BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam kegiatan bisnis, kita selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Pengambilan keputusan adalah proses memilih satu alternatif dari beberapa alternatif yang ada. Dalam perekonomian modern laporan keuangan sudah merupakan media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis.

  Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Harahap (2011:105) Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah : “Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Lapoan Keuangan”. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik bisa tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah maupun pelaku pasar modal. Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan utama pihak-pihak tersebut dalam proses pengambilan keputusanya.

  Laporan keuangan dianggap dapat memenuhi keinginan para pemakai atau pembaca laporan keuangan apabila memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas informasi laporan keuangan yang berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.

  Salah satu elemen pokok dalam laporan keuangan adalah ketepatan waktu. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan keuangan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Berkaitan dengan tuntutan ketepatan waktu publikasi suatu laporan keuangan yang telah terdaftar di BEI, telah dilakukan oleh Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM) .

  Dimana BAPEPAM dan LK adalah sebuah lembaga yang berfungsimemberikan pengawasan terhadap pasar modal dan lembaga keuangan. Regulasi ketepatan waktu pelaporan keuangan tertuang pada Peraturan BAPEPAM dan LK No.

  X.K.2,Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor: Kep/346/BL/2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, BAPEPAM dan LK mewajibkan setiap perusahaan publik yang terdaftar di Pasar Modal wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen kepada BAPEPAM dan LK selambat-lambatnya akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Jika regulasi dilanggar, maka akan dikenakan sanksi. Sanksi dapat berupa peringatan, sanksi administratif, dan sanksi denda.

  Tuntutan untuk menyajikan laporan keuangan secara tepat waktu menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah laporan keuangan harus diaudit oleh akuntan publik. Kendala karena adanya proses audit ini biasa disebut Audit Report

  Lag (ARL)

  atau dalam penelitian lain dinyatakan dengan audit delay. Ahmad dan Kamarudin (2003) mendefinisikan “audit report lag sebagai selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya laporan audit”.

  Fenomena yang berkaitan dengan audit report lag dapat dilihat dari kasus yang dialami oleh PT Bank Mutiara Tbk yang dulu bernama Bank Century Tbk dimana perusahaan ini terlambat memberikan laporan kinerja keuangan untuk tahun 2011. Otoritas bursa sudah memberikan peringatan tertulis pertama kepada PT Bank Mutiara Tbk akibat kelalaian tersebut pada tanggal 9 Mei 2012. Sesuai dengan ketentuan III.2 peraturan bursa nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi dan nomor VIII.G.2 tentang laporan tahunan, batas waktu bank Mutiara menyampaikan laporan kinerja keuangan 2011 adalah 30 April 2012. Akan tetapi sampai tanggal 9 Mei 2012 bank ini belum juga menyampaikan laporan keuangannya. Keterlambatan penyampaian informasi tersebut menyebabkan permasalahan besar bagi Bank Mutiara terkhususnya merosotnya tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan termasuk didalamnya investor.

  Semakin lama audit report lag maka semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya. Lag audit adalah penentu paling penting dari ketepatan waktu dalam pengumuman laba, dan pada akhirnya akan menentukan reaksi pasar terhadap pengumuman laba. Menurut Naimi (2010) dalam Wardhani (2013), “panjang-pendeknya audit report lag yang terjadi mempengaruhi pengambilan keputusan inverstor, karena dengan adanya penundaan informasi kepada investor dapat mempengaruhi kepercayaan investor di pasar modal”.

  Menurut Kulzig (2004), Blancet (2002), dan Prickett (2002),dalam Rahadianto (2012) audit report lag merupakan komponen dari corporate governance yang baik. Penerapan konsep Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu upaya untuk memulihkan kepercayaan para investor dan institusi terkait di pasar modal. Sebagaimana telah dikemukakan Tjager dkk. (2003) dalam Agoes dan Ardana (2013:103) tujuan dari penerapan GCG adalah “untuk meningkakan kinerja organisasi serta mencegah atau memperkecil peluang praktik manipulasi dan kesalahan signifikan dalam pengelolaan kegiatan organisasi”.

  Karakteristik corporate governance dalam penelitian ini diproksikan dengan komisaris independen dan komite audit. Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris dari luar perusahaan dan tidak terafiliasi dengan manajemen, dewan direksi lainnya atau pemegang saham yang dapat mempengaruhi independensinya. Komisaris Independen bertanggung jawab dan mempunyai kewenangan untuk mengawasi kebijakan dan kegiatan yang dilakukan direksi dan memberikan nasihat bilamana diperlukan. Tugas utama komisaris independen adalah memperjuangakan kepentingan pemegang saham minoritas.

  Komite audit merupakan suatu organ tambahan yang diperlukan dalam pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Komite audit biasanya terdiri dari dua hingga tiga orang anggota dipimpin oleh seorang komisaris independen. Komite ini dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan pemeriksaan dan penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan serta melaksanakan tugas penting yang berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan. Anggota komite audit diharuskan memilki keahlian yang memadai. Keberadaan komite audit diharapkan dapat mengawasi pembuatan laporan keuangan sehingga waktu pengerjaan audit oleh auditor independen dapat berkurang.

  Faktor lain yang diperkirakan berpengaruh yang diuji dalam penelitian ini adalah Leverage dan Ukuran Perusahaan. Leverage adalah pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Pengukuran tingkat leverage dalam penelitian ini menggunakan Debt to equity ratio (DER).

  

Debt to equity ratio mempunyai hubungan yang positif dengan audit delay.

  Pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin kecil debt to equity ratio maka semakin baik bagi perusahaan karena dengan debt to equity ratio yang kecil maka audit atas laporan keuangan menjadi lebih cepat sehingga tidak mengalami audit delay dan lebih cepat menyediakan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada kreditor (Stephani 2010).

  Dalam penelitian Juanita (2012) dan Simbolon (2009) menunjukkan bahwa

  

Leverage yang diproksikan dengan DER tidak berpengaruh terhadap Audit

Report Lag tidak sejalan dengan penelitian Lianto dan Kusuma (2010)

  menunjukkan bahwa DER berpengaruh terhadap Audit Report Lag.

  Ukuran perusahaan mencerminkan besarnya lingkup atau luas perusahaan dalam menjalankan operasinya. Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang terjadi di dalamnya. Hal ini mengakibatkan semakin banyak jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang dilakukan (Manalu:2012).

  Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wardhani (2013) yang berjudul Analisis Pengaruh Good

  

Corporate Governance terhadap Audit Report Lag. Perbedaan penelitian ini

  dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan data yang diambil dari data perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan data yang diambil dari data perusahaan perusahaan non-keuangan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2011.

  Variabel independen yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah ukuran komite audit, indepedensi komite audit, rapat komite audit, kompetensi anggota komite audit, ukuran dewan, komisaris independen, KAP, anak perusahaan dan ukuran perusahaan sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komisaris Independen, Komite audit, Leverage dan Ukuran Perusahaan. Peneliti menggunakan keempat variabel ini dikarenakan variabel komisaris independen, komite audit, leverage dan ukuran perusahaan sering diangkat peneliti sebelumnya sebagai variabel penelitiannya namun terdapat ketidakkonsistenan dari hasil-hasil penelitian tersebut.

  Peneliti tertarik melakukan studi kasus penelitian pada perusahaan perbankan dikarenakan Industri perbankan seringkali menjadi sorotan publik mengingat perannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana, terutama sejak terjadinya krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 lalu dan perusahaan perbankan memiliki peranan penting dalam mendukung kemajuan perekonomian negara khususnya dalam hal peningkatan kesejahterahan masyarakat.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Report Lag pada

  Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada periode 2010-2013.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian , maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apakah komisaris independen berpengaruh secara parsial terhadap audit

  report lag ? 2.

  Apakah komite audit berpengaruh secara parsial terhadap audit report

  lag ? 3.

  Apakah leverage berpengaruh secara parsial terhadap audit report lag? 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit

  report lag ? 5.

  Apakah komisaris independen, komite audit, leverage serta ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap audit report lag.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh komisaris independen terhadap audit report lag.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh komite audit secara terhadap audit report lag.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh leverage terhadap audit report lag.

  4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag.

  5. Untuk mengetahui apakah komisaris independen, komite audit,

  leverage serta ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag.

1.3.2 Manfaat Penelitian

  Sejalan dengan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat memeberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya :

  1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang memepengaruhi Audit

  report lag , juga sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

  2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis serta menambah pengetahuan dan deskripsi mengenai bukti empiris mengenai faktor-faktor yang memepengaruhi Audit Report Lag.

3. Bagi bidang akademik

  Memberikan kontribusi pada perkembangan teori akuntansi terutama yang berkaitan penundaan publikasi laporan keuangan (audit report lag).

4. Bagi Manajemen Perusahaan

  Diharapkan setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya audit report lag maka pihak-pihak yang terdapat didalam manajemen perusahaan dapat mengendalikan faktor-faktor tersebut terutama pada faktor yang paling dominan sehingga audit

  report lag dapat ditekan seminimal mungkin dan mempercepat publikasi laporan keuangan audited ke publik.

  5. Bagi Investor memberikan informasi agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

4 90 102

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

2 82 104

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Timeliness Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 39 89

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Investigasi Terhadap Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

0 0 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory) - Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 25