Efek proteksi ekstrak etanol daun pepaya

Proposal Karya Tulis Ilmiah
Efek proteksi ekstrak etanol daun pepaya terhadap diabetes dan dislipedimia
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Dina Sugiyanti

Disusun oleh :
Zumrotul Asrifah

(1403076019)

Jurusan

Tadris Kimia

:

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014


1

A. JUDUL PENELITIAN
Efek proteksi ekstrak etanol daun pepaya terhadap diabetes dan
dislepedima
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut,
ataualkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan

dapat

ditemukan

pada minuman

beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi

yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal,
dengan rumus

kimia C2H5OH

dan rumus

empiris C2H6O.

Ia

merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat
menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).1
Daun pepaya memiliki kandungan gizi yang cukup beragam
diantaranya vitamin A 18250 SI, vitamin B1 0,15 miligram per 100
gram, vitamin C 140 miligram per 100 gram daun pepaya, kalori 79 kal
per 100 gram, protein 8,0 gram per 100 gram,lemak 2,0 gram per 100
gram, hidrat arang/karbohidrat 11,9 gram per 100 gram, kalsium 353
miligram per 100 gram, danair 75,4 gram per 100 gram.[2] Daun pepaya
juga mengandung carposide yang dapat berfungsi sebagai obat cacing.

[2]

Daun pepaya mengandung zat papain yang tinggi sehingga menjadikan

rasanya pahit, namun zat ini justru bersifat stomakik yaitu dapat
meningkatkan nafsu makan.2
Diabetes melitus adalah penyakit yang mempengaruhi gula darah,
hal ini terjadi karena glukosa di dalam darah terlalu tinggi sehingga tubuh
tidak bisa menggunakan insulin dengan benar atau tidak sempurna.
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Etanol.di akses pada hari sabtu. tanggal 27
desember 2014. pukul 17.03
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Daunpepaya. di akses pada hari sabtu. tanggal
27 desember 2014. Pukul 17.15

2

Penyebab diabetes biasanya karena hasil insulin tidak cukup untuk
mengakomodasi kadar gula dan sel-sel tubuh tidak merespon insulin. Hal
ini terjadi karena kandungan lemak yang besar dalam tubuh tidak
sempurna karena kurangnya aktivitas setiap hari.3

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL.
Dislipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL
kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat
disertai penurunan kadar HDL kolesterol.4
C. TUJUAN PENELITIAN
Permasalahan yang mendasari penulisan karya ilmiah dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Bagaimana efek proteksi ekstrak etanol daun papaya terhadap
penyakit diabetes dan dislipedimia.
2. Apa saja manfaat etanol dalam bidang kesehatan dan apakah ada
efek samping dari penggunaan etanol.
3. Bagaimana mekanisme kerja ekstrak etanol terhadap penyakit
diabetes dan dislipedimia.
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efek proteksi ekstrak etanol daun papaya
terhadap penyakit diabetes dan dislipedimia.

2. Untuk mengetahui manfaat etanol dalam bidang kesehatan dan
mengetahui efek samping dari penggunaan etanol.
3 http://senyawahati321.blogspot.com/2013/04/pngertian-dan-penyebabpenyakit.html. di akses pada tanggal 27 desember 2014. pukul 17.06
4 http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6701. Di akses pada tanggal 27
desember 2014. Pukul 17.20

3

3. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari ekstrak etanol terhadap
penyakit diabetes dan dislipedimia.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
diantaranya :
Bagi peneliti:
1. Mengembangkan keterampian mahasiswa dalam melakukan penelitian.
2. Meningkatkan pengetahuan dalam hal penelitian.
3. Membuat sebuah inovasi melalui penelitian agar dapat menemukan
sesuatu yang baru dan bermanfaat untuk ke depannya.
Bagi masyarakat;
1. Sebagai informasi kapada masyarakat mengenai efek proteksi ekstrak

etanol pada daun pepaya terhadap diabetes dan dislipedimia.
F. KAJIAN RISET SEBELUMNYA
Meti Indrowati, Joko Ariyanto dari Universitas Sebelas Maret
Surakarta program studi pendidikan biologi FKIP melakukan sebuah
penelitian dengan judul Kadar Kolestrol dan Trigliserida Darah Pada
Diabetes Melalui Perlakuan Ekstrak Daun Kluwih Artocarpus altilis Park.
dengan metode penelitiannya yaitu menggunakan 12 ekor tikus putih
yang dibebani glukosa 4,5 g/kg BB per oral. Tiap sampel dibagi
dalam empat kelompok yaitu, K1 dibebani glukosa tanpa perlakuan,
K2 glibenklamid, K3 kelompok uji ekstrak etanol daun kluwih, dan
K4 kelompok uji ekstrak air daun kluwih. Dengan hasil penelitiannya
yaitu ekstrak

daun

kluwih

dapat menurunkan kadar kolesterol dan

trigliserida darah pada tikus putih yang dibebani glukosa, dimana kedua

bentuk ekstrak yaitu ekstrak etanol dan ekstrak air memiliki efektifitas
yang relatif sama dalam menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.5
5 Meti Indrowati, Joko Ariyanto” Kadar Kolestrol dan Trigliserida Darah Pada
Diabetes Melalui Perlakuan Ekstrak Daun Kluwih Artocarpus altilis Park”diakses
dari eprints.uns.ac.id/13859/1/1191-2695-1-SM.pdf. pada tanggal 29
desember 2014. Pukul 07.05

4

Susantiningsih T, Pertiwi AS, Fiana DN, Carolia N dari fakultas
medical Universitas Lampung melakukan sebuah penelitian dengan judul
penelitian Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.)
terhadap Gambaran Histopatologi Jaringan Paru Tikus Putih Betina yang
Diinduksi Karsinogen 7,12 Dimethylbenz[α]anthrancene (DMBA) dengan
metode penelitian yang meliputi persiapan alat dan bahan, penggunaan
ekstrak daun sirsak. Dengan hasil penelitiannya yaitu Pemberian ekstrak
daun sirsak dapat mencegah terjadinya kerusakan alveolus paru akibat
pemberian 7,12-dimetilbenz(α)anthracene (DMBA). Dosis ekstrak daun
sirsak


yang

paling

efektif dalam mencegah

terjadinya

kerusakan

alveolus paru akibat pemberian 7,12-dimetilbenz(α)anthracene (DMBA)
dalam penelitian ini adalah 40 mg/kgBB/hari.6
G. KAJIAN PUSTAKA
1. Uraian tanaman pepaya (Carica papaya, Linn.).
1.1 Sistematika tanaman daun pepaya (Carica papaya, Linn.) adalah:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Cistales
Suku : Caricacea

Marga : Carica
Jenis : Carica papaya, Linn. (Depkes 2000).
1.2 Nama daerah
Pente (Aceh), Pertek (Gayo), Pastela (Batak), Embetik (Karo), Botik
(Batak Toba), Bala (Nias), Sikailo (Mentawai), Kates (Palembang),
Kalikih (Minangkabau), Gedang (Lampung), Gedang (Sunda), Kates
6 Susantiningsih T, Pertiwi AS, Fiana DN, Carolia N. “Pengaruh Pemberian
Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Gambaran Histopatologi
Jaringan Paru Tikus Putih Betina yang Diinduksi Karsinogen 7,12
Dimethylbenz[α]anthrancene (DMBA)” di akses dari
juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/.../212. Pada tanggal 28
desember 2014. Pukul 10.29

5

(Jawa Tengah), Kates (Madura), Bali (Gedang), Kustela (Banjar), Bua
medung (Dayak Busang), Buah dong (Dayak Kenya), Kates (Sasak),
Kampaya (Bima), Kala jawa (Sumbawa), Padu (Flores), Papaya
(Gurontalo), Papaya (Buol), Kaliki (Baree), Papaya (Manado), Unti
jawa (Makasar), Kaliki riaure (Bugis), Papai (Buru), Papaya

(Halmahera), Papae (Ambon), Palaki (Seram), Kapaya (Tidore),
Tapaya (Ternate), Ihwarwerah (Sarmi), Siberiani (Windesi) (Depkes
2000).
1.3 Morfologi
Tanaman pepaya merupakan perdu tinggi kurang lebih 10 meter, tidak
berkayu, silindris, berongga, putih, kotor. Daun tunggal, bulat, ujung
runcing, pangkal bertoreh, tepi bertoreh, tepi bergerigi, diameter 25-75
cm, pertulangan menjari, panjang tangkai 25-100 cm, hijau. Bunga
tunggal, bertekuk bintang, di ketiak daun, berkelamin satu atau
berumah dua. Bunga jantan terletak pada tandan yang serupa malai,
kelopak kecil, kapalasari bertangkai pendek atau duduk, kuning,
mahkota bentuk terompet, tepi bertajuk lima, bertabung panjang, putih
kekuningan. Bunga betina berdiri sendiri, mahkota lepas, kepala putik
lima, duduk, bakal buah beruang satu, putih kekuningan. Biji bulat
atau bulat panjang, kecil, bagian luar dibungkus selaput tipis yang
berisi cairan, masih muda putih, setelah tua hitam. Akarnya tunggang,
bercabang bulat, putih kekuningan (Depkes 2000).
1.4 Kandungan kimia
Daun, akar dan kulit batang Carica papaya, Linn. mengandung
alkaloid, saponin dan flavonoid. Daun dan akar juga mengandung

polifenol dan biji mengandung saponin (Depkes 2000).
Daun mengandung enzim papain, alkaloid karpaina, pseudo karpaina,
glikosid, karposid, dan saponin. Buah mengandung beta karotene,
pectin, d-galaktosa, l-arabinosa, papain, papayotimin papain. Biji
mengandung glukosida cacirin, karpain. Getah mengandung papain,
kemokapain, lisosim, lipase, glutamine, dan

6

siklotransferase (Muchlisah 2004).
1.5 Kegunaan
Daun pepaya berkhasiat sebagai bahan obat malaria dan menambah
nafsu makan. Akar dan biji berkhasiat sebagai obat cacing, getah buah
berkhasiat sebagai obat memperbaiki pencernakan (Depkes 2000).
Getah buah pepaya untuk kulit melepuh karena panas, daun pepaya
muda untuk pengobatan malaria, demam dan susah buang air besar,
akar jari pepaya untuk pengobatan karena digigit ularberbisa, biji
pepaya untukpengobatan rambut beruban sebelum waktunya dan obat
cacing gelang, serta pengobatan lain misalnya maag, sariawan dan
merangsang nafsu makan (Muchlisah 2004). Khasiat tanaman pepaya
antara lain sebagai anti inflamasi dari ekstrak etanol akar pepaya, efek
spermisid (antifertilitas) dari ekstrak biji pepaya (Ilyas dkk) anti
kanker dari ekstrak daun pepaya, peningkatan kemampuan belajar pada
tikus yang diberi ekstrak daun pepaya dan buah pepaya sebagai obat
kerusakan hati.7
2. ETANOL
2.1 Rumus-rumus dari Etanol
Etanol merupakan senyawa kimia yang pertama kali di temukan
rumus

kimia

nya.

Etanol

adalah

alkohol

2-karbon

dengan

rumus molekul CH 3 CH 2 OH. Rumus molekul dari etanol itu sendiri
adalah C2H5OH dengan rumus empirisnya C2H6O. Etanol sering
disingkat sebagai EtOH, menggunakan notasi kimia organik umum
mewakili gugus etil (C 2 H 5) dengan Et. Etanol termasuk dalam
alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan
gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat
dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol
kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya.
7 Santi dwi astuti, 2009. “efek ekstrak etanol 70% daun pepaya (Carica
papaya, Linn.) terhadap aktivitas AST dan ALT pada tikus galur wistar setelah
pemberian obat tuberkulosis (Isoniazid & Rifampisin). Di akses dari
santidaswety.files.wordpress.com/.../skripsi-santi-dwi-a... pada tanggal 28
desember 2014. Pukul 12.16

7

2.2 Sifat-Sifat Etanol
1.

Berdasarkan sifat kimia


Reaksi asam basa



Halogenasi



Pembuatan ester



Dehidrasi



Oksidasi



Pembakaran

2. Berdasarkan sifat fisika
Sifat-sifat fisika etanol di pengaruhi oleh


keberadaan gugus hidroksil



pendeknya rantai karbon etanol.



Gugus hidroksildapat berpartisipasi ke dalam ikatan
hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit
menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa
molekul yang sama.

2.3 Kegunaan Etanol
Etanol digunakan untuk bahan baku industri atau pelarut
(kadang-kadang disebut sebagai etanol sintetis) yang terbuat dari
petrokimia saham pakan, terutama oleh asam – katalis hidrasi
etilena,

diwakili

oleh

persamaan

kimia

C 2 H 4 + H 2 O → CH 3 CH 2 OH
Etanol di artikan sebagai cairan yang sangat mudah
terbakar, mudah menguap, alkohol yang sering di gunakan dalam
kehidupan sehari-hari, etanol juga tidak berwarna .

8

Ikatan

hidrogen

menyebabkan

etanol

murni

sangat higroskopis, sedemikiannya ia akan menyerap air dari
udara. Selain etanol orang mengenalnya dengan alkohol atau
minuman yang beralkohol. ini di sebabkan karena adanya etanol
sebagai bahan utama atau zat utama dari etanol tersebut bukan
metanol

ataupun

yang

lainnya.

Dalam segala apapun yang terikat pada atom karbon, dan
yang memiliki gugus hidroksil (-OH) di dalam kimia alkohol juga
dikenal dengan senyawa organik . Etanol yang berarti alkohol ini
sering banyak di gunakkan dalam ilmu farmasi dan ilmu kimai,
sehingga jika di hubungkan dengan ilmu farmasi akam memiliki
arti tersendiri yang lebih luas. Dalam kimia etanol adalah pelarut
penting dan di gunakan untuk stok senyawa sintetis lainnya dan
etanol

juga

dapat

digunakkan

sebagai

baham

bakar.

Etanol digunakkan sebagai pelarut karena untuk konsumsi
dan penggunaan pada manusia contohnya penggunaan pada
pemakain pewarna makanan, perasa, obat-obatan serta dapat di
gunakkan juga sebagai parfum.8
3. Diabetes
3.1 Klasifikasi

bentuk diabetes melitus berdasarkan perawatan dan

simtoma


Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga
rusaknya sel

beta di

dalam pankreas yang

menyebabkan autoimunitas,
melitus

dan

dengan patogenesis jelas,

disebabkan

bersifat idiopatik.

Diabetes

seperti fibrosissistik

defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
8 http://yuninainggolan.wordpress.com/2012/07/18/etanol/. Di akses pada
tanggal 28 desember 2014. Pukul 11.48

9

atau
atau



Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin,
seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin



Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose
tolerance,

GIGT

dan gestational

diabetes

mellitus,

GDM.

dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat
menjadi:


Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi
peptida-C.



Insulin

requiring

for

control diabetes.

ini, sekresi insulin endogenus

tidak

cukup

Pada
untuk

tahap
mencapai

gejalanormoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon
dari luar tubuh.


Not insulin requiring diabetes.

3.2 Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1, diabetes anak-anak adalah diabetes yang
terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat
hilangnya

sel

beta

penghasil

insulin

pada pulau-pulau

Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang
dewasa.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan
insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah
melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1,
bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin.
Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma
bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada
penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian
injeksi

10

pada

umumnya,

juga

dimungkinkan

pemberian

insulin

melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24
jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan
pemberian dosis (abolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan.
Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui
"inhaled powder".
3.3 Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 merupakan tipe diabetes melitus yang
terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah,
melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi
pada

banyak gen,termasuk

yang mengekspresikan

disfungsi sel β,

gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang
disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang
menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka
terhadap insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot
lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen
tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom
terpadat yang ditemukan pada manusia.
Pada
rasio RBP4 dan

NIDDM

ditemukan

ekspresi SGLT1 yang

hormon resistin yang

tinggi,

tinggi,peningkatan

laju

metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan
laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati
NIDDM

juga

dapat

disebabkan

oleh dislipidemia, lipodistrofi, dan sindrom resistansi insulin.
Diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat munculnya
dengan mengembangkan Pola Hidup Sehat.


Pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah



Olahraga 3 kali dalam seminggu, masing-masing setidaknya 20
menit.

11



Jaga berat badan ideal



Menghindari rokok



Mengurangi asupan alkohol

3.4 Diabetes melitus tipe 3
Diabetes melitus gestasional atau diabetes melitus yang terjadi
hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan
keterlibatan interleukin-6 dan protein

reaktif

C pada

lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin
atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari
semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun
menghilang setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun
memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.9
4. Dislipedimia
4.1 definisi dislepedimia
Dislipidemia adalah keadaan terdapatnya akumulasi berlebih, salah
satu atau lebih lipid utama dalam plasma, sebagai manifestasi kelainan
metabolisme transportasi lipid. Dalam klinis dislipidemia dinyatakan
sebagai

hiperkolesterolemi,

hipertrigliseridemia

atau

komboinasi

keduanya, atau adanya kenaikan kadar LDL, ataupun turunnya kadar HDL.
Kelainan ini dapat terjadi secara primer (hiperlipidemia primer) maupun
sekunder akibat penyakit lain (hiperlipidemia sekunder) (Anonim 2010).
Etiologi Penyakit

9 http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_melitus. di akses pada tanggal 28
desember 2014. Pukul 20.48

12

4.2

Etiologi dari dislipidemia dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Faktor Jenis Kelamin
Risiko terjadinya dislipidemia pada pria lebih besar daripada
wanita. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita produktif terdapat
efek perlindungan dari hormon reproduksi. Pria lebih banyak menderita
aterosklerosis, dikarenakan hormon seks pria (testosteron) mempercepat
timbulnya aterosklerosis sedangkan hormon seks wanita (estrogen)
mempunyai efek perlindungan terhadap aterosklerosis. Akan tetapi pada
wanita menopause mempunyai risiko lebih besar terhadap terjadinya
aterosklerosis dibandingkan wanita premenopouse.

b. Faktor Usia

Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin
menurun, begitu juga dengan penurunan aktivitas reseptor LDL,
sehingga bercak perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan
menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi, sedangkan kolesterol
HDL relatif tidak berubah. Pada usia 10 tahun bercak perlemakan
sudah dapat ditemukan di lumen pembuluh darah dan meningkat
kekerapannya pada usia 30 tahun.

c.

Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya
dislipidemia. Dalam ilmu genetika menyebutkan bahwa gen untuk

13

sifat – sifat tertentu (spesific – trait) diturunkan secara berpasangan
yaitu kita memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah,
sehingga kadar hiperlipidemia tinggi dapat diakibatkan oleh faktor
dislipidemia primer karena faktor kelainan genetik.

d.

Faktor Kegemukan

Kegemukan erat hubungannya dengan peningkatan risiko sejumlah
komplikasi yang dapat terjadi sendiri – sendiri atau bersamaan.
Kegemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang
masuk bersama makanan, dengan energi yang dipakai. Kelebihan
energi ini ditimbun dalam sel lemak yang membesar. Pada orang yang
kegemukan menunjukkan output VLDL trigliserida yang tinggi dan
kadar trigliserida plasma yang lebih tinggi. Trigliserida berlebihan
dalam sirkulasi juga mempengaruhi lipoprotein lain. Bila trigliserida
LDL dan HDL mengalami lipolisis, akan menjadi small dense LDL
dan HDL, abnormalitas ini secara tipikal ditandai dengan kadar HDL
kolesterol yang rendah.
e. Faktor Olah Raga

Olah raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan trigliserida menurun dalam darah, sedangkan
kolesterol HDL meningkat secara bermakna. Lemak ditimbun dalam di
dalam sel lemak sebagai trigliserida. Olahraga memecahkan timbunan
trigliserida dan melepaskan asam lemak dan gliserol ke dalam aliran
darah.

f.

14

Faktor Merokok

Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, trigliserida, dan menekan kolesterol HDL. Pada seseorang
yang merokok, rokok akan merusak dinding pembuluh darah.
Nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang
hormon adrenalin, sehingga akan mengubah metabolisme lemak
yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah.

g. Faktor makanan

Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis.

Asupan

tinggi

kolesterol

dapat

menyebabkan

peningkatan kadar kolesterol total dan LDL sehingga mempunyai
risiko terjadinya dislipidemia Patofisiologi
4.3 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dislipidemia tidak terlihat, oleh karena itu untuk
mengetahui adanya tanda dislipidemia harus dilakukan pemeriksaan
laboratorium. Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau
rendah, semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah
disepakati dan digunakan diseluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP ATP
III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III),
yang antara lain menetapkan bahwa :
1.

Total Kolesterol :

Nilai Normal < 200 mg/dl
Perbatasan tinggi 200 – 239 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl
2.

LDL Kolesterol :

Optimal < 100 mg/dl

15

Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl
Tinggi 160 – 189 mg/dl
Sangat tinggi > 190 mg/dl
3.

HDL Kolesterol :

Rendah < 40 mg/dl
Tinggi 60 mg/dl
4.

Trigliserida

Normal < 150 mg/dl
Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl
Tinggi 200 – 499 mg/dl
Sangat tinggi > 499 mg/dl10
H. METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat dan bahan
a. beaker glass
b. vakum
c. evaporator,
d.

batang pengaduk,

e.

gelas ukur,

f. kain flannel
g. kandang tikus,
h.

timbangan, dan

i.

jarum oral.

j. pipa kapiler,
k. mikrosentrifuge dan
l.

tabung reaksi.

m. sentrifuge,
n.

tabung reaksi,

o. fotometer,
10 http://munggaranti.wordpress.com/2011/05/23/dislipidemia/. Di akkses
pada tanggal 28 desember 2014. Pada pukul 21.24

16

p. klinik pet
q. dan yellow tip.

2. Bahan
Bahan yang di gunakan adalah
a. Daun pepaya
b. Tikus putih galur wistar
c. Etanol
d.

H2SO4 pekat

e.

aquadest

3. metode penelitian

17

adapun metode penelitian dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. untuk ekstraksi etanol dalam daun pepaya
Mesarasi
Maserasi adalah cara ekstraksi yang paling
sederhana.Simplisia dihaluskan sesuai dengan persyaratan
farmakope (umumnya terpotong-potong atau diserbuk kasar)
disatukan dengan bahan ekstraksi, disimpan ditempat yang
terlindung dari cahaya langsung untuk mencegah reaksi yang
dikatalisis cahaya atau perubahan warna lalu dikocok kembali.
Waktu maserasi adalah berbeda-beda, masing-masing
farmakope mencantumkan 4-10 hari, kira-kira 5 hari menurut
pengalaman sudah memadai, diperas dengan kain pemeras

Larutan penyari

Etanol sebagai penyari dapat memperbaiki stabilitas bahan
terlarut dan mampu mengendapkan albumin. Keuntungan lain
dari etanol 70% sangat efektif dalam menghasilkan jumlah
bahan aktif yang optimal, dimana bahan pengotor hanya dalam
skala kecil turut dalam cairan pengekstraksi

2. prosedur kerja
1. Determinasi dan diskripsi tanaman pepaya

18

Tahap pertama penelitian ini adalah menetapkan kebenaran
sampel tanaman pepaya berkaitan dengan ciri-ciri morfologis
yang ada pada tanaman
2. Pengambilan bahan
Daun pepaya diambil dari pohon pepaya di desa kalitengah,
Mranggen, Demak
3. Pembuatan serbuk daun pepaya
Daun pepaya dicuci hingga bersih, kemudian dianginanginkan dilanjutkan pengeringan dengan oven pada suhu 40°
C sampai kering, kemudian simplisia kering dihaluskan dengan
mesin penggiling kemudian diayak dengan ayakan.
4. Pembuatan ekstrak etanol 70% daun pepaya
Serbuk daun pepaya sebanyak 100 gram kemudian
dimasukkan wadah berwarna gelap, ditambah etanol 70%
sebanyak 750 ml aduk hingga homogen, tutup segera kemudian
disimpan dalam ruangan yang terhindar daricahaya matahari
selama 5 hari dan sering kali dikocok. Rendaman tersebus
disaring dengan kain flanel, ampas dicuci dengan pelarut
sampai volume 750 ml. Hasil dipekatkan dengan
vakum evaporator sampai didapat ekstrak kental.
5. Identifikasi etanol pada ekstrak etanol 70% daun pepaya
Identifikasi etanol dalam ekstrak etanol 70% daun pepaya
adalah pertama, ekstrak dilarutkan dalam aquadest lalu
ditambahkan CH3COOH dan H2SO4 pekat.
6.

Identifikasi senyawa flavonoid, saponin dan alkaloid
dalam ekstrak etanol 70% daun pepaya
Identifikasi kandungan flavonoid dalam ekstrak
etanol 70% daun pepaya pada uji pendahuluan yang
menggunakan

ekstrak

kemudian

diencerkan

dengan

aquadest, larutan tersebut kemudian diteteskan padakertas
saring terbentuk warna kuning pada kertas saring setelah

19

diuapi dengan ammonia. Pada uji penegasan identifikasi
kandungan flavonoid, menggunakan ekstrak yang diuapkan
hingga kering ditambah ditambah serbuk Mg dan 2 ml
larutan alkohol |: HCL 2N (1:1) dalam pelarut amil alkohol
didiamkan selama satu menit sehingga menunjukkan warna
jingga pada amil alkoholUji saponin dengan cara ekstrak
ditambah 10 ml air panas, didinginkan lalu
dikocok kuat kemudian ditambah HCL 2N (Depkes 1977).
Uji

Alkaloidpertama

dengan

menggunakan

ekstrak

ditambah HCL 2% dan reagen dragendorf. Uji alkaloid
kedua dengan menggunakan ekstrak ditambah HCL 2%
dan reagen mayer.
3. Perlakuan hewan uji
Sebelum dilakukan uji pada tikus, dilakukan aklimatisasi
terhadap lingkungan minimal satu minggu. Suhu dan
kelembaban relatif dari kandang harus diperhatikan
karena hal tersebut dapat mempengaruhi uji penelitian.
Sebelum perlakuan, semua tikus ditimbang untuk pengaturan
dosis. Hewan uji dikelompokan menjadi empat
kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekortikus, satu hari
sebelumnya tikus dipuasakan. Sebelum perlakuan (hari ke-0)
setiap ekor tikus diambil darahnya untuk diukur kadar gula
darahnya.


Kelompok I kelompok pemberian suspensi rifampisin
dosis 10 mg/200 gram berat tikus serta ekstrak etanol
70% daun pepaya dosis 20 mg/200 gram berat badan
tikus.



Kelompok II adalah suspensi suspensi rifampisin
dosis 10 mg/200 gram berat tikus tanpa di beri ekstrak
etanol 70% daun pepaya.

20



Kelompok III tanpa perlakuan yaitu tikus tanpa ada
perlakuan, setiap hari diberi makan dan minum
secukupnya hingga kenyang

Setiap kelompok perlakuan dilakukan setiap hari selama 28
hari, kemudian hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28 diambil darahnya
untuk diukur kadar gula darah dan kadar kolestrolnya. Selama
penelitian berlangsung tikus tetap diberi makan dan minum.11
I. JADWAL KEGIATAN
Perencanaan kegiatan pelaksanaan proposal karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
N
o

Kegiatan

Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Persiapan
1

2

bahan

dan

alat
Pembuatan
ekstrak
Percobaan
&

3

pengamatan
terhadap

4
5

tikus wistar
Analisis
Data
Penyusunan
Laporan

11 Santi Dwi Astuti” EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN PEPAYA (Carica
papaya, Linn.)
TERHADAP AKTIVITAS AST & ALT PADA TIKUS GALUR WISTAR SETELAH
PEMBERIAN OBAT
TUBERKULOSIS (Isoniazid & Rifampisin)”diakses
darisantidaswety.files.wordpress.com/.../skripsi-santi-dwi-a... pada tanggal 29
desember 2014. Pukul 13.57

21

J. ANGGARAN BIAYA
a. Aquadest @85.000;

Rp. 85.000.00

b. batang pengaduk @6875;

Rp. 6.875.00

c. beaker glass (volume 100 ml) @44.500:

Rp. 44.500.00

d. Etanol 300 ml 2 botol @8000;

Rp. 8.000.00

e. Evaporator @60.000;

Rp. 60.000.00

f. Fotometer @25.000;

Rp. 25.000.00

g. gelas ukur @76.450;

Rp. 76.450.00

h. H2SO4 pekat 100 ml @13.000;

Rp. 13.000.00

i. Hand sanitizer

Rp 8.000.00

j. jarum oral 3 biji @15.000;

Rp. 75.000.00

k. kain flannel 3 meter @20.000;

Rp. 60.000.00

l. kandang tikus wistar 3 kandang @250.000;

Rp. 750.000.00

m. Masker @9000;

Rp 9000.00

n. Pakan tikus 3 wadah @20.000;

Rp. 60.000.00

o. pipa kapiler @80.000;

Rp. 80.000.00

p. Sarung tangan @9000;

Rp. 9000.00

q. Sentrifuge @860.500;

Rp. 860.500.00

r. tabung reaksi @6325;

Rp. 6.324.00

s. Tikus putih galur wistar 12 ekor @25.000;

Rp. 300.000.00

t. Timbangan @99.000;

Rp. 99.000.00

u. vakum @159.500;

Rp.159.500.00

v. yellow tip LPI (1000 pcs) @165.000;

Rp. 165.000.00

Total:

22

Rp. 2. 811. 649. 00

K. DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6701.
(Di akses pada tanggal 27 desember 2014).
http://id.wikipedia.org/wiki/Daunpepaya.
(Di akses tanggal 27 desember 2014).
http://id.wikipedia.org/wiki/Etanol.
(Di akses tanggal 27 desember 2014).
http://senyawahati321.blogspot.com/2013/04/pngertian-dan-penyebabpenyakit.html.
(Di akses pada tanggal 27 desember 2014).
Meti Indrowati, Joko Ariyanto” Kadar Kolestrol dan Trigliserida Darah Pada
Diabetes Melalui Perlakuan Ekstrak Daun Kluwih Artocarpus altilis Park”
(Di akses dari eprints.uns.ac.id/13859/1/1191-2695-1-SM.pdf.
tanggal 29 desember 2014).

pada

Santi dwi astuti, 2009. “efek ekstrak etanol 70% daun pepaya (Carica papaya,
Linn.) terhadap aktivitas AST dan ALT pada tikus galur wistar setelah
pemberian obat tuberkulosis (Isoniazid & Rifampisin).
(Di akses dari santidaswety.files.wordpress.com/.../skripsi-santi-dwi-a...
pada tanggal 28 desember 2014).
Susantiningsih T, Pertiwi AS, Fiana DN, Carolia N. “Pengaruh Pemberian Ekstrak
Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Gambaran Histopatologi
Jaringan Paru Tikus Putih Betina yang Diinduksi Karsinogen 7,12
Dimethylbenz[α]anthrancene (DMBA)”
(Di akses dari juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/.../212. Pada
tanggal 28 desember 2014).
http://yuninainggolan.wordpress.com/2012/07/18/etanol/.
(Di akses pada tanggal 28 desember 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_melitus.

23

(Di akses pada tanggal 28 desember 2014).
http://munggaranti.wordpress.com/2011/05/23/dislipidemia/.
(Di akkses pada tanggal 28 desember 2014).
Santi Dwi Astuti” efek ekstrak etanol 70% daun pepaya (Carica papaya, Linn.)
terhadap aktivitas AST dan ALT pada tikus galur wistar setelah pemberian
obat tuberkulosis (Isoniazid & Rifampisin)”.
(Di akses dari santidaswety.files.wordpress.com/.../skripsi-santi-dwi-a...
pada tanggal 29 desember 2014).

24

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Melakukan Merger dan Akuisisi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002)

2 35 1

Efek Hipokolesterolemik dan Hipoglikemik Patigarut Butirat

2 94 12

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

3 30 59

Pengaruh Rasio Harga Laba Dan Pengembalian Ekuitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 13 1

Perancangan Kampanye Efek Negatif Film Porno Pada Remaja Melalui Film Pendek

0 13 12

Uji Efek Antibakteri Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dalam Kapsul yang Dijual Bebas Selama Tahun 2012 di Kota Padang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro

0 7 5