PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh

ENTI ADYANTI

Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMK Wiyata Karya Natar menunjukkan bahwa hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan tergolong rendah. Hasil belajar banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu motivasi belajar siswa dan pemanfaaatan sarana belajar di sekolah.

Permasalahan dalam penelitian ini adala”Apakah ada pengaruh positif Motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar


(2)

akuntansi keuangan pada siswa kelasXI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011?”Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitiandeskriptif verifikatifdengan pendekatanex post facto dansurvey.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Selatan semester ganjil tahun 2010/2011 sebanyak 2kelas dengan jumlah siswa 63 siswa. Karena jumlah populasi kurang dari 100, maka semua populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh motivasi belajar siswa, dan

pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,663 dan

koefisien determinasi (R2) = 0,439, yang berarti hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah sebesar 43,9%.

Kesimpulan penelitian ini yaitu.

1. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 sebesar 23,9%.

2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 sebesar 27,9%


(3)

3. Ada pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 sebesar 43,9%.


(4)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN

SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI

AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh ENTI ADYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(5)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN

SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI

AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Skripsi)

Oleh

ENTI ADYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajarakuntansi keuangan siswa……...31


(7)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C. Pembatasan Masalah... 8

D. Rumusan Masalah... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka... 13

1. Hasil Belajar... 13

2. Motivasi Belajar... 18

3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah ... 24

4. Hasil Penelitian yang relevan ... 28

B. Kerangka Pikir ... 30


(8)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian... 33

B. Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

C. Variabel Penelitian ... 35

1. Variabel Bebas... 35

2. Variabel Terikat ... 36

D. Definisi Operasional Variabel ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 40

1. Uji Validitas Angket ... 40

2. Uji Reliabilitas Angket ... 40

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 42

1. Uji Normalitas ... 42

2. Uji Homogenitas ... 43

H. Uji Asumsi Klasik ... 43

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 44

2. Uji Multikolinearitas ... 46

3. Uji Autokorelasi ... 46

4. Uji Heteroskedastisitas ... 48

I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 50

1. Regresi Linier Sederhana... 50

2. Regresi Linier Multiple ... 51

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 52

1. Sejarah Berdirinya SMK Wiyata Karya Natar ... 52

2. Visi dan Misi SMK Wiyata Karya Natar ...53

3. Situasi dan Kondisi SMK Wiyata Karya Natar...53

4. Kondisi Guru dan Karyawan SMK Wiyata Karya Natar ...55

5. Struktur Organisasi Sekolah ...56

B. Gambaran Umum Responden ... 56

C. Deskripsi Data ... 57

1. Data Motivasi Belajar (X1)... 57

2. Data Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2) ... 59

3. Data Hasil Belajar (Y2) ... 60

D. Pengujian Instrumen ... 62

1. Uji Validitas... 62

2. Uji Reliabilitas... 64

E. Pengujian Persyaratan Analisi Data ... 64


(9)

2. Uji Homogenitas ... 66

F. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 67

1. Uji Kelinieran Regresi ... 68

2. Uji Multikolonieritas ... 70

3. Uji Autokolerasi ... 72

4. Uji Heteroskedastisitas ... 73

G. Pengujian Hipotesis... 75

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 75

2. Pengujian Hipotesis kedua (X2) ... 76

3. Pengujian Hipotesis ketiga (X1X2,) ...77

H. Pembahasan ... 79

1. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ... 79

2. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil beljar81 3. Pengaruh motivasi belajar, pemanfaatan sarana beljar di sekolah terhadap hasil belajar ...82

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi Angket Uji Coba 2. Angket Uji Coba

3. Data Uji Coba X1 ,dan X2

4. Uji Validitas X1 ,dan X2

5. Uji Reliabilitas X1 ,dan X2

6. Angket

7. Data X1,X2, dan Y

8. Uji Linieritas Regresi 9. Uji Multikolinearitas 10. Uji Autokorelasi 11. Uji Heteroskedastisitas 12. Uji Hipotesis 1

13. Uji Hipotesis 2 14. Uji Hipotesis 3


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Akuntansi Keuangan Berdasarkan Nilai Semester Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata karya Natar

Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 6

2. Jumlah Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 35

3. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran ... 37

4. ANAVA (Uji Kelinieran Regresi) ... 45

5. Jumlah Siswa SMK Wiyata Karya ………...54

6. Sarana dan Prasarana SMK Wiyata Karya Natar………...55

7. Jumlah Guru dan Karyawan SMK Wiyata karya Natar ………55

8. Tingkat pendidikan Guru dankaryawan SMK Wiayata Karya……….56

9. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X1)... 58

10. Kategori Motivasi Belajar ... 58

11. Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2) ... 59

12. Kategori Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah ... 60

13. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar (Y) ... 61

14. Kategori Hasil Belajar ... 61

15. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1... 63

16. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ...64

17. Hasil Pengujian Normalitas (X1) dengan Menggunakan SPSS ... 65

18. Hasil Pengujian Normalitas (X2) dengan Menggunakan SPSS ... 65

19. Hasil Pengujian Normalitas (Y) dengan Menggunakan SPSS………..66

20. Hasil Pengujian Homogenitas dengan Menggunakan SPSS ... 67


(12)

22. Hasil Uji Kelinearan X2 terhadap Y... 69

23. Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 70

24. Hasil Uji Multikolinieritas... 71

25. Hasil Uji Autokorelasi ... 72

26. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 74

27. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas... 74

28. Hasil Uji Hipotesis Pertama (X1) ... .... 75

29. Hasil Uji Hipotesis Kedua (X2)...76


(13)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. I Komang Winatha, M.Si

...

Sekretaris :Drs. Hi.Nurdin, M.Si

...

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M

...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003


(14)

Judul Skripsi : PENGARUH MOTVASI BELAJAR DAN

PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KUANGAN SISWA KELAS XI

AKUNTANSI SISWA SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nama Mahasiswa :

ENTI ADYANTI

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031012

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. I. Komang winatha, M.Si Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 196004171987111001 NIP 19600817 1986031001

2.

Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.


(15)

MOTTO

Berusaha tanpa diiringi doa adalah salah satu

bentuk

Kesombongan

Orang yang mendewakan uang, akan

kesetanan uang

(mario teguh )

Cara terbaik untuk membalas dendam

terhadap orang yang menghina anda, adalah

menjadi lebih berhasil daripadanya

(mario teguh )

Pribadi yang cerdas tapi kasar tidak akan di

hormati


(16)

PERSEMBAHAN

Terimakasih berkat rahmat Alllah SWT

Kupersembahkan karya yang sederhana teruntuk :

 Ayah dan Mama tercinta yang telah membesarkan, mendidik dan mendoakan dengan hati yang tulus terimakasih atas segalanya .

 Kakak dan adik tersayang yang selalu memberi motivasi dan doa yang tulus untuukku.

 Sahabat dan Teman-teman yang selalu membantu dan memotivasiku.

 Seseorang yang kelak menjadi imam dalam hidupku.


(17)

RIWAYAT HIDUP

penulis dilahirkan di Natar, Lampung Selatan pada tanggal 14 januari 1989, yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ansori,S.H dan Ibu Yurmaini,S.Pd

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah :

1. Taman Kanak-Kanak Pewa Natar selesai pada tahun 1995 2. Sekolah Dasar Negeri 1 Natar selesai pada tahun 2001

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 22 Bandar Lampung selesai pada tahun 2004

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Natar selesai pada tahun 2007

Pada tahun 2007, penulis diterima di Universitas Lampung dan terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tanggal 24-31 Januari 2010, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Surabaya, Bali, dan Yogyakarta, dan pada bulan Juli hingga Oktober 2011, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 1 Natar.


(18)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.” Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S Jaya M. S, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;


(19)

5. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 7. Bapak Drs. I. Komang Winatha,M.S.i, selaku Pembimbing utama yang telah

membimbing dan menyumbangkan ilmu demi kesempurnaan skripsi ini; 8. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.S.i, selaku Pembimbing II sekaligus pembimbing

akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi.

9. Bapak Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M,M selaku pembahas dan penguji yang telah memberikan arahan dan masukan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi

10. Bapak / Ibu dosen program studi pendidikan ekonomi yang selama ini telah dengan tulus membimbing dan mendidik penulis;

11. Ibu Tuti Purwanti,S.Pd selaku kepala SMK Wiyata Karya Natar, Ibu Sefi Handayani S.Pd dan Bapak Soman,S.Pd selaku guru mata pelajaran Akuntansi Keuangan serta seluruh staf dan pengajar SMK Wiyata Karya Natar yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini; 12. Ayahanda dan ibunda yang tercinta yang telah memberikan motivasi, arahan ,

nasehat serta doa.

13. Kakak–kakakku Widya Gustriyana, S.pd , Yoyok Supriyadi, S.pd, adikku Kharisma Idola Arga yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa.


(20)

14. Sahabat–sahabatku pipit,aam,sari dan tio semoga kita selalu kompak walau jarak memisahkan kita.

15. Darumawan yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

16. Sahabat-sahabat seperjuangankuEcoduty ’07(bebek) mevi, (desol) desi, Joko, Hanafi, elya (yunda) Abang Hendri ,ade,Arius, Ari , Doni, Hendri, Mujahidin, Dwi, Mulya, Septi, Religia, Sri, Ucha, Wahyu, Else, Erna, Eva, Linda, Wuri, Kadek, Sulis, Mila, Silvia, Nur, Alfat, Leli, Rofiqoh, Emi, Suliyah. Thanks all semoga kita sukses semua.

17. Seluruh rekan-rekan di pendidikan ekonomi, serta adik-adik tingkatku 2008, 2009, 2010 dan 2011 serta kakak tingkatku 2005, dan 2006.

18. Rekan–rekan PPL SMA N 1 Natar anggi terimaksih atas tebengannya setiap hari telatnya ngepas ya kita ,mbk dwi , mira, vira, wina, mb nur, mb ana, mb erla, ali, arif, dan ruslan…..thanks yaatas kekompakan, persahabatan yang indah ini dan bantuan kalian selama PPL dilaksanakan.

19. Murid-muridku di SMAN 1 Natar serta murid-murid di bimbel ISQ school. 20. Team bimbingan belajar ISQ school and CLC terimakasih atas dukungannya,

udah di kasih sering-sering izin.

Semoga segala bantuan, bimbingan, motivasi, dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amien.

Bandar Lampung, Februari 2012 Penulis


(21)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, adalah: 1. Nama : Enti Adyanti

2. NPM : 0743031012

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

5. Alamat :Jl. Dahlia VII no 232 Natar Lampung Selatan (Telp / HP) 085768888251

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Januari 2012

Enti Adyanti 0743031012


(22)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan dalam setiap bangsa, karena semakin maju tingkat pendidikannya maka semakin maju pula bangsa itu. Tanpa adanya pendidikan negara tersebut tidak akan pernah maju dan berkembang. Bagi indonesia peran pendidikan sangatlah penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan negara.

Melihat pentingnya pendidikan di Indonesia , maka perlu adanya peningkatan mutu pendidikan yang merupakan masalah nasional dan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam pendidikan nasional kita. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkah-langkah diantaranya peningkatan kemampuan tenaga pengajar melalui berbagai latihan dan pendidikan, perbaikan kurikulum yang diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi anak didik untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuanya. Serta adanya perubahan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.


(23)

2

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

membentuk manusia berkualitas dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang pencapaiannya dilakukan secara terencana, terarah dan sistematis. Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik.

Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern). Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. faktor-faktor internal

a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, mkematangan, kesiapan)

c. kelelahan

2. faktor-faktor Eksternal

a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan)

b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).


(24)

3

Faktor faktor yang berasal dari diri siswa (faktor intern) yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adanya, motivasi belajar. Dalam proses belajar dan untuk mencapai hasil belajar yang baik motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang

mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.Persoalan mengenai motivasi belajar adalah bagaimana mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan karena dalam kegiatan belajar setiap siswa memiliki motivasi belajar dengan tingkatan yang berbeda. Perbedaan motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat dilihat berdasarkan tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dengan adanya motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa dapat mendorong siswa untuk lebih semangat dalam belajar sehingga siswa dapat lebih mudah menguasai materi pembelajaran.Untuk meningkatkan motivasi dalam diri siswa perlu dilakukan dorongan dari luar yaitu dengan cara memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, piagam, hadiah atau diadakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, dengan adanya hal-hal seperti ini maka siswa dapat terdorong untuk belajar lebih aktif sehingga memilki prestasi yang baik.

Faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah sarana belajar disekolah, namun jika di sekolah hanya menyediakan sarana yang baik tidak diikuti dengan pemanfaatn yang baik pula oleh siswanya, ini juga tidak akan mempengaruhi hasil belajar yang baik bagi siswanya, dengan pemanfaatan sarana belajar yang tepat dapat


(25)

4

memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang

disampaikan dan akan mampengaruhi hasil belajar siswa. Sarana belajar disekolah sebagai penunjang proses pembelajaran terdiri dari ruang belajar yang mendukung kegiatan pembelajaran, didalam ruang belajar tersebut terdapat juga sarana belajar lainnya seperti papan tulis, alat peraga, meja, kursi dan perlengkapan belajar lainnya serta dilengkapi dengan penerangan yang baik. Sarana penunjang yang lain dapat berupa buku cetak, modul, lembar kerja siswa, buku tulis, buku latihan, serta saran dan prasarna yang tersedia disekolah seperti perpustakaan, ruang komputer, koperasi dan lain-lain. Dengan adanya sarana belajar yang lengkap dan pemanfaatan yang maksimal dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep yang diajarkan,siswa lebih mudah mengerti dengan materi yang disampaikan dan kegiatan belajar pun akan lebih menarik sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih semangat belajar dan mendapatkan hasil belajar yang di harapkan.

Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil tahun

pelajaran 2010/2011, Salah satu hal yang mendasari motivasi siswa adalah dapat dilihat dari tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Kenyataannya, di SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan masih kurangnya siswa yang tidak memiliki motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat terlihat ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di SMK Wiyata Karya natar yaitu masih kurangnya keinginana siswa mengerjakan soal-soal Akuntansi Keuangan yang sulit ketika berada di dalam kelas ,dan juga masih kurangnya dorongan dari luar (pihak sekolah) yaitu dengan cara memberikan penghargaan


(26)

5

kepada siswa yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, hadiah atau diadakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, hal inilah yang menyebabkan siswa kurang terdorong untuk lebih aktif berprestasi.

Begitu pula pemanfaatan sarana belajar di sekolah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa akan selalu berhubungan dengan guru dalam kegiatan belajar mengajar, menggunakan fasilitas–fasilitas belajar yang disediakan sekolah, serta membutuhkan sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Berdasarkan penelitian pendahulan yang di lakukan di SMK Wiyata Karya Natar terlihat guru masih kurang memiliki kreativtas dalam menyampaikan pelajaran mereka cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu ceramah sehingga anak-anak kurang termotivasi, banyak sarana sekolah yang tidak dimanfaatkan dengan optimal seperti halnya media

pembelajaran seperti OHP tidak dipergunakan, dan juga ruang komputer yang kurang memadai terlihat hanya ada 10 unit komputer, sedangkan dalam 1 kelas terdapat lebih dari 30 anak. Beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, masih banyaknya siswa yang membolos saat memasuki laboratorium komputer, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya motivasi dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah mereka.

Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar di sekolah mempunyai peranan dalam pencapaian prestasi belajar.


(27)

6

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan pada mata pelajaran akuntansi keuangan kelas XI

Akuntansi semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, maka prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel :

Tabel 1. Hasil Ujian Semester Ganjil Pelajaran Akuntansi Keuangan kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan

Tahun Pelajaran 2010/2011

No Kelas Nilai Jumlah siswa Keterangan

≤70 ≥70 Nilai kelulusan

ditentukan bila, nilai yang diperoleh≥70

1 XI Ak1 23 8 31

2 XI Ak2 22 10 32

Jum Lah

Siswa 45 18 63

% 71,43% 28,57% 100% Sumber: SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai nilai yang rendah. Prestasi belajar yang diperoleh siswa kelas XI IPS siswa SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan dari 63 siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 45 siswa atau sebesar 71,43 %. Hal ini berartti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006:128), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah

SMK Wiyata Karya terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian


(28)

7

pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMK Wiyata Karya adalah 70. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka tidak perlu diadakan remedial, sebaliknya jika siswa belum

mencapai kriteria nilai yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengadakan remedial. Rendahnya hasil belajar ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar disekolah.

Berdasarkan hasil diatas perlu dioptimalkan lagi bagaimana tindak lanjut dalam meningkatkan hasil belajar melalui pelaksanaan motivasi belajar siswa,

pemanfaatan sarana belajar di sekolah yang sangat berpengaruh dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan

Pihak sekolah juga harus menumbuhkan motivasi belajar sisiwa pada seluruh murid. Sekolah juga harus menyediakan sarana belajar yang lengkap serta memadai. Sehingga siswa dapat memanfaatkan sarana belajar tersebut dengan baik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:” Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011”.


(29)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitiian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Hasil pembelajaran akuntansi keuangan masih tergolong rendah, hal ini tampak dari masih banyaknya siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar. 2. Motivasi belajar siswa masih rendah terlihat dari banyaknya siswa yang tidak

mencapai ketuntasan belajar.

3. Motivasi belajar siswa kelas XI akuntansi terhadap mata pelajaran akuntansi keuangan rendah, sebagian mereka menganggap pelajaran akuntansi

keuangan sulit dimengerti terlihat dari hasil ujian semester nilai siswa dibawah rata-rata.

4. Guru masih kurang memiliki kreativitas untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi sehingga anak kurang termotivasi untuk belajar. 5. Pemanfaatan sarana belajar belum optimal sehingga tidak menunjang upaya

peningkatan mutu.

6. Ruang komputer yang kurang memadai menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam kegiatan belajar praktek akuntansi .

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini akan dibatas pada aspek yaitu motivasi belajar (X1), pemanfaatan sarana belajar disekolah


(30)

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011?

3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011

2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011


(31)

10

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI

Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011

F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah 1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang motivasi belajar.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep atas teori-teori tentang hubungan motivasi, pemanfaatan sarana belajar disekolah

terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa.

c. Sebagai bahan masukan bagi kalangan yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan hubungan motivasi belajar siswa ,

pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa

2. Manfaat praktis

a. Sebagai masukan bagi para guru SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang pembinaan motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa.


(32)

11

b. Untuk menumbuhkan kesadaran bagi guru agar membina dan

membimbing motivasi belajar siswanya agar berkembang semaksimal mungkin.

c. Untuk menumbuhkan kesadaran pihak sekolah dalam memperhatikan masalah fasilitas belajar di sekolah dan sarana prasarana sekolah untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subyek penelitian

Ruang lingkup subyek penelitan ini adalah siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran

2010/2011 2. Objek penelitan

Ruang Lingkup Objek penelitan ini adalah motivasi belajar (X1),

pemanfaatan sarana belajar disekolah (X2),dan dan hasil belajar Akuntansi

Keuangan siswa (Y) 3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan


(33)

12

4. Waktu Penelitian

Ruang Lingkup waktu penelitan adalah pelaksanaan penelitian pada tahun 2011

5. Ilmu Penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang Akuntansi Keuangan


(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggung jawabkan caranya meneliti

permasalahan yang dihadapi.

1. Hasil Belajar

Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Manusia dapat mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir dengan belajar. Melalui

pendidikan formal yang selalu diikuti pengukuran, penilaian, demikian juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar siswa dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang, atau lambat. Belajar merupakan suatu proses tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2003:36). Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila adanya


(35)

✂ ✄

peningkatan/perubahan dari hasil pembelajaran, dengan begitu apabila siswa dalam proses pembelajaran baik dan belajar dengan sungguh maka hasil yang akan didapat pun akan baik.

Belajar menurut Benyamin S Bloom dalam Sudjana (2004:59-60), dikatakan berhasil apabila terdapat perubahan tingkah laku yang meliputi 3 domain yaitu :

1. Kognitif 2. afektif

3. psikomotorik (Brahim 2007:39).

Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut yaitu dari tidak tau menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik 2001:30).

Berdasarkan dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa yang dinyatakan dengan skor setelah diadakan tes saat berakhirnya proses pemelajaran. Sesuai dengan pendapat Alwasilah (2000:90-91), bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Senada dengan itu Dimyati dan Mudjiono (2006:3), Menyatakan pula bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dilihat dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak


(36)

☎ ✆

proses belajar, sedangkan dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

Ouput yang diharapkan dari proses belajar adalah prestasi belajar (Brahim 2007:39). Hasil inilah yang akan menjadi tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dapat diketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai. Proses evaluasi hasil belajar dapat

dikatakan sebagai tujuan akhir/puncak dari proses pembelajaran sebab dari hasil dapat terlihat bagaimana kemampuan/penguasaan materi setelah diajarkan. Seorang siswa memperoleh hasil belajar yang tinggi pada suatu pelajaran tertentu khusus Akuntansi Keuangan maka siswa tersebut dapat dikatakan memiliki penguasaan yang baik terhadap pelajaran tersebut. Siswa dikatakan telah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman dalam Dimyanti dan Mudjiono

(2000:30), mengatakan “seseorang anak yang berhasil dalam belajar ialah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran/tujuan instruksional”.

Hasil belajar siswa dapat dikatakan baik tetapi ada pula yang sifatnya tidak baik. Sardiman (2003:49), mengatakan bahwa hasil belajar dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri :

1. Hasil belajar itu tahan lama dan dapat dipergunakan dalam kehidupan oleh siswa,

2. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik ,

3. Hasil belajar yang dicapai itu memunculkan pemahaman/pengertian yang menimbulkan reaksi atau jawaban yang dapat diterima oleh akal sehat, 4. Hasil belajar itu tidak terikat pada situasi di tempat mencapai, tetapi juga


(37)

✝6

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar merupakan hasil yang didapat dari hasil tes yang dinyatakan dalam skor setelah melalui proses pembelajaran. Maka berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar/prestasi belajar.

Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila bahan pelajaran dapat dikuasai anak didik diatas 65%, hal ini dperkuat dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2000:97), mengemukakan bahwa setiap interaksi edukatif selalu menghasilkan prestasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu :

1. Istimewa/maksimal

apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekali/optimal

apabila hanya 76% sampai dengan 99% bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik/minimal

apabila hanya 66% sampai dengan 75% bahan pelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa,

4. Kurang

apabila bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa hanya 60%.

Siswa dapat dikatakan berhasil dalam pencapaian proes pembelajaran apabila penguasaan bahan pelajaran siswa diatas 65%.

Berhasil atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, diantaranya motivasi belajar dan juga pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. faktor-faktor internal


(38)

✞ ✟

b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, mkematangan, kesiapan)

c. kelelahan

2. faktor-faktor Eksternal

a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan)

b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Senada dengan itu Purwanto (2002:106), mengemukakan pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :

1. faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri disebut faktor individual, yang meliputi:

a. faktor pertumbuhan b. kecerdasan

c. latihan d. motivasi e. faktor pribadi

2. faktor yang ada di luar siswa itu sendiri disebut dengan faktor sosial, yang meliputi :

a. faktor keluarga b. guru

c. alat mengajar/media d. lingkungan & kesempatan e. motivasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa itu sendiri. Faktor yang berkaitan dengan motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah adalah salah-satu faktor daridalam maupun luar siswa itu sendiri yang diduga berhubungan erat terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa


(39)

✠8

2. Motivasi Belajar

Guru-guru sangat menyadari pentingnya motivasi dalam bimbingan belajar siswa berbagai macam teknik misalnya penghargaan, pujian dan celaan telah dipergunakan untuk mendorong para siswa agar mau belajar. Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus benar-benar mengoptimalkan dalam memanfaatkan atau menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang telah tersedia. Oleh karena itu, masalah memotivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang sangat kompleks. Guru nhendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajar dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan / mendesak ( Sardiman 2003:73).

Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi adalah tenaga pendorong yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas siswa. Pada diri siswa mempunyai kekuatan mental yang menjadi penggerak berupa keinginan, perhatian, kemampuan atau cita-cita. Daya penggerak ini adalah motivasi. Motivasi yang timbul dari dalam akan lebih tahan


(40)

✡9

lama dan memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Teori ini dikemukakan oleh Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:

1. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

2. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

3. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

Menurut McClelland teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi.

Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik


(41)

☛ ☞

tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

Thursan Hakim (2005: 26) yang mendefinisikan motivasi sebagai suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk

mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Sardiman (2006:75) menyatakan bahwa motivasi belajar sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Nasution (2004: 77) bahwa pembagian motivasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Motivasi intrinsik

Yaitu motivasi yang ada di dalam diri sibelajar yaitu mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar itu.


(42)

✌ ✍

2. Motivasi ekstrinsik

Yaitu motivasi yang berasal dari lingkungan sibelajar, seperti; ingin mendapat pujian, ijazah, kenaikan tingkat, dan sebagainya.

Menurut Sardiman (2006: 89-90) ada dua jenis motivasi, yaitu: 1. Motivasi intrinsik

Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik

Adalah motif-motif yang aktif dan akan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.

Menurut beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa motivasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang dan biasanya didorong oleh

lingkungan seperti, teman, orang tua, guru, hadiah, lingkungan masyarakat sekitar dan sebagainya.

Dengan demikian bahwa motivasi yang berasal dari diri sendiri (intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri (ekstrinsik), kedua-duanya sangatlah berpengaruh pada tindakan seseorang. Dengan adanya kedua motivasi


(43)

✎✎

tersebut, maka seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Seorang guru harus mampu menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa tetap memelihara ketekunannya dalam belajar. Oemar Hamalik (2004: 166-168) mengemukakan bahwa guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut:

1. Memberi angka 2. Pujian

3. Hadiah

4. Kerja kelompok 5. Persaingan

6. Tujuan dan level of aspiration 7. Sarkasme

8. Penilaian

9. Karyawisata dan ekskursi 10. Film pendidikan

11. Belajar melalui radio.

Hamzah B. Uno (2008: 34-37) menyatakan bahwa ada beberapa teknik dalam motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran, sebagai berikut:

1. Pernyataan penghargaan secara verbal.

2. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. 3. Menimbulkan rasa ingin tahu.

4. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. 5. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.

6. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. 7. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep

dan prinsip yang telah dipahami.

8. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya.

9. Menggunakan simulasi dan permainan.

10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum.

11. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.


(44)

✏ ✑

13. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. 14. Memperpadukan motif-motif yang kuat. 15. Memperjelas tujuan yang hendak dicapai. 16. Merumuskan tujuan-tujuan sementara.

17. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.

18. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa. 19. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.

20. Memberikan contoh yang positif.

Sardiman (2006: 92) mengemukakan ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:

1. Memberi angka (simbol dari kegiatan belajarnya) 2. Memberi hadiah

3. Persaingan / kompetisi 4. Ego-involvement 5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil 7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk belajar 10. Minat

11. Tujuan yang diakui

Dimyati dan Mudjiono (2006), menyatakan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, diantaranya:

a. Cita-cita dan aspirasi siswa b. Kemampuan siswa

c. Kondisi siswa

d. Kondisi lingkungan siswa

e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah kualitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan. Siswa


(45)

✒ ✓

yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut:

a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terlihat banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membangkitkan atau menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, dengan motivasi yang tinggi akan mendorong untuk melakukan usaha belajar yang tinggi pula, sehingga hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar siswa untuk mencapai hasil yang labih baik.

3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah

Sarana belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien, pendapat ini dikemukakan oleh Roestiyah NK (2004: 166). Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contonya adalah kapur tulis, atlas dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak


(46)

✔ ✕

langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang secara tidak langsung digunakan olehguru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan bila tinjau dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar mengajar, maka sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi:

1. Alat pelajaran

Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis-menulis lain seperti kapur, penghapusan dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semuanya termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.

2. Alat peraga

Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda ataupun perbuatan dari yang tingkatannya paling konkrit sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid. Dengan bertitik tolak pada penggunaannya, maka

alat peraga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan

menunjukkan benda sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau anak diajak ke benda).

b) Alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian terhadap benda sesungguhnya. Berturut-turut dari yang konkrit ke yang abstrak, maka alat peraga dapat berupa: Benda tiruan (miniatur),


(47)

✖6

Film,Slide, Foto, Gambar, Sketsa atau bagan. Disamping pembagian ini, ada lagi alat peraga atau peragaan yang berupa perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh guru.

3. Media pengajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Oleh karena itu, Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Arsyad (2006:25-26), menyatakan pemanfaatan sarana belajar memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

2. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan minat

3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui karyawisata dan lain-lain.

Pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehinggan anak lebih semangat dalam belajar. Sebaliknya,


(48)

✗ ✘

dengan kurangnya sarana belajar akan mengakibtakan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam belajar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi prestasi belajar anak.

Slameto (1995:28),menyatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah

“bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup”. Sarana atau fasilitas belajar yang

menunjang kegiatan belajar siswa dapat bermacam- macam bentuknya.

Sedangkan menurut Hasbullah Thabrany (1994: 48-55) sarana belajar meliputi “1.

Ruang belajar, syaratnya bebas dari gangguan, sirkulasi dan suhu udara yang baik serta penerangan yang baik( tidak terlalu terang dan tidak kurang terang). 2.

Perlengkapan yang cukup dan baik, minimal adalah sebuah meja tulis dan kursi”.

Sedangkan menurut Pasal 42 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa, (1). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar yang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengakapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat

berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan

ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.


(49)

✙8

Sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menyerap materi yang disampaikan. Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

4. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan yang ada kaitannya dan hampir sama dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh. 1. Lisa Gustrinaria (2010)dengan judul penelitian “Hubungan motivasi

belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS ekonomi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009”

menyatakan bahwa ada hubungan motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS ekonomi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009. Besarnya hubungan r = 0,471

Penelitian terdahulu di atas memiliki kaitan dengan variabel penelitian penulis. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada ruang, tempat dan waktu,


(50)

✚9

apabila penelitian dilakukan pada tempat, objek dan subjek yang berbeda, maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula.

2. Ria Agus Tari (2007) dengan judul penelitian “Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Disekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Teladan 1 Metro Tahun Ajaran 2005/2006”, hal ini ditunjukkan Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar disekolah dan motivasi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Teladan 1 Metro tahun pelajaran 2005/2006. Hal ini dibuktikan dengan rhitung>rtabel, yaitu 0,807 > 0,396

koefisien korelasi (r) 0.605 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.366 .

Penelitian terdahulu di atas memiliki kaitan dengan variabel penelitian penulis. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh ketersediaan sarana belajar

disekolah terhadap hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada ruang, tempat dan waktu, apabila penelitian dilakukan pada tempat, objek dan subjek yang berbeda, maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula.

3. Agus Mulyanto (2011) dengan judul penelitian ”Pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo tahun Pelajaran 2009/2010”.”

Menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo tahun Pelajaran 2009/2010. Besarnya pengaruh


(51)

✛ ✜

tersebut adalah r = 0,614 Penelitian terdahulu di atas memiliki kaitan dengan variabel penelitian penulis. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau pengaruh aktivitas belajar siswa siswa terhadap hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada ruang, tempat dan waktu, apabila penelitian dilakukan pada tempat, objek dan subjek yang berbeda, maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula.

B. Kerangka Pikir

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini ada tiga variabel yang masing-masing terdiri dari variabel bebas dan satu variabel terikat. Kedua variabel bebas tersebut adalah motivasi (X1), dan pemanfaatan sarana belajar disekolah

(X2),sedangkan variabel terikat hasil belajar (Y).

Hasil belajar merupakan pencerminan dari kegiatan belajar siswa selama berada di sekolah. Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui apakah selama proses belajar mengajar siswa berhasil memahami apa yang disampaikan dan diinginkan oleh guru dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh kurikulum di sekolah. Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor diantaranya motivasi. Dengan adanya motivasi yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan penuh rasa tanggung jawab, sehingga akan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Motivasi ini terdiri dari dua macam yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi yang berasal dari luar diri siswa tersebut.


(52)

✢ ✣

Selain itu juga faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap prestasi belajar salah satunya adalah diantaranya kelengkapan saran belajar di sekolah. Ketersediaan sarana belajar di sekolah dan pemanfaatan sarana yang maksimal akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar yang dilakukan. Kurangnya sarana belajar ini akan menjadikan penghambat di aktivitas belajar siswa, sehingga prestasi anak akan menurun. Namun bila sarana belajar terpenuhi, maka akan memicu semangat anak untuk belajar lebih giat dan juga dapat memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

R

Gambar 1. Paradigma Motivasi Belajar dan Pemanfaatan sarana belajar di sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa

Pemanfaatan sarana belajar di

sekolah (X2)

Hasil Belajar (Y) Motivasi belajar


(53)

✤ ✥

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi

Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011.

3. Ada pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011.


(54)

✦✦

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post factodan survey. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003:63). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-varieabel dalam suatu kondisi.

Penelitian dengan pendekatanex post factomerupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut

(Sugiono,2006 :7). sedangkan survey digunakan untuk penelitian yang diadakan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distributive, dan hubungan antar variabel sosiologis dan psikologis (Ridwan, 2004:49).


(55)

✧ ★

B. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian.

1. Populasi

Dalam penelitian selalu dihadapkan pada sumber data yang disebut populasi dan sampel. Namun dalam menentukan sumber data tergantung pada permasalahan yang diajukan oleh penelitian serta hipotesa yang hendak diuji kebenarannya. Pengertian populasi didefinisikan sebagai“keseluruhan subjek penelitian. Apabila

seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitian itu merupakan penelitian populasi”. (Suharsimi Arikunto 2002 :108).

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, apabila hanya sebagian yang diambil dari populasi disebut penelitian sampel. (Sudjana 2002 : 6 ).

Berdasarkan pengertian dan penjelasan tentang populasi dan sampel tersebut, maka yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak dua kelas dengan jumlah siswa dengan keseluruhan adalah 63 siswa


(56)

✩ ✪

Tabel 2. Jumlah siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Perempuan Laki-laki

1 XI Akuntansi 1 27 4 31

2 XI Akuntansi 2 27 5 32

Total 54 9 63

Sumber : Dokumentasi Tata Usaha SMK Wiyata Karya Natar

2. Sampel

Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010 : 118). Sampel yang diambil adalah seluruh populasi tersebut. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan

menggunakansampel jenuh.Sekalipun data yang diperoleh berupa data populasi tidak ada salahnya menggunakan regresi atau statistik parametrik, karena

penggunaan sampel merupakan bentuk penyederhanaan suatu proses (Sudarmanto, 2005: 7).

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2010: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, memudahkan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Variabel independen atau variabel bebas

Variabel ini sering di sebut dengan variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas yaitu


(57)

✫6

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel terikat (Sugiyono,2010:61)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi belajar (X1)

2. Pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X2)

2. Variabel dependen atau variabel terikat

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran akuntansi keuangan (Y).

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur. (Basrowi dan Akhmad Kasinu, 2007: 179).

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. motivasi belajar sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari


(58)

✬ ✭

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai (Sardiman ,2006:75) 2. Sarana belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar

agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien, pendapat ini dikemukakan oleh( Roestiyah NK ,2004: 166). 3. Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar dan proses pembelajaran

(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3).

Tabel 3. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran Variabel Indikator Sub Indikator Skala Motivasi belajar a. Motivasi intrinsik b. Motivasi ekstrinsik

1. Mengikuti kegiatan belajar dikelas dengan baik

2. Besarnya kesadaran siswa akan

keingintahuannya dalam pelajaran 3. Tingkat kehadiran

siswa mengikuti proses pembelajaran

1. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 2. Memiliki rasa ingin

lebih unggul dari temannnya 3. Keinginan untuk

mendapat penghargaan 4. Belajar hanya pada

saat ujian 5. Tingkat metode

mengajar guru bervariasi


(59)

✮8

Lanjutan tabel 3

Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pemanfaatan

sarana belajar di sekolah

Sarana belajar di sekolah

1. Memanfaatkan papan tulis dan

perlengkapanya 2. Menggunakan

lab.komputer secara optimal

3. Penggunaan buku-buku akuntansi keuangan

4. Tersedianya media belajar

5. Warung sekolah dijadikan contoh Diskusi tentang pelajaran akuntansi keuangan saat ada kegiatan ekstrakurikuler. Interval Hasil Belajar Hasil ujian semester ganjil mata pelajaran akuntansi keuangan kelas XI akuntansi SMK wiyata karya natar tahun pelajaran

2010/2011

Besarnya hasil ujian semester ganjil mata pelajaran akuntansi keuangan kelas XI akuntansi SMK wiyata karya natar tahun pelajaran 2010/2011

Interval

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :


(60)

✯9

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai motivasi siswa dan kondisi sarana belajar yang dimilki siswa .

Teknik observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti. Teknik ini dilakukan pada saat melakukan penelitian pendahuluan 2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku tentang pendapat. Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan nilai hasil belajar mata pelajaran akuntansi dan jumlah siswa serta teori-teori yang diperlukan di dalam penelitian ini.

3. Kuisioner (Angket )

Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Ridwan: 2005:25). Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mendapatkan data tentang motivasi dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah.

F. Uji Persyaratan Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang lengkap, alat instrument harus memenuhi persyaratan yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi


(61)

✰ ✱

dua syarat, yaitu valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Angket

Uji Validitas Instrumen ini digunakan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diiteliti secara tepat. Metode uji validitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment, sebagai berikut:

2



2 2

) ( ) ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n rxy            Keterangan: xy

r = Koefisien korelasi antara variable X dan Y n = Jumlah sampel yang diteliti

X = Jumlah skor X Y = Jumlah skor Y

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel maka berarti valid, sebaliknya jika rhitung <

tabel

r maka berarti tidak valid dengan α= 0,05 dan dk = n (Sugiyono, 2008:110). 2. Uji Reliabilitas Angket

Setelah dilakukan uji kesahihan dan didapakan butir-butir sahih, selanjutnya terhadap butir-butir sahih tersebut diuji keandalannya (reliabilitas). Untuk mengetahui reliabilitas alat ukur menggunakan rumus alpha.Alfa Cronbach merupakan suatu koefisien reliabilitas yang mencerminkan seberapa baik item


(62)

✲ ✳

pada suatu rangkaian berhubungan secara positif satu dengan lainnya (Budi Koestoro dan Basrowi, 2006: 243).

Teknik penghitungan reliabilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut.

r11 =

               

2 2 1 1 t k k σ σ Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya soal

2

σb = Jumlah varians butir

2

t

σ = Varians total (Suharsimi Arikunto, 2002: 171)

Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel, dengan taraf signifikansi 0,05 maka

pengukuran tersebut reliabel, dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka pengukuran

tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut:

0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

0,400 sampai dengan 0,599 = cukup 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah


(63)

✴ ✵

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) Menurut Sudarmanto (2005: 104), persyaratan untuk menggunakan statistik parametrik adalah skala penelitian harus berupa skala interval, selain itu harus memenuhi uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Sudarmanto (2005: 104-123), untuk menggunakan alat analisis parametrik diperlukan dua persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Lilliefors. dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: X = Rata-rata

S = Simpangan Baku X1 = Nilai siswa

Rumusan hipotesis yaitu:

H0: sampel berdistribusi normal

Hi: sampel tidak berdistribusi normal

Langkah - langkahnya sebagai berikut:

i. Pengamatan X1, X2,.….Xndijadikan angka baku Z1,Z2,…Zn yang

dicari dengan rumus:

S

X

X

Zi

1

S

X

X

Zi

1


(64)

✶ ✷

ii. Menghitung peluang F (zi) = P (z<zi)

iii. Menghitung S (zi) adalah S (zi) =Banyaknya z1, z2,…znyang≤ zi

N

iv.Menghitung selisih F (zi)–S (zi) kemudian ditentukan harga mutlak

v.Ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak sebagai L. Kriteria pengujian:

Terima H0jika L0< Ltabeltolak H0untuk harga lainnya

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi itu bervarians homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai Significancy, dengan ketentuan jika nilai Sig > alpha (0,05) maka data bersifat homogeny. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalahLeneve Statisticdengan modelAnova. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0= data penelitian adalah homogen

H1= data penelitian adalah tidak homogen

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansi > 0,05 maka H0diterima dan

sebaliknya.

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik)

Untuk menggunakan regresi linear ganda sebagai alat analisis, perlu dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu. Beberapa persyaratan yang perlu diuji sebelumnya


(65)

✸✸

diantaranya berupa uji linearitas garis regresi, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Linearitas Garis Regresi

Menurut Sudarmanto (2005: 124) uji linearitas garis regresi digunakan untuk mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan. Uji kelineran regresi multiple menggunakan statistik F dengan rumus :

=

Keterangan:

S2TC = varian tuna cocok S2G = varian galat

Dengan dk (k-2) dengan dk penyebut (n-k) dengan α=0,05 tertentu. Kriteria uji, apabila Fhitung> Ftabel maka Hoditolak yang menyatakan linier dan sebaliknya jika

Fhitung> Ftabel maka Hoditerima yang menyatakan tidak linier.


(66)

✹ ✺

Tabel 4. Tabel Analisis Varians untuk Uji Kelinieran Regresi.

Sumber varians dk JK KT F Keterangan

Total n ∑Y2

-Regresi (a) Regresi (b/a) 1 1 JK (a) JK (b/a) JK (a)

S2reg =JK (b/a)

Untuk menguji keberartian

Sisa n-2 JK (S) S2

sis = ( ) hipotesis Tuna cocok Galat/kekeliruan k-2 n-k JK (TC) JK (G)

S2TC = ( )

S2G = ( )

Untuk menguji kelinieran regresi Keterangan :

JK (a) =

 

n

Y 2

JK (b/a) =



      

XY

Xn

Y b

JK (G) =

 

 

         1 2 2 n Y Y

JK (T) =JK (a)–JK (b/a) JK (T) = 2

JK (TC) = JK (S)–JK (G) S2reg = Varians Regresi

S2sis = Varians Sisa

n = Banyaknya Responden

Kriteria uji kelinearan:

Jika Fhitung≤ Ftabeldengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k maka regresi


(67)

✻6

2. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variable bebas (independen) satu dengan variable bebas (independen) lainnya.

Metode untuk uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasiproduct momentsebagai berikut:

rxy =



 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N

(Arikonto, 2005: 75) Rumusan hipotesis yaitu:

H0: tidak terdapat hubungan antar variabel independen

H1: terdapat hubungan antar variabel independen

Kriteria hipotesis yaitu :

Apabila rhitung< rtabeldengan dk = n dan alpa = 0,05, maka H0ditolak sebaliknya

jika rhitung> rtabelmaka H0diterima.

3. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji-t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan ujiDurbin-Watson.


(68)

✼ ✽

Tahap-tahap pengujian dengan ujiDurbin- Wastonadalah sebagai berikut : 1. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS dari persamaan yang akan diuji dan

hitung statistikddengan menggunakan persamaan:

d= ( )2/

2. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat Tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritisdyaitu nilai Durbin-Waston Upper, dudan nilai Durbin-Waston, dl

3. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif:

Ho: ρ< 0 (tidak ada autokorelasi positif)

Ha: ρ < 0 (ada autokorelasi positif)

Mengambil keputusan yang tepat : Jikad < dL, tolak Ho

Jikad > ,dU tidak menolak Ho

JikadL < d < dUtidak tersimpulkan

Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, ujid dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi

Ho: ρ = 0

Ho: ρ = 0

Aturan keputusan yang tepat adalah: Apabilad<dLmenolak Ho


(69)

✾8

Apabilad> 4–dLmenolak Ho

Apabila 4–d>dutidak menolak Ho

Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan (Sarwoko, 2005: 141) Rumus hipotesis yaitu :

Ho: tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.

H1: terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan

Kriteria :

Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin-Watsonmendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi, dalam hal sebaliknya, maka dinyatakan terdapat autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians residual absolute sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu rank korelasi dari Spearman (Sudarmanto, 2005: 147-148).

Koefisien korelasirankdari spearman didefinisikan sebagai berikut :


(70)

✿9

Keterangan:

d1= perbedaan dalamrankyang diberikan kepada dua karakteristik yang

berbeda dari individu atau fenomena ke i.

n= banyaknya individu atau fenomena yang diberirank.

Koefisien korelasiranktersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas sebagai berikut : asumsikan

Yi= β0+ β1Xi+ ui

Langkah 1 cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau dapatkan residual ei.

Langkah II dengan mengabaikan tanda ei, yaitu dengan mengambil nilai

mutlaknya ei ,meranking baik harga mutlak ei dan Xisesuai dengan

urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisienrank korelasi spearman

= 1 6

( 1)

Langkah ke III dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi Psadalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari rsyang di

sampel depan diuji dengan pengujian t sebagai berikut:

=

1 22

H0: Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang

menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya.

H1 : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residualnya. dengan derajat kebebasan = N-2


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011..

2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011

3. Ada pengaruh motivasi belajar siswa, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011.


(2)

86

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap hasil belajar akuntansi keuangan pada siswa kelas XI

Akuntansi SMK Wiyata karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

1. Kepada Siswa

a. Hendaknya siswa lebih meningkatkan motivasi belajar yang mereka miliki saat ini, baik yang dari dalam diri siswa maupun yang datang dari luar diri siswa tersebut. Motivasi yang paling kuat yaitu motivasi yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri, semakin tinggi motivasi yang ia miliki maka semakin tinggi pula semangat ia untuk belajar dan

menghasilkan hasil belajar yang ia inginkan. Ada baiknya para siswa terus mengasah dan mengembangkan kemampuan mereka dan apabila dalam selama proses pembelajaran ada yang belum dapat dipahami maka jangan ragu atau malu untuk bertanya . Selain itu siswa juga disarankan untuk mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkan oleh guru sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan.

b. Hendaknya siswa lebih meningkatkan pemanfaatan sarana belajar di sekolah, pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehingga anak lebih semangat dalam belajar maka proses pembelajaran dapat berjalan secara aktif dan efektif hasil belajar yang diharapkanpun dapat tercapai dengan baik


(3)

2. Kepada Guru

a. Guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajar dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus benar-benar mengoptimalkan dalam mendorong siswa dalam

meningkatkan motivasi belajar mereka, agar siswa lebih terdorong dalam belajar. guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, misalnya memberi nilai pekerjaan siswa, sehingga anak tidak merasa apa yang telah mereka kerjakan sia-sia, memberikan pujian, atau dengan cara memperlihatkan film pendidikan yang dapat memperlihatkan secara langsung kepada mereka tentang pembelajran tersebut atau juga dengan cara memberi kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemahirannya di depan kelas

b. Guru sebagai fasilitator hendaknya selalu mendorong siswa untuk lebih meningkatkan lagi pemanfaatan terhadap sarana belajar yang ada di sekolah dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam

menyerap materi yang disampaikan kepada siswa agar hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan harapan.


(4)

88

3. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah. Tetapi masih banyak faktor lain yang

mempengaruhi hasil belajar Akuntansi Keuangan, sehingga seluruh komponen pendidikan baik siswa, guru, maupun tenaga pendidik lainnya diharapkan agar dapat meningkatkan kinerjanya guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(5)

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bina aksara. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi . 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara:Jakarta.

Basrowi dan Akhmad Kasinu. 2007.Metodelogi Penelitian Sosial, Konsep, Prosedur dan Aplikasi. Kediri:CV Jenggala Pustaka Utama

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002.Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta.

________________. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara: Jakarta Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara; Jakarta.

Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Koestoro, Budi dan Basrowi. 2006.Strategi penelitian sosial dan pendidikan.Media

oetama press:Surabaya.

Nasution,S. 2005.Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.

Nazir, M. 2004.Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Ria 2006.Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Disekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Teladan 1 Metro Tahun Ajaran 2005/2006, menyatakan bahwa ada pengaruh ketersediaan sarana belajar disekolah dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semseter ganjil SMA Teladan 1 Metro tahun pelajaran 2005/2006. (Skirpsi) Universitas Lampung. Bandar Lampung Sudarmanto, R. Gunawan. 2005.Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Graha

Ilmu:Yogyakarta


(6)

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2008.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali. Sugiono. 2006.Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfa Beta. Bandung.

Thabrany, Hasbullah.2000.Rahasia Sukses Belajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Universitas lampung. 2006. Pedoman Penulisan karya Ilmiah: Unila. Bandar


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 19 91

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 7 82

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH NILAI PENGANTAR AKUNTANSI DAN MOTIVASI SISWA BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI SISWA KELAS XI KEUANGAN PADA SMKN 1 LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 66

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 68

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 17 69

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 52 99

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 12 83

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54