PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF INQUIRING MINDS WANT TO KNOW GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PAD SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012 2013 | Lestari | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2911 6518 1 SM
Jupe UNS, Vol 2, No 2, Hal 11 s/d 25
Eling Titi Lestari, Penerapan Model Pembelajaran Aktif Inquiring Minds Want To Know
Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pad Siswa Kelas X Akuntansi Smk Murni 2
Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. November, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF INQUIRING MINDS WANT TO
KNOW GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PAD SISWA
KELAS X AKUNTANSI SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Eling Titi Lestari, Sukirman, Nurhasan Hamidi
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
E-mail elingtitilestari@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi
belajar Akuntansi melalui model pembelajaranaktif Inquiring Minds Want To
Knowpadasiswakelas X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta TahunAjaran
2012/2013.Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (classroom
action research).Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK Murni 2
Surakarta yang berjumlah 21 siswa.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase
tingkat kemampuan afektif, psikomotorik, dan kognitif siswa. Rata-rata persentase tingkat
kemampuan afektif siswa pada siklus I sebesar 69,29% menjadi 78,10% pada siklus II terjadi
peningkatan sebesar 8,81%. Persentase tingkat kemampuan psikomotorik siswa 70,24% pada
siklus I menjadi 77,38% pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 7,14%. Rata-rata nilai
tingkat kemampuan kognitif siswa 69,42 pada siklus I menjadi 77,90 pada siklus II terjadi
peningkatan sebesar 8,48. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran aktif Inquiring Minds Want To Know dapat meningkatkan
prestasi belajar akuntansi (baik proses maupun hasil). Hal tersebut terefleksi dari beberapa
indikator penilaian kemampuan siswa yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya.
Kata kunci: pembelajaran aktif, Inquiring Minds Want To Know, prestasi belajar akuntansi.
ABSTRACT
The objective of research was to find out whether or not there is an improvement of
Accounting learning achievement through inquiring minds want to know type of active
learning model in the X Accounting graders of SMK Murni 2 Surakarta in the school year of
2012/2013. This study employed a Classroom Action Research (CAR). The subject of
research was the X Accounting graders of SMK Murni 2 Surakarta consisting of 21 students.
The result of research showed the increased percentage of affective, psychomotor, and
cognitive ability levels among the students. The mean percentage affective level was 69.29%
in cycle I and 78.10% in cycle II, increasing by 8.81%. The mean percentage of psychomotor
ability was 70.24% in cycle I and 77.38% in cycle II, increasing by 7.14%. The mean
percentage of cognitive ability was 69.42% in cycle I and 77.90% in cycle II, increasing by
8.48%. Considering the research conducted, it could be concluded that the inquiring minds
want to know type of active learning model use could improve the accounting learning
achievement (either process or product). It was reflected on several indicators of student
ability assessment improving in each cycle.
Keywords: active learning, inquiring minds want to know, accounting learning achievement.
11
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
kelas adalah faktor lingkungan belajar,
PENDAHULUAN
Zaman
modern
ini,
salah satunya yaitu model pembelajaran.
masalah pendidikan merupakan suatu hal
Model pembelajaran merupakan salah satu
yang sangat penting untuk diperhatikan
cara
karena pendidikan merupakan salah satu
menyampaikan materi pelajaran kepada
faktor yang mendorong kemajuan suatu
siswa dengan maksud untuk mempermudah
bangsa.
kualitas
siswa dalam menerima materi pelajaran
sumber daya manusia suatu bangsa tidak
sehingga dapat mencapai tujuan belajar
akan mampu bersaing di era globalisasi
yang telah di-rencanakan dengan optimal
ini dan abad mendatang merupakan suatu
akan tetapi pada kenyataannya saat ini
tantangan bagi generasi yang akan datang,
masih banyak guru yang menggunakan
terutama bagi bangsa Indonesia dalam
pembelajaran kon-vensional dalam proses
mencapai tujuan pendidikan nasional.
pembelajarannya.
Tanpa
sekarang
pendidikan
yang
Salah satu cara untuk mewujudkan
digunakan
guru
untuk
Berdasarkanhasilwawancaradanpe
tujuan pendidikan nasional adalah melalui
ngamatanmetode
proses kegiatan belajar mengajar. Proses
yang selama ini digunakan oleh guru
terjadinya interaksi antara siswa dengan
akuntansi di SMK Murni 2 Surakarta yaitu
guru di sekolah dalam rangka mencapai
metode ceramah, tanya jawab, latihan dan
tujuan pendidikan nasional disebut dengan
penugasan.
pembelajaran.
merupakan
ketika proses pembelajaran berlangsung
bagian dari pendidikan yang di dalamnya
adalah rasa ingin tahu siswa terhadap mata
terdapat berbagai unsur pembelajaran antara
pelajaran akuntansi kurang. Hal tersebut
lain siswa, guru, tujuan, materi pelajaran,
tampak pada tingkah laku siswa dalam
metode, media, evaluasi, sarana prasarana,
mengikuti proses pembelajaran, seperti ada
dan lingkungan belajar. Semua unsurpem-
beberapa siswa yang tidak memperhatikan
belajaran tersebut saling berinteraksi dan
penjelasan dari guru, mengobrol dengan
mempengaruhi prestasi belajar siswa di
teman, mengantuk dan kurang bersemangat
sekolah, tanpaadanya unsur pembelajaran
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,
tersebutproses
namun ada sebagian siswa yang dapat
Pembelajaran
pembelajaran
akan
sulit
mencapai hasil yang optimal dantidak dapat
memahami
berlangsung secara efektif dan efisien.
dengan
Faktor
dominan
yang
pembelajaranakuntansi
Permasalahan
mata
metode
yang
pelajaran
timbul
akuntansi
pembelajaran
yang
diterapkan oleh guru, akan tetapi ada juga
mempengaruhi prestasi belajar siswa di
sebagian
12
besar
siswa
mengemukakan
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
bahwa
mata
pelajaran
akuntansi
solusinya adalah rendahnya prestasi belajar
membosankan, sulit dan membingungkan
siswa.Usaha
sehingga rasa ingin tahu mereka terhadap
masalahan dalam kegiatan belajar meng-
mata pelajaran akuntansi menjadi kurang.
ajar tersebut adalah guru harus pandai
Rasa ingin tahu siswa terhadap mata
menciptakan
pelajaran akuntansi merupakan hal yang
menyenangkan serta mempertimbangkan
sangat penting dalam proses pembelajaran
pemakaian metode dan model pembelajaran
akuntansi karena dengan rasa ingin tahu
yang sesuai dengan materi pelajaran dan
siswa yang tinggi terhadap mata pelajaran
keadaan
akuntansi men-dorong siswa untuk tetap
pembelajaran aktif dalam kegiatan belajar
terus belajar dan aktif mencari tahu
mengajar
informasi/pengetahuan
mempermudah
proses
ditemukan jawabannya dan hal tersebut
sehingga
mencapai
akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
optimal.
yang
belum
untuk
mengatasi
suasana
siswanya.
sangat
dapat
per-
belajar
yang
Penggunaan
model
diperlukan
untuk
pembelajaran,
hasil
yang
siswa di kelas. Hal ini terbukti dari prestasi
Salah satu model pembelajaran
belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK
yang dapat digunakan untuk mengatasi
Murni 2 Surakarta yang masih rendah,
permasalahan
yakni
mengajar di kelas X akuntansi SMK Murni
hasil
ulangan
siswa
yang
kegiatan
2
tahu tinggi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
belajar mengajar mendapatkan nilai di atas
To Know.
yaitu
sekitar
siswa)sedangkan
32%
siswa
(8
orang
yang
tidak
adalah
belajar
memperhatikan dan memiliki rasa ingin
KKM
Surakarta
dalam
Berdasarkan
penerapanmodel
latar
belakang
masalah yang telah diuraikan di atas, maka
memperhatikan dan rasa ingin tahunya
mengambil
rendah mendapatkan hasil yang kurang
PembelajaranAktif
memuaskan yakni nilainya di bawah KKM
Want To Know Guna Meningkatkan
sekitar 68% (13 orang siswa). Keadaan ini
Prestasi
menimbulkan suasana pembelajaran yang
SiswaKelas X AkuntansiSMK Murni 2
kurang kondusif dalam proses pembelajar-
Surakarta TahunAjaran 2012/2013.”
an akuntansi yang berlangsung.
judul:
Belajar
Rumusan
Berdasarkan hasil wawancara dan
“PenerapanModel
Inquiring
Minds
Akuntansi
masalah
Pada
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
pengamatan tersebut masalah yang terjadi
“Apakah penerapan model pembelajaran
dan yang paling penting untuk dicari
aktif Inquiring Minds Want To Know dapat
13
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
meningkatkan prestasi belajar akuntansi
sendiri konsep yang dibutuhkan. Model
pada siswa kelas X Akuntansi SMK Murni
pembelajaran
2 Surakarta TahunAjaran 2012/2013?”
kebebasan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
ini
pada
menyampaikan
juga
memberikan
peserta
semua
didik
untuk
gagasan
dan
meningkatkan prestasi belajar akuntansi
pengetahuan awal yang dimilikinya tanpa
melalui penerapan model pembelajaran
menyalahkan
aktif Inquiring Minds Want To Know pada
pembelajaran ini cocok diterapkan pada
siswa kelas X Akuntansi SMK Murni 2
mata pelajaran akuntansi karenapada mata
Surakarta TahunAjaran 2012/2013.
pelajaran ini siswa dituntut untuk tidak
Model
Model
ini
hanya memiliki keterampilan dalam hal
merupakan model pembelajaran yang dapat
pencatatan dan perhitungan akan tetapi juga
merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap
memiliki
mata pelajaran akuntansi dan mendorong
keterampilan
siswa untuk tetap terus belajar dan aktif
setahap demi setahap dengan merangsang
mencari tahu informasi/pengetahuan yang
rasa ingin tahu siswa terhadap mata
belum ditemukan jawabannya yang hal
pelajaran
tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi
memiliki gambaran manfaat mata pelajaran
belajar siswa di kelas selain itu, melalui
akuntansi yang didapatkan di sekolah dan
model pembelajaran ini siswa dapat belajar
penerapannya di dunia kerja.
untuk
pembelajaran
jawabannya.
mengemukakan
pendapat
dan
keterampilan
logika
ini
akuntansi
Kerangka
dimana
dapat
sehingga
pemikiran
siswa
dalam
penelitian
di-harapkan pola berfikir siswa menjadi
masalahan yang terjadi di SMK Murni 2
berkembang
meningkatkan
Surakarta khususnya yang berkaitan dengan
prestasi belajar. Menurut Zaini, dkk (2002),
pencapaian prestasi belajar siswa yang
“Model pembelajaran Inquiring Minds
tidak
Want
yang
akuntansi. Hal ini disebabkan oleh be-
merangsang rasa ingin tahu peserta didik
berapa hal yaitu banyak siswa yang
dengan meminta mereka untuk membuat
mengalami kesulitan dalam memahami
perkiraan-perkiraan tentang suatu topik
pelajaran akuntansi, siswa merasa sulit
atau suatu pertanyaan” (hlm.28). Kelebihan
mengerjakan soal mata pelajaran akuntansi,
model pembelajaran ini adalah siswa diajak
guru
untuk tidak hanya menerima pelajaran akan
pembelajaran yang konvensional dan belum
tetapi proses mencari dan menemukan
sesuai dengan kondisi siswa yang memiliki
To
Know
dapat
adalah
teknik
14
optimal
masih
sebagai
dilatih
memecah-kan persoalan yang ada sehingga
dan
ini
logika,
pada
berikut:per-
mata
menggunakan
pelajaran
model
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu,
tersebut
guru perlu melakukan inovasi dalam proses
prestasi belajar siswa di kelas, selain itu
pembelajaran
meningkatkan
melalui model pembelajaran ini siswa dapat
pemahaman dan prestasi belajar siswa pada
belajar untuk mengemukakan pendapat dan
mata pelajaran akuntansi. Oleh karena itu,
me-mecahkan persoalan yang ada sehingga
diperlukan berbagai upaya yang harus
diharapkan pola berfikir siswa menjadi
dilakukan
berkembang
untuk
untuk
pembelajaran
mencapai
yang
telah
tujuan
ditetapkan
prestasi
akan
ber-pengaruh
dan
belajar.
dapat
Dalam
terhadap
meningkatkan
model
pem-
dengan
belajaran aktif Inquiring Minds Want to
menerapkan model pembelajaran yang
Know, siswa tidak hanya menerima pel-
sesuai dengan kondisi siswa, materi dan
ajaran akan tetapi proses mencari dan
lingkungan pendidikan. Pemilihan model
menemukan sendiri konsep yang dibutuh-
yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa
kan, selain itu, juga memberikan ke-
akan sangat ber-pengaruh bagi siswa dalam
bebasan pada siswa untuk menyampaikan
memahami setiap materi pelajaran karena
semua gagasan dan pengetahuan awal yang
semakin sesuai model pembelajaran yang
dimilikinya
diterap-kan oleh guru dalam pembelajaran,
jawabannya, sehingga rasa ingin tahu siswa
maka siswa akan lebih mudah dalam me-
pada mata pelajaran akuntansi meningkat
mahami setiap materi yang dipelajarinya,
dan diharapkan pemahaman siswa menjadi
sehingga semakin optimal prestasi belajar
lebih tertanam. Dengan demikian, siswa
yang diperoleh siswa. Untuk itu, peneliti
dapat mengoptimalkan prestasi belajar
memilih menerapkan model pembelajaran
sesuai kemampuan masing-masing siswa.
sebelumnya
antara
lain
yaitu
aktif Inquiring Minds Want To Know
sebagai
alternatif
untuk
tanpa
menyalahkan
Hipotesis dalam penelitian ini
meningkatkan
adalah: “Penerapan Model Pembelajaran
prestasi belajar akuntansi dalam rangka
Aktif Inquiring Minds Want To Know
meningkatkan kualitas pendidikan di dalam
Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
kelas. Model pembelajaran ini merupakan
Kelas X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta
model
Tahun Ajaran 2012/2013”
pembelajaran
yang
dapat
merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap
METODE PENELITIAN
mata pelajaran akuntansi dan mendorong
Penelitian ini menggunakan metode
siswa untuk tetap terus belajar dan aktif
penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian
mencari tahu informasi/pengetahuan yang
ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara
belum ditemukan jawabannya yang
guru kelas, peneliti dan melibatkan siswa.
hal
15
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
Prosedur penelitian meliputi tahap: 1)
dari tes formatif dan dilakukan dengan
pengenalan masalah, 2) persiapan tindakan,
mengunakan
3)
4)
Analisis data kualitatif dilakukan dalam
implementasi tindakan, 5) pengamatan dan
tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan
6) penyusunan laporan. Proses penelitian
data, dan penyimpulan hasil analisis.
penyusunan
rencana
tindakan,
ini dilaksanakan dalam dua siklus yang
statistik
Dalam
sederhana,
penelitian
ini
2)
tingkat
masing-masing siklus terdiri empat tahap:
prestasi belajar siswa dilihat dari tiga aspek
1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan
kemampuan
tindakan, 3) observasi dan interpretasi dan
ketercapain kinerja dalam penelitian ini
4) analisis dan refleksi. Siklus I di-
yaitu: 1) Kemampuan afektif siswa 75%
laksanakan dalam tiga kali pertemuan
diamati dari siswa yang aktifberpendapat,
dengan alokasi waktu 6x45 menit dan
menjawab
siklus II dilaksanakan dalam tiga kali
seringnya bertanya pada saat kegiatan
pertemuan dengan alokasi waktu 6x45
belajar
menit. Penelitian tindakan kelas ini di-
menggunakan
lakukan pada kelas X Akuntansi di SMK
Kemampuan psiko-motorik siswa 75%
Murni 2 Surakarta.
diamati dari ketepatan siswa mengerjakan
Jenis data pada penelitian ini
adalah
data
kuantitatif
dan
siswa.
Presentase
pertanyaan
mengajar
dari
guru,
ber-langsung
lembar
target
dan
dengan
pengamatan,
2)
soal latihan dan dengan menggunakan
data
lembar pengamatan pada saat kegiatan
kualitatif.Sumber data yang digunakan
belajar
dalam penelitian ini adalah siswa dan
Kemampuan kognitif siswa 75% diukur
dokumen. Teknik pengumpulan data yang
dari kemampuan siswa dalam menyerap
diguna-kan
2)
dan memahami mata pelajaran akuntansi
Teknik evaluasi/ Tes, 3) Dokumentasi, 4)
melalui tes pada setiap akhir siklus
Metode wawancara.
denganbatas kriteria ketuntasan minimal
yaitu:
1)
Pengamatan,
Uji Validitas data pada penelitian
(KKM)
mengajar
yaitu 72,
berlangsung,
sesuai
3)
denganbatas
ini menggunakan triangulasi.Triangulasi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) diSMK
yang digunakan dalam penelitian ini
Murni 2 Surakarta.
adalah triangulasi sumber dan analytic
PEMBAHASAN
triangulation. Teknik analisis data dalam
Berdasarkan hasil survey awal
penelitian ini yaitu 1) Teknik analisis data
yang telah dilakukan permasalahan yang
kuantitatif yang digunakan untuk meng-
timbul ketika proses pembelajaran ber-
olah hasil belajar siswa yang diperoleh
langsung adalah rasa ingin tahu siswa ter-
16
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
hadap mata pelajaran akuntansi kurang.
Kemampuan afektif yang diamati pada
Rasa ingin tahu siswa terhadap mata
penelitian ini terdiri dari lima aspek yaitu
pelajaran akuntansi merupakan hal yang
mengajukan per-tanyaan, mengemukakan
sangat penting dalam proses pembelajaran
pendapat,
akuntansi karena dengan rasa ingin tahu
kelompok, men-jawab pertanyaan dalam
siswa yang tinggi terhadap mata pelajaran
diskusi kelompok dan kemandirian dalam
akuntansi mendorong siswa untuk tetap
mengerjakan soal. Sedangkan ke-mampuan
terus
psikomotorik
belajar
dan
aktif
informasi/pengetahuan
mencari
yang
belum
interaksi
dalam
diamati
melalui
diskusi
aspek
ketepatan dalam mengerjakan soal.
ditemukan jawabannya dan hal tersebut
Kegiatan yang dilakukan pada
akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
tahap perencanaan siklus I adalah: 1)
siswa di kelas.
mendiskusikan
Berdasarkan
pembelajaran
ter-
akuntansi pada kompetensi dasar jurnal
sebut, maka dilakukan penerapan model
khusus menggunakan model pem-belajaran
pembelajaranaktif Inquiring Minds Want
aktif Inquiring Minds Want To Know, 2)
To Know pada proses pembelajaran dengan
menyusun
dua siklus. Dimana, pada siklus I dengan
Pembelajaran (RPP) untuk materi jurnal
materi jurnal khusus yang terdiri dari tiga
khusus dengan model pembelajaran aktif
kali pertemuan yaitu 6x45 menit.Dalam
Inquiring Minds Want To Know, 3)
penelitian ini pencapaian hasil belajar siswa
menyusun instrumen penelitian berupa
dinilai dari tiga kemampuan belajar siswa
instrumen penilaian afektif siswa, in-
yaitu
strumen penilaian psikomotorik siswa, dan
kemampuan
permasalahan
skenario
afektif, kemampuan
Rencana
psikomotorik, dan ke-mampuan kognitif
instrumen
siswa
Instrumen penilaian kognitif siswa ber-asal
dengan
indikator
ketercapaian
masing-masing75%.Ke-mampuan
afektif
observasi
selama
kognitif
siswa.
dari hasil evaluasi/tes akhir siswa yang
dan psikomotorik di-ukur menggunakan
lembar
penilaian
Pelaksanaan
dilakukan selama pelaksanaan siklus I.
proses
Hasil pelaksanaan siklus I yaitu:
pembelajaran dengan target ketercapaian
penerapan
masing-masing
Sedangkan
Inquiring Minds Want To Know belum
kemampuan kognitif siswa diukur melalui
berhasil meningkatkan kemampuan afektif,
tes evaluasi pada akhir siklus I dan siklus II
kemampuan psikomotorik dan kemampuan
yang mengacu pada ketercapaian KKM
kognitif siswa karena pre-sentase yang
pada mata pelajaran akuntansi yaitu 72.
diperoleh pada tiap indikator kemampuan
75%.
17
model
pembelajaran
aktif
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
siswa belum sesuai dengan presentase
ngemukakan pendapat 77,38%, interaksi
indikator yang ditetapkan. Kemampuan
dalam diskusi kelompok 78,57%, men-
afektif siswa yaitu meng-ajukan pertanyaan
jawab pertanyaan dalam diskusi kelompok
70,24%,
pendapat
76,19%, kemandirian dalam mengerjakan
67,86%, interaksi dalam diskusi kelompok
soal 79,76%. Kemampuan psikomotorik
69,05%,
dalam
siswa yaitu ketepatan siswa dalam me-
diskusi kelompok 66,67%, kemandirian
ngerjakan soal 77,38%. Sedangkan ke-
dalam
72,62%.
mampuan kognitif siswa 77,90%. Dengan
Kemampuan psikomotorik siswa yaitu
demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya
ketepatan siswa dalam mengerjakan soal
penerapan
70,24%. Sedangkan kemampuan kognitif
Inquiring Minds Want To Knowdapat
siswa 52,38%.
meningkatkan prestasi belajar siswa yang
mengemuka-kan
menjawab
pertanyaan
mengerjakan
soal
model
pembelajaran
aktif
Berdasarkan hasil refleksi yang
dinilai dari tiga kemampuan siswa yaitu
dilakukan pada siklus I dapat diketahui
kemampuan afektif, psikomotorik, dan
bahwa penerapan model pembelajaran aktif
kognitif siswa.
Inquiring Minds Want To Know belum
Prestasi belajar siswa yang dinilai
berhasil. Oleh karena itu, perlu dilakukan
dari tiga kemampuan siswa yaitu ke-
tindakan siklus II. Kegiatan perencanaan
mampuan
yang dilakukan pada siklus II sama dengan
kognitif siswa mengalami peningkatan pada
siklus I, hanya terdapat perbedaan yaitu (1)
siklus II. Hal ini dapat dilihat dari indikator
Materi yang digunakan pada siklus II
ketercapaian yaitupada ke-mampuan afektif
adalah kertas kerja perusahaan dagang, (2)
siswa aspek yang dinilai adalah keaktifan
Pada
perbaikan
siswa dalam mengajukan pertanyaan pada
pelaksanaan tindakan yang didasarkan pada
siklus I dengan persentase 70,24%. Pada
hasil analisis dan refleksi siklus I.
siklus II meningkat dengan persentase
siklus
II
dilakukan
Hasil pelaksanaan siklus II yaitu:
penerapan
model
pembelajaran
aktif
afektif,
psikomotorik,
dan
78,57%
,peningkatan
tersebut
sebesar
8,33%.
Keaktifan
siswa
dalam
Inquiring Minds Want To Knowberhasil
mengemukakan pendapat pada siklus I
meningkatkan prestasi belajara siswa yang
dengan persentase 67,86%. Pada siklus II
dinilai dari tiga kemampuan siswa yaitu
meningkat
kemampuan
dan
peningkatan tersebut sebesar 9,52%. Ke-
kognitif. Kemampuan afektif siswa yaitu
aktifan siswa dalam interaksi diskusi
mengajukan
kelompok pada siklus I dengan persentase
afekti,
psikomotorik
pertanyaan
78,57%,
me-
18
dengan
persentase
77,38%,
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
69,05%. Pada siklus II meningkat dengan
yaitu 75%. Berikut uraian penjelasan hasil
per-sentase 78,57%, peningkatan tersebut
keberhasilan penelitian ini:
sebesar
9,52%.Keaktifan
siswa
dalam
Indikator kemampuan afektif siswa
menjawab pertanyaan pada siklus I dengan
selama
persentase
66,67%.
II
dengan penerapan model pembelajaran
meningkat
dengan
76,19%,
aktif Inquiring Minds Want To Know ini
sebesar
meng-alami peningkatan sebesar 8,81%.
peningkatan
Pada
siklus
persentase
tersebut
9,52%.Kemandirian
siswa
dalam
Hal
proses
ini
pembelajaran
dapat
dilihat
akuntansi
dari
rata-rata
mengerjakan soal pada siklus I dengan
persentase pada capaian kemampuan afektif
persentase
72,62%.
II
siswa selama proses pembelajaran pada
meningkat
dengan
79,76%,
siklus I mencapai 69,29% dan pada siklus
7,14%.
II mencapai 78,10%. Kemampuan afektif
Kemempuan psikomotorik siswa yaitu
siswa dalam penelitian ini terdiri dari lima
ketepatan siswa dalam mengerjakan soal
aspek yang diukur yaitu meng-ajukan
pada siklus I dengan persentase 70,24%.
pertanyaan,
Pada siklus II meningkat dengan persentase
interaksi
77,38%. Peningkatan capaian penilaian
menjawab
psiko-motorik siswa yaitu sebesar 7,14%.
kelompok dan kemandirian dalam me-
Sedangkan kemampuan kognitif siswa
ngerjakan soal. Kelima aspek tersebut
yaituketuntasan prestasi belajar siswa pada
mengalami peningkatan pada setiap siklus.
peningkatan
Pada
siklus
persentase
tersebut
sebesar
mengemukakan
dalam
diskusi
pertanyaan
pen-dapat,
kelompok,
dalam
diskusi
siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak
Pada Aspek keaktifan siswa dalam
11 siswa dengan persentase sebesar 52,38%
mengajukan pertanyaan meningkat sebesar
dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10
8,33%, peningkatan ini terjadi karena
siswa dengan per-sentase sebesar 47,62%.
dengan menggunakan model pembelajaran
Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas
aktif Inquiring Minds Want To Know, guru
sebanyak
persentse
lebih banyak melakukan tanya jawab
sebesar 80,95% dan siswa yang tidak tuntas
dengan siswa sehingga siswa mempunyai
sebanyak
kesempatan lebih untuk mengajukan per-
17
4
siswa
siswa
dengan
dengan
persentase
sebesar 19,05%.
tanyaan kepada guru mengenai materi yang
Penelitian ini dapat dikatakan ber-
belum dipahami. Dengan lebih banyak
karena
ketercapaian
melakukan tanya jawab, akan menimbulkan
prestasi belajar siswa mencapai lebih dari
pertanyaan dan rasa ingin tahu yang lebih
target ketercapaian yang sudah ditentukan
besar dalam diri siswa terhadap apa yang
hasil
persentase
19
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
telah dipelajari sehingga siswa akan lebih
kelompok menjadi lebih hidup dan siswa
aktif dalam mengajukan pertanyaan dalam
yang kurang mengerti dapat mendiskusikan
mengikuti proses pem-belajaran di kelas.
dengan siswa yang lebih sudah mengerti
Pada aspek keaktifan siswa dalam
sehingga terjalin diskusi kelompok yang
mengemukakan pendapat selama proses
baik dan menyenangkan.
pembelajaran juga mengalami peningkatan
Pada
aspek
keaktifan
siswa
sebesar 9,52%. Peningkatan ini terjadi
menjawab pertanyaan dalam diskusi ke-
karena dengan menggunakan model pem-
lompok mengalami peningkatan yaitu se-
belajaran aktif Inquiring Minds Want To
besar 9,52%. Peningkatan ini terjadi karena
Know, guru lebih banyak melakukan tanya
pada proses pembelajaran dengan menerap-
jawab dengan siswa dan menggunakan
kan model pembelajaran aktif Inquiring
variasi diskusi kelompok, hal tersebut me-
Minds Want To Know, dalam diskusi
latih siswa untuk lebih aktif dalam meng-
kelompok setiap siswa dituntut untuk
ikuti proses pembelajaran di kelas, me-
mengetahui jawaban dari soal latihan yang
ningkatkan keberanian dan percaya diri
didiskusikan dengan kelompoknya masing-
siswa
mengungkapkan
masing dan dalam menjawab pertanyaan
pendapatuntuk memecahkan permasalahan
dari guru dilakukan secara acak sehingga
yang timbul dalam mempelajari akuntansi.
siswa menjadi lebih siap dalam menjawab
dalam
Pada aspek keaktifan siswa dalam
pertanyaan dari guru. Setelah siswa yang
interaksi diskusi kelompok mengalami pe-
ditunjuk
men-jawab
pertanyaan
ningkatan
memberikan
jawaban
diskusinya
yaitu
sebesar
9,52%.
Pe-
hasil
ningkatan ini terjadi karena pada proses
maka guru memberikan kesempatan kepada
pembelajaran dengan menerapkan model
siswa kelompok lainnya untuk memberikan
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
jawaban terkait jawaban temannya apakah
To Know, guru memberikan penjelasan
sudah benar atau belum, dengan keaktifan
bahwa dalam diskusi kelompok ini semua
siswa saling memberikan jawaban atas
siswa harus mengetahui jawaban soal
hasil diskusi yang telah didiskusikan maka
latihan yang didiskusikan karena dalam
kekatifan
siswa
dalam
menjawab
menjawab pertanyaan soal latihan di-
pertanyaan
dalam
diskusi
kelompok
lakukan secara acak jadi semua siswa harus
meningkat.
aspek
kemandirian
tahu jawaban yang telah di-diskusikan.
Pada
Dengan penjelasan yang di-berikan seperti
dalam
itu maka interaksi siswa dalam diskusi
peningkatan yaitu sebesar 7,14%. Pe-
20
mengerjakan
soal
siswa
mengalami
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
ningkatan ini terjadi karena pada proses
menjadi lebih aktif, dengan penerapan
pembelajaran dengan menerapkan model
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
Want To Know.
To Know, guru sering memberikan motivasi
Indikator
kemampuan
psiko-
dan pengarahan kepada siswa agar dalam
motorik siswa pada penelitian ini diukur
mengerjakan soal untuk mem-biasakan diri
melalui aspek ketepatan siswa dalam
mandiri dan tidak bergantung dengan orang
mengerjakan
lain dan juga guru meng-informasikan
penelitian ini, aspek psikomotorik siswa
bahwa siswa yang diketahui mencontek
yang diukur melalui ketepatan siswa dalam
pekerjaan
akan
mengerjakan soal mengalami peningkatan
motivasi,
pada setiap siklus yang dapat dilihat dari
dorongan dan aturan yang diberikan oleh
peningkatan persentase yang diperoleh
guru siswa menjadi lebih fokus dalam
pada siklus I dan II sebesar 7,14%.
memperhatikan penjelasan dari guru dan
Peningkatan
aktif
pem-
siswa terjadi karenadalam mengikuti proses
belajaran, hal ini yang membuat siswa
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
memiliki rasa percaya diri terhadap ke-
To Know konsep dan pemahaman siswa
mampuan yang dimilikinya untuk me-
terhadap materi pelajaran akuntansi yang
ngerjakan soal secara mandiri dan tidak lagi
diajarkan
mencontek
temannya.
mengerjakan soal siswa merasa percaya diri
Berdasarkan uraian tersebut, dapat di-
terhadap kemampuannya sendiri se-hingga
simpulkan
menerapkan
dalam soal yang diberikan guru dapat
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
diselesaikan dengan tepat. Jadi dapat
Want To Know dalam proses pembelajaran
disimpulkan bahwa penerapkan model
dapat meningkatkan kemampuan afektif
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
siswa, dimana proses pembelajaran ini
To
sejalan dengan pendapat Hamalik yang
akuntansi dapat meningkatkan kemampuan
menyatakan salah satu cara yang dilakukan
psikomotorik yang dimiliki oleh siswa.
dari
mendapatkan
dalam
temannya
nilai.
Dengan
mengikuti
pekerjaan
bahwa
tidak
proses
dari
dengan
Know,
soal.
Berdasarkan
kemampuan
meningkat
pada
psikomotorik
dan
proses
hasil
dalam
pembelajaran
guru untuk meningkatkan hasil belajar bagi
Indikator terakhir yang diukur yaitu
setiap siswa adalah dengan meng-aktifkan
kemampuan kognitif siswa diukur dengan
siswa dalam proses pembelajaran (2011).
ketuntasan hasil belajar siswa melalui tes
Siswa yang awalnya kurang aktif dan tidak
evaluasi
percaya diri selama proses pembelajaran
siklus.Ketuntasan hasil belajar siswa juga
21
pada
setiap
akhir
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
merupakan salah satu faktor yang me-
keterampilan proses dalam pembelajaran
mengaruhi
penelitian
yang berpengaruh nyata terhadap hasil
ini.KKM pada penelitian ini mengacu pada
belajar baik pada ranah kognitif dan
KKM yang telah ditentukan oleh sekolah
afektif.Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
yaitu 72 untuk pelajaran akuntansi. Pada
penelitian
penelitian ini ketuntasan hasil belajar
penelitian yang terdahulu karena dari
akuntansi siswa mengalami peningkatan.
penelitian terdahulu membuktikan bahwa
Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
akuntansi siswa yang mencapai 38,10%
Want to Know berpengaruh nyata terhadap
atau sebanyak 8 siswa pada saat pra-
hasil belajar baik pada ranah kognitif dan
tindakan. Selanjutnaya, pada siklus
I
afektif. Dengan demikian hasil penelitian
ketuntasan belajar akuntansi mencapai
ini dapat digunakan sebagai alternatif
52,38% atau 11 siswa, dan pada siklus II
model pembelajaran yang diterapkan dalam
persentase
proses pembelajaran untuk me-ningkatkan
keberhasilan
ketuntasan
hasil
belajar
akuntansi mencapai 80,95% atau 17 siswa.
ini
relevan
dengan
hasil
prestasi belajar siswa.
Peningkatan ketuntasan hasil belajar
Berdasarkan hasil tindakan sikus I
akuntansi siswa terjadi karena peningkatan
dan siklus II yang telah diuraikan di atas,
pemahaman
pelajaran
maka dapat diketahui bahwa penerapan
akuntansi yang telah dipelajarinya. Pe-
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
mahaman siswa meningkat terhadap materi
want To Know yang dilakukan oleh guru
pelajaran akuntansi karena selama proses
mata pelajaran akuntansi di kelas X
pembelajaran,
siswa
Akuntansi telah berhasil meningkatkan
terhadap mata pelajaran akuntansi me-
prestasi belajar akuntansi siswa. Dimana
ningkat. Peningkatan ketuntasan hasil bel-
pada proses pembelajaran akuntansi guru
ajar siswa pada penelitian ini, juga sejalan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
dengan hasil penelitian terdahulu, dimana
membangkitkan rasa ingin tahu siswa yang
pada penelitian yang telah dilakukan oleh
disesuaikan
Purbo (2012), Winarko (2011), Nurhastuti
siswa, sehingga siswa lebih aktif, lebih
(2012) yang menyatakan bahwa model
percaya diri dan rasa ingin tahu siswa
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
terhadap mata pelajaran akuntansi menjadi
to
meningkat yang hal tersebut dapat lebih
Know
siswa
ini
rasa
terhadap
ingin
mampu
tahu
menumbuhkan
dengan
dalam
belajar
motivasi, minat belajar serta pemahaman
memudahkan
konsep siswa yang dapat meningkatkan
materi pelajaran akuntansi. Hal ini sesuai
22
siswa
kebutuhan
memahami
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
dengan teori yang dikemukakan oleh
belajaran dikatakan berhasil apabila
Wardani (2010:8), bahwa pembelajaran
jadi perubahan perilaku yang positif pada
aktif terjadi saat siswa aktif terlibat, peduli
diri peserta didik seluruhnya atau setidak-
dan bertanggungjawab terhadap belajar
tidaknya sebagian besar 75% dan penelitian
siswa itu sendiri. Siswa didorong untuk
dapat dikatakan berhasil apabila masing-
berfikir, menganalisis, mengajukan pen-
masing
dapat,
mencapai target yang telah ditetapkan (hlm
menerapkan
pengetahuan
dan
ketrampilan siswa dan siswa tidak hanya
indikator
yang
diukur
ter-
telah
131).
sekedar menjadi pendengar pasif terhadap
Penelitian ini dikatakan berhasil
apa yang disampaikan oleh guru.
karena dapat meningkatkan prestasi belajar
Berdasarkan hasil observasi yang
akuntansi siswa yang dinilai dari masing-
dilakukan di kelas X Akuntansi sebelum,
masing kemampuan yang sudah mencapai
selama, dan sesudah siklus penelitian ber-
bahkan lebih dari target yang diharapkan
langsung diperoleh informasi bahwa rasa
dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
ingin tahu siswa meningkat, hal tersebut
ditunjukkan dengan siswa lebih aktif dan
senang dalam mengikuti proses pem-
SIMPULAN DAN SARAN
belajaran, sehingga prestasi belajar siswa
Berdasarkan analisis data dan pem-
juga meningkat.
bahasan yang telah dilakukan, secara ke-
Hasil penelitian ini juga sesuai
seluruhan penerapan model pembelajaran
dengan pendapat Mulyasa (2005) bahwa
aktif Inquiring Minds Want To Know dapat
kualitas pembelajaran atau pembentukan
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
kompetensi dapat dilihat dari segi proses
X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta. Hal
dan hasil. Dari segi proses pembelajaran
ini terbukti dari pencapaian prestasi belajar
atau pembentukan kompetensi dikatakan
siswa dalam penelitian ini yang dinilai dari
berhasil dan berkualiatas apabila seluruh-
tiga ranah penilaian kemampuan siswa
nya atau setidak-tidaknya sebagian besar
yaitu penilaian afektif siswa, penilaian
75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik,
psikomotorik siswa, dan penilaian kognitif
mental, maupun sosial dalam proses pem-
siswa.
belajaran, di samping menunjukkan ke-
Berdasarkan
penerapan
besar dan
sendiri.
Inquiring Minds Want To Know dapat
Sedangkan dari segi hasil, proses pem-
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
diri
23
pembelajaran
bahwa
gairahan belajar dan semangat belajar yang
rasa percaya
model
simpulan
aktif
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta maka
Berdasarkan simpulan yang telah
implikasi teoretis penelitian ini adalah hasil
dipaparkan di atas maka dapat dikemuka-
penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan
kan saran antara lain: untuk guru yang
sebagai
belum menerapkan model pembelajaran
dasar
dalam
pengembangan
penelitian tindakan kelas di berbagai
aktif
sekolah dan dapat dijadikan upaya bersama
belajaran aktif Inquiring Minds Want to
antara sekolah, guru dan peneliti yang lain
Know dalam pembelajaran dengan variasi
untuk meningkatkan hasil belajar secara
pembelajaran yang menarik sehingga dapat
menyeluruh. Selain itu dalam penelitian ini
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam
ditemukan konsep-konsep tentang upaya
memahami materi yang disajikan yang
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dengan
pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
variasi
belajar siswa.
diskusi
kelompok
yang dapat
dapat
menerapkan
model
pem-
meningkatkan prestasi belajar siswa dan
Sedangkan saran untuk siswa yaitu
mengarahkan siswa untuk tetap berfikir
harus memiliki kesadaran akan pentingnya
kritis,
proses
prestasi belajar dan harus berusaha untuk
pembelajaran. Untuk itu, penelitian ini
terus meningkatkan kemampuan yang di-
dapat dijadikan sebagai pedoman, masukan
milikinya dengan aktif dan memiliki rasa
berharga bagi guru, sekolah dan peneliti
ingin tahu yang tinggi dalam mengikuti
untuk meningkatkan hasil belajar secara
proses pembelajaran.
aktif
dalam
mengikuti
menyeluruh. Implikasi praktis penelitian ini
Selanjutnya, saran bagi sekolah
adalah hasil penelitian ini dapat digunakan
yaitu sekolah hendaknya mendorong dan
sebagai bahan pertimbangan bagi guru
membina guru untuk selalu menerapkan
untuk menerapkan model pem-belajaran
model
aktif Inquiring Minds Want To Know dalam
menumbuhkan keaktifan siswa dan rasa
kegiatan belajar mengajar. Diterapkannya
ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
yang
Want
pembelajaran.UCAPAN
To
Know
dapat
meningkatkan
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
siswa
terhadap
mata
diajarkan
yang
dalam
dapat
proses
TERIMA
KASIH
pembelajaran, me-ningkatkan rasa ingin
tahu
pembelajaran
Peneliti
pelajaran
memperoleh
banyak
bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan
akuntansi dan dapat me-ningkatkan prestasi
dariberbagai
pihak.
Oleh
karena
itu,
belajar siswa.
penelitimengucapkan terimakasih kepada:
Prodi Pendidikan Ekonomi, khususnya
24
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
BKK
Akuntansi,
pembimbing
bimbingdan
dalampenelitian
II
pembimbing
yang
telah
mengarahkan
ini
serta
I
PadaPelajaranBudidayaRumputLaut
. Diperoleh 22 Januari 2013
darihttp://journal.uny.ac.id/index.ph
p/jpv/article/download/1044/845
dan
mem-
peneliti
guru
mata
Sardiman A. 2004. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
pelajaranAkuntansi kelas X dan siswa
kelasX di SMK Murni 2 Surakarta,
Silberman, Mel. 2005. Active Learning.
Yogyakarta: YAPPENDIS.
terimakasih atas bantuannya,kerjasamanya
dan
dukungannya
selamamelakukan
Sudjana, N. 1991.Penilaian Hasil Proses
BelajarMengajar.
Bandung:
PT.RemajaRosdakarya.
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhastuti,
R.F.PengaruhPenerapanStrategiPem
belajaran Inquiring Minds Want To
Know
(IMWK)
TerhadapKetrampilan Proses Sains
Dan HasilBelajarSiswaKelas X
Semester Genap SMA Negeri 2
KaranganyartahunPelajaran
2011/2012. Diperoleh 22 Januari
2013,
dari
http://biologi.fkip.uns.ac.id/wpcontent/uploads/2012/02/RIAFAJAR-N-K4308112.pdf.
Winarko,
A.S.
2011.PenerapanStrategiInquiring
Minds
Want
To
KnowberbasisContextual Teaching
and
LearningUntuk
MeningkatkanKeterampilan Proses
SainsSiswaKelas XI IPA 4 SMA
Negeri 5 Tahun Pelajaran 2010/2011
(Versi Elektronik).Jurnal Penelitian
Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Diperoleh
22
Januari
2013,
dari
http://perpustakaancyber.blogspot.co
m/2012/12/kumpulan-jurnalpendidikan-biologi-terbaru.html.
Purbo, P. PembelajaranInquiring Minds
Want To KnowBerbantu Multimedia
25
Eling Titi Lestari, Penerapan Model Pembelajaran Aktif Inquiring Minds Want To Know
Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pad Siswa Kelas X Akuntansi Smk Murni 2
Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. November, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF INQUIRING MINDS WANT TO
KNOW GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PAD SISWA
KELAS X AKUNTANSI SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Eling Titi Lestari, Sukirman, Nurhasan Hamidi
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
E-mail elingtitilestari@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi
belajar Akuntansi melalui model pembelajaranaktif Inquiring Minds Want To
Knowpadasiswakelas X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta TahunAjaran
2012/2013.Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (classroom
action research).Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK Murni 2
Surakarta yang berjumlah 21 siswa.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase
tingkat kemampuan afektif, psikomotorik, dan kognitif siswa. Rata-rata persentase tingkat
kemampuan afektif siswa pada siklus I sebesar 69,29% menjadi 78,10% pada siklus II terjadi
peningkatan sebesar 8,81%. Persentase tingkat kemampuan psikomotorik siswa 70,24% pada
siklus I menjadi 77,38% pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 7,14%. Rata-rata nilai
tingkat kemampuan kognitif siswa 69,42 pada siklus I menjadi 77,90 pada siklus II terjadi
peningkatan sebesar 8,48. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran aktif Inquiring Minds Want To Know dapat meningkatkan
prestasi belajar akuntansi (baik proses maupun hasil). Hal tersebut terefleksi dari beberapa
indikator penilaian kemampuan siswa yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya.
Kata kunci: pembelajaran aktif, Inquiring Minds Want To Know, prestasi belajar akuntansi.
ABSTRACT
The objective of research was to find out whether or not there is an improvement of
Accounting learning achievement through inquiring minds want to know type of active
learning model in the X Accounting graders of SMK Murni 2 Surakarta in the school year of
2012/2013. This study employed a Classroom Action Research (CAR). The subject of
research was the X Accounting graders of SMK Murni 2 Surakarta consisting of 21 students.
The result of research showed the increased percentage of affective, psychomotor, and
cognitive ability levels among the students. The mean percentage affective level was 69.29%
in cycle I and 78.10% in cycle II, increasing by 8.81%. The mean percentage of psychomotor
ability was 70.24% in cycle I and 77.38% in cycle II, increasing by 7.14%. The mean
percentage of cognitive ability was 69.42% in cycle I and 77.90% in cycle II, increasing by
8.48%. Considering the research conducted, it could be concluded that the inquiring minds
want to know type of active learning model use could improve the accounting learning
achievement (either process or product). It was reflected on several indicators of student
ability assessment improving in each cycle.
Keywords: active learning, inquiring minds want to know, accounting learning achievement.
11
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
kelas adalah faktor lingkungan belajar,
PENDAHULUAN
Zaman
modern
ini,
salah satunya yaitu model pembelajaran.
masalah pendidikan merupakan suatu hal
Model pembelajaran merupakan salah satu
yang sangat penting untuk diperhatikan
cara
karena pendidikan merupakan salah satu
menyampaikan materi pelajaran kepada
faktor yang mendorong kemajuan suatu
siswa dengan maksud untuk mempermudah
bangsa.
kualitas
siswa dalam menerima materi pelajaran
sumber daya manusia suatu bangsa tidak
sehingga dapat mencapai tujuan belajar
akan mampu bersaing di era globalisasi
yang telah di-rencanakan dengan optimal
ini dan abad mendatang merupakan suatu
akan tetapi pada kenyataannya saat ini
tantangan bagi generasi yang akan datang,
masih banyak guru yang menggunakan
terutama bagi bangsa Indonesia dalam
pembelajaran kon-vensional dalam proses
mencapai tujuan pendidikan nasional.
pembelajarannya.
Tanpa
sekarang
pendidikan
yang
Salah satu cara untuk mewujudkan
digunakan
guru
untuk
Berdasarkanhasilwawancaradanpe
tujuan pendidikan nasional adalah melalui
ngamatanmetode
proses kegiatan belajar mengajar. Proses
yang selama ini digunakan oleh guru
terjadinya interaksi antara siswa dengan
akuntansi di SMK Murni 2 Surakarta yaitu
guru di sekolah dalam rangka mencapai
metode ceramah, tanya jawab, latihan dan
tujuan pendidikan nasional disebut dengan
penugasan.
pembelajaran.
merupakan
ketika proses pembelajaran berlangsung
bagian dari pendidikan yang di dalamnya
adalah rasa ingin tahu siswa terhadap mata
terdapat berbagai unsur pembelajaran antara
pelajaran akuntansi kurang. Hal tersebut
lain siswa, guru, tujuan, materi pelajaran,
tampak pada tingkah laku siswa dalam
metode, media, evaluasi, sarana prasarana,
mengikuti proses pembelajaran, seperti ada
dan lingkungan belajar. Semua unsurpem-
beberapa siswa yang tidak memperhatikan
belajaran tersebut saling berinteraksi dan
penjelasan dari guru, mengobrol dengan
mempengaruhi prestasi belajar siswa di
teman, mengantuk dan kurang bersemangat
sekolah, tanpaadanya unsur pembelajaran
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,
tersebutproses
namun ada sebagian siswa yang dapat
Pembelajaran
pembelajaran
akan
sulit
mencapai hasil yang optimal dantidak dapat
memahami
berlangsung secara efektif dan efisien.
dengan
Faktor
dominan
yang
pembelajaranakuntansi
Permasalahan
mata
metode
yang
pelajaran
timbul
akuntansi
pembelajaran
yang
diterapkan oleh guru, akan tetapi ada juga
mempengaruhi prestasi belajar siswa di
sebagian
12
besar
siswa
mengemukakan
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
bahwa
mata
pelajaran
akuntansi
solusinya adalah rendahnya prestasi belajar
membosankan, sulit dan membingungkan
siswa.Usaha
sehingga rasa ingin tahu mereka terhadap
masalahan dalam kegiatan belajar meng-
mata pelajaran akuntansi menjadi kurang.
ajar tersebut adalah guru harus pandai
Rasa ingin tahu siswa terhadap mata
menciptakan
pelajaran akuntansi merupakan hal yang
menyenangkan serta mempertimbangkan
sangat penting dalam proses pembelajaran
pemakaian metode dan model pembelajaran
akuntansi karena dengan rasa ingin tahu
yang sesuai dengan materi pelajaran dan
siswa yang tinggi terhadap mata pelajaran
keadaan
akuntansi men-dorong siswa untuk tetap
pembelajaran aktif dalam kegiatan belajar
terus belajar dan aktif mencari tahu
mengajar
informasi/pengetahuan
mempermudah
proses
ditemukan jawabannya dan hal tersebut
sehingga
mencapai
akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
optimal.
yang
belum
untuk
mengatasi
suasana
siswanya.
sangat
dapat
per-
belajar
yang
Penggunaan
model
diperlukan
untuk
pembelajaran,
hasil
yang
siswa di kelas. Hal ini terbukti dari prestasi
Salah satu model pembelajaran
belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK
yang dapat digunakan untuk mengatasi
Murni 2 Surakarta yang masih rendah,
permasalahan
yakni
mengajar di kelas X akuntansi SMK Murni
hasil
ulangan
siswa
yang
kegiatan
2
tahu tinggi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
belajar mengajar mendapatkan nilai di atas
To Know.
yaitu
sekitar
siswa)sedangkan
32%
siswa
(8
orang
yang
tidak
adalah
belajar
memperhatikan dan memiliki rasa ingin
KKM
Surakarta
dalam
Berdasarkan
penerapanmodel
latar
belakang
masalah yang telah diuraikan di atas, maka
memperhatikan dan rasa ingin tahunya
mengambil
rendah mendapatkan hasil yang kurang
PembelajaranAktif
memuaskan yakni nilainya di bawah KKM
Want To Know Guna Meningkatkan
sekitar 68% (13 orang siswa). Keadaan ini
Prestasi
menimbulkan suasana pembelajaran yang
SiswaKelas X AkuntansiSMK Murni 2
kurang kondusif dalam proses pembelajar-
Surakarta TahunAjaran 2012/2013.”
an akuntansi yang berlangsung.
judul:
Belajar
Rumusan
Berdasarkan hasil wawancara dan
“PenerapanModel
Inquiring
Minds
Akuntansi
masalah
Pada
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
pengamatan tersebut masalah yang terjadi
“Apakah penerapan model pembelajaran
dan yang paling penting untuk dicari
aktif Inquiring Minds Want To Know dapat
13
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
meningkatkan prestasi belajar akuntansi
sendiri konsep yang dibutuhkan. Model
pada siswa kelas X Akuntansi SMK Murni
pembelajaran
2 Surakarta TahunAjaran 2012/2013?”
kebebasan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
ini
pada
menyampaikan
juga
memberikan
peserta
semua
didik
untuk
gagasan
dan
meningkatkan prestasi belajar akuntansi
pengetahuan awal yang dimilikinya tanpa
melalui penerapan model pembelajaran
menyalahkan
aktif Inquiring Minds Want To Know pada
pembelajaran ini cocok diterapkan pada
siswa kelas X Akuntansi SMK Murni 2
mata pelajaran akuntansi karenapada mata
Surakarta TahunAjaran 2012/2013.
pelajaran ini siswa dituntut untuk tidak
Model
Model
ini
hanya memiliki keterampilan dalam hal
merupakan model pembelajaran yang dapat
pencatatan dan perhitungan akan tetapi juga
merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap
memiliki
mata pelajaran akuntansi dan mendorong
keterampilan
siswa untuk tetap terus belajar dan aktif
setahap demi setahap dengan merangsang
mencari tahu informasi/pengetahuan yang
rasa ingin tahu siswa terhadap mata
belum ditemukan jawabannya yang hal
pelajaran
tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi
memiliki gambaran manfaat mata pelajaran
belajar siswa di kelas selain itu, melalui
akuntansi yang didapatkan di sekolah dan
model pembelajaran ini siswa dapat belajar
penerapannya di dunia kerja.
untuk
pembelajaran
jawabannya.
mengemukakan
pendapat
dan
keterampilan
logika
ini
akuntansi
Kerangka
dimana
dapat
sehingga
pemikiran
siswa
dalam
penelitian
di-harapkan pola berfikir siswa menjadi
masalahan yang terjadi di SMK Murni 2
berkembang
meningkatkan
Surakarta khususnya yang berkaitan dengan
prestasi belajar. Menurut Zaini, dkk (2002),
pencapaian prestasi belajar siswa yang
“Model pembelajaran Inquiring Minds
tidak
Want
yang
akuntansi. Hal ini disebabkan oleh be-
merangsang rasa ingin tahu peserta didik
berapa hal yaitu banyak siswa yang
dengan meminta mereka untuk membuat
mengalami kesulitan dalam memahami
perkiraan-perkiraan tentang suatu topik
pelajaran akuntansi, siswa merasa sulit
atau suatu pertanyaan” (hlm.28). Kelebihan
mengerjakan soal mata pelajaran akuntansi,
model pembelajaran ini adalah siswa diajak
guru
untuk tidak hanya menerima pelajaran akan
pembelajaran yang konvensional dan belum
tetapi proses mencari dan menemukan
sesuai dengan kondisi siswa yang memiliki
To
Know
dapat
adalah
teknik
14
optimal
masih
sebagai
dilatih
memecah-kan persoalan yang ada sehingga
dan
ini
logika,
pada
berikut:per-
mata
menggunakan
pelajaran
model
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu,
tersebut
guru perlu melakukan inovasi dalam proses
prestasi belajar siswa di kelas, selain itu
pembelajaran
meningkatkan
melalui model pembelajaran ini siswa dapat
pemahaman dan prestasi belajar siswa pada
belajar untuk mengemukakan pendapat dan
mata pelajaran akuntansi. Oleh karena itu,
me-mecahkan persoalan yang ada sehingga
diperlukan berbagai upaya yang harus
diharapkan pola berfikir siswa menjadi
dilakukan
berkembang
untuk
untuk
pembelajaran
mencapai
yang
telah
tujuan
ditetapkan
prestasi
akan
ber-pengaruh
dan
belajar.
dapat
Dalam
terhadap
meningkatkan
model
pem-
dengan
belajaran aktif Inquiring Minds Want to
menerapkan model pembelajaran yang
Know, siswa tidak hanya menerima pel-
sesuai dengan kondisi siswa, materi dan
ajaran akan tetapi proses mencari dan
lingkungan pendidikan. Pemilihan model
menemukan sendiri konsep yang dibutuh-
yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa
kan, selain itu, juga memberikan ke-
akan sangat ber-pengaruh bagi siswa dalam
bebasan pada siswa untuk menyampaikan
memahami setiap materi pelajaran karena
semua gagasan dan pengetahuan awal yang
semakin sesuai model pembelajaran yang
dimilikinya
diterap-kan oleh guru dalam pembelajaran,
jawabannya, sehingga rasa ingin tahu siswa
maka siswa akan lebih mudah dalam me-
pada mata pelajaran akuntansi meningkat
mahami setiap materi yang dipelajarinya,
dan diharapkan pemahaman siswa menjadi
sehingga semakin optimal prestasi belajar
lebih tertanam. Dengan demikian, siswa
yang diperoleh siswa. Untuk itu, peneliti
dapat mengoptimalkan prestasi belajar
memilih menerapkan model pembelajaran
sesuai kemampuan masing-masing siswa.
sebelumnya
antara
lain
yaitu
aktif Inquiring Minds Want To Know
sebagai
alternatif
untuk
tanpa
menyalahkan
Hipotesis dalam penelitian ini
meningkatkan
adalah: “Penerapan Model Pembelajaran
prestasi belajar akuntansi dalam rangka
Aktif Inquiring Minds Want To Know
meningkatkan kualitas pendidikan di dalam
Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
kelas. Model pembelajaran ini merupakan
Kelas X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta
model
Tahun Ajaran 2012/2013”
pembelajaran
yang
dapat
merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap
METODE PENELITIAN
mata pelajaran akuntansi dan mendorong
Penelitian ini menggunakan metode
siswa untuk tetap terus belajar dan aktif
penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian
mencari tahu informasi/pengetahuan yang
ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara
belum ditemukan jawabannya yang
guru kelas, peneliti dan melibatkan siswa.
hal
15
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
Prosedur penelitian meliputi tahap: 1)
dari tes formatif dan dilakukan dengan
pengenalan masalah, 2) persiapan tindakan,
mengunakan
3)
4)
Analisis data kualitatif dilakukan dalam
implementasi tindakan, 5) pengamatan dan
tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan
6) penyusunan laporan. Proses penelitian
data, dan penyimpulan hasil analisis.
penyusunan
rencana
tindakan,
ini dilaksanakan dalam dua siklus yang
statistik
Dalam
sederhana,
penelitian
ini
2)
tingkat
masing-masing siklus terdiri empat tahap:
prestasi belajar siswa dilihat dari tiga aspek
1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan
kemampuan
tindakan, 3) observasi dan interpretasi dan
ketercapain kinerja dalam penelitian ini
4) analisis dan refleksi. Siklus I di-
yaitu: 1) Kemampuan afektif siswa 75%
laksanakan dalam tiga kali pertemuan
diamati dari siswa yang aktifberpendapat,
dengan alokasi waktu 6x45 menit dan
menjawab
siklus II dilaksanakan dalam tiga kali
seringnya bertanya pada saat kegiatan
pertemuan dengan alokasi waktu 6x45
belajar
menit. Penelitian tindakan kelas ini di-
menggunakan
lakukan pada kelas X Akuntansi di SMK
Kemampuan psiko-motorik siswa 75%
Murni 2 Surakarta.
diamati dari ketepatan siswa mengerjakan
Jenis data pada penelitian ini
adalah
data
kuantitatif
dan
siswa.
Presentase
pertanyaan
mengajar
dari
guru,
ber-langsung
lembar
target
dan
dengan
pengamatan,
2)
soal latihan dan dengan menggunakan
data
lembar pengamatan pada saat kegiatan
kualitatif.Sumber data yang digunakan
belajar
dalam penelitian ini adalah siswa dan
Kemampuan kognitif siswa 75% diukur
dokumen. Teknik pengumpulan data yang
dari kemampuan siswa dalam menyerap
diguna-kan
2)
dan memahami mata pelajaran akuntansi
Teknik evaluasi/ Tes, 3) Dokumentasi, 4)
melalui tes pada setiap akhir siklus
Metode wawancara.
denganbatas kriteria ketuntasan minimal
yaitu:
1)
Pengamatan,
Uji Validitas data pada penelitian
(KKM)
mengajar
yaitu 72,
berlangsung,
sesuai
3)
denganbatas
ini menggunakan triangulasi.Triangulasi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) diSMK
yang digunakan dalam penelitian ini
Murni 2 Surakarta.
adalah triangulasi sumber dan analytic
PEMBAHASAN
triangulation. Teknik analisis data dalam
Berdasarkan hasil survey awal
penelitian ini yaitu 1) Teknik analisis data
yang telah dilakukan permasalahan yang
kuantitatif yang digunakan untuk meng-
timbul ketika proses pembelajaran ber-
olah hasil belajar siswa yang diperoleh
langsung adalah rasa ingin tahu siswa ter-
16
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
hadap mata pelajaran akuntansi kurang.
Kemampuan afektif yang diamati pada
Rasa ingin tahu siswa terhadap mata
penelitian ini terdiri dari lima aspek yaitu
pelajaran akuntansi merupakan hal yang
mengajukan per-tanyaan, mengemukakan
sangat penting dalam proses pembelajaran
pendapat,
akuntansi karena dengan rasa ingin tahu
kelompok, men-jawab pertanyaan dalam
siswa yang tinggi terhadap mata pelajaran
diskusi kelompok dan kemandirian dalam
akuntansi mendorong siswa untuk tetap
mengerjakan soal. Sedangkan ke-mampuan
terus
psikomotorik
belajar
dan
aktif
informasi/pengetahuan
mencari
yang
belum
interaksi
dalam
diamati
melalui
diskusi
aspek
ketepatan dalam mengerjakan soal.
ditemukan jawabannya dan hal tersebut
Kegiatan yang dilakukan pada
akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
tahap perencanaan siklus I adalah: 1)
siswa di kelas.
mendiskusikan
Berdasarkan
pembelajaran
ter-
akuntansi pada kompetensi dasar jurnal
sebut, maka dilakukan penerapan model
khusus menggunakan model pem-belajaran
pembelajaranaktif Inquiring Minds Want
aktif Inquiring Minds Want To Know, 2)
To Know pada proses pembelajaran dengan
menyusun
dua siklus. Dimana, pada siklus I dengan
Pembelajaran (RPP) untuk materi jurnal
materi jurnal khusus yang terdiri dari tiga
khusus dengan model pembelajaran aktif
kali pertemuan yaitu 6x45 menit.Dalam
Inquiring Minds Want To Know, 3)
penelitian ini pencapaian hasil belajar siswa
menyusun instrumen penelitian berupa
dinilai dari tiga kemampuan belajar siswa
instrumen penilaian afektif siswa, in-
yaitu
strumen penilaian psikomotorik siswa, dan
kemampuan
permasalahan
skenario
afektif, kemampuan
Rencana
psikomotorik, dan ke-mampuan kognitif
instrumen
siswa
Instrumen penilaian kognitif siswa ber-asal
dengan
indikator
ketercapaian
masing-masing75%.Ke-mampuan
afektif
observasi
selama
kognitif
siswa.
dari hasil evaluasi/tes akhir siswa yang
dan psikomotorik di-ukur menggunakan
lembar
penilaian
Pelaksanaan
dilakukan selama pelaksanaan siklus I.
proses
Hasil pelaksanaan siklus I yaitu:
pembelajaran dengan target ketercapaian
penerapan
masing-masing
Sedangkan
Inquiring Minds Want To Know belum
kemampuan kognitif siswa diukur melalui
berhasil meningkatkan kemampuan afektif,
tes evaluasi pada akhir siklus I dan siklus II
kemampuan psikomotorik dan kemampuan
yang mengacu pada ketercapaian KKM
kognitif siswa karena pre-sentase yang
pada mata pelajaran akuntansi yaitu 72.
diperoleh pada tiap indikator kemampuan
75%.
17
model
pembelajaran
aktif
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
siswa belum sesuai dengan presentase
ngemukakan pendapat 77,38%, interaksi
indikator yang ditetapkan. Kemampuan
dalam diskusi kelompok 78,57%, men-
afektif siswa yaitu meng-ajukan pertanyaan
jawab pertanyaan dalam diskusi kelompok
70,24%,
pendapat
76,19%, kemandirian dalam mengerjakan
67,86%, interaksi dalam diskusi kelompok
soal 79,76%. Kemampuan psikomotorik
69,05%,
dalam
siswa yaitu ketepatan siswa dalam me-
diskusi kelompok 66,67%, kemandirian
ngerjakan soal 77,38%. Sedangkan ke-
dalam
72,62%.
mampuan kognitif siswa 77,90%. Dengan
Kemampuan psikomotorik siswa yaitu
demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya
ketepatan siswa dalam mengerjakan soal
penerapan
70,24%. Sedangkan kemampuan kognitif
Inquiring Minds Want To Knowdapat
siswa 52,38%.
meningkatkan prestasi belajar siswa yang
mengemuka-kan
menjawab
pertanyaan
mengerjakan
soal
model
pembelajaran
aktif
Berdasarkan hasil refleksi yang
dinilai dari tiga kemampuan siswa yaitu
dilakukan pada siklus I dapat diketahui
kemampuan afektif, psikomotorik, dan
bahwa penerapan model pembelajaran aktif
kognitif siswa.
Inquiring Minds Want To Know belum
Prestasi belajar siswa yang dinilai
berhasil. Oleh karena itu, perlu dilakukan
dari tiga kemampuan siswa yaitu ke-
tindakan siklus II. Kegiatan perencanaan
mampuan
yang dilakukan pada siklus II sama dengan
kognitif siswa mengalami peningkatan pada
siklus I, hanya terdapat perbedaan yaitu (1)
siklus II. Hal ini dapat dilihat dari indikator
Materi yang digunakan pada siklus II
ketercapaian yaitupada ke-mampuan afektif
adalah kertas kerja perusahaan dagang, (2)
siswa aspek yang dinilai adalah keaktifan
Pada
perbaikan
siswa dalam mengajukan pertanyaan pada
pelaksanaan tindakan yang didasarkan pada
siklus I dengan persentase 70,24%. Pada
hasil analisis dan refleksi siklus I.
siklus II meningkat dengan persentase
siklus
II
dilakukan
Hasil pelaksanaan siklus II yaitu:
penerapan
model
pembelajaran
aktif
afektif,
psikomotorik,
dan
78,57%
,peningkatan
tersebut
sebesar
8,33%.
Keaktifan
siswa
dalam
Inquiring Minds Want To Knowberhasil
mengemukakan pendapat pada siklus I
meningkatkan prestasi belajara siswa yang
dengan persentase 67,86%. Pada siklus II
dinilai dari tiga kemampuan siswa yaitu
meningkat
kemampuan
dan
peningkatan tersebut sebesar 9,52%. Ke-
kognitif. Kemampuan afektif siswa yaitu
aktifan siswa dalam interaksi diskusi
mengajukan
kelompok pada siklus I dengan persentase
afekti,
psikomotorik
pertanyaan
78,57%,
me-
18
dengan
persentase
77,38%,
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
69,05%. Pada siklus II meningkat dengan
yaitu 75%. Berikut uraian penjelasan hasil
per-sentase 78,57%, peningkatan tersebut
keberhasilan penelitian ini:
sebesar
9,52%.Keaktifan
siswa
dalam
Indikator kemampuan afektif siswa
menjawab pertanyaan pada siklus I dengan
selama
persentase
66,67%.
II
dengan penerapan model pembelajaran
meningkat
dengan
76,19%,
aktif Inquiring Minds Want To Know ini
sebesar
meng-alami peningkatan sebesar 8,81%.
peningkatan
Pada
siklus
persentase
tersebut
9,52%.Kemandirian
siswa
dalam
Hal
proses
ini
pembelajaran
dapat
dilihat
akuntansi
dari
rata-rata
mengerjakan soal pada siklus I dengan
persentase pada capaian kemampuan afektif
persentase
72,62%.
II
siswa selama proses pembelajaran pada
meningkat
dengan
79,76%,
siklus I mencapai 69,29% dan pada siklus
7,14%.
II mencapai 78,10%. Kemampuan afektif
Kemempuan psikomotorik siswa yaitu
siswa dalam penelitian ini terdiri dari lima
ketepatan siswa dalam mengerjakan soal
aspek yang diukur yaitu meng-ajukan
pada siklus I dengan persentase 70,24%.
pertanyaan,
Pada siklus II meningkat dengan persentase
interaksi
77,38%. Peningkatan capaian penilaian
menjawab
psiko-motorik siswa yaitu sebesar 7,14%.
kelompok dan kemandirian dalam me-
Sedangkan kemampuan kognitif siswa
ngerjakan soal. Kelima aspek tersebut
yaituketuntasan prestasi belajar siswa pada
mengalami peningkatan pada setiap siklus.
peningkatan
Pada
siklus
persentase
tersebut
sebesar
mengemukakan
dalam
diskusi
pertanyaan
pen-dapat,
kelompok,
dalam
diskusi
siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak
Pada Aspek keaktifan siswa dalam
11 siswa dengan persentase sebesar 52,38%
mengajukan pertanyaan meningkat sebesar
dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10
8,33%, peningkatan ini terjadi karena
siswa dengan per-sentase sebesar 47,62%.
dengan menggunakan model pembelajaran
Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas
aktif Inquiring Minds Want To Know, guru
sebanyak
persentse
lebih banyak melakukan tanya jawab
sebesar 80,95% dan siswa yang tidak tuntas
dengan siswa sehingga siswa mempunyai
sebanyak
kesempatan lebih untuk mengajukan per-
17
4
siswa
siswa
dengan
dengan
persentase
sebesar 19,05%.
tanyaan kepada guru mengenai materi yang
Penelitian ini dapat dikatakan ber-
belum dipahami. Dengan lebih banyak
karena
ketercapaian
melakukan tanya jawab, akan menimbulkan
prestasi belajar siswa mencapai lebih dari
pertanyaan dan rasa ingin tahu yang lebih
target ketercapaian yang sudah ditentukan
besar dalam diri siswa terhadap apa yang
hasil
persentase
19
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
telah dipelajari sehingga siswa akan lebih
kelompok menjadi lebih hidup dan siswa
aktif dalam mengajukan pertanyaan dalam
yang kurang mengerti dapat mendiskusikan
mengikuti proses pem-belajaran di kelas.
dengan siswa yang lebih sudah mengerti
Pada aspek keaktifan siswa dalam
sehingga terjalin diskusi kelompok yang
mengemukakan pendapat selama proses
baik dan menyenangkan.
pembelajaran juga mengalami peningkatan
Pada
aspek
keaktifan
siswa
sebesar 9,52%. Peningkatan ini terjadi
menjawab pertanyaan dalam diskusi ke-
karena dengan menggunakan model pem-
lompok mengalami peningkatan yaitu se-
belajaran aktif Inquiring Minds Want To
besar 9,52%. Peningkatan ini terjadi karena
Know, guru lebih banyak melakukan tanya
pada proses pembelajaran dengan menerap-
jawab dengan siswa dan menggunakan
kan model pembelajaran aktif Inquiring
variasi diskusi kelompok, hal tersebut me-
Minds Want To Know, dalam diskusi
latih siswa untuk lebih aktif dalam meng-
kelompok setiap siswa dituntut untuk
ikuti proses pembelajaran di kelas, me-
mengetahui jawaban dari soal latihan yang
ningkatkan keberanian dan percaya diri
didiskusikan dengan kelompoknya masing-
siswa
mengungkapkan
masing dan dalam menjawab pertanyaan
pendapatuntuk memecahkan permasalahan
dari guru dilakukan secara acak sehingga
yang timbul dalam mempelajari akuntansi.
siswa menjadi lebih siap dalam menjawab
dalam
Pada aspek keaktifan siswa dalam
pertanyaan dari guru. Setelah siswa yang
interaksi diskusi kelompok mengalami pe-
ditunjuk
men-jawab
pertanyaan
ningkatan
memberikan
jawaban
diskusinya
yaitu
sebesar
9,52%.
Pe-
hasil
ningkatan ini terjadi karena pada proses
maka guru memberikan kesempatan kepada
pembelajaran dengan menerapkan model
siswa kelompok lainnya untuk memberikan
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
jawaban terkait jawaban temannya apakah
To Know, guru memberikan penjelasan
sudah benar atau belum, dengan keaktifan
bahwa dalam diskusi kelompok ini semua
siswa saling memberikan jawaban atas
siswa harus mengetahui jawaban soal
hasil diskusi yang telah didiskusikan maka
latihan yang didiskusikan karena dalam
kekatifan
siswa
dalam
menjawab
menjawab pertanyaan soal latihan di-
pertanyaan
dalam
diskusi
kelompok
lakukan secara acak jadi semua siswa harus
meningkat.
aspek
kemandirian
tahu jawaban yang telah di-diskusikan.
Pada
Dengan penjelasan yang di-berikan seperti
dalam
itu maka interaksi siswa dalam diskusi
peningkatan yaitu sebesar 7,14%. Pe-
20
mengerjakan
soal
siswa
mengalami
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
ningkatan ini terjadi karena pada proses
menjadi lebih aktif, dengan penerapan
pembelajaran dengan menerapkan model
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
Want To Know.
To Know, guru sering memberikan motivasi
Indikator
kemampuan
psiko-
dan pengarahan kepada siswa agar dalam
motorik siswa pada penelitian ini diukur
mengerjakan soal untuk mem-biasakan diri
melalui aspek ketepatan siswa dalam
mandiri dan tidak bergantung dengan orang
mengerjakan
lain dan juga guru meng-informasikan
penelitian ini, aspek psikomotorik siswa
bahwa siswa yang diketahui mencontek
yang diukur melalui ketepatan siswa dalam
pekerjaan
akan
mengerjakan soal mengalami peningkatan
motivasi,
pada setiap siklus yang dapat dilihat dari
dorongan dan aturan yang diberikan oleh
peningkatan persentase yang diperoleh
guru siswa menjadi lebih fokus dalam
pada siklus I dan II sebesar 7,14%.
memperhatikan penjelasan dari guru dan
Peningkatan
aktif
pem-
siswa terjadi karenadalam mengikuti proses
belajaran, hal ini yang membuat siswa
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
memiliki rasa percaya diri terhadap ke-
To Know konsep dan pemahaman siswa
mampuan yang dimilikinya untuk me-
terhadap materi pelajaran akuntansi yang
ngerjakan soal secara mandiri dan tidak lagi
diajarkan
mencontek
temannya.
mengerjakan soal siswa merasa percaya diri
Berdasarkan uraian tersebut, dapat di-
terhadap kemampuannya sendiri se-hingga
simpulkan
menerapkan
dalam soal yang diberikan guru dapat
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
diselesaikan dengan tepat. Jadi dapat
Want To Know dalam proses pembelajaran
disimpulkan bahwa penerapkan model
dapat meningkatkan kemampuan afektif
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
siswa, dimana proses pembelajaran ini
To
sejalan dengan pendapat Hamalik yang
akuntansi dapat meningkatkan kemampuan
menyatakan salah satu cara yang dilakukan
psikomotorik yang dimiliki oleh siswa.
dari
mendapatkan
dalam
temannya
nilai.
Dengan
mengikuti
pekerjaan
bahwa
tidak
proses
dari
dengan
Know,
soal.
Berdasarkan
kemampuan
meningkat
pada
psikomotorik
dan
proses
hasil
dalam
pembelajaran
guru untuk meningkatkan hasil belajar bagi
Indikator terakhir yang diukur yaitu
setiap siswa adalah dengan meng-aktifkan
kemampuan kognitif siswa diukur dengan
siswa dalam proses pembelajaran (2011).
ketuntasan hasil belajar siswa melalui tes
Siswa yang awalnya kurang aktif dan tidak
evaluasi
percaya diri selama proses pembelajaran
siklus.Ketuntasan hasil belajar siswa juga
21
pada
setiap
akhir
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
merupakan salah satu faktor yang me-
keterampilan proses dalam pembelajaran
mengaruhi
penelitian
yang berpengaruh nyata terhadap hasil
ini.KKM pada penelitian ini mengacu pada
belajar baik pada ranah kognitif dan
KKM yang telah ditentukan oleh sekolah
afektif.Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil
yaitu 72 untuk pelajaran akuntansi. Pada
penelitian
penelitian ini ketuntasan hasil belajar
penelitian yang terdahulu karena dari
akuntansi siswa mengalami peningkatan.
penelitian terdahulu membuktikan bahwa
Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
akuntansi siswa yang mencapai 38,10%
Want to Know berpengaruh nyata terhadap
atau sebanyak 8 siswa pada saat pra-
hasil belajar baik pada ranah kognitif dan
tindakan. Selanjutnaya, pada siklus
I
afektif. Dengan demikian hasil penelitian
ketuntasan belajar akuntansi mencapai
ini dapat digunakan sebagai alternatif
52,38% atau 11 siswa, dan pada siklus II
model pembelajaran yang diterapkan dalam
persentase
proses pembelajaran untuk me-ningkatkan
keberhasilan
ketuntasan
hasil
belajar
akuntansi mencapai 80,95% atau 17 siswa.
ini
relevan
dengan
hasil
prestasi belajar siswa.
Peningkatan ketuntasan hasil belajar
Berdasarkan hasil tindakan sikus I
akuntansi siswa terjadi karena peningkatan
dan siklus II yang telah diuraikan di atas,
pemahaman
pelajaran
maka dapat diketahui bahwa penerapan
akuntansi yang telah dipelajarinya. Pe-
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
mahaman siswa meningkat terhadap materi
want To Know yang dilakukan oleh guru
pelajaran akuntansi karena selama proses
mata pelajaran akuntansi di kelas X
pembelajaran,
siswa
Akuntansi telah berhasil meningkatkan
terhadap mata pelajaran akuntansi me-
prestasi belajar akuntansi siswa. Dimana
ningkat. Peningkatan ketuntasan hasil bel-
pada proses pembelajaran akuntansi guru
ajar siswa pada penelitian ini, juga sejalan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
dengan hasil penelitian terdahulu, dimana
membangkitkan rasa ingin tahu siswa yang
pada penelitian yang telah dilakukan oleh
disesuaikan
Purbo (2012), Winarko (2011), Nurhastuti
siswa, sehingga siswa lebih aktif, lebih
(2012) yang menyatakan bahwa model
percaya diri dan rasa ingin tahu siswa
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
terhadap mata pelajaran akuntansi menjadi
to
meningkat yang hal tersebut dapat lebih
Know
siswa
ini
rasa
terhadap
ingin
mampu
tahu
menumbuhkan
dengan
dalam
belajar
motivasi, minat belajar serta pemahaman
memudahkan
konsep siswa yang dapat meningkatkan
materi pelajaran akuntansi. Hal ini sesuai
22
siswa
kebutuhan
memahami
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
dengan teori yang dikemukakan oleh
belajaran dikatakan berhasil apabila
Wardani (2010:8), bahwa pembelajaran
jadi perubahan perilaku yang positif pada
aktif terjadi saat siswa aktif terlibat, peduli
diri peserta didik seluruhnya atau setidak-
dan bertanggungjawab terhadap belajar
tidaknya sebagian besar 75% dan penelitian
siswa itu sendiri. Siswa didorong untuk
dapat dikatakan berhasil apabila masing-
berfikir, menganalisis, mengajukan pen-
masing
dapat,
mencapai target yang telah ditetapkan (hlm
menerapkan
pengetahuan
dan
ketrampilan siswa dan siswa tidak hanya
indikator
yang
diukur
ter-
telah
131).
sekedar menjadi pendengar pasif terhadap
Penelitian ini dikatakan berhasil
apa yang disampaikan oleh guru.
karena dapat meningkatkan prestasi belajar
Berdasarkan hasil observasi yang
akuntansi siswa yang dinilai dari masing-
dilakukan di kelas X Akuntansi sebelum,
masing kemampuan yang sudah mencapai
selama, dan sesudah siklus penelitian ber-
bahkan lebih dari target yang diharapkan
langsung diperoleh informasi bahwa rasa
dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
ingin tahu siswa meningkat, hal tersebut
ditunjukkan dengan siswa lebih aktif dan
senang dalam mengikuti proses pem-
SIMPULAN DAN SARAN
belajaran, sehingga prestasi belajar siswa
Berdasarkan analisis data dan pem-
juga meningkat.
bahasan yang telah dilakukan, secara ke-
Hasil penelitian ini juga sesuai
seluruhan penerapan model pembelajaran
dengan pendapat Mulyasa (2005) bahwa
aktif Inquiring Minds Want To Know dapat
kualitas pembelajaran atau pembentukan
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
kompetensi dapat dilihat dari segi proses
X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta. Hal
dan hasil. Dari segi proses pembelajaran
ini terbukti dari pencapaian prestasi belajar
atau pembentukan kompetensi dikatakan
siswa dalam penelitian ini yang dinilai dari
berhasil dan berkualiatas apabila seluruh-
tiga ranah penilaian kemampuan siswa
nya atau setidak-tidaknya sebagian besar
yaitu penilaian afektif siswa, penilaian
75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik,
psikomotorik siswa, dan penilaian kognitif
mental, maupun sosial dalam proses pem-
siswa.
belajaran, di samping menunjukkan ke-
Berdasarkan
penerapan
besar dan
sendiri.
Inquiring Minds Want To Know dapat
Sedangkan dari segi hasil, proses pem-
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
diri
23
pembelajaran
bahwa
gairahan belajar dan semangat belajar yang
rasa percaya
model
simpulan
aktif
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta maka
Berdasarkan simpulan yang telah
implikasi teoretis penelitian ini adalah hasil
dipaparkan di atas maka dapat dikemuka-
penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan
kan saran antara lain: untuk guru yang
sebagai
belum menerapkan model pembelajaran
dasar
dalam
pengembangan
penelitian tindakan kelas di berbagai
aktif
sekolah dan dapat dijadikan upaya bersama
belajaran aktif Inquiring Minds Want to
antara sekolah, guru dan peneliti yang lain
Know dalam pembelajaran dengan variasi
untuk meningkatkan hasil belajar secara
pembelajaran yang menarik sehingga dapat
menyeluruh. Selain itu dalam penelitian ini
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam
ditemukan konsep-konsep tentang upaya
memahami materi yang disajikan yang
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dengan
pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
variasi
belajar siswa.
diskusi
kelompok
yang dapat
dapat
menerapkan
model
pem-
meningkatkan prestasi belajar siswa dan
Sedangkan saran untuk siswa yaitu
mengarahkan siswa untuk tetap berfikir
harus memiliki kesadaran akan pentingnya
kritis,
proses
prestasi belajar dan harus berusaha untuk
pembelajaran. Untuk itu, penelitian ini
terus meningkatkan kemampuan yang di-
dapat dijadikan sebagai pedoman, masukan
milikinya dengan aktif dan memiliki rasa
berharga bagi guru, sekolah dan peneliti
ingin tahu yang tinggi dalam mengikuti
untuk meningkatkan hasil belajar secara
proses pembelajaran.
aktif
dalam
mengikuti
menyeluruh. Implikasi praktis penelitian ini
Selanjutnya, saran bagi sekolah
adalah hasil penelitian ini dapat digunakan
yaitu sekolah hendaknya mendorong dan
sebagai bahan pertimbangan bagi guru
membina guru untuk selalu menerapkan
untuk menerapkan model pem-belajaran
model
aktif Inquiring Minds Want To Know dalam
menumbuhkan keaktifan siswa dan rasa
kegiatan belajar mengajar. Diterapkannya
ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran
model pembelajaran aktif Inquiring Minds
yang
Want
pembelajaran.UCAPAN
To
Know
dapat
meningkatkan
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
siswa
terhadap
mata
diajarkan
yang
dalam
dapat
proses
TERIMA
KASIH
pembelajaran, me-ningkatkan rasa ingin
tahu
pembelajaran
Peneliti
pelajaran
memperoleh
banyak
bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan
akuntansi dan dapat me-ningkatkan prestasi
dariberbagai
pihak.
Oleh
karena
itu,
belajar siswa.
penelitimengucapkan terimakasih kepada:
Prodi Pendidikan Ekonomi, khususnya
24
Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
BKK
Akuntansi,
pembimbing
bimbingdan
dalampenelitian
II
pembimbing
yang
telah
mengarahkan
ini
serta
I
PadaPelajaranBudidayaRumputLaut
. Diperoleh 22 Januari 2013
darihttp://journal.uny.ac.id/index.ph
p/jpv/article/download/1044/845
dan
mem-
peneliti
guru
mata
Sardiman A. 2004. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
pelajaranAkuntansi kelas X dan siswa
kelasX di SMK Murni 2 Surakarta,
Silberman, Mel. 2005. Active Learning.
Yogyakarta: YAPPENDIS.
terimakasih atas bantuannya,kerjasamanya
dan
dukungannya
selamamelakukan
Sudjana, N. 1991.Penilaian Hasil Proses
BelajarMengajar.
Bandung:
PT.RemajaRosdakarya.
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhastuti,
R.F.PengaruhPenerapanStrategiPem
belajaran Inquiring Minds Want To
Know
(IMWK)
TerhadapKetrampilan Proses Sains
Dan HasilBelajarSiswaKelas X
Semester Genap SMA Negeri 2
KaranganyartahunPelajaran
2011/2012. Diperoleh 22 Januari
2013,
dari
http://biologi.fkip.uns.ac.id/wpcontent/uploads/2012/02/RIAFAJAR-N-K4308112.pdf.
Winarko,
A.S.
2011.PenerapanStrategiInquiring
Minds
Want
To
KnowberbasisContextual Teaching
and
LearningUntuk
MeningkatkanKeterampilan Proses
SainsSiswaKelas XI IPA 4 SMA
Negeri 5 Tahun Pelajaran 2010/2011
(Versi Elektronik).Jurnal Penelitian
Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Diperoleh
22
Januari
2013,
dari
http://perpustakaancyber.blogspot.co
m/2012/12/kumpulan-jurnalpendidikan-biologi-terbaru.html.
Purbo, P. PembelajaranInquiring Minds
Want To KnowBerbantu Multimedia
25