakan salah satu kegiatan yang banyak digemari oleh manusia
dari dulu sampai sekarang. Pada umumnya semua bangsa adalah bangsa yang musical.
Pengertian musical yang dimaksud disini adalah pertama dapat memainkan instrument
musik atau menyanyi dengan baik. Pengertian kedua tidak dapat bermain musik atau
bernyanyi dengan baik, tapi dapat mengapresiasi musik (Yuriandra, 2008). Musik
adalah salah satu stimulus yang menyenangkan dan telah lama hadir dalam kehidupan
manusia. Selain media hiburan, musik mempunyai fungsi yang amat kompleks. Musik
merupakan instrumen pendidikan yang sangat kuat. Musik mampu merangsang alam
bawah sadar kreatif. Kebiasaan mendengarkan musik menjadi konsep penting terkait
musik dan kecerdasan. Musik adalah hasil seni budaya yang terdiri dari unsur – unsur
suara atau bunyi yang teratur sehingga terjadi harmoni yang memuaskan
pendengarnya. Musik dapat berfungsi sebagai perangsang semangat kreatif dan
alternatif untuk keluar dari kejenuhan serta penyeimbang tugas linguistik dan logis.
Musik biasanya terdiri dari bunyi-bunyi yang dihasilkan dari berbagai macam alat
musik, salah satunya ialah suling batak. Suling batak (Sulim) adalah sejenis instrumen
tiup bambu yang berasal dari daerah Batak Toba di Sumatera Utara. Sulim merupakan
salah satu instrument pembawa melodi penuh dalam musik tradisional Batak

(Sidabutar, 2013). Mempelajari alat musik asli Indonesia merupakan salah satu cara
kita untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Untuk menghasilkan suara
suling batak yang harmonis dibutuhkan penguasaan permainan yang dapat diperoleh
dengan pembelajaran dari tenaga pengajar. Namun, untuk mendapatkan pembelajaran
dari tenaga pengajar kita harus mengeluarkan biaya untuk membayar jasanya.
Perkembangan teknologi dewasa ini dapat dimanfaatkan untuk memecahkan
permasalahan tersebut. Oleh karena itu, dapat dibuat sebuah pendekatan teknologi

Universitas Sumatera Utara

2

berbasis pada pengidentifikasian bunyi Suling Batak untuk menggantikan sebagian
peran tenaga pengajar dalam mengoreksi permainan pengguna. Dengan adanya sebuah
pendekatan teknologi ini juga membantu menjalankan salah satu fungsi Direktorat
Jendral Kebudayaan yang diatur dalam pasal 473 yaitu pemberian bimbingan teknis
dan supervisi di bidang kebudayaan, perfilman, kesenian, sejarah, cagar budaya,
permuseuman, warisan budaya, dan kebudayaan lainnya.
Pendekatan teknologi ini menggunakan metode pengenalan suara Suling Batak
dengan menerapkan algoritma Mel-Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) sebagai

pengganti tenaga pengajar dalam mengoreksi permainan pengguna sudah benar atau
belum. Bunyi dari suling batak yang dimainkan pengguna menjadi parameter utama
untuk mengidentifikasi bunyi dalam pengambilan keputusan. MFCC dirancang
menyerupai sistem pengenalan suara pada indra pendengaran yang dimiliki manusia.
Metode ini dipilih karena mampu menangkap informasi-informasi penting yang
terkandung dalam sinyal suara.

1.2. Rumusan Masalah
Mempelajari musik asli Indonesia merupakan salah satu cara kita untuk melestarikan
budaya yang ada di Indonesia. Musik tradisional Batak termasuk didalamnya, dimana
alat musik Suling Batak merupakan instrument melodi penuh dalam musik tersebut.
Untuk menghasilkan suara Suling Batak yang harmonis dibutuhkan penguasaan cara
bermainnya. Pengusaan permainan Suling Batak dapat diperoleh dengan pembelajaran
dari tenaga pengajar. Namun, untuk mendapatkan pembelajaran (mengoreksi
permainan) dari tenaga pengajar kita harus mengeluarkan biaya untuk membayar
jasanya. Perkembangan teknologi dewasa ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut di atas. Oleh karena itu, dapat dibuat sebuah pendekatan
teknologi berbasis pada pengidentifikasian bunyi Suling Batak untuk menggantikan
sebagian peran tenaga pengajar dalam mengoreksi permainan pengguna.


Universitas Sumatera Utara

3

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bunyi dalam sebuah pembelajaran
permainan suling batak menggunakan metode Mel-Frequency Cepstral Coefficient
(MFCC), sehingga dapat menggantikan sebagian peranan dari tenaga pengajar.

1.4. Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan-batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan
diteliti. Batasan-batasan yang dimaksud adalah:
a. Suling batak yang digunakan pada penelitian ini ialah jenis suling batak
ornamentasi lobang.
b. Suling batak yang diidentifikasi bernada dasar F = Do.
c. Hanya mengidentifikasi permainan satu nada, tidak untuk permainan suling
batak dengan kombinasi nada.
d. Hanya memberikan pembelajaran berupa gambar pola nada-nada dasar yang
dapat diterapkan pada permainan suling batak.
e. Identifikasi bunyi suling batak yang dimainkan hanya menentukan benar atau

salah dan identifikasi nada apa yang dimainkan.
f. Tidak

dapat

mengidentifikasi

dengan

baik

beberapa

nada

ketika

pengidentifikasian dilakukan dalam ruangan dengan gangguan suara.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:
a. Menjadi media pembelajaran alternatif suling batak dalam menggantikan
sebagian peran tenaga pengajar.
b. Sebagai media pendukung untuk pelestarian musik tradisional Indonesia.
c. Sebagai bahan pembelajaran dan referensi untuk penelitian-penelitian lain
yang membahas tentang pengklasifikasian bunyi nada suatu alat musik.

Universitas Sumatera Utara

4

d. Sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama
menjalani perkuliahan.

1.6. Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan dengan mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai
permasalahan yang akan dibahas seperti penelitian terdahulu, pengumpulan bunyi

alat musik yang ingin digunakan didalam aplikasi, dan metode – metode yang
akan digunakan untuk permasalahan ini.
2. Analisis Permasalahan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap berbagai informasi yang telah
diperoleh dari berbagai sumber yang terkait dengan penelitian agar didapatkan
metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini.
3. Perancangan Sistem
Tahap ini dilakukan perancangan sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang
terdapat

di

dalam

tahap

analisis.

Kemudian


dilanjutkan

dengan

mengimplementasikan hasil analisis dan perancangan ke dalam sistem.
4. Implementasi dan Pengujian
Pada tahap ini dilakukan implementasi ke dalam kode sesuai dengan analisis dan
perancangan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Dan

dilakukan

pengujian terhadap hasil yang didapatkan melalui implementasi algoritma MelFrequency Cepstral Coefficient dalam mengidentifikasi bunyi nada dari suling
batak.

Universitas Sumatera Utara

5

5. Analisis dan Pengambilan Kesimpulan
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang didapatkan dari implementasi

algoritma Mel-Frequency Cepstral Coefficient dalam mengidentifikasi bunyi nada
dari suling batak dan menyipulkan hasil analisis tersebut.

1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri atas lima bagian utama sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang dari penelitian yang dilaksanakan, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta
sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan yang
dibahas pada penelitian ini. Teori-teori tentang metode Mel-Frequency Cepstral
Coefficient, hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini, dan penelitian terdahulu.
Bab 3: Analisis dan Perancangan
Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan sistem yang dibangun. Adapun
tahapan yang dijelaskan yaitu deskripsi umum sistem yang dibangun, analisis data dan
arsitektur sistem, sampai kepada perancangan sistem.
Bab 4: Implementasi dan Pengujian
Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari perancangan yang telah
dijabarkan pada bab 3. Selain itu, hasil yang didapatkan selama proses yang terjadi

pada penelitian juga dijabarkan pada bab ini.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi ringkasan serta kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada bab
3, serta hasil penelitian yang dijabarkan pada bab 4, serta pada bagian akhir bab ini
akan berisi saran-saran yang diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Identifikasi Bunyi Dalam Pembelajaran Nada Dasar Permainan Suling Batak Menggunakan Metode Mel-Frequency Cepstral Coefficient

1 2 3

Identifikasi Bunyi Dalam Pembelajaran Nada Dasar Permainan Suling Batak Menggunakan Metode Mel-Frequency Cepstral Coefficient

0 0 18

Identifikasi Bunyi Dalam Pembelajaran Nada Dasar Permainan Suling Batak Menggunakan Metode Mel-Frequency Cepstral Coefficient

0 0 2

Identifikasi Bunyi Dalam Pembelajaran Nada Dasar Permainan Suling Batak Menggunakan Metode Mel-Frequency Cepstral Coefficient

0 0 11

Sistem Pengenal Wicara Menggunakan Mel-Frequency Cepstral Coefficient | Putra | Jurnal Semesta Teknika 2358 9515 1 PB

0 0 6

IMPLEMENTASI KUNCI BERBASIS SUARA MENGGUNAKAN METODE MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT (MFCC) Implementation of Voice Recognition Based Key Using Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC)

1 2 10

KLASIFIKASI SUARA LOVEBIRD DENGAN METODE MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT (MFCC) DAN FUZZY LOGIC Warble Of Lovebird Classification Using Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) and Fuzzy Logic

0 0 9

Identifikasi Pembicara dengan Menggunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan Self Organizing Map (SOM)

0 1 8

IDENTIFIKASI PENUTUR MENGGUNAKAN METODE MEL FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENTS (MFCC) DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MODEL MADALINE Speaker Identification using Mel Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) and Madaline Neural Network

0 1 12

Identifikasi Ayat pada Bacaan Menggunakan Metode Dynamic Time Warping Berdasarkan Fitur Mel Frequency Cepstral Coefficient untuk Sistem Tutorial Hafalan Al-Quran - ITS Repository

1 3 102