S PPB 0901245 Bibliography
DAFTAR PUSTAKA
Ahman. (2011). “Konsep dasar bimbingan dan konseling perkembangan” dalam
bimbingan dan konseling berbasis kompetensi. Jakarta: Rajawali Pers.
Agustiani, Hendriati. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung: Refika Aditama.
American School Counselor Association. (2008). ASCA National Standard for
Students. Alexandria.
American School Counselor Association. (2004.) ASCA National Standards for
Students. Alexandria, VA: Author.
Andria, Charles. (2009). Perbedaan Jenis Coping Stress Pada Remaja Awal yang
Mengalami Konflik Interpersonal dengan Orangtua Berdasarkan Urutan
Kelahiran. Thesis Unika Atma Jaya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2008). Penataan Pendidikan
Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam jalur
Pendidikan Formal.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Azwar, Saifuddin. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Connecticut School Counselor Association. (2000). Connecticut Comprehensive
School Counseling Program. The Connecticut State Department of
Education.
Connecticut State Department of Education. 2009. Comprehensive School
Counseling. Division of Family and Student Support Services.
Craven, R. F. & Himle, C. J. (2003). Acute and Postoperative Pain. Philadelphia:
Lippincott.
Desmita. (2005). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Fadhly, Arief Tegal. (2012). Marak perkosaan Remaja, Peran Guru BP Perlu
Digalakkan.
[online]
dirujuk
dari
http://jakarta.okezone.com/read/2012/10/11/500/702196/marak-perkosaanremaja-peran-guru-bp-perlu-digalakkan. [15 Oktober 2012].
87
Haeni Sari Purwanti, 2016
KECENDERUNGAN SURVIVAL AND SAFETY SKILLS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88
Gilham, B. & Thomson, J. A. 1996. The Challenge of Child Safety Research.
Dalam B. Gilham & J.A. Thomson (Ed). Child Safety: Problem and
Prevention from Preschool to Adolescene (pp. 1-11). London: Routhlege.
88
88
Hurlock, E. B. (1980). Developmental psychology: a lifespan approach. Alih
bahasa. Istiwidayanti & Soedjarwo. Psikologi perkembangan: pendekatan
sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kathryn & Gerald, David. 2011. Konseling Anak-anak Panduan Praktis.
Kuschithawati, S. Dkk. 2007. Faktor Risiko Terjadinya Cedera pada Anak Usia
Sekolah Dasar. Berita Kedokteran masyarakat Vol. 23 No. 3.
Kusmiyati. (2013). Berbagai Perilaku Kenakalan remaja yang Mengkhawatirkan.
[online].
http://health.liputan6.com/read/688614/berbagai-perilakukenakalan-remaja-yang-mengkhawatirkan?p=1 [10 September 2013].
Leach, John. (1994). Survival Psychology. London: Macmillan Press LTD.
Myrick, R. D. (2003). Developmental guidance and counseling: a practical
approach. (edisi keempat). Minneapolis: Educational Media Corporation.
Novianti, Langgersari Elsari. (2009). Gaya Berpakaian Remaja. Makalah
Universitas Padjajaran: tidak diterbitkan.
Nurihsan, Juntika A. & Agustin, Mubiar.(2011). Dinamika Perkembangan Anak
dan Remaja.Bandung: PT Refika Aditama.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tanggal 23 Mei
2006 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA/MA/SMALB*/Paket C.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Potter & Perry. (1997). Fundamental of nursing: concept, process, and practice
4th. Ed. Mosby Year Book Inc.
Putri, Vany D. (2015). Layanan dasar bimbingan dan konseling untuk
peningkatan survival and safety skills siswa. PPB FIP UPI.
Rahmantyo, T. Y. F. (2012). Upaya peningkatan kemampuan resolusi konflik
melalui bimbingan kelompok bagi siwa kelas X logam SMK Negeri 1
Kalasan. Thesis UNY.
Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rice, F. P. (1996) The adolescent: development, relathionship, and culture
massachusetts: Allyn and Bacon.
89
Rohayati, Iceu. (2011). Program Bimbingan Teman Sebaya untuk Meningkatkan
Percaya Diri Siswa. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Roizen, et al. (2012). Menjadi Remaja Sehat. Bandung: Qanita.
Rumayanti, Anggi. (2014). Profil Survival and Safety Skills Remaja dan
Implikasinya terhadap Bimbingan dan Konseling. Skripsi Universitas
Pendidikan Indonesia.
Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan konseling kelompok di sekolah (metode,
teknik, dan aplikasi). Bandung: Rizqi Press.
Sandy, W. (2012). Tingkat Pengetahuan tentang Keselamatan Diri pada Siswa di
Sekolah. Fakultas Ilmu Kebidanan Universitas Indonesia. depok: tidak
diterbitkan.
Santrock, John W. (2003). Adolesence sixth edition. Alih Bahasa: Adelar &
Saragih. Adolescene edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W. (2012). Life Span Development: Perkembangan Masa-Hidup.
Alih Bahasa oleh Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.
Strasser, et al. (1981). Fundamentals of Safety Education. New York: Macmillan
Publishing.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Umu.
Strasser. et al. (1981). Fundamentals of safety education. New York: Macmillan.
Subino. (1987). Konstruksi dan analisis tes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Suherman, Uman. (2009). Manajemen bimbingan dan konseling. Bandung: Rizqi
Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosda.
Sunardi. 2010. Latihan asertif. PLB FIP UPI.
Swanson. (2007). Adolescence. USA: Allegheny General Hospital, Pittsburgh.
Haeni Sari Purwanti, 2016
KECENDERUNGAN SURVIVAL AND SAFETY SKILLS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
90
Sumargi, A. Dkk. (2005). Apa yang diketahui anak-anak sekolah dasar tentang
keselamatan dirinya. INSAN Vol. 7 No. 3.
Suryabrata, S. (1999). Metodologi penelitian. Jakarta: Grafindo.
Syamsudin, Abin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
UNICEF. (2011). The State of the world’s children 2011 (Adolescence an age of
opportunity).New York: Division of Communication UNICEF.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung : UPI.
VOA Indonesia. (2013). Remaja Sering Abaikan Keselamatan Saat Berjalan
Kaki. [online] dirujuk dari:http://www.voaindonesia.com/content/remajasering-abaikan-keselamatan-saat-berjalan-kaki/1612942.html. Pada: 17
Juli 2013.
Wade, C & Tavris, C. (2007). Psychology, edition. Alih Bahasa Padang Mursalin
dan Dinastuti. Psikologi edisi ke-9. Jakarta: Erlangga.
Willis, Sofyan S. (2010). Remaja & Masalahnya.Bandung: Alfabeta.
Wulandari, Yunia. (2013). Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan
Survival And Safety Skills Peserta Didik. Skripsi UPI:Tidak diterbitkan.
WBP. (2012). Polda Metro: Kenakalan Remaja Meningkat Pesat, Perkosaan
Menurun.
[online]
dirujuk
dari:
http://m.beritasatu.com/megapolitan/89874-polda-metro-kenakalanremajameningkat-pesat-perkosaan-menurun.html [28 Desember 2012].
Yusuf, Syamsu. (2009a). Mental Hygiene. Bandung: Maestro.
Yusuf, Syamsu. (2009b). Program bimbingan dan konseling di sekolah. Bandung:
Rizqi Press.
Yusuf, S. (2011). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: Rosdakarya.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A. Juntika. (2009). Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Rosda.
Haeni Sari Purwanti, 2016
KECENDERUNGAN SURVIVAL AND SAFETY SKILLS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ahman. (2011). “Konsep dasar bimbingan dan konseling perkembangan” dalam
bimbingan dan konseling berbasis kompetensi. Jakarta: Rajawali Pers.
Agustiani, Hendriati. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung: Refika Aditama.
American School Counselor Association. (2008). ASCA National Standard for
Students. Alexandria.
American School Counselor Association. (2004.) ASCA National Standards for
Students. Alexandria, VA: Author.
Andria, Charles. (2009). Perbedaan Jenis Coping Stress Pada Remaja Awal yang
Mengalami Konflik Interpersonal dengan Orangtua Berdasarkan Urutan
Kelahiran. Thesis Unika Atma Jaya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2008). Penataan Pendidikan
Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam jalur
Pendidikan Formal.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Azwar, Saifuddin. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Connecticut School Counselor Association. (2000). Connecticut Comprehensive
School Counseling Program. The Connecticut State Department of
Education.
Connecticut State Department of Education. 2009. Comprehensive School
Counseling. Division of Family and Student Support Services.
Craven, R. F. & Himle, C. J. (2003). Acute and Postoperative Pain. Philadelphia:
Lippincott.
Desmita. (2005). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Fadhly, Arief Tegal. (2012). Marak perkosaan Remaja, Peran Guru BP Perlu
Digalakkan.
[online]
dirujuk
dari
http://jakarta.okezone.com/read/2012/10/11/500/702196/marak-perkosaanremaja-peran-guru-bp-perlu-digalakkan. [15 Oktober 2012].
87
Haeni Sari Purwanti, 2016
KECENDERUNGAN SURVIVAL AND SAFETY SKILLS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88
Gilham, B. & Thomson, J. A. 1996. The Challenge of Child Safety Research.
Dalam B. Gilham & J.A. Thomson (Ed). Child Safety: Problem and
Prevention from Preschool to Adolescene (pp. 1-11). London: Routhlege.
88
88
Hurlock, E. B. (1980). Developmental psychology: a lifespan approach. Alih
bahasa. Istiwidayanti & Soedjarwo. Psikologi perkembangan: pendekatan
sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kathryn & Gerald, David. 2011. Konseling Anak-anak Panduan Praktis.
Kuschithawati, S. Dkk. 2007. Faktor Risiko Terjadinya Cedera pada Anak Usia
Sekolah Dasar. Berita Kedokteran masyarakat Vol. 23 No. 3.
Kusmiyati. (2013). Berbagai Perilaku Kenakalan remaja yang Mengkhawatirkan.
[online].
http://health.liputan6.com/read/688614/berbagai-perilakukenakalan-remaja-yang-mengkhawatirkan?p=1 [10 September 2013].
Leach, John. (1994). Survival Psychology. London: Macmillan Press LTD.
Myrick, R. D. (2003). Developmental guidance and counseling: a practical
approach. (edisi keempat). Minneapolis: Educational Media Corporation.
Novianti, Langgersari Elsari. (2009). Gaya Berpakaian Remaja. Makalah
Universitas Padjajaran: tidak diterbitkan.
Nurihsan, Juntika A. & Agustin, Mubiar.(2011). Dinamika Perkembangan Anak
dan Remaja.Bandung: PT Refika Aditama.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tanggal 23 Mei
2006 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA/MA/SMALB*/Paket C.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Potter & Perry. (1997). Fundamental of nursing: concept, process, and practice
4th. Ed. Mosby Year Book Inc.
Putri, Vany D. (2015). Layanan dasar bimbingan dan konseling untuk
peningkatan survival and safety skills siswa. PPB FIP UPI.
Rahmantyo, T. Y. F. (2012). Upaya peningkatan kemampuan resolusi konflik
melalui bimbingan kelompok bagi siwa kelas X logam SMK Negeri 1
Kalasan. Thesis UNY.
Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rice, F. P. (1996) The adolescent: development, relathionship, and culture
massachusetts: Allyn and Bacon.
89
Rohayati, Iceu. (2011). Program Bimbingan Teman Sebaya untuk Meningkatkan
Percaya Diri Siswa. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Roizen, et al. (2012). Menjadi Remaja Sehat. Bandung: Qanita.
Rumayanti, Anggi. (2014). Profil Survival and Safety Skills Remaja dan
Implikasinya terhadap Bimbingan dan Konseling. Skripsi Universitas
Pendidikan Indonesia.
Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan konseling kelompok di sekolah (metode,
teknik, dan aplikasi). Bandung: Rizqi Press.
Sandy, W. (2012). Tingkat Pengetahuan tentang Keselamatan Diri pada Siswa di
Sekolah. Fakultas Ilmu Kebidanan Universitas Indonesia. depok: tidak
diterbitkan.
Santrock, John W. (2003). Adolesence sixth edition. Alih Bahasa: Adelar &
Saragih. Adolescene edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W. (2012). Life Span Development: Perkembangan Masa-Hidup.
Alih Bahasa oleh Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.
Strasser, et al. (1981). Fundamentals of Safety Education. New York: Macmillan
Publishing.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Umu.
Strasser. et al. (1981). Fundamentals of safety education. New York: Macmillan.
Subino. (1987). Konstruksi dan analisis tes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Suherman, Uman. (2009). Manajemen bimbingan dan konseling. Bandung: Rizqi
Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosda.
Sunardi. 2010. Latihan asertif. PLB FIP UPI.
Swanson. (2007). Adolescence. USA: Allegheny General Hospital, Pittsburgh.
Haeni Sari Purwanti, 2016
KECENDERUNGAN SURVIVAL AND SAFETY SKILLS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
90
Sumargi, A. Dkk. (2005). Apa yang diketahui anak-anak sekolah dasar tentang
keselamatan dirinya. INSAN Vol. 7 No. 3.
Suryabrata, S. (1999). Metodologi penelitian. Jakarta: Grafindo.
Syamsudin, Abin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
UNICEF. (2011). The State of the world’s children 2011 (Adolescence an age of
opportunity).New York: Division of Communication UNICEF.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung : UPI.
VOA Indonesia. (2013). Remaja Sering Abaikan Keselamatan Saat Berjalan
Kaki. [online] dirujuk dari:http://www.voaindonesia.com/content/remajasering-abaikan-keselamatan-saat-berjalan-kaki/1612942.html. Pada: 17
Juli 2013.
Wade, C & Tavris, C. (2007). Psychology, edition. Alih Bahasa Padang Mursalin
dan Dinastuti. Psikologi edisi ke-9. Jakarta: Erlangga.
Willis, Sofyan S. (2010). Remaja & Masalahnya.Bandung: Alfabeta.
Wulandari, Yunia. (2013). Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan
Survival And Safety Skills Peserta Didik. Skripsi UPI:Tidak diterbitkan.
WBP. (2012). Polda Metro: Kenakalan Remaja Meningkat Pesat, Perkosaan
Menurun.
[online]
dirujuk
dari:
http://m.beritasatu.com/megapolitan/89874-polda-metro-kenakalanremajameningkat-pesat-perkosaan-menurun.html [28 Desember 2012].
Yusuf, Syamsu. (2009a). Mental Hygiene. Bandung: Maestro.
Yusuf, Syamsu. (2009b). Program bimbingan dan konseling di sekolah. Bandung:
Rizqi Press.
Yusuf, S. (2011). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: Rosdakarya.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A. Juntika. (2009). Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Rosda.
Haeni Sari Purwanti, 2016
KECENDERUNGAN SURVIVAL AND SAFETY SKILLS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu