SOLUSI NON NEGATIF PARSIAL SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE SATU

  

SOLUSI NON NEGATIF PARSIAL SISTEM PERSAMAAN

DIFERENSIAL LINIER ORDE SATU

Muhafzan

  Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis, Padang, 25163 email: muhafzan@gmail.com

  

ABSTRAK

Dalam artikel ini dikaji kenonnegatifan parsial solusi sistem persamaan diferensial linier orde satu. Kajian

dilakukan dengan memanfaatkan hasil-hasil tentang matriks non negatif parsial yang diajukan oleh Noutsos

dkk. (2008). Selanjutnya dikonstruksi suatu syarat cukup yang menjamin kenonnegatifan parsial solusi sistem

persamaan diferensial linier orde satu tersebut. Selain itu disajikan beberapa contoh yang mengilustrasikan

hasil utama.

  Kata Kunci: Non negatif parsial, non negatif parsial eksponensial.

  

ABSTRACT

In this paper, we will study the partially nonnegativity of the solution for the system of first order linear

differential equation. The study utilise the results from Noutsos et al . (2008) about partially nonnegativity of

the matrices. Furthermore, a sufficient condition for partially nonnegativity of solution is established. Some

examples are given to illustrate the main result.

  Key Words: Partial nonnegative, partial nonnegative exponential.

  

PENDAHULUAN parameter penyusunnya. Dalam Kaczorek

  Sistem persamaan diferensial linier orde (2001) dinyatakan bahwa solusi sistem (1) satu lazimnya diberikan sebagai persamaan dikatakan non negatif jika untuk setiap syarat berikut: awal dan maka .

   (1) Dalam berbagai aplikasi, kadang-kadang

  diperlukan bahwa kenonnegatifan dari solusi dimana tersebut hanya diperlukan secara parsial saja. dan Dalam makalah ini diperkenalkan

  Persamaan ini sering dijumpai dalam terminologi tentang solusi non negatif parsial dari sistem persamaan diferensial linier. berbagai aplikasi, dan solusinya dengan mudah dapat ditentukan, yaitu Solusi untuk sistem linier (1) dikatakan non negatif parsial jika ada sedemikian sehingga

  Kajian tentang kenonnegatifan parsial dari solusi ini merupakan kelanjutan dari Dalam kajian tentang teori persamaan kajian tentang matriks non negatif parsial diferensial, biasanya positif atau tidaknya yang diajukan oleh Noutsos, dkk., (2008). suatu solusi sangat jarang diperhatikan.

  Dalam artikel ini akan dikaji syarat Padahal dalam prakteknya, vektor solusi ini, yang menjamin agar solusi sistem persamaan entri-entrinya dapat bernilai non negatif, diferensial (1) adalah nonnegatif parsial. yakni tapi mungkin saja bernilai

  Beberapa kajian untuk non positif, yakni Tentunya, Kaykobad (1985), Makino (1984), dan Wang dan Erbe (1994). Namun demikian semua literatur yang disebutkan ini, tidak satupun yang mengkaji tentang solusi non negatif parsial dari sistem persaman (1).

  METODE

  Metzler.

  Sebaliknya, misalkan memiliki sifat strong Frobenius, maka terdapat suatu matriks non singular sedemikian sehingga dimana adalah suatu matriks Jordan yang terkait dengan matriks Misalkan adalah nilai eigen dengan merupakan unsur pertama pada diagonal utama dari matriks Maka matriks dapat ditulis menjadi

  Akibatnya, matriks memiliki nilai eigen dominan positif, sebutlah . Misalkan adalah vektor eigen yang terkait dengan nilai eigen Maka adalah nilai eigen dari dengan vektor eigennya Karena hal ini terjadi untuk setiap maka memiliki sifat strong Frobenius.

  Misalkan adalah suatu matriks non negatif parsial, maka terdapat bilangan bulat sedemikian sehingga untuk setiap

  Bukti.

  Proposisi 2. Matriks adalah non negatif parsial jika dan hanya jika ia memiliki sifat Perron Frobenius kuat.

  Proposisi berikut berguna untuk mendapatkan hasil utama.

   berkaitan dengan Proposisi 1. (Noutsos, dkk., 2008) Matriks adalah eksponensial non negatif jika dan hanya jika adalah suatu matriks

  Terlebih dahulu diperkenalkan terminologi yang digunakan sepanjang makalah ini. Suatu matriks riil berukuran dikatakan nonnegatif, dinotasikan jika dimana adalah matriks nol. Suatu matriks dikatakan matriks Metzler jika untuk setiap Selanjutnya, matriks dikatakan non negatif parsial jika ada bilangan bulat positif sedemikian sehingga untuk setiap Bilangan bulat positif terkecil yang memenuhi sifat ini disebut indeks pangkat dari dan dinotasikan dengan Selain itu, ia dikatakan eksponensial non negatif jika untuk setiap Matriks yang bersifat ada sedemikian sehingga untuk setiap disebut sebagai matriks eksponensial non negatif parsial. Bilangan non negatif terkecil ini disebut sebagai indeks eksponensial dari dan dinotasikan dengan

  (iii). Terdapat vektor eigen positif yang

   sederhana sedemikian sehingga

  (b). bersifat Perron Frobenius kuat jika (i). bersifat Perron Frobenius (ii). merupakan nilai eigen

HASIL UTAMA

  Definisi 1. (Meyer, 2001) Matriks dan terdapat suatu vektor eigen non negatif yang berkaitan dengan

  Beberapa hasil berikut berguna untuk mendapatkan hasil utama.

  Untuk setiap matriks spektrum dari dinyatakan dengan , dan radius spektralnya dinyatakan dengan , didefinisikan sebagai

  (Noutsos dkk, 2008). Perlu diingat bahwa matriks didefinisikan sebagai deret tak hinga dimana dan adalah matriks identitas berukuran

  dan dimana merupakan baris pertama dari matriks dan merupakan matriks yang dibentuk oleh baris terakhir dari matriks Karena memiliki sifat strong Frobenius, maka merupakan vektor eigen positif. Transpos dari matriks adalah

  Karena dan adalah vektor-vektor eigen positif, maka Akibatnya, ada matriks permutasi sedemikian sehingga

  Fakta terakhir ini memperlihatkan bahwa terdapat bilangan bulat sedemikian sehingga untuk setiap Jadi

  Oleh karena itu, merupakan matriks non negatif parsial.

  Proposisi

  3. Matriks adalah eksponensial non negatif parsial jika dan hanya jika merupakan suatu matriks non negatif parsial untuk suatu Bukti.

  Misalkan adalah matriks eksponensial non negatif parsial. Karena maka adalah matriks non negatif parsial. dimana

  Akibatnya, berdasarkan Proposi 1, maka matriks memiliki sifat Perron-Frobenius dan kuat. Perhatikan himpunan

  Jelas bahwa matriks maka untuk suatu .

  Untuk setiap dimana berlaku merupakan matriks Jordan yang terkait dengan matriks Akibatnya merupakan vektor eigen yang terkait dengan nilai eigen dominan Mudah untuk dibuktikan bahwa jika memiliki sifat strong Perron Frobenius, maka demikian juga Akibatnya, merupakan vektor eigen positif. Sehingga diperoleh

  , dimana menyatakan bagian riil dari dan menyatakan bagian imaginer Sehingga, adalah absis spektral dari yakni untuk setiap

  Selanjutnya, diperoleh dengan Ini bermakna bahwa ada sedemikian sehingga

  Selanjutnya, karena ruang eigen dari matriks sama dengan ruang eigen dari matriks maka matriks memiliki sifat

  Perron Frobenius kuat. Akibatnya, matriks adalah non negatif parsial.

  Sebaliknya, misalkan merupakan suatu matriks non negatif parsial untuk suatu dan adalah suatu bilangan bulat positif sedemikian sehingga dan Untuk , diperoleh untuk setiap Maka terdapat sedemikian sehingga suku pertama dari deret

  Jadi , yang menunjukkan bahwa adalah suatu matriks non negatif parsial. Berdasarkan Proposisi 3, maka adalah didominasi oleh suku-suku sisanya, sehingga suatu matriks eksponensial non negatif setiap unsur dari matriks adalah non parsial. Sebagai ilustrasi, matriks untuk negatif untuk setiap yang berturut-turut adalah menunjukkan bahwa adalah matriks ekponensial non negatif parsial.

  Proposisi 4. Untuk sistem (1), jika

  dan untuk setiap dan terdapat sedemikian sehingga

  merupakan suatu matriks non negatif parsial maka solusi untuk sistem (1) adalah non negatif parsial.

  Bukti.

  Ilustrasi ini memperlihatkan bahwa terdapat Misalkan merupakan suatu matriks dimana sedemikian sehingga non negatif parsial untuk suatu maka

  Solusi untuk sistem ini adalah matriks adalah eksponensial positif parsial. Akibatnya ada sedemikian sehingga untuk setiap

  Karena maka Selain itu, karena dan untuk setiap maka

  Grafik solusi terhadap diperlihatkan Oleh karena itu, solusi untuk sistem (1) dalam Gambar 1 berikut ini. adalah non negatif parsial.

  Contoh 1. Contoh berikut mengilustrasikan

  keberlakuan Proposisi 4. Diberikan sistem (1)

  14000 Berdasarkan Proposisi 3, maka adalah 12000 suatu matriks eksponensial non negatif 10000 parsial. Dengan menggunakan Matlab dapat diestimasi bahwa dan 8000 4000 6000 diperoleh

  2000

  • -2000
  • 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 dan Gambar 1

      Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa ada suatu kurva yang berada di daerah negatif dan Berdasarkan Proposisi 3, maka solusi setelah suatu waktu dengan untuk sistem ini adalah non negatif parsial. kurva tersebut berada di daerah non negatif Solusi dan selamanya berada dalam daerah non negatif. Hal ini menunjukkan bahwa solusi ini adalah non negatif parsial. untuk beberapa nilai diberikan berikut ini.

      Contoh 2. Contoh ini juga mengilustrasikan

      Proposisi 4 dimana , dan

      , .

      , Untuk dapat dihitung bahwa

      Ini menunjukkan bahwa adalah suatu matriks non negatif parsial, dimana

      Dapat dilihat bahwa solusi masih belum non negatif untuk dan positif setelah itu. dan

      Contoh 3. Contoh berikut mengilustrasikan

      suatu keadaan dimana solusi adalah non negatif untuk Matriks-matriks untuk sistem (1) diberikan sebagai berikut:

      , dan Dengan diperoleh Ini menunjukkan bahwa Sehingga adalah suatu matriks eksponensial non negatif parsial. Berikut ini adalah matriks untuk beberapa nilai Kecenderungan nilai-nilai entri pada matriks- matriks di atas memperlihatkan bahwa terdapat sedemikian sehingga untuk setiap Berdasarkan Proposisi 4, maka solusi

       untuk sistem

      ini adalah non negatif parsial, .

      Grafik solusi dari sistem ini diberikan dalam Gambar 2.

      0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 5 10 15 20 25 30 Gambar 2 Contoh 4. Contoh berikut mengilustrasikan

      kasus dimana sistem yang diberikan adalah non homogen dimana matriks-matriks yang berkaitan adalah sebagai berikut:

      , dan Jelas bahwa, untuk diperoleh . Berdasarkan Proposisi 4, maka solusi adalah non negatif parsial. Solusi dari sistem persamaan diferensial ini diberikan oleh .

      Grafik solusi diperlihatkan dalam Gambar 4. Grafik solusi diperlihatkan dalam Gambar 3. 12 4 5 6

      10 6 8 2 3 4 2

    • -1

      1 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2

      0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 Gambar 4 Gambar 3

      Perlu diperhatikan bahwa hipotesis dalam Proposisi 4 tidak dipenuhi untuk

      Contoh 5. Contoh berikut mengilustrasikan

      contoh 5, namun demikian solusi untuk keberlakuan Proposisi 4 untuk matriks sistem tersebut adalah non negatif parsial. dengan

      Tentunya hal ini tidak bertentangan dengan Proposisi 4.

      KESIMPULAN

      Solusi persamaan diferensial (1) adalah non negatif parsial jika , untuk setiap dan merupakan suatu matriks non negtif parsial untuk suatu

    UCAPAN TERIMA KASIH

      Penulis mengucapkan terima kasih kepada Untuk diperoleh para kolega yang sudah ikut berkontribusi untuk meningkatkan kualitas dari artikel ini.

    DAFTAR PUSTAKA

      Kaczorek, T., (2001), Externally and

      Internally Positive Time Vrying Linear yang memperlihatkan bahwa adalah Systems, Int. Journal of Appl. Math. Comput. matriks non negatif parsial dengan Science, Vol. 11, No. 4: 957-964.

      Berdasarkan Proposisi 3, maka

      Kaykobad, M., (1985), Positive Solutions of

      matriks adalah eksponensial non negatif Positive Linear Systems, Linear Algebra and parsial dengan

      Its Applications , Vol. 64: 133-140. Differential Equation of Emden Type, Funkcialaj Ekvacioj , Vol.27: 319-329.

      

    Meyer, C. D., (2001), Matrix Analysis and

      Applied Linear Algebra, SIAM, USA

      

    Noutsos D. Dan Tsatsomeros, M. J.,

      (2008), Reachability and Holdability of Nonnegative States, SIAM Journal on Matrix

      

    Analysis and Applications , Vol. 30,No. 2:

    700-712.

      

    Wang, H. & Erbe, L. H., (1994), On the

      Existence of Positive Solutions of Ordinary Differential Equations, Proceedings of the

    Mathematical Society , Vol 120, 3: 743-748.

Dokumen yang terkait

SISTEM PINJAMAN MODAL USAHA PERKEBUNAN KELAPA MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS PETANI KELAPA KECAMATAN GAUNG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR)

0 0 11

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN ARMADA TRANSPORTASI DAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN PERGUDANGAN (STUDY KASUS PT. LEMINDO ABADI JAYA AREA DISTRIBUSI RIAU DARATAN)

0 0 9

EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN COBIT Rice Novita, Muhammad Haikal Jurusan Sistem Informasi, fakultas sains dan teknologi UIN sultan syarif kasim riau Email : ricenovita27yahoo.com ABSTRAK - EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM INF

0 1 8

SOLUSI NON NEGATIF MASALAH NILAI AWAL DENGAN FUNGSI GAYA MEMUAT TURUNAN

0 0 8

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESISWAAN BERBASIS SMS GATEWAY MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus : SMK YPLP PGRI Bangkinang)

0 1 10

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM e-learning SMK LABOR PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN TECHOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

0 0 8

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI HADITS MENGGUNAKAN TEKNIK TEMU KEMBALI INFORMASI MODEL RUANG VEKTOR Nesdi E. Rozanda, Arif Marsal, Kiki Iswanti Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl.HR

0 0 8

PENYELESAIAN PERSAMAAN RICCATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE

0 2 6

METODE SECANT-MIDPOINT NEWTON UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Supriadi Putra sputraunri.ac.id Laboratorium Komputasi Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293) ABSTRAK - MET

0 0 5

SISTEM PENGELOLAAN DISTRIBUSI SURAT DAN MONITORING DISPOSISI DIGITAL DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

0 0 7