PERLINDUNGAN HUKUM ATAS LAMBANG PALANG MERAH DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK TESIS

  PERLINDUNGAN HUKUM ATAS LAMBANG PALANG MERAH DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK TESIS Oleh KASIH RAHAYU 107011098/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

  2013

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS LAMBANG PALANG MERAH DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR

15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh KASIH RAHAYU 107011098/M.Kn

  

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

  Judul Tesis : PERLINDUNGAN HUKUM ATAS LAMBANG PALANG MERAH DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN

2001 TENTANG MEREK

Nama Mahasiswa : KASIH RAHAYU

  Nomor Pokok : 107011098 Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui

Komisi Pembimbing

  

(Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

Pembimbing Pembimbing (Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Dr. T, Keizerina Devi A, SH, CN, MHum) Ketua Program Studi, Dekan, (Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum) Tanggal lulus : 28 Maret 2013

  Telah diuji pada Tanggal : 28 Maret 2013 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, MHum Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

  2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

  3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum

  4. Dr. Dedy Harianto, SH, MHum

SURAT PERNYATAAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : KASIH RAHAYU Nim : 107011098 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : PERLINDUNGAN HUKUM ATAS LAMBANG

PALANG MERAH DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

  Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

  Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.

  Medan, Yang membuat Pernyataan Nama : KASIH RAHAYU Nim : 107011098

  ABSTRAK

  Penggunaan lambang palang merah di Indonesia dilindungi oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Merek Nomor 15 tahun 2001 khususnya

  Pasal 6 ayat (3) huruf (b), yang berbunyi : “Permohonan juga harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila merek tersebut merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atas lembaga negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan dari pihak yang berwenang”. Hal ini mengandung makna implisit bahwa Palang Merah Indonesia memiliki hak untuk menentukan siapa dan kapan lambang palang merah dapat digunakan dengan persetujuan pengurus Palang Merah Indonesia.

  Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitis, yang menguraikan atau memaparkan sekaligus menganalisis permasalahan hukum mengenai dasar hukum bagi perlindungan terhadap lambang Palang Merah di Indonesia dan pelaksanaan Pasal 6 ayat (3) huruf (b) Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 oleh Ditjend. HaKI, Kementerian Hukum dan HAM RI, terkait dengan lambang Palang Merah serta langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Palang Merah Indonesia untuk melindungi haknya atas lambang Palang Merah Indonesia tersebut.

  Dari hasil penelitian diketahui bahwa dasar hukum perlindungan terhadap lambang Palang Merah di Indonesia telah termuat dalam hukum humaniter Internasional dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Perlindungan lambang Palang Merah di Indonesia dalam Pasal 6 ayat (3) huruf (b) Undang-Undang No. 15 Tahun 2001, Ditjend. HaKI akan menolak permohonan yang menggunakan merek yang merupakan tiruan atau menyerupai lambang Palang Merah Indonesia walaupun tidak didaftarkan di Ditjen. HaKI, karena lambang Palang Merah adalah lambang milik lembaga internasional dimana lembaga tersebut diakui kedudukannya oleh Pemerintah Indonesia. Sampai saat ini, Ditjen tidak menemukan permohonan pendaftaran merek yang menyerupai baik keseluruhan dan sebagian terhadap lambang dan kata-kata palang merah. Palang Merah Indonesia dalam melindungi haknya atas lambang Palang Merah Indonesia dengan melakukan diseminasi (penyebarluasan) aturan penggunaan lambang Palang Merah berdasarkan Konvensi Jenewa 1949 dan mengupayakan pengesahan RUU Lambang Palang Merah karena hingga saat ini belum ada peraturan pelaksana dari Pasal 6 ayat (3) huruf (b) Undang- Undang No. 15 Tahun 2001 yang mengatur ancaman pidana maupun perdata bagi orang maupun badan hukum yang melanggar pasal tersebut diatas.

  Lambang Palang Merah Indonesia perlu diberikan perlindungan hukum karena merupakan lambang milik internasional yang diakui oleh pemerintah Indonesia sebagai konsekwensi juridis dari ikut sertanya Indonesia dalam Konvensi Jenewa Tahun 1949. Disarankan agar pemerintah Indonesia segera mengesahkan RUU Lambang Palang Merah agar lambang Palang Merah mempunyai kekuatan hukum di Indonesia. Disarankan juga agar pemerintah membuat aturan lambang alternatif lain untuk layanan publik (rumah sakit dan lain-lain) agar masyarakat tidak mempergunakan lambang Palang Merah lagi. Pemerintah Indonesia juga diharapkan untuk segera membuat peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 yang mengatur ancaman pidana maupun perdata bagi orang atau badan hukum yang melanggar Pasal 6 ayat (3) huruf (b).

  Kata Kunci : Perlindungan Hukum Atas Lambang Palang Merah Di Indonesia

  

ABSTRACT

The use of the red cross symbol in Indonesia are protected by the government of Indonesia under Law Number 15 of 2001 brands in particular Article 6 paragraph

  (3) letter (b), which reads: "The application must also be rejected by the Directorate General of where the brand is an imitation or resembles the name or the abbreviation name, flag, emblem or symbol of the state institutions or national and international

institutions, except with the consent of the competent authority ". This implicitly

implies that the Indonesian Red Cross has the right to determine who and when the red cross symbol can be used with the approval of the Indonesian Red Cross officials.

  This study used a descriptive analytical study, which describe or explain as well as analyzing legal issues regarding the legal basis for the protection of the Red Cross emblem in Indonesia and the implementation of Article 6 paragraph (3) letter

(b) of Law Number 15 of 2001 by Ditjend. Intellectual Property Rights, Ministry of

Justice and Human Rights, is associated with the symbol of the Red Cross and the

steps that have been taken by the Indonesian Red Cross to protect their rights to the

Indonesian Red Cross emblem.

  The survey results revealed that the legal basis for the protection of the Red

Cross emblem in Indonesia has been included in the International humanitarian law

and the laws and regulations in Indonesia. Protection of the Red Cross emblem in Indonesia in Article 6 paragraph (3) letter (b) of Law Number 15 of 2001, Ditjend.

Intellectual Property Rights will reject an application that uses the brand that imitate

or resemble the symbol of the Red Cross Indonesia, although not listed in the Ditjend.

Intellectual Property Rights, because the Red Cross emblem is a symbol of the international agency's position where the institution is recognized by the Government of Indonesia. Until now, the Ditjend. did not find the application for trademark registration that resemble both the whole and the part of the emblem and the words Red Cross. Indonesian Red Cross to protect their rights to the Indonesian Red Cross emblem by disseminating (spreading) the rules of the use of the Red Cross emblem by

the 1949 Geneva Conventions and to seek ratification of the Red Cross emblem bill

because until now there is no implementing regulations of Article 6 paragraph (3) letter ( b) Law Number 15 of 2001 which regulates civil and criminal threats to individuals and legal entities that violate the above article.

  Indonesia Red Cross emblem should be given legal protection because it is an internationally recognized symbol of possession by the Indonesian government as

a consequence of judicial participation in the Geneva Conventions Indonesia Year

1949. It is recommended that the Indonesian government immediately pass the bill so that the Red Cross emblem Red Cross emblem has the force of law in Indonesia. It is

also recommended that the government make the rules emblem alternatives to public

services (hospitals, etc.) so that people do not use the symbol of the Red Cross again. The Indonesian government is also expected to soon make the implementing

  

regulations of Law Number 15 of 2001 which regulates civil and criminal threats

against a person or legal entity who violates Article 6 paragraph (3) letter (b).

  Keywords: On the Legal Protection of the Red Cross emblem in Indonesia

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, karena dengan berkat hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Selanjutnya shalawat beserta salam disanjung kepada Nabi Muhammad SAW.

  Tesis ini berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM ATAS LAMBANG

PALANG MERAH DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG

  NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK”. Penulisan tesis ini merupakan

  salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  Penulisan tesis ini dapat selesai dengan adanya bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, Teristimewa sekali ucapan terima kasih kepada Suami tercinta yang telah banyak memberikan bantuan material dan spiritual dengan semangat juang yang tinggi, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

  Ucapan terima kasih secara khusus kepada yang terhormat dan amat terpelajar

  Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN., dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A. S.H., C.N., M.Hum., selaku

  Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. v

  Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah. Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

  2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

  3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.

  4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini. vi

  5. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat selama Penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di bangku kuliah.

  6. Seluruh Staf/Pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis selama menjalani pendidikan.

  7. Bapak Dr. H. M. Jusuf Kalla, selaku Ketua Umum PMI Pusat, Bapak H.

  Muhammad Muas, SH, selaku Wakabid. PMR/Relawan dan segenap anggota Pengurus beserta staff PMI Pusat, yang telah banyak membantu dalam hal pengambilan data dan informasi-informasi penting lainnya yang berkenaan dengan penulisan tesis ini.

  8. Bapak Dr. H. Rahmat Shah, selaku Ketua PMI Provinsi Sumatera Utara, Bapak Chairil, SH, Bapak Zulkifli, SE, Bapak Drs. Usiono, MA, dan segenap Pengurus beserta staff PMI Provinsi Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam hal pengambilan data dan informasi-informasi penting lainnya yang berkenaan dengan penulisan tesis ini

  9. Bapak dan Ibu di Kanwil Depkumham provinsi Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam hal pengambilan data dan informasi-informasi penting lainnya yang berkenaan dengan penulisan tesis ini. vii

  10. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya angkatan tahun 2010 yang telah banyak memberikan motivasi kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

  Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak luput dari kesalahan dan kesilapan, namun besar harapan penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan pada khususnya.

  Atas segala bantuan dan jasa baik yang telah Bapak, Ibu dan rekan-rekan berikan semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amien Ya Rabbal

  ‘Alamin

  Medan, Maret 2013 Penulis,

  Kasih Rahayu

  viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  I. DATA PRIBADI

  Nama : KASIH RAHAYU Tempat/tanggal lahir : Deli Serdang/01 Nopember 1975 Alamat : JL. Damai No. 56 Delitua, Kab. Deli Serdang.

  Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam

  II. DATA KELUARGA

  Nama Suami : Marwan Sateria Surbakti

  III.DATA ORANG TUA Nama Ayah : Kasmin.

  Nama Ibu : Legirah.

  IV. PENDIDIKAN 1. SD Negeri 101801 Deli Serdang, tamat tahun 1988.

  2. SMP Negeri 2 Deli Serdang, tamat tahun 1991.

  3. SMA Negeri 2 Medan, tamat tahun 1994.

  4. S1 Hukum Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1999.

  5. Magister Kenotariatan Universitas Sumatra Utara, Medan, tamat tahun 2013.

  

ix

  

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ................................................................................................... i ABSTRACT .................................................................................................. iii KATA PENGANTAR ................................................................................. v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... ix DAFTAR ISI ……………………………………......................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

  1 A. Latar Belakang...................................................................

  1 B. Perumusan Masalah ..........................................................

  16 C. Tujuan Penelitian ..............................................................

  17 D. Manfaat Penelitian .............................................................

  17 E. Keaslian Penelitian ............................................................

  18 F. Kerangka Teoritis dan Konsepsi .......................................

  20 1. Kerangka Teori ............................................................

  20 2. Konsepsi ......................................................................

  25 G. Metode Penelitian ............................................................ .

  26 1. Jenis dan Metode Pendekatan ....................................

  27 2. Sumber Data ................................................................

  28 3. Metode Pengumpulan Data ..........................................

  28 4. Analisa Data ................................................................

  29 BAB II ASPEK HUKUM LAMBANG PALANG MERAH ...........

  31 A. Sejarah Organisasi .............................................................

  31 B. Fungsi Lambang Palang Merah .........................................

  36 1. Penggunaan Lambang Sebagai Tanda Pelindung.........

  37

  2. Penggunaan Lambang Sebagai Tanda Pengenal .......... 39 C. Dasar Hukum Lambang Palang Merah ...............................

  43

  1. Dalam Hukum Humaniter Internasional ......................

  43

  2. Dasar Hukum Lambang Palang Merah Di Indonesia ... 52

  BAB III PELAKSANAAN PASAL

  6 AYAT (3) HURUF (b)

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 OLEH

DITJEN HaKI DALAM PERLINDUNGAN LAMBANG

PALANG MERAH DI INDONESIA ............ .........................

  60 A. Pengertian Merek, Merek Yang Tidak Boleh Didaftarkan dan Merek Yang Ditolak Pendaftarannya .........................

  61 1. Pengertian Merek .........................................................

  61 2. Merek Yang Tidak Dapat Didaftarkan .......................

  64

  3. Merek Yang Ditolak Pendaftarannya .......................... . 66

  B. Perlindungan Lambang Palang Merah Di Indonesia Dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 ..........................

  70 BAB IV UPAYA PALANG MERAH INDONESIA DALAM

  MELINDUNGI LAMBANG PALANG MERAH

DI INDONESIA ...................................................................

  77 A. Diseminasi Sebagai Upaya Preventif Dalam Perlindungan Lambang Palang Merah Di Indonesia ................................

  77 B. Penegakan Hukum Pelanggaran Lambang Palang Merah Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 ..............

  85 C. Penyusunan Rancangan Undang-undang tentang Lambang Palang Merah Sebagai Upaya PMI Dalam Melindungi Lambang Palang Merah di Indonesia .................................

  90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 102

  A. Kesimpulan ...................................................................... .... 102

  B. Saran ................................................................................ .... 103 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. . 105

  DAFTAR GAMBAR No. Judul Hal.

  7. Lambang Palang Merah

  12. Pelanggaran berat

  88

  11. Pelanggaran berat

  87

  10. Penggunaan yang tidak tepat (Usurpation)

  86

  9. Peniruan (Imitation)

  13

  8. Lambang Palang Merah Indonesia

  12

  11

  1. Lambang bulan sabit merah diatas dasar putih

  6. Sebagai tanda pengenal

  10

  5. Sebagai tanda pelindung

  10

  4. Sebagai tanda pelindung

  9

  3. Lambang kristal merah diatas dasar putih

  8

  2. Lambang singa dan matahari merah diatas dasar putih

  8

  88