STUDI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG BERPRESTASI PADA MA NEGERI 3 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 20152016

STUDI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG BERPRESTASI PADA MA NEGERI 3 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Layla Fauziyah

Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al banjari Banjarmasin Email : layla_mjg@yahoo.co.id

Abstrak

Latar belakang penelitian ini bahwa siswa yang sudah berprestasi dengan melalui kegiatan belajarnya perlu ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan dan konseling agar dirinya semakin mantap dan yakin dalam melaksanakan kegiatan belajar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di MA Negeri 3 yang meliputi ; (1) bentuk layanan, (2) materi layanan, (3) teknik layanan, (4) media layanan dan (5) hasil layananJenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, yaitu penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) suatu gejala. Tempat penelitian ini di MA Negeri 3 Banjarmasin. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 180 orang siswa dan 3 orang guru bimbingan dan konseling. Teknik penarik sampel menggunakan cluster proposional random sampling. Cluster proposional random sampling adalah teknik memlilih sebuah sampel dari kelompok unit yang kecil. Populasi dari cluster merupakan sub populasi dari total populasi, pengelompokan secara cluster menghasilkan unit elementer yang heterogen seperti halnya populasi sendiri yaitu 18 orang siswa dan 3 orang guru bimbingan dan konseling MA Negeri 3 Banjarmasin. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang bentuk, materi dan teknik layanan. Observasi digunakan untuk mengadakan pengamatan langsung media layanan.Dari hasil analisis data bahwa layanan yang diberikan guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan layanan terhadap kebiasaan belajar siswa yang berprestasi dengan bentuk layanan penguasaan konten, materi yang berhubungan dengan kompetensi kebiasaan belajar, teknik layanan menggunakan ; ceramah, tanya jawab dan diskusi, media layanan yang digunakan ; media tulis, peralatan dan program elektronik dan hasil layanan bimbingan dan konseling di MA Negeri 3 Banjarmasin menurut siswa baik.Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar guru bimbingan dan konseling mengadakan sosialisasi baik kepada peserta didik maupun personel yang ada di sekolah tersebut dan diharapkan agar peserta didik lebih memanfaatkan bimbingan dan konseling sebagai tempat yang bisa membantu peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

Kata kunci : Studi, Layanan BK, Kebiasaan Belajar Siswa Berprestasi

Abstract

The background of this study that students who 've accomplished through learning activities need to

be improved through guidance and counseling so that he is committed and confident in carrying out learning activities . This study aims to investigate the implementation of guidance and counseling services in the MA State 3 which includes; ( 1 ) the form of services , ( 2 ) material services , ( 3 ) engineering services, ( 4 ) media service and ( 5) the service This type of research is descriptive - qualitative method , the research aims to describe ( draw) a symptom . This study places in MA Negeri 3 Banjarmasin . The population in this study is numbered 180 students and 3 teachers' guidance and counseling . Mechanical puller samples using proportional cluster random sampling . Cluster proportional random sampling technique is memlilih a sample of a group of small units . The population of the cluster is a sub-population of the total population , grouping clusters generate heterogeneous elementary units as well as its own population is 18 students and 3 teachers' guidance and counseling MA Negeri 3 Banjarmasin . Interviews are used to obtain data about the shape , materials and engineering services . Observation is used to conduct direct observation of media services . From the analysis of the data that the services provided guidance and counseling teachers in the implementation of the customs service learning students who excel in the form of mastery of content services , materials related to the competence of learning habits , engineering services using ; lecture , question and answer and discussion , media services that are used ; media stationery, hardware and electronics program and the results of guidance and counseling services in the State MA

3 Banjarmasin according to good students . Based on these results, it is suggested that guidance and counseling teachers held socialization of both the students and personnel in the school and is expected to make the students better utilize the guidance and counseling as a place that can help learners to overcome the problems it faces .

A. Pendahuluan

“Belajar adalah memperoleh Pendidikan adalah hal yang

pengetahuan, bahwa tujuan latihan-latihan mutlak dibutuhkan dalam kehidupan.

pembentukan kebiasaan secara otomatis Pendidikan dapat berlangsung dalam

dan seterusnya.”

berbagai lingkungan, yaitu lingkungan (Prof. Dr. Oemar Hamalik, 2003: keluarga, tersebut pada dasarnya adalah

merupakan proses usaha bersama antara Di dalam prinsip belajar motivasi orang dewasa yang dalam hal ini berperan

dan perhatian merupakan salah satu faktor sebagai pendidikan dengan anak yang

yang sangat penting, agar siswa dapat berperan sebagai peserta didik untuk

lebih giat lagi dalam usaha belajar, sebab mencapai suatu tujuan pendidikan

mengarahkan seseorang secara penuh tertentu. Adapun yang hendak dicapai

kepada permasalahan belajar dan mata dalam pendidikan tersebut adalah untuk

pelajaran yang dihadapinya. mendewasakan anak didik itu sendiri.

Faktor dari dalam diri (internal) Salah

bakat, minat, menciptakan

perhatian, motivasi, kesehatan jasmani, pendidikan. Sektor pendidikan mendapat

adalah

melalui jalur

serta cara belajar sangat menentukan perhatian dan prioritas pemerintah ialah

berhasil dan tidaknya siswa. Begitu juga dengan

faktor dari luar (eksternal) tidak kalah pendidikan nasional yang berpedoman

menyempurnakan

sistem

pentingnya dalam mempengaruhi belajar pada Undang-Undang, meningkatkan

seperti lingkungan (alam, keluarga, dan setiap mutu jenjang dan jenis pendidikan

masyarakat), sekolah, dan peralatan khususnya memacu penguasaan ilmu

belajar, baik yang dimiliki sekolah pengetahuan dan teknologi sehingga akan

maupun yang dimiliki anak. Faktor menghasilkan manusia-manusia yang

kebiasaan belajar yang baik juga punya potensial dan berkualitas.

cukup besar dalam Belajar merupakan bagian proses

andil

yang

menentukan keberhasilan belajar tersebut. pendewasaan diri dari tidak tahu menjadi

Suatu cara belajar ini bersifat tahu, serta tidak lepas pula dari

individual artinya suatu cara yang tepat keterlibatan orang dewasa di dalamnya

bagi seorang siswa tetapi belum tentu baik itu secara langsung maupun tidak

tepat pula bagi siswa yang lain, dalam arti langsung. Banyak para ahli yang

yang berhubungan dengan aspek khusus mendefinisikan tentang pengertian dari

tertentu, misal kebiasaan pembuatan belajar baik hal tersebut dipandang dari

jadwal dan pelaksanaannya, pengaturan satu sisi maupun berbagai sudut pandang

waktu belajar, kebiasaan membaca dan lainnya.

membuat catatan, kebiasaan mengulang “Belajar adalah memodifikasi

bahan pelajaran, kebiasaan mengerjakan atau memperteguh kelakuan melalui

tugas dan kebiasaan menghafal pelajaran. pengalaman”.

Menurut siswa mendapatkan “Belajar adalah suatu proses

prestasi yang tinggi merupakan suatu perubahan tingkah laku individu melalui

kebanggaan tersendiri, karena untuk interaksi dengan lingkungan”

mendapatkan prestasi tersebut diperlukan adanya usaha dan kerja keras dalam mendapatkan prestasi tersebut diperlukan adanya usaha dan kerja keras dalam

bimbingan merupakan berusaha untuk mendapatkan peringkat

Istilah

terjemahan dari kata guidance yang terbaik, tetapi hanya sebagian saja

(Bahasa Inggris). Sedangkan makna yang bisa meraihnya. Siswa berprestasi

atau batasan dari istilah bimbingan ini dapat dilihat dari segi sikap, perilaku,

atau guidance ini masih terdapat cara berbicara, dan juga aktivitasnya

perbedaan antara ahli yang satu dalam mengikuti proses belajar mengajar

lain. Mereka di sekolah.

dengan

yang

umumnya memberikan batasan Keberadaan konselor sekolah

mengenai bimbingan sesuai dengan diharapkan dapat membantu tiap-tiap

latar belakang profesinya, kultur, siswa

serta pandangan dan falsafah bimbingan dan konseling, baik secara

melalui

kegiatan-kegiatan

hidupnya masing-masing. Namun individu maupun kelompok. Siswa yang

hendaknya disadari sudah baik kegiatan belajarnya perlu

demikian,

perbedaan pandangan ditingkatkan kembali melalui kegiatan

bahwa

tersebut justru saling melengkapi bimbingan dan konseling, agar dirinya

antara yang satu dengan yang lain. semakin mantap dan yakin dalam

memahami makna melaksanakan kegiatan belajarnya

Untuk

bimbingan yang dikutip oleh (Elfi Layanan

Mu’awanah dan Rifa Hidayah, konseling merupakan suatu proses yang

bimbingan

dan

2009 : 75) sebagai berikut : kompleks dan melibatkan hubungan-

(1) Memberikan batasan, hubungan yang bersifat pribadi dan

sebagai suatu memerlukan tingkat keterampilan yang

bimbingan

proses bantuan yang ditujukan tinggi. Tujuan bimbingan dan konseling

kepada individu agar menjadi adalah

dirinya sendiri dan dunianya. menemukan

terorganisasi

kepribadian,

(2) Memberikan batasan, penyembuhan

makna

dalam hidup,

adalah suatu pencapaian aktualisasi diri, perbedaan

bantuan yang diberikan oleh kecemasan serta penghapusan perilaku

seseorang kepada orang lain yang mengganggu dalam hal belajar.

dalam membuat pilihan- Kegiatan ini bisa pula dilakukan

dan penyesuaian- secara

pilihan

penyesuaian serta dalam kelompok) selama masalah yang dihadapi

berkelompok

(konseling

membuat pemecahan masalah. siswa tersebut ada kesamaan, sehingga

Tujuan bimbingan adalah dengan demikian dapat menghemat waktu

menumbuhkan pelayanan. Namun konselor sekolah juga

membantu

kebebasan serta kemampuan perlu memperhatikan efektivitas kegiatan

agar menjadi individu yang dan pencapaian tujuan dari kegiatan

bertanggung jawab terhadap layanan tersebut.

dirinya sendiri. (3) Memberikan

batasan, bimbingan adalah bantuan atau

B. KAJIAN TEORI

pertolongan yang diberikan

A. Bimbingan dan Konseling

kepada

individu atau

1. Pengertian Bimbingan dan

sekelompok individu-individu

Konseling

dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan

kecakapan menemukan individu atau sekumpulan

individu-individu itu dapat (2) Jones (1970) menyebutkan mencapai

bahwa konseling sebagai suatu hidupnya.

kesejahteraan

hubungan professional atau orang- Dari beberapa pengertian yang

orang, meskipun kadang-kadang dikemukakan diatas, menunjukkan

melibatkan lebih dari dua orang dan bahwa bimbingan merupakan suatu

dirancang untuk membantu klien proses pemberian bantuan yang

dan memperjelas ditujukan kepada individu / siswa

memahami

pandangan terhadap ruang lingkup atau sekelompok siswa agar yang

hidupnya sehingga dapat membuat bersangkutan dapat mengenali

pilihan yang bermakna bagi dirinya sendiri, baik kemampuan-

dirinya.

kemampuan yang ia miliki serta

diatas bahwa kelemahan-kelemahannya

Dari

definisi

konseling adalah proses pemberian selanjutnya

agar

bantuan yang dilakukan melalui keputusan sendiri dan bertanggung

dapat

mengambil

dan teknik-teknik jawab dalam menentukan jalan

wawancara

pengubahan tingkah laku lainnya hidupnya, mampu memecahkan

oleh seorang ahli (disebut konselor) sendiri kesulitan yang dihadapi

kepada individu atau individu- serta dapat memahami lingkungan

individu yang sedang mengalami untuk dapat menyesuaikan diri

masalah (disebut klien) yang dengan lingkungan secara tepat dan

bermuara pada teratasinya masalah akhirnya

yang dihadapi oleh klien. kebahagiaan hidup. Konseling (counseling) biasanya

dapat

memperoleh

Dari semua pendapat di atas dapat kita

dirumuskan dengan singkat bahwa penyuluhan, yang secara awam

Konseling adalah dimaknakan sebagai pemberian

Bimbingan

proses pemberian bantuan yang penerangan, informasi atau nasehat

melalui wawancara kepada pihak lain. Konseling

dilakukan

konseling (face to face) oleh merupakan bagian dari bimbingan

seorang ahli (disebut konselor) baik sebagai pelayanan maupun

kepada individu yang sedang sebagai teknik

sesuatu masalah Ada banyak definisi konseling yang

mengalami

(disebut konseli) yang bermuara dijumpai

literature pada teratasinya masalah yang bimbingan dan konseling, tetapi

dalam

dihadapi konseli serta dapat yang disajikan berikut ini hanya

memanfaatkan berbagai potensi beberapa diantaranya (Ani Wardah.

yang dimiliki dan sarana yang ada, 2012 : 3) :

sehingga individu atau kelompok (1) Menurut Mortensen (1964)

individu itu dapat memahami dalam Muhammad Surya (2003),

dirinya sendiri untuk mencapai konseling sebagai suatu proses

yang optimal, antar-pribadi, dimana satu orang

perkembangan

mandiri serta dapat merencanakan dibantu oleh satu orang lainnya

masa depan yang lebih baik untuk untuk meningkatkan pemahaman

mencapai kesejahteraan hidup.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling

menyampaikan Menurut Sugiyo dkk (1987:14)

pembimbing

data tentang ciri-ciri, kebutuhan menyatakan bahwa ada tiga fungsi

minat dan kemampuan serta bimbingan dan konseling, yaitu:

kesulitan-kesulitan siswa kepada  Fungsi penyaluran (distributif)

guru. Dengan data ini guru Fungsi penyaluran ialah fungsi

berusaha untuk merencanakan bimbingan dalam membantu

pengalaman belajar bagi para menyalurkan siswa-siswa dalam

siswanya. Sehingga para siswa memilih

memperoleh pengalaman belajar pendidikan yang ada di sekolah,

program-program

yang sesuai dengan bakat, cita- memilih

cita, kebutuhan dan minat memilih

jurusan

sekolah,

(Sugiyo, 1987:14) lanjutan/sambungan

3. Tujuan Bimbingan dan Konseling

lapangan kerja yang sesuai

1. Tujuan Umum dengan bakat, minat, cita-cita

umum layanan dan ciri- ciri kepribadiannya. Di

Tujuan

dan konseling samping itu fungsi ini meliputi

bimbingan

disekolah pada dasarnya sejalan pula bantuan untuk memiliki

dengan tujuan pendidikan itu kegiatan-kegiatan di sekolah

karena bimbingan antara

sendiri

merupakan bagian integral dari menempatkan

lain

membantu

pendidikan yaitu kelompok belajar, dan lain-lain.

bertujuan terwujudnya manusia  Fungsi penyesuaian (adjustif)

Indonesia seluruhnya yang Fungsi penyesuaian ialah fungsi

cerdas, yang beriman dan taqwa bimbingan dalam membantu

kepada Tuhan Yang Maha Esa siswa

dan berbudi pekerti yang luhur, penyesuaian pribadi yang sehat.

untuk

memperoleh

pengetahuan dan Dalam

memiliki

kesejahteraan bimbingan khususnya dalam

jasmani dan rohani, kepribadian teknik konseling, siswa dibantu

yang mantap dan mandiri, serta menghadapi dan memecahkan

tanggung jawab masalah-masalah dan kesulitan-

rasa

kemasyarakatan dan kesulitannya. Fungsi ini juga

kebangsaan.

membantu siswa dalam usaha

dengan pengertian mengembangkan dirinya secara

Sesuai

sebagai upaya optimal.

bimbingan

perkembangan  Fungsi adaptasi (adaptif)

membentuk

siswa secara Fungsi adaptasi ialah fungsi

kepribadian

optimal. Layanan bimbingan bimbingan

bertujuan membantu

memungkinkan siswa mengenal khususnya

staf

sekolah

dan menerima diri sendiri serta mengadaptasikan

guru

dalam

mengenal dan menerima secara pengajaran dengan ciri khusus

program

positif dan dinamis serta mampu dan kebutuhan pribadi siswa-

keputusan, siswa. Dalam

mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan mengamalkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan

pribadinya dan yang diinginkan dimasa depan.

kehidupan

pergaulan sosialnya. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan

2. Tujuan Khusus Bimbingan dan berkembang pula

zaman,

konseling di sekolah bimbingan sehingga tujuan

konsepsi

khusus bimbingan bimbingan pun

Tujuan

diuraikan H.M. perubahan.

mengalami

disekolah,

Umar, dkk., dikutip oleh Anas Hal ini sebagaimana dijelaskan

Salahudin (2010 : 21) sebagai oleh (Prayitno 2004 : 112)

berikut :

bahwa tujuan bimbingan adalah

a. Membantu siswa-siswa membantu individu membuat

mengembangkan pilihan-pilihan,

untuk

pemahaman diri sesuai dengan penyesuaian dalam hubungan

penyesuaian-

minat, bakat, dengan situasi-situasi tertentu.

kecakapan,

pribadi, hasil belajar serta Lebih

kesempatan yang ada bertujuan agar klien dapat

lanjut,

bimbingan

b. Membantu siswa untuk mengikuti kemauan (saran-

mengembangkan motif-motif saran)

dalam belajar, sehingga tercapai mengadakan perubahan tingkah

konselor

untuk

kemajuan pengajaran yang laku secara positif, melakukan

berarti.

pemecahan masalah, mengambil

c. Memberikan dorongan keputusan,

pengarahan diri, kesadaran,

pengembangan

didalam

masalah, pribadi dan penerimaan diri

pengembangan

pemecahan

pengambilan keputusan dan sendiri. (Prayitno, 2004 : 113).

keterlibatan diri dalam proses Dari berbagai tujuan diatas

pendidikan.

terlihat jelas bahwa tujuan

d. Membantu siswa-siswa umum

untuk memperoleh kepuasan membantu

bimbingan

adalah

pribadi dalam penyesuaian diri pribadi seoptimal mungkin.

perkembangan

secara maksimum terhadap Dalam memberikan bantuan

masyarakat.

tersebut,

3. Tujuan bimbingan bagi guru mempertimbangkan kemampuan

konselor

harus

sebagai berikut :

dasar dan bakat-bakat individu,

a. Membantu guru dalam latar

berhubungan dengan siswa- pendidikan,

ekonomi, serta sesuai dengan

b. Membantu guru dalam tuntutan positif lingkungan.

penyesuaian keunikan Jenis masalah individu yang

individual dengan tuntutan terkait dengan objek bimbingan

sekolah dan dan konseling dalam dunia

umum

masyarakat. pendidikan, tidak semata-mata

c. Membantu keseluruhan belajar,

program pendidikan untuk menghadapi pula situasi-situasi

namun

siswa

menemukan kebutuhan- yang bersangkutan

dengan

kebutuhan seluruh siswa.

4. Adapun tujuan bimbingan bagi Fokus pemecahan permasalahan sekolah :

klien adalah pada masa saat ini.

a. Menyusun dan menyesuaikan Apa yang saat ini dirasakan dan data tentang siswa yang

menjadi permasalahan klien adalah bermacam-macam

hal yang perlu diselesaikan dalam

pertemuan konseling. tentang siswa dari latar

b. Mengadakan

penelitian

5. Asas Kemandirian belakangnya.

Pelayanan bimbingan bertujuan

c. Membantu menyelenggarakan menjadikan klien dapat berdiri kegiatan penataran bagi para

sendiri tidak bergantung pada orang guru dan personil lainnya,

lain atau tergantung konselor, yang berhubungan dengan

individu yang dibimbing setelah kegiatan bimbingan.

dibantu diharapkan dapat mandiri

6. Asas kegiatan

Konseling

Konseling dapat berlangsung baik Asas adalah segala hal yang harus

apabila klien mau melaksanakan dipenuhi dalam melaksanakan

tugas yang diberikan. Konselor suatu kegiatan. Ada beberapa asas

hendaknya mampu memotivasi yang harus diperhatikan:

klien melakukan kegiatan yang

1. Asas kerahasiaan disarankan dalam sesi konseling Asas ini merupakan asas kunci,

demi tujuan penyelesaian masalah karena klien mampu mengungkap

klien.

masalahnya pada orang yang

7. Asas kedinamisan dipercaya klien. Dengan adanya

Dinamis merupakan perubahan keterbukan masalah akan dapat

menuju pada kemajuan yang terjadi diselesaikan dengan baik.

pada klien.

Konselor harus

2. Asas keterbukaan memberikan layanan yang sesuai Asas ini didasarkan atas asas

dengan sifat keunikan tiap individu kerahasiaan. Klien dan konselor

perubahan ke arah perlu suasana keterbukaan untuk

demi

perkembangan pribadi yang lebih mengungkapkan

perasaan,

baik.

pemikiran dan keinginan yang

8. Asas keterpaduan berkaitan dengan permasalahan

Dalam pemberian layanan, konselor yang ingin diselesaikan.

perlu

memperhatikan aspek

3. Asas kesukarelaan kepribadian klien yang diarahkan Asas ini lebih terkait dengan

untuk mencapai keharmonisan dan pribadi konselor. Konselor perlu

Keterpaduan ini memiliki sikap sukarela dalam

keterpaduan.

berkaitan dengan aspek klien membantu

maupun mengenai keterpaduan isi permasalahan klien. Dengan sikap

menyelesaikan

dan proses layanan. sukarela dari konselor klien akan

9. Asas kenormatifan dengan sukarela pula menceritakan

layanan tidak boleh dan

Usaha

bertentangan dengan norma yang permasalahannya.

berlalu sehingga tidak terjadi

4. Asas kekinian

penolakan

dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan

3) Layanan Penempatan dan keputusan yang dibahas dalam

penempatan dan

10. Asas keahlian penyaluran yaitu layanan konseling Proses konseling harus dilakukan

memungkinkan klien dengan profesional dan oleh orang

yang

penempatan dan yang profesional yang menuntut

memperoleh

penyaluran yang sesuai dengan ketrampilan khusus dan terlatih

bakat dan kemampuan masing- untuk melakukan konseling.

masing.

4) Layanan Penguasaan Konten Asas ini bertujuan agar tidak terjadi

11. Asas alih tangan

Layanan penguasaan konten yakni pemberian layanan yang tidak

konseling yang tepat. Bila permasalahan klien perlu

layanan

klien penanganan dari ahli yang lain

memungkinkan

mengembangkan diri berkenaan maka pengalihtanganan kepada

dengan sikap dan kebiasaan belajar pihak yang lebih ahli perlu

yang baik, materi pelajaran yang dilaksanakan.

cocok dengan kecepatan dan

12. Asas tut wuri handayani kesulitan belajarnya, serta berbagai Makna layanan bimbingan dan

aspek tujuan dan kegiatan belajar konseling tidak hanya berkaitan

lainnya.

dengan permasalahan saat tertentu

5) Layanan Konseling Individual melainkan makna tersebut tetap

Konseling individual adalah proses dirasakan oleh klien pada masa

belajar melalui hubungan khusus yang akan datang.

secara pribadi dalam wawancara

5. Bentuk Layanan Bimbingan dan

antara seorang konselor dan

Konseling

seorang konseli/klien. Konseli/klien Layanan bimbingan dan konseling

mengalami kesukaran pribadi yang mencakup sembilan jenis layanan,

tidak dapat dipecahkan sendiri, yaitu:

kemudian ia meminta bantuan

1) Layanan Orientasi konselor sebagai petugas yang Layanan orientasi yaitu layanan

dalam jabatannya konseling yang memungkinkan

profesional

pengetahuan dan klien memahami lingkungan yang

dengan

ketrampilan psikologi. Konseling baru

ditujukan pada individu yang mempermudah dan memperlancar

dimasukinya

untuk

yang menghadapi berperannya

normal,

dalam mengalami lingkungan baru tersebut.

masalah pendidikan, pekerjaan dan

2) Layanan Informasi sosial dimana ia tidak dapat Layanan informasi yaitu layanan

memilih dan memutuskan sendiri. konseling yang memungkinkan

disimpulkan bahwa klien menerima dan memahami

Dapat

konseling hanya ditujukan pada berbagai informasi yang dapat

individu-individu yang sudah dipergunakan

menyadari kehidupan pribadinya. pertimbangan dan pengambilan

sebagai

bahan

6) Layanan Bimbingan Kelompok keputusan untuk kepentingan klien.

Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya

atau madrasah menurut (Elfi bimbingan kelompok terdiri atas

Isi

kegiatan

Mu’awanah dan Rifa Hidayah 2009 penyampaian

informasi

yang

; 80-83) adalah

1. Bidang Pribadi pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan

Bidang pribadi adalah usaha masalah sosial yang tidak disajikan

bimbingan yang ditujukan kepada dalam bentuk pelajaran.

siswa dalam usaha mengatasi

7) Layanan Konseling Kelompok kesulitan pribadi. Bentuk layanan Strategi

bimbingan pribadi ini misalnya melaksanakan program BK adalah

berikutnya

dalam

informasi cara konseling kelompok. Konseling

memberikan

bergaul, sikap tanggung jawab, kelompok

mengendalikan dan bantuan kepada peserta didik dalam

emosi dan rangka memberikan kemudahan

mengarahkan

sebagainya.

2. Bidang Sosial pertumbuhannya. Selain bersifat

dalam perkembangan

dan

adalah usaha pencegahan, konseling kelompok

Bidang sosial

yang bertujuan dapat pula bersifat penyembuhan.

bimbingan

membantu

siswa mengatasi

dalam membina Layanan mediasi yakni layanan

8) Layanan Mediasi

kesulitannya

hubungan kemanusiaan dengan konseling yang memungkinkan

sesama diberbagai lingkungan, permasalahan atau perselisihan

dengan anggota keluarga, pergaulan yang dialami klien dengan pihak

teman sejenis. Bentuk layanannya lain dapat terentaskan dengan

misalnya memberikan informasi konselor sebagai mediator.

tentang cara berorganisasi, cara

9) Layanan Konsultasi bergaul agar disenangi kelompok Pengertian

konsultasi

dalam

dan sebagainya.

3. Bidang Belajar proses penyediaan bantuan teknis

program BK adalah sebagai suatu

Bidang belajar adalah usaha untuk

bimbingan kepada siswa untuk administrator dan konselor lainnya

mengatasi kesulitan dalam bidang dalam

belajar. Bentuk layanan belajar memperbaiki

mengidentifikasi

dan

misalnya memberikan informasi membatasi efektivitas peserta didik

masalah

yang

tentang cara belajar yang baik, cara atau sekolah. konseling atau

mengatur jadwal belajar dan psikoterapi sebab konsultasi tidak

sebagainya.

merupakan layanan yang langsung

4. Bidang Karir ditujukan kepada klien, tetapi

adalah usaha secara tidak langsung melayani

Bidang

karir

bimbingan dalam membantu siswa klien melalui bantuan yang

untuk mengatasi kesulitan dalam diberikan orang lain.

bidang karir. Bentuk layanan

6. Bidang Layanan Bimbingan dan

informasi yang diberikan misalanya

Konseling

memberikan informasi tentang Informasi yang menjadi isi layanan

pekerjaan, cara melamar pekerjaan, yang mencakup bidang layanan pekerjaan, cara melamar pekerjaan, yang mencakup bidang layanan

d. Informasi terhadap pendidikan pekerjaan dan sebagainya.

yang lebih tinggi dan karier yang

7. Materi Layanan Bimbingan dan

hendak dikembangkan

Konseling

8. Teknik Layanan Bimbingan dan

1. Bidang Pribadi

Konseling

a. Pemantapan sikap dalam beriman Beberapa teknik yang biasa digunakan dan bertakwa terhadapa Tuhan

untuk layanan:

Yang Maha Esa

1) Penyajian data

b. Pemantapan pemahaman tentang Pembimbing atau konselor secara aktif kekuatan diri

menyajikan bahan, memberi contoh,

c. Pemantapan pemahaman tentang merangsang (memotivasi), mendorong kelemahan

dan menggerakkan siswa untuk penanggulangannya.

berpartisipasi secara akif mengikuti

materi dan kegiatan layanan. mengarahkan diri sesuai dengan

d. Pemantapan

kemampuan

2) Ceramah, tanya jawab dan keputusan yang telah diambilnya.

diskusi

2. Bidang Sosial Melalui teknik ini, para peserta

mendengarkan atau menerima ceramah bertingkah laku dan berhubungan

a. Pemantapan

kemampuan

pembimbing (konselor), sosial baik dirumah, disekolah

dari

selanjutnya diikuti dengan tanya maupun di masyarakat luas

b. Pemantapan hubungan yang dilakukan dengan diskusi. dinamis, harmonis dan produktif

3) Melalui Kegiatan Lanjutan dengan teman sebaya, baik

Pembimbing atau konselor melakukan disekolah, diluar sekolah dan di

teknik melalui diskusi kelompok, masyarakat

penugasan dan latihan terbatas, survei

lapangan atau studi kepustakaan, berkeluarga

c. Orientasi

(termasuk kegiatan

3. Bidang Belajar laboratorium, bengkel dan studio),

a. Pemantapan sikap dan kebiasaan latihan tindakan (dalam rangka belajar yang efektif

perubahan tingkah laku)..

b. Pemantapan sistem belajar dan

9. Pelaksanaan Layanan Bimbingan

berlatih baik secara mandiri

dan Konseling

maupun berkelompok Pelaksanaan layanan menempuh

c. Pemantapan penguasaan materi tahapan-tahapan sbagai berikut : program belajar disekolah

1. Perencanaan

a. Menetapkan subjek atau peserta tinggi

d. Informasi belajar di perguruan

layanan

4. Bidang Karier

b. Menetapkan dan menyiapkan materi

a. Pemantapan pemahaman diri yang akan dipelajari secara rinci dan berkenaan dengan karier yang

karya

hendak dikembangkan

c. Menetapkan proses dan langkah-

b. Pemantapan informasi karir yang

langkah layanan

hendak dikembangkan

d. Menetapkan dan menyiapkan

c. Informasi terhadap dunia kerja fasilitas layanan, termasuk media dengan perangkat keras dan lemahnya c. Informasi terhadap dunia kerja fasilitas layanan, termasuk media dengan perangkat keras dan lemahnya

e. Menyiapkan

kelengkapan

rentangan

psikospiritual untuk mempertahankan

2. Pelaksanaan dan mengembangkan eksistensialnya.

b. Tujuan utama islam layanan.

a. Mengorganisasikan

kegiatan

Membuat seseorang hidup dan

b. Mengaktifkan peserta layanan kehidupannya dalam berbagai aspek

dapat berjalan secara menyeluruh metode dan media

c. Mengoptimalkan

penggunaan

sesuai nilai-nilai islam.

3. Evaluasi Firman Allah dalam surah Al Baqaroh

a. Menetapkan materi evaluasi

ayat 208 :

b. Menetapkan prosedur evaluasi Artinya : “hai orang-orang yang

c. Menyusun instrumen evaluasi beriman, masuklah kamu ke dalam

d. Mengaplikasikan instrumen evaluasi islam secara keseluruhan, dan jangan

e. Mengolah hasil aplikasi instrumen lah kamu turuti langkah-langkah

4. Analisis hasil evaluasi syaitan. Sesungguhnya syaitan itu

a. Menetapkan norma / standar musuh yang nyata bagimu” evaluasi

c. Falsafat menurut islam

b. Melakukan analisis Bahwa at taujih wal irsyad (bimbingan

c. Menafsirkan hasil evaluasi konseling/psikoterapi) merupakan

5. Tindak lanjut tugas dari Allah untuk membantu

a. Menetapkan jenis dan arah tindak pengembangan diri pribadi seseorang lanjut

menurut tuntunan-Nya agar dapat

b. Mengkomunikasikan rencana tindak tumbuh dan berkembang menjadi lanjut kepada peserta layanan dan

pribadi yang mandiri dan dapat pihak-pihak terkait

mewujudkan suatu kehidupan yang

c. Melaksanakan rencana tindak lanjut sejahtera lahir dan bathin (hayatun

6. Laporan thoyyibah dan nafsu muthma’inah).

pandangan islam layanan

a. Menyusun laporan pelaksanaan

Dalam

penyelenggaraanya dilakukan dalam

b. Menyampaikan laporan pada pihak kerangka amar- ma’ruf nahi munkar, terkait

menuntun

manusia ke sesuatu

menghindarkan layanan

c. Mendokumentasikan

manusia dari kesengsaraan dan

10. Model-Model Bimbingan dan

penderitaan (fasad).

Konseling

2) Psikoanalisa (S.Freud)

1) Islam

a. Konsep terapi psikoanalisa

kepribadian yang Normalitas dinamika kepribadian

a. Konsep Islam

Perkembangan

normal berlandaskan resolusi dan sangat tergantung pada keserasian

integritas fase-fase perkembangan antar komponen kejasmanian beserta

yang berhasil. sub komponen – sub komponennya

psikoseksual

Perkembangan kepribadian yang gagal dan komponen kerohanian beserta sub

merupakan resolusi sejumlah fase-fase komponen – komponennya didalam

perkembangan psikoseksual yang tidak menjalankan fungsinya secara terpadu

memadai. Id, ego dan super ego serasi melalui tingkah laku seseorang

membentuk struktur dasar dari yang bergerak secara dinamik dalam

kepribadian. Kecemasan adalah akibat kepribadian. Kecemasan adalah akibat

untuk berpikir rasional, tetapi juga ego

pertahanan

kecendrungan bersikap mengendalikan kecemasan. Proses-

emosional, sehingga kecenderungan proses tak sadar berkaitan erat dengan

mengarah kearah yang berpikir curang. tingkah laku yang muncul sekarang.

Mereka cenderung menjadi korban

keyakinan-keyakinan yang Membuat hal-hal yang tidak disadari

b. Tujuan terapi psikoanalisa

dari

irasional, tetapi juga menekankan menjadi disadari. Merekonstruksi

berpikir, menilai, menganalisis dan kepribadian dasar, membantu klien

memutuskan ulang. Terapi bersifat menghidupkan kembali pengalaman

didaktis, berorientasi kognitif tindakan dimasa kanak-kanak dengan menebus

serta menekankan pemikiran dan konflik-konflik yang direpresi menjadi

system kepercayaan sebagai masalah kesadaran intelektual.

pribadi.

4) Gestalt (Fritz Perls) Baik buruknya perilaku manusia

c. Terapi psikoanalisa

a. Konsep terapi gestalt ditentukan oleh energy biologis-psikis

Berfokus pada apa dan bagimana dan pengalaman masa dini. Motif-

mengalami disini dan sekarang untuk motif dan konflik-konflik tak sadar

membantu klien agar menerima adalah sentral dalam tingkah sekarang.

polaritas-polaritas dirinya. Konsep- Dorongan-dorongan insting sangatlah

konsep utama mencakup tanggung kuat, tingkah laku orang didorong oleh

jawab pribadi, urusan yang tidak kekuatan

selesai, penghindaran, mengalami dan Perkembangan dini sangat penting

menyadari saat sekarang. Ia adalah karena masalah-masalah kepribadian

terapi eksperinsial yang menekankan nerakar pada konflik-konflik masa

urusan yang tidak sesuai terhadap kanak-kanak yang direpresi.

perkembangan kepribadian sekarang.

3) Rasional Emotif (Albert Ellis)

b. Tujuan terapi gestalt

a. Konsep terapi rasional emotif Membantu klien untuk memperoleh Neorisi adalah pemikiran dan tingkah

kesadaran atas pengalaman dari suatu laku irasional. Gangguan-gangguan

saat kesaat yang lain. Menentang klien emosional berakar pada masa kanak-

agar menerima tanggung jawab atas kanak, tetapi dikenalkan melalui

pengambilan dukungan internal beralih reidoktrinasi

kedukungan eksternal. keyakinan adalah penyebab masalah-

sekarang.

Sistem

c. Filsafat menurut terapi gestalt masalah emosional. Oleh karenanya

Klien terdorong kearah keseluruhan klien

ditantang untuk menguji dengan mengintegrasi pikiran dan kesasihan

beserta tingkah laku. ilmiah diterapkan dalam kehidupan

keyakinannya. Metode

perasaan

anti deterministic, sehari-hari.

Pandangannya

dalam artian bahwa individu memiliki

untuk menyadari Menghapus pandangan hidup klien

b. Tujuan terapi rasional emotif

kesanggupan

bagaimana pengaruh masa lampau yang mengalahkan diri dan membantu

berkaitan dengan masa sekarang. klien didalam memperoleh pandangan

5) Eksestensial Humanistik (May, hidup yang lebih toleran dan irasional.

A.Maslow dan V.Frank)

c. Filsafat menurut rasional emotif c. Filsafat menurut rasional emotif

a. Konsep

terapi

eksestensial

tak bermakna, berada sendiri dan Pada dasarnya merupakan suatu

berada dalam hubungan dengan orang pendekatan terhadap konseling dan

lain, keterhinggaan dan kematian dan terapi alih-alih suatu model teorotis

kecendrungan mengaktualisasikan diri. tetap. Terapi eksestensial humanistik

6) Tingkah Laku (Lazarus, Salter, menekankan

manusia. Perkembangan kepribadian

a. Konsep terapi tingkah laku yang normal berlandaskan keunikan

Berfokus pada tingkah laku yang masing-masing individu. Kesadaran

tampak, ketepatan dalam menyusun diri

treatment, Determinasi diri dan kecenderungan

rencana-rencana kearah pertumbuhan adalah gagasan

pengembangan

treatment yang spesifik dan evaluasi sentral. Psikopatologi adalah akibat

objektif dan hasil-hasil terapi. Terapi dari kegagalan dalam mengaktualkan

berlandaskan prinsip-prinsip teori potensi. Perbedaan-perbedaan dibuat

belajar. Tingkah laku yang normal antara rasa bersalah eksistensial dan

dipelajari melalui perkuatan dan rasa bersalah neoritik, serta antara

peniruan. Tingkah laku yang abnormal eksistensial/objektif dan kecemasan

adalah akibat dari belajar yang keliru. neoritik. Berfokus pada keadaan saat

Ia menekankan tingkah laku sekarang sekarang dan pada seseorang itu, yang

dan hanya memberikan sedikit berarti memiliki orientasi kemasa

perhatian kepada sejarah masa lampau depan. Ia menekankan kesadaran diri

dan sumber-sumber gangguan. sebelum tindakan. Ia adalah terapi

b. Tujuan terapi tingkah laku eksperinsial.

Menghapus pola-pola selain yang

maladaptive dan membantu klien humanistik

b. Tujuan

terapi

eksestensial

mempelajari pola-pola Menjadikan kondisi-kondisi untuk

didalam

tingkah laku yang konstuktif. Tujuan memaksimalkan kesadaran diri dan

yang spesifik ditentukan oleh klien. pertumbuhan

Tujuan yang luas dipecahkan kedalam penghambat-penghambat aktualisasi

diri.Menghapus

sub tujuan-sub tujuan yang tepat. potensi pribadi. Mambantu klien

c. Filsafat menurut terapi tingkah laku menemukan

Menterapkan prinsip-prinsip belajar kebebasan memilih dan memperluas

dan

menggunakan

menyelesaikan gangguan- kesadaran diri. Membantu klien agar

dalam

gangguan tingkah laku yang spesifik. bebas dan bertanggung jawab atas arah

dijadikan bahan kehidupannya sendiri.

Hasilnya

eksperimentasi lanjut. Terapi tingkah

dilakukan secara humanistik

c. Filsafat menurut terapi eksestensial

laku

dalam proses Berfokus pada sifat dari kondisi

berkesinambungan

penyempurnaan.

7). Realita (William Glasser) kesanggupannya

manusia yang

mencakup

a. Konsep terapi realitas menyadari diri, bebas memilih untuk

untuk

dapat

Pendekatan ini menolak model medis menentukan nasib sendiri, kebebasan

dan konsep tentang penyakit mental. dan bertanggung jawab, kecemasan

Berfokus pada apa yang bisa dilakukan sebagai sifat unsur dasar, pencarian

sekarang dan menolak terhadap masa sekarang dan menolak terhadap masa

sebagai “perjumpaan budaya” (cultural Pertimbangan nilai dan tanggung

yang

utama.

encounter) antara konselor dan klien . jawab moral ditekankan. Kesehatan

Maka konseling lintas budaya akan mental sama dengan penerimaan

dapat terjadi jika antara konselor dan tanggung jawab.

klien mempunyai perbedaan. Kita tahu

b. Tujuan terapi realitas bahwa antara konselor dan klien pasti Membimbing

mempunyai perbedaan budaya yang mempelajari tingkah laku yang realitas

klien

kearah

sangat mendasar. Perbedaan budaya dan

mengenai nilai-nilai, mengembangkan

perilaku dan lain keberhasilan. Membantu klien di

identitas

keyakinan,

sebagainya. Perbedaan ini muncul dalam

karena antara konselor dan klien pertimbangan nilai tentang tingkah

membuat

pertimbangan-

berasal dari budaya yang berbeda. lakunya

Layanan konseling lintas budaya tidak merencanakan

saja terjadi pada saat mereka yang perubahnan.

tindakan

bagi

berasal dari dua suku bangsa yang

c. Filsafat menurut terapi realitas berbeda. Tetapi layanan konseling Orang membutuhkan identitas dan bisa

lintas budaya dapat pula muncul pada mengembangkan

suatu bangsa yang sama. keberhasilan serta identitas kegagalan. Terapi dilakukan dengan berlandaskan

identitas

B. Prestasi Belajar

motivasi pertumbuhan dan anti

1. Pengertian Prestasi Belajar

deterministik. Terapi bersifat jangka Kemampuan intelektual siswa sangat pendek, berfokus pada saat sekarang,

menentukan keberhasilan siswa dalam menekankan kekuatan pribadi dan

memperoleh prestasi. Untuk mengetahui pada dasarnya merupakan jalan

berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, dimana klien bisa belajar tingkah laku

maka perlu dilakukan suatu evaluasi, yang lebih realitas sampai bisa

tujuannya untuk mengetahui prestasi yang mencapai keberhasilan.

diperoleh siswa setelah proses belajar

8) Konseling Lintas Budaya

mengajar berlangsung.

Konseling lintas budaya melibatkan Adapun prestasi dapat diartikan hasil konselor dan klien yang berasal dari

diperoleh karena adanya aktivitas belajar latar belakang budaya yang berbeda,

yang telah dilakukan. Namun banyak dan karena itu proses konseling sangat

orang beranggapan bahwa yang dimaksud rawan oleh terjadinya bias-bias budaya

dengan belajar adalah mencari ilmu dan pada

menuntut ilmu.

mengakibatkan

Ada lagi yang lebih khusus mengartikan berjalan efektif. Agar berjalan efektif,

konseling

tidak

adalah menyerap maka konselor dituntut untuk memiliki

bahwa

belajar

pengetahuan. Belajar adalah perubahan kepekaan budaya dan melepaskan diri

yang terjadi dalam tingkah laku manusia. dari bias-bias budaya, mengerti dan

Proses tersebut tidak akan terjadi apabila dapat mengapresiasi diversitas budaya

tidak ada suatu yang mendorong pribadi dan memiliki ketrampilan-ketrampilan

yang bersangkutan. Prestasi belajar yang responsif secara kultural. Dengan

merupakan hal yang tidak dapat demikian maka konseling dipandang

dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses,

rendahnya prestasi belajar siswa. prestasi belajar secara garis besar harus

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

bertitik tolak kepada pengertian belajar itu

Prestasi Belajar

sendiri. Untuk

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi mengemukakan

oleh berbagai faktor, baik berasal dari berbeda-beda sesuai dengan pandangan

pendapatnya

yang

dirinya (internal) maupun dari luar dirinya yang mereka anut. Namun dari pendapat

(eksternal) prestasi belajar yang dicapai yang berbeda itu dapat kita temukan satu

siswa pada hakikatnya merupakan hasil titik persamaan. Sehubungan dengan

interaksi antara berbagai faktor tersebut. prestasi belajar, Poerwanto (1986:28)

Oleh karena itu pengenalan guru terhadap memberikan pengertian prestasi belajar

faktor yang dapat mempengaruhi prestasi yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang

belajar siswa penting sekali artinya dalam dalam usaha belajar sebagaimana yang

rangka membantu siswa mencapai dinyatakan dalam raport.”

prestasi belajar yang seoptimal mungkin Selanjutnya

sesuai dengan kemampuannya masing- mengatakan bahwa “Prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar Adapun faktor-faktor yang dimaksud atau kemampuan seseorang siswa dalam

meliputi hal-hal sebagai berikut: melakukan kegiatan belajarnya sesuai

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri dengan

1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik (1996:17)

Sedangkan menurut

S.

Nasution

yang bersifat bawaan maupun yang “Kesempurnaan yang dicapai seseorang

prestasi

belajar adalah:

termasuk faktor ini ialah panca indra yang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

tidak berfungsi sebagaimana nantinya, Prestasi belajar dikatakan sempurna

seperti mengalami sakit, cacat tubuh, atau apabila memenuhi tiga aspek yakni:

perkembangan yang tidak sempurna, kognitif,

berfungsinya kelenjar tubuh membawa sebaliknya dikatakan prestasi kurang

kelainan tingkah laku.

memuaskan jika seseorang belum mampu

2. Faktor psikologis, baik yang bersifat memenuhi target dalam ketiga kriteria

bawaan maupun yang diperoleh terdiri tersebut.”

atas:

Berdasarkan pengertian di atas, maka

a. Minat

dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar Ada yang menyamakan minat dan merupakan tingkat kemanusiaan yang

perhatian. Minat sebenarnya lebih dimiliki siswa dalam menerima, menolak

mendalam daripada perhatian. Apabila dan menilai informasi-informasi yang

siswa berminat pada suatu pelajaran, diperoleh dalam proses belajar mengajar.

biasanya siswa cenderung memperhatikan Prestasi belajar seseorang sesuai dengan

dan memahaminya secara mendalam. tingkat keberhasilan sesuatu dalam

Oleh karena itu minat dan perhatian besar mempelajari materi pelajaran yang

pula pengaruhnya pada belajar siswa dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport

b. Kecerdasan

setiap bidang studi setelah mengalami

penting dan proses belajar mengajar. Prestasi belajar

Kecerdasan

sangat

berpengaruh pada berhasil tidaknya studi siswa dapat diketahui setelah diadakan

tidaknya seseorang evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

siswa,

dapat dapat

Karena ia mampu untuk memanfaatkan

c. Bakat semua sarana yang ada, baik di rumah Bakat adalah kemampuan potensial

maupun di sekolah secara optimal, serta individu untuk mencapai keberhasilan di

selalu menyelesaikan tugas-tugas yang masa yang akan datang. Dengan demikian

diberikan dengan baik dan tepat pada setiap anak memiliki bakat dalam arti

waktunya, hal tersebut memungkinkan berpotensi dalam mencapai prestasi

berkembangnya potensi intelektual siswa sampai dengan tingkat tertentu sesuai

secara maksimal.

dengan kapasitasnya masing-masing.

d. Motivasi

C.METODOLOGI PENELITIAN

Motivasi merupakan dorongan dari dalam Jenis penelitian ini adalah penelitian yang turut serta mempengaruhi belajar

dilapangan yakni dilakukan dengan siswa, kegiatan belajar agar tercapai

pendekatan deskriprif prestasi yang lebih tinggi.

menggunakan

kualitatif yaitu jenis penelitian yang

e. Kemampuan kognitif menghasilkan penemuan-penemuan yang Ranah kognitif merupakan kemampuan

tidak dicapai atau diperoleh dengan yang selalu dituntut kepada anak didik

menggunakan prosedur statistik atau cara- untuk dikuasai. Karena penguasaan

cara lain dari pengukuran, tetapi jenis kemampuan pada tingkatan ini menjadi

penelitian kualitatif dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.

pendekatan

menekankan data yang dikumpulkan

b. Faktor yang berasal dari luar diri berupa kata-kata, gambaran dan bukan (eksternal)

angka (Syaifudin Azhar, 2005:5)

1. Faktor sosial yang terdiri atas Kualitatif adalah prosedur penelitian yang

a. Lingkungan keluarga menghasilkan data deskriptif berupa kata-

b. Lingkungan sekolah kata tertulis atau lisan dari orang-orang

c. Lingkungan masyarakat dan perilaku yang dapat diamati

2. Faktor budaya seperti adat istiadat,

(S.Margono, 2007:36)

ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian

A. Metode Penelitian

3. Faktor lingkungan fisik, seperti Jenis penelitian ini adalah penelitian fasilitas rumah dan fasilitas belajar

dilapangan yakni dilakukan dengan

pendekatan deskriprif keagamaan.

4. Faktor lingkungan spritual /

menggunakan

kualitatif yaitu jenis penelitian yang

3. Hubungan Kebiasaan Belajar

menghasilkan penemuan-penemuan yang

Dengan Prestasi Belajar

tidak dicapai atau diperoleh dengan Pada umumnya siswa yang mempunyai

menggunakan prosedur statistik atau cara- kebiasaan belajar yang kurang baik akan

cara lain dari pengukuran, tetapi jenis memperoleh hasil belajar atau prestasi

penelitian kualitatif belajar yang kurang baik pula. Hal ini

pendekatan

menekankan data yang dikumpulkan terjadi karena siswa selalu menghindari

berupa kata-kata, gambaran dan bukan kegiatan

angka (Syaifudin Azhar, 2005:5) memanfaatkan sarana yang ada, malas

Kualitatif adalah prosedur penelitian yang untuk mengerjakan tugas yang diberikan

menghasilkan data deskriptif berupa kata- oleh guru dan sebagainya. Sebaliknya,

kata tertulis atau lisan dari orang-orang siswa yang mempunyai kebiasaan belajar

dan perilaku yang dapat diamati yang baik akan memperoleh hasil belajar

(S.Margono, 2007:36)

B. Tempat, Objek, dan Subjek

a. Dokumentasi dari guru BK di MA

Penelitian

Negeri 3 Banjarmasin

b. Responden yaitu 18 orang siswa dan Tempat penelitian dilaksanakan di MAN

1. Tempat Penelitian

3 orang guru bimbingan dan konseling di

3 Banjarmasin Jalan Batu Benawa I MA Negeri 3 Banjarmasin No.61

c. Dokumen-dokumen yang berkaitan Kecamatan Banjarmasin Tengah. Alasan

dengan data yang akan digali oleh memilih tempat penelitian ini karena

peneliti.

menurut saya di MAN 3 Banjarmasin, saya diterima dengan baik dan bisa

D. Populasi dan Sampel Penelitian

mendapatkan informasi-informasi yang

1. Populasi Penelitian

saya perlukan dan pengalaman berharga. Populasi adalah seluruh data yang

2. Subjek Penelitian menjadi perhatian kita dalam suatu ruang Subjek penelitian ini adalah siswa 18

waktu yang kita orang dan guru bimbingan konseling 3

lingkup

dan

tentukan.(S.Margono, 2003:18) orang di MA Negeri 3 Banjarmasin

Menurut Hadari Nawawi dalam bukunya

3. Objek Penelitian “Metodelogi Penelitian Pendidikan” Yang menjadi objek penelitian ini adalah

menyatakan bahwa populasi adalah bentuk layanan, materi layanan, teknik

“Keseluruhan objek penelitian yang layanan, media layanan dan hasil layanan.

terdiri dari manusia, benda-benda,

C. Jenis dan Sumber Data

tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai,

1. Jenis Data tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai

1) Data Primer sumber data yang memiliki karakteristik Merupakan data yang diperoleh dari

tertentu di dalam suatu penelitian” dokumentasi guru BK di MA Negeri 3

(Hadari nawawi, 1983: 141) Banjarmasin

Berdasarkan pengertian tersebut di atas

2) Data Sekunder maka, yang menjadi populasi dari Merupakan

Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS BOKASHI AZOLLA DAN BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

0 0 7

EFEK PENAMBAHAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN, KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM KAMPUNG

0 0 7

PENGEMBANGAN BUDIDAYA KACANG TANAH (Arachis hypogeae L) DAN PENDAPATAN PETANI DI DESA MANURUNG KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Peanut Conducting Development (Arachis hypogeae L ) Farmer Income At Manurung Village D

0 0 5

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SUPER ACI

0 0 6

KONTRIBUSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI TERONG ( Solanum melongena L.) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU (Contribution of Employment In The Family to Eggplant Farming Income (Solanum melo

0 0 8

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

0 7 13

Keywords : Quality meat, Organoleptic,, microbiology, Alabio Duck, PENDAHULUAN - PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAGING ITIK ALABIO DALAM REFRIGERATOR TERHADAP KUALITAS MIKROBIOLOGI, pH DAN ORGANOLEPTIK

0 0 11

LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL BAGI SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA KELAS VII DI MTS NEGERI MULAWARMAN BANJARMASIN Noorlatifah

0 0 15

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum )

0 0 9

STUDI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG BERPRESTASI PADA MA NEGERI 3 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 28