Analisis Jurnal Tingkat Pendidikan Penda
ANALISIS JURNAL
TUGAS PENDIDIKAN ILMU EKONOMI
Disusun oleh:
Astria Saraswati A. Siga
D3 Sekretari
Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka
2017
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN PER
KAPITA DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI DKI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah tengah
masyarakat khususnya di negara-negara berkembang. Masalah kemiskinan ini bukannya
semakin berkurang, tetapi justru semakin bertambah jumlahnya. Pertumbuhan
pendapatan per kapita di Indonesia semakin lama semakin menurun jumlahnya.
Menurunnya jumlah pendapatan per kapita ini bukan hanya merugikan negara, tetapi
masyarakat pun secara tidak langsung akan merasakan dampak dari penurunan
pendapatan per kapita tersebut.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar, dan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Sehingga masih
banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja dan tidak
mendapatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, terlihat bahwa
apabila seseorang itu menganggur maka akan membuat ia terlihat miskin, maka kaitan
itulah patut diduga pengangguran mempunyai pengaruh terhadap kemiskinan.
Pendidikan berhubungan erat dalam pembangunan karakter, pendidikan
merupakan salah satu investasi sumber daya manusia dalam rangka mendapatkan
kehidupan yang lebih baik. Seseorang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi biasanya
memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi,
dibanding dengan individu dengan tingkat pendidikan lebih rendah (Wiguna, 2011).
Mankiw (1992) mengemukakan bahwa apabila investasi pendidikan dilakukan secara
merata, termasuk pada masyarakat yang berpenghasilan rendah maka kemiskinan akan
berkurang.1
1
I Made Tony Wirawan, Analisis Pengaruh, PDRB Per Kapita dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah
Penduduk Miskin Provinsi Bali, diakses pada Mei 2015
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan
b. Pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan
c. Pengaruh pendapatan per kapita terhadap kemiskinan
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan per kapita dan
pengangguran terhadap kemiskinan di DKI Jakarta
BAB II
JURNAL PENELITIAN
2.1 Profile Jurnal
A. Judul Penelitian
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Per kapita dan Pengangguran Terhadap
Kemiskinan Di DKI Jakarta
B. Penulis
➢ Darma Rika S.
➢ Munawaroh
➢ Dita Puruwita
C. Sumber
Akbar pou. Analisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran
terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia
Annisa Dewita Nugrahani. Kemiskinan dan Pengangguran, Solo
I Made Tony Wirawan dan Sudarsana Arka. Analisis Pengaruh Pendidikan, PDRB Per
Kapita dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali,
Bali
D. Abstrak
This research was aimed at describing connections between education, income per
capita and unemployment to poverty in Indonesia. In this research, the data were
taken from Badan Pusat Statistik (BPS). The analyisis use qualitative and quantitative.
Qualitative analysis described in descriptive about education, income per capita and
unemployment to poverty in Indonesia. The quantitative analysis used Ordinary Least
Squares (OLS) with secondary data. The Regression of research results show that: (1)
education has a negative influence to poverty and the effect statistically significant.
(2) income per capita has a negative influence to poverty and the effect statistically
significant. (3) unemployment has a positive influence to poverty and the effect
statistically significant.
D. Tahun Penerbitan
Agustus 2012
E. Metode Penelitian
Jurnal ini menggunakan metode penelitian dengan pengujian terhadap data sekunder
yang diperoleh dari berbagai sumber, data, jurnal, artikel, buku, majalah, internet dan
studi literatur ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Penelitian
A. Populasi:
Pengumpulan data tahunan selama 5 tahun, dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2011 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
B. Intervensi
Pemerintah dalam melakukan berbagai upaya-upaya dalam rangka memberantas
kemiskinan dan meningkatkan kesadaranmereka akan kebutuhan pendidikan,
sehingga upaya-upaya penanggulangan dalam mengentas kemiskinan dapat
diselesaikan melalui upaya pendidikan dan pelatihan, yaitu dengan medidik dan
memberdayakan masyarakat baik miskin maupun tidak miskin
Kebijakan Pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran dapat
dengan cara melakukan kebijakan antara lain melalui:
1. Memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalkan pernikahan usia dini)
sehingga dapat memperlambat pertumbuhan angkatan kerja baru
2. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal jangka panjang. Serta memberikan fasilitas
khusus agar dapat bersaing di bidangnya
3. Agar lebih banyak penyerapan tenaga kerja di pasar tradisonal, maka pemberlakuan
pasar tradisonal dan perkoperasian dibesarkan, dan pembatasan angka pembanguna
gdeung modern seperti mal
4. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia dengan melakukan
promosi ke berbagai Negara agar menarik para wisatawan asing, sehingga nantinya
akan banyak penyerapan tenaga kerja
5. Ketegasan Pemerintah dalam memberikan subsidi secara tepat sasaran
C. Compare
Jurnal ini tidak membandingkan dengan jurnal lainnya.
D. Outcome
.Secara kumulatif, belanja pemerintah baik pusat maupun daerah terlihat lebih
berpengaruh terhadap kemiskinan daripada pengangguran. Secara tidak langsung, hal ini
menunjukkan fokus pemerintah secara keseluruhan yang memprioritaskan
penaggulangan kemiskinan dibanding pengangguran.
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
A. Kelebihan
1. Abstrak jelas, sehingga dengan membaca abstraknya pembaca dapat mengetahui hasil
dari penelitian tersebut
2. Metode penelitian di uraikan dengan jelas
3. Kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas
4. Prosedur penelitian disusun dengan teratur, sehingga mudah dipahami
B. Kekurangan
1. Manfaat jurnal tidak di cantumkan
3.3 Manfaat Penelitian
Dapat mengetahui bahwa tingkat pendidikan, pendapatan per kapita dan pengangguran
dapat mempengaruhi kemiskinan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan per kapita dan pengangguran di DKI Jakarta
kenderung meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan dalam pendapatan per kapita masyarakat, yaitu: tingkat pertumbuhan GDP
pada satu tahun tertentu adalah melebihi dari tingkat pertumbuhan penduduk
Tingkat pendidikan merupakan factor penting yang mempengaruhi distribusi pendapatan
dan kemiskinan. Secara tiak langsung, pendidikan memberikan kemampuan yang lebih
tinggi bagi golongan miskin untuk memperoleh bagian mereka dari total pendapatan
4.2 SARAN
Yang berhubungan dengan pengangguran dan kemiskinan pemerintah perlu peningkatan
kualitas SDM melalui peningkatan derajat kesehatan dan peningkatan akses pendidikan.
Meningkatkan angka partisipasi sekolah (APK) SD, SMP, SMA, dan Pergurua Tinggi
TUGAS PENDIDIKAN ILMU EKONOMI
Disusun oleh:
Astria Saraswati A. Siga
D3 Sekretari
Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka
2017
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN PER
KAPITA DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI DKI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah tengah
masyarakat khususnya di negara-negara berkembang. Masalah kemiskinan ini bukannya
semakin berkurang, tetapi justru semakin bertambah jumlahnya. Pertumbuhan
pendapatan per kapita di Indonesia semakin lama semakin menurun jumlahnya.
Menurunnya jumlah pendapatan per kapita ini bukan hanya merugikan negara, tetapi
masyarakat pun secara tidak langsung akan merasakan dampak dari penurunan
pendapatan per kapita tersebut.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar, dan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Sehingga masih
banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja dan tidak
mendapatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, terlihat bahwa
apabila seseorang itu menganggur maka akan membuat ia terlihat miskin, maka kaitan
itulah patut diduga pengangguran mempunyai pengaruh terhadap kemiskinan.
Pendidikan berhubungan erat dalam pembangunan karakter, pendidikan
merupakan salah satu investasi sumber daya manusia dalam rangka mendapatkan
kehidupan yang lebih baik. Seseorang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi biasanya
memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi,
dibanding dengan individu dengan tingkat pendidikan lebih rendah (Wiguna, 2011).
Mankiw (1992) mengemukakan bahwa apabila investasi pendidikan dilakukan secara
merata, termasuk pada masyarakat yang berpenghasilan rendah maka kemiskinan akan
berkurang.1
1
I Made Tony Wirawan, Analisis Pengaruh, PDRB Per Kapita dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah
Penduduk Miskin Provinsi Bali, diakses pada Mei 2015
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan
b. Pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan
c. Pengaruh pendapatan per kapita terhadap kemiskinan
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan per kapita dan
pengangguran terhadap kemiskinan di DKI Jakarta
BAB II
JURNAL PENELITIAN
2.1 Profile Jurnal
A. Judul Penelitian
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Per kapita dan Pengangguran Terhadap
Kemiskinan Di DKI Jakarta
B. Penulis
➢ Darma Rika S.
➢ Munawaroh
➢ Dita Puruwita
C. Sumber
Akbar pou. Analisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran
terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia
Annisa Dewita Nugrahani. Kemiskinan dan Pengangguran, Solo
I Made Tony Wirawan dan Sudarsana Arka. Analisis Pengaruh Pendidikan, PDRB Per
Kapita dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali,
Bali
D. Abstrak
This research was aimed at describing connections between education, income per
capita and unemployment to poverty in Indonesia. In this research, the data were
taken from Badan Pusat Statistik (BPS). The analyisis use qualitative and quantitative.
Qualitative analysis described in descriptive about education, income per capita and
unemployment to poverty in Indonesia. The quantitative analysis used Ordinary Least
Squares (OLS) with secondary data. The Regression of research results show that: (1)
education has a negative influence to poverty and the effect statistically significant.
(2) income per capita has a negative influence to poverty and the effect statistically
significant. (3) unemployment has a positive influence to poverty and the effect
statistically significant.
D. Tahun Penerbitan
Agustus 2012
E. Metode Penelitian
Jurnal ini menggunakan metode penelitian dengan pengujian terhadap data sekunder
yang diperoleh dari berbagai sumber, data, jurnal, artikel, buku, majalah, internet dan
studi literatur ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Penelitian
A. Populasi:
Pengumpulan data tahunan selama 5 tahun, dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2011 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
B. Intervensi
Pemerintah dalam melakukan berbagai upaya-upaya dalam rangka memberantas
kemiskinan dan meningkatkan kesadaranmereka akan kebutuhan pendidikan,
sehingga upaya-upaya penanggulangan dalam mengentas kemiskinan dapat
diselesaikan melalui upaya pendidikan dan pelatihan, yaitu dengan medidik dan
memberdayakan masyarakat baik miskin maupun tidak miskin
Kebijakan Pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran dapat
dengan cara melakukan kebijakan antara lain melalui:
1. Memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalkan pernikahan usia dini)
sehingga dapat memperlambat pertumbuhan angkatan kerja baru
2. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal jangka panjang. Serta memberikan fasilitas
khusus agar dapat bersaing di bidangnya
3. Agar lebih banyak penyerapan tenaga kerja di pasar tradisonal, maka pemberlakuan
pasar tradisonal dan perkoperasian dibesarkan, dan pembatasan angka pembanguna
gdeung modern seperti mal
4. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia dengan melakukan
promosi ke berbagai Negara agar menarik para wisatawan asing, sehingga nantinya
akan banyak penyerapan tenaga kerja
5. Ketegasan Pemerintah dalam memberikan subsidi secara tepat sasaran
C. Compare
Jurnal ini tidak membandingkan dengan jurnal lainnya.
D. Outcome
.Secara kumulatif, belanja pemerintah baik pusat maupun daerah terlihat lebih
berpengaruh terhadap kemiskinan daripada pengangguran. Secara tidak langsung, hal ini
menunjukkan fokus pemerintah secara keseluruhan yang memprioritaskan
penaggulangan kemiskinan dibanding pengangguran.
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
A. Kelebihan
1. Abstrak jelas, sehingga dengan membaca abstraknya pembaca dapat mengetahui hasil
dari penelitian tersebut
2. Metode penelitian di uraikan dengan jelas
3. Kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas
4. Prosedur penelitian disusun dengan teratur, sehingga mudah dipahami
B. Kekurangan
1. Manfaat jurnal tidak di cantumkan
3.3 Manfaat Penelitian
Dapat mengetahui bahwa tingkat pendidikan, pendapatan per kapita dan pengangguran
dapat mempengaruhi kemiskinan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan per kapita dan pengangguran di DKI Jakarta
kenderung meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan dalam pendapatan per kapita masyarakat, yaitu: tingkat pertumbuhan GDP
pada satu tahun tertentu adalah melebihi dari tingkat pertumbuhan penduduk
Tingkat pendidikan merupakan factor penting yang mempengaruhi distribusi pendapatan
dan kemiskinan. Secara tiak langsung, pendidikan memberikan kemampuan yang lebih
tinggi bagi golongan miskin untuk memperoleh bagian mereka dari total pendapatan
4.2 SARAN
Yang berhubungan dengan pengangguran dan kemiskinan pemerintah perlu peningkatan
kualitas SDM melalui peningkatan derajat kesehatan dan peningkatan akses pendidikan.
Meningkatkan angka partisipasi sekolah (APK) SD, SMP, SMA, dan Pergurua Tinggi