Pengertian kerena keterlambatan Memori (1)

Pengertian Memori
Merupakan tempat atau alat menerima, mengelola, menyimpan pengalaman atau informasi ke
dalam otak dan dapat diambil kembali atau mengingat kembali informasi tersebut. Memori
memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia melakukan aktivitasnya.
Memori juga berarti ingatan yang mempunyai arti lebih luas yaitu :
1. Apa yang diingat, yang terbayang di pikiran sepanjang ingatan.
2. Alat atau daya batin untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui
(dipahami atau dipelajari).
3. Pikiran, dalam arti angan-angan, kesadaran.
4. Apa yang terbit di hati, seperti niat atau cita-cita.
Apa yang dilihat atau alami akan dipersepsikan pada individu dan hal tersebut di masukkan ke
dalam jiwa kemudian disimpan di ingatan. Pada suatu saat ingatan itu bisa diambil kembali.
Proses mengingat informasi ada tiga tahap, yaitu memasukkan informasi (encoding),
penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage). Kemampuan ingatan ada tiga yaitu
learning / menerima atau belajar tentang informasi, retention / menyimpan, dan remembering /
menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan.

Fungsi Memori
Memori memiliki fungsi fungsi khusus dan peranannya dalam membantu aktivitas tubuh
manusia. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari memori:
1.


Encoding/ memasukkan informasi
Encoding merupakan proses penyerapan persepsi dari informasi yang didapat kemudian
dirubah menjadi difat memori organisme. Proses ini cukup lama agar mampu tersimpan dengan
baik dan tidak mudah hilang. Proses encoding ini bisa terjadi secara tidak sengaja maupun
sengaja. Misalnya apabila informasi atau suatu hal tertentu diterima oleh panca indera dan
dimasukkan ke dalam ingatan secara tidak sengaja. Sengaja, yaitu apabila individu memiliki niat

untuk menyimpan informasi tersebut sehingga individu menaruh fokus perhatiaannya dalam
menyerap informasi.
Proses coding ini butuh beberapa waktu dan masing masing orang berbeda. Orang dengan
tingkat kecerdasan tinggi akan dapat menyerap dengan cepat, dan sebaliknya orang dengan
tingkat kecerdasan lebih rendah membutuhkan waktu yang lebih lama.
2.

Storage/ menyimpan
Fungsi berikutnya adalah sebagai alat penyimpanan. Setelah proses encoding, data atau
informasi yang didapat akan disimpan dengan membentuk jejak jejak yang bisa ditimbulkan
kembali. Jejak jejak memori tersebut disebut juga traces memori. Memori traces ini bisa mudah
menghilang apabila tidak sering digunakan. Apabila memori traces hilang maka memori akan

cukup sulit untuk dikembalikan atau kelupaan. Jejak jejak memori membantu menuntun
keinginan manusia untuk memperoleh bentuk ingatan tertentu.

3.

Retrival/ mengeluarkan kembali
Fungsi ketiga yaitu menimbulkan kembali ingatan yang sudah tersimpan. Proses ini berkaitan
dengan proses mencari informasi di dalam otak, menemukannya, dan menggunakan kembali
memori tersebut. Mekanisme ini sangat membantu dalam kegiatan sehari- hari dimana ingatan
ingatan yang tersimpan berkaitan erat dengan masa depan. Segala bentuk aktivitas
berhubungan dengan mengingat dan meneluarkan kembali ingatan. Cara yang digunakan untuk
mengembalikan ingatan yang tersimpan yaitu melalui proses berikut:



Recall: yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa petunju yang ada
pada organisme. Misalnya mengingat nama orang yang saat itu tidak berada di depannya.




Recognize: yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan melalui petunjuk
seperti jejak jejak pada ingatan organisme. Proses ini bisa berlangsung dengan cepat atau
berjalan beberapa saat.



Redintegrative: yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita yang panjang.
Proses ini yang memberikan respon pada manusia dapat menceritakan suatu kejadian dengan
runtut. Misalnya menceritakan isi buku yang telah dibacanya.

Jenis Jenis Memori
Memori dalam psikologi terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Memori Sensoris
Memori sensoris berkaitan juga dengan penyimpanan informasi yang diperoleh dari penerimaan
pancaindera. Memori sensoris merupakan proses penyimpanan informasi melalui saraf saraf
sensoris dalam jangka waktu yang sangat pendek.
Encoding dalam memori sensoris: Pada saat mata melihat sesuatu, gambaran objek




melalui sistem indera akan disampaikan ke bagian penyimpanan otak melalui impuls impuls
saraf.


Storage dalam memori sensoris: memori sensorid memiliki kapasitas memori yang
sangat besar namun penyimpanan tidak berlangsung lama atau cepat hilang.
2. Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek merupakan proses penyimpanan memori secara sementara yang
artinya memori tidak bisa disimpan lama.



Encoding dalam memori jangka pendek: informasi yang didapatkan akan diterima di
otak dengan sebutan kontrol proses. Informasi akan diproses dan kemudian disimpan. Kontrol
proses merupakan proses yang mengatur masukna informasi serta laju kecepatan menangkap
informasi.



Storage dalam memori jangka pendek: kapasitas memori dalam jangka pendek terbatas

sehingga memiliki kemungkinan untuk hilang.



Retrieval dalam memori jangka pendek: Proses mengingat dalam memorijangka pendek
tidak terlalu lama karena kapasitas memori yang terbatas.Untuk mengingat memori jangka
pender bisa dilakukan dengan paralel search atau serial search.
3. Memori Jangka Panjang

Memori jangka panjag merupakan proses penyimpanan yang bisa diingat cukup lama dan relatif
bersifat permanen.


Encoding dalam memori jangka panjang: prosesnya yang terjadi hampir sama dengan
memori jangka panjang namun setelah itu dilakukan proses semantik atau coding. Data akan
dianalisa lebih lagi.



Storage dalam memori jangka panjang: proses encoding dilakukan dengan menyaring

inti dari informasi yang didapat. Maka penyimpanan informasi bisa berlangsung lebih lama.
Selain itu kapasitas penyimpanan memori juga lebih besar sehingga banyak memori yang
diingat permanen.



Retrieval dalam memori jangka panjang: penyimpanan pada memori jangka panjang ini
sangat terorganisir sehngga proses pengambilan memori juga bisa cepat dan tepat.

Proses Terbentuknya Memori
Proses pembuatan memori diawali dengan paparan objek atau lingkungan pada panca indera
manusia. Memori diciptakan oleh susunan saraf pusat secara biologis yang melibatkan banyak
kerja saraf dan komponen tubuh lainnya. Proses terbentuknya memori diawali dengan
penerimaan informasi melalui panca indera, kemudian diterima oleh syaraf sensori di panca
indera dan dikirim ke otak.
Otak mempersepsikan informasi kemudian disimpan pada memori jangka pendek atau waktu
yang sebentar sekitar 1 menit. Memori jangka pendek dikirim ke generator atau pembangkit
tanggapan yang kemudian disalurkan kembali ke bagian tubuh lainnya untuk memberikan
tanggapan.
Memori jangka pendek kemudian diubah menjadi memori jangka panjang dan disimpan secara

permanen di dalam otak. Proses ini melibatkan kerja kontrol dan membentuk jejak jejak memori.
Memori jangka panjang dapat digunakan dengan cepat dengan melalui jejak jejak memori yang
terbentuk. Semakin sering dipanggil, memori akan semakin mudah ditemukan dan jejak jejak
nya semakin jelas. Namun pada memori jangka panjang yang tidak pernah atau jarang
digunakan maka memori akan meluap dan terjadi lupa atau kondisi tidak dapat mengingat
sesuatu. Memori lupa dapat dikembalikan dengan melalui ciri ciri informasi yang masih diingat.

Memori kontrol bekerja jika ada keinginan kuat, harapan, motivasi, minat dan usaha. Namun
apabila tidak ada hal hal tersebut, maka kontrol tidak akan bekerja dan memori tidak akan
tersimpan. Kualitas kontrol tergantung pada banyaknya informasi yang tertangkap panca
indera, semakin banyak yang tertangkap maka penyimpanan memori akan lebih baik. Kontrol
lainnya yaitu frekuensi dimana semakin banyak frekuensi informasi yang didapatkan maka
semakin baik pula penyimpanan memorinya.

Faktor Kelupaan dalam Sebuah Memori
Kelupaan terjadi karena ingatan yang tersimpan tidak pernah atau jarang ditimbulkan kembali.
Sehingga perlahan ingatan itu memudar dan hilang. Lupa juga di artikan bahwa kita tidak dapat
mengingat sesuatu yang di lakukan baik di sengaja maupun tidak disengaja.
Contoh : Kita sedang mengikuti kegiatan belajar di kampus, ketika selesai belajar kita langsung
pulang, padahal niat awal tadi ialah : sesudah belajar mau keperpustakaan.

Konsep lupa memiliki empat macam teori yaitu: Decay theory (menganggap bahwa memori
akan semakin memudar), Teori interferensi ( menitikberatkan pada interval), Retrieval
failure (kegagalan

mengingat

Forgetting (kecenderungan

memori

melupakan

disebabkan
hal

hal

oleh
yang


interferensi), teori
tidak

fisiologis (adanya perubahan fisik di otak dikarenakan gangguan fisik).

Faktor-faktor yang mempengaruhi atau membuat kita lupa yaitu :
1.

aktivitas yang terlalu padat

2.

kejenuhan

3.

umur yang sudah tua

4.


menonton film porno

5.

sering di tunda tunda

6.

otak yang sudah capek

Motivated

menyenangkan, Sebab

Adapun orang sering lupa ingatan sering juga di sebut dengan AMNESIA. Pandangan islam
mengenai lupa merupakan hal yang wajar karena ada hadist yang mengatakan semua
penyakit pasti ada obatnya, kecuali penyakit lupa. Dalam psikologi, lupa temasuk gejala
sensorik (otak ) karena lupa berhubungan dengan fungsi saraf sensorik di dalam otak, Jika
suatu otak berkata tanpa henti niscaya dia akan mengalami kelelahan dan ini bisa
menyebabkan seseorang menjadi lupa.

Secara Garis Besar Lupa Bisa di Bedakan Menjadi 3 Macam
1.

lupa dalam arti yang wajar.

2.

lupa dalam arti kecelakaan /terkena penyakit dan lain-lain.

3.

lupa karena disebabkan oleh usia lanjut.

Lupa bisa juga menjadi tanda fisiologis dari penuaan, dikarenakan fungsi sistem saraf yang
menurun pada usia tua dan tidak dapat meregenerasi diri lagi.
Memori bersifat sementara ataupun permanen. Memori juga bisa terlupakan atau bisa juga
dipanggil kembali disaat dibutuhkan. Peranan sistem saraf pusat dalam menghantarkan
informasi bersifat sensorik merupakan sistem kerja yang utama. Apabila terjadi gangguan
dalam penghantaran informasi, maka informasi tidak dapat tersimpan.
Dengan mengetahui sistem kerja memori ini, maka cara belajar atau mengingat informasi bisa
diperbaiki dengan lebih sering terpapar informasi.

Cara Mengukur Memori
Pengukuran memori sebenarnya tidak dapat dilakukan dengan mutlak karena metode yang
dikembangkan sampai saat ini lebih cenderung mengukur aspek proses memori ketimbang
memori itu sendiri. Sehingga dalam hal ini ada empat metode pengukuran yang dihubungkan
dengan proses memori.

Empat metode tersebut adalah recall, recognition, saving, dan reaction time. Uraian singkat
mengenai keempat cara mengukur memori adalah sebagai berikut :
1.

Recall. Dalam proses ini pihak yang diukur diharapkan melakukan apa yang sudah

dipelajari dengan menghasilkan respon-respon yang benar. Contoh: mengingat nomor telepon,
tanggal lahir, nama seseorang, dan menjawab pertanyaan ujian essay. Lebih lanjut recall dapat
dibedakan atas dua yaitu, recall bebas (free recall) yaitu mengharapkan orang yang diukur
untuk menghasilkan item-item yang dia pelajari di dalam urutan tertentu. Selanjutnya recall
aided yaitu memberikan stimulus kontekstual terhadap suatu yang harus diresponi. Dengan
kata lain, orang yang sedang diukur memorinya diberikan suatu situasi yang membantu ia
melakukan respon. Perbedaan yang paling mendasar dari dua jenisrecall ini adalah terletak
pada contextual stimulus.
2.

Recognition Test. Prosedur ini menghendaki seseorang yang diukur memorinya untuk

memilih item-item yang telah dialami atau dipelajari sebelumnya dan menolak item-item yang
lain yang disebut distractor atau item penyaring. Ada dua jenis Recognition Test yang
dikemukakan dalam bahasan ini yaitu prosedur item tunggal (single-item) dan prosedur item
ganda (multiple-item). Pada prosedur item tunggal (single-item), orang yang diukur diminta
untuk mengatakan “lama” atau “baru”; “ya” atau “tidak” terhadap suatu item. Ia mengatakan “ya”
apabila item tersebut sudah lama atau sudah dialaminya, dan sebaliknya mengatakan “tidak”
apabila item tersebut baru atau belum dialaminya. Sementara itu, pada prosedur item ganda
(multiple-item), kepada orang yang sedang diukur diajukan masing-masing item yang dipelajari
bersama dengan lebih dari satu item distractor. Contoh : metode pengungkapan kejahatan oleh
polisi untuk menentukan tersangka kejahatan. Tersangka dan beberapa orang lain dijejerkan,
lalu saksi diminta mengingat siapa di antara jejeran tersebut yang melakukan kejahatan. Namun
dalam prosedur ini dapat saja terjadi kesalahan apabila orang yang diukur “tidak jujur” dalam
menjawab item-item yang disajikan. Hal ini dinamakan Motivational-incnetive condition.
3.

Saving. Prosedur ini mengharapkan seseorang yang hendak diukur mempelajari

beberapa tugas di dalam batasan tertentu dan mempelajari kembali item-item secara berurutan.
Disamping itu, prosedur ini membantu kita membandingkan pembelajaran yang asli dan
pembelajaran ulang untuk melihat beberapa item yang dipelajari berhasil disimpan.
4.

Reaction Time. Prosedur ini mengukur lama waktu yang diperlukan untuk melakukan

reaksi. Pengukuran ini sangat penting karena dengan pengukuran ini kita dapat menyimpulkan
suatu item sulit, kompleks atau tidak. Contoh: Untuk menjawab pertanyaan “Jam berapa anda

makan tadi pagi”? berbeda dengan untuk menjawab pertanyaan “Jam berapa anda makan pagi
seminggu yang lalu?”.

Daftar Pustaka
http://dosenpsikologi.com/memori-dalam-psikologi