Sejarah Seni Rupa Barat Barat

RESUME
SEJARAH SENI RUPA BARAT

Disusun Oleh :
ALVIQRA ASWAT
(0731713)

Dosen Pembimbing :
ELVIS, S.Sn, M.Sn
JUPRINALDI, S.Sn, M.Sn

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
JURUSAN SENI MURNI
2015/2016

SEJARAH SENI RUPA BARAT
A. Yunani Kuno
1. Sejarah Seni Rupa Yunani
Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling

berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung
semenanjung Balkan ini, tercipta dan berkembang berbagai hal penting, misalnya
demokrasi, alfabet, filsafat, teater, dan ilmu pasti. Yunani kuno berlangsung dari
periode Arkhaik, pada abad 8-6 SM, hingga tahun 146 SM ketika Romawi
menaklukan Yunani setelah Pertempuran Korinthos. Pusat dari periode ini disebut
Yunani Klasik, yang berlangsung dari abad 5-4 SM, dan diawali oleh keberhasilan
Yunani, dengan dipimpin oleh kota Athena, dalam memukul mundur serangan dari
Persia. Zaman Emas Athena berakhir setelah Sparta mampu mengalahkan Athena
dalam Perang Peloloponnesos.
Setelah kematian Aleksander Agung, kekaisarannya terpecah menjadi
empat, dan salah satunya adalah Yunani, yang bertahan sampai 168 SM, ketika
akhirnya Makedonia ditaklukan oleh Romawi. Keseluruhan Yunani sendiri benarbenar dikuasai oleh Romawi pada 146 SM. Pada Periode Klasik, budaya Yunani
berkembang pesat, dan tersebar ke penjuru Laut Mediterania melalui Kekaisaran
Athena, selain juga oleh para pedagang, imigran, dan penakluk dari Yunani.
Yunani Klasik sangat berpengaruh terhadap Kekaisaran Romawi, yang pada
gilirannya menyebarluaskannya ke seluruh penjuru Mediterania dan Eropa di
bawah kekuasaan Romawi. Karena alasan inilah, Yunani Klasik dianggap sebagai
pondasi bagi peradaban Barat.
2. Seni Rupa Yunani Kuno
Dalam masalah kesenian bangsa Yunan hampir dalam segala hal lebih maju

dari bangsa-bangsa Timur, kesenian Yunani berdiri sendiri dan tidak dipengaruhi
kesenian bangsa lain bahkan banyak mempengaruhi kesenian bangsa lain. Hal ini
ialah karena bangsa Yunani menerapkan filsafat dan intelektual ke dalam
penciptaan karya seni mereka. Seni Yunani kuno secara umum terbagi menjadi
lima bentuk, yaitu arsitektur, patung, lukisan, tembikar, dan musik. namun disini
kami hanya akan membahas khusus dibidang senirupa yaitu arsitektur, lukisan, seni
patung dan peninggalan karya tembikar.
a. Arsitektur
Arsitektur meliputi rumah, bangunan suci seperti kuil dan makam,
bangunan umum seperti dinding kota, teater, stadion, dan stoa. Situs terkemuka
seperti Sesklo dan Dimana, sudah memiliki jalan dan alun-alun. Hal tersebut
menjadikannya contoh tata ruang kota purbakala di daratan Eropa. Situs penting
2

lainnya yaitu Dispilio, tempat penemuan sabak kuno dengan guratan-guratan
seperti tulisan kuno. Peradaban Minoa merupakan peradaban Zaman Perunggu
pertama di kawasan Yunani. Peradaban tersebut muncul di pulau Kreta dan
berkembang sekitar 2700 SM sampai 1500 SM, namun awal perkembangannya
terjadi pada masa jauh sebelum itu. Pada Zaman Perunggu Awal, di tengah-tengah
suatu desa dibangun satu rumah yang paling besar, dan dinding batunya juga lebih

besar. Pada Zaman Perunggu Akhir, dengan dipengaruhi Asia Barat, dan juga
Minoa di Kreta, ada istana dan makam batu besar, selain juga jalan berubin,
jembatan, bendungan, dan lebih banyak dinding batu.
Pada Zaman Kegelapan Yunani, istana-istana dibakar, sedangkan jalan dan
jembatan dihancurkan. Namun pada akhir Zaman Kegelapan, dengan dimulainya
Zaman Besi dan periode Arkaik di Yunani, bangunan jenis baru pun mulai dibuat,
di antaranya kuil para dewa. Kuil jenis awal ini dibangun dengan gaya Doria. Ada
pula perumahan, namun tidak ada istana. Selain itu, jalan, jembatan, dan dinding
batu juga dibangun lagi.
b. Seni Patung
Patung meliputi figurin, arca, relief, dan batu nisan. Tidak banyak patung
Yunani yang masih ada pada masa modern. Pada Abad pertengahan, patung-patung
Yunani kurang dihargai, sehingga banyak patung Yunani kuno yang dibakar untuk
kemudian dijadikan bahan bangunan. Di banyak situs arkeologi besar Yunani,
terdapat tempat pembakaran kapur Abad Pertengahan, yang dulu digunakan untuk
membakar patung Yunani kuno. Beberapa patung Yunani dikenal tidak dari patung
aslinya, melainkan dari tiruannya yang dibuat oleh Romawi.
Periode gaya patung Yunani kuno terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu
sebagai berikut: Patung Zaman Batu, Patung Zaman Perunggu, Patung Zaman
Kegelapan, Patung Arkaik, Patung Severe, Patung Klasik, Patung Hellenistik.

c. Seni Lukis
Keberadaan seni lukis Yunani hanya dapat diketahui dari literature-literatur
Yunani Kuno. Hal ini disebabkan karya-karya lukisan Yunani musnah dan tidak
ada peninggalannya sama sekali. Dari literature-literatur diketahui bahwa para
seniman lukis Yunani pada zaman itu belum menguasai perspektif dan gelap
terang (cahaya). Lukisannya bersifat dekoratif. Hal ini berawal dari lukisan
jembangan pada zaman Kreta. Lukisan pada jembangan banyak menampilkan
motif-motif kelautan, seperti rumput laut, ubur-ubur, ikan, karang, gelombang, dsb.
Perkembangan berikutnya pada abad 10 SM muncul motif-motif geometris pada
seni hias jembangan. Motif-motif lainnya berupa motif binatang, manusia yang
ditampakkan dengan warna hitam pada jembangan tanah liat yang berwarna merah.
Terdapat juga motif-motif kisah-kisah mitologi dan kepahlawanan. Pelukis Yunani

3

yang terkenal yang tercatat dalam literature Yunani Kuno adalah Polygnatos dan
Apelles.
Dari sumber-sumber tertulis, diketahui bahwa orang Yunani mulai melukis
sejak Zaman Perunggu hingga penaklukan oleh Romawi dan bahkan terus setelah
itu. Akan tetapi, sebagian besar lukisan Yunani kuno telah hilang atau hancur.

Yang aneh adalah bahwa pada masa kini ada lebih banyak lukisan dari periode
yang lebih lama dari pada lukisan dari periode yang lebih baru. Ini karena beberapa
lukisan Zaman perunggu terkubur oleh letusan gunung berapi (misalnya di
Pompeii) dan yang lainnya terkubur akibat gempa bumi, sehingga lukisan-lukisan
itu tidak hancur dan dapat ditemukan kembali. Sedikit dari lukisan dari periode
yang lebih baru ditemukan pada dinding makam di bawah tanah, yang membuat
lukisan-lukisan ini tidak hancur.
Lukisan-lukisan terawal dibuat oleh kebudayaan Minoa di pulau Kreta.
Orang-orang Minoa menghiasi istana (istana Knosus) para penguasa mereka
dengan lukisan. Lukisan orang Minoa tidak digantung di dinding, melainkan
langsung dilukis pada dinding. Lukisan jenis ini disebut juga fresko.
Lukisan-lukisan lainnya, yang berasal dari masa yang sama, ditemukan di
pulau Thera (disebut juga Santorini), yang terletak di tengah-tengah Laut Aigeia di
antara pulau Kreta dan Yunani. Lukisan-lukisan di Akrotiri menunjukkan gambargambar bentang alam dan tumbuhan, yang juga banyak dilukis oleh orang Kreta.
Mungkin orang Akrotiri mengagumi orang-orang Kreta, yang ketika itu sangat
berpengaruh, dan ingin meniru seni di Kreta. Selain di pulau-pulau di Laut Aigeia,
lukisan Yunani kuno juga ditemukan di istana para raja Mykenai di Yunani daratan.
d. lukis Tembikar
Sebagian besar seni Yunani kuno diketahui pada masa kini dari gambargambar yang dilukis pada tembikar. Salah satu kelebihan tembikar adalah bahwa
meskipun benda ini dapat pecah, potong-potongannya dapat disatukan kembali.

Selain itu banyak tembikar yang ditemukan dalam keadaan utuh, khususnya di
makam-makam Etruska.
Disekitar + 500 Sm terjadi perubahan dalam pemberian warna pada
permukaan jambangan. Semula motif manusia diberi warna hitan dengan dasar
jambangan berwarna merah, kini sebaliknya, permukaan jambangan diberi warna
hitam dan bagian gambarnya dibiarkan tinggal merah seperti warna tanah liatnya.
Gaya “hiasan merah” inilah yang dikenal banyak orang dan mencapai puncak
gemilangnya dalam masa itu.

4

Gaya lukis pada tembikar Yunani berubah-ubah seiring waktu, mulai dari
Zaman Batu hingga periode Hellenistik. Salah satu pembagian periode gaya
tembikar Yunani kuno adalah sebagai berikut: Tembikar Zaman Batu, Tembikar
Zaman Perunggu Awal, Tembikar Zaman Perunggu Akhir, Tembikar Zaman
Kegelapan (Sub-Mykenai), Tembikar Geometris, Tembikar Figur Hitam, Tembikar
Figur Merah.
3. Periode Klasik
Athena mendominasi kebudayaan Yunani dalam periode Klasik. Pada masa
pemimpin Pericles, Athena berkembang dalam filsafat, sastra, arsitektur, dan seni rupa

karena Yunani merayakan kemenangan atas ancaman penaklukan bangsa Persia.
Proyek budaya yang utama dari periode itu adalah pembangunan kembali Akropolis,
tempat keagamaan Athena yang telah dihancurkan oleh bangsa Persia. Hasil seni
bangun Yunani yang termegah adalah Parthenon. Kuil ini dirancang oleh arsitek Ictinus
dan Callicrates dan telah lama dianggap sebagai salah satu bangunan paling indah
susunannya.

Parthenon di Akropolis Athena, dibangun sekitar 500 SM, ikon peradaban Yunani Kuno.
Karya seni bangunan ”Parthenon” yang terkenal dari Yunani
Zaman Yunani Tengah dan zaman Gemilang. Seperti halnya seni Mesir,
seni bangunan dan seni patung sangat menonjol dalam kebudayaan Yunani. Bentuk

5

tiang pada seni bangunan Yunani sangat terkenal menyebar dan mempengaruhi
berbagai bentuk bangunan bangsa-bangsa di dunia pada masa sesudahnya. Pada
masa Gemilang, seni patung Yunani mencapai masa masa kejayaaanya. Penemuan
proporsi manusia yang mendekati sempurna merupakan penemuan besar dalam
perkembangan seni dunia. Bentuk-bentuk patung Yunani banyak di jumpai
diberbagai belahan dunia dan mengilhami bentuk-bentuk patung seniman modern

saat ini. Tidak seperti seni patung dan seni bangunan, seni lukis Yunani tidak
terlalu istimewa. Seni lukis Yunani diketahui berdasarkan keterangan pada
literatur-literatur atau aplikasinya pada benda kebutuhan sehari hari seperti vas dan
kendi. Motif seni lukis Yunani awalnya bersifat dekoratif. Pada abad 10 SM baru
dikenal motif geometris, abad ke 8 SM dikenal motif manusia dan baru pada abad
ke 6 SM muncul motif dengan penggambaran kisah-kisah mitologi dan
kepahlawanan. Pada periode Klasik, dibangun lebih banyak lagi kuil, dengan
ukuran yang lebih besar dan rancangan yang baru. Orang Athena membangun
Parthenon pada tahun 440-an SM. Pada masa ini kuil dibangun dengan gaya Ionia.
1. Arsitektur Masa Klasik
Yunani Secara ilmu bangunan mengembangkan tiga gaya:
a. Orde doria.
Terlihat pada kuil-kuil peninggalan bangsa Doria antara lain kuil Hera, kuil
Parthenon, kuil Paestum dan lain-lain. Bangunan kuil tersebut dibuat dengan
pengaturan sebagai berikut.
 Tiang tidak memakai alas kaki.
 Tubuh tiang dihiasi dengan enam belas gerigi (cannel) dengan sisi yang bertaut.
 Kepala tiang terdiri atas balok bundar di atas nya ada sebuah balok papan
penutup berbentuk persegi sering dilukisi dengan hiasan garis-garis bersiku
tegak.

 Kaso induk merupakan balok licin.
 Di atas kaso induk terletak kaso-kaso, pada setiap ujungnya di pasangkan
tryglyph, diantar tryglyph terdapan papan pualam berhias.
b. Orde ionia.
Terlihat pada kuil erchteion dan kuil Nike. Bangunan tersebut dibuat
dengan pengaturan.
 Tiang mempunyai alas kaki
 Tubuh tiang lebih langsing dengan gerigi lebih kecil yang berjumlah 24
sekeliling tiang.
 Kepala tiang berbentuk bantal berukir, bagian luarnya melengkung bulat
yang diikat oleh ukiran
6

 Tempat hiasan dibuat memanjang.
c. Orde Korinthia.
Bentuk ini hadir sebagai selingan orang Ionia dalam membuat capital
tiang. Variasi ini terdapat pada Monumen Lysikrates dan kuil Zeus di
Anthena. Seniman pahat yang membuat kepala tiang korinthia yang bagusbagus adlah pemahat Kallymachos.
Ciri-ciri tiang Korinthia;
a. Kepala tiang merupakan bunga yang diukir sekelilingnya.

b. Ukiran tangkai bunga disusun dua-dua yang ujungnya bergelung-gelung
dibawah architrave.
c. Keempat gulungan ujung gagang bunga menghadap ke setiap penjuru,
sehingga kepala tiang ini dapat dipakai oleh tiang manapun juga.
Beberapa penggunaan tiang pada suatu bangunan kuil terdapat
beberapa istilah, yaitu; Empat tiang disebut tetrastylo, enam tiang disebut
hexastylos, delapan tiang disebut oktastylos. Istilah ini untuk bagian depan
bangunan kuil. Sedangkan untuk menghitung jumlah tiang diberanda samping
biasanya dua kali jumlah tiang beranda muka ditambah satu.
2. Seni Patung Yunani Masa Klasik
Karya patung zaman Archaga ( + 1000 – 380 SM) menunjukan adanya
pengaruh seni patung berdiri Mesir kuno. Pada karya bangsa Doria
kebanyakan membuat patung laki-laki yang tampak lugu, angkuh dan kekar.
Sedangkan karya bangsa Ionia tampak lebih mengandung perasaan.
Kebanyakan patung wanita dengan sikap duduk atau berdiri. Sikapnya manis
mengesankan gerak dengan wajah senantiasa tersenyun.
Pada perkembangan selanjutnya, kemudia ada tiga pematung yang
menggabungkan Seni Doria yang perkasa dan agung dengan Seni Ionia yang
penuh perasaan dan keindahan sehingga timbul gaya attis (Attica). Ketiga
seniman tersebut adalah Phidias, Myron, dan Polykleitos. Menurut sejarah

mereka ini adalah murid pematung Hagelades dari Argos. Karya patung gaya
attis kemudian dilanjutkan oleh pematung-pematung muda (sebagai ajaran
Attis baru), mereka ini adalah Praxiteles dan Lysippos.

7

patung orde Doria

patung orde ionia

patung orde korinthia

Seni patung corak Ionia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mewujudkan bentuk perempuan sebagai lambang Dewi.
Sikap duduk dan berdiri mengesankan gerakan.
Wajah tersenyum ramah.
bentuk lebih harmonis.

Seni patung corak Doria, ciri-cirinya sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mewujudkan bentuk laki-laki sebagai lambang Dewa.
Mengesankan sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah ke depan.
Proporsi tidak realistis.
Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka.

B. Hellenisme
Hellenisme diambil dari bahasa Yunani kuno Hellenizein yang berarti
“berbicara atau berkelakuan seprti orang Yunani”. Hellenisme klasik: yaitu
kebudayaan Yunani yang berkembang pada abad ke-6 dan ke-5 SM. Hellenisme
8

secara umum: istilah yang menunjukkan kebudayaan yang merupakan gabungan
antara budaya Yunani dan budaya Asia kecil, Syiria, Metopotamia, dan mesir yang
lebih tua. Lama periode ini kurang lebih 300 tahun, yaitu mulai 323 SM (masa
Alexander Agung atau meninggalnya Aristoteles) hingga 20 SM.
Hellenisme di bagi menjadi dua fase, yaitu fase Hellenisme dan fase
Hellenisme Romawi. Fase Hellenisme adalah fase yang ketika pemikiran filsafat
hanya dimiliki oleh orang-orang Yunani. Adapun fase Hellenisme Romawi ialah
fase yang sudah datang sesudah fase hellenisme, dan meliputi semua pemikiran
filsafat yang ada pada masa kerajaan romawi, yang ikut serta membicarakan
peninggalan pikiran Yunani, antara lain pemikiran Romawi di barat dan di timur
yang ada di mesir dan di siria. Fase ini dimulai dari akhir abad ke-4 sebelum
masehi sampai pertengahan abad ke-6, Masehi di Bizantium dan roma, atau sampai
masa penerjemahan di dunia arab.
Ciri pemikiran filsafat yunani ialah adanya cara berpikir yang tidak relawan
dengan realitas yang ada atau keberadaan yang benar-benar nyata menurut
pemahaman filosofis bukan eksistensi yang sesungguhnya, karena setiap realitas
menyembunyikan hakikatnya yang paling hakiki, sebagaimana adanya api yang
kemudian padam.
Meskipun Plato dan Aristoteles telah berhasil memadukan pikiran-pikiran
filsafat yang sebelumnya, keduanya tidak dapat melarutkan sama sekali, karena
pikiran-pikiran filsafat tersebut adalah pemikiran bermacam-macam aliran yang
boleh jadi berbeda-beda pandangannya terhadap hidup dan alam ini. Aliran-aliran
ini adalah:
1. Natural phylosophy dengan Democritas sebagai tokohnya dan filosoffilosof Lonia, yang menghargai alam dan wujud benda setinggitingginya.
2. Aliran Ketuhanan” yang mengakui zat-zat yang metafisik, diwakili oleh
“aliran Elea” dan Socrates, yang mengatakan bahwa sumber alam
indrawi adalah sesuatu yang berada di luarnya.
3. “Aliran Mistik” dengan Pythagoras sebagai tokohnya, yang bermaksud
memperkecil atau mengingkari nilai alam indrawi.
4. “Aliran Kemanusiaan” yang menghargai manusia setinggi-tinggi dan
mengakui kesanggupannya untuk mencapai pengetahuan, serta
menganggap manusia sebagai ukuran kebenaran.
5. Aliran-aliran filsafat tersebut telah mempengaruhi hasil pemikira
filosof-filosof yang mendatang, bagaimana pun kuat dan besarnya
filosof-filosof.
6. Pada fase Hellenisme-Romawi, meskipun keseluruhan masa hellenismeromawi mempunyai corak yang sama, apabila mengingat
perkembangannya, maka dapat dibagi menjadi tiga masa, dan tiap-tiap
masa mempunyai corak tersendiri.

9

Masa pertama, dimulai dari empat abad sebelum masehi. Aliran-aliran yang
terdapat di dalamnya ialah:
1. Aliran Stoa (Ar-Riwaqiyyah) dengan Zeno sebagai pendirinya. Ia mengajarkan
agar manusia jangan sampai bisa digerakkan oleh kegembiraan atau kesedihan
(jadi tahan diri dalam menghadapinya) dan menyerahkan diri tanpa syarat
kepada suatu keharusan yang tidak bisa ditolak dan yang menguasai segala
sesuatu.
2. Alir epicure, dengan epicure sebagai pendirinya. Aliran ini mengajarkan bahwa
kebahagian manusia merupakan tujuan utama.
3. Aliran skiptis (ragu-ragu) yang meliputi “ aliran phyro” dan “aliran akademi
baru”. Aliran skeptis mengajarkan bahwa untuk sampai pada kebenarannya,
manusia haruspercaya dulu bahwa segala sesuatu itu tidak benar, kecuali
sesudah dapat dibuktikan kebenarannya. Ajaran lain ialah bahwa pengetahuan
manusia adalah tidak akan sampai pada kebenaran, atau dengan perkataan lain
mengingkari kebenaran mutlak (objektif)
4. Aliran eliktika-pertama (aliran seleksi)
Masa kedua, dimulai dari pertengahan abad sebelum masehi sampai
pertengahan abad ketiga masehi. Aliran ini terdapat pada masa ini ialah:(1)
aliran peripateki terakhir; (2)aliran stoa baru; (3) aliran epicure baru; (4) aliran
pythagoras; dan (5) aliran filsafat yahudi dan plato.
Masa ketiga, dimulai dari abad ketiga. Masehi sampai pertengahan
abad keenam masehi di bizantium dan roma, atau sampai pertengahan abad
ketujuh atau kedelapan di iskandariah dan timur dekat (asia kecil). Pada masa
ketiga ini, kita mengenal aliran-aliran; (1) neoplatonisme; (2) iskadariyah; (3)
filsafat diasia kecil, yang terdapat di antiochia, harran, ar-ruha, dam nissibis.
Aliran-aliran ini merupakan kegiatan terakhir menjelang timbulnya “aliran
bagdad” yaitu aliran filsafat islam.
Diantara aliran-aliran filsafat dari masa ketiga, neoplanisme-lah
yang terpenting dan yang paling banyak pengaruhnya terhadap filsafat islam.
Aliran neoplatonisme merupakan rangkaian terakhir atau rangkain sebelum
terakhir dari fase hellenisme-romawi, yaitu fase mengulang yang lama dan
bukan fase mencipta yang baru. Neoplatonisme ini juga masih berkisar pada
filsafat yunani, tasawuf timur yang meramu dari masa filsafat yunani serta
menggabungkannya.
Uberweg dalam bukunya Geschihte der Philosophie mengatakan
bahwa aliran Neoplatonisme dimulai dari abad pertama masehi dan berakhir
pada pertengahan abad keempat masehi, sedang menurut penulis lainnya
berakhir pada pertengahan abad ke tujuh masehi adalah masa aliran
iskandariyah yang mengantikan aliran neoplatonisme.
Perbedaan kedua aliran tersebut ialah:

10

1. Neoplatonisme berkisar pada segi metafisika pada filsafat yunani, yang
boleh jadi dalam beberapa hal berlawanan dengan agama masehi,
sedangkan aliaran iskandariyah lebih condong kepada matematika serta
alam dan meninggalkan lapangan metafisika, dan keadaan ini bisa
menyebabkan tidak adanya perlawanan dengan agama masehi.
2. Neoplatonisme lebih banyak mendasarkan pikirannya kepada seleksi
dan pemaduan, sedangkan aliran iskandariyah lebih banyak mengadakan
ulasan-ulasan terhadap pikiran-pikiran filsafat.
C. Romawi Kuno.
1.

Sejarah Romawi
Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kora roma masa
kini. Peradaban romawi dikembangkan suku latia yang menetap di lembah sungai
tiber. Suku latia menamakan tempat tinggal mereka latium, yang merupakan
kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk latium
kemudian disebut bangsa latin. Bangsa latin hidup dan berkembang serta
menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Waktu berdirinya kota roma yang
terletak di lembah sungai tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebutkan
bahwa roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari yunani, Remus dan
Romulus.
Roma berhasil mendudukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu
persatu, baik dengan jalan kekerasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya roma
berhasil menguasai seluruh italia tengah.pada tahun 500 sm bangsa latium
memberontak terhadap kerajaan etruskia dan berhasil memerdekakan diri serta
mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Bangsa romawi yang semula
petani, berhasil menjadi penguasa besar dan menjadi masyarakat kapitalis dan
materialis.Dengan stabilitas pemerintahan pada masa kaisar Octavianus maka
mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian. Bangsa romawi juga ahli dalam
pembuatan patung terutama patung setengah dada atau potret. Bentuk wajah dibuat
sangat teliti, sedangkan tubuh dan bagian lainnya dibuat sangat sederhana. Orang
romawi dalam membuat patung, memiliki kebiasaan yang sama dengan bangsa
yunani. Dalam membuat patung orang-orang romawi selalu mematungkan tokohtokoh penguasa, politik, dan cendikiawan.
Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan pada mata
uang logam bangsa romawi yang senang membuat bangunan monumental
menyebabkan bangsa ini kaya akan hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Pada
banguan monumen diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan.
Peninggalan seni monumen ini terdapat di roma dan dibeberapa daerah jajahan
romawi. Peninggalan seni bangunan romawi pada masa kekaisaran ini jumlahnya
sangat banyak, antara lain :
1. Kuil zeus yang didirikn di olympia.

11

2. Kuil jupiter heliopalitanus di baálbek, syria.
3. Pantheon merupakan kuil yang kemudian digunakan untuk gereja.
4. Mousoleum di roma.
5. Teater di pompei, solona, asperados.
6. Amphiteater.
7. Thermen merupakan tempat pemandian.
8. Bangunan istana.
9. Gerbang kemenangan..
10. Tiang kemenangan.
Pada masa gothik (100-1400 m), kebudayaan romawi tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan agama kristen. Ketika penguasa roma memusuhi
para pengikut agama kristen, di roma secara sembunyi-sembunyi berkembang seni
katakomba. Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburan bawah tanah.karya
seni kristen awal ini antara lain lukisan-lukisan kristus sebagai pengembala yang
baik. Yang mengembangkan seni ini bukanlah seniman. Tapi bagi mereka yang
terpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan sebagai bakti
mereka kepada agama kristen. Namun, justru seniman-seniman katakomba ini
menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad pertengahan.
2. Gaya Klasik Romawi.
a. Seni Bangunan.
Diseluruh tempat yang pernah dikuasai romawi terlihat hasil
kesenian bangunan. Kesemua bangunan itu dikerjakan oleh tentara romwi
dibawah pimpinan beberapa ahli bangunan. Hasil kerja ini menhilangkan
semua bentuk hias, sehingga merupakan hasil kerja yang kasar, sederhana,
tapi dasyat. Di samping bangunan gaya militer, dibangun pula kota roma
yang megah.
Perbaikan yang terdapat pada seni bangunan romawi adalah
penempatan langit-langit lengkung yang dibuat pada kul-kuil dan bangunan
profan yang lebih diperluas. Pada bentuk ini ada tiga macam bentuk langitlangit lengkung, yakni :
- Langit-langit lengkung panjang.
- Langit-langit silang.
- Langit-langit punjung atau kubah.
b. Kuil-kuil.
Kuil-kuil bangsa romawi dalam bentuk keseluruhannya
menyerupai bentuk kuil yunani. Kuil dengan langit-langit lengkung adalah
pantheon di roma. Kuil ini merupakan kuil paling besar. Cella yang
berbentuk persegi panjang dari kuil agrippa selama pemerintahan kaisar
Adrianus diganti dengan ruang yang luar biasa luasnya dalam bentuk
bundar. Diatasnya terdapat kubah dari beton. Dan didalamnya diletakkan
patung-patung dewa dari emas.

12

c. Seni Banguan Profan.
Bangunan-bangunan profan bagi bangsa romawi yang sangat
penting adalah istana-istana, basilika, teater-teater, anphi theater, sirkusirkus, gerbang-gerbang peringatan dan makam-makam.
d. Seni Patung.
Seni patung romawi adalah kelanjutan dan sebagian pengikut dari
seni patung yunani. Banyak sekali patung-patung yunani yang di tiru.
Sering kali peniruan patung ini di buat dari batu pualam yang patung
aslinya dibuat dari perunggu. Bangsa romawi banyak juga yang membuat
relief. Kebanyakan menceritakan tentang sejarah, dengan tema
peperangan. Hasil karya patung bangsa romawi yang terbaik adalah
patung potret. Lambat laun kemahiran pematung menjadi merosot dan
akhirnya menjadi keruntuhan total dari seni klasik.

e. Seni Lukis.
Seni lukis romawi dapat dijumpai didalam rumah-rumah bangsawan
di kota pompei. Lukisan ini merupakan lukisan dinding dari kapur lembab.
Ciri-ciri yang jelas adalah unsur-unsur perspektif yang dikemukakan
bertentangan atau berlawanan denagn pengertian hiasan datar.di dalam
istana romawi terdapat lantai-lantai dalam bentuk mozaik yang
memperlihatkan suasana ilusionis disebabkan unsur perspektif serta gelap
terang di pergunakan.
3. Seni Rupa Romawi.
Selama masa republik dan kekaisaran romawi, banyak sekali patung
yang dibuat. Sekitar tahun 200 sm, romawi mulai menaklukkan yunani, dan hal
ini sangat mempengaruhi gaya seni mereka. Mereka sangat mengagumi karya
seni yunani. Ada banyak lukisan dinding pada masa ini. Pada abad pertama
masehi kadang dibagi menjadi beberapa gaya berbeda. Gaya pertama adalah
lukisan dinding yang membuat dinding rumah nampak seperti dibuat dari
marmer. Gaya kedua adalah lukisan dinding yang dihiasi dekorasi bunga,
burung, tanaman, atau buah-buahan. Gaya ketiga adalah lukisan dinding yang
dihiasi gambar-gambar manusia. Selain itu, ada pula berbagai variasi lain.
Sarkofagus dengan relief adegan pertempuran antara romawi melawan
jermanik (180-190 m). Gaya keempat yakni tembikar. Tembikar romawi diawali
dengan meniru gaya tembikar etruria, namun berkembang dengan gayanya
sendiri. Secara umum, tembikar di italia memiliki satu warna dan dekorasinya
pun di cetak, tidak seperti yunani yang hiasannya di lukis. Setelah menaklukkan
asia barat, romawi pun mengembangklan seni tembikar mereka dengan belajar
dari para seniman asia barat.

13

D. Awal Mula Kristen Awal.
Pada awal mula, masuknya agama kristen di eropa benar-benar dilakukan
secara diam-diam dan dilakukan dibawah tanah. Agama kristen yang masih baru ini
berbentuk suatu perkumpulan secara masal dan dilakukan dalam katakom (kuburan
bawah tanah). Dalam perkumpulan yang mereka lakukan, mulailah dilakukan
adanya sekolah ilustrasi dan menulis indah, yang kemudian ilustrasi itu digunakan
dalam kitab agama. Pada awalnya, kristen menolak adanya penggambaran
pola0pola dekoratif yang mengambarkan hal-hal yang bersiaft agamais dan
spiritualis. Karna di dalam agam kristen dilarang menggambar manusia secara utuh
dalam bentuk apapun, maka eropa mengalami kemunduran dalam berkarya.
Pada awalnya mereka mampu menggambarkan manusia dengan sangat
naturalistik sekali, atau patung manusia dengan gaya yang sangat luwes dan nyata,
serta draperi yang sangat sempurna. Karena pengaruh kristen kemudian menjadikan
gaya dari seni rupa mereka menjadi abstraksi. Simbolisme menjadi sangat penting
dengan penggunaan lambang-lambang dalam seni rupa agama kristen.
Pola pikir yang dianut menunjukkan kepercayaan terhadap ajaran kristen
yang doqmatik ini berlanjut kurang lebih selama 1000 tahu sampai dengan zaman
gothik. Pada periode ini disebut sebagai zaman kegelapan dimana perkembangan
kebudayaan dan peradaban di barat tidak berkembang.
1. PERIODE MASA KRISTEN AWAL.
a. Periode Pengejaran (0-325 M).
Umat kristiani mengalami perlakuan yang kejam dari bangsa romawi.
Rakyat menjadi korban dan mangsa perburuan untuk mangsa binatang-binatang
buas pada kekaisaran di bawah kepemimpinan kaisar nero. Umat kristiani pada
prinsipnya menolak pemujaan terhadap kaisar. Prinsip yang diutamakan dalam
agama adalah nilai rohani dan lebih berinstropeksi pada diri sendiri. Ajaran ini
dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari kejaran pemerintah
pada waktu itu. Slogan yang sering dicanangkan oleh kaum nasrani pada waktu
itu adalah öne god, one religion, ang one church”. Karya arsitektur pada saat ini
ada dua yakni pada bangunan bawah tanah dan bangunan berbentuk lorong.
b. Periode Pengakuan (325-395 M).
Agama kristen akhirnya diakui agama negara oleh kaisar Constantine.
Sehingga banyak unsur-unsur romawi yang masuk dalam agama kristen.
Kebutuhan ruang untuk tempat ibadah, tempat pembabtisan dan mousoleum.
Kebanyakan bangunan digunakan untuk fungsi ini diambil dari ruang yang
sudah ada dengan mengganti fungsinya. Sehingga bentuk yang dipaki sama
seperti arsitektur romawi, namun fungsi, isi dan maknanya berbeda.
c. Perpecahan Kerajaan Romawi (395 M).
Kekristenan menjadi legal pada abad ke-4. Masalah terbesar terutama
pada perekonomian negara dan pemberontakan suku-suku bangsa yang dahulu
telah ditaklukkan oleh bangsa romawi. Kekaisaran romawi akhirnya pecah

14

menjadi dua bagian timur dan barat. Setelah abad ke empat, dibawah pengaruh
imprelialisme awal arsitektur kristen sangat dipengaruhi oleh gya kerajaan
romawi, yaitu bangunan berskala monumental. Gedung-gedung gereja dibagi
menjadi dua tipe. Pembangunan gereja membawa pengaruh besar pada
perkembangan seni lukis karena adanya kebutuhan untuk menghiasdindinh dan
kubah dalam gereja.
2. SENI RUPA MASA KRISTEN AWAL.
a. Patung.
Patung dari batu sarkofagus luas dipraktekkan dalam seni romawi
dan dilanjutkan ke era kristen. Selain itu, pemahat gading dihiasi sampul
buku dan peti mati mayat atau lebih objek, seperti tahta maximianus di
ravenna.

b. Lukisan.
Gaya (simbol) memiliki kesamaan karya-karya seni masa romawi
namun subjek (isi) berbeda. Pada zaman kristen awal tema berupa seorang
gembala dengan domba-domba. Dalam karya seni lain terjadi perubahan yang
signifikan dengan menghindari bentuk-bentuk alamiah greco roman.
c. Karya Seni Mozaik.
Mozaik adalah teknik dalam seni lukis yang lebih awet dan tahan lama,
serta memiliki karakteristik estetis. Penggunaan mozaik dalam melukis bisa
berbahan dasar dari kaca, maupun batu. Atau yang lebih terkenal dengan
sebutan kaca patri. Mozaik dipakai sebagai hiasan didinding serta langit-langit
gereja, yang mozaiknya masih bergaya tradisional melambangkan
transformasi/perubahan.
d. Arsitektur Kristen Awal.
- Arsitektur.
Bentuk gereja yang berasal dari basilika dengan denah panjang
berbentuk silang latin dijadikan bentuk dasar yang akan dipakai untuk
gereja selanjutnya. Ornamen sederhana yang hanya ditempatkan pada
bagian interior seperti pada tampilan mozaik dinding dengan pola
gambar naturalis.
- Bangunan-bangunan kristen awal.
Pertemuan kebaktian orang-orang kristen mula-mula diadakan di
tempat-tempat rahasia. Karya seni lukisan dan mozaik gaya ini berasal
dari abad pertama, banyak ditemukan dilorong-lorong bawah tanah,
yang pada awal masa kristen merupakan tempat pemakaman. Pendapat
mengenai pengaruh masa kuno terhadap basilika kristen dibuat
berdasarkan basilika romawi yang juga berfungsi sebagai tempat

15

-

pertemuan. Namun ada yang mengatakan, bahwa prinsip dasar basilika
kristen adalah rumah tinggal gaya romawi yang memiliki atrium di
bagian tengahnya dan dikombinasikan dengan gaya susunan gedung
pertemuan.
Peninggalan-peninggalan kristen awal.
a. Kredo Nicea.
b. Basilika.
c. Mouseleum.

E. Abad Pertengahan
1. Zaman Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang
dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM,
hingga berahirnya Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan
Awal.Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik,
Periode Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan berakhirnya
penaklukan Aleksander Agung, dan diakhiri dengan penaklukan Yunani oleh
Republik Romawi pada 146 SM. Meskipun demikian berdirinya kekuasaan
Romawi tidak memutuskan kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan
budaya Yunani, yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen,
yang menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.Bangsa Yunani percaya
kepada adanya dewa-dewi yang bertubuh seperti manusia, tetapi lebih indah,
lebih besar, dan tak dapat mati. Para dewa-dewi mempunyai sifat-sifat seperti
manusia biasa, seperti sifat-sifat yang baik maupun yang buruk.
Dewa-dewi ini pun berkeluarga dan mempunyai keturunan. Mereka
saling berperang dan bersaing untuk memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.
Disamping itu, terdapat juga para hero atau tokoh-tokoh setengah dewa, yang
meskipun sakti namun dapat mati. Hero yang terkenal adalah Achilles dan
Herakles (Hercules).Menurut kepercayaan bangsa Yunani, terdapat 12 Dewa
Olimpus yang juga dikenal dengan sebutan “Dodekatheon” dalam
MitologiYunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak
GunungOlimpus. Ada sekitar 17 dewa dewi yang dianggap oleh masyarakat
Yunani.Bangsa yunani juga dikenal karena peninggalan budayanya yaitu:Seni
sastra,filsafat,ilmu penngetahuan, besreta seni rupanya yang megah dan agung.
2. Periode Abad Gelap
Selama abad gelap, di Eropa Barat tidak ada gaya khas yang berkembang.
Mundurnya peradaban Romawi berakibat pada melemahnya upaya
pengembangan gaya arsitektur orisinal. Kaum barbar, baik Jerman, Slav,
maupun Finno-Ugria, paling banter hanya bisa membuat imitasi gaya arsitektur
Romawi Barat yang tengah merosot itu.
16

3. Karya Seni Rupa
Arsitektur
Sejarah Arsitektur
yang menarik dalam sejarah Eropa Abad
Pertengahan. Banyak ksatria Abad Pertengahan Inggris dan Eropa telah
melakukan perjalanan ke Tanah Suci pada Perang Salib. Para ksatria telah
melihat benteng kokoh megah Kekaisaran Bizantium dan bangunan-bangunan
besar dipengaruhi dan merevolusi ide membangun istana Abad Pertengahan,
Teknik dan arsitektur. Para Motte Abad Pertengahan kayu dan istana
Bailey pindah ke istana Norman dan batu ke kastil konsentris besar Abad
Pertengahan dari Edward I. Gaya Gothic baru arsitektur dan dekorasi Abad
Pertengahan muncul di Perancis.

Contoh arsitektur abad
pertengahan

 Seni patung
Sebagian besar daya tarik bangunan abad pertengahan berasal dari
patung yang begitu sering menghiasi mereka. Beberapa seni yang paling
inventif dari Abad Pertengahan muncul di portal luas gereja-gereja, Dengan
disposisi ritmis atas kolom dan dermaga, ruang terbatas dari biara monastik
menawarkan kesempatan yang ideal untuk sebuah program diperpanjang
dekorasi patung.

17

Kepala adalah bagian simbolis kepala tubuh untuk budaya Barat
pada Abad Pertengahan, dari hari-hari memudarnya kekaisaran Romawi
untuk Renaissance. Sejak zaman kuno itu menandakan tidak hanya
kecerdasan, pusat kekuasaan, tetapi juga dianggap sebagai pusat dari jiwa.
Wajah tidak hanya pusat identitas, tetapi juga merupakan kendaraan utama
untuk ekspresi manusia, emosi, dan karakter. Dengan demikian,
penggambaran kepala menjadi ujian sejati kualitas artis dan indikator
menceritakan gaya.

Seni lukis abad pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan,
seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian
kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukispun tidak lagi bisa sejalan dengan
realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan
realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa
dikategorikan “bagus”. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat
propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan
dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk
yang benar dari benda.
Contoh lukisan

18

Tokoh pelukis terkenal diantaranya :
 Albert Durer
 Jan Van Eyck
 Mathias Grunnewald
F. Zaman Reinassance
1. Sejarah
Abad Renaisans (Bahasa Perancis/Bahasa Inggris: Renaissance; Bahasa
Italia: Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah gerakan
kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir
Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini
mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik,
tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun,
perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu
pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada
semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang
paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para
polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal)
seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya
sebutan “Renaissance Men”.
b. Karya Seni Rupa
1. Lukisan
2.

P
a
t
u
n
g

19

G. Barok-Rokoko
Istilah barok( baroque) sebenarnya semula di berikan sebagai satu kritik.
Berasal dari bahasa italia ‘’ barroco’’ yang bermakna bandul kalung dari abad
pertengahan yang bentuk berlekuk lekuk. Selain itu juga di perkirakan dari bahasa
portugis “barrocco” yang bermakna mutiara bentuk yang tidak biasa. Dari kedua
makna dapat di simpulkan sebagai seni yang tidak beraturan, penuh lekukan dan
cendrung berlebihan.
Pengertian racoco berasal dari bahasa prancis ‘rocaille’ dan ‘coquille’ yang
bermakna batu dan kerang yang di gunakan untuk menghias bagian dalam gua
buatan pada taman bergaya barok. Para ahli masih memperimbangkan apakah
racoco merupakan improvisasi dari gaya barok.
Arsitektur interior tampil sangat megah, melanjutkan masa klasik namun
lebih kaya akan ornamen. Ornament di terapkan secara penuh dan diinspirasi dari
masa klasik yang anyak mengolah sulur-sulurn, bunga- bunga , tetumbuhan dan
lekukan-lekukan yang di terapkansecara agak berlbihan dan seolah gerak dinamis.

1. Barok
Barok (baroque) lahir pada bagian kedua dari dari pertengahan abad ke-16 ,
sebagai pertanda bermula nya pengaruhh kesenian di italia yang sesudah tahun
1600 meyerbu ke seluruh eropa .

20

Barok berasal dari kata romawi yang berarti ‘’ tidak beraturan’’ atau ‘’
menyimpang’’. Dalam perkembangannya, Michelangelo dan palladio di anggap
sebagai bapak barok, karena kedua seniman ini lah yang menjiwai paham ini.
Renaissance melepaskan cara berfikir zaman tengah yang berbau gereja .
akibat kelanjutan pandangan hidup ini ia bergerak makin maju, lebih
memperhatikan dunia ini secara rasional. Kemajuan pandangan inilah yang
menghayati seni barok, sebagai mana lazimnya pertumbuhan seni yang sudah
sudah.
Seni bangunan barok dapat di lihat pada gereja-gereja, istana,dan tamantaman. Di prancis, selain bangunan-bangunan negara, banyak terdapat hasil-hasil
karya seni barok pada bagian dalam istana, hiasan-hiasan, permadani-permadani,
kain-kain tabir dari brokad yang gilang-gemilanng.
Penaruh barok sampai juga ke belanda. Sebagai contoh terdapat balai kota
middelharnis(1639), istana Amsterdam (1648), dan lain-lain. Masa peralihan zaman
Renaissance ke zaman barok dapat di lihat pada gereja westerkerk di
Amsterdam(1620).

Di Jermann , seniman-seniman barok terkenal di antaranya adalah franz
joseph spingler, cosmos, dan egid quirin. Terutama egid quirin dan cosmos banyak
sekali mengerjakan patung-patung dan dekorasi gereja barok.
Peter paul robens(1577-1640), seorang seniman belanda, pergi ke italia
belajar pada seniman-seniman besar Italia pada zaman itu. Akhirnya Rubens inilah
yang terkenal sebagai pelopor seni Barok. Rubens melukiskan tubuh-tubuh orang
penuh dengan otot –otot serta tokoh-tokoh perkasa seperti karya gurunya,
Michielangelo, disertai pula oleh warna yang gilang-gemilang yang diwarisi dari
gurunnya, titian. Komposisinya merupakan manusia yang banyak gerak yang
bergejolak gelisah.
Ciri yang jelas terdapat pada zaman barok ialah seniman lebih leluasa
menempatkan dirinya pada hasil hasil karyanya, sehingga warana tampaknya
lebihh cemerlang serta ukir-ukiran lebih bergaya , dan efek cahaya lebih

21

mengesankan. juga gerak dan karakter pakaian , kainn-kain (drapery) pada seni
patung lebih terlihat, hingga memperlihatkan gerak hidup yang sebenarnya.

Aliran Barok ini berkembang di belanda dengan baik dan subur. Pada masa
itu seungguhnya ada dua kelompok besar seniman-seniman Belanda , yakni
seniman Vlaam dan seniman-seniman dari utara. Kedua kelompok ini sangat
berbeda dalam merealisasikan panggilan seni yang mengilhaminya, di sebabkan
oleh suasana atau keadaan daerah mereka yang berlainan. Di utara mereka tidak
dapat hidup seperti seniman-seniman Vlaam. Dan perkembangan aliran barok tak
sepesat yang di dapatkan Rubens dari Selatan.
Adanya satu tradisi yang kuat di daerah utara, menyebabkan aliran Barok
tak dapat begitu saja meluas dengan leluasa. Dan jika orang menuntut pelajaran
melukis di Utara, akan terasa benar suasana sekolah. Seniman-seniman di Utara ,
sangat teliti mempelajari seni lukis. Mereka belajar pada seniman-seniman di Italia,
sehingga dengan bersungguh-sungguh mencari karakter diri sendiri
dan
mempertinnggi mutu tehkniknya. Dengan landasan ini mereka mendirikan akademi
yang pertama di bawah pimpinan hedrik goltzius(1558-1617). Dengan adanya
akademi ini, seniman-seniman belanda banyak mempelajari masyarakat dan alam
sekitar negerinya, sehingga mereka menemukan gaya Belanda sendiri.

2. Rococo
Pada abad ke-17 Roma adalah pusat perhatian dunia di lapangan seni rupa,
seperti paris pada masa sekarang. Di situ berkumpul seniman-seniman dari seluruh
Eropa. Banyak jig yang bermukin untuk mempelajari karya-karya besar seniman
Renaissance adalah penempatan pemandangan cara italia. Mereka mengikut jejak-

22

jejak seniman-seniman Renaissance yang mempergunakan komposisi renaissance
yang berdasarkan komposisi klasik, shinggga taman-taman, pohon-pohonan,
semuanya di pangkas rata, tidak menjulang ke udara. Demikian pula aliran
horizontalisme sangat berpengaruh, yang di sebut gaya italia.
Pada pertengahan abad ke-18 kelihatan pengaruh barok mulai menurun.
Sifat-sifatnya yang lincah,penuh perasaan, mulai kabur. Hal ini di sebabkan oleh
karena seni Barok sudah demikian tinggi mencapai tingkatan yang di tujunya,
sehingga sudah tidak jalan lagi untuk perkembangan selanjutnya. Pada seni
bangunan, terutama pada ornament-ornamen, tampak benar pengkaryaan yang
sudah berlebihan. Keadaan yang demikian di namakan ‘’ Rococo’’, yakni suatu
istilah penamaan kemunduran dari seni Barok. Istilah ini diambil dari kata
‘’Rocaille’’, yakni seni kulit kerang, suatu hiasan yang amat di gemri pada waktu
itu, suatu hiasan yang amat di gemari pada waktu itu. Tetapi bukanlah karya seni
yang tinggi mutunya, melainkan seni perasaan.
Jadi, Racoco bukanlah suatu aliran baru atau kelanjutan dari Barok yang
dapat di anggap suatu kemajuan, melaikan suatu penamaan pada sifat-sifat
kehancuran atau penyelewengan yang di bawakan oleh nya.
Di Prancis terlihat pengaruh Racoco lebih meluas setelah wafatnya Louis
IV. Gaya Racoco Prancis yang khas adalah lukisan-lukisan Jean Antoine
Watteau(1684-1721). Aliran ini membawakan sikap-sikan yang berkehendak pada
kebebasan kosong, berlebih-lebihan, dan dibuat buat.Aliran Rococo memberikan
ukiran dan hiasan yang berlebihan-lebihan. Bagian dalam bangunan penuh di hiasi
ornament-ornamen yang tampaknya amat ramai, sehingga suasana tenggelam
dalam timbunan ornamen. Dan bagaimanapun keindahan itu tidak menunjukan
suatu kemajuan lagi

23

Karya Seni Rupa Masa Rokoko
H. Zaman Klasik
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan: Mistisme
(sebagai akibat belum berkembangnya agama) Propaganda (sebagai contoh grafiti
di reruntuhan kota Pompeii), Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru
semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat
berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis
mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.
1. Aliran Klasikisme
Adalah aliran pemikiran yang muncul di Eropa yang ditandai dengan
gaya arsitektur klasik Eropa sekitar tahun 3000 SM ( jaman Yunani ) sampai
abad ke – 17 dan 18 ( Jaman Barok dan Rokoko ) dan aliran ini memberi
pengaruh kuat kepada kebudayaan saat itu secara keseluruhan.
Pengulangan gaya arsitektur yang dimulai pada abad ke – 18 di Eropa
membuktikan bahwa arsitektur klasik masih diminati dan dianggap sebagai
karya bermutu tinggi, sehingga gaya arsitektur baru pada jaman itu seakan
tenggelam karena tidak memiliki ciri kuat jika dibanding dengan gaya aliran
klasikisme.
Pengulangan gaya arsitektur klasik secara utuh atau dominan disebut
dengan Neo-klasikisme. Dengan kata lain, Neoklasik adalah gaya arsitektur
klasik yang dimunculkan kembali sesudah jaman klasik meskipun dengan
konstruksi, material dan kadang fungsi yang berbeda, hal ini disebabkan karena
kebutuhan orang akan bangunan dan teknologi yang semakin maju.
2. Sejarah awal
Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci
atau Oscan, yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini
sudah digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan
Fenisia. Ketika orang-orang Etruska mengancam melakukan serangan, kota
Pompeii bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai
Teluk Napoli. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya
(beserta semua kota di Campania). Para penguasa baru ini memaksakan
24

arsitektur mereka dan memperluas wilayah kota. Diyakini juga bahwa selama
pendudukan orang-orang Samnium, Roma sempat merebut kembali Pompeii
untuk sementara waktu, namun teori ini belum terbuktikan.
3. Karya lukis zaman klasik

Fresko dekoratif:
"Dewi Europa
dan sang Lembu"

I. Neoklasik
Awal Revolusi Perancis pada sekitar tahun 1789, yang menjadi titik akhir
kekuasaan feodalisme di Perancis telah berpengaruh pada perkembangan
kebudayaan di dunia. Revolusi Perancis tidak hanya merupakan perubahan tata
politik, tata sosial, tetapi juga berpengaruh pada bidang kesenian. Salah satunya
yaitu pengaruh raja atas perkembangan seni telah berakhir.
Kelompok seniman sedikit demi sedikit menciptakan karya semata-mata
memperturutkan panggilan hatinya masing-masing, melukis bukan karena pesanan
atau order, melainkan karena ingin melukis. Maka timbul adanya kekuatan pribadipribadi seniman (semacam proses individualisasi dan isolasi diri) dalam berkarya
seni. Dengan demikian riwayat seni rupa modern dalam sejarah telah tampak tandatandanya pada masa ini.
Jacques Louis David (1748-1825) adalah pelukis neoklasik yang tekun
mengikuti kaidah akademisme yang bersumber pada kesenian (kebudayaan) klasik
dengan beberapa pembaruan, terutama dalam tema dan estetika.
Neoklasik ini muncul mereaksi terhadap fenomena seni Barok/Rokoko dan
menganggap bahwa seni Barok/Rokoko itu sudah menyimpang dari kaidah seni
klasik, dengan sebutan jelek (ugly) dan penurunan nilai (dekaden). Maka Neoklasik
berkeinginan untuk mengembalikan dan memurnikan ideal klasik, dengan

25

mempelajari, menggali, dan mengembangkan kaidah-kaidah kuno Yunani dan
Romawi klasik.
Neoklasik menggunakan pendekatan intelektual dalam berkarya, dan hal ini
dipertahankan oleh David beserta pengikutnya. Bahkan David sempat mendirikan
akademi untuk membina dan mengembangkan tradisi seni (klasik). Karya David,
teman, dan muridnya memperlihatkan corak teknik, estetika, dan tema yang
memperlihatkan kesamaan gaya dan konsistensinya pada kaidah klasik. Para
kritikus seni abad ke-20 menyebutnya sebagai karya seni yang kaku, dingin, dan
terlalu formal. Maka pantaslah jika seni neoklasik yang sudah bertahan puluhan
tahun di Perancis dan sekitarnya ini akhirnya ditentang pula oleh Romantisme.
Kaum Romantisme menentang Neoklasik dengan berbagai alasan, yaitu :
1. Neoklasik terlalu rasional dalam berkarya;
2. Neoklasik menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cermin
kehidupan bangsawan;
3. Neoklasik
tidak
menonjolkan
peranan
unsur
pribadi.
a. Aliran Neo-Klasik
Aliran neo-klasik adalah lukisan yang bertujuan untuk mendidik dan
menanamkan kesadaran masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap
negara. Lukisan ini bersifat rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan
aturan, serta bersifat klasik.

Judul : SUMPAH HORATII.
Karya : Jacques Louis David
Tahun : 1784
Berikut adalah ciri-ciri lukisan aliran neo-klasik:

26

1.

Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

2.

Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

3.

Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

4.

Raut muka tenang dan berkesan agung.

5.

Istana sentris.

6.

Cenderung dilebih-lebihkan.

Salah satu tokoh aliran neo-klasik adalah Jacques Lois David. Jacques-Louis David
lahir dari keluarga sejahtera. Namun ayahnya dibunuh dalam duel pada saat usianya masih
sembilan tahun. Sedangkan ibunya pergi meninggalkannya. Ia lahir pada tanggal 30
Agustus 1748 dan meninggal pada tanggal 29 Desember 1825. Dia memiliki banyak murid
dan memiliki pengaruh terkuat dalam seni Perancis pada awal abad ke-19.
Arsitektur Neoklasik lahir antara lain karena ditemukannya kembali peninggalan
arsitektur Yunani dan Romawi, serta adanya perubahan politik antara lain revolusi Perancis
(1789) dan Amerika(1776) menciptakan republik, dengan anggapan mengambil seni yang
diasosiasikan dengan seni Yunani (demokrasi) dan Romawi (republik). Pada abad ke-18
orang (terutama yang senang benda antik dan arsitek) banyak tertarik untuk mengadakan
perjalanan dan penggalian situs-situs lama, terutama Yunani.

Ciri-ciri arsitektur Neoklasik antara lain :
 Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi (uncluttered)
 Simetris
 Kolom-kolom yang berdiri bebas

Prototipe yang umumnya dicontoh adalah arsitektur kuil. Hal ini dikarenakan arsitektur
kuil dianggap sebagai bentuk paling murni dari arsitektur klasik. Kolom pada kuil benarbenar berfungsi untuk menopang bangunan (bukan dekorasi). Jadi dapat disimpulkan pada
27

Arsitektur Neoklasik, fungsi dari kolom benar-benar menopang, bukan hanya dekorasi atau
kolom yang berdiri bebas dan menopang entablatur.
1. Aliran Neo-Klasikisme di Perancis
Di Perancis, aliran Neo-Klasikisme sangat berbeda dengan gaya Rokoko
sebelumnya. Pada aliran Neo-Klasikisme kontur bentuk dipertegas dengan garis,
sedangkan pada gaya Rokoko disembunyikan dalam goresan kuas. Tema yang
diangkat juga lebih serius, dengan memusatkan pada mitologi klasik dan tem