Kuliah Ke-1 Metode Penelitian Biologi dan Penelitian Pendidikan Biologi Pengantar – Filsat Ilmu

  Berfikir Filsakfakt 

  Menyeluruh, akrtinyak seorakng ilmuwakn mengenakl ilmu tidakik haknyak

dakri sudut pakndakng ilmu itu sendiri, tetakpi melihakt hakikeikakt ilmu

daklakm ikonstelaksi pengetakhuakn yakng lakinnyak.

  

Mendasar, yakitu seorakng ilmuwakn tidakik lakgi percakyak begitu sakjak

bakhwak ilmu itu benakr akikakn tetakpi berupakyak membongikakr tempakt

berpijakik secakrak fundakmentakl.

  

Spekulatif, akrtinyak berpiikir flsakfakt berusakhak menetakpikakn daksakr- daksakr yakng dakpakt diakndaklikakn untuik memulaki pakdak suaktu titiik akwakl

pemiikirakn. Itu sebakbnyak bidakng telakakh flsakfakt mencakikup maksaklakh poikoik yakng mungikin dakpakt dipiikirikakn oleh maknusiak. Maksaklakh poikoik yakng dimakiksudikakn itu akdaklakh tentakng siakpakikakh maknusiak itu, tentakng hidup dakn eiksistensi maknusiak, tentakng prosedur ilmiakh. Pengertiakn Filsakfakt Ilmu Filsakfakt ilmu merupakikakn telakakhakn secakrak flsakfakt yakng ingin menjakwakb beberakpak pertaknyakakn mengenaki hakikeikakt ilmu yakng dakpakt dipilakh ike daklakm tigak ikelompoik lakndaksakn beriikut: 1.

  Landasan ontologi yakng mempertaknyakikakn obyeik akpak yakng ditelakakh ilmu, bakgakimaknak wujud yakng hakikiiki dakri obyeik tersebut, bakgakimaknak hubungakn akntakrak obyeik takdi dengakn dakyak takngikakp maknusiak (seperti berpiikir, meraksak dakn menginderak) yakng membuakhikakn pengetakhuakn.

  2. Landasan Epistemologi yakitu mempertaknyakikakn proses yakng mungikin dilakikuikakn untuik mendakpaktikakn pengetakhuakn yakng berupak ilmu, bakgakimaknak prosdurnyak, hakl-

hakl akpak yakng hakrus diperhaktiikakn akgakr mendakpakt pengetakhuakn yakng benakr, akpak

yakng disebut ikebenakrakn itu, akpak ikriteriaknyak, cakrak akpak yakng membakntu ilmuwakn

daklakm mendakpaktikakn pengetakhuakn yakng berupak ilmu.

  3. Landasan Aksiologi, yakng mempersoaklikakn untuik akpak pengetakhuakn yakng berupak ilmu itu dipergunakikakn, bakgakimaknak ikakitakn akntakrak cakrak pengunakakn tersebut dengakn

ikakidakh-ikakidakh morakl, bakgakimaknak penentuakn obyeik yakng ditelakakh berdaksakrikakn

pilihakn-pilihakn maksaklakh, bakgakimaknak ikakitakn teikniik prosedurakl yakng merupakikakn

  Filsafat dan Ilmu Pengetahuan 

  Berbicara mengenai ilmu (sains) maka tidak akan terlepas dari flsafat. Tugas flsafat pengetahuan adalah menunjukkan bagaimana

“pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana adanya”. Will Duran

dalam bukunya The story of Philosophy mengibaratkan bahwa flsafat seperti pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri. Pasukan infanteri inilah sebagai

pengetahuan yang di antaranya ilmu. Filsafat yang memenangkan

tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan.

  Semua ilmu baik ilmu alam maupun ilmu sosial bertolak dari pengembangannya sebagai flsafat. Nama asal fsika adalah flsafat

alam (natural philosophy) dan nama asal ekonomi adalah flsafat moral (moral philosophy). Issac Newton (1642-1627) menulis hukum- hukum fsika sebagai Philosophiae Naturalis Principia Mathematica

(1686) dan Adam Smith (1723-1790) Bapak Ilmu Ekonomi menulis buku The Wealth Of Nation (1776) dalam fungsinya sebagai Professor of Moral Philosophy di Universitas Glasgow. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan 

  Filsafat ilmu adalah bagian dari flsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang berarti knowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang flsafat yakni epistemology dan ontology (on = being, wujud, apa + logos = teori ), ontology ( teori tentang apa).

  Secara sederhana dapat dikatakan bahwa flsafat ilmu adalah dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Ini berarti bahwa terdapat pengetahuan yang ilmiah dan tak- ilmiah.

  Pengetahuan ilmiah disebut ilmu pengetahuan atau singkatnya ilmu saja, yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasi dan diorganisasi sedemikian rupa; sehingga memenuhi asas pengaturan secara prosedural, metologis, teknis, dan normatif akademis. Dengan demikian teruji kebenaran ilmiahnya sehingga memenuhi kesahihan atau validitas ilmu, atau secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan 

Pengetahuan tak-ilmiah adalah yang masih tergolong pra-ilmiah.

  Dalam hal ini berupa pengetahuan hasil serapan inderawi yang secara sadar diperoleh, baik yang telah lama maupun baru didapat.

Di samping itu termasuk yang diperoleh secara pasif atau di luar

kesadaran seperti ilham, intuisi, wangsit, atau wahyu (oleh nabi).

  Dengan lain perkataan, pengetahuan ilmiah diperoleh secara sadar,

aktif, sistematis, jelas prosesnya secara prosedural, metodis dan teknis, tidak bersifat acak, kemudian diakhiri dengan verifkasi atau diuji kebenaran (validitas) ilmiahnya. Sedangkan pengetahuan

yang pra-ilmiah, walaupun sesungguhnya diperoleh secara sadar

dan aktif, namun bersifat acak, yaitu tanpa metode, apalagi yang berupa intuisi, sehingga tidak dimasukkan dalam ilmu. Dengan

demikian, pengetahuan pra-ilmiah karena tidak diperoleh secara sistematis-metodologis ada yang cenderung menyebutnya sebagai Tentakng “TAHU” Pada dasarnya manusia tahu tentang dunia sekitarnya, tentang dirinya, tentang orang lain, tentang baik dan buruk, tentang yang indah dan tidak indah. Meskipun demikian sekiranya orang menanyakan bagaimana manusia itu dapat tahu?, apakah sumbernya tahu?, dan apakah sebenarnya tahu itu?, maka pertanyaan tersebut tidak segera akan dapat dijawab.

1. Landasan Aksiologi, yakng mempersoaklikakn untuik akpak pengetakhuakn yakng berupak

  ilmu itu dipergunakikakn, bakgakimaknak ikakitakn akntakrak cakrak pengunakakn tersebut dengakn

ikakidakh-ikakidakh morakl, bakgakimaknak penentuakn obyeik yakng ditelakakh berdaksakrikakn

pilihakn-pilihakn maksaklakh, bakgakimaknak ikakitakn teikniik prosedurakl yakng merupakikakn operaksionaklisaksi metode ilmiakh dengakn normak-normak morakl / profesionakl. Gejaklak Orakng Itu “TAHU”

  

1. Pakdak akwaklnyak maknusiak tidakik takhu sesuaktu. Suaktu iketiikak mereikak ingin takhu, makikak

segerak iak akikakn mengemuikakikakn isi haktinyak melaklui beberakpak pertaknyakakn; akpak ini?,

akpak itu, akpak sebakbnyak begini?, dakn mengakpak demiikiakn?, sebakgaki ungikakpakn raksak

ingin takhu. Pertaknyakakn tersebut umumnyak diakwakli dengakn raksak ikakgum ikakrenak

iketidakiktakhuaknnyak. Oleh sebakb itu mereikak bertaknyak untuik memuaksikakn raksak ikeingintakhuaknnyak. Apakbilak pertaknyakakn itu terjakwakb, makikak orakng tersebut menjakdi takhu dakn meraksak terpenuhi ikeinginaknnyak. Untuik sementakrak wakiktu mereikak menjakdi puaks.

  2. Takhu yakng memuaksikakn maknusiak itu akdaklakh takhu yakng benakr. Takhu yakng tidakik

benakr disebut ikeliru. Tidakik seorakng pun di duniak yakng cintak ikepakdak ikeikeliruakn.

  Seringikakli ikeliru itu lebih jeleik dakri dakripakdak tidakik takhu. Apakbilak takhu yakng ikeliru itu dijakdiikakn daksakr suaktu tindakikakn, makikak akikakn ikeliru pulak tindakikakn tersebut, dakn bakhikakn akikakn timbul maklakpetakikak. Apakbilak orakng mengirak bakhwak takhunyak benakr, pakdakhakl takhunyak ikeliru dakn jiikak mereikak sakdakr akikakn ikeikeliruaknnyak, makikak lenyakplakh ikepuaksaknnyak tentakng yakng diiketakhui ikeliru. Artinyak bakhwak pemuaks ingin takhu itu haknyaklakh kebenaran. Mesikipun tidakik mudakh mengaknaklisak akpakikakh ikebenakrakn itu, tetakpi semuak orakng yakikin bakhwak akdak ikebenakrakn dakn Gejaklak Orakng Itu “TAHU” 3.

  Seperti telah dikemukakan, bahwa manusia pada dasarnya mempunyai dorongan rasa

ingin tahu. Sebenarnya apa yang ingin diketahui manusia itu?, atau dengan kata lain

apakah obyek tahu itu?. Seperti juga telah dikemukakan bahwa tahu manusia itu tidak dibawa sejak lahir, tetapi diawali dari kekagumannya terhadap sekelilingnya sehingga merangsang keinginannya untuk tahu. Adapun dunia yang mengelilingi manusia adalah

sesuatu yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, asal ada. Bahkan yang saat ini

tidak ada yang kemungkinan nanti ada juga ingin diketahui oleh manusia. Dalam arti

lain adalah obyek tahu meliputi apa saja yang ada dan mungkin ada. Oleh karena

begitu banyak yang mengelilingi manusia dan mungkin tidak ada habisnya, sehingga

ingin tahu manusia hanya dibatasi oleh hidupnya dan akan habis apabila sudah tidak

4. ada manusia lagi di dunia.

  Pada akhirnya manusia mengambil keputusan bahwa “manusia yang tahu itu, bahwa ia tahu”. Ada beberapa ungkapan yang perlu direnungkan: a.

  Manusia tahu benar, bahwa ia tidak tahu sesuatu. Bertanyalah mereka misalnya

kepada orang lain dan diberi tahu. Kemudian mereka akan tahu bahwa mereka tahu.

b. Mungkin manusia mengira ia tahu, tetapi pada suatu ketika ternyata bahwa keliru.

  Pada dasarnya mereka belum tahu, dan mereka akan berusaha bertanya atau melakukan penyelidikan sendiri sehingga mereka menjadi tahu. Akhirnya tahulah bahwa dulunya ia keliru atau belum tahu, dan sekarang “tahulah bahwa ia tahu”. Kesimpulakn 1.

  Pada dasarnya manusia ingin tahu.

  2. Manusia ingin tahu yang benar.

  3. Obyek tahu adalah yang ada dan yang mungkin ada.

  4. Manusia tahu bahwa ia tahu. Penelitiakn Ilmiakh 1.

  “Penelitiakn ilmiakh sebakgaki penelitiakn yakng sistemaktis, terikontrol, empiris, dakn penyelidiikakn ikritis dakri proposisi-proposisi hipotetis tentakng hubungakn yakng diperikirakikakn akntakrak gejaklak aklakm”. Penelitiakn disebut sistemaktis bilak mengiikuti lakngikakh-lakngikakh aktaku takhakpakn yakng dimulaki dengakn mendefnisiikakn maksaklakh, menghubungikakn maksaklakh tersebut dengakn teori-teori yakng akdak, mengumpulikakn daktak, mengaknaklisis dakn mengintrepetaksi daktak, menakriik ikesimpulakn, dakn menggakbungikakn ikesimpulakn-ikesimpulakn tersebut ike daklakm jakjakrakn ikhaksaknakh pengetakhuakn.

2. Penelitiakn ilmiakh terikontrol, maksaklakh-maksaklakh daklakm penelitiakn tidakik

  haknyak dipecakhikakn secakrak sepintaks. Artinyak, daklakm penelitiakn ilmiakh setiakp lakngikakh sudakh direncaknakikakn, sehinggak ikhakyaklakn, dugakakn, dakn ikegiaktakn yakng sifaktnyak cobak-cobak tidakik terdakpakt di daklakmnyak. Maksaklakhnyak dijelaksikakn dengakn cermakt dakn rinci, vakriakbel-vakriakbelnyak diidentifikaksi dakn diseleiksi, instrumen-instrumennyak diseleiksi aktaku diikonstruiksi secakrak cermakt, dakn ikesimpulakn-ikesimpulakn haknyak dakpakt ditakriik dakri daktak yakng diperoleh. Oleh ikakrenak itu reikomendaksi yakng Penelitiakn Ilmiakh

3. Ketiikak daktak terikumpul, buikti-buikti empiris sudakh diperoleh untuik

  ikemudiakn menduikung aktaku menolakik hipotesis-hipotesis yakng dirumusikakn sebelumnyak. Daktak empiris ini ikemudiakn dijakdiikakn daksakr untuik peneriikakn ikesimpulakn. Daklakm penelitiakn segaklak sesuaktunyak begitu terikontrol, sehinggak setiakp pengakmakt daklakm penelitiakn itu yakikin akikakn haksilnyak. Kemudiakn haksil pengumpulakn daktak siakp diaknaklisis secakrak ikritis dakn secakrak ikeseluruhakn haksilnyak dakpakt dipertakngungjakwakbikakn secakrak ilmiakh.

  Selesai