KONSEP PRINSIP DAN TEKNIK PENDIDIKAN KESEHATAN

KONSEP
PRINSIP DAN
TEKNIK
PENDIDIKAN
KESEHATAN

Nama
TTL
Pendidikan

: Neni Faridah,SKM, MM
: Subang, Desember 1980
: D III Keperawatan Bhakti
Kencana Bandung
S1 Kesehatan Masyarakat
Univ Prof Dr. Hamka Jkt
S2 Management SDM STIMA
IMMI Jakarta
Riwayat Pekerjaan : - Tim Komunitas Akper Bhakti
Kencana Bandung
- Bag Evaluasi Kegiatan Diklat

BBPK Ciloto
- Tim Kajibang BBPK Ciloto
- Bag. Kepegawaian BBPK Ciloto
- Bag. Rencana dan Evaluasi
Kegiatan Diklat BBPK Ciloto
- Dosen Akper Al Ikhlas Bogor

2

3

PENGERTIAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN

Pendidikan kesehatan adalah
proses membuat orang
mampu meningkatkan
kontrol dam memperbaiki
kesehatan individu.

Kesempatan yang
direncanakan untuk individu,
kelompok atau masyarakat
agar belajar tentang
kesehatan dan melakukan
perubahan-perubahan
secara suka rela dalam
tingkah laku individu
(Entjang, 1991)

Pendidikan kesehatan mrpkn
sejumlah pengalaman yang
berpengaruh menguntungkan
secara kebiasaan, sikap dan
pengetahuan ada hubungannya
dengan kesehatan
perseorangan, masyarakat, dan
bangsa. Kesemuanya ini,
dipersiapkan dalam rangka
mempermudah diterimanya

secara suka rela perilaku yang
akan meningkatkan dan
memelihara kesehatan.Menurut
Wood dikutip dari Effendi (1997)

Sedang dalam keperawatan,
pendidikan kesehatan merupakan
satu bentuk intervensi
keperawatan yang mandiri untuk
membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyarakat
dalam mengatasi masalah
kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya
perawat berperan sebagai
perawat pendidik. Menurut
(Notoatmodjo. S, 2003: 20)

5


TUJUAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN

Menurut Undang-undang
Kesehatan No. 23 Tahun
1992 dan WHO,

adalah meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan; baik secara
fisik, mental dan sosialnya,
sehingga produktif secara
ekonomi maupun social,
pendidikan kesehatan disemua
program kesehatan; baik
pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan,
gizi masyarakat, pelayanan

kesehatan, maupun program
kesehatan lainnya


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu
menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu
memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka
ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan
kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat
dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).

6

7

Menurut
Benyamin
Bloom (1908)


Dalam buku (Notoatmodjo, 2003: 127)
Tujuan pendidikan adalah mengembangkan
atau meningkatkan 3 domain perilaku yaitu

○ kognitif (cognitive domain)
○ afektif (affective domain)

○ psikomotor (psychomotor domain).

8

1. Pengetahuan (knowledge)
Menurut Notoatmodjo
(2007: 139) dalam
perkembangannya,
teori Bloom ini
dimodifikasi untuk
pengukuran hasil
pendidikan
kesehatan, yakni:


Tahu (know)

Memahami (comprehension)
Aplikasi (aplication)
Analisis (analysis)
Sintesis (synthesis)
Evaluasi (evaluation)

9

○ Menerima (receiving)

Sikap (attitude)

○ Merespon (responding)

○ Menghargai (valuing)
○ Bertanggung jawab (responsible)


10

Praktik atau
tindakan
(practice)

○ Persepsi (perception)
○ Respon terpimpin (guided response)
○ Mekanisme (mecanism)

○ Adopsi (adoption)

11

RUANG
LINGKUP
Menurut ( Notoatmodjo. S, 2003: 27 ) ruang lingkup
pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai
dimensi, antara lain: dimensi aspek kesehatan, dimensi
tatanan atau tempat pelaksanaan pendidikan

kesehatan,dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.

12

○ Promosi ( promotif )
Aspek
Kesehatan

○ Pencegahan ( preventif )
○ Penyembuhan ( kuratif )
○ Pemulihan ( rehabilitatif )

13

Tempat
Pelaksanaan
Pendidikan
Kesehatan

1. Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah

tangga)
2. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan
di sekolah dengan sasaran murid.
3. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan
sasaran buruh atau karyawan yang bersangkutan.

4. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, yang
mencakup terminal bus, stasiun, bandar udara, tempattempat olahraga, dan sebagainya.
5. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan
kesehatan, seperti: rumah sakit, Puskesmas, Poliklinik
rumah bersalin, dan sebagainya.

Dimensi tingkat pelayanan kesehatan pendidikan kesehatan
dapat dilakukan berdasarkan 5 tingkat pencegahan dari leavel
and clark, sebagai berikut;

Tingkat
Pelayanan
Kesehatan


1. Promosi kesehatan seperti peningkatan gizi, kebiasaan
hidup dan perbaikan sanitasi lingkungan.

2. Perlindungan khusus seperti adanya program imunisasi.
3. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera.
4. Pembatasan Cacat yaitu seperti kurangnya pengertian dan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit
seringkali mengakibatkan masyarakat tidak melanjutkan
pengobatannya sampai tuntas, sedang pengobatan yang
tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang ber
sangkutan menjadi cacat.

5. Rehabilitasi (pemulihan).

14

15

PENTINGNYA
PENDIDIKAN
KESEHATAN

1.

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan
masyarakat, dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, serta peran aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yg optimal.

2.

Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan
masyarakat yg sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik,
mental dan social sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian.

3.

Agar orang mampu menerapkan masalah dan kebutuhan
mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka
lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yg ada
pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan
mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk
meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan
masyarakat


KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam bidang
kesehatan.

Pendidikan kesehatan adalah suatu pedagogik praktis atau praktek pendidikan..
Konsep dasar pendidikan adalah proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi
proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan yang lebih dewasa, lebih baik, dan
lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.

16

Berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai
makhluk social dalam kehidupannya untuk mencapai
nilai-nilai hidup didalam masyarakat selalu
memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai
kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu,
lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan
tersebut, seorang individu, kelompok atau masyarakat
tidak terlepas dari kegiatan belajar..
Seseorang dapat dikatakan belajar apabila didalam
dirinya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak dapat mengerjakan menjadi dapat
mengerjakan sesuatu.

17

18

Kegiatan
belajar itu
mempunyai
ciri-ciri :

1. Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan
perubahan diri pada individu, kelompok atau
masyarakat yang sedang belajar, baik actual
maupun potensial

2. Hasil belajar adalah bahwa perubahan
tersebut di dapatkan karena kemampuan baru
yang berlaku untuk waktu yang relative lama
3. Perubahan itu terjadi karena usaha dan
disadari bukan karena kebetulan


Bertolak dari konsep pendidikan, maka konsep
pendidikan kesehatan itu juga proses belajar pada
individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya
sendiri menjadi mampu dan lain sebagainya.

19

20

PRINSIP
PENDIDIKAN
KESEHATAN

Pendidikan
kesehatan bukan
hanya pelajaran di
kelas, tetapi
merupakan
kumpulan
pengalaman
dimana saja dan
kapan saja
sepanjang dapat
mempengaruhi
pengetahuan
sikap dan
kebiasaan sasaran
pendidikan.

Pendidikan
kesehatan tidak
dapat secara
mudah diberikan
oleh seseorang
kepada orang lain,
karena pada
akhirnya sasaran
pendidikan itu
sendiri yang dapat
mengubah
kebiasaan dan
tingkah lakunya
sendiri.

Bahwa yang
harus dilakukan
oleh pendidik
adalah
menciptakan
sasaran agar
individu,
keluarga,
kelompok dan
masyarakat
dapat
mengubah sikap
dan tingkah
lakunya sendiri.

Pendidikan
kesehatan
dikatakan
berhasil bila
sasaran
pendidikan
(individu,
keluarga,
kelompok dan
masyarakat)
sudah mengubah
sikap dan tingkah
lakunya sesuai
dengan tujuan
yang telah
ditetapkan.


21

Faktor prediposisi (predisposing factors)

Faktor yang
mempengaruhi
pendidikan
kesehatan

 Bertujuan untuk menggugah kesadaran,
memberikan atau meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan bagi dirinya sendiri,
keluarganya, maupun masyarakatnya.

○ Bentuk promosi ini dilakukan dengan
penyuluhan, pameran, iklan layanan
kesehatan, dan sebagainya..

22

Faktor enabling (penguat)

Bentuk promosi kesehatan dilakukan agar dapat
memberdayakan masyarakat dan
mampu mengadakan sarana dan prasarana
kesehatan dengan cara bantuan teknik,
memberikan arahan, dan cara-cara mencari dana
untuk pengadaan sarana dan
prasarana.



Faktor reinforcing (pemungkin)
promosi kesehatan ini ditujukan untuk mengadakan pelatihan
bagi tokoh agama,
tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan sendiri dengan tujuan
agar sikap dan
perilaku petugas dapat menjadi teladan, contoh atau acuan bagi
masyarakat tentang
hidup sehat.

23

24

Metode dan Teknik
Pendidikan Kesehatan
Menurut Suliha (2002), metode pendidikan kesehatan pada
dasarnya merupakan pendekatan yang digunakan dalam
proses pendidikan untuk menyampaikan pesan kepada
sasaran pendidikan kesehatan yaitu individu, keluarga/
kelompok dan masyarakat.


Menurut Notoadmodjo (2010), metode dan
teknik pendidikan kesehatan adalah suatu
kombinasi antara cara-cara atau metode dan
alat-alat bantu atau media yang digunakan
dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan.

26

Berdasarkan
sasarannya,
metode dan
teknik
pendidikan
kesehatan dibagi
menjadi 3 yaitu:

Metode pendidikan
kesehatan
individual

Metode
pendidikan
kesehatan
kelompok

Di metode ini
promoter kesehatan
dan sasarannya dapat
berkomunikasi
langsung, baik
bertatap muka (face
to face) maupun
melalui sarana
komunikasi lainnya,
misal telepon.

Sasaran kelompok
dibedakan jadi 2 :
kelompok kecil
kalau kelompok
sasaran terdiri antara
6-15 orang dan
kelompok besar, jika
sasaran tersebut
diatas 15 sampai
dengan 50 orang.

Metode
pendidikan
kesehatan massa
Metode dan teknik
pendidikan
kesehatan untuk
massa yang sering
digunakan adalah:
Ceramah umum,
Penggunaan media
massa elektronik,
Penggunaan media
cetak, Penggunaan
media di luar ruang.

27

PROSES
PENDIDIKAN
KESEHATAN
Pokok dari
pendidikan
kesehatan adalah
proses belajar

Kegiatan belajar
terdapat tiga persalan
pokok, yakni :

Persoalan proses

Persoalan
masukan (input)
menyangkut sasaran
belajar (sasaran didik)
yaitu individu, kelompok
atau masyarakat yang
sedang belajar itu
sendiri dengan berbagai
latar belakangnya.

adalah mekanisme dan
interaksi terjadinya
perubahan kemampuan
(prilaku) pada diri subjek
belajar tersebut. Di dalam
proses ini terjadi pengaruh
timbale balik antara
berbagai faktor, antara lain
: subjek belajar, pengajar
(pendidik atau fasilitator)
metode dan teknik belajar,
alat bantu belajar, dan
materi atau bahan yang
dipelajari

Keluaran (output)
merupakan hasil
belajar itu sendiri
yaitu berupa
kemampuan atau
perubahan perilaku
dari subjek belajar

28

Pendidikan Kesehatan di Keluarga

TEMPAT
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN

Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasaran guru
dan murid, yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam
upaya kesehatan sekolah (UKS)
Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan dilakukan di
pusat kesehatan masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit
umum maupun khusus dengan sasaran pasien dan keluarga
pasien

Pendidikan kesehatan di tempat – tempat kerja dengan sasaran buruh atau
karyawan
Pendidikan Kesehatan di tempat umum ,misalnya pasar,terminal, dsb

29

Rencana Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat
Perencanaan
penyuluhan
kesehatan adalah
suatu proses untuk
merumuskan masalah
kesehatan yang akan
dipecahkan melalui
penyuluan kesehatan

menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia,
menetapkan tujuan penyuluhan
menyusun langkah – langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
tersebut.

30

Landasan perencanaan penyuluhan
kesehatan

Penyuluhan kesehatan merupakan bagian integral dari setiap
program kesehatan.
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan bersama
Yang perlu dipahami penyuluh
Rencana evaluasi penyuluhan harus dibuat pada waktu
penyusunan rencana program

31

Syarat – Syarat Rencana Penyuluhan yang baik

Sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Sesuai dengan kebutuhan program
Tersedia biaya untuk melaksanakannya
Unit – unit penyuluhan berfungsi dengan baik

32

Langkah – Langkah Perencanaan Penyuluhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengenal masalah dan masyarakat
Menentukan prioritas masalah
Menentukan tujuan penyuluhan
Menentukan sasaran penyuluhan
Menentukan isi penyuluhan
Menentukan metode penyuluhan
Menentukan media penyuluhan
Menyusun rencana penilaian / evaluasi
Membuat jadwal pelaksanaan

33

Mengenal masalah dan masyarakat
Untuk itu perlu diperhatikan :
a) Mengenal program yang akan ditunjang, misalnya program yang akan ditunjang adalah mengenai
penertiban pengawasan obat dan makanan.
b) Mengenal masalah yang akan ditanggulangi program, misalnya program diatas dilatarbelakangi oleh
terjadinya penyimpangan dalam peredaran / penggunaan obat dan makanan.

a)
b)
c)

d)

Karena yang akan menjadi sasaran penyuluhan adalah masyarakat, maka berbagai informasi tentang
latar belakang masyarakat tersebut perlu dipahami. Hal yang perlu diketahui antara lain :
Pengetahuan masyarakat, yaitu pengetahuan mengenai materi yang akan disampaikan kepada mereka.
Sikap masyarakat, bagaimana kira – kira sikap masyarakat terhadap apa yang akan disampaikan dalam
penyuluhan. Apakah hal ini akan bertentangan dengan norma – norma setempat ?
Penerapan, apakah mereka sudah menerapkan apa yang akan disampaikan dalam penyuluhan ? atau
dulu pernah menerapkannya ? lalu bagaimana hasil penerapannya ? Hal ini perlu diketahui agar
sasaran jangan sampai merasa bosan mendengarkan materi penyuluhan.
Karakteristik demografi dan sosial budaya, yaitu yang menyangkut susunan umur, tempat tinggal, jenis
kelamin, tingkat sosial, bahasa, tingkat pendidikan, agama, adat istiadat, pekerjaan dan sebagainya.



Menentukan prioritas masalah
Karena banyak dan beragamnya masalah yang perlu
diatasi dalam suatu program, maka perlu dipilih salah
satu masalah agar penyuluhan bisa mengena pada
sasaran. Dalam memilih masalah perlu disusun urutan
prioritas masalah, yang dimulai dari masalah yang
mendesak untuk segera ditangani sampai pada masalah
yang tidak begitu penting.

34

35

Menentukan tujuan penyuluhan

Tujuan penyuluhan dapat dibagi atas :
a) Tujuan umum / tujuan program, misalnya meningkatkan penertiban pengawasan
obat dan makanan.
b) Tujuan operasional / strategi, yaitu tentang apa yang akan dilakukan dalam
penyuluhan. Misalnya memasang poster mengenai bahaya akibat penggunaan
narkoba.
c) Tujuan khusus / hasil yang akan dicapai, dalam menetapkan tujuan khusus ini
hendaknya realistis dan dapat diukur. Melukiskan apa yang diharapkan untuk
diketahui atau dikerjakan oleh sasaran setelah mendengar, melihat, berpartisipasi
dalam penyuluhan. Misalnya 75 % remaja yang sudah melihat poster yang
dipasang bisa mengingat bahaya akibat penyalahgunaan narkoba.


Menentukan sasaran penyuluhan
Sasaran disini lebih mengarah pada tujuan khusus, yang
berarti tidak mencakup sasaran yang diharapkan dalam
tujuan umum (program).

36

Menentukan isi penyuluhan

Isi penyuluhan tergantung juga pada metode apa yang akan digunakan dalam proses penyuluhan. Bila
menggunakan sarana poster, billboard, baliho, spanduk dan sejenisnya, maka isi penyuluhan harus
dirumuskan dengan ringkas dan jelas, mudah dibaca dalam waktu yang singkat dan cepat dan memberikan
kesan khusus tentang makna isi pesan pada sasaran.
Tetapi bila metode yang digunakan dalam bentuk ceramah atau bahasa tulis melalui media, maka isi pesan
tersebut harus disusun dengan jelas, bahasa sederhana dan lugas, terorganisasi dalam suatu sistematika yang
baik, menarik untuk dapat diterapkan atau dicoba oleh sasaran.

a)
b)
c)
d)
e)

Namun secara umum, dalam menentukan isi penyuluhan harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
Isi penyuluhan harus jelas, hal ini dapat ditunjang dengan pemilihan simbol (seperti gambar, gerakan dsb)
yang tepat.
Disampaikan dalam bahasa yang lugas dan mudah dipahami oleh sasaran, karena itu penting bagi
penyuluh untuk mengetahui latar belakang bahasa yang digunakan oleh masyarakat sasaran.
Tersusun dalam suatu sistematika yang baik.
Isi penyuluhan harus dipertimbangkan dengan waktu yang tersedia, hal ini juga tergantung dari metode
yang dipilih.
Isi penyuluhan dapat dilaksanakan oleh sasaran, hal ini sangat terkait dengan kemampuan sasaran.

37

38

Menentukan metode penyuluhan

Metode yang dipilih tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan seberapa besar sasarannya.
a) Apabila tujuan yang diinginkan adalah adanya perubahan atau timbulnya pengertian dan kesadaran,
pesan bisa disampaikan melalui media massa (cetak atau elektronik), seperti surat kabat, pamflet,
baliho, poster, radio, televisi dsb. Sedangkan yang diberikan kepada kelompok bisa berbentuk
ceramah dan sejenisnya.
b) Apabila tujuan tersebut adalah untuk menimbulkan perubahan sikap pada sasaran, hal ini berarti
sasaran diharapkan mampu menimbang – nimbang mana yang baik dan buruk, mana yang disukai
dan yang tidak, atau dalam tahap evaluasi. Bila proses adopsi yang diharapkan seperti itu maka
metode yang dipilih menekankan pada pendekatan kelompok, misalnya dengan diskusi kelompok.
c) Apabila dikehendaki peningkatan keterampilan atau terjadinya tindakan atau perubahan perilaku,
maka metode yang dipilih juga dipertimbangkan agar sasaran diberi kesempatan untuk mencoba
melaksanakan sendiri, misalnya demonstrasi, pendekatan individual dan pendekatan kelompok
yang intensif.

39

Menentukan media penyuluhan
Dalam pemilihan media penyuluhan, disamping
disesuaikan dengan tujuan dan sasaran penyuluhan,
juga harus disesuaikan dengan hasil yang akan
dicapai, metode yang dipilih, biaya yang tersedia
dan sarana yang dimiliki oleh pihak penyuluh

40

Menyusun rencana penilaian / evaluasi
Evaluasi adalah proses untuk mengetahui keberhasilan suatu usaha, dalam hal ini adalah keberhasilan penyuluhan
tersebut. Keberhasilan itu diukur dengan rencana yang telah disusun. Standar keberhasilannya adalah hasil perencanaan.
Karena itu evaluasi ini juga termasuk menilai proses yang berlangsung, tidak hanya sekedar membandingkan hasil capaian
dan target atau tujuan penyuluhan.

a)
b)
c)

d)

e)
f)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam evalusi :
Tujuan penilaian, adalah untuk mengetahui apakah penyuluhan telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah
direncanakan, seberapa besar hasilnya.
Penilaian pada proses, hal ini dilakukan pada setiap tahapan penyuluhan. Penyimpangan yang mungkin terjadi pada
setiap tahap harus segera diperbaiki, dan bila ada hambatan harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Cara penilaian, dilaksanakan secara langsung atau observasi langsung ataupun dengan cara tak langsung, yaitu melalui
laporan. Cara apapun yang dipilih harus dilengkapi dengan instrumen untuk mengukur / mengetahui penyimpangan
yang terjadi atau hasil yang dicapai.
Indikator penilaian, disusun dalam suatu bentuk instrumen penilaian yang dilandasi atas rumusan – rumusan dalam
perencanaan, baik secara kualitatif maupun kuantitaif. Indikator yang baik adalah yang mencerminkan hasil kegiatan
secara kuantitaif.
Instrumen yang digunakan, disusun berdasarkan tujuan dan materi penyuluhan.
Petugas penilaian, bertugas untuk menilai proses dan hasil penyuluhan, dilakukan secara berkelanjutan dan memerlukan
tenaga khusus untuk menanganinya.

41

Membuat jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan kegiatan dimulai dengan persiapan
kegiatan sampai kegiatan berakhir yang ditandai dengan
selesainya evaluasi kegiatan penyuluhan.

42

METODE
PENYULUHAN
KESEHATAN

Metode Ceramah :
Adalah suatu cara
dalam
menerangkan dan
menjelaskan suatu
ide, pengertian atau
pesan secara lisan
kepada sekelompok
sasaran sehingga
memperoleh
informasi tentang
kesehatan

43

METODE
DISKUSI
KELOMPOK

Adalah pembicaraan
yang direncanakan
dan telah dipersiapkan
tentang suatu topik
pembicaraan diantara
5 – 20 peserta
(sasaran) dengan
seorang pemimpin
diskusi yang telah
ditunjuk

44

METODE
CURAH
PENDAPAT

Adalah suatu bentuk
pemecahan masalah
di mana tiap anggota
mengusulkan semua
kemungkinan
pemecahan masalah
yang terpikirkan oleh
masing – masing
peserta, dan evaluasi
atas pendapat –
pendapat tadi
dilakukan kemudian

45

METODE
PANEL

Adalah
pembicaraan yang
telah direncanakan
di depan
pengunjung atau
peserta tentang
sebuah topik,
diperlukan 3 orang
atau lebih panelis
dengan seorang
pemimpin.



METODE BERMAIN PERAN
Adalah memerankan sebuah situasi dalam
kehidupan manusia dengan tanpa diadakan
latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih
untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh
kelompok

46

47

METODE
DEMONSTRASI

Adalah suatu cara untuk
menunjukkan pengertian,
ide dan prosedur tentang
sesuatu hal yang telah
dipersiapkan dengan teliti
untuk memperlihatkan
bagaimana cara
melaksanakan suatu
tindakan, adegan dengan
menggunakan alat peraga.
Metode ini digunakan
terhadap kelompok yang
tidak terlalu besar
jumlahnya

48

METODE
SIMPOSIUM

Adalah
serangkaian
ceramah yang
diberikan oleh 2
sampai 5 orang
dengan topik yang
berlebihan tetapi
saling
berhubungan erat

49

METODE
SEMINAR

Adalah suatu cara di mana
sekelompok orang berkumpul
untuk membahas
suatu masalah dibawah
bimbingan seorang ahli yang
menguasai bidangnya

50

Terima Kasih

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MOL DAUN GAMAL DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT (IPOMOEA REPTANS POIR) Effectiveness of Local Microorganisms of Gliricidia Leaf and Rice Husk Ash on Growth and Production of Kale (Ipomoea reptans poir

0 0 6

ANALISIS PENGARUH LIMBAH CAIR UREA YANG DIAPLIKASI SECARA LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI Analysis of The Influence of Urea Liquid Waste Which Apply Directly Towards The Growth and Production of Chili

0 0 6

PENGARUH SALINITAS TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG WINDU (PENAEUS MONODON) The Influence of Salinity to The Survival and Growth of The Larvae of Tiger Shrimp (Penaeus monodon)

0 1 11

ANALISIS PROSPEK DAN KENDALA PENGEMBANGAN PRODUK INDUSTRI PANGAN LOKAL DI SUMATERA BARAT Gunarif Taib

0 0 6

MODEL MATEMATIS PENGERINGAN LAPISAN TIPIS BIJI KOPI ARABIKA (Coffeae arabica) DAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffeae cannephora)

1 1 10

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

IDENTIFIKASI SUMBERDAYA LAHAN PADA KETERSEDIAAN LOGAM BERAT (PB, CD DAN CR) TANAH SAWAH DI DAERAH PENGAIRAN SUNGAI CIKIJING KECAMATAN RANCAEKEK Leony Agustine1 , Rija Sudirja2 , dan Rachmat Harryanto2

0 0 10

SIFAT FISIK DAGING ANALOG BERBAHAN DASAR CAMPURAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus) DAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI Triana Lindriati1 , Herlina1 , dan Jefrinka Nelza Emania2

0 0 12

PENGOLAHAN PULP KOPI MENJADI MINUMAN SARI BUAH DENGAN PENAMBAHAN BUAH TERONG BELANDA DAN KONSENTRASI GULA YANG BERBEDA Nur Halimatuz Zuhra1 , Dian Hasni2 , Murna Muzaifa2

0 0 8

SISTEM DOKUMENTASI MANUAL DAN ELEKTRONIK

19 155 18