Implementasi Algoritma Kriptografi RC5 dan Metode Steganografi Least Significant Bit (LSB) Dalam Pengamanan File Teks

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Algoritma
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma.
Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai
salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah
untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah,
pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang
dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun
algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut
bukanlah algoritma yang baik (Handrizal & Zarlis, 2008).

2.2. Kriptografi
Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani: “cryptós” artinya “secret”
(rahasia), sedangkan “gráphein” artinya “writing” (tulisan). Jadi, kriptografi berarti
“secret writing” (tulisan rahasia). Ada beberapa definisi kriptografi yang telah
dikemukakan di dalam berbagai literatur. Definisi yang dipakai di dalam buku-buku
yang lama (sebelum tahun 1980-an) menyatakan bahwa kriptografi adalah ilmu dan
seni untuk menjaga kerahasian pesan dengan cara menyandikannya ke dalam bentuk

yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya (Munir, 2006). Kriptografi juga diartikan
sebagai ilmu mengenai teknik enkripsi dimana data diacak menggunakan suatu kunci
enkripsi menjadi sesuatu yang sulit dibaca oleh seseorang yang tidak memiliki kunci
dekripsi. Dekripsi menggunakan kunci dekripsi mendapatkan kembali data asli. Proses
enkripsi dilakukan menggunakan suatu algoritma dengan beberapa parameter
(Kromodimoeljo, 2010).

Universitas Sumatera Utara

7

Pada kriptografi, pesan asli disebut plaintext dan pesan yang disamarkan
disebut ciphertext. Proses menyamarkan plaintext menjadi ciphertext disebut enkripsi.
Sedangkan proses untuk mengubah ciphertext kembali menjadi plaintext disebut
dekripsi (Mollin, 2007). Skema rangkaian proses enkripsi dan dekripsi ditunjukkan
secara umum pada Gambar 2.2.
Kunci

Kunci


Plaintext

Ciphertext

Plaintext
Enkripsi

Dekripsi

Gambar 2.1. Skema Proses Enkripsi dan Dekripsi (Munir, 2006)

2.2.1. Algoritma RC5
Algoritma RC5 adalah algoritma block cipher yang dirancang oleh Profesor Ronald L.
Rivest dari MIT dan dipublikasikan pertama pada Desember 1994. RC5 memiliki
ukuran blok (32, 64, 128 bits), ukuran key (0 - 2040 bits) dan round (0 - 255).
Parameter pilihan yang paling disarankan adalah menggunakan 64 bits block size,
128-bit key dan 12 round.secara ringkas algoritma bekerja dengan penambahan
modulus 2w, melakukan XOR dan melakukan rotasi x kekiri dengan jumlah y bit.
Semakin besar round maka semakin besar tingkat keamanannya (Saputra & Tinaliah,
2009). Algoritma RC5 terdiri dari 3 komponen, yaitu:

1. Key expansion algorithm
2. Encryption algorithm
3. Decryption algorithm

2.2.1.1 Key Expansion Algorithm
Key Expansion Algorithm , yaitu algoritma yang digunakan untuk membangun tabel

kunci S (Rhee, 2003). Dalam Key expansion algorithm, terdapat 3 langkah yang harus
dilakukan yaitu:

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

8

a) Pembuatan array L[0,1..c-1]
Algoritma :
c = b/u;
for i = b – 1 downto 0 do
L[i/u] = ( L[i/u]