Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  i

  

Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB

Kabupaten Katingan Tahun 2016

  Ukuran Buku : 16,5 x 21,5 cm Jumlah Halaman : xviii + 102 halaman Tim Penyusun: Badan Pusat Statistik Kabupaten Katingan Diterbitkan oleh : ©Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian Dan Statistik Kabupaten Katingan

KATA PENGANTAR

  Buku Publikasi Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan

  

PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016 Ini merupakan publikasi terbitan

  pertama oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian Dan Statistik Kabupaten Katingan. Publikasi ini menyajikan tinjauan perkembangan perekonomian Kabupaten Katingan secara deskriptif. Dalam buku ini juga ditampilkan tabel-tabel PDRB tahun 2012

  • – 2016 atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2010 dalam bentuk nilai nominal dan persentase.

  Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian Dan Statistik Kabupaten Katingan sehingga memungkinkan terbitnya buku ini.

  Semoga publikasi ini bermanfaat.

  Kasongan, Oktober 2017

  Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian Dan Statistik Kabupaten Katingan Ir. HARUN, M. Si.

  Pembina Utama Muda NIP. 19620520 199303 1 004 iii

  DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  v

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  vi Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  

  

  

  

vii

  ix

DAFTAR GAMBAR

  

  

Gambar 3.5 Peranan Dan Laju Pertumbuhan Kategori KonstruksiGambar 3.4 Pelebaran Jalan Trjilik Riwut Di Kasongan ............................ 37

  

Gambar 3.3 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Industri Pengolahan,

  

Gambar 3.2 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Katingan KategoriGambar 3.1 Laju Pertumbuhan NTB Kategori Pertanian, Kehutanan, DanGambar 2.1 PDRB ADHB Dan ADHK 2010 Kabupaten Katingan (Trilyun

  

Gambar 2.5 PDRB Per Kapita Kabupaten Katingan Atas Dasar Harga

  

Gambar 2.4 PDRB Per Kapita Dan Laju Pertumbuhan Pdrb Per Kapita

  

Gambar 2.3 Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Katingan, 2012-2016Gambar 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Katingan (Persen), 2012- 2016 ...................................................................................... 17

  

Gambar 3.6 Penjual Buah Di Pasar ........................................................... 39Gambar 3.7 Laju Pertumbuhan Kategori Perdagangan Besar Dan Eceran;

  

Gambar 3.8 Angkutan Sungai ...................................................................40Gambar 3.9 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi

  

Gambar 3.10 Peranan Subkategori Jasa Keuangan Tahun 2016 (%) ..........45Gambar 3.11 Laju Pertumbuhan Kategori Jasa Keuangan Dan Asuransi

  

  x Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peranan PDRB Kabupaten Katingan Menurut Lapangan Usaha

  

Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha

  

Tabel 3.1 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian,

  

Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan NTB Kategori

  

Tabel 3.3 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Katingan

  

Tabel 3.4 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Katingan

  

Tabel 3.5 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Katingan

  

Tabel 3.6 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Katingan

  

  xi

  

DAFTAR LAMPIRAN

  

  

  

  

  

  

  

  xiii

  

  

  

  xiv Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

PENJELASAN TEKNIS 1.

  Penghitungan statistik neraca nasional yang digunakan di sini mengikuti buku petunjuk yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa yang dikenal sebagai “Sistem Neraca Nasional”. Namun, penerapan statistik neraca nasional tersebut telah disesuaikan dengan kondisi sosial- ekonomi Indonesia.

  2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun PDRB digunakan 2 pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh lapangan usaha atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut.

  3. Penyajian PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh lapangan usaha yang mencakup kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan

  xv Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya.

  4. Produk Domestik Regional Bruto maupun agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi penilaian, yaitu atas dasar “harga berlaku” dan atas dasar “harga konstan”. Disebut sebagai harga berlaku karena seluruh agregat dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan harga konstan penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun dasar tertentu. Dalam publikasi di sini digunakan harga tahun 2010 sebagai dasar penilaian.

  5. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar harga konstan. Laju pertumbuhan tersebut dihitung dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.

  6. Harga Berlaku adalah penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun sedang berjalan.

  7. Harga Konstan adalah penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tetap di satu tahun dasar.

  xvi Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016 xvii

  8. Tahun Dasar adalah tahun terpilih sebagai referensi statistik, yang digunakan sebagai dasar penghitungan tahun-tahun yang lain. Dengan tahun dasar tersebut dapat digambarkan seri data dengan indikator rinci mengenai perubahan/pergerakan yang terjadi.

  9. * adalah angka sementara. 10. ** adalah angka sangat sementara.

  1 BAB I PENJELASAN UMUM

1.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto

  Perencanaan pembangunan ekonomi, memerlukan bermacam data statistik sebagai dasar berpijak dalam menentukan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan yang telah diambil pada masa-masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang.

  Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.

  Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu disajikan statistik Pendapatan Nasional/Regional secara berkala, untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka

  3 pendapatan nasional/regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah, maupun swasta.

  Apa yang Dimaksud dengan PDRB?

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan (riil).

  PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.

1.2 Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto

  Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah:

4 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  1. PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.

  2. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun.

  3. Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu wilayah. Kategori-kategori ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.

4. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per satu orang penduduk.

  5. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.

  5

1.3 Perubahan Tahun Dasar Produk Domestik Regional Bruto

  Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan statistik nasional.

  Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan tahun dasar PDB Indonesia dari tahun 2000 ke 2010. Perubahan tahun dasar PDB dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008System of National Accounts (SNA2008) melalui penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT).

  Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi untuk menjaga konsistensi hasil penghitungan.

  Apa yang Dimaksud SNA2008?

  SNA2008 merupakan standar rekomendasi internasional tentang cara mengukur aktivitas ekonomi yang sesuai dengan penghitungan konvensional berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi yang dimaksud dinyatakan dalam sekumpulan konsep, definisi, klasifikasi, dan

6 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  aturan neraca yang disepakati secara internasional dalam mengukur item tertentu seperti PDRB.

  SNA dirancang untuk menyediakan informasi tentang aktivitas pelaku ekonomi dalam hal produksi, konsumsi dan akumulasi harta dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan analisis, pengambilan keputusan, dan pembuatan kebijakan. Dengan menggunakan Kerangka SNA, fenomena ekonomi dapat dengan lebih baik dijelaskan dan dipahami.

  Apa Manfaat Perubahan Tahun Dasar?

  Manfaat perubahan tahun dasar PDRB antara lain :  Menginformasikan perekonomian regional yang terkini seperti pergeseran struktur dan pertumbuhan ekonomi;  Meningkatkan kualitas data PDRB;  Menjadikan data PDRB dapat diperbandingkan secara internasional.

  7

  Apa Implikasi Perubahan Tahun Dasar?

  Pergeseran harga tahun dasar akan memberikan beberapa dampak antara lain:  Meningkatkan nominal PDRB, yang pada gilirannya akan berdampak pada pergeseran kelompok pendapatan suatu daerah dari pendapatan rendah, menjadi menengah, atau tinggi dan pergeseran struktur perekonomian;  Akan merubah besaran indikator makro seperti rasio pajak, rasio hutang, rasio investasi dan saving, nilai neraca berjalan, struktur dan pertumbuhan ekonomi;  Akan menyebabkan perubahan pada input data untuk modeling dan forecasting.

  Mengapa Tahun 2010 sebagai tahun dasar?

  Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan perubahan tahun dasar secara berkala sebanyak 5 (lima) kali yaitu pada tahun 1960, 1973, 1983, 1993, dan 2000. Tahun 2010 dipilih sebagai tahun dasar baru menggantikan tahun dasar 2000 karena beberapa alasan berikut:

   Perekonomian Indonesia tahun 2010 relatif stabil;  Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10 (sepuluh) tahun terakhir terutama dibidang informasi dan teknologi serta transportasi

8 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan munculnya produk- produk baru;  Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar dilakukan setiap 5

  1

  (lima) atau 10 (sepuluh) tahun ;  Adanya pembaharuan konsep, definisi, klasifikasi, cakupan, sumber data dan metodologi sesuai rekomendasi dalam SNA2008;  Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan PDRB seperti data

  Sensus Penduduk 2010 (SP2010) dan Indeks harga produsen (Producers Price Index /PPI);

   Tersedianya kerangka kerja SUT yang menggambarkan keseimbangan aliran produksi dan konsumsi (barang dan jasa) dan penciptaan . pendapatan dari aktivitas produksi tersebut

1 SNA1993, para 16.76: “constant price series should not be allowed to run for more than five, or at the

  most, ten years without rebasing

  9

  11 BAB II TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN KATINGAN

2.1 Struktur Ekonomi

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku atau kemampuan sumber daya ekonomi berdasarkan harga berlaku tahun 2016 yang dihasilkan oleh Kabupaten Katingan mencapai Rp. 6,127 triliyun. Ini merupakan total nilai tambah bruto (NTB) yang dibentuk oleh seluruh kategori ekonomi di Kabupaten Katingan.

Gambar 2.1 .PDRB ADHB dan ADHK 2010 Kabupaten Katingan (Trilyun rupiah), 2012-2016

  Berlaku

  6.13 Konstan

  5.48

  4.87

  4.31

  4.25

  3.99

  3.82

  3.75

  3.52

  3.31 2012 2013 2014 2015 2016

  13 PDRB Kabupaten Katingan mempunyai peranan 5,45 persen terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Tengah. Sumber daya ekonomi Kabupaten Katingan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

  Setelah melihat besaran yang dihasilkan, gambaran komprehensif tentang perkonomian Kabupaten Katingan dapat dilihat pada strukturnya. Struktur ekonomi yang dibangun oleh kategori-kategori lapangan usaha bergerak menjadi kekuatan ekonomi. Kategori lapangan usaha dengan NTB (nilai tambah bruto) terbesar akan menjadi tulang punggung perekonomian suatu daerah dan semakin besar NTB suatu kategori lapangan usaha maka semakin besar pula tingkat ketergantungan suatu daerah terhadap kategori lapangan usaha ekonomi tersebut.

  Struktur perekonomian Kabupaten Katingan didominasi oleh tiga kategori, yaitu Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Kategori Industri Pengolahan; serta Kategori Konstruksi. Dapat dikatakan ketiga kategori lapangan usaha inilah yang menjadi tulang punggung dari perekonomian Kabupaten Katingan.

14 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

Tabel 2.1 Peranan PDRB Kabupaten Katingan Menurut Lapangan Usaha (persen), 2012-2016

  Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015* 2016** (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  A Pertanian, Kehutanan, dan 29,33 28,91 28,82 29,35 30,04 Perikanan

  B Pertambangan dan Penggalian 8,89 8,85 9,05 9,63 9,35 C Industri Pengolahan 14,08 14,17 14,20 13,57 13,12 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02 E Pengadaan Air, Pengelolaan 0,04 0,04 0,04

  Sampah, Limbah dan Daur 0,04 0,04 Ulang F Konstruksi 11,39 11,72 11,53 11,04 11,14

  G Perdagangan Besar dan Eceran; 6,89 6,91 6,94 Reparasi Mobil dan Sepeda 6,86 6,80 Motor

  H Transportasi dan Pergudangan 6,92 6,63 6,49 7,42 7,48

  I Penyediaan Akomodasi dan 1,89 1,94 1,95 1,85 1,94 Makan Minum

  J Informasi dan Komunikasi 0,98 1,00 0,95 0,87 0,83 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,36 1,32 1,25

  1,43 1,37 L Real Estat 2,47 2,41 2,44 2,51 2,56 M,N Jasa Perusahaan 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01 O Administrasi Pemerintahan,

  6,04 6,18 6,30 Pertahanan dan Jaminan Sosial 5,98 6,14 Wajib P Jasa Pendidikan 5,40 5,38 5,39

  5,27 5,11 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 2,26 2,31 2,36 2,26 2,19

  Sosial

R,S,T,U Jasa lainnya 2,03 2,09 2,11

1,93 2,00

  

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

  Ketiga kategori ini memberikan kontribusi sebesar 54,81 persen dalam pembentukan PDRB Kabupaten Katingan tahun 2016. Dari ketiga

  15 kategori tersebut, kontribusi Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih yang terbesar, yaitu mencapai 28 persen. Besarnya sumbangan Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Katingan menunjukkan ekonomi Kabupaten Katingan masih bergantung pada sumber daya alam (resource base).

2.2 Pertumbuhan Ekonomi

  Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai hasil dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh stakeholders, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan suatu gambaran dari peningkatan pendapatan yang berakibat pada peningkatan kemakmuran dan taraf hidup. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan serta lebih cepat daripada laju pertumbuhan penduduknya merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Katingan secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010.

16 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

Gambar 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Katingan (persen), 2012-2016

  6.55

  6.54

  6.53

  6.33

  6.23

2012 2013 2014 2015 2016

  Perekonomian Kabupaten Katingan pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Katingan tahun 2016 sebesar 6,54 persen, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,53 persen. Pertumbuhan Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mampu naik lagi dimana tahun sebelumnya sempat mengalami perlambatan. Kategori ini mampu tumbuh sebesar 6,21 persen berkat membaiknya Sub Kategori perikanan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Disamping itu pertumbuhan Kategori ini juga ditopang oleh Sub Kategori Perkebunan Tahunan yang tumbuh cukup baik.

  17

Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Katingan (persen), tahun 2012-2016

  Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015* 2016** (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

  5,39 6,33 7,48 5,00 6,21 B Pertambangan dan Penggalian 5,34 7,55 3,67 5,98 8,96 C Industri Pengolahan 5,06 6,72 5,32 7,22 6,74 D Pengadaan Listrik dan Gas

  12,00 7,52 12,91 18,91 5,86 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,43 8,25 7,35 8,35 7,79

  F Konstruksi 8,95 7,45 9,16 9,55 4,87 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

  5,81 6,73 6,58 6,84 6,96 H Transportasi dan Pergudangan 3,19 2,78 3,88 2,02 4,32

  I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,31 8,91 9,11 9,34 7,12 J Informasi dan Komunikasi 7,75 6,00 7,15 8,15 2,00 K Jasa Keuangan dan Asuransi

  35,19 3,90 2,47 2,97 1,21 L Real Estat 6,79 6,39 5,63 9,46 9,00 M,N Jasa Perusahaan 6,35 6,88 9,73 8,74 3,25 O Administrasi Pemerintahan,

  Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6,76 7,03 7,88 8,92 8,72 P Jasa Pendidikan 5,94 3,84 5,62 6,21 6,63 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,15 7,02 7,55 8,98 8,70 R,S,T,

  U Jasa lainnya 7,05 7,24 8,27 9,82 7,56

  Produk Domestik Regional Bruto 6,14 6,23 6,33 6,55 6,53

18 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  Kategori Industri Pengolahan yang memiliki kontribusi terbesar kedua

  tumbuh sebesar 6,74 persen. Kategori Konstruksi yang merupakan kontributor ketiga PDRB Kabupaten Katingan mengalami perlambatan. Pertumbuhan Kategori Konstruksi sebesar 4,87 persen. Masih tingginya pembangunan perumahan bersubsidi pada tahun 2016 dengan beberapa kemudahan berupa penerapan uang muka nol persen. Mampu memikat konsumen untuk memiliki perumahan bersubsidi melalui KPR. Ditambah dengan terealisasinya pembangunan Pasar Kasongan di pusat kota mendorong pertumbuhan Kategori Real Estate. Kinerja kategori lainnya pada tahun 2016 mencatat pertumbuhan yang positif.

2.3 Sumber Pertumbuhan Ekonomi

  Selain struktur dan laju pertumbuhan, sumber pertumbuhan digunakan untuk mengidentifikasi peranan masing-masing kategori lapangan usaha terhadap perekonomian total (total PDRB). Sumber pertumbuhan menunjukkan besaran persentase yang disumbangkan oleh masing-masing kategori lapangan usaha terhadap pertumbuhan total ekonomi. Besaran angka tiap kategori lapangan usaha dapat menambah pertumbuhan total ataupun mengurangi pertumbuhan total. Pertumbuhan dan kontribusi masing-masing kategori lapangan usaha menentukan besaran sumber pertumbuhannya.

  19

  0.42

  1.16

  0.47

  0.54

  0.54

  0.40

  0.46

  0.45

  0.47

  0.48

  1.68

  1.34

  0.40

  1.42

  1.41

  6.23

  6.33

  6.55

  6.53

  6.54

  2.00

  3.00

Gambar 2.3 Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Katingan, 2012-2016 (persen)

  0.57

  5.00

  0.34

  7.00 2012 2013 2014 2015* 2016** Lainnya Perdagangan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

  6.00

  1.58

  1.84

  2.18

  1.47

  1.80

  0.49

  0.68

  0.53

  1.09

  0.79

  0.73

  0.95

  0.76

  1.02

  0.95

  0.96

  0.82

  1.02

  4.00

  • 1.00
    • – 2016.

  Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan merupakan kekuatan ekonomi Kabupaten Katingan. Kontribusi Kategori ini terhadap pertumbuhan selalu diatas satu persen. Kategori Konstruksi mulai meningkat dua tahun terakhir seiring dengan peningkatan pembangunan berupa pembangunan perumahan, perkantoran maupun rumah toko dan pembangunan jalan menembus kecamatan melalui jalur darat. Kategori Industri Pengolahan juga memberikan kontribusi yang cukup besar. Sementara kategori lainnya memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan kurang dari satu persen.

  

Keterangan : Sumber pertumbuhan dalam persen dan laju pertumbuhan

PDRB dalam persen dalam masa 2012

20 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  Kategori lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan terbesar berbeda-beda setiap tahunnya bergantung dengan perkembangan kondisi perekonomian pada tahun tersebut. Pada tahun 2016, Kategori Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan menyumbang pertumbuhan sebesar 1,80 persen, Kategori Lapangan Usaha Industri Pengolahan berkontribusi sebesar 0,95 persen Kategori Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian berkontribusi terhadap total pertumbuhan sebesar 0,79 persen. Tiga kategori lapangan usaha tersebut merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi Kabupaten Katingan.

2.4 PDRB Per Kapita

  Peningkatan pendapatan yang tinggi merupakan salah satu ukuran terhadap meningkatnya pendapatan dan tingkat kemakmuran masyarakat. Pendapatan masyarakat ini didekati dengan PDRB per kapita. PDRB per kapita dihitung dengan membagi nilai nominal PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Untuk memacu peningkatan PDRB per kapita, maka laju pertumbuhan ekonomi harus jauh lebih besar dari pada laju pertumbuhan penduduk.

  21

Gambar 2.4 PDRB per Kapita dan Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita (Juta Rp), 2012-2016

  37.63

  40.00

  8.00

  34.19

  35.00

  7.00

  30.92

  27.76

  30.00

  6.00

  25.07

  25.00

  5.00

  4.89 iah

  4.81

  4.77

  4.50 p

  4.31 u

  20.00

  4.00 rsen R e p ta

  21.70

  23.76

  26.11

  15.00

  22.67

  3.00

  24.90 Ju

  10.00

  2.00

  5.00

  1.00

  • - -

    2012 2013 2014 2015 2016

    PDRB Perkapita ADHB PDRB Perkapita ADHK Laju perkapita ADHK (%)

  

Keterangan : Sumbu kiri nilai PDRB perkapita ADHK dan

ADHB, sumbu kanan laju pertumbuhan perkapita dalam

persen dalam masa 2012 - 2016

  Perlu diperhatikan bahwa PDRB per kapita yang disajikan disini belum memperhitungkan pendapatan yang keluar atau pendapatan yang masuk ke Kabupaten Katingan (Net Factor Income From Abroad), sehingga pendapatan perkapita yang disajikan disini belum sepenuhnya menggambarkan pendapatan riil masyarakat. Kesulitan memperoleh data pendapatan yang keluar-masuk Kabupaten Katingan tersebut, menyebabkan PDRB per kapita digunakan sebagai pendekatan untuk mengukur rata-rata pendapatan penduduk.

22 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

Gambar 2.5 PDRB per Kapita Kabupaten Katingan atas dasar harga berlaku, 2014-2016 2016 Rp 37,63 juta 2015 Rp 34,19 juta 2014 Rp 30,92 juta

  PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2016, PDRB per kapita Kabupaten Katingan mencapai 37,63 juta rupiah. PDRB per kapita atas dasar harga konstan juga meningkat menjadi Rp. 26,11 Juta. PDRB per kapita atas dasar harga konstan mengalami trend meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 pertumbuhan PDRB perkapita atas dasar harga konstan sebesar 4,89 persen (lihat gambar 2.5). Walaupun angka ini masih belum dikurangi dengan pendapatan yang keluar-masuk Kabupaten

  23 Katingan, namun hal tersebut telah menunjukkan adanya peningkatan pendapatan masyarakat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

24 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  25 BAB III PERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

  PDRB Kabupaten Katingan menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan menjadi subkategori ataupun golongan ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap kategori lapangan usaha diuraikan di bawah ini.

3.1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

  Kategori ini mencakup Subkategori Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Jasa Pertanian yang terdiri atas golongan tanaman pangan, golongan tanaman hortikultura, golongan tanaman perkebunan, golongan peternakan, dan golongan jasa pertanian dan perburuan, Subkategori kehutanan dan Penebangan Kayu dan Subkategori Perikanan. Kategori lapangan usaha ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja.

  Pada tahun 2016 Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap PDRB sebesar 27,98 persen. Golongan Tanaman Perkebunan merupakan penyumbang terbesar terhadap Subkategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian yaitu tercatat sebesar 64,65 persen dan berkontribusi sebesar 41,33 persen terhadap Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Kontribusi

  27 Subkategori tanaman perkebunan terhadap total PDRB pada tahun 2016 sebesar 11,56.

Tabel 3.1 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Katingan (persen), 2012-2016

  Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015* 2016** (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pertanian, Peternakan, 63,53 64,45 64,90 65,02 63,92 Perburuan dan Jasa Pertanian

  a. Tanaman Pangan 20,64 20,04 19,87 20,57 19,56

  b. Tanaman Hortikultura 1,91 1,90 1,91 1,98 2,04

  c. Tanaman Perkebunan 66,31 66,84 66,65 65,05 64,65

  d. Peternakan 9,12 9,29 9,64 10,43 11,73

  e. Jasa Pertanian dan Perburuan 2,01 1,93 1,92 1,97 2,02

  2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 16,91 16,03 16,34 16,58 17,18

  3 Perikanan 19,56 19,52 18,77 18,40 18,89

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

  Selama periode 2012-2016, pertumbuhan Kategori Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh fluktuatif dari tahun ke tahun. Seiring dengan pertumbuhannya, kontribusi (sumber pertumbuhan) kategori ini terhadap laju pertumbuhan juga fluktuatif. Pada tahun 2016 laju pertumbuhan Kategori Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar 6,21 persen, mengalami peningkatan dibanding

28 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 5 persen. Kontribusi kategori ini terhadap pertumbuhan PDRB Kabupaten Katingan sebesar 1,80 persen.

Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan NTB Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Katingan, 2012-2016 (%) Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015* 2016**

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  

1 Laju Pertumbuhan (%) 5,39 6,33 7,48 5,00 6,21

  

2 Sumber Pertumbuhan (%) 1,58 1,84 2,18 1,47 1,80

  Pertumbuhan ekonomi terbesar tahun 2016 pada kategori ini adalah pada Subkategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian yaitu sebesar 6,98 persen. Pertumbuhan yang tinggi ini didorong oleh Golongan Peternakan yang tumbuh sebesar 9,60 persen dan diikuti oleh Golongan Tanaman Perkebunan sebesar 8,95 persen. Subkategori Kehutanan dan Penebangan Kayu tumbuh 3,19 persen dan Subkategori Perikanan tumbuh 6,08 persen. Pada tahun 2015 Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh 5 persen kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2016. Pada tahun 2016 Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar 6,21 persen.

  29

Gambar 3.1 Laju Pertumbuhan NTB Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Katingan, 2012-2016 (%)

  

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Kehutanan dan Penebangan Kayu Perikanan

  10.00

  7.48

  6.33

  6.21

  5.39

  5.00

  5.00

  0.00 2012 2013 2014 2015 2016

  • 5.00

  Kabupaten Katingan masih mengandalkan pertanian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama pada golongan kegiatan tanaman pangan, golongan kegiatan Tanaman Perkebunan dan Sukategori Perikanan. Perekonomian Kabupaten Katingan sensitif terhadap perubahan kedua golongan kegiatan ekonomi dan subkategori tersebut karena kedua golongan kegiatan ini memberikan kontribusi yang relatif besar dan merupakan lapangan usaha utama masyarakat.

3.2 Pertambangan dan Penggalian

  Kontribusi Kategori Pertambangan dan Penggalian terhadap total PDRB Kabupaten Katingan mengalami peningkatan di tahun 2016.

30 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  Kontribusi Kategori Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2016 turun menjadi 8,85 persen dari total PDRB. Pada periode sebelumnya (tahun 2010 sampai dengan tahun 2014) kontribusi kategori ini selalu diatas 9 persen. Namun sempat turun kontribusinya pada tahun 2015. Ini disebabkan peningkatan kontribusi pada kategori lain meningkat lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan kategori Pertambangan dan Penggalian.

  Subkategori yang berkontribusi terbesar adalah Pertambangan Bijih Logam yaitu sebesar 90,82 persen pada tahun 2016. Kegiatan pertambangan zircon (masyarakat sekitar mengenalnya dengan

  “puya”) sangat berperan besar dalam pembentukan nilai tambah Kategori Pertambangan dan Penggalian. Kegiatan penambangan bijih logam dengan komoditas zircon cukup diminati pelaku pertambangan. Selain itu kegiatan penambangan emas berkilau di tahun 2016 khususnya di wilayah tasik payawan sekitarnya.

  31

Tabel 3.3 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Katingan Kategori Pertambangan dan Penggalian (persen), 2012-2016

  Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015* 2016** (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi

  2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,14 0,15 0,15 0,14 0,13

  3 Pertambangan Bijih Logam 90,83 90,54 90,56 90,54 90,82

  4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 9,03 9,31 9,29 9,32 9,05

  

Pertambangan dan Penggalian 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

  Kinerja Kategori Pertambangan dan Penggalian cukup baik di tahun 2016 dan mampu tumbuh positif di tahun-tahun kelesuan dunia pertambangan di Indonesia. Ditengah kegalauan akibat UU minerba, justru Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Katingan meningkat sebesar 8,96 persen. Komoditas ini memiliki celah ekspor dibanding komoditas pertambangan bahan mentah lainnya. Pemerintah memberikan izin ekspor zircon dengan menetapkan batasan minimum pasir zircon yang boleh diekspor.

32 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

Gambar 3.2 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Katingan Kategori Pertambangan dan Penggalian (persen), 2012-2016

  9.39

  8.96

  7.55

  7.06

  5.98

  5.34

  5.17

  4.39

  3.67

  2.07

  0.95 2012 2013 2014 2015 2016 Pertambangan dan Penggalian Pertambangan Batubara dan Lignit

Pertambangan Bijih Logam

3.3 Industri Pengolahan

  Kategori Industri Pengolahan merupakan salah satu kategori penting dalam perekonomian Kabupaten Katingan. Kategori ini menyumbang peranan relatif sama dari tahun 2012-2016 terhadap perekonomian Kabupaten Katingan. Kontribusi kategori Industri Pengolahan sebesar 13,57 persen, 13,12 persen, 13,98 persen, 14,65 persen dan 14,91 persen sepanjang tahun 2012 hingga tahun 2016.

  Secara keseluruhan, estimasi laju pertumbuhan Kategori Industri Pengolahan cenderung fluktuatif. Pertumbuhan pada tahun 2016 adalah

  33 sebesar 6,74 persen, mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2015 yang sebesar 7,22 persen.

Gambar 3.3 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Industri Pengolahan, 2012-2016 (Persen)

  7.22

  6.74

  5.32

  6.72

  5.06 2012 2013 2014 2015* 2016**

  • * Angka sementara
    • ** Angka sangat sementara

3.4 Pengadaan Listrik dan Gas

  Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sekitar 0,03 persen terhadap perekonomian Kabupaten Katingan pada tahun 2016. Dari kontribusi tersebut, sebanyak 91,62 persennya disumbangkan oleh Subkategori Ketenagalistrikan, dan 8,38 persen oleh Subkategori Pengadaan Gas dan Produksi Es.

  Seiring dengan peningkatan pembangunan perumahan dan aktifitas penduduk, laju pertumbuhan ekonomi kategori ini pada tahun 2016

34 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

  35

  meningkat cukup tajam sebesar 5,86 persen. Peningkatan kebutuhan listrik rumah tangga, industri maupun perkantoran terlihat dari peningkatan pelanggan listrik 19.789 pada tahun 2015 menjadi 22.449 pelanggan pada tahun 2016.

Tabel 3.4 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kabupaten Katingan Kategori Pengadaan Listrik dan Gas (persen), 2012-2016

  Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015* 2016** (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  Ketenagalistrikan 91,57 90,18 89,47 92,08 91,62 Pengadaan Gas dan Produksi Es

  8,43 9,82 10,53 7,92 8,38 Pengadaan Listrik dan Gas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

  Masing-masing subkategori juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, di mana subkategori Ketenagalistrikan sebesar 5,69 persen dan Pengadaan Gas dan Produksi Es sebesar 8,33 persen.

3.5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

  Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan penditribusian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri termasuk juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dan lain-lain. Hal ini Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Katingan selama tahun 2012-2016 relatif kecil pada 0,04 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya selalu di atas 7 persen, yaitu sebesar 7,43 persen, 8,25 persen, 7,35 persen, dan 8,35 persen dan 7,79 persen berturut-turut untuk tahun 2012-2016.

3.6 Konstruksi

  Seiring dengan peningkatan aktifitas pembangunan perumahan, perkantoran dan infrastruktur dalam upaya mewujudkan akses transportasi melalui darat, kontribusi Kategori Konstruksi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak tahun 2012 hingga tahun 2015.

  Pada tahun 2016 Kategori Konstruksi menyumbang sebesar 11,45 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Katingan, sedikit menurun dibandingkan pada tahun 2015 sebesar 11,52 persen.

36 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

Gambar 3.4 Pelebaran Jalan Trjilik Riwut di Kasongan

  Peningkatan kualitas jalan poros Kalimantan, salah satunya adalah jalan tjilik riwut di kasongan berupa pelebaran jalan. Jalan ini merupakan perlintasan pengguna jalan dari Kota Palangkaraya menuju Kabupaten Kotawaringin Timur.

  37

Gambar 3.5 Peranan dan Laju Pertumbuhan Kategori Konstruksi (persen), 2012- 2016

  11.60

  12.00

  11.52

  11.45

  11.50

  10.00

  9.55

  11.40

  9.16

  8.95

  11.30

  8.00

  7.45

  11.14

  11.20

  11.13

  6.00

  11.04

  11.10

  4.87

  11.00

  4.00

  10.90

  2.00

  10.80

  10.70

  • 2012 2013 2014 2015 2016 Peranan Laju

  

Keterangan : Sumbu kiri peranan dalam persen, sumbu kanan laju pertumbuhan Kategori

Konstruksi dalam persen dalam masa 2012 – 2016.

  Pertumbuhan Kategori Konstruksi Kabupaten Katingan mengalami perlambatan dari 9,55 persen pada tahun 2015 menjadi 4,87 persen pada tahun 2016.

38 Analisis Perkembangan Ekonomi Berdasarkan PDRB Kabupaten Katingan Tahun 2016

3.7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

  39

  Dalam siklus ekonomi, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

  Dalam aktivitas perdagangan bahan baku/penolong/material/ barang yang diperdagangkan dapat berasal dari dalam negeri (satu wilayah) atau luar negeri (luar wilayah) atau biasa disebut impor. Jika barang tersebut dijual kepada konsumen diluar wilayah maka terjadi ekspor.

  Pada tahun 2016, kategori ini memberikan kontribusi sebesar 7,19 persen dalam pembentukan ekonomi Kabupaten Katingan. Peningkatan aktivitas Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Kategori Pertambangan dan Penggalian dan Kategori Industri Pengolahan berkontribusi pada peningkatan nilai tambah pada kategori ini.

Gambar 3.6 Penjual Buah di PasarGambar 3.7 Laju Pertumbuhan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, 2012-2016 (%)

  6.96

  6.84

  6.73

  6.58

  5.81

2012 2013 2014 2015 2016

  Pada tahun 2016 Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor meningkat sebesar 6,96 persen. Sepanjang periode 5 (lima) tahun terakhir, kategori ini tumbuh positif dan cenderung meningkat dari tahun ketahun.