REKONTRUKSI ECORELIGIUS ORANG MELAYU SOLUSI PENYELAMATAN LINGKUNGAN

REKONTRUKSI ECORELIGIUS ORANG MELAYU SOLUSI PENYELAMATAN LINGKUNGAN

Husni Thamrin Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau

husnithamrin023@gmail.com , husni_2077@yahoo.com

Abstract

Anthropocentric paradigm has distanced humans from nature, as well as causing the humans themselves become exploitative in attitude and do not really care about the nature. In relation, ecological crisis also can be seen as caused by mechanistic-reductionistic-dualistic of Cartesian science. The perspective of anthropocentric is corrected by biocentrism and ecocentrism ethics, particularly Deep Ecology, to re-look at the nature as an ethical community. The concept of ecoculture is already practiced from the beginning by indigenous or traditional societies in elsewhere. The perspective of the human being as an integral part of the nature, and the behaviour of full of resposibility, full of respect and care about the sustainability of all life in the universe have become perspectives and behaviours of various traditional people. The majority of local wisdom in the maintenance of the environment is still surviving in the midst of shifting currents waves by a pressure of anthropocentric perspective. There is also in a crisis because a pressure of the influences of a modernization. While others, drifting and eroding in the modernization and the anthropocentric perspective.In that context, ecoculture, particularly Deep Ecology, support for leaving the anthropocentric perspective, and when a holistic life perspective asks for leaving the anthropocentric perspective, the humans are invited to go back to thelocal wisdom, the old wisdom of the indigenous people. in other words, environmental ethics is to urge and invite the people to go back to the ethics of the indigenous people that are still relevant with the times. The essence of this perspective is back to the nature, back to his true identity as an ecological human in the ecoreligion perspective.

Keywords: ecoreligion , anthropocentric and Malay

PENDAHULUAN

lingkungan (eco- development) tidak menganjurkan Pendekatan

berwawasan

untuk kembali kepada metode merangkum

ecoreligius

produksi yang digunakan oleh nenek pengelolaan

suatu

falsafah

sumberdaya, yang moyang. Sistem pembangunan itu mengupayakan produktivitas lewat

memperhatikan sejarah budaya dari dukungan ekosistem. Pembangunan

berbagai

masyarakat tani,

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

Penting dikemukakan bahwa membudaya dikalangan orang biasa,

keterampilan yang

sudah

istilah rekonstruksi dan

pemakaian

berbasisekoreligius bahwaorang menghubungkan diri

dalam studi ini adalah mencakup dengan lingkungan alam mereka

karya teologi lingkungan Islam dengan pendekatan agama . Hasil

(ekoteologi Islam), etika lingkungan penelitian dan percobaan apapun

Islam (ekosofi dan ekosufi), dan hanya akan bernilai terapan terbatas

hukum lingkungan Islam. Perluasan apabila tidak melibatkan pelaku

dilakukan untuk utama pembangunan dalam peran

makna

ini

mengintegrasikan potensi kearifan yang seharusnya mereka jalankan.

yang berasal Keberadaan

lingkungan

dariekoreligius , yakni: al-Qur’an, masyarakat Melayu tradisional dari

komunitas

hadits, dan intepretasi dari keduanya hari kehari semakin memprihatinkan.

yang wujudnya adalah teologi, Komunitas masyarakat ini adalah

tasawwuf, ahlak, dan fikih itu sendiri. komunitas masyarakat yang sangat

Penulis merujuk pada al-Fiqh al- lemah

Abu Hanifah (w. perubahan. Masyarakat Melayu

dan rentan

terhadap

Akbar-nya

150H/767 M) yang yang di dalamnya memiliki

masalah-masalah pencaharian sebagai petani ladang

dogma, teologi, dan juga hukum berpindah-pindah

Islam. Jadi, rekonstruksi lingkungan Dihutanlah sesungguhnya mereka

di

hutan.

sebagai tujuan tertinggiekoreligius dapat mempertahankan dirinya,

dalam konteks studi ini adalah karena di hutan tersedia berbagai

konsepekoreligius fauna dan flora serta sumberdaya

keseluruhan

konteks studi adalah alam lainnya seperti air dan tanah

dalam

keseluruhan konsep kearifan dan untuk

lingkungan Islam yang (Husni, 2003). Dewasa ini hutan

bersumber dariekoreligius ( Menurut sebagai tempat mereka hidup

klasik bahwa hampir dikatakan tidak ada lagi,

para

ulama

tujuanekoreligius adalah untuk karena hutan telah beralih fungsi

kemashalatan menjadi lahan perkebunan para

mewujudkan

manusia sedangkan tujuan fiqih konglomerat dan eksploitasi minyak

(fiqih) adalah untuk memahami diatas

pemukiman

mereka.

dan menerapkan Syari’ah. Lihat Hilangnya

Falsafat al- mengakibatkan

Mahmasani,

perubahan

lingkungan yang sangat luar biasa. Tasyi…,h. 119-200. Penjelasan

Flora, fauna, air dan hasil-hasil

dalam tradisi hutan sebagai tempat mereka hidup

lain,

hukumekoreligius ia mencakup saat ini sudah sangat terbatas.

hal. Pertama, Masyarakat ini sekarang hidup

tiga

hukumekoreligius tentang dalam keadaan marjinaldiakibatkan

kedua,ekoreligius oleh kebijakan pemerintah yang

keimanan,

yang terkait dengan ahlak, dan sentralistik,tidak

Ketiga, ekoreligius yang terkait kearifan lokal, hukum adat, dan tidak

memperhatikan

dengan perbuatan Muallaf. lihat mengakui keberadaan hak tanah

Abu al-‘Ainain Badran, Ushul al- adat.

Fiqh

al-Islami (Iskandariyah:

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Janu ari – Juni, 2017 (99 – 136)

Mu’assasah Shabab al- Jami’ah, ‘fikih’ dan menjadikanya sebagai t.th), h. 28-29. Lihat juga

bagian dari khazanah kearifan Muhammad Faruq Nabhan, al-

lingkungan yang berkontribusi pada Madkhal li al- Tasyri’ al -Islami

rekonstruksi lingkungan dari sisi (Beirut: Dar al-Qalam, t.th.), h. 13-

ajaran agama Islam.

14. Tiga

pengertian

METODE

hukumekoreligius ini cocok dengan argument di atas) Yang dibicarakan

Penelitian ini menggunakan metode bukan berfokus pada ahkam, tapi kualitatif grounded research, yang lebih pada keseluruhan konsep

untuk memahami etisekoreligius .

bertujuan

yang saling Lingkungan

keberadaan

hidup

berhubungan antara berbagai gejala merupakan suatu sistem yang terdiri

internal dalam dari sub-sub sistem yang saling kehidupan masyarakat adat di menunjang serta bekerja sama dan Kabupaten Rokan Hilir. Dalam kaitan terikat secara integrasi dalam rangka antropologi lingkungan, studi ini memenuhi keberlangsungan dari

eksternal

dan

pendekatan perikehidupan antar makhluk hidup. struktural. Dalam pendekatan ini Manusia merupakan bagian dari lingkungan dilihat dalam pengertian lingkungan dan sangat tergantung hubungan formal, yang mengungkap kepada

hubungan lingkungan hidup yang manusiapun dapat mengubah suatu nyata antara individu dan kelompok. lingkungan. Perubahan lingkungan

ini lebih jauh oleh manusia ini dapat menimbulkan menekankan pada model-model dampak positif dan negatif dengan pendeskripsian realitas lingkungan interaksi yang sangat kompleks sebagai keadaan yang koheren, (Surjani,2006). Pengaruh terhadap

Pendekatan

keseimbangan, suatu unsur akan merambat pada sedangkan dalam realitasnya tidak unsur lain sehingga pengaruhnya memiliki karakteristik koherensi yang terhadap manusia sering tidak dapat

menekankan

menyeluruh.

dengan segera

terlihat

dan

Pengumpulan data primer di terasakan. Jadi, manusia-Allah dan

dilakukan dengan ekologi adalah bagian integral dari menggunakan teknik pengamatan lingkungan hidupnya, yang tidak

lapangan

(participant- dapat terpisahkan. observation) disamping wawancara Karena

keikutsertaan

itu, membangun mendalam (in-depth interview) dan rekonstruksi lingkungan sebagai wawancara biasa. tujuan tertinggiekoreligius ke dalam Penelitian

ini dilakukan kerangka-kerangka yang lebih tegas

partisipasi kedalam dan melekat dalam konteks global kehidupan sehari-hari orang Melayu telah menjadi sesuatu yang sangat Penulis memilih Kecamatan Kubu urgen.

tempat tinggal dan intelektual seperti Yusuf Qardhawi,

sebagai

pos kegiatan, dan Musthafa Abu-Sway, Mawi Y. Izz dilakukan secara periodik perjalanan Deen di sampan nama-nama yang lapangan (field trip) masuk kedalam disebut terdahulu merupakan nama- lingkungan sehari-hari orang Melayu nama penting yang meretas involusi selama antara satu sampai tiga

sekaligus

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

minggu. Dalam pada itu setelah ke 10. Tradisi kearifan linkungan itu mendapatkan data dari perjalanan

kemudian diberi penjelasan ekologis tersebut, kesibukan terpusat pada

oleh pemikir Islam kontemporer, desa

yang terdepan di antaranya adalah menyempurnakan catatan harian,

penelitian

ini;

Seyyed Hossein Nasr dan Ziauddin melakukan klasifikasi lapangan,

Sardar. Dua nama ini telah menterjemahkan

besar pada transkrip rekaman wawancara.

peningkatan kesadaran dunia Islam Pengamatan

akan krisis-krisi lingkungan. Hossein secara spontan dan langsung,

dilakukan

Nasr, misalnya, menulis tema-tema dengan bantuan kamera foto dan

Islam dan lingkungan sejak 1960-an slide,

melalui karya An Introduction to lingkungan hidup sekitar maupun

baik terhadap

aspek

Islamic Cosmological Doctrines dan berbagai

Man and Nature:Spiritual Crisisi of masyarakat Melayu

Meski Nasr dipengaruhi oleh karya-karya Barat

Man.

Rekonstruksi Ecoreligius

yang memekikkan keprihatinan pada

Sebuah Pendekatan

lingkungan seperti dilakukan oleh David Henry Thoreau Karya-karya tentang Islam

degradasi

(1817-1862). Sejak awal abad ke-19, dan

menampilkankan pendekatan Ecoreligius

gagasan ontentiknya yang sangat variannya

serta

kritis pada peradaban barat yang environmentalism belum banyak

dalam

perspektif

terlalu antroposentris.Menyusul Nasr dilakukan. Banyak karya fikih klasik

adalah Ziauddin Sardar yang baik dari aliran yang masih bertahan

mengusung tema-tema Islam dan maupun yang sudah punah, dan

lingkungan dalam perspektif ekologi terutama sekali, dari lima mazhab

modern.

utama sebenarnya

telah

menyinggung komponen-komponen lingkungan seperti thaharah, konsep

Selanjutnya, studi-studi tentang hima, ihya al-mawat, al-dharuriyyat

Islam dan rekonstruksi lingkungan al-khams, dan lain-lain dalam

juga dilakukan oleh non-muslim susunan kitb Fikih serta ushul al-

yang semuanya itu memperkuat fiqh-nya, namun hal itu hanya

basis rekonstruksi lingkungan dikemukakan sebagai konsep etika

berbasisekoreligius di dunia Islam Islam secara generik dan belum

kontemporer. Nama-nama yang menyajikan

terpenting antara lain adalah Richard rekonstruksi lingkungan.

rumusan

aplikatif

C. Foltz, Mary Evelyn Tucker & Jhon Grim, Audrey R. Chapman, dan L. Percikan-percikan

Afrasiabi. Mereka lingkungan, dalam arti gagasan-

kearifan

Kaven

mengeksplorasi konsep fikih dan gagasan yang mendukung tindakan

lingkungan Islam yang rekonstruksi

etika

mampu menjadi khazanah Islam dapat ditemukan

lingkungan, dari

dianggap

instrument rekonstruksi lingkungan dalam tradisi teologi, tasawuf, dan

serta menjadi respons Islam atas konsep etika Islam yang ditulis oleh

krisis lingkungan dalam arti yang para intelektual Muslim di abad-abad

luas. Dalam karya-karya mereka

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Janu ari – Juni, 2017 (99 – 136)

terungkap sebuah keyakinan bahwa Tugas generasi selanjutnya adalah konsep etis lingkungan Islam itu

mengembangkan, memperbesar dapat menjadi basis tindakan

dan konservatif terhadap alam di tengah

kapasitas,

mengimplementasikan baik di tingkat tumpulnya hukum dan konvensi-

regional, maupun konvensi skuler yang ada. Karya-

lokal,

internasional. Baik dalam kerangka karya mereka, tentu saja, sangat

perbaikan mutu lingkungan internal berguna untuk memperkuat basis

atau dosmetik umat islam. intelektual dan spiritual Muslim di

Dari kerangka pemikiran tersebut di dalam

atas dapat ditegaskan bahwa konsep rekonstruksi lingkungan

mengeksplorasi

konsep-

tentang argument berbasisekoreligius dalam sorotan

penelitian

rekonstruksi lingkungan sebagai kerja sama global mengatasi krisis

tujuan tertinggiekoreligius memiliki lingkungan.

basis teoritik dan ilmiah. Selain itu, karya-karya tersebut baik dari

Dengan

demikian,

studi ini bukan merupakan suatu kalangan Muslim sendiri maupun

duplikasi atau repetisi dari berbagai non-Muslim dapat menjadi basis

studi yang sudah ada, tetapi tetapi teorik kajian dalam buku ini.

berusaha memberikan penekanan Pengayaan-pengayaan kearifan etis

yang lebih besar pada urgensi dari karya-karya di atas dapat

rekonstruksi lingkungan di dalam melengkapi bahan baku-bahan baku

kerangka ajaranekoreligius . rekonstruksi

Krisis lingkungan adalah sesuatu perspektifekoreligius . Ini relevan

lingkungan

dari

yang nyata.Menurut E. Goldsmith dengan sifat pemahamanekoreligius

dan R. Allen, krisis lingkungan atau fikih yang selalu dinamisguna

perhatian global memenuhi

memperoleh

terutama sekali sejak konfrensi masyarakat (Tahqiqul Mashalihal

tuntutan

aktual

Stockholm pada Juni 1972.(E. ibad) sebagaimana dikemukakan al-

Goldsmith; 1972) Meski kesadaran Mahmasani.

intelektual atas krisis lingkungan pemahamanekoreligius semacam ini

Watak

dinamis

telah terjadi sejak abad-abad pasca- memungkinkanya

revolusi Industri(Penguin, 1965) eksplorasi

melakukan

namun secara global ilmiah, krisis kapasitasnya dalam dunia yang

dan

meningkatkan

telah ‘dideklarasi’ sedang terancam kepunahannya

lingkungan

sebagai sebuah ancaman kehidupan oleh

House, 1972) Kerangka

krisis-krisis

lingkungan.

dibumi,Random

badan-badan internasional tentang terhadapekoreligius

pemahaman

pengulangan krisis lingkungan juga juga dapat menemukan relevansinya

semacam ini

telah menandai adanya fakta-fakta dengan

krisis itu. Krisis-krisis lingkungan environmentalisme global.

nafas

gerakan

sejak pasca-era Revolusi Industri Jadi, narasi-narasi besar islam dan

sekitar abad ke-18 (1785) telah lingkungan di atas dapat menjadi

perhatian para basis

menjadi

ecothinkres.Revolusi Industri yang pemahamanekoreligius dalam upaya

rekontruksi

terjadi di Inggris Islam merespons dan ikut ambil

semula

perkembangan bagian di dalam gerakan global

memengaruhi

industry di sejumlah Negara Eropa rekonstruksi

dan dunia lainya.Revolusi Industri langkah-langkah

mengantikan secara luas pekerjaan

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

berbasis tradisional ke mesin dan dewasa ini dan bayangan bencana- membawa

bencana di masa mendatang telah prekonomian

serta

perubahan

begitu akrab dengan kehidupan prekonomian

agrikultural

ke

industrial.(Microsoft; manusia. Amatan Bate tentang krisis 2001)

lingkungan di atas menegaskan Revolusi Industri, pada dasarnya,

sebuah krisis yang menandai krisis- adalah suatu tahap perkembangan

krisis lingkungan modern. Bate manusia yang amat besar dalam

dalam kutipan di atas tidak perubahan pikiran dan sistem nilai

menyebut bencana-bencana yang masyarakat yang bisa berdampak

ditimbulkan oleh polusi teknologi ganda: positif dan negatif. Positif

transportasi, teknologi industri, dan karena ia membuka lompatan

teknologi energi. Bencana Chernobil kuantum dalam temuan-temuan

di Rusia, munculnya jenis penyakit teknologis

baru inai-inai dan minamata di meningkatkan

yang

mampu

Jepang, hujan asam yang merusak manusia dan mengungkap misteri

kesejahteraan

hutan dan danau-danau adalah tentang alam. Namun Revolusi

krisis lingkungan lain yang telah Industri membawa pula “Revolusi

decak takut Konsumsi” yang mewujudkan adalah

menyentakkan

masyarakat internasional. “Apakah eksploitasi

kita telah mulai berjalan kea rah memenuhi

lingkungan

untuk

Tanya Bate kebutuhan.Korbanya adalah krisis-

mengomentari krisis lingkungan krisis lingkungan yang berarti pula ii yang kian memburuk itu.

makin menyusutkan sumber daya Secara genetik, krisis lingkungan alam.

mencakup air, tanaman, binatang, Selanjutnya, inti peradaban modern

tanah, dan udara. Hal-hal yang telah adalah ‘teknikalisme’ sebagaimana

disebut itu mengalami krisis karena

tercemar oleh tiga teknologi utama, Hodgson. i Abad teknik, karena itu, yaitu: teknologi industri, teknologi

disebut oleh Marshall G. S.

menyajikan problem tersendiri bagi tranfortasi, dan teknologi energi, di lingkungan

samping tentu saja kecerobohan percepatan luar biasa dengan

yang

megalami

manusia di alam pengelolaan dampak-dampaknya iii yang telah terhadap sumber daya alam itu.

menciptakan berbagai bencana bagi Selain itu, krisis lingkungan juga umat manusia. Uraian berikut

oleh pertumbuhan menyajikan

disebabkan

penduduk yang pesat akan diikuti lingkungan, krisis modernitas, dan

fakta-fakta

krisis

permintaan terhadap sebab-sebabnya,

oleh

ketersediaan sumber daya alam menyodorkan aksi-aksi pro-ekologi

sembari

(SDA). Apalagi bila degradasi SDA dalam

dan percemaran yang terjadi jauh lingkungan.

wujud

rekonstruksi

lebih tinggi dibandingkan laju upaya Dalam bukunya yang sangat iv perbaikannya. Akibat dari

mengagumkan berjudul “The Song percemaran itu telah banyak of the Earth”, Jonathan Bate

diungkap dan semuanya mengarah melukiskan bahwa pada permulaan

pada degradasi lingkungan yang millennium ketiga era Masehi ini,

penghancuran kondisi alam amat kritis (parlous).

ujung-ujungnya

terhadap diri manusia itu sendiri. Persembahan doa yang dipanjatkan

Dalam ungkapan Jonathan Bate,

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Janu ari – Juni, 2017 (99 – 136)

“After all, if we destroy the earth we karbon dioksida yang terperangkap will destroy ourselves viii (Di atas dalam atmosfer. Penyusutan hutan

semua itu, jika kita hancurkan bumi secara besar-besaran, karena itu, atau

dapat menyebabkan lingkungan hancurkan diri kita sendiri. v

rentan terhadap bencana. Parahnya krisis lingkungan (tanah, tanaman, air, udara) dari polusi

Namun harus ditegaskan bahwa industri, menunjukkan peningkatan

krisis lingkungan bukanlah berdiri dari tahun ke tahun. Data dari

sendiri.Krisis lingkungan adalah laporan Asesmen Keempat IPCC

akibat dari krisis moral dan spiritual (Intergovermental Panel on Climate

manusia karena itu, krisis lingkungan Change)

mencakup pula krisis manusia peningkatan emisi gas rumah kaca

tahun 2007

tentang

termasuk fisik, psikis, dan nilai-nilai global (global greenhouse gas

menopang pandangan emission) ix menunjukkan adanya hidupnya. Karena manusia adalah

yang

peningkatanya sejak masa pra- bagian terdepan dari lingkungan, industri sebesar 70% antara 1970

maka krisis yang menimpa spiritual dan 2004.

manusia lebih berbahaya.Manusia

dan

moral

menjadi Perlu diketahui, kawasan hutan

penghancur dan sekaligus penjaga global adalah 3952 juta ha, yang

lingkungan tergantung dari nilai-nilai menempati sekitar 30 persen luas

yang dianutnya.Dari krisis manusia daratan di bumi (FAO, 2006). Antara

bisa membawa kepada krisis-krisis tahun 2000 dan 2005, penggundulan

dengan seluruh hutan terus berlanjut pada kisaran

lingkungan

komponenya.Krisis lingkungan, 12,9

karena itu, bersifat interdependensi. sebagian besar disebabkan karena pengalihan hutan menjadi pertanian,

juta/tahun.

Deforestrasi

tersebut tetapi

Interdependensi

sebuah problem permukiman,

juga karena

perluasan

menunjukkan

komplek yang menuntut tindakan infrastruktur,

pembangunan

dan praktik-praktik global baik dengan pemecahan penebangan

teknis maupun non-teknis (seperti berkelanjutan (FAO, 2006, MEA, x etika moral, metafisika sains,

2005). vi kedalaman, kearifan lokal, kearifan agama,dan kearifan tradisi-tradisi

Secara ilmiah, hutan memiliki fungsi xi besar dunia). Elemen-elemen yang amat penting yang meminjam

pikiran manusia, dan itu memerlukan ungkapan Tom Gardner dan Robert

pemecahan, terutama sekali, from Engelman disebut sebagai ‘the

within disamping from without. environmental

Sumber-sumber daya alam, seperti forest’, vii selanjutnya Gardner dan air (air darat dan air laut), tanaman

value

of

Engelmen menyebut fungsi hutan atau hutan, binatang, tanah, dan sebagai melindungi dan menjaga

udara nasibnya sangat tergantung ekosistem baik pada tingkat lokal,

pada moralitas manusia sebagai regional,

maupun global.Fungsi khalifatullah fi al-‘ard.Dalam kata- lainya adalah sebagai produktivitas

kata Fritjob Capra,”untuk pertama komoditi, menjaga keanekaragaman

kalinya kita dihadapkan pada hayati (biodiversity), dan menyerap

ancaman kepunahan ras manusia

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

nyata dan semua bentuk kehidupan

usaha-usaha

di planet ini.” xii pencegahannya.Kesadaran interdependensi dari seluruh umat

Pernyataan Capra bisa diurai

mengerem laju krisis maknanya kepada realitas nyata

dapat

yang membawa bahwa semua ancaman itu begitu

lingkungan

lingkungan bumi. dekat di sekitar manusia melalui

kepunahan

Komponen-komponen lingkungan pencemaran

seperti manusia, binatang, tanaman mengancam kesehatan paru-paru,

udara

yang

atau hutan, air, tanah, dan udara polusi air yang memicu penyakit,

adalah sebuah holon yang saling penggundulan

bergantung dan saling memiliki. mengancam banjir dan longsor,

hutan

yang

Krisis lingkungan sebagai cermin teknologisasi dan

krisis spiritual, moral, dan kearifan yang memicu pemanasan global,

industrialisasi

lokal memerlukan suatu tindakan dan lain-lain.Ancaman kepunahan

lokal yang berangkat dari pikiran- ras

pikiran global secara komprehensif- bukanlah sebuah hipotesis, tetapi

manusia disinyalir

Capra

holistik.

sebuah pernyataan yang masuk akal.Al Gore misalnya, menyebutkan

Modernitas adalah zaman yang tidak sejarah

pernah memiliki preseden dalam manusia akibat perubahan iklim,

kepunahan

peradaban

sejarah sebelumnya. Marshall G. S. yang dipicu oleh krisis lingkungan. xiii

Hodgson,

menyatakan bahwa

menandai sebuah Al Gore menunjukkan peradaban-

teknikalisme

masyarakat, di mana unsur-unsur peradaban yang punah seperti

yang dominan berada pada tingkat peradaban Maya (sekarang Yucatan,

organisasi sosial, di mana dalam Meksiko) pada 950 M yang diduga

kegiatan intelektual dan praktis, salah satunya akibat hilangnya

prosedur-prosedur teknik yang kesuburan tanah, krisis air, dan

despesialisasi dan dirasionalisasi penggudulan hutan. xiv Juga bencana

secara kalkulatif membentuk suatu yang menimpa bangsa Cina berupa

pola yang saling tergantung dan banjir berulang-ulang di sungai xvii lebih unggul. Revolusi Industri

kuning pada

pada 1785 telah meletakkan sejarah menewaskan tujuh juta manusia

yang

baru dalam perusakan lingkungan oleh xv perubahan iklim. Perlu dan menandai sebuah zaman

ditambahkan, dalam tradisi agama-

modern.

agama semitik (abrahamic religi ion) mengenal kisah banjir bandang Nabi

Para ahli telah mencatat pengaruh- Nuh ingkar dan zalim. xvi pengaruh teknologi industrialisasi

pada krisis-krisis lingkungan.Kritik itu Gambaran kepunahan peradaban

ditunjukan bukan pada teknologi dalam sejarah sangat mungkin

industri itu sendiri, tetapi pada terulang di zaman kini.Cakupan

penerapanya sebagai alat akumulasi krisisnyapun bisa lebih luas dan

ekonomi yang tidak dalam karena teknologi dapat

kapital

mempertimbangkan aspek-aspek memperbesar

lingkungan dan keberlanjutan. John kehancuran jika umat manusia yang

jangkauan

Bellany foster dalam papernya yang menopangnya

pada Simposium

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Janu ari – Juni, 2017 (99 – 136)

Hitosubashi memeprtanyakan, bagi kelangsungan peradaban, yaitu: “Capitalism’s Enviromental Crisis –Is

marxisme, dan Tecnology

kapitalisme,

exsistensialisme. Ketiga ideology itu, Answer?”. xviii Pertanyaan

the

sekalipun berbeda dari sisi orientasi menjadi judul papernya itu, menolak

yang

dan jenisnya, namun memiliki tujuan pemecahan teknis atas krisis-krisis

yang sama yakni kerakusan pada lingkungan.Pemecahanya,

penempatan pada Foster selanjutnya, adalah bukan

kata

dunia dan

manusia secara antroposentris. mengubah mode regulasi tertentu

Hasil akhir dari tiga ideology itu dari suatu kapitali itu, tetapi

pemujaan pada mentrasendenkan rejim akumulasi xx matrealisme. Analisis

adalah

Syari’ati yang ada dalam aspek-aspek

paralel dengan Herman Khan yang esensialnya

bahwa krisis existing regime of accumulation in its

lingkungan, pada dasarnya, adalah essential aspects). xix Foster, secara penekanan manusia pada kepuasan

tersirat, mengusulkan sebuah sistem indrawi, yaitu: yang bersifat empiris, spiritual yang berorientasi pada

secular, humanistik, harmoni sistem-sistem sosial yang

duniawi,

utiliter, dan ada xxi dengan lingkungan dan hedonistik. Kritik-kritik atas sistem-

pragmatic,

berkelanjutan. Juga sebuah sistem sistem ekonomi dan teknologi yang yang

rakis terhadap sumber-sumber daya materialistic,

mengerem

ideology

alam menunjukkan sebuah cirri kapitalistik

hedonistic,

dan

paling menonjol dalam kehidupan manusia modern.Sistem-sistem ini,

Karena modernitas memiliki sistim tentu saja, sangat berbeda dengan nilai yang materialistik dengan

kearifan-kearifan masa pra-modren. ditunjang oleh teknologisasi di segala hal, maka revolusi konsumsi

Namun harus disebutkan, bahwa memperoleh persetujuan ilmiah dan

krisi-krisi sains, teknologi, dan kemudahan-kemudahan

puncaknya krisis lingkungan telah teknis.Hasilnya adalah pemborosan

memperoleh counter culture dari pada sumber-sumber daya alam

kalangan Barat modern sendiri. yang

Tokoh-tokoh semacam David Henri keberlanjutan, apalagi dengan lanju

tidak

memikirkan

Thoreau, Jhon Muir, Arne Naess, penduduk yang makin meningkat.

dan lain-lainya adalah beberapa Konsumsi yang tanpa batas ini

dari kalangan merupakan gaya hidup modern yang

diantaranya

ecologists.Sementara dari sisi kritik hanya bisa dihentikan oleh visi

budaya modern dikenal, salah spiritual, visi kearifan global, dan

satunya, Herbert Marcus yang nilai-nilai agama-agama besar dunia.

menulis buku “One Dimensional Man”. xi Dalam bukunya, Marcus

Selanjutnya, dari sosiolog Muslim menegaskan bahwa manusia di yang

zaman modern telah menjadi mengenai ideology-ideologi modern

menulis karya

khusus

manusia satu dimensi.Manusia telah yang berpotensi menghancurkan

kehilangan kebebasan dan bobot peradapan adalah Ali syari’ati (1933-

tradisionalnya karena terbelenggu 1977). Syari’ati menyebut ada tiga

oleh mekanisasi terorganisir. ideology modern yang berbahaya

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

Hardin mengungkapkan, “Ruin is the sesungguhnya, merupakan sebuah

Kritik Marcuse

di

atas,

destination toward which all men peringatan

rush, each pursuisng his own best kebebasan

tentang

hilangnya

interest in a society that believes in tersandra oleh teknologi ciptaanya

manusia

karena

the freedom of the commons. sendiri sehingga manusia menjadin

Freedom in commons brings ruin to robot.Manusia satu-dimensi (one xxv all.” Ungkapan Hardin yang

dimentionalman) produk teknologi menyatakan bahwa “kebebasan modern adalah manusia yang

dalam milik bersama membawa antithesis

keruntuhan bagi semua” (freedom in pelestarian lingkungan dari visi

terhadap

gagasan

commons brings ruin to all) berkelanjutan.Krisis

menunjukkan suatu tragedi milik adalah respresentasi dari krisis

lingkungan

bersama akibat absenya tanggung kemanusiaan

jawab dan peraturan yang dipatuhi penyembuhanya bersifat etis, moral,

sehingga

bersama.

dan spiritual.Penyelamatan krisis Penggambaran Garrett Hardin pada lingkungan, karena itu, harus

1968 tentang ‘tragedi milik bersama’ pertama-tama menyembuhkan akar-

dikutip para ecothinkerslain di masa akar krisis

sesudahnya dengan pengayaan- disembuhkan xxvi lewat spiritualisasi pengayaan baru. Dalam konteks

lingkungan,

harus

kompherensif melalui penyetubuhan ini, the Tragedy of the Commons, prinsip-prinsip

untuk menunjukkan pandangan dunia manusia modern.

fenomena ini dalam dunia modern Konsep the Tragedi of the Commons

parah.Shakelfrod pertamakali

yang

makin

ancaman milik Garrett Hardin, seorang ahli biologi

bersama yang meliputi lautan bebas, dan ekologi. xxiii Konsep ini, pada

erktik (arctic), antarktika (Antarctic), dasarnya, menjelaskan runtuhnya xxvii dan angkasa luar. Hardin

lingkungan milik bersama akibat selanjutnya mengolaborasi bahwa tidak adanya tanggung jawab dan

the tragedy of the commons dapat egoism individu atau kelompok

misalnya, melalui masyarakat

terjadi,

pembuangan limbah ke tempat- memperebutkan milik bersama itu

di

dalam

tempat public, seperti: pembuangan sehingga akhirnya punah atau

limbah kimia, radioaktif, dan limbah mengalami

panas air atau limbah asap ke membandingkan

krisis.Hardin

lingkungan hidup

internasional

dengan degradasi lahan tempat Dalam tesisnya itu, Hardin ingin menggembalakan

menegaskan bahwa apa yang bersama di Abad pertengahan. Para

ternak

milik

dianggap milik bersama justru pengembala

menjadi tragedy kehancuran karena keuntungan

pribadi

mengejar

merasa benar pendek sehingga merusak masa

pelanggaran atas depan

melakukan

miliknya sendiri yang dalam bahasa mengetahui bahwa usaha-usaha

setiap orang,

dengan

Hardin diungkap ”Since this is true individual untuk melestarikan pokok

for everyone, we are locked into a sumber daya akan ditundukkan oleh

system of ‘fouling our own nest’, so tindakan orang lain. xxiv Selanjutnya song as we behave only as

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Janu ari – Juni, 2017 (99 – 136)

istilah ini pada 1969 mengungkap enterprisers”. xxviii Pandangan Hardin

independent, rational,

free-

ecocide sebagai. “the m makna ini sangat etis dan paraler dengan

spesies manusia sebagai actor pandangan-pandangan

kehancuran lingkungan Syari’ah. Hardin sendiri percaya

eko-

utama

melalui tindakan bunuh diri eklogis bahwa pemecahan atas the trgedy

atau ecocide.

of the commons bukanlah bersifat teknis tetapi etis yang melibatkan

ecocide pertamakali kerifan

Konsep

dipopulerkan oleh Barry Weisberg berkelanjutan dari agama-agama

pada 1970 dalam karyanya “Ecocide besar dunia.

in Indochina” yang mengulas Konsep the tragedy of the commons

intervensi Amerika atas Vietnam ala Garrett Hardin dapat diperluas ke

pada 1964-1975. Dia menyatakan konsep etika lingkungan secara lebih

bahwa istilah ecocide digunakan luas.Misalnya tentang keharusan

pada the Conference on War and moral untuk merawat lingkungan,

Responsibility, di prilaku bersih, tidak membuang

National

Washington, D. C., Februari 1970 sampah sembarangan, menjaga

oleh Arthur W. Galston dari keberlanjutan,

Universitas Yale Amerika, ketika ia pohon, dan sikap menhormati

tradisi

menanam

mengusulkan sebuah perjanjian lingkungan.

iternasional baru tentang larangan bersama bukan berarti bebas

ecocide-kehendak penghancuran memanfaatkan xxx atas dasar lingkungan. Selanjutnya, Weisberg

rasionalitas dan kebenaran luar menyatakan, “the precise origins of semata, tetapi mempertimbangkan

thie term seem unknow. Now doubt, aspek-aspek

Ecocide originated in the recent keselamatanya.

concern that chemical warfare in rasional belum tentu benar secara

Benar

secara

Vietnam required a concept similar spiritual.Penegasan etis atas milik

to that of Genocide, relating to the bersama (the commons) semacam xxxi theory of war crimes.” Rujukan

ecocide lewat dari penghancuran diri sendiri

ini dapat menghindarkan manusia

awal

tentang

pengaruh-pengaruh peradaban melalui punahnya lingkungan milik

atas lingkungan bersama itu.

industrialnya

besar gerakan Beberapa

global.Sebagian

lingkungan modern berasal dari mengkaitkan kerusakan alam yang

ilmuwan

mencoba

keyakinan semacam ini sebagai semakin dahsyat di era modern xxxii suatu ajaran. Perang dan aktivitas

dengan sebuah fenomena yang

yang tidak disebut

industrial

sebagai Ecocide.Istilah memperhitungkan visi berkelanjutan Ecicide menunjuk pada kehancuran

bentuk ecocide yang ekosistem oleh tindakan-tindakan

adalah

dilakukan secara sadar.Spesies spesies manusia.Ecocide sering

manusia yang sadar adalah pelaku- diartikan

kejahatan berupa lingkungan” aktivitas manusia seperti

penggunaan teknologi yang bukan perang dan pemanfaatan ceroboh

untuk meningkatkan kesejahteraan (profligate) atas sumber-sumber

permanen, tetapi justru digunakan daya ekosistem dapat disebut

untuk menghancurkan kehidupanya ecocide. xxix Sebuah rujukan awal

sendiri.

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

Perilaku ecocide adalah sebuah Krsisi spiritual adalah krisis yang kejahatan

bersifat subyektif.Artinya, krisis ini melanggar

tidak berada di dalam lingkar obyek- tanaman, air, dan udara, tetapi juga

hak-hak

binatang,

obyek yang nyata dan terlihat.Krisis pelanggaran terhadap masa depan

spiritual menandai sebuah krisis generasi manusia sendiri dan

pandangan hidup, etika prilaku, dan berkelanjutan ekologis. Ecocide,

teologi agama atau kearifan-kearifan karena itu, bukanlah bunuh diri biasa

tradisi budaya yang dianut manusia. tetapi tindakan bunuh diri missal

Lynn White, Jr., misalnya, menegarai yang melibatkan korban missal baik

krisis lingkungan Barat modern berupa manusia, binatang, tanaman

diakibatkan oleh ajaran dogma maupun komponen lingkungan lain

Kristen yang memandang alam di bumi dan di atmosfer. Ecocide

sebagai obyek taklukkan yang harus melambangkan sebuah spirit yang

dikuasai

untuk kepentingan

terluka (the Wounded Spirit) xxxvi dan manusia. Dogma penaklukkan berakibat

xxxiii

alam oleh manusia, menurut tesis environment, the wounded city, dan

pada the

wounded

White, dianggap sebagai penyebab the wounded religion. xxxiv (akar-akar) krisis lingkungan.Dari

Makna krisis menurut Merriam- argument White, sebuah ajaran yang Webster’s online dictionary adalah 1)

disajikan secara negative bisa sebuah peristiwa yang secara

membuat seseorang mengalami emosional penting atau perubahan

krisis yang manifestasinya adalah keadaan secara radikal dalam

perilaku-perilaku destruktif terhadap kehidupan seseorang, 2) situasi

alam lingkungan.analisis serupa juga yang telah mencapai fase kritis,

bisa digunakan untuk pandangan ala seperti krisis lingkungan. xxxv Makna Descartesian dan Newtonian yang

krisis semacam ini menuntut sebuah

sehingga tidak analisis

reduktionis

menopang sikap hormat terhadap melihat aspek-aspek krisis dari titik

sosio-psikologis

yang

Sekularisasi pandangan tilik jiwa manusia ataupun jiwa

alam.

menumbuhkan komponen lingkungan lain (binatang xxxvii penaklukkan penuh atas alam.

Descartesian

dan tumbuhan).Mencari

Pandangan ala Descartasian dalam sebab atau akar-akar krisis, karena

sebab-

perjalananya mendorong sikap atau itu, harus melihat ke aspek batin,

pandangan yang oleh Daniel Dennet pikiran,

disebut Greedy reductionism, yaitu spiritualitas, segi ideology, teologi

segi kejiwaan,

segi

suatu sikap yang mengecilkan hal- keyakinan-keyakinan, dan moral

hal sakral sehingga tidak mampu yang menopang tindakan seorang xxxviii memahami hakikat. Dalam

individu manusia. Dalam konteks ini,

lingkungan greedy sebab-sebab

konteks

mengejawatahkan sekurang-kurangnya,

sikap rakus pada sumber-sumber disebabkan oleh dua dimensi:

dapat

daya alam yang tidak ramah spiritual dan alamiah atau material.

dan tidak bervisi Yang pertama bersifat, dalam, dan

lingkungan

keberlanjutan.

trasenden.Sementara yang disebut Krisis spiritual sangat erat dengan kedua bersifat obyektif, material, dan

kesadaran.Spiritualitas yang korup profan.

menunjukkan kesadaran yang korup. Seyyed Hossein Nasr tentang

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Janu ari – Juni, 2017 (99 – 136)

kesadaran (consciousness) bahkan matahari memengaruhi kondisi dan menyebutnya sebagai ‘awal ciptaan’. xlii cuaca di bumi.

Joseph Nasr, menunjukkan bahwa yang

menunjukkan bahwa Sunspot (bintik diciptakan pertama kali oleh Tuhan

matahari) memuncak pada 20 bukanlah

Januari 2005, yang menghujani ‘kesadaran’

‘kata’ (word),

tetapi

atmosfer bumi dengan badai proton (consciousness). xxxix Argument terbesar dalam kurun lima belas

Seyyed Hossein Nasr ini dapat tahun. Pengaruh aktivitas matahari menunjukkan bahwa krisis spiritual

tersebut diyakini menimbulkan badai atau kesadaran adalah

Katrina, Rita, Wilma, dan lain-lain. terbesar

krisis

Pemanasan global yang tidak adalah

yang

akibat-akibatnya

terkendali, peningkatan permukaan lingkungan,

krisis material,

krisis

dan krisis semua laut serta banjir yang mengiringinya, ciptaan.

aktivitas megabadai, dan bahkan Dalam literature Islam, krisis spiritual

bencana seismik serta vulkanik akan dapat dismakan dengan krisis

tidak terelakkan oleh keimanan. Kerisis keimanan sama xliii aktivitas matahari itu.

tampak

dengan kafir yang secara hafiah berarti cover atau tertutup. xl Sikap

Literatur-literatur pasca KTT Bumi di kafir atau tertutup adalah manifestasi

Stockholm pada 1972 menyebutkan dari ketidaksadaran atas Tuhan dan

hal-hal yang terkait dalam krisis seluruh ciptaan.Sikap kafir (kufr)

lingkungan.di antara literatur itu yang merupakan lawan dari syukur

A Bluprint for (shukr), karena itu, merupakan

adalah penerbit

survival dari The Ecologist dan bentuk krisis yang diidap manusia

laporan pertama untuk Club of karena tanpa rasa syukur manusia xliv Rome, The Limits to Growth.

Laporan-laporan itu menyebutkan terhadap alam dan boros atas

cenderung bersifat

destruktif

yang saling sumber daya.Dari garis argument

elemen-elemen

tergantung dalam masalah krisis itu, krisis spiritual dimanivestasikan

yaitu:Meningkatnya dalam ecocide, the tragedy of the

lingkungan,

pengaruh aktivitas manusia terhadap Commons, absenya etika dalam

lingkungan, Semakin sedikitnya pengelolaan alam, dan tidak memiliki

yang dapat visi keberlanjutan.Karena itu, masuk xlv dilestarikan. Peningkatan

sumber-sumber

akal kalau para

eksponensial penduduk dunia atau mengusulkan perlunya nilai-nilai

ecothinker

overpopulasi.Masalah-masalah agama,

keyakinan-keyakinan peningkatanproduksi pertanian untuk spiritual, dan kearifan-kearifan tradisi

kebutuhan pangan masyarakat

mencukupi

dunia.Meningkatnya tindakan

kecendrungan-kecendrungan pada lingkungannya. xli modernisasi dan industrialisasi dari

manusia

atas

Krisis lingkungan disebabkan oleh

seluruh aktifitas krisis spiritual, krisis lingkungan juga

hamper

manusia,Meningkatnya desabakan oleh aktivitas alam.

kecendrungan pada urbanisasi dan Lawrence E. Joseph, seorang

tumbuh-suburnya megalopopolis. ilmuwan NASA dan penulis buku

Melebarnya jurang antara Negara- “Apocalyse 2012” di antaranya

berkembang dengan menyebutkan

Negara-negara sedang berkembang

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

(politik global

dan ketimpangan politik global yang adil).Meningkatnya ketergantungan

yang

tidak

tidak adil telah menjadi agenda kepada

teknolog.Meningkatnya dunia untuk dipecahkan secara kecendrungan pada apa apa yang

bersama dengan melibatkan lintas disebut Herman Khan sebagai

disiplin dan litan Negara serta lintas budaya indrawi (yaitu yang bersifat

kawasan.Peran agama-agama dan empiris,

tradisi besar dunia sangat potensial humanistik, pragmatik, utiliter, dan

duniawi,

secular,

di dalam mengatasi degradasi hedonistik.Meningkatnya

lingkungan yang terus memburuk pengangguran

/kekurangan

dari segala ini.

lapangan kerja yang menambah angka

kemiskinan,Pembangunan Rekonstruksi lingkungan dapat yang dirangsang timbulnya bukan

ditunjukkan dalam spirit etika, oleh adanya kebutuhan-kebutuhan

hukum, undang-undang, konvensi- riil melainkan oleh semakin besarnya

internasional tentang ketidakseimbangan

konvensi

lingkungan, kearifan tradisi besar danMeningkatnya keterpisahan dari

konsumsi

dunia, termasuk alam, keterasingan manusia dengan

agama-agama

ajaran Islam, dan tindakan-tindakan alam, dengan manusia lain, dan

konservatif terhadap lingkungan. dengan dirinya sendiri. xlvi gagasan-gagasan etika lingkungan

itu dapat mempengaruhi, mengubah, Elemen-elemen

membentuk aksi-aksi penyebab degradasi lingkungan di

yang pro-lingkungan. atas telah banyak dibahas para

(actions)

secara garis besar sub bab ini akan ahli.Yang menonjol dan menyita

membahas empat persoalan, yaitu: perhatian

rekonstruksi sumber daya alam kependudukan y ang tidak terkendali

adalah

masalah

(thervation of conservation of (overpopulation) dengan dampak-

natural resources), prinsip-prinsip dampak ikutanya yang luar biasa

pembangunan berkelanjutan, dan besar

kesadaran terhadap interdependensi lingkungan. xlvii menurut Lester R.

Brown, perempat ketiga dari abad ke-20 telah mengalami perubahan

Rekonstruksi sumber daya alam besar

merupakan bagian tidak terpisahkan penduduk, disebabkan menurunya

dalam

pertumbuhan

aksi-aksi pro- angka kematian dunia sementara xlix lingkungan. secara hafiah makna

dari

angka keelahiran tetap tertinggi. rekonstruksi (conservation) yang Selama lima belas abad pertama

terkait dengan sumber daya alam zaman Masehi, penduduk dunia naik

diartikan sebagai “the preservation ,

20 persen hingga 5 persen dalam management, and care of natural seabad. Sebelum perang Dunia II,

and cultural resources” (pelestarian, Negara yang mengalami laju tumbuh

penggolaan, dan perawatan sumber- penduduk l lebih dari 1persen sumber daya dan kulturan). Ian

setahunsedikit sekali. xlviii

di sisi lainya, Jadi,

Campbell,

elemen-elemen penyebab mendefinisikan rekonstruksi dengan krisis yang meliputi krisi spiritual,

yakni: pertama, krisis alamiah murni, dan krisis

tiga

makna,

(preservation) atau interdependensi seperti overpopulasi

presevasi

pelestarian sumber daya alam,

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 1, Janu ari – Juni, 2017 (99 – 136)

kedua, pemanfaatan sumber daya deposit mineral, tanah, air bersih, alam dengan penggunaan secara

udara bersih, dan bahan bakar fosil nalar li (intellect utilization), dan seperti batu bara, petroleum, dan ketiga, penggunaan sumber daya lvi gas-gas alam (natural gas).

alam secara bijak (wise use). lii Sumber daya alam dibagi dua, yaitu: Campbell bersifat redundansi karena

sumber daya alam yang dapat intellect utilization memiliki makna

diperbaharui (renewable resource) sama dengan wise use.

dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable

Definisi yang lebih jelas dapat

Perlindungan atau ditemukan dalam Alikodra. liii Dia

resource).

rekonstruksi atas sumber daya alam mendefinisikan rekonstruksi sebagai

yang disebut pertama (renewable pengelolaan biosfir (biosphere) bagi

resource) bertujuan mereka tidak keperluan

lebih cepat habis daripada yang menghasilkan manfaat sebesar-

manusia,

sehingga

terbarui. Sementara besarnya bagi generasi kini dan

telah

rekonstruksi atasresource yang menetapkan

disebut kedua untuk menjamin memenuhi kebutuhan dan aspirasi

potensi

untuk

ketersediaanya bagi generasi di

generasi mendatang. lvii Selanjutnya, masa depan. Atau dalam kegiatan rekonstruksi

liv

Owen sebagaimana pengawetan,

meliputi

ungkapan

perlindungan, dan dikutip kembali Alikodra, tujuan pemanfaatan

rekonstruksi adalah untuk menjamin rehabilitas, dan peningkatan mutu

secara

lestari,

kehidupan yang lebih baik bagi lingkungan alam. Dengan difinisi ini,

sebanyak-banyaknya penduduk rekonstruksi bukanlah sebuah lviii dalam jangka panjang.

konsep sebagaimana

yang

dimengerti preservationist (alam Pengertian rekonstruksi sumber harus sebanyak mungkin dilindungi

daya alam terus, memperoleh dan dilestarikan) atau pun yang

pengayaan-pengayaan (proliferasi) dipahami

makna dengan beberapa varianya. (menganggap SDA sebagai sumber

kaum

exploiter

F. French, misalnya, energy

Hilary

menyebut sedikitnya kima tindakan memerhatikan

dan ekonomi

tanpa

rekonstruksi , yakni: lingkungan).

kerusakan

untuk

milik bersama, berada

perjanjian-perjanjian preservationist lv dan exploiter. (traktat-traktat) yang lebih kuat,

di antara

paham

membentuk

Penjelasan ini menegaskan konsep meningkatkan kepatuhan, mengatur rekonstruksi

yang arif bagi dunia perdagangan internasional, kelestarian SDA dan lingkungan dan

dan pengendalian lingkungan hidup konsep ini berdiri tepat di antara dua lix global yang efektif. Lima tindakan

ujung ekstrem (preservationist dan tersebut dapat menjadi mitigasi bagi exploiter).

rekonstruksi sumber daya alam yang merupakan lingkungan itu

Jadi, dalam arti luas, rekonstruksi

sendiri.

adalah pemakaian dan perlindungan Selanjutnya, rekonstruksi juga sumber daya-sumber daya alam

dapat menjadi instrument bagi secara

bertahanya keanekaragaman hayati tanaman (hutan), binatang, deposit-

berkelanjutan

meliputi

atau biodiversity, Menurut Jhon C.

Husni Tamrin ; Rekontruksi Ecoreligius Orang Melayu (Solusi Penyelamatan Lingkungan)

dengan alam. Karena itulah, jika kita keanekaragaman hayati dianalisis

Ryan, secara

umum

memperbaiki keadaan, pada tiga tingkat: jenis lingkungan

ingin

mengubah cara pandang yang dan sistem ekologis di mana

antroposentris menjadi ekosentris organism itu hidup dan berkembang,

adalah kebutuhan bersama. jenis spesiesnya sendiri dan sifat

Antroposentrisme ialah teori etika genetik yang ada dalam spesies

yang memandang itu. lx Degradasi keseluruhan sistem

lingkungan

manusia sebagai pusat dari sistem ekologis, seperti hutan, tanah rawa,

semesta. Manusia dan dan perairan pantai merupakan

alam

kepentingannya dianggap yang suatu keanekaragaman hayati yang

paling menentukan dalam tatanan lebih besar dan merupakan faktor

ekosistem dan dalam seluruh satu-satunya yang paling penting di

kebijakan yang diambil dalam balik terjadinya kepunahan spesies

kaitannya dengan alam, baik secara secara besar-besaran.

langsung ataupun tidak. Nilai Makin

tertinggi adalah manusia sekaligus biodiversitasy

berkurangnya

(Keraf, 2010). lingkungan menyebabkan pengaruh

Akibatnya, alam hanya diposisikan berantai pada ekosistem yang

sebagai objek, instrumen, dan ada.Dari waktu ke waktu terlihat

sarana bagi pemenuhan kebutuhan bahwa mahluk yang dikira tidak

dan kepentingan manusia. penting atau bahkan merugikan

Antroposentrisme dilihat sebagai ternyata memegang peranan di

filsafat yang dalam sistem perputaran alam.

sebuah

teori

mengatakan bahwa nilai dan prinsip Binatang pemakan hewan lain yang

moral hanya berlaku bagi manusia, terancam kepunahan tidak lagi dapat

bahwa kebutuhan menahan perkembangan hewan

dan

manusia pengerat atau serangga; cacing

dankepentingan

mempunyai nilai paling tinggi dan tanah atau rayap yang terbunuh oleh

penting.Bagi teori pestisida tidak lagi dapat mengis

paling

antroposentrisme, etika hanya tanah dengan hembusan udara,

berlaku bagi manusia.Maka, segala tanaman bakau yang ditebangi untuk

mengenai perlunya dijadikan kayu bakar tidak lagi dapat

tuntutan

kewajiban dan tanggung jawab melindungi pinggiran pantai dari

moral manusia terhadap lingkungan erosi. Jadi, keanekaragaman hayati

lxi

hidup dianggap sebagai tuntutan itu secara fundamental sangat

yang berlebihan, tidak relevan dan penting untuk segala sistem ekologis

tidak pada.tempatnya. Kalaupun dan ekonomis sekaligus.

tuntutan seperti itu masuk akal, itu hanya dalam pengertian tidak

Anthropocentrisme vsEcoreligius

langsung, yaitu sebagai pemenuhan kewajiban dan tanggung jawab

Dalam buku Etika Lingkungan moral manusia terhadap sesama.

Keraf(2010), menyatakan, krisis lingkungan berakar pada kesalahan

Maksudnya, kewajiban dan perilaku manusia, dan kesalahan