TRUSS MORFOMETRIK BEBERAPA VARIETAS IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

  Analisis truss morfometrik beberapa varietas ikan nila (Didik Ariyanto)

ANALISIS TRUSS MORFOMETRIK BEBERAPA VARIETAS

  IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

D id ik Ar iyant o, Nunuk List iyow at i, d an I m r on

  Loka Riset Pem uliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar Jl. Raya Sukam andi No. 2, Subang, Jawa Barat 41256

  E- m ail: didik_ski@yahoo.com (Naskah diterima: 8 April 2010; Disetujui publikasi: 23 Juni 2011)

ABST RAK

  Langkah awal yang dilakukan dalam rangka pem bent ukan variet as ikan nila t oleran salinitas adalah koleksi dan karakterisasi varietas- varietas ikan nila yang akan digunakan sebagai sum ber- sum ber genet ik pem bent ukan variet as t ersebut . Beberapa variet as ikan nila yang telah dikoleksi antara lain ikan nila Nirwana Wanayasa, GMT Sukabum i, GIFT Suk am andi, BEST Bogor, dan red NIFI. Kegiat an ini dilak uk an dengan t uj uan untuk m engetahui keragam an m orfologi antara beberapa varietas ikan nila hasil koleksi t ersebut sert a m enduga hubungan kekerabat annya berdasarkan t ingkat keragam an dan kem iripan antar populasi. Karakterisasi m orfologi dilakukan m enggunakan m etode

  truss m orfom etrik dilanjutkan dengan analisis kom ponen utam a (principal component analysis) d an an al i si s p en g el o m p o k an (cluster analysis). Hasi l k ar ak t er i sasi

  m enunjukkan bahwa terdapat 2 kelom pok utam a pada varietas- varietas ikan nila yaitu ikan nila GMT Sukabum i, GIFT Sukam andi, BEST Bogor, dan red NIFI bergabung m enjadi satu kelom pok sedangkan ikan nila Nirwana Wanayasa m em bentuk kelom pok tersendiri. Di dalam kelom pok pertam a, ikan nila red NIFI m em punyai bent uk yang berbeda dari 3 populasi lainnya.

  KATA KUNCI: k ar ak t er isasi, t russ m orf om et rik , ik an nila ABST RACT : T russ m orphom et rical analysis of several variet ies of t ilapia. By: D idik Ar iyant o, Nunuk List iyow at i, and Im r on The first step in breeding program of salinity tolerant tilapia (Oreochromis sp.) is collection and characterization of tilapia strains to be used as the gene source in producing new variety of tilapia. Several strains and varieties have been collected i.e.

  O. niloticus such as black tilapia (Nirwana, GMT Sukabumi, GIFT Sukamandi, and BEST Bogor) and red tilapia (red NIFI). The aim of this experiment was to identify the morphological variability among these collected strains using truss morphometrical method. Principal component analyses followed by cluster analysis were used to identify the pattern of morphological variability among strains and varieties. The results show that there are two main group of tilapia. First group is GMT Sukabumi, GIFT Sukamandi, BEST Bogor, and red tilapia while the second one is Nirwana. In the first group, red tilapia has different body shape compared with GMT Sukabumi, GIFT Sukamandi, and BEST Bogor.

  KEYWORD S: char act er iz at ion, t r uss m or phom et r ic, O. niloticus

  PENDAHULUAN

  Sasar an p r od uk si p er i k anan Ind onesi a pada t ahun 2007, 2008, dan 2009 bert urut - t u r u t ad al ah 3 .0 8 8 .8 0 0 , 3 .6 4 7 .5 0 0 , d an 4.270.000 ton atau setara dengan peningkatan sebesar 17,40% set iap t ahunnya. Salah sat u kebijakan dalam rangka pencapaian sasaran p r od u k si t er seb u t ad al ah p en g em b an g an k awasan b u d i d aya d an p en yed i aan b en i h yang berkualitas. Dalam rangka pengembangan k awasan b u d i d aya i n i , sel ai n p em b u k aan lahan- lahan budidaya baru juga perlu m eng- opt im alkan lahan yang pada saat ini relat if k ur ang pr oduk t if seper t i lahan t am bak di sebagian besar pant ai ut ara Pulau Jawa. Salah budidaya tersebut antara lain dengan mencari kom odit as- kom odit as alt ernat if yang dapat hidup pada lahan dengan kondisi yang ada.

  Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah sat u k om odit as ik an air t awar yang m em punyai daya adapt asi dan t oleransi yang relat if t inggi t erhadap perubahan lingkungan khususnya t ingkat salinit as. Ikan ini dapat dit em uk an di sungai, danau, waduk , sert a genangan perairan tawar lainnya. Penyebaran vert ikal ikan om nivora ini juga sangat luas, yait u m ulai dar i daer ah hulu sungai yang m em punyai suhu relat if rendah sam pai ke daerah estuarin, perairan dengan kondisi suhu yang lebih t inggi dan badan air yang ber- salinitas.

  Ikan nila yang ada di Indonesia merupakan ikan introduksi dari beberapa negara. Jenis ikan yang m em punyai kebiasaan m engeram i t elur d al am m u l u t n ya (mouthbreeder) i n i d i - introduksi dari negara Taiwan pertama kali pada tahun 1969 dan dikenal dengan nama nila 69. Pada t ahun 1981 Indonesia kem bali m eng- i nt r od uk si i k an ni l a d ar i neg ar a Phi l i p i na d en g an t u j u an u n t u k m en i n g k at k an produkt ivit as usaha budidaya ikan nila sert a penyediaan sumber genetik baru untuk tujuan perbaikan m ut u genet iknya. Ikan int roduksi t ersebut dikenal dengan nam a red NIFI. Tiga t ahun set elah ikan nila red NIFI didat angkan, kembali Indonesia mengintroduksi ikan nila dari negar a Thailand yang selanj ut nya d ik enal dengan nama black Citralada. Pada tahun 1994 Indonesia melalui Balai Penelitian Perikanan Air Tawar sekarang Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT) m engint roduksi ikan nila ‘ unggul’ dari Philipina yang t erkenal dengan n am a n i l a GIFT (Genetic Improvement of

  Farmed Tilapia) generasi ke- 4 dan generasi ke- 6 pada tahun 1997.

  Selain strain atau varietas hasil introduksi, di Indonesia juga dikem bangkan beberapa st r ain at au var iet as hasil p em uliaan yang dilakukan di dalam negeri. Pada t ahun 2006, pemerintah secara resmi me- release 2 varietas ikan nila unggul hasil pem uliaan, yait u ikan nila Nirwana (Nila Ras Wanayasa) dan GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia). Ikan nila Nirwana dan Gesit m erupakan ikan nila hasil kegiat an selective breeding yang dilak uk an oleh Balai Pengem bangan Benih I k an (BPBI ) Wan ay as a d an Bal ai Bes ar Pengem bangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Sukabum i. Selain kedua jenis ikan nila unggul t ersebut , pada t ahun 2009 pem erint ah juga me- release varietas ikan nila lainnya, yaitu nila BEST (Bogor Enhancement Strain Tilapia).

  Banyaknya genot ipe ikan nila ini m em - berikan peluang unt uk dim anf aat kan dalam s eb u ah p r o g r am p em u l i aan l an j u t an khususnya dalam rangka pem anf aat an lahan t am bak ber salinit as yang k ur ang opt im al. Pemanfaatan keragaman genetik yang berupa st rain m aupun variet as dalam spesies ikan nila unt uk t ujuan pem uliaan m em but uhkan pengenalan mengenai karakteristik dari strain at au variet as t esebut . Tek nik k arak t erisasi yang paling m udah dilakukan adalah dengan p engam at an secar a m or f ologi. Salah sat u t ek nik p engam at an m or f ologi yang d ap at memberikan hasil dengan akurasi cukup tinggi ad al ah p en g u k u r an truss m o r f o m et r i k . Peng uk ur an k ar ak t er m or f om et r i k m eng - g u n ak an p ol a truss network m em b er i k an gam baran bent uk badan yang lebih m enye- luruh. Met ode ini m enghasilkan karakt erisasi geom et rik bent uk badan ikan secara lebih sist em at is d an m enunj uk k an p eningk at an k em am p u an d al am m en g i d en t i f i k as i p er b ed aan- p er b ed aan b ent uk b ad an ik an (Strauss & Bookstein, 1982). Beberapa kegiatan karakterisasi menggunakan metode ini terbukti m am pu m em berik an hasil yang lebih baik d ib and ingk an k ar ak t er isasi m enggunak an m et ode konvensional ant ara lain pada ikan In d i an Mack er el , Rastrelliger kanagurta (Jayasankar et al., 2004), populasi ikan Labeo

  victorianus (Rut aisire et al., 2005), ikan nila

  (Eknath et al., 1991; Ariyanto & Im ron, 2002), ikan m as (Im ron et al., 2000), ikan salm on (Winans, 1984; Swain & Holt by, 1989; Swain et al., 1991).

  J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.2 Tahun 2011: 187-196

  Tujuan kegiat an ini adalah unt uk m en- dapatkan bahan dan informasi dasar mengenai keragam an m orf ologi beberapa variet as ikan nila yang akan digunakan dalam pem bentuk- k an var i et as i k an n i l a t o l er an sal i n i t as menggunakan metode truss morfometrik. Hasil yang diharapkan adalah diperolehnya koleksi hidup beberapa variet as ik an nila sebagai bahan dasar pem bent ukan ikan nila t oleran salinit as yang sudah diket ahuinya karakt er morfologinya.

  BAHAN DAN METODE Kolek si

  Kolek si beberapa variet as ik an nila di- f ok usk an pada beberapa variet as “unggul” yang secara resmi telah di- release pemerintah ke m asyarakat . Pem ilihan variet as dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh baik dari “penghasil” variet as unggul t ersebut m aupun d ar i m asyar ak at p em b u d i d aya. Pem i l i h an individu- individu pada masing- masing populasi dilak uk an secar a acak unt uk m enghindar i t er j ad i n ya p r o ses sel ek si yan g t i d ak d i - inginkan. Ikan nila hasil seleksi selanjut nya dibawa ke Sukam andi dan dipelihara pada kolam dengan kondisi opt im al yang t erpisah ant ar var iet as. Penguk ur an k ar ak t er truss morfometrik dilakukan pada sampel benih ikan nila hasil seleksi.

  Karak t erisasi M orf ologi

  Analisis keragaman morfologi antar varietas d i l ak u k an m el al u i p en g u k u r an s ec ar a m o r f o m et r i k . Pen g u k u r an m o r f o m et r i k m enggunakan m et ode truss morphometric yan g d i ad op si d ar i Tal b ot t (1 9 8 9 ) dalam Nugroho et al. (1991) yang dilakukan pada ikan mas yang telah dimodifikasi. Sampel diletakkan di at as kert as t ahan air dengan bagian kepala berada di sebelah kiri. Titik- titik patokan yang jelas, konsisten dan homolog dari satu sampel ke sam pel lain dipilih di sekit ar garis bent uk yang dipilih membagi garis bentuk badan ikan m en j ad i 3 b i d an g d an m en g h asi l k an 1 3 karakt er truss. Pengukuran jarak ant ara t it ik- titik patokan tersebut, dilakukan menggunakan m istar ukur dengan ketelitian 0,5 m m . Secara lebih jelas t it ik- t it ik outliner pada badan ikan disajikan pada Gambar 1 dan Tabel 1.

  Berdasarkan titik- titik pada outliner badan ikan tersebut, kemudian dilakukan pengukuran p ad a 1 3 k ar ak t er truss yan g d i b en t u k . Deskripsi lebih detail mengenai karakter truss yang dianalisis disajikan pada Tabel 1.

  Gambar 1. Lokasi 7 titik pada garis luar badan ikan untuk mendapatkan data truss network.

  (1) ujung depan mulut atas, (2) pangkal depan dasar sirip perut, (3) pangkal depan dasar sirip punggung, (4) pangkal depan dasar sirip dubur, (5) pangkal jari terakhir sirip punggung, (6) pangkal belakang dasar sirip dubur, dan (7) pangkal belakang dasar sirip punggung

  

Figure 1. Location of 7 points on fish body outliner for truss network data. (1) end of upper

mouth, (2) origin of abdominal fin, (3) origin of dorsal fin, (4) origin of anal fin, (5) end of hard spine of dorsal fin, (6) end of anal fin, and (7) end of dorsal fin Analisis truss morfometrik beberapa varietas ikan nila (Didik Ariyanto)

  J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.2 Tahun 2011: 187-196

  Tabel 1. Deskripsi 13 karakter truss morfometrik untuk analisis keragaman antar varietas ikan nila

  

Table 1. Description of 13 truss morphometric characters used to explore the body shape

variability among the varieties of nile tilapia Karakt er t russ Kod e Deskrip si T r uss ch a r a ct er Cod e Descr ipt ion

  Kepala (Head ) A1 Ujung depan mulut atas–pangkal dasar sirip perut End of upper mouth–origin of abdominal fin

  A2 Ujung depan mulut atas–pangkal depan dasar sirip punggung End of upper mouth–origin of dorsal fin

  A3 Pangkal depan dasar sirip punggung–pangkal dasar sirip Origin of dorsal fin–origin of abdominal fin

  

Badan bagian depan B1 Pangkal dasar sirip perut–ujung belakang dasar sirip dubur

Front part of body Origin of abdominal fin–end of anal fin

  B2 Pangkal dasar sirip punggung–ujung belakang dasar sirip punggung.

  Origin of dorsal fin–end of dorsal fin B3 Pangkal dasar sirip perut–ujung belakang dasar sirip punggung

  Origin of abdominal fin–end of dorsal fin B4 Pangkal depan dasar sirip punggung–ujung belakang dasar sirip dubur

  Origin of dorsal fin–end of anal fin B5 Ujung belakang dasar sirip punggung–ujung belakang dasar sirip dubur

  End of dorsal fin–end of anal fin

Badan bagian belakang C1 Pangkal depan dasar sirip dubur–pangkal belakang dasar

Behind part of body sirip dubur Origin of anal fin–end of anal fin

  C2 Pangkal jari keras terakhir sirip punggung–pangkal belakang dasar sirip punggung End of hard spine of dorsal fin–end of dorsal fin

  C3 Pangkal depan dasar sirip dubur–pangkal belakang dasar sirip punggung Origin of anal fin–end of dorsal fin

  C4 Pangkal jari keras terakhir sirip punggung–pangkal

belakang dasar sirip dubur

End of hard spine of dorsal fin–end of anal fin

  C5 Pangkal belakang dasar sirip dubur–pangkal belakang dasar sirip punggung End of anal fin–end of dorsal fin

  Analisis Data

  nila disajikan pada Tabel 3.

  9.33 Analisis truss morfometrik beberapa varietas ikan nila (Didik Ariyanto)

  6.11 Red NIFI PT. CPP, Subang 50 95.75±8.93

  6.59 BEST BRPBAT, Bogor 50 65.80±4.02

  6.63 GMT BBPBAT, Sukabumi 50 61.40±4.04

  7.82 Nirw ana BPBI, Wanay asa 50 101.60±6.74

  GIFT LRPTBPAT, Sukamandi 50 80.65±6.31

  

Table 2. The varieties, numbers, size, coefficient of variance (CV), and origin

of collected nile tilapia Variet as Va r iet ies Asal Or ig in Jumlah ( eko r) N um b er (in d .) Panjang Len g t h ( mm) KK CV ( %)

  Tabel 2. Jenis varietas, jumlah sampel, ukuran, koefisien keragaman (KK), dan sumber asal ikan nila hasil koleksi

  Ber d asar k an n i l a- n i l ai k o ef i si en sk o r k o m p o n en p ad a Tab el 3 t er l i h at b ah w a keragam an bent uk badan beberapa variet as ikan nila dipengaruhi oleh karakt er- karakt er yang tersebar pada karakter yang membentuk kepala, badan bagian depan, dan badan bagian belakang. Pada kom ponen ut am a 1 ham pir sem u a k ar ak t er yan g d i u j i m em b er i k an kontribusi dalam m em bedakan bentuk badan ikan nila. Karakt er- karakt er t erut am a pada bagian kepala dan badan bagian depan mampu m em berikan kont ribusi pem bedaan bent uk badan ikan nila sebesar 25,82%. Pada kom - ponen utama 2, karakter- karakter yang mem- punyai kontribusi besar terhadap pem bedaan bent uk badan ikan nila adalah bagian kepala dan sebagian besar badan bagian belakang. Namun demikian, karakter pada badan bagian belakang tersebut memberikan kontribusi lebih k ecil yait u sek it ar 1 7 ,7 8 %. Hal ini b er ar t i p em b ed aan b ent uk b ad an i k an ni l a l eb i h banyak disebabkan oleh karakter- karakter pada bagian kepala dan badan bagian depan, yait u mulai dari ujung moncong depan kemudian ke b agian at as d ahi d an b er lanj ut k e b agian punggung ke arah belakang. Hasil ini sesuai dengan penelit ian Ariyant o & Im ron. (2002) yang m enyat akan bahwa perbedaan bent uk

  Component Analysis/PCA) menggunakan data truss morfometrik pada 5 populasi sampel ikan

  Id en t i f i k asi k er ag am an b en t u k an t ar p op u l asi h ar u s b eb as d ar i b i as yan g d i - sebabkan oleh perbedaan ukuran (Im ron et

  Hasil analisis kom ponen ut am a (Principal

  Jumlah ikan koleksi untuk masing- masing jenis sebanyak 10.000 ekor, nam un dem ikian jum lah sam pel unt uk analisis m orf om et rik sebanyak 50 ekor yang diam bil secara acak dari set iap populasi. Jum lah sam pel ini di- har ap k an d ap at m ewak i l i m asi ng - m asi ng p o p u l asi k ar en a u k u r an m asi n g - m asi n g populasi relat if seragam . Hal ini dit unjukkan dengan nilai koef isien keragam an populasi yang relatif kecil (< 10%).

  Koleksi beberapa variet as ikan nila yang dif okuskan pada beberapa variet as unggul yang secara resmi telah di- release pemerintah k e m asyar ak at b er h asi l m en d ap at k an 5 populasi ikan nila. Jenis varietas, jumlah sampel unt uk anal i si s m or f om et r i k , uk ur an i k an, koefisien keragaman ukuran, dan asal ikan nila u n g g u l yan g d i k o l ek si p ad a k eg i at an i n i disajikan pada Tabel 2.

  for Social Science (SPSS) for windows versi 16.0.

  i n i d i l ak u k an u n t u k m en g et ah u i p en g e- lompokan masing- masing populasi dan melihat seb er ap a j au h p er b ed aan d an k em i r i p an m orfologi ant ar populasi. Analisis kom ponen u t am a d an p en g el o m p o k an (clustering) dilakukan dengan program Statistical Package

  sis dilakukan sebagai analisis lanjutan. Analisis

  untuk m engidentifikasi pola keragam an antar variet as (St rauss & Bond, 1990), dilakukan m en g g u n ak an d at a g ab u n g an j an t an d an betina. Hal ini dilakukan karena sampel masih terlalu kecil untuk identifikasi seks. Selain itu, pada ukuran benih ikan nila fenomena seksual dimorfisme diduga belum terlihat secara nyata.

  et al. (1991). Analisis komponen utama (Princi- pal Component Analysis/PCA) yang bertujuan

  keragam an ukuran m engikut i prosedur Edge

  al., 2000). Upaya m em inim alkan pengaruh

HASIL DAN BAHASAN

  Karakt er t russ T r uss ch a r a ct er s Ko mp o nen ut ama ( Pr in cipa l com pon en t s) J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.2 Tahun 2011: 187-196

  0.265 -0.315 A3 0.472 0.28 0.425

  Cumulative variability (%) 25.82 43.619 56.708 67.087

  Variability (%)

25.82 17.799

13.09 10.378 Keragaman kumulatif

  0.551 0.393 -0.217 Keragaman

  

0.513 0.574

  0.63 0.475 -0.146 0.026 C4

  0.307 -0.627 0.095 C3

  0.165 0.294 B5 0.516 0.517 0.057 0.273 C1 0.183 0.136

  B4

0.627 -0.55

  B3 0.738

  0.201 B1 0.628 -0.179 0.274 -0.478

0.468 -0.536

0.391

  0.68 A2

  4 A1 -0.378 0.32 0.312

  3

  2

  1

  • 0.139 0.136
  • -0.364

  Ket erangan (Remark):

Nilai yang dicet ak t ebal m enunjukkan skor yang signif ikan, di m ana nilai absolut nya

lebih dari set engah nilai koef isien m aksim al pada kom ponen ut am a yang bersangkut an

Bold printed values represent score considered to be significant which absolute value is

greater than half of maximum coefficient for relevant PC (Velasco et al., 1996)

  truss morfometrik pada 5 varietas ikan nila

Table 3. Score and variability proportion explained by the first four PCs in

Principal Component Analysis (PCA) using 13 truss morphometric characters of 5 varieties of nile tilapia

  Tabel 3. Skor dan proporsi keragaman yang dapat dijelaskan oleh empat sumbu utama pertama pada analisis komponen utama menggunakan 13 karakter

  • -0.593 0.504

  • -0.808
  • 0.054 C2 0.261
  • 0.081 0.111 C5 0.243

  Secara umum komponen utama 1, 2, 3, dan 4 m am pu m em bedakan bent uk badan ant ar var i et as i k an n i l a b er t u r u t - t u r u t seb esar 25,82%; 17,62%; 13,09%; dan 10,38% dengan n i l ai k u m u l at i f seb esar 6 7 , 0 9 %. Rel at i f r en d ah n y a n i l ai k er ag am an i n i d i d u g a disebabkan karena ukuran sampel berupa benih (m u d a). Hasi l p en el i t i an Ar i yan t o (2 0 0 2 ) menunjukkan bahwa pada populasi benih ikan nila GIFT mempunyai tingkat keragaman bentuk badan antar populasi relatif rendah dan ini akan

  Penelit ian lain yang dilakukan oleh Ariyant o (2003) m enggunakan m et ode m orf om et rik k o n ven si o n al j u g a m en u n j u k k an b ah w a karakt er- karakt er yang berkont ribusi besar dalam pem bedaan bent uk badan ik an nila adalah bagian kepala dan badan bagian depan, yai t u p anj ang k ep al a, p anj ang d ahi ser t a panjang dan t inggi badan. Pada kom ponen utama 3, karakter- karakter yang berkontribusi m em bedakan bent uk badan ikan nila adalah t inggi kepala (A3) dan panjang badan bagian b el ak an g (C1 d an C2 ), sed an g k an p ad a kom ponen ut am a 4, bagian yang m em punyai kontribusi relatif besar adalah karakter A1 serta sebagian besar karakt er pada badan bagian depan (B1, B2, dan B3).

  peduncle). Pada penelitian ini, karakter- karakter truss p ad a b at an g ek o r t i d ak d i an al i si s.

  badan ant ar st rain ikan nila yang t erbesar t erlet ak pada karakt er- karakt er yang m em - b en t u k k ep al a d an b at an g ek o r (caudal

  3.00

  2.00

  m en i n g k at sei r i n g b er t am b ah n ya u m u r ikan t ersebut . Penggunaan sam pel ikan nila dengan ukuran rat a- rat a 160,25 g per ekor m enghasilkan nilai keragam an sebesar 34,60 pada k om ponen ut am a 1 (Ariyant o, 2002) sedangkan sam pel dengan ukuran rat a- rat a 62,90 g per ekor memberikan nilai keragaman sebesar 27,8 pada komponen utama yang sama (Ar i yan t o , 2 0 0 3 ). Nam u n d em i k i an , sk o r keragam an di at as 25% hasil penelit ian ini m enunjukkan bahwa karakt er- karakt er truss yang digunakan cukup m am pu m em berikan gambaran perbedaan bentuk badan 5 varietas ikan nila hasil koleksi.

  Diagram pencar skor individu- individu ikan nila pada k om ponen ut am a 1 dan 2 sert a k om p onen ut am a 1 d an 4 d isaj ik an p ad a Gambar 2 dan 3. Secara umum, kedua diagram pencar secara konsisten memperlihatkan pola pengelom pokan antar populasi.

  Berdasarkan Gambar 2, terdapat fenomena yang memperlihatkan adanya pengelompokan beberapa varietas menjadi satu kelompok yaitu varietas GMT Sukabum i, GIFT Sukam andi, dan BEST Bog or , sed an g k an var i et as Ni r wan a cenderung m em punyai bent uk badan yang berbeda t erut am a t erhadap GMT Sukabum i. Bent uk badan ikan nila red NIFI cenderung general dalam art i t idak m em punyai bent uk spesif ik yang berbeda dari variet as lainnya. Analisis ini diperkuat dengan hasil analisis dia- gram pencar kom ponen ut am a 1 dan 4 yang disajikan pada Gambar 3.

  Berdasarkan sum bu kom ponen ut am a 1 pada Gam bar 3, t erlihat secara jelas bahwa b en t u k b ad an i k an n i l a GMT Su k ab u m i cen d er u n g m em p u n yai k em i r i p an t i n g g i dengan variet as BEST Bogor, t et api berbeda dengan variet as Nirwana. Hal ini dit unjukkan dengan posisi titik- titik sam pel populasi GMT

  Analisis truss morfometrik beberapa varietas ikan nila (Didik Ariyanto)

  G M N S

  1.00

1 First component

  • 1.00
  • 2.00
  • 3.00
  •   K o m p o n e n u ta m a

      Kom ponen utam a 2 (Second component)

      0.00

    • 3.00
    • 2.00
    • 1.00

      0.00

      1.00

      2.00

      3.00 B

      

    Figure 2. Scatter plot of Principal Component (PC) scores along the first and second

    component of 5 varieties of Nile tilapia using 13 truss morphometric charac- ters. B: BEST Bogor, G: GMT Sukabumi, M: red NIFI, N: Nirwana, dan S: GIFT Sukamandi

      Gambar 2. Diagram pencar skor kom ponen utam a sepanjang kom ponen utam a 1 dan 2 pada 5 varietas ikan nila menggunakan 13 karakter truss morfometrik. B: BEST Bogor, G: GMT Sukabumi, M: red NIFI, N: Nirwana, dan S: GIFT Sukamandi

      J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.2 Tahun 2011: 187-196

    1 First component

      0.00

      1.00

      2.00

      3.00

    • 1.00
    • 2.00
    • 3.00
    •   K o m p o n e n u ta m a

      • 3.00
      • 2.00

        

      Figure 3. Scatter plot of Principal Component (PC) scores along the first and fourth

      component of 5 varieties of nile tilapia using 13 truss morphometric charac- ters. B: BEST Bogor, G: GMT Sukabumi, M: red NIFI, N: Nirwana, and S: GIFT Sukamandi

        Gambar 3. Diagram pencar skor kom ponen utam a sepanjang kom ponen utam a 1 dan 4 pada 5 varietas ikan nila menggunakan 13 karakter truss morfometrik. B: BEST Bogor, G: GMT Sukabumi, M: red NIFI, N: Nirwana, dan S: GIFT Sukamandi

        Jenis nila GET ini m em punyai bent uk yang b er b ed a d en g an n i l a GIFT d an d i d u g a m em p u n yai k on t r i b u si yan g cu k u p b esar dalam pembentukan ikan Nirwana. Bentuk ikan

        ing menggunakan bahan dasar selain nila GIFT juga nila GET (Genetically Enhanced Tilapia).

        Analisis pengelom pokan m enggunakan den- drogram ini konsist en dengan hasil analisis diagram pencar di at as. Hasil penelusuran m enunjukkan bahwa ket iga variet as ikan nila tersebut berasal dari sum ber yang sam a yaitu ikan nila GIFT G- 6 yang diintroduksi pada tahun 1997. Ikan nila nirwana m em punyai bent uk yang relatif berbeda dari yang lain karena jenis ini m erupakan hasil kegiat an selective breed-

        Berdasarkan pengelompokan pada dendro- gram di atas menunjukkan bahwa ikan nila BEST yang berasal dari Bogor mempunyai kemiripan yang relat if t inggi dengan ikan nila GMT dari Sukabumi dan ikan nila GIFT yang berasal dari Sukamandi sedangkan ikan nila Nirwana relatif berbeda dengan ketiga jenis ikan nila tersebut.

        Berdasarkan hasil analisis komponen utama di at as selanjut nya dapat dibuat suat u den- drogram yang m engelom pok k an variet as- var i et as i k an n i l a b er d asar k an t i n g k at kem iripan bentuk badan antar populasi. Hasil pengelom pokan 5 variet as ikan nila t ersebut dalam bent uk dendr ogr am disaj ik an pada Gambar 4.

        0.00

        1.00

        2.00 3.00 - 1.00 B G M N S

        Suk abum i dan BEST Bogor sebagian besar berada pada sum bu negatif kom ponen utam a 1, sedangkan variet as Nirwana berada pada sum bu posit if nya. Pada analisis ini, bent uk badan ikan nila GIFT Sukam andi m aupun red NIFI cenderung general. Meskipun general, s ec ar a s am ar p o p u l as i i k an n i l a GI FT Sukam andi cenderung m engelom pok dengan populasi GMT Sukabum i dan BEST Bogor.

        Kom ponen utam a 2 (Second component) nila red NIFI pada penelit ian ini cenderung general dan m em punyai kem iripan dengan kelom pok pert am a pada karakt er- karakt er t er t en t u d an j u g a m em p u n yai k em i r i p an dengan Nirwana pada karakter- karakter yang lain. Penam pilan f enot ipik paling nyat a yang m em bedakan ikan nila ini dibanding variet as lainnya adalah warna m erah pada sebagian besar perm ukaan badannya sedangkan ikan nila yang lain berwarna hitam keabu- abuan dan put ih pada bagian bawah dada dan perut .

      UCAPAN TERIMA KASIH

      DAFTAR ACUAN

        fish, Coregonus clupeaformis, in the Cana- dian m arit im e provinces and t he St at e of Maine, USA. Can. J. Fish. Aquat. Sci., 48(11): 2,140- 2,151. Eknat h, A.E., Macaranas, J.M., Agust in, L.Q.,

        Analisis truss morfometrik beberapa varietas ikan nila (Didik Ariyanto)

        Merah NIFI Nirwana Wanayasa

        BEST Bogor GIFT Sukam andi

        5 1 0 1 5 2 0 2 5 GMT Sukabum i

        

      Figure 4. The dendrogram depicting the morphological

      similarity among several varieties of nile tilapia

        Imron, Arifin, O.Z., & Subagyo. 2000. Keragaman truss morfometrik pada ikan mas (Cyprinus Gambar 4. Den d r o g r am yan g m en g g am b ar k an t i n g k at kemiripan antar varietas ikan nila

        Velasco, R.R., Ablan, M.C.A., Pante, M.J.R., & Pullin, R.S.V. 1991. Biochem ical and m or- p hom et r ic ap p r oaches t o char act er iz e farm ed tilapias. ICLARM Quarterly Report, Manila, 14(2): 7- 9.

        KESIMPULAN Kesimpulan

        1. Pada ukuran benih, t erdapat 2 kelom pok besar varietas ikan nila berdasarkan bentuk badannya: GMT Sukabumi, GIFT Sukamandi, BEST Bogor, dan red NIFI m enjadi sat u k elom pok sedangk an var iet as Nir wana terpisah menjadi kelompok tersendiri.

        Merist ic and m orphom et ric variat ion be- t ween t he endangered Acadian whit efish,

        Ariyanto, D. 2003. Analisis keragaman genetik tiga strain ikan nila dan 1 strain ikan mujair berdasark an k arak t er f enot ipik . Zuriat , 14(1): 44- 53. Edge, T.A., McAllister, D.E., & Qadri, S.U. 1991.

        Indonesia, 8(5): 11- 18.

        Ariyant o, D. & Im ron. 2002. Keragam an t russ morfometri ikan nila (Oreochromis niloticus) strain 69, GIFT G- 3 dan GIFT G- 6. J. Pen. Perik.

        Penelit ian ini didanai oleh APBN m elalui DIPA pada Sat ker Loka Riset Pem uliaan dan Tek n o l o g i Bu d i d aya Per i k an an Ai r Tawar (LRPTBPAT), Suk am and i. Ter im a k asih d i- sam paikan kepada sem ua t eknisi dan pihak- pihak yang terlibat baik selama koleksi sampel, p engam b ilan d at a m aup un d alam p enye- lesaian makalah ini.

        Bentuk badan ikan akan m engalam i peru- bahan seiring dengan bertambahnya umur dan ukuran badan sehingga karakt erisasi pada ukuran yang lebih besar perlu dilakukan untuk m engevaluasi hasil penelit ian ini. Selain it u, hasil penelit ian ini perlu diverif ik asi lebih lanjut m elalui karakt erisasi genet ika secara m olekuler unt uk m enghindari adanya bias yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan terhadap keragaman morfologi ikan nila.

        Saran

        2. Dalam kelompok pertama, varietas red NIFI secara sendiri terpisah dari GMT Sukabumi, GIFT Sukamandi, dan BEST Bogor.

        Coregonus hutsmani and the lake white-

        carpio) galur Majalaya, Rajadanu Wildan

        Swain, D.P. & Holtby, L.B. 1989. Differences in m orphology and behavior bet ween juve- nile Coho salm on, Oncorhynchus kisutch rearing in a lake or in it s t ribut ary st ream .

        GIFT. Prosiding Laporan Hasil Penelitian Balitkanwar 1994/1995, hlm. 44- 49. Winans, G.A. 1984. Multivariate morphometric var iabilit y in Pacif ic salm on: Technical demonstration. Can. J. Fish. Aquat. Sci., 41: 1,150- 1,159.

        ICLARM Conf. Proc., 4: 415- 425. Widiyat i, A. & Sudart o. 1996. Evaluasi per- t um buhan ikan nila ’69, Chit ralada dan

        Velasco, R.R., Pant e, M.J.R., Macaranas, J.M., Janagap, C.C., & Eknat h, A.E. 1996. Truss m orphom et ric charact erizat ion of eight strains of nile tilapia (O. niloticus). In. R.S.V. Pullin, J. Lazard, M. Legendre, J.B.A. Kothias, and D. Pauly (eds.). The Third international sym p osi u m on t i l ap i a i n aq u acu l t u r e.

        Oncorhynchus kisutch: en vi r on m en t al versus genet ic origin Can. J. Fish. Aquat. Sci., 48(9): 1,783- 1,791.

        Morphological differences between hatch- ery and wild populat ions of Coho salm on,

        Swain, D.P., Riddell, B.E., & Murray, C.B. 1991.

        Can. J. Fish. Aquat. Sci., 46(8): 1,406- 1,414.

        C.B. Moyle (eds). Met hods for fish biology Am er i can Fi sh er i es Soci et y, Bet h esd a, Maryland, USA, p. 109- 140.

        dan Sut isna. Prosiding Seminar Penelitian

        Penentuan jenis kelamin ikan mas dengan m em bandingk an bent uk t ubuh m elalui t ehnik “Tr uss Mor p hom et r ics” Bulletin Penelitian Perikanan Darat, 10(1): 23- 29. St rauss, R.E. & Bond, C.E. 1990. Tax onom ic m ethods: m orphology. In C. B. Shreck and

        African Zoology, 40(2): 309–317. Nugroho, E., Wahyudi, N.A., & Sudart o. 1991.

        victorianus populations in Lake Victoria.

        Rutaisire, J., Booth, A.J., Masembe, C., Nyakaana, S., & Muwanika, V.B. 2005. Morphom et ric and genet ic different iat ion of t wo Labeo

        kanagurta) from Peninsular India. Asian Fish- eries Science, 17: 201- 215.

        Jayasankar, P., Thom as, P.C., Pault on, M.P., & Mathew, J. 2004. Morphometric and genetic analyzes of Indian Mackerel (Rastrelliger

        Eksplorasi Laut dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta, hlm. 188- 197.

        Perikanan 1999/2000. Pu sl i t b an g

        J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.2 Tahun 2011: 187-196