KONSEP DASAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI

  INDUSTRI Oleh : dr. Yuniar Lestari, MKes Pengertian 

  Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang

  racun

  Toksikologi industri membahas tentang berbagai bahan beracun yang digunakan,

  diolah atau dihasilkan oleh industri.

  Swiss physician Paracelsus (1493-1541) dinobatkan menjadi “the father of modern toxicology.” “All substances are poisons: there is none which is not a poison. The right dose differentiates a poison from a remedy.”

  History

Dosis yang Menjadikan Racun

  Suatu bahan kimia yang tidak beracun bisa menjadi beracun pada dosis tinggi. (Terlalu banyak sesuatu yang baik menjadi jelek).

  Bahan kimia berdaya racun tinggi bisa aman untuk kehidupan ketika diberikan dalam dosis yang sesuai. (Racun tidak berbahaya pada dosis rendah). Toksikan Toksikan alamiah dan buatan manusia

Zat racun diproduksi oleh tumbuhan, hewan atau bakteri.

  Phytotoxins

Zootoxins

Bacteriotoxins

Toksikologi Kerja

  Toksikan lingkungan (polutan air dan udara) adalah substansi yang membahayakan bagi lingkungan dan juga bagi manusia.

  Persepsi publik bahwa buatan manusia serius dibanding yang natural - Nyatanya: keduanya sama serius.

  5,000,000 setiap tahun mati diseluruh dunia akibat bacterial toxicants (Salmonella,

  E. coli) Toksikan - Racun 

  Zat kimia dalam jumlah tertentu (dosis dan konsentrasi) dapat merusak organisme hidup

  

  Sangat beracun bila zat tersebut diserap cepat oleh tubuh tetapi metabolisme atau ekskresinya lambat Contoh bahan kimia dalam industri 

  Digunakan : pelarut, bahan bakar, …

  

  Diolah : bahan baku, …

  

  Dihasilkan : bahan buangan, bahan tak diinginkan, …

  

  Industri penyamakan kulit ??????

  Berdasarkan penggunaan bahan: solvent, aditif makanan dll

  2. Berdasarkan target organ: hati, ginjal, paru,

  system haemopoetik

  

3. Berdasarkan fisiknsa : gas, debu, cair, fume,

  uap dsb

  4. Berdasarkan kandungan kimia: aromatic

  amine, hidrokarbon dll 5. Berdasarkan toksisitasnsa: Ringan, sedang dan berat

  6. Berdasarkan fisiologinsa: iritan, asfksan,

  karsinogenik dll

Bentuk Sediaan Bahan Kimia :

  Padat

   Cair

   Gas

   Era industrialisasi : peningkatan penggunaan bahan kimia berbahaya

Penilaian Toksisitas

  

  Toksisitas suatu bahan beracun ditentukan melalui berbagai cara,

  

  melalui percobaan binatang, yang ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif.

  

  Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50,

  

  Suatu zat beracun dengan dengan LD50 (lethal dose 50) yang lebih kecil, menunjukkan bahwa zat tersebut relatif lebih beracun.

Toksikan

  Racun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh: Nikotin

Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB), contoh: Timbal arsenat Amat beracun: (50-500 mg/kgBB), contoh: Hidrokinon Beracun sedang: (0.5-5 g/kgBB), contoh: Isopropanol

Sedikit beracun: (5-15 g/kgBB), contoh: Asam ascorbat Tidak beracun: (>15 g/kgBB), contoh: Propilen glikol Toksisitas Menurut NAB

  Toksisitas ppm mg / kg Rendah > 500 > 0,5

  Sedang 101 - 500 0,1 – 0,5 Tinggi < 100 < 0,1

  Blok 4.3 Kesker - YL - 2012

Klasifkasi menurut Reaksi Jaringan

  Jenis Toksisitas Keterangan Rendah Perubahan biologik reversibel, membaik dengan atau tanpa pengobatan

  Sedang Perubahan biologik rever/irreversibel, tidak menimbulkan cacat/kematian

  Tinggi Pada paparan rendah menyebabkan Blok 4.3 Kesker - YL - 2012 kematian/cacat

Bahan Kimia Berbahaya ( Kepmenaker no.187 th 1999)

  No. Kriteria Bahan Contoh

  1. Beracun Amonia, klorine, formaldehid

  2. Sangat beracun Arsin,Parathion,walfarin

  3. Reaktif Acethylene,hydrogen,O 2 liquid

  4. Mudah Meledak Klorotrinitrobenzen,nitrogliserin

  5. Oksidator Klor,permanganat,Asam sulfat

  6. Cairan mdh terbakar Flash point 21 – 55 o C

  7. Cairan sangat mudah terbakar Flash point < 21 o C

  8. Gas mudah terbakar Titik didih < 20 o C

  Indikator : Baku Mutu Lingkungan 1.

  BML pada emisi : NAB ( TLV) 2. BML pada tempat kerja : NAB (TLV) 3. BML di lingkungan : BML 4.

  BML pada sistim biologis : BEI (Biological Exposure Indices )

Kategori NAB

  NAB Keterangan

  TLV-TWA = Rata-rata selama jam kerja = NAB

  Kadar pemaparan 8 jam/hari- 40 jam seminggu,tanpa gangguan kesehatan/penyakit

  • < 4 jam/hari tanpa gangguan kesehatan, narkose

  =Pemaparan singkat = PSD

  Kadar pemaparan > 15 menit

  TLV-C = Tertinggi = KTD

  Kadar tertinggi yang tidak boleh dilewati selama Blok 4.3 Kesker - YL - 2012 melakukan pekerjaan Terdapat ribuan jenis bahan kimia yang dihasilkan dalam industry sehingga perlu diupayakan :

  yang terdapat di industri 2. Mengenal proses produksi dengan mempelajari alur proses dan keluhan kesehatan oleh pekerja 3. Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet)

atau Lembar Data Bahan Kimia yakni suatu dokumen teknik yang memberikan informasi

tentang komposisi karakteristik, bahaya fsik dan potensi bahaya kesehatan cara penanganan dan penyimpanan bahan yang aman Gambar Tanda Bahaya Bahan Kimia 1.

  Bahaya

  keracunan 2.

  Bahaya ledakan 3. Bahaya kebakaran

  Bahaya korosi 6. Bahaya radiasi mengion

  Blok 4.3 Kesker - YL - 2012

Threshold Limits THRESHOLD DOSE: NO DETECTABLE EFFECT Threshold Limit Value TLV: worker’s lifetime 8 hours per day 40 hours per week TLV - TWA * time weighed average

  

TLV - STEL short term exposure limit

TLV - C ceiling limit

  • * ~ PEL Permissible Exposure Level ~ some toxicants have zero thresholds

Threshold Limits Values TLV-TWA (ppm) Carbon Monoxide:

  50 Chlorine:

  0.5 Formaldehsde:

  1 Methsl Alcohol: 200 Methsl Ethsl Ketone: 200 Phosgene:

  0.1 Turpentine: 100 ppm: parts per million by volume Lethal Doses

Approximate Lethal Doses of Common Chemicals

  

(Calculated for a 160 lb. human from data on rats)

Chemical

  Lethal Dose Sugar (sucrose) 3 quarts (3 x 0,9 ltr) Alcohol (ethyl alcohol) 3 quarts Salt (sodium chloride) 1 quart Herbicide (2, 4-D) one half cup Arsenic (arsenic acid) 1-2 teaspoons Nicotine one half teaspoon August 17, 2000 from the World Wide Web:

Source: Marczewski, A.E., and Kamrin, M. Toxicologs for the citizen, Retrieved

Food poison (botulism) microscopic www.iet.msu.edu/toxconcepts/toxconcepts.htm.

Glossary

  NAB Nilai Ambang Batas TLV Treshold Limit Value TWA Time Weighed Average STEL Short Term Exposure Limit PSD Pemajanan Singkat Diperkenankan C Ceiling KTD Kadar Tertinggi Diperkenankan

  Blok 4.3 Kesker - YL - 2012 Bahaya Bahan Kimia 

  Kebakaran

  

  Peledakan

  

  Keracunan

  

  Gangguan Kesehatan Lain

  

  Pencemaran Lingkungan

  Blok 4.3 Kesker - YL - 2012 Faktor Kimia Petro Widada

  Blok 4.3 Kesker - YL - 2012

Efek Bahan Kimia terhadap Manusia 1

  Lokal dan Sistemik 2. Reversibel : iritasi, korosi

  Irreversibel : Ca, mutasi gen, sirosis hati 3.

  Segera : keracunan sianida Tertunda : karsinogenik 4.

  Hipersensitivitas (alergi) dan idiosinkrasi

  Pekerja Pekerja Industri Kimia

  (1940-present) Pekerja umumnya terpapar sejumlah besar karsinogen untuk periode waktu yang lama.

  Pekerjaan dengan high risk of cancer : Pelayan kesehatan, pekerja farmasi dan laboratorium, pekerja instalasi penyulingan, pekerja karet, pekerja furnitur, dan pekerja pestisida.

Perjalanan Bahan Toksik

  

Port d’ entry : hidung, mulut, kulit, mukosa

  

  Absorpsi : sal. cerna, kulit, paru-paru

  

  Distribusi : darah barrier/sawar seluruh tubuh

  

  Biotransformasi : hati , paru-paru, lambung, usus, kulit, ginjal

  

  Ekskresi : urin, hati, paru-paru

Tingkat bahaya pada manusia dipengaruhi oleh 1

  Daya racun ( LD50 atau LC50 ) 2. Cara masuk bahan Kimia / Route of Entry

  ( sal. Nafas, sal. Cerna atau kulit ) 3.

  Konsentrasi ( dosis ) dan Lama paparan (terus menerus / intermitten) 4.

  Efek kombinasi 5. Kerentanan individu ( tgt karakteristik )

Response to Toxicants

  

When a set of organisms is exposed to

a toxicant at a fixed concentration, a variets or responses is obtained, depending on a number of factors: Age of organism Sex of organism Health of organism Etc. Need a statistical was to represent

Entry Ways for Toxicants ENTRY ROUTE

  CONTROL Ingestion mouth, stomach rules on eating, drinking, smoking Inhalation mouth, nose ventilation, hoods,

  • protection equipment Injection cuts in skin protective clothing
  • Dermal Absorption skin protective clothing
  • industrially most significant