PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF INQUIRING MINDS WANT TO KNOW GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PAD SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012 2013 | Lestari | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2911 6518 1 SM

Jupe UNS, Vol 2, No 2, Hal 11 s/d 25
Eling Titi Lestari, Penerapan Model Pembelajaran Aktif Inquiring Minds Want To Know
Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pad Siswa Kelas X Akuntansi Smk Murni 2
Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. November, 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF INQUIRING MINDS WANT TO
KNOW GUNA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PAD SISWA
KELAS X AKUNTANSI SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Eling Titi Lestari, Sukirman, Nurhasan Hamidi
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
E-mail elingtitilestari@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi
belajar Akuntansi melalui model pembelajaranaktif Inquiring Minds Want To
Knowpadasiswakelas X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta TahunAjaran
2012/2013.Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (classroom
action research).Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK Murni 2
Surakarta yang berjumlah 21 siswa.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase
tingkat kemampuan afektif, psikomotorik, dan kognitif siswa. Rata-rata persentase tingkat
kemampuan afektif siswa pada siklus I sebesar 69,29% menjadi 78,10% pada siklus II terjadi
peningkatan sebesar 8,81%. Persentase tingkat kemampuan psikomotorik siswa 70,24% pada

siklus I menjadi 77,38% pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 7,14%. Rata-rata nilai
tingkat kemampuan kognitif siswa 69,42 pada siklus I menjadi 77,90 pada siklus II terjadi
peningkatan sebesar 8,48. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran aktif Inquiring Minds Want To Know dapat meningkatkan
prestasi belajar akuntansi (baik proses maupun hasil). Hal tersebut terefleksi dari beberapa
indikator penilaian kemampuan siswa yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya.
Kata kunci: pembelajaran aktif, Inquiring Minds Want To Know, prestasi belajar akuntansi.
ABSTRACT
The objective of research was to find out whether or not there is an improvement of
Accounting learning achievement through inquiring minds want to know type of active
learning model in the X Accounting graders of SMK Murni 2 Surakarta in the school year of
2012/2013. This study employed a Classroom Action Research (CAR). The subject of
research was the X Accounting graders of SMK Murni 2 Surakarta consisting of 21 students.
The result of research showed the increased percentage of affective, psychomotor, and
cognitive ability levels among the students. The mean percentage affective level was 69.29%
in cycle I and 78.10% in cycle II, increasing by 8.81%. The mean percentage of psychomotor
ability was 70.24% in cycle I and 77.38% in cycle II, increasing by 7.14%. The mean
percentage of cognitive ability was 69.42% in cycle I and 77.90% in cycle II, increasing by
8.48%. Considering the research conducted, it could be concluded that the inquiring minds
want to know type of active learning model use could improve the accounting learning

achievement (either process or product). It was reflected on several indicators of student
ability assessment improving in each cycle.
Keywords: active learning, inquiring minds want to know, accounting learning achievement.

11

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
kelas adalah faktor lingkungan belajar,

PENDAHULUAN
Zaman

modern

ini,

salah satunya yaitu model pembelajaran.

masalah pendidikan merupakan suatu hal


Model pembelajaran merupakan salah satu

yang sangat penting untuk diperhatikan

cara

karena pendidikan merupakan salah satu

menyampaikan materi pelajaran kepada

faktor yang mendorong kemajuan suatu

siswa dengan maksud untuk mempermudah

bangsa.

kualitas

siswa dalam menerima materi pelajaran


sumber daya manusia suatu bangsa tidak

sehingga dapat mencapai tujuan belajar

akan mampu bersaing di era globalisasi

yang telah di-rencanakan dengan optimal

ini dan abad mendatang merupakan suatu

akan tetapi pada kenyataannya saat ini

tantangan bagi generasi yang akan datang,

masih banyak guru yang menggunakan

terutama bagi bangsa Indonesia dalam

pembelajaran kon-vensional dalam proses


mencapai tujuan pendidikan nasional.

pembelajarannya.

Tanpa

sekarang

pendidikan

yang

Salah satu cara untuk mewujudkan

digunakan

guru

untuk


Berdasarkanhasilwawancaradanpe

tujuan pendidikan nasional adalah melalui

ngamatanmetode

proses kegiatan belajar mengajar. Proses

yang selama ini digunakan oleh guru

terjadinya interaksi antara siswa dengan

akuntansi di SMK Murni 2 Surakarta yaitu

guru di sekolah dalam rangka mencapai

metode ceramah, tanya jawab, latihan dan

tujuan pendidikan nasional disebut dengan


penugasan.

pembelajaran.

merupakan

ketika proses pembelajaran berlangsung

bagian dari pendidikan yang di dalamnya

adalah rasa ingin tahu siswa terhadap mata

terdapat berbagai unsur pembelajaran antara

pelajaran akuntansi kurang. Hal tersebut

lain siswa, guru, tujuan, materi pelajaran,

tampak pada tingkah laku siswa dalam


metode, media, evaluasi, sarana prasarana,

mengikuti proses pembelajaran, seperti ada

dan lingkungan belajar. Semua unsurpem-

beberapa siswa yang tidak memperhatikan

belajaran tersebut saling berinteraksi dan

penjelasan dari guru, mengobrol dengan

mempengaruhi prestasi belajar siswa di

teman, mengantuk dan kurang bersemangat

sekolah, tanpaadanya unsur pembelajaran

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar,


tersebutproses

namun ada sebagian siswa yang dapat

Pembelajaran

pembelajaran

akan

sulit

mencapai hasil yang optimal dantidak dapat

memahami

berlangsung secara efektif dan efisien.

dengan


Faktor

dominan

yang

pembelajaranakuntansi

Permasalahan

mata

metode

yang

pelajaran

timbul


akuntansi

pembelajaran

yang

diterapkan oleh guru, akan tetapi ada juga

mempengaruhi prestasi belajar siswa di

sebagian

12

besar

siswa

mengemukakan

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
bahwa

mata

pelajaran

akuntansi

solusinya adalah rendahnya prestasi belajar

membosankan, sulit dan membingungkan

siswa.Usaha

sehingga rasa ingin tahu mereka terhadap

masalahan dalam kegiatan belajar meng-

mata pelajaran akuntansi menjadi kurang.

ajar tersebut adalah guru harus pandai

Rasa ingin tahu siswa terhadap mata

menciptakan

pelajaran akuntansi merupakan hal yang

menyenangkan serta mempertimbangkan

sangat penting dalam proses pembelajaran

pemakaian metode dan model pembelajaran

akuntansi karena dengan rasa ingin tahu

yang sesuai dengan materi pelajaran dan

siswa yang tinggi terhadap mata pelajaran

keadaan

akuntansi men-dorong siswa untuk tetap

pembelajaran aktif dalam kegiatan belajar

terus belajar dan aktif mencari tahu

mengajar

informasi/pengetahuan

mempermudah

proses

ditemukan jawabannya dan hal tersebut

sehingga

mencapai

akan berpengaruh terhadap prestasi belajar

optimal.

yang

belum

untuk

mengatasi

suasana

siswanya.

sangat

dapat

per-

belajar

yang

Penggunaan

model

diperlukan

untuk

pembelajaran,
hasil

yang

siswa di kelas. Hal ini terbukti dari prestasi

Salah satu model pembelajaran

belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK

yang dapat digunakan untuk mengatasi

Murni 2 Surakarta yang masih rendah,

permasalahan

yakni

mengajar di kelas X akuntansi SMK Murni

hasil

ulangan

siswa

yang

kegiatan

2

tahu tinggi dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran aktif Inquiring Minds Want

belajar mengajar mendapatkan nilai di atas

To Know.

yaitu

sekitar

siswa)sedangkan

32%

siswa

(8

orang

yang

tidak

adalah

belajar

memperhatikan dan memiliki rasa ingin

KKM

Surakarta

dalam

Berdasarkan

penerapanmodel

latar

belakang

masalah yang telah diuraikan di atas, maka

memperhatikan dan rasa ingin tahunya

mengambil

rendah mendapatkan hasil yang kurang

PembelajaranAktif

memuaskan yakni nilainya di bawah KKM

Want To Know Guna Meningkatkan

sekitar 68% (13 orang siswa). Keadaan ini

Prestasi

menimbulkan suasana pembelajaran yang

SiswaKelas X AkuntansiSMK Murni 2

kurang kondusif dalam proses pembelajar-

Surakarta TahunAjaran 2012/2013.”

an akuntansi yang berlangsung.

judul:

Belajar

Rumusan

Berdasarkan hasil wawancara dan

“PenerapanModel
Inquiring

Minds

Akuntansi

masalah

Pada

dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

pengamatan tersebut masalah yang terjadi

“Apakah penerapan model pembelajaran

dan yang paling penting untuk dicari

aktif Inquiring Minds Want To Know dapat

13

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
meningkatkan prestasi belajar akuntansi

sendiri konsep yang dibutuhkan. Model

pada siswa kelas X Akuntansi SMK Murni

pembelajaran

2 Surakarta TahunAjaran 2012/2013?”

kebebasan

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

ini

pada

menyampaikan

juga

memberikan

peserta
semua

didik

untuk

gagasan

dan

meningkatkan prestasi belajar akuntansi

pengetahuan awal yang dimilikinya tanpa

melalui penerapan model pembelajaran

menyalahkan

aktif Inquiring Minds Want To Know pada

pembelajaran ini cocok diterapkan pada

siswa kelas X Akuntansi SMK Murni 2

mata pelajaran akuntansi karenapada mata

Surakarta TahunAjaran 2012/2013.

pelajaran ini siswa dituntut untuk tidak

Model

Model

ini

hanya memiliki keterampilan dalam hal

merupakan model pembelajaran yang dapat

pencatatan dan perhitungan akan tetapi juga

merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap

memiliki

mata pelajaran akuntansi dan mendorong

keterampilan

siswa untuk tetap terus belajar dan aktif

setahap demi setahap dengan merangsang

mencari tahu informasi/pengetahuan yang

rasa ingin tahu siswa terhadap mata

belum ditemukan jawabannya yang hal

pelajaran

tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi

memiliki gambaran manfaat mata pelajaran

belajar siswa di kelas selain itu, melalui

akuntansi yang didapatkan di sekolah dan

model pembelajaran ini siswa dapat belajar

penerapannya di dunia kerja.

untuk

pembelajaran

jawabannya.

mengemukakan

pendapat

dan

keterampilan
logika

ini

akuntansi

Kerangka

dimana

dapat

sehingga

pemikiran

siswa

dalam

penelitian

di-harapkan pola berfikir siswa menjadi

masalahan yang terjadi di SMK Murni 2

berkembang

meningkatkan

Surakarta khususnya yang berkaitan dengan

prestasi belajar. Menurut Zaini, dkk (2002),

pencapaian prestasi belajar siswa yang

“Model pembelajaran Inquiring Minds

tidak

Want

yang

akuntansi. Hal ini disebabkan oleh be-

merangsang rasa ingin tahu peserta didik

berapa hal yaitu banyak siswa yang

dengan meminta mereka untuk membuat

mengalami kesulitan dalam memahami

perkiraan-perkiraan tentang suatu topik

pelajaran akuntansi, siswa merasa sulit

atau suatu pertanyaan” (hlm.28). Kelebihan

mengerjakan soal mata pelajaran akuntansi,

model pembelajaran ini adalah siswa diajak

guru

untuk tidak hanya menerima pelajaran akan

pembelajaran yang konvensional dan belum

tetapi proses mencari dan menemukan

sesuai dengan kondisi siswa yang memiliki

To

Know

dapat

adalah

teknik

14

optimal

masih

sebagai

dilatih

memecah-kan persoalan yang ada sehingga

dan

ini

logika,

pada

berikut:per-

mata

menggunakan

pelajaran

model

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu,

tersebut

guru perlu melakukan inovasi dalam proses

prestasi belajar siswa di kelas, selain itu

pembelajaran

meningkatkan

melalui model pembelajaran ini siswa dapat

pemahaman dan prestasi belajar siswa pada

belajar untuk mengemukakan pendapat dan

mata pelajaran akuntansi. Oleh karena itu,

me-mecahkan persoalan yang ada sehingga

diperlukan berbagai upaya yang harus

diharapkan pola berfikir siswa menjadi

dilakukan

berkembang

untuk

untuk

pembelajaran

mencapai

yang

telah

tujuan
ditetapkan

prestasi

akan

ber-pengaruh

dan

belajar.

dapat
Dalam

terhadap

meningkatkan
model

pem-

dengan

belajaran aktif Inquiring Minds Want to

menerapkan model pembelajaran yang

Know, siswa tidak hanya menerima pel-

sesuai dengan kondisi siswa, materi dan

ajaran akan tetapi proses mencari dan

lingkungan pendidikan. Pemilihan model

menemukan sendiri konsep yang dibutuh-

yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa

kan, selain itu, juga memberikan ke-

akan sangat ber-pengaruh bagi siswa dalam

bebasan pada siswa untuk menyampaikan

memahami setiap materi pelajaran karena

semua gagasan dan pengetahuan awal yang

semakin sesuai model pembelajaran yang

dimilikinya

diterap-kan oleh guru dalam pembelajaran,

jawabannya, sehingga rasa ingin tahu siswa

maka siswa akan lebih mudah dalam me-

pada mata pelajaran akuntansi meningkat

mahami setiap materi yang dipelajarinya,

dan diharapkan pemahaman siswa menjadi

sehingga semakin optimal prestasi belajar

lebih tertanam. Dengan demikian, siswa

yang diperoleh siswa. Untuk itu, peneliti

dapat mengoptimalkan prestasi belajar

memilih menerapkan model pembelajaran

sesuai kemampuan masing-masing siswa.

sebelumnya

antara

lain

yaitu

aktif Inquiring Minds Want To Know
sebagai

alternatif

untuk

tanpa

menyalahkan

Hipotesis dalam penelitian ini

meningkatkan

adalah: “Penerapan Model Pembelajaran

prestasi belajar akuntansi dalam rangka

Aktif Inquiring Minds Want To Know

meningkatkan kualitas pendidikan di dalam

Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

kelas. Model pembelajaran ini merupakan

Kelas X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta

model

Tahun Ajaran 2012/2013”

pembelajaran

yang

dapat

merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap

METODE PENELITIAN

mata pelajaran akuntansi dan mendorong

Penelitian ini menggunakan metode

siswa untuk tetap terus belajar dan aktif

penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian

mencari tahu informasi/pengetahuan yang

ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara

belum ditemukan jawabannya yang

guru kelas, peneliti dan melibatkan siswa.

hal

15

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
Prosedur penelitian meliputi tahap: 1)

dari tes formatif dan dilakukan dengan

pengenalan masalah, 2) persiapan tindakan,

mengunakan

3)

4)

Analisis data kualitatif dilakukan dalam

implementasi tindakan, 5) pengamatan dan

tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan

6) penyusunan laporan. Proses penelitian

data, dan penyimpulan hasil analisis.

penyusunan

rencana

tindakan,

ini dilaksanakan dalam dua siklus yang

statistik

Dalam

sederhana,

penelitian

ini

2)

tingkat

masing-masing siklus terdiri empat tahap:

prestasi belajar siswa dilihat dari tiga aspek

1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan

kemampuan

tindakan, 3) observasi dan interpretasi dan

ketercapain kinerja dalam penelitian ini

4) analisis dan refleksi. Siklus I di-

yaitu: 1) Kemampuan afektif siswa 75%

laksanakan dalam tiga kali pertemuan

diamati dari siswa yang aktifberpendapat,

dengan alokasi waktu 6x45 menit dan

menjawab

siklus II dilaksanakan dalam tiga kali

seringnya bertanya pada saat kegiatan

pertemuan dengan alokasi waktu 6x45

belajar

menit. Penelitian tindakan kelas ini di-

menggunakan

lakukan pada kelas X Akuntansi di SMK

Kemampuan psiko-motorik siswa 75%

Murni 2 Surakarta.

diamati dari ketepatan siswa mengerjakan

Jenis data pada penelitian ini
adalah

data

kuantitatif

dan

siswa.

Presentase

pertanyaan

mengajar

dari

guru,

ber-langsung

lembar

target

dan

dengan

pengamatan,

2)

soal latihan dan dengan menggunakan

data

lembar pengamatan pada saat kegiatan

kualitatif.Sumber data yang digunakan

belajar

dalam penelitian ini adalah siswa dan

Kemampuan kognitif siswa 75% diukur

dokumen. Teknik pengumpulan data yang

dari kemampuan siswa dalam menyerap

diguna-kan

2)

dan memahami mata pelajaran akuntansi

Teknik evaluasi/ Tes, 3) Dokumentasi, 4)

melalui tes pada setiap akhir siklus

Metode wawancara.

denganbatas kriteria ketuntasan minimal

yaitu:

1)

Pengamatan,

Uji Validitas data pada penelitian

(KKM)

mengajar

yaitu 72,

berlangsung,

sesuai

3)

denganbatas

ini menggunakan triangulasi.Triangulasi

kriteria ketuntasan minimal (KKM) diSMK

yang digunakan dalam penelitian ini

Murni 2 Surakarta.

adalah triangulasi sumber dan analytic

PEMBAHASAN

triangulation. Teknik analisis data dalam

Berdasarkan hasil survey awal

penelitian ini yaitu 1) Teknik analisis data

yang telah dilakukan permasalahan yang

kuantitatif yang digunakan untuk meng-

timbul ketika proses pembelajaran ber-

olah hasil belajar siswa yang diperoleh

langsung adalah rasa ingin tahu siswa ter-

16

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
hadap mata pelajaran akuntansi kurang.

Kemampuan afektif yang diamati pada

Rasa ingin tahu siswa terhadap mata

penelitian ini terdiri dari lima aspek yaitu

pelajaran akuntansi merupakan hal yang

mengajukan per-tanyaan, mengemukakan

sangat penting dalam proses pembelajaran

pendapat,

akuntansi karena dengan rasa ingin tahu

kelompok, men-jawab pertanyaan dalam

siswa yang tinggi terhadap mata pelajaran

diskusi kelompok dan kemandirian dalam

akuntansi mendorong siswa untuk tetap

mengerjakan soal. Sedangkan ke-mampuan

terus

psikomotorik

belajar

dan

aktif

informasi/pengetahuan

mencari

yang

belum

interaksi

dalam

diamati

melalui

diskusi

aspek

ketepatan dalam mengerjakan soal.

ditemukan jawabannya dan hal tersebut

Kegiatan yang dilakukan pada

akan berpengaruh terhadap prestasi belajar

tahap perencanaan siklus I adalah: 1)

siswa di kelas.

mendiskusikan

Berdasarkan

pembelajaran

ter-

akuntansi pada kompetensi dasar jurnal

sebut, maka dilakukan penerapan model

khusus menggunakan model pem-belajaran

pembelajaranaktif Inquiring Minds Want

aktif Inquiring Minds Want To Know, 2)

To Know pada proses pembelajaran dengan

menyusun

dua siklus. Dimana, pada siklus I dengan

Pembelajaran (RPP) untuk materi jurnal

materi jurnal khusus yang terdiri dari tiga

khusus dengan model pembelajaran aktif

kali pertemuan yaitu 6x45 menit.Dalam

Inquiring Minds Want To Know, 3)

penelitian ini pencapaian hasil belajar siswa

menyusun instrumen penelitian berupa

dinilai dari tiga kemampuan belajar siswa

instrumen penilaian afektif siswa, in-

yaitu

strumen penilaian psikomotorik siswa, dan

kemampuan

permasalahan

skenario

afektif, kemampuan

Rencana

psikomotorik, dan ke-mampuan kognitif

instrumen

siswa

Instrumen penilaian kognitif siswa ber-asal

dengan

indikator

ketercapaian

masing-masing75%.Ke-mampuan

afektif

observasi

selama

kognitif

siswa.

dari hasil evaluasi/tes akhir siswa yang

dan psikomotorik di-ukur menggunakan
lembar

penilaian

Pelaksanaan

dilakukan selama pelaksanaan siklus I.

proses

Hasil pelaksanaan siklus I yaitu:

pembelajaran dengan target ketercapaian

penerapan

masing-masing

Sedangkan

Inquiring Minds Want To Know belum

kemampuan kognitif siswa diukur melalui

berhasil meningkatkan kemampuan afektif,

tes evaluasi pada akhir siklus I dan siklus II

kemampuan psikomotorik dan kemampuan

yang mengacu pada ketercapaian KKM

kognitif siswa karena pre-sentase yang

pada mata pelajaran akuntansi yaitu 72.

diperoleh pada tiap indikator kemampuan

75%.

17

model

pembelajaran

aktif

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
siswa belum sesuai dengan presentase

ngemukakan pendapat 77,38%, interaksi

indikator yang ditetapkan. Kemampuan

dalam diskusi kelompok 78,57%, men-

afektif siswa yaitu meng-ajukan pertanyaan

jawab pertanyaan dalam diskusi kelompok

70,24%,

pendapat

76,19%, kemandirian dalam mengerjakan

67,86%, interaksi dalam diskusi kelompok

soal 79,76%. Kemampuan psikomotorik

69,05%,

dalam

siswa yaitu ketepatan siswa dalam me-

diskusi kelompok 66,67%, kemandirian

ngerjakan soal 77,38%. Sedangkan ke-

dalam

72,62%.

mampuan kognitif siswa 77,90%. Dengan

Kemampuan psikomotorik siswa yaitu

demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya

ketepatan siswa dalam mengerjakan soal

penerapan

70,24%. Sedangkan kemampuan kognitif

Inquiring Minds Want To Knowdapat

siswa 52,38%.

meningkatkan prestasi belajar siswa yang

mengemuka-kan

menjawab

pertanyaan

mengerjakan

soal

model

pembelajaran

aktif

Berdasarkan hasil refleksi yang

dinilai dari tiga kemampuan siswa yaitu

dilakukan pada siklus I dapat diketahui

kemampuan afektif, psikomotorik, dan

bahwa penerapan model pembelajaran aktif

kognitif siswa.

Inquiring Minds Want To Know belum

Prestasi belajar siswa yang dinilai

berhasil. Oleh karena itu, perlu dilakukan

dari tiga kemampuan siswa yaitu ke-

tindakan siklus II. Kegiatan perencanaan

mampuan

yang dilakukan pada siklus II sama dengan

kognitif siswa mengalami peningkatan pada

siklus I, hanya terdapat perbedaan yaitu (1)

siklus II. Hal ini dapat dilihat dari indikator

Materi yang digunakan pada siklus II

ketercapaian yaitupada ke-mampuan afektif

adalah kertas kerja perusahaan dagang, (2)

siswa aspek yang dinilai adalah keaktifan

Pada

perbaikan

siswa dalam mengajukan pertanyaan pada

pelaksanaan tindakan yang didasarkan pada

siklus I dengan persentase 70,24%. Pada

hasil analisis dan refleksi siklus I.

siklus II meningkat dengan persentase

siklus

II

dilakukan

Hasil pelaksanaan siklus II yaitu:
penerapan

model

pembelajaran

aktif

afektif,

psikomotorik,

dan

78,57%

,peningkatan

tersebut

sebesar

8,33%.

Keaktifan

siswa

dalam

Inquiring Minds Want To Knowberhasil

mengemukakan pendapat pada siklus I

meningkatkan prestasi belajara siswa yang

dengan persentase 67,86%. Pada siklus II

dinilai dari tiga kemampuan siswa yaitu

meningkat

kemampuan

dan

peningkatan tersebut sebesar 9,52%. Ke-

kognitif. Kemampuan afektif siswa yaitu

aktifan siswa dalam interaksi diskusi

mengajukan

kelompok pada siklus I dengan persentase

afekti,

psikomotorik

pertanyaan

78,57%,

me-

18

dengan

persentase

77,38%,

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
69,05%. Pada siklus II meningkat dengan

yaitu 75%. Berikut uraian penjelasan hasil

per-sentase 78,57%, peningkatan tersebut

keberhasilan penelitian ini:

sebesar

9,52%.Keaktifan

siswa

dalam

Indikator kemampuan afektif siswa

menjawab pertanyaan pada siklus I dengan

selama

persentase

66,67%.

II

dengan penerapan model pembelajaran

meningkat

dengan

76,19%,

aktif Inquiring Minds Want To Know ini

sebesar

meng-alami peningkatan sebesar 8,81%.

peningkatan

Pada

siklus

persentase
tersebut

9,52%.Kemandirian

siswa

dalam

Hal

proses

ini

pembelajaran

dapat

dilihat

akuntansi

dari

rata-rata

mengerjakan soal pada siklus I dengan

persentase pada capaian kemampuan afektif

persentase

72,62%.

II

siswa selama proses pembelajaran pada

meningkat

dengan

79,76%,

siklus I mencapai 69,29% dan pada siklus

7,14%.

II mencapai 78,10%. Kemampuan afektif

Kemempuan psikomotorik siswa yaitu

siswa dalam penelitian ini terdiri dari lima

ketepatan siswa dalam mengerjakan soal

aspek yang diukur yaitu meng-ajukan

pada siklus I dengan persentase 70,24%.

pertanyaan,

Pada siklus II meningkat dengan persentase

interaksi

77,38%. Peningkatan capaian penilaian

menjawab

psiko-motorik siswa yaitu sebesar 7,14%.

kelompok dan kemandirian dalam me-

Sedangkan kemampuan kognitif siswa

ngerjakan soal. Kelima aspek tersebut

yaituketuntasan prestasi belajar siswa pada

mengalami peningkatan pada setiap siklus.

peningkatan

Pada

siklus

persentase

tersebut

sebesar

mengemukakan
dalam

diskusi

pertanyaan

pen-dapat,
kelompok,

dalam

diskusi

siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak

Pada Aspek keaktifan siswa dalam

11 siswa dengan persentase sebesar 52,38%

mengajukan pertanyaan meningkat sebesar

dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10

8,33%, peningkatan ini terjadi karena

siswa dengan per-sentase sebesar 47,62%.

dengan menggunakan model pembelajaran

Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas

aktif Inquiring Minds Want To Know, guru

sebanyak

persentse

lebih banyak melakukan tanya jawab

sebesar 80,95% dan siswa yang tidak tuntas

dengan siswa sehingga siswa mempunyai

sebanyak

kesempatan lebih untuk mengajukan per-

17

4

siswa

siswa

dengan

dengan

persentase

sebesar 19,05%.

tanyaan kepada guru mengenai materi yang

Penelitian ini dapat dikatakan ber-

belum dipahami. Dengan lebih banyak

karena

ketercapaian

melakukan tanya jawab, akan menimbulkan

prestasi belajar siswa mencapai lebih dari

pertanyaan dan rasa ingin tahu yang lebih

target ketercapaian yang sudah ditentukan

besar dalam diri siswa terhadap apa yang

hasil

persentase

19

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
telah dipelajari sehingga siswa akan lebih

kelompok menjadi lebih hidup dan siswa

aktif dalam mengajukan pertanyaan dalam

yang kurang mengerti dapat mendiskusikan

mengikuti proses pem-belajaran di kelas.

dengan siswa yang lebih sudah mengerti

Pada aspek keaktifan siswa dalam

sehingga terjalin diskusi kelompok yang

mengemukakan pendapat selama proses

baik dan menyenangkan.

pembelajaran juga mengalami peningkatan

Pada

aspek

keaktifan

siswa

sebesar 9,52%. Peningkatan ini terjadi

menjawab pertanyaan dalam diskusi ke-

karena dengan menggunakan model pem-

lompok mengalami peningkatan yaitu se-

belajaran aktif Inquiring Minds Want To

besar 9,52%. Peningkatan ini terjadi karena

Know, guru lebih banyak melakukan tanya

pada proses pembelajaran dengan menerap-

jawab dengan siswa dan menggunakan

kan model pembelajaran aktif Inquiring

variasi diskusi kelompok, hal tersebut me-

Minds Want To Know, dalam diskusi

latih siswa untuk lebih aktif dalam meng-

kelompok setiap siswa dituntut untuk

ikuti proses pembelajaran di kelas, me-

mengetahui jawaban dari soal latihan yang

ningkatkan keberanian dan percaya diri

didiskusikan dengan kelompoknya masing-

siswa

mengungkapkan

masing dan dalam menjawab pertanyaan

pendapatuntuk memecahkan permasalahan

dari guru dilakukan secara acak sehingga

yang timbul dalam mempelajari akuntansi.

siswa menjadi lebih siap dalam menjawab

dalam

Pada aspek keaktifan siswa dalam

pertanyaan dari guru. Setelah siswa yang

interaksi diskusi kelompok mengalami pe-

ditunjuk

men-jawab

pertanyaan

ningkatan

memberikan

jawaban

diskusinya

yaitu

sebesar

9,52%.

Pe-

hasil

ningkatan ini terjadi karena pada proses

maka guru memberikan kesempatan kepada

pembelajaran dengan menerapkan model

siswa kelompok lainnya untuk memberikan

pembelajaran aktif Inquiring Minds Want

jawaban terkait jawaban temannya apakah

To Know, guru memberikan penjelasan

sudah benar atau belum, dengan keaktifan

bahwa dalam diskusi kelompok ini semua

siswa saling memberikan jawaban atas

siswa harus mengetahui jawaban soal

hasil diskusi yang telah didiskusikan maka

latihan yang didiskusikan karena dalam

kekatifan

siswa

dalam

menjawab

menjawab pertanyaan soal latihan di-

pertanyaan

dalam

diskusi

kelompok

lakukan secara acak jadi semua siswa harus

meningkat.
aspek

kemandirian

tahu jawaban yang telah di-diskusikan.

Pada

Dengan penjelasan yang di-berikan seperti

dalam

itu maka interaksi siswa dalam diskusi

peningkatan yaitu sebesar 7,14%. Pe-

20

mengerjakan

soal

siswa

mengalami

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
ningkatan ini terjadi karena pada proses

menjadi lebih aktif, dengan penerapan

pembelajaran dengan menerapkan model

model pembelajaran aktif Inquiring Minds

pembelajaran aktif Inquiring Minds Want

Want To Know.

To Know, guru sering memberikan motivasi

Indikator

kemampuan

psiko-

dan pengarahan kepada siswa agar dalam

motorik siswa pada penelitian ini diukur

mengerjakan soal untuk mem-biasakan diri

melalui aspek ketepatan siswa dalam

mandiri dan tidak bergantung dengan orang

mengerjakan

lain dan juga guru meng-informasikan

penelitian ini, aspek psikomotorik siswa

bahwa siswa yang diketahui mencontek

yang diukur melalui ketepatan siswa dalam

pekerjaan

akan

mengerjakan soal mengalami peningkatan

motivasi,

pada setiap siklus yang dapat dilihat dari

dorongan dan aturan yang diberikan oleh

peningkatan persentase yang diperoleh

guru siswa menjadi lebih fokus dalam

pada siklus I dan II sebesar 7,14%.

memperhatikan penjelasan dari guru dan

Peningkatan

aktif

pem-

siswa terjadi karenadalam mengikuti proses

belajaran, hal ini yang membuat siswa

pembelajaran aktif Inquiring Minds Want

memiliki rasa percaya diri terhadap ke-

To Know konsep dan pemahaman siswa

mampuan yang dimilikinya untuk me-

terhadap materi pelajaran akuntansi yang

ngerjakan soal secara mandiri dan tidak lagi

diajarkan

mencontek

temannya.

mengerjakan soal siswa merasa percaya diri

Berdasarkan uraian tersebut, dapat di-

terhadap kemampuannya sendiri se-hingga

simpulkan

menerapkan

dalam soal yang diberikan guru dapat

model pembelajaran aktif Inquiring Minds

diselesaikan dengan tepat. Jadi dapat

Want To Know dalam proses pembelajaran

disimpulkan bahwa penerapkan model

dapat meningkatkan kemampuan afektif

pembelajaran aktif Inquiring Minds Want

siswa, dimana proses pembelajaran ini

To

sejalan dengan pendapat Hamalik yang

akuntansi dapat meningkatkan kemampuan

menyatakan salah satu cara yang dilakukan

psikomotorik yang dimiliki oleh siswa.

dari

mendapatkan

dalam

temannya

nilai.

Dengan

mengikuti

pekerjaan

bahwa

tidak

proses

dari

dengan

Know,

soal.

Berdasarkan

kemampuan

meningkat

pada

psikomotorik

dan

proses

hasil

dalam

pembelajaran

guru untuk meningkatkan hasil belajar bagi

Indikator terakhir yang diukur yaitu

setiap siswa adalah dengan meng-aktifkan

kemampuan kognitif siswa diukur dengan

siswa dalam proses pembelajaran (2011).

ketuntasan hasil belajar siswa melalui tes

Siswa yang awalnya kurang aktif dan tidak

evaluasi

percaya diri selama proses pembelajaran

siklus.Ketuntasan hasil belajar siswa juga

21

pada

setiap

akhir

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
merupakan salah satu faktor yang me-

keterampilan proses dalam pembelajaran

mengaruhi

penelitian

yang berpengaruh nyata terhadap hasil

ini.KKM pada penelitian ini mengacu pada

belajar baik pada ranah kognitif dan

KKM yang telah ditentukan oleh sekolah

afektif.Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil

yaitu 72 untuk pelajaran akuntansi. Pada

penelitian

penelitian ini ketuntasan hasil belajar

penelitian yang terdahulu karena dari

akuntansi siswa mengalami peningkatan.

penelitian terdahulu membuktikan bahwa

Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar

model pembelajaran aktif Inquiring Minds

akuntansi siswa yang mencapai 38,10%

Want to Know berpengaruh nyata terhadap

atau sebanyak 8 siswa pada saat pra-

hasil belajar baik pada ranah kognitif dan

tindakan. Selanjutnaya, pada siklus

I

afektif. Dengan demikian hasil penelitian

ketuntasan belajar akuntansi mencapai

ini dapat digunakan sebagai alternatif

52,38% atau 11 siswa, dan pada siklus II

model pembelajaran yang diterapkan dalam

persentase

proses pembelajaran untuk me-ningkatkan

keberhasilan

ketuntasan

hasil

belajar

akuntansi mencapai 80,95% atau 17 siswa.

ini

relevan

dengan

hasil

prestasi belajar siswa.

Peningkatan ketuntasan hasil belajar

Berdasarkan hasil tindakan sikus I

akuntansi siswa terjadi karena peningkatan

dan siklus II yang telah diuraikan di atas,

pemahaman

pelajaran

maka dapat diketahui bahwa penerapan

akuntansi yang telah dipelajarinya. Pe-

model pembelajaran aktif Inquiring Minds

mahaman siswa meningkat terhadap materi

want To Know yang dilakukan oleh guru

pelajaran akuntansi karena selama proses

mata pelajaran akuntansi di kelas X

pembelajaran,

siswa

Akuntansi telah berhasil meningkatkan

terhadap mata pelajaran akuntansi me-

prestasi belajar akuntansi siswa. Dimana

ningkat. Peningkatan ketuntasan hasil bel-

pada proses pembelajaran akuntansi guru

ajar siswa pada penelitian ini, juga sejalan

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

dengan hasil penelitian terdahulu, dimana

membangkitkan rasa ingin tahu siswa yang

pada penelitian yang telah dilakukan oleh

disesuaikan

Purbo (2012), Winarko (2011), Nurhastuti

siswa, sehingga siswa lebih aktif, lebih

(2012) yang menyatakan bahwa model

percaya diri dan rasa ingin tahu siswa

pembelajaran aktif Inquiring Minds Want

terhadap mata pelajaran akuntansi menjadi

to

meningkat yang hal tersebut dapat lebih

Know

siswa

ini

rasa

terhadap

ingin

mampu

tahu

menumbuhkan

dengan

dalam

belajar

motivasi, minat belajar serta pemahaman

memudahkan

konsep siswa yang dapat meningkatkan

materi pelajaran akuntansi. Hal ini sesuai

22

siswa

kebutuhan

memahami

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
dengan teori yang dikemukakan oleh

belajaran dikatakan berhasil apabila

Wardani (2010:8), bahwa pembelajaran

jadi perubahan perilaku yang positif pada

aktif terjadi saat siswa aktif terlibat, peduli

diri peserta didik seluruhnya atau setidak-

dan bertanggungjawab terhadap belajar

tidaknya sebagian besar 75% dan penelitian

siswa itu sendiri. Siswa didorong untuk

dapat dikatakan berhasil apabila masing-

berfikir, menganalisis, mengajukan pen-

masing

dapat,

mencapai target yang telah ditetapkan (hlm

menerapkan

pengetahuan

dan

ketrampilan siswa dan siswa tidak hanya

indikator

yang

diukur

ter-

telah

131).

sekedar menjadi pendengar pasif terhadap

Penelitian ini dikatakan berhasil

apa yang disampaikan oleh guru.

karena dapat meningkatkan prestasi belajar

Berdasarkan hasil observasi yang

akuntansi siswa yang dinilai dari masing-

dilakukan di kelas X Akuntansi sebelum,

masing kemampuan yang sudah mencapai

selama, dan sesudah siklus penelitian ber-

bahkan lebih dari target yang diharapkan

langsung diperoleh informasi bahwa rasa

dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.

ingin tahu siswa meningkat, hal tersebut
ditunjukkan dengan siswa lebih aktif dan
senang dalam mengikuti proses pem-

SIMPULAN DAN SARAN

belajaran, sehingga prestasi belajar siswa

Berdasarkan analisis data dan pem-

juga meningkat.

bahasan yang telah dilakukan, secara ke-

Hasil penelitian ini juga sesuai

seluruhan penerapan model pembelajaran

dengan pendapat Mulyasa (2005) bahwa

aktif Inquiring Minds Want To Know dapat

kualitas pembelajaran atau pembentukan

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

kompetensi dapat dilihat dari segi proses

X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta. Hal

dan hasil. Dari segi proses pembelajaran

ini terbukti dari pencapaian prestasi belajar

atau pembentukan kompetensi dikatakan

siswa dalam penelitian ini yang dinilai dari

berhasil dan berkualiatas apabila seluruh-

tiga ranah penilaian kemampuan siswa

nya atau setidak-tidaknya sebagian besar

yaitu penilaian afektif siswa, penilaian

75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik,

psikomotorik siswa, dan penilaian kognitif

mental, maupun sosial dalam proses pem-

siswa.

belajaran, di samping menunjukkan ke-

Berdasarkan
penerapan

besar dan

sendiri.

Inquiring Minds Want To Know dapat

Sedangkan dari segi hasil, proses pem-

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

diri

23

pembelajaran

bahwa

gairahan belajar dan semangat belajar yang
rasa percaya

model

simpulan

aktif

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
X Akuntansi SMK Murni 2 Surakarta maka

Berdasarkan simpulan yang telah

implikasi teoretis penelitian ini adalah hasil

dipaparkan di atas maka dapat dikemuka-

penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan

kan saran antara lain: untuk guru yang

sebagai

belum menerapkan model pembelajaran

dasar

dalam

pengembangan

penelitian tindakan kelas di berbagai

aktif

sekolah dan dapat dijadikan upaya bersama

belajaran aktif Inquiring Minds Want to

antara sekolah, guru dan peneliti yang lain

Know dalam pembelajaran dengan variasi

untuk meningkatkan hasil belajar secara

pembelajaran yang menarik sehingga dapat

menyeluruh. Selain itu dalam penelitian ini

meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam

ditemukan konsep-konsep tentang upaya

memahami materi yang disajikan yang

meningkatkan rasa ingin tahu siswa dengan

pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi

variasi

belajar siswa.

diskusi

kelompok

yang dapat

dapat

menerapkan

model

pem-

meningkatkan prestasi belajar siswa dan

Sedangkan saran untuk siswa yaitu

mengarahkan siswa untuk tetap berfikir

harus memiliki kesadaran akan pentingnya

kritis,

proses

prestasi belajar dan harus berusaha untuk

pembelajaran. Untuk itu, penelitian ini

terus meningkatkan kemampuan yang di-

dapat dijadikan sebagai pedoman, masukan

milikinya dengan aktif dan memiliki rasa

berharga bagi guru, sekolah dan peneliti

ingin tahu yang tinggi dalam mengikuti

untuk meningkatkan hasil belajar secara

proses pembelajaran.

aktif

dalam

mengikuti

menyeluruh. Implikasi praktis penelitian ini

Selanjutnya, saran bagi sekolah

adalah hasil penelitian ini dapat digunakan

yaitu sekolah hendaknya mendorong dan

sebagai bahan pertimbangan bagi guru

membina guru untuk selalu menerapkan

untuk menerapkan model pem-belajaran

model

aktif Inquiring Minds Want To Know dalam

menumbuhkan keaktifan siswa dan rasa

kegiatan belajar mengajar. Diterapkannya

ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran

model pembelajaran aktif Inquiring Minds

yang

Want

pembelajaran.UCAPAN

To

Know

dapat

meningkatkan

keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan

siswa

terhadap

mata

diajarkan

yang

dalam

dapat

proses
TERIMA

KASIH

pembelajaran, me-ningkatkan rasa ingin
tahu

pembelajaran

Peneliti

pelajaran

memperoleh

banyak

bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan

akuntansi dan dapat me-ningkatkan prestasi

dariberbagai

pihak.

Oleh

karena

itu,

belajar siswa.

penelitimengucapkan terimakasih kepada:
Prodi Pendidikan Ekonomi, khususnya

24

Jupe UNS, Vol. 2, No. 2, Hal 11 s/d 25
BKK

Akuntansi,

pembimbing
bimbingdan
dalampenelitian

II

pembimbing
yang

telah

mengarahkan
ini

serta

I

PadaPelajaranBudidayaRumputLaut
. Diperoleh 22 Januari 2013
darihttp://journal.uny.ac.id/index.ph
p/jpv/article/download/1044/845

dan
mem-

peneliti
guru

mata

Sardiman A. 2004. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

pelajaranAkuntansi kelas X dan siswa
kelasX di SMK Murni 2 Surakarta,

Silberman, Mel. 2005. Active Learning.
Yogyakarta: YAPPENDIS.

terimakasih atas bantuannya,kerjasamanya
dan

dukungannya

selamamelakukan

Sudjana, N. 1991.Penilaian Hasil Proses
BelajarMengajar.
Bandung:
PT.RemajaRosdakarya.

penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhastuti,
R.F.PengaruhPenerapanStrategiPem
belajaran Inquiring Minds Want To
Know
(IMWK)
TerhadapKetrampilan Proses Sains
Dan HasilBelajarSiswaKelas X
Semester Genap SMA Negeri 2
KaranganyartahunPelajaran
2011/2012. Diperoleh 22 Januari
2013,
dari
http://biologi.fkip.uns.ac.id/wpcontent/uploads/2012/02/RIAFAJAR-N-K4308112.pdf.

Winarko,
A.S.
2011.PenerapanStrategiInquiring
Minds
Want
To
KnowberbasisContextual Teaching
and
LearningUntuk
MeningkatkanKeterampilan Proses
SainsSiswaKelas XI IPA 4 SMA
Negeri 5 Tahun Pelajaran 2010/2011
(Versi Elektronik).Jurnal Penelitian
Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Diperoleh
22
Januari
2013,
dari
http://perpustakaancyber.blogspot.co
m/2012/12/kumpulan-jurnalpendidikan-biologi-terbaru.html.

Purbo, P. PembelajaranInquiring Minds
Want To KnowBerbantu Multimedia

25

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW GUNA PENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X 7 SMA NEGERI 5 SURAKARTA

0 2 9

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT Penerapan Strategi Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas V SD N 2 Karangtalun Kabupaten Klaten Tahun 2013 /

0 2 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT Penerapan Strategi Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas V SD N 2 Karangtalun Kabupaten Klaten Tahun 2013 /

0 2 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO Penerapan Model Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tiyaran 01 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tiyaran 01 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO Penerapan Model Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tiyaran 01 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 12

PENDAHULUAN Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Inquiring Minds Want To Know Berbasis Pemecahan Masalah (Kelas X Semester 2 SMK Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 2 6

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT Penerapan Strategi Pembelajaran Inquiring Minds Want To Know Dengan Media Gambar Puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa SMP N 2 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Inquiring Minds Want to Know untuk Meningkatkan Keaktifan dan Minat Belajar Matematika.

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS X-AK1 JURUSAN AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014 | - | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 4220 9431 1 SM

0 0 15