Makalah pengantar sistem informasi berba

DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ..................................................................................................
1
Rumusan Masalah ............................................................................................................
2
Tujuan Penulisan ..............................................................................................................
2
Metode Penulisan ..............................................................................................................
2

BAB II : PEMBAHASAN
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.


Sistem Informasi Manajemen Publik ......................................................................... 3
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Publik ................................................ 3
Proses penggunaan MSIP dalam meningkatkan mutu layanan public ............. 4
Deskripsi jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP ............... 5
evaluasi dan penilaian ............................................................................................. 7
mengontrol kualitas ................................................................................................. 7
meningkatkan daya kompetensi ............................................................................ 7
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Publik Berbasis Komputer ................... 7
BAB III : PENUTUPAN
Kesimpulan .......................................................................................................................
12
Daftar Pustaka ..................................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Jauh sebelum adanya teknologi komputer, sistem informasi manajemen (SIM)
telah digunakan oleh para pemimpin organisasi dalam upaya pengambilan keputusan

untuk publik. Namun demikian proses pengambilan keputusan yang dilakukan saat itu
sangat sederhana, segala sesuatunya masih berjalan secara manual karena semua
data masih tersimpan dalam lembaran-lembaran arsip yang bermacam-macam.
Dimana apabila pemimpin membutuhkan berbagai informasi pada arsip-arsip tersebut
untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan maka sangatlah sulit untuk
mencarinya. Penyimpanan arsip-arsip tersebut sangat tidak efektif maka untuk
mencarinya pun membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu kemungkinan dari ketidak efektifan cara penyimpanan tersebut
membuat beberapa arsip-arsip yang telah disimpan rusak atau tidak terawat. Proses
pencarian saat itu dimana teknologi komputer belum ditemukan. Dengan hadirnya
teknologi komputer pada zaman sekarang ini telah mengubah segalanya. Berbagai
arsip dan dokumen-dokumen yang tadinya disimpan secara manual, sekarang
semuanya disimpan secara digital. Semua dokumen yang disimpan secara digital
merupakan penyimpanan yang efektif dan efisien. Dimana semua arsip dan dokumendokumen dapat tersimpan rapi dalam sistem komputer dan jika dibutuhkan dalam
pencariannya lebih mudah karena hanya dengan mencari nama file, arsip yang
dibutuhkan akan ditampilkan.
Dengan kehadiran komputer sebagai fasilitas atau wadah yang efektif dapat
mempermudah proses dalam sistem informasi manajemen publik, prinsip kerja dan
basis dari SIM itu sendiri adalah ilmu manajemen, karena memang SIM itu lahir dari
manajemen. Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Dalam proses

perencanaan pihak manajemen berusaha memikirkan apa saja yang akan dikerjakan,
siapa yang akan melaksanakan dan mengendalikannya sehingga semua itu akan
menjadi suatu keputusan untuk masa yang akan datang agar tujuan organisasi atau
perusahaan dapat tercapai sesuai denga keinginan.

Dalam kerangka itu semua, diperlukan berbagai informasi yang relevan dengan
proses perencanaan. Alat untuk menyediakan informasi tersebut dapat berupa sebuah
SIM atau beberapa usaha khusus seperti pengumpulan data baik internal maupun
eksternal, yang nantinya dapat menghasilkan informasi. Jadi, informasi adalah bahan
dasar bagi pemimpin organisasi atau perusahaan dalam membuat rencana,
merumuskan kegiatau maupun mengambil keputusan.Sistem Informasi Manajemen
Publik berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan
penting dalam sistem informasi manajemen.

b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi Manajemen publik ?
2. Seberapa efektifkah sistem informasi manajemen berbasis komputer ?

c.


Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada
pembaca dan lebih khususnya penulis tentang sistem informasi manajemen publik
berbasis komputer yang mana kemajuan teknologi sangat berpengaruh pada
keefektifan sistem informasi manajemen untuk publik atau masyarakat.

d. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan informsi dan data yang diperlukan peneliti menggunakan
metode studi pustaka, dan juga mencari sumber – sumber yang dapat dipercaya
melalui situs – situs internasional di internet.
Sistematika Pembahasan

BAB II
PEMBAHASAN
1) Sistem Informasi Manajemen Publik
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Publik
Suatu organisasi publik akan menjalankan fungsi-fungsi operasi yang harus
berjalan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri. fungsi-fungsi operasi dalam organisasi Publik meliputi fungsi
operasi dalam pelayanan. Untuk menjalankan fungsi-fungsi operasi tersebut

dibutuhkan manajemen di mana sudah barang tentu fungsi-fungsi manajemennya
harus dapat berjalan dengan baik. Fungsi-fungsi manajemen yang harus berjalan
dalam menggerakan fungsi operasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan sekurangkurangnya meliputi fungsi planning, organizing, staffing, directing, evaluating,
coordinating, dan budgeting.
Fungsi menajemen memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan tingkat
relasional yang kompleks antar fungsi operasi ketika harus menjalankan fungsi operasi
tersebut yang di bangun dalam organisasi publik. Ketika fungsi operasi dalam
organisasi berjalan sesuai fungsi manajemen, maka akan terjadi lalu lintas data dan
informasi yang saling terkait dan saling membutuhkan sehingga tingkat kompleksitas
relasional antar fungsi tersebut kelihatan sekali. Kompleksitas relasional data dan
informasi tersebut meliputi tahap-tahap pengumpulan data, klasifikasi data,
pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan kegunaan menjadi informasi,
interpretasi informasi, penyimpanan informasi, penyampaian informasi atau transmisi
kepada pengguna dan penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen
organisasi.

Tahapan kompleksitas relasional data dan informasi memungkinkan
ditempuhnya delapan tahap penting dalam penanganan informasi, yaitu penciptan
informasi, pemeliharaan saluran informasi, transmisi informasi, penerimaan informasi,
penyimpanan informasi, penelusuran informasi, penggunaan informasi dan penilaian

kritis serta umpan balik. Tahap-tahap tersebut menjadi sebuah bentuk manajemen
sistem informasi publik.
Manajemen Sistem Informasi Publik (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk
kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas
manajemen pada suatu organisasi publik. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi
disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
B. Proses penggunaan MSIP dalam meningkatkan mutu layanan publik
Manajemen Sistem Informasi Publik (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk
kebutuhan

manajemen

dalam

upaya

mendukung

fungsi-fungsi


dan

aktivitas

manajemen pada suatu organisasi publik. Maksud dilaksanakannya MSIP adalah
sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing,
directing,

evaluating,

coordinating,

dan

budgeting

dalam

rangka


menunjang

tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi publik.
Dengan adanya MSIP organissi publik akan merasakan beberapa manfaat sebagai
berikut, pertama, tersedianya sistem pengeloaan data dan informasi publik. Kedua,
terintegrasinya data dan informasi publik untuk mendukung proses pengambilan
keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi publik yang lengkap bagi seluruh
stakholders

yang

berkepentingan

dalam

bidangnya.

MSIP

digunakan


oleh

penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang
tergabung dalam inter-organizational information system sehingga organisasi publik
dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders)

1. Nilai penting MSIP adalah : Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based
information

systems)

memungkinkan

pendelegasian

kegiatan

rutin.


Teknologi

informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal.
2.

Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif
dengan data pendukung yang lengkap

3. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien.
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa MSIP sangat berguna dalam meningkatkan
mutu layanan publik
C. Deskripsi jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP
Data adalah Semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam bentuk tulisan
(karakter), angka (digital, gambar (analog termasuk peta)), media magnetic, dokumen,
dan bentuk lain yang didapat dari hasil penyelidikan umum dan eksplorasi. Informasi
adalah Rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan atau
interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta, laporan baik hard copy maupun soft
copy
Jenis Data Berdasarkan
Sumber


: Internal, eksternal

Tahapan Kegiatan

: Primer, sekunder

Sifat

: Dasar, Olahan, Interpretasi

Bentuk

: Fisik, Non fisik/elektronik

Kerahasiaan

:Terbuka, tertutup

Deskripsikan fungsi manajemen informasi
Dalam konteks :
a. manajemen data :

Fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data menyiratkan
suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang
mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian. Keberhasilan manajemen system
informasi dalam kontek menajemn data bergantung pada tiga faktor utama yaitu
keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tatacara penggunannnya.
Perkembangan fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data
dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan pemasukan data, cara
penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan data. Pengelolaan data
Suatu

kegiatan

yang

dilakukan

secara

professional

dan

terpusat,

meliputi

penyimpanan, penataan, pengolahan dan pemanfaatan.

b. Monitoring :
Sistem Informasi adalah suatu sistem konseptual yang memungkinkan manajer untuk
mengendalikan dan memonitor system fisik perusahaan yang digunakan untuk
mentrans-formasikan sumber daya input menjadi sumber daya output.
c. Pengambilan keputusan :
Manajemen informasi dalam pengambilan keputusan adalah Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) yang tidak ditekankan untuk membuat keputusan, melainkan
melengkapi kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan. Dengan kata lain, sistem pendukung keputusan membantu manusia dalam
proses membuat keputusan, bukan menggantikan perannya dalam mengambil
keputusan.
Manfaat yang dihasilkan dari manajemen informasi SPK :
1.

Memperbesar kemampuan pengambil keputusan untuk memproses informasi dan
pengetahuan.

2.

Memperbesar kemampuan pengambil keputusan dalam menangani permasalahan
yang kompleks, berskala besar, dan menggunakan banyak waktu.

3. Memperpendek waktu pengambilan keputusan.
4. Meningkatkan reliabilitas dari hasil keputusan dan outcome.
5. Mendorong pelaksanaan eksplorasi bagi pengambil keputusan.
6. Memberikan pendekatan baru dalam proses berpikir mengenai lingkup permasalahan
dan konteks keputusan.
7. Membangkitkan bukti baru dalam mendukung sebuah keputusan atau konfirmasi dari
asumsi yang sudah ada.
8.

Menghasilkan keunggulan strategis dan kompetitif di dalam persaingan antar
organisasi. termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas pertanyaan‐pertanyaan
pengandaian.

D. evaluasi dan penilaian
Manajemen informasi dalam konteks evaluasi dan penilaian member manfaat
1.

Kegiatan monitoring-evaluasi yang dilakukan secara internal dapat diintegrasikan ke
publik dengan dukungan manajemen system informasi.

2.

Manajemen system informasi akan meningkatkan akuntabilitas program lembaga/
organisasi.

3.

Keterlibatan

publik

melalui

dukungan

manajemen

system

informasi

akan

meningkatkan kinerja program lembaga/organisasi.
E. mengontrol kualitas
Manajemen informasi dalam konteks Kontrol terhadap kualitas memungkinkan untuk
melakukan proses pengumpulan dan evaluasi fakta/evidence untuk menentukan

apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan
memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber
daya secara efisien.
F. meningkatkan daya kompetensi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan kepada pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. Oleh karena itu sangat jelas bahwa
menajeman system informasi akan berdampak kepada peningkatan daya saing
komptensi.
2) Penerapan Sistem Informasi Manajemen Publik Berbasis Komputer
Penggunaan e-Government di Lingkungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah

di

Indonesia

Perkembangan

teknologi

informasi

dan

telekomunikasi

berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan secara signifikan. Sejalan
dengan berkembangnya penggunaan internet di lingkungan pemerintah dan
masyarakat, maka pemerintah menyikapinya dengan menggunakan teknologi tersebut
sebagai alat untuk memperlancar dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintah.

Di tingkat pemerintah pusat, pemerintah telah membentuk Departemen
Komunikasi

dan

Informasi

(Depkominfo)

yang

bertugas

melaksanakan

tersedianya sarana infratruktur komunikasi dan informasi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Pusat agar dapat diakses dan dibaca secara cepat oleh instansi atau
institusi pemerintah yang berada di wilayah Republik Indonesia. Informasi
tersebut meliputi produk-produk hukum pemerintah, seperti: Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, dan lain-lain.
Selain itu Depkominfo juga berfungsi sebagai Departemen yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan informasi dan komunikasi di Negara Republik
Indonesia dengan ketentuan hukum yang berlaku dan mengelola secara resmi
website atau situs resmi Negara Indonesia. Untuk implementasi e-Government,
pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
e-Government yang dituangkan melalui INPRES No. 3 tahun 2003.

Sedangkan

di

tingkat

pemerintah

daerah

(pemda),

masing-masing

mengembangkan situs resmi daerahnya. Situs ini berisi informasi mengenai
daerah masing-masing, mulai dari sejarah profil pemerintahan, profil geografi,
sampai program dan kegiatan yang dilakukan termasuk menu interaktif
didalamnya. Namun tiap daerah menampilkannya secara berbeda, tergantung
dari

kemampuan

masing-masing

pemda.

Dari

33

provinsi

dan

443

kabupaten/kota, 402 diantaranya sudah memiliki website (84 persen), dengan
tingkat kemudahan akses yang berbeda.

Pemerintah

daerah

telah

mencoba

untuk

selalu

berinovasi

dengan

menggunakan teknologi ini. Menurut Ibenk (2007), bahkan selama ini terbukti
beberapa terobosan lahir dari Pemerintah Daerah, seperti e-procurement
Surabaya, pelayanan satu pintu Sragen, jaringan enterprise jogja, administrasi
kependudukan Balikpapan dan banyak lagi. Implementasi integrasi database
pun berjalan baik di beberapa daerah, seperti Kebumen yang mampu
mengintegrasikan database kepegawaian bagi 5 aplikasi, Kota Semarang dan
kota Magelang yang mengintegrasikan database kependudukan dan pendidikan,
dan sebagainya. Semua hasil kerja mandiri daerah tanpa ada campur tangan
pusat. Dengan biaya yang jauh lebih efisien namun efektif. Aturan yang
diterapkan pun tidak atau belum diatur oleh Pusat. Akan tetapi semua itu
berjalan baik dan mendapat dukungan masyarakat penggunanya.

Berikut disajikan data lengkap prosentase masing-masing provinsi yang
memiliki situs resmi (Soendjojo, 2007):

1.

Prov. Nanggroe Aceh Darussalam 77% (dari 22 pemda, yang sudah mempunyai
web 17)

2.

Prov. Sumatera Utara 100%

3.

Prov. Jambi 100%

4.

Prov. Riau 100%

5.

Prov. Sumatera Barat 95% (1 pemda belum mempunyai web)

6.

Prov. Kep. Riau 88% (1 pemda belum mempunyai web)

7.

Prov. Sumatera Selatan 87% (2 pemda belum mempunyai web)

8.

Prov. Bangka Belitung 50% (4 pemda belum mempunyai web)

9.

Prov. Bengkulu 40% (6 pemda belum mempunyai web)

10. Prov. Lampung 91% (1 pemda belum mempunyai web)
11. Prov. Banten 100%
12. Prov. DKI Jakarta 100%
13. Prov. Jawa Barat 100%
14. Prov. Jawa Tengah 100%
15. Prov. DI Yogyakarta 100%
16. Prov. Jawa Timur 100%
17. Prov. Kalimantan Barat 92% (1 pemda belum mempunyai web)
18. Prov. Kalimantan Tengah 87% (2 pemda belum mempunyai web)
19. Prov. Kalimantan Selatan 86% (2 pemda belum mempunyai web)
20. Prov. Kalimantan Timur 100%
21. Prov. Bali 100%
22. Prov. Nusa Tenggara Barat 90% (1 pemda belum mempunyai web)
23. Prov. Nusa Tenggara Timur 82% (3 pemda belum mempunyai web)
24. Prov. Sulawesi Utara 100%
25. Prov. Gorontalo 67% (2 pemda belum mempunyai web)
26. Prov. Sulawesi Tengah 82% (2 pemda belum mempunyai web)
27. Prov. Sulawesi Tenggara 36% (7 pemda yang belum mempunyai web)
28. Prov. Sulawesi Selatan 88% (3 pemda belum mempunyai web)
29. Prov. Sulawesi Barat 67% (2 pemda belum mempunyai web, satu pemprov dan
satu Pemkab)

30. Prov. Maluku Utara 33% (masih 6 pemda yang belum mempunyai web)
31. Prov. Maluku 56% (4 pemda belum mempunyai web)
32. Prov. Papua 36% (masih 14 pemda yang belum mempunyai web)
33. Prov. Irian Jaya Barat 45% (masih 6 pemda yang belum mempunyai web).

Ketersediaan Menu Layanan Publik pada Situs beberapa
Pemerintah Daerah

Ketersediaan

No Nama Kab./Kota Nama Situs

Menu
Publik

Layanan

Nama Menu

Ada/Tidak

1

Kota Malang

http://www.malangkota.go.id

Pelayanan Publik, PSB online ,

Digital library, Cek Perijinan

2

Kab. Bengkalis

http://www.bengkalis.go.id

Pelayanan Data

3

Kota
Pangkalpinang

http://www.pangkalpinang.go.id

Layanan Masyarakat

4

Kota Pekanbaru

http://www.pekanbaru.go.id

Pemerintahan

5

Kab. Kediri

http://www.kediri.go.id

Perijinan

6

Kab. Tuban

http://www.tuban.go.id

7

Kota Bukittinggi

http://www.bukittinggikota.go.id

Pelayanan Kesehatan,

Layangan Perijinan

8

Kab. Indragiri Hilir http://www.inhil.go.id

9

Kota Jakarta Pusat http://pusat.jakarta.go.id

Pelayanan dan Perijinan

10

Kota Bandung

Pemerintahan, PSB on-line,

http://www.bandung.go.id

G2B, G2C

11

Kab. Sragen

http://www.sragen.go.id

Pelayanan Publik

12

Kota Balikpapan

http://www.balikpapan.go.id

Perijinan,
Pelayanan

13

Kab. Tangerang

http://www.tangerangkab.go.id

Info Layanan

14

Kab. Sleman

http://www.sleman.go.id

Informasi Perijinan

15

Kota Pare-pare

http://www.parepare.go.id

SINTAP

e-Procurement,

16

Kab. Biak

http://www.biak.go.id

Layanan Masyarakat

17

Kab. Purwakarta

http://www.purwakarta.go.id

Pelayanan Umum

18

Kab. Pemalang

http://www.pemalangkab.go.id

Pelayanan Publik

19

Kab. Jembrana

http://www.jembrana.go.id

Layanan Perijinan, Layanan

Kependudukan

20

Kota Surabaya

http://www.surabaya.go.id

21

Kab. Purworejo

http://www.purworejo.go.id

22

Kab. Kutai Kertanegara http://www.kutaikertanegarakab.go.id

Pelayanan
Publik,
procurement

Ragam PerijinanPTSP

e-

BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Manajemen Sistem Informasi Publik (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk
kebutuhan

manajemen

dalam

upaya

mendukung

fungsi-fungsi

dan

aktivitas

manajemen pada suatu organisasi publik. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi
disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
Penggunaan e-Government di Lingkungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah

di

Indonesia

Perkembangan

teknologi

informasi

dan

telekomunikasi

berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan secara signifikan. Sejalan
dengan berkembangnya penggunaan internet di lingkungan pemerintah dan
masyarakat, maka pemerintah menyikapinya dengan menggunakan teknologi tersebut
sebagai alat untuk memperlancar dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintah.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi
keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis
Internet (komputer), memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi
informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses
bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat
memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku
ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses
dukungan untuk pelanggan, transaksie-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi
dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan
untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.

Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau
aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat, guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah
satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output
baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan
komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari
orang, data, proses-proses, dan antar muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki
beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan
kebutuhan pembuat keputusan manajemen dan para pengguna. Di dalam suatu organisasi,
informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen.
B. Tujuan penulisan.
1. Mengetahui arti tentang sistem informasi berbasis komputer.
2. Mengetahui macam-macam sistem informasi berbasis komputer.
3. Memahami akan peran komputer.
C. Sistematika Penulisan.
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka komposisi makalah ini ditulis
menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup.
Bab I Pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar. Karena sebagai pengantar, maka
pada bagian ini disajikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, sistematika penulisan.
Melalui bab ini diharapkan memperoleh gambaran sekilas tentang makalah yang sebenarnya.
Bab II Pembahasan, yang berisi sebagai landasan teori dalam upaya mendeskripsikan
secara objektif tujuan yang ingin dicapai tentang sistem informasi berbasis komputer.
Menguraikan arti tiap kata mengenai sistem informasi berbasis komputer, serta menyebutkan
contoh dan Menyajikan fenomena yang secara rinci.
Bab III sebagai penutup dari keseluruhan makalah ini yang berisi kesimpulan dan saran
sebagai hasil data.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi berbasis komputer.
Pada dasarnya sistem adalah kumpulan subsistem-subsistem yang erat hubungannya satu
dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara
sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain,
dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sebagai contoh sistem komputer memiliki subsistem perangkat lunak (software),
subsistem perangkat keras (hardware), dan subsistem pengguna (brainware). Sistem berbasis
komputer adalah sistem yang komponen komponennya atau subsistem-subsistemnya terdiri dari :
Orang / pengguna
Perangkat Keras (Hardware) komputer
Perangkat Lunak (Software) komputer
Basis data
Prosedur
Dokumentasi
Keenam komponen tersebut merupakan dasar pembentuk sistem berbasis komputer, dan
komponen ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6 tersebut merupakan hasil aktifitas rekayasa perangkat lunak
(software engineering). Perangkat lunak komputer adalah produk yang dihasilkan melalui serangkaian
aktivitas proses rekayasa atau pengembangan software, yang menghasilkan aktivitas berupa :
Dokumen-dokumen yang menspesifikasikan program yang hendak dibangun
Program yang dieksekusi komputer
Dokumen yang menjelaskan program dan cara kerja program
Data berbentuk angka atau teks, yang juga berupa audio, video, gambar, dan sebagainya.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut
menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.
Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masingmasing. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau menginput data, dan
kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi.
Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar
bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Informasi diperoleh dari sistem informasi
(information systems) atau disebut juga processing systems atau information processing systems
atau information-generating systems.
Jadi Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang
diperlukan

Kualitas Informasi
Suatu informasi akan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila
informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah :
Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat.
Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan,
sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.

berbasis komputer dalam penjelasan Sistem Informasi mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan
sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi
pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan
baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya
selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis
pada komputer.
Mengapa komputer sangat penting dalam menyediakan informasi ???
 Kegiatan Bisnis Semakin meningkat.
 Globalisasi Ekonomi.
 Kebutuhan teknologi yang Andal.
 Batas waktu semakin singkat.
 Tuntutan Pelayanan Praktis dan cepat saji.
 Kemampuan Komputer Semakin Baik.
 Keamanan proses dan dokumentasi.
Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah
informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan
keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran
(Office Aotumation /OA). Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi
SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission
Support System). Komputer dapat melakukan tugas sesuai dengan yang diperintahkan oleh

penggunanya, komputer tidak sekedar membantu pekerjaan manusia, namun juga bisa
memberikan solusi pada kegiatan yang dianggap sulit oleh manusia
B. Macam – macam sistem informasi berbasis komputer
1. SIA ( Sistem Informasi Akutansi )
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi
guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya
adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara
lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang
secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang
dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Manfaat sistem informasi akuntansi
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara :

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Komponen sistem informasi akuntansi
Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem
Transaksi merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses
sehingga menghasilkan informasi
Prosedur adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau
kegiatan perusahaan.
Dokumen yaitu berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat
transaksi
Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan pada
sistem informasi yang bersangkutan.

2. SIM ( Sistem Informasi Managemen )
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
kebutuhan manajemen. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan bahwa sistem yang terlibat adalah
software, hardware, dan brainware. Sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan data, jadi
disini terjadi sebuah proses atau mekanisme. Sedangkan manajemen adalah suatu aturan manajerial
dari sebuah organisasi. Manajemen informasi digunakan sebagai sebuah tindakan pengambilan
keputusan manajerial. Menurut Raymond McLeod, Jr. & G. Schell ( SistemInformasi Manajemen,
Prenhallindo, Jakarta, 2004 ) berpendapat bahwa SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen adalah menyediakan informasi untuk
menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Tugas sistem informasi adalah
menyediakan informasi yang bersifat internal. Agar informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih
mengena dan berguna bagi manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan
informasi bagi setiap tingkatan manajemen. SIM dalam perspektif juga menyediakan informasi bagi
orang-orang selain manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum, pemerintah,
dan sebagainya.
SIM dan Pemecahan Masalah SIM dan subsistem-subsistem organisasi didalamnya memiliki
andil dalam pemecahan masalah dalam dua hal sebagai berikut :
Sumber Daya Informasi organisasai. SIM merupakan usaha seorganisasi untuk menyediakan
informasi pemecahan masalah. SIM menentukan tingkat pencapaian di tingkat lain seperti DSS, kantor
virtual, dan sistem berbasis pengetahuan.
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan
informasi terus mengalir ke manajer untuk menandai ada tidaknya masalah, jika ada selanjutnya
memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang penghargaan Nobel dari Carnegie-Mellon University
berpendapat bahwa suatu keputusan manajemen dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
– Keputusan Terprogram (terstruktur). Yaitu keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian
hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak
perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.

– Keputusan Tidak Terprogram (tak terstruktur). Yaitu keputusan bersifat baru, tidak terstruktur,
dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum
pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau
karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakukan yang sangat khusus.
3. SPK ( Sistem Pengambilan Keputusan )
Sistem Pengambilan Keputusan (Dicision Support System ) merupakan salah satu
produk software yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Tujuan DSS adalah sebagai ‘second opinion’ atau ‘information sources’,
sebagai bahan pertimbangan seorang manajer sebelum memutuskan kebijakan tertentu Pendekatan
untuk DSS yang popular adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga
diharapkan sistem ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata yang sesungguhnya.

Lima karakteristik utama DSS :
Sistem yang berbasis komputer
Dipergunakan untuk mengambil keputusan
Untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit yang tidak dapat digunakan dengan kalkulasi
manual
Melalui cara simulasi yang interaktif
Komponen utamanya data dan model analisis

Secara garis besar DSS dibangun oleh 3 komponen :
 Database : Sistem Database adalah kumpulan semua data yang dimiliki oleh perusahaan, baik data
dasar maupun transaksi sehari-hari
 Model Base : adalah suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif.
 Software System : paduan dua komponen sebelumnya setelah sebelumnya direpresentasikan ke dalam
bentuk model yang dimengerti oleh sistem komputer. Produk DSS yang baru adalah DGMS (Dialog
Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya
‘dialog’ interaktif antara komputer dan manusia (user). Jenis-jenis DSS : untuk pelaporan (report) atau
pencarian informasi (query), untuk penyusunan anggaran tahunan, untuk melakukan kenaikan gaji
karyawan, untuk menentukan besarnya jam lembur karyawan, untuk memprediksi pendapatan
perusahaan di masa mendatang dari beberapa divisi, dll.
Proses pengambilan keputusan juga dibagi menjadi 2, yaitu :
1.

Sistem Pengambilan Keputusan Tertutup. Yaitu menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan
yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
Memilih metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau
kegunaan.

2.

Sistem Pengambilan Keputusan Terbuka. Yaitu memandang keputusan sebagian berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada
gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. model ini menganggap bahwa
pengambil keputusan:
Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.

Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya (bukti keberhasilan atau
kegagalan).
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan terdiri dari 4 tahapan yaitu:
Kegiatan intelejen. Yaitu mengamati lingkungan untuk mencari kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki.
Kegiatan Merancang. Yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif
tindakan yang mungkin.
Kegiatan Memilih. Yaitu memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
Kegiatan Menelaah. Yaitu menilai pilihan-pilihan yang lalu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran (Office
Aotumation /OA). Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem
Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System) / Sistem
Pengambilan Keputusan..
B. Saran
Karna terbatasnya kemampuan sebagai manusia biasa, kami selaku penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini. Demi
memperbaiki makalah ini dan makalah selanjutnya kami mohon kritik dan saran kepada para
pembaca. Dan atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
http://ryandirabbiyalsyah.blogspot.com/
http://achmadrandypratama.wordpress.com/2012/12/16/bab-vii-sistem-informasi-berbasis-komputer/

http://leories-qita.blogspot.com/2012/05/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html