AKUNTANSI DIFERENSIAL.doc (66Kb)

AKUNTANSI DIFERENSIAL
 Pengertian Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi dalam bukunya “ Akuntansi Manajemen : konsep, manfaat, dan rekayasa “
(1993,11) mendefinisikan informasi sebagai suatu fakta , data, pengamatan , serta persepsi atau
suatu yang lainnya yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan manusia untuk
mengurangi ketidakpastian dan selalu menyangkut masa yang akan datang yang mengandung
berbagai ketidakpastian dan selalu menyangkut pemilihan berbagai alternatif tindakan yang ada.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu mengumpulkan informasi untuk mengurangi
ketidakpastian yang dihadapinya dalam pemilihan alternatif tindakan tersebut.
Informasi akuntansi sebagai bahasa bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Informasi Operasi
Informasi operasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe informasi akuntansi yang
lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen.
b. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan
yang disebut akuntansi keuangan.
c. Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan
yang disebut akuntansi manajemen.
 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan / atau

biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok : merupakan informasi masa yang

akan datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi
ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif
tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang
akan datang pula. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif
diantara berbagai alternatif yang tersedia, maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah
informasi akuntansi yang berbeda diantara tiap-tiap alternatif yang akan dipilih.
Informasi akuntansi diferensial terdiri dari aktiva, pendapat, dan / atau biaya informasi akuntansi
diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial ( diferensial
Revenues ), sedangkan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial ( diferensial
assets ).
 Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
a. Membeli / Membuat Sendiri
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan
yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk.
b. Menjual / Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
Dalam pengambilan keputusan macam ini, Informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh

manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses
lebih lanjut dipilih.
c. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu.
Dalam mengahadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan
atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami
kerugian tersebut.
d. Menerima / Menolak Pesanan Khusus.

Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesana khusus, informasi akuntansi
diferensial yang relevanadalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan
diferensial ( yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut ) lebih
tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan
khusus tersebut maka pesanan khusus sebaiknya diterima ). Di lain pihak, jika pendapatan
diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya
ditolak.
 Informasi Akuntansi Diferensial Yang Relevan Dalam Pengambilan Keputusan
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial. Hal ini tidak benar. Istilah
relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan sesuatu. Suatu biaya disebut relevan
jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Jika manajemen

bermaksud mengetahui harga pokok produk yang diproduksi dalam bulan tertentu, maka ia
mengumpulkan biaya produksi sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk produksi dalam
bulan yang bersangkutan. Biaya produksi sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan
karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengumpulan informasi biaya
tersebut. Menurut defenisinya, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dinilai
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, untuk
mencapai tujuan tertentu. Per defenisi, dengan demikian tidak ada satupun biaya yang tidak
relevan, karna setiap biaya memeng direkayasa untuk memenuhi tujuan tertentu.
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat :
biaya diferensial. Karena pengambilan keputuysan selalu menyangkut pemilihan alternatif
masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan pengambil keputusan harus
dapat membedakan dianatara alternatif tersebut secara unik disebut dengan istilah informasi
akuntansi diferensial. Oleh karena itu, istilah biaya diferensial berbeda pengertiannya dengn
biaya relevan, karena istilah biaya relevan adalah istilah yang umum, yang tidak selalu
berhubungan dengan pengambilan keputusan.
 Penggolongan Biaya

a. Biaya difernsial versus biaya relevan
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih
tepat : biaya diferensil. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan

alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan pangambil
keputusan harus dapat membedakan diantara alternatif yang tersedia, maka informasi
yang relevan adalah informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif
yang akan dipilih.
b. Biaya keluar dari kantong ( out-of-pocket-cost )
Biaya keluar dari kantong merupakan salah satu elemen biaya diferensial, namun biaya
diferensial tidak hanya terbatas pada biaya keluar dari kantong saja. Dalam pengambilan
keputusan tertentu biaya tidak hanya mencakup biaya keluar dari kantong saja, namun
mencakup pula biaya kesempatan.
c. Biaya kesempatan ( opportunity cost )
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan slah satu elemen biaya
diferensial, naman biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya
diferensial mencakup pula biaya keluar dari kantong disamping dalam pengambilan
keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula biaya kesempatan.
d. Biaya Tambahan ( Incremental Cost )
Biaya tambahan ( Incremental Cost ) suatui alternatif adalah tambahan biaya yang akan
terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan yang
dipilih. Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh
manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan

pengurangan volume kegiatan. Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang
berhubungan dengan suatu alternatif, maka biaya ini sesungguhnya berasal dari
pengertian biaya diferensial. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial

yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau
pengurangan volume kegiatan.
e. Biaya Diferensial Versus Biaya Depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap yang diperoleh
pada waktu lampau. Depresiasi adalah berasal dari keputusan penanaman modal jangka
panjang. Jika keputusan penanaman modal telah dilaksanakan dan aktiva tetap telah
dibeli, biaya depresiasi yang kemudian terjadi ditentukan dengan mempertimbangkan
umur ekonomis aktiva tetap tersebut dengan metode depresiasi yang dipilih oleh
manajemen, Depresiasi berhubungan erat dengan pengambilan keputusan jangka panjang
dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan penanaman modal diambil. Dalam
pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya
diferensial dan dapat diabaikan.
 Penggolongan Informasi Akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap
penganalisaan konsekuensi setiap alternatif tindakan yang mungkin ada dalam proses
pengambilan keputusan tersebut. Informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga jenis

yaitu : ( Supriyono : 1989 : 7 )
1. Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi mengenai biaya, pendapatan, dan aktiva,
Informasi akukntansi penuh dapat mencakup informasi histories dan informasi masa depan.
Informasi akuntansi penuh yang bersifat histories bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan
pada pihak luar ( eksternal ), analisa kemanmpuan untuk menghasilkan laba.
2. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban
Akuntansi pertanggung jawaban masa depan digunakan dalam proses perencanaan yang
dinamakan penyusunan anggaran. Catatan akuntansi pertanggung jawaban historis suatu pusat

pertanggung jawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab atas unitnya.
Informasi akuntansi pertanggung jawaban masa depan digunakan dal;am proses perencanaan
yang dinamakan penyusunan anggaran. Catatan akuntansi pertanggung jawaban historis suatu
pusat pertanggung jawaban digunakan untuk menganalisis prestasi manajer pusat pertanggung
jawaban yang bersangkutan dan sekaligus memotivasi manajer tersebut untuk melakukan
tindakan koreksi atas penyimpanan atau prestasi yang tidak memuaskan.
Penerapan biaya diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek.
Arti jangka pendek dalam hal ini adalah keputusan yang diambil hanya berlaku selama jangka
waktu kurang dari satu periode akuntansi ( satu tahun ), baik kegunaannya maupun pengaruhnya

untuk hal tersebut. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek meliputi empat macam
keputusan yaitu : ( Mas’ud Machfoedz ) : ( 996 : 359 )
1. Menjual atau memproses lebih lanjut ( Sell Or proses Further )
2. Kombinasi Produk ( Produk Combination )
3. Membeli dari luar atau membuat sendiri ( Make Or Buy Decision )
4. Menghentikan atau Melanjutkan produksi produk tertentu ( Stop Or Continue Product Line )
5. Menerima atau menolak pesanan khusus ( Special Order Decision )
Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan diluar pesanan
reguler atau tetap perusahaan,dimana pemesanan reguler atau tetap adalah pesanan yang
dibebani tugas untuk menutupi seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun
anggaran ( Mulyadi : 1993 : 365 )
Adapun kriteria pesanan khusus sebagai berikut :
1. Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta harga dibawah harga jual
normal bahkan sering kali harga yang diminta konsumen berada dibawah biaya penuh,

karena biasanya pesanan khusus mencakup jumlah yang besar dan harga jualnya diatas
biaya variabel.
2. Ada kapasitas produksi atau mesin yang belum seluruhnya terpakai atau menganggur dan
masih mampu untuk melayani pesanan khusus.
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data, observasi, persepsi, atau sesuatu yang

lainnya yang menambah pengetahuan. Dari sudut sistem informasi perlu dibedakan antara
definisi data dan informasi. Data adalah fakta-fakta dan gambaran-gambaran yang belum dapat
digunakan dalam proses pembuatan keputusan. Ditinjau dari suatu sistem informasi, Informasi
adalah data yang sudah diolah sehingga siap digunakan untuk membuat kesimpulan, atau
argumen, atau peramalan, atau keputusan, atau tindakan. Pengambilan keputusan selalu
menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut
pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. ( Mulyadi :
1993 : 11 )
 Peranan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan
Informasi akuntansi bukan satu-satunya jenis informasi diferensial yang digunakan dalam
pembuatan keputusan. Dengan kata lain, informasi akuntansi hanya merupakan salah satu
informasi diferensial yang harus dipertimbangkan. Jika manajer memilih salah satu alternatif
diantara berbagai alternatif penyelesaian masalah maka sebenarnya dia menghadapi resiko,
karena alternatif yang dipilih tersebut mungkin bukan alternatif terbaik atau bahkan alternatif
tersebut mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang ada.
Pembuatan keputusan mempertimbangkan informasi yang sifatnya subyektif dan informasi yang
sifatnya obyektif. Informasi subyektif adalah informasi yang diberikan oleh pihak tertentu atas
dasar pengalaman dan intuisinya. Informasi subyektif fungsinya sebagai suplemen informasi
objektif. Informasi objektif adalah informasi yang disusun atas dasar teknik-teknik yang logis
atau oleh pihak yang ahli. Informasi akuntansi merupakan salah satu informasi objektif sehingga

informasi akuntansi dapat menambah pengetahuan penmbuat keputusan dan dapat mengurangi
resiko. Informasi akuntansi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan minimal harus
mempunyai tiga karakteristik penting sebagai berikut :

1. Diferensial
Bahwa informasi akuntansi harus dapat digunakan dalam mempertimbangkan masalahmasalah khusus atau keputusan-keputusan yang dihadapi manajemen. Untuk memperoleh
informasi yang diferensial diperlukan biaya, sehingga informasi diferensial erat kaitannya
dengan konsep biaya-manfaat berarti bahwa manfaat informasi harus lebih besar
dibandingkan dengan biaya untuk memperoleh informasi.
2. Tepat Waktu
Bahwa informasi diferensial tersebut harus dapat disajikan tepat waktu. Informasi yang
terlambat disajikan dapat berakibat menjadi usang sehingga tidak dapat digunakan untuk
pembuatan keputusan karena kesempatan yang ada sudah tidak dapat dimanfaatkan.
3. Teliti
Merupakan salah satu karakteristik penting karena informasi yang tepat waktu sering kali
mengabaikan ketelitian informasi sehingga tidak banyak manfaatnya untuk pembuatan
keputusan. ( Supriyono, 270-271 )
 Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan
Untuk pembuatan keputusan digunakan teori keputusan ( decision theory ). Teori
keputusan merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan proses pembuatan keputusan. Sesuai

dengan teori keputusan, proses pembuatan keputusan dapat dibagi menjadi beberapa tahap.
Pentahapan ini bermanfaat untuk menganalisis masalah secara masuk akal. Tahap-tahap proses
pembuatan keputusan adalah :
1. Penentuan masalah
Semua kegiatan proses pembuatan keputusan tergantung pada penetuan masalah.
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dari keseluruhan proses pembuatan
keputusan. Manajemen harus dapat mengidentifikasi secara jelas masalah yang
dihadapi. Jika mereka tidak dapat mengidentifikasikannya maka mereka mungkin

harus menggunakan banyak waktu dan untuk menemukan lebih dulu masalah
yang harus dipecahkan dan untuk memperoleh informasi yang ternyata tidak
diferensial dengan masalah yang sesungguhnya dihadapi.
2. Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah penentuan masalah, langkah berikutnya adalah identifikasi alternatif
pemecahan masalah. Pada langkah ini, untuk membuat keputusan yang efektif,
manajemen harus mengidentifikasi berbagai macam alternatif yang mungkin
dipilih untuk menyelesaikan masalah. Identifikasi alternatif pemecahan masalah
memerlukan gagasan dan inovasi yang berani dan kreatif. Manajemen harus
mengabaikan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang jelas tidak mungkin
dilaksanakan sehingga waktu dan biaya untuk menganalisis dapat dihemat.

3. Mengumpulkan Informasi Diferensial
Pembuat keputusan memerlukan berbagai macam informasi yang dapat membantunya untuk
membuat keputusan. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam organisasi atau
dari luar organisasi. Hanya informasi diferensial yang harus dikumpulkan dalam
rangka pemilihan alternatif. Informasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman
atau menurunkan resiko ketidakpastian atas alternatif yang mungkin dipilih.
Informasi diferensial dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Informasi yang dapat diukur secara kuantitatif
2. Informasi yang tidak dapat diukur secara kuantitatif
Didalam menganalisis setiap alternatif keputusan, pembuat keputusan harus
menganalisis keunggulan dan kelemahan setiap alternatif atas dasar informasi
diferensial yang dapat diukur secara kuantitatif maupun yang tidak dapat
diukur secara kuantitatif.
4. Pembuatan Keputusan

Jika masalah telah ditentukan, alternatif pemecahan masalah telah diidentifikasikan,
dan informasi diferensial telah diseleksi, maka langkah berikutnya adalah
pembuatan keputusan. Dalam pembuatan keputusan tersebut tidak hanya
diperhitungkan variabel tunggal tetapi harus dipertimbangkan berbagai macam
variabel yang mendominasi masalah tersebut, jadi harus menggunakan kriteria
interaksi banyak variabel. ( Supriyono, 268-269 )

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENERAPAN PSAK 109 TENTANG AKUNTANSI ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DI KABUPATEN MALANG (Studi pada lembaga amil zakat YATIM MANDIRI Kepanjen – Kabupaten Malang )

3 63 15

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT PEMERINTAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)

0 24 21

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT PEMERINTAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)

1 22 21

EVALUASI LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT PEMERINTAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP) (Studi di Rumah Sakit Paru Jember Tahun 2011)

0 28 21

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA IPS KELAS XII SMA NEGERI 2 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2010/2011

0 46 16

IMPLEMENTASI PROSEDUR AKUNTANSI TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER

0 16 6

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGERTIAN AKUNTANSI Persamaan Akuntansi

0 20 13

PEMODELAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN BERKOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KINERJA UMKM MANUFAKTUR Jesica Handoko

0 1 19

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PENYUSUNAN LAPORAN PERHITUNGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG SURAKARTA Wachid Mei Prihantoro Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta e-

0 0 9