1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH RASIO LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO, IRR, PDN DAN FACR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

  10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

  Sebuah bank mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau profit Untuk mengindikasi Tingkat keuntungan. kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan dapat dilihat dari rasio profitabilitasnya yaitu Return On Asset (ROA).

  Semakin tinggi ROA yang dihasilkan bank maka kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan akan semakin baik. Rasio tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. (Vicky Rahma Putri,2008: 37)

  Pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa Return On Asset (ROA) BUSN go public dari triwulan I 2009 sampai dengan triwulan II 2012 cenderung mengalami kenaikan yang mana hal tersebut dapat diketahui rata-rata tren yaitu 0,28 persen. Berikut ini adalah tabel kinerja keuangan yang dapat di lihat dibawah ini :

  • 2012 Tren 11-12 rata - rata tren

  0.12

  0.68

  0.27

  18 PT.Bank PAN Indonesia, Tbk

  1.78 1.76 -0.02

  2.02

  0.26

  2.14

  0.12

  19 PT.QNB Bank Kesawan, Tbk

  0.51 1.07 -0.37

  0.3 0.17 -0.13

  0.46 0.29 -0.61 -1.07 -0.3

  20 PT.Bank Victoria Internasional, Tbk

  1.1

  1.71

  0.61

  2.65

  0.94 1.9 -0.75

  0.27

  1.75

  1.44

  1.42 0.74 -0.68

  15 PT.Bank Of India Indonesia, Tbk

  0.62 1.7 -0.21 -0.03

  14 PT.Bank Bukopin, Tbk

  1.46

  1.62

  0.16

  1.87

  0.25 1.84 -0.03

  0.13

  3.53 2.93 -0.6

  0.93

  3.66

  0.73 3.17 -0.49 -0.12

  16 PT.Bank Permata, Tbk

  1.4

  2

  0.6

  2 1.89 -0.11

  0.16

  17 PT.Bank Sinarmas, Tbk

  21 PT.Bank Capital Indonesia, Tbk

  0.84

  1.79 1.29 -0.5

  32.53 32.33 -0.24

  1

  1.11

  0.11 0.96 -0.15

  2.27

  1.31

  0.42

  26 PT.Bank Mutiara, Tbk

  3.84 2.53 -1.31 2.17 -0.36 1.32 -0.85 -0.84 Jumlah

  42.5

  0.43

  10.17

  54.41

  11.91

  7.28 Rata-Rata Tren

  1.25 1.24 -0.01

  1.63

  0.39

  2.09

  0.46

  25 PT.Bank Windu Kentjana Internasional, Tbk

  0.32

  0.1

  2.11

  0.88 0.04 -0.18

  22 PT.Bank Pundi Indonesia, Tbk -7.88 -13 -5.12 -5

  8

  2

  7

  3.29

  23 PT.Bank Bumi Artha, Tbk

  2 1.52 -0.48

  0.59

  4.7

  2.57

  0.46

  0.19

  24 PT.Bank Tabungan Pensiunan Negara,Tbk

  3.42

  3.99

  0.57

  4.38

  0.39

  1.91

  13 PT.Bank OCBC NISP, Tbk

Tabel 1.1 PERKEMBANGAN RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SWASTA NASIONAL YANG GO PUBLIC Per Desember 2009 – Triwulan II 2012 (dalam prosentase)

  3.06

  0.31 3.45 -0.37

  0.02

  4 PT.Bank CIMB Niaga, Tbk

  2.11

  2.73

  0.62

  2.78

  0.05

  0.28

  0.11

  0.32

  5 PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk

  1.78

  3.43

  1.65 2.84 -0.59

  3.67

  0.83

  0.63

  6 PT.Bank Ekonomi Raharja, Tbk

  3.82

  3.51

  7 PT.Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

  1.73

  no Nama Bank 2009 2010 Tren 09-10 2011

  Tren 10-11

  1 PT.Bank Argoniaga, Tbk

  0.15

  1

  0.85

  1.39

  0.39

  0.34

  3.4

  0.53

  2 PT.Bank Artha Graha Internasional, Tbk

  0.44

  0.76

  0.32 0.72 -0.04

  0.82

  0.1

  0.13

  3 PT.Bank Central Asia, Tbk

  2.21 1.78 -0.43 1.49 -0.29 1.46 -0.03 -0.25

  2.43

  0.23

  3.47

  0.85

  3.03

  0.96

  0.71

  11 PT.Bank Mega, Tbk

  1.77

  2.45

  0.68 2.29 -0.16

  1.18

  0.32

  0.57

  12 PT.Bank Nusantara Parahyangan, Tbk

  1.02

  1.5

  0.48

  1.53

  0.03

  1.7

  0.17

  2.07

  1.22

  2.78

  0.09 1.73 -0.03

  0.35

  3

  0.22 2.77 -0.23

  0.11

  8 PT.Bank ICB Bumi Putera, Tbk

  0.18

  0.51

  0.33 -

  1.64 -2.15

  9 PT.Bank Internasional Indonesia, Tbk

  0.9

  0.09

  0.85

  0.76

  1.11

  0.26

  1.64

  0.53

  0.52

  10 PT.Bank Mayapada Internasional, Tbk

  0.28 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Bank Indonesia, Data Diolah. *) Per Juni namun ternyata masih terdapat tujuh bank yang menglami penurunan ROA selama periode triwulan IV tahun 2009 sampai dengan triwulan II tahun 2012. PT.

  Bank Ekonomi Raharja Tbk, mengalami penurunan rata-rata trend ROA sebesar 0,25 persen, dimana pada tahun 2010 mengalami penurunan ROA sebesar 0,43 persen, tahun 2011 mengalami penurunan ROA sebesar 0,29 persen, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan ROA sebesar 0,03 persen. PT. Bank ICB Bumi Putera Tbk, mengalami penurunan rata-rata trend ROA sebesar 0,03 persen, dimana pada tahun 2010 mengalami kenaikan ROA sebesar 0,33 persen, tahun 2011 mengalami penurunan ROA sebesar 2,15 persen, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan ROA sebesar 1,73 persen. Bank OCBC NISP, Tbk mengalami penurunan rata-rata trend ROA sebesar 0,03 persen, dimana pada tahun 2010 mengalami penurunan ROA sebesar 0,5 persen, tahun 2011 mengalami kenaikan ROA sebesar 0,62 persen, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan ROA sebesar 0,21 persen PT. Bank Mutiara, Tbk mengalami penurunan rata-rata trend ROA sebesar 0,84 persen, dimana pada tahun 2010 mengalami penurunan ROA sebesar 1,31 persen, tahun 2011 mengalami penurunan ROA sebesar 0,36 persen, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan ROA sebesar 0,85 persen Bank of india Indonesia, Tbk, mengalami penurunan rata-rata trend ROA sebesar 0,12 persen, dimana pada tahun 2010 mengalami penurunan ROA sebesar 0,6 persen, tahun 2011 mengalami kenaikan ROA sebesar 0,73 persen, dan pada tahun 2012 mengalami penurunan ROA sebesar 0,49 persen. PT. QNB Bank Kesawan Tbk, mengalami penurunan rata-rata trend sebesar 0,13 persen, tahun 2011 mengalami kenaikan ROA sebesar 0,29 persen dan pada tahun 2012 mengalami penurunan ROA sebesar 1,07 persen. , Bank Capital Indonesia, Tbk. mengalami penurunan rata-rata trend ROA sebesar 0,18 persen, dimana pada tahun 2010 mengalami penurunan ROA sebesar 0,68 persen, tahun 2011 mengalami kenaikan ROA sebesar 0,01 persen dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan ROA sebesar 0,04 persen. Sehingga perlu dicari tahu faktor- faktor apa yang menjadi penyebab turunnya rata-rata trend dari ketujuh bank tersebut. Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti ROA pada Bank Umum Swasta Nasional go public.

  Likuiditas adalah risiko yang mungkin dihadapi oleh bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya dalam rangka memenuhi kredit dan semua penarikan dana oleh penabung pada suatu waktu (Lukman Dendawijaya 2009:114). Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur Aspek likuiditas yaitu LDR .Dan IPR. LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban yang harus segera, dipenuhi dengan mengandalkan kredit yang diberikan. pengaruh LDR terhadap ROA adalah positif. artinya apabila LDR naik maka kredit yang diberikan akan ikut naik, dan kenaikan kredit yang di berikan ini lebih besar dari kenaikan dana pihak ketiga. maka dengan naiknya kredit yang diberikan pendapatan yang diperoleh bank dari pendapatan bunga kredit akan ikut naik, yang akan menyebabkan ROA naik, IPR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan ROA adalah positif. Hal ini terjadi apabila IPR meningkat, berarti terjadi kenaikan investasi surat berharga yang lebih besar dari kenaikan dana pihak ketiga.

  Akibatnya terjadi kenaikan pendapatan yang lebih besar dari kenaikan biaya, sehingga laba bank meningkat dan ROA juga meningkat.

  Kualitas aktiva Adalah kemampuan bank untuk mengelola aktiva produktif yang merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional bank. Rasio yang dapat digunakan dalam menghitung aspek kualitas aktiva yaitu NPL, APB, PPAP. Apabila rasio NPL mengalami kenaikan, berarti terjadi peningkatan kredit bermasalah lebih tinggi dari peningkatan total kredit yang dimiliki oleh bank. Akibatnya pendapatan bank menurun, laba bank menurun, dan ROA akan menurun. Apabila rasio APB naik maka aktiva produktif bermasalah yang dimiliki bank akan ikut naik, kenaikan aktiva produktif bermasalah ini lebih besar daripada kenaikan aktiva produktif yang dimiliki bank, dengan meningkatnya aktiva produktif bermasalah dari bank maka pendapatan yang didapatkan bank dari aktiva produktifnya akan menurun, dengan menurunnya pendapatan dari aktiva produktif yang dimiliki oleh bank maka profit yang didapatkan bank pun akan mengalami penurunan. Dengan menurunnya profit bank maka ROA dari bank tersebut juga akan mengalami penurunan. Apabila rasio PPAP mengalami kenaikan, maka kenaikan pencadangan untuk menutupi risiko tidak tertagihnya kredit meningkat lebih besar dibandingkan dengan kenaikan PPAP yang wajib dibentuk. Yang berarti, kenaikan biaya pencadangan aktiva produktif bermasalah sehingga nantinya akan

  Efisiensi, adalah kemampuan Suatu bank dalam menghasilkan keuntungan bersih atas kegiatan operasionalnya. Tingkat efisiensi dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu: BOPO. BOPO dan ROA memiliki hubungan yang negatif. artinya jika BOPO naik maka biaya operasional yang dikeluarkan bank untuk menghasilkan pendapatan bank juga akan naik, kenaikan biaya operasional ini lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan operasional bank. sehingga kenaikan biaya operasional ini dapat menyebabkan profit yang dihasilkan bank akan mengalami penurunan. dengan menurunnya profit yang dihasilkan oleh bank maka ROA dari bank pun akan mengalami penurunan.

  Sensitivitas adalah ketahanan suatu bank dalam menghadapi perubahan resiko pasar, baik itu resiko perubahan suku bunga maupun resiko nilai tukar. (Veithzal Rifai 2007 :725) Tingkat sensitivitas dapat diukur dengan menggunakan rasio yaitu: IRR ( Interest Rate Risk ),dan dan Posisi Devisa Netto (PDN).PDN merupakan selisih bersih antara Aktiva dan Pasiva valas setelah memperhitungkan rekening administrative. PDN dan ROA memiliki hubungan yang positif dan negatif. Pada kondisi PDN lebih besar dari seratus persen (Aktiva valas lebih besar dari Pasiva valas), apabila nilai tukar naik maka pendapatan dari selisih nilai tukar akan meningkat, kenaikan ini akan lebih besar dari kenaikan biaya sehingga laba akan meningkat dan ROA akan meningkat sehingga hubungan positif.. IRR dan ROA memiliki pengaruh positif dan negatif, artinya Hal ini dapat terjadi karena apabila IRR meningkat berarti terjadi peningkatan

  IRSA lebih besar dibandingkan IRSL. Apabila dalam situasi ini terjadi lebih besar dibandingkan kenaikan biaya bunga. Sehingga, laba bank meningkat dan ROA juga ikut meningkat.

  Solvabilitas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban- kewajibannya apabila terjadi likuidasi bank (Lukman Dendawijaya 2009:120). Untuk mengetahui solvabilitas bank dapat digunakan rasio FACR. FACR adalah rasio yang menggambarkan kemampuan manajemen bank dalam menentukan besarnya aktiva tetap dan inventaris yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan terhadap modal. FACR memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA artinya Jika FACR meningkat maka jumlah modal yang dialokasikan kedalam aktiva tetap yang dimiliki bank akan meningkat, hal ini menyebabkan proporsi modal bank yang dialokasikan pada pos aktiva produktif akan menurun, sehingga kemampuan bank untuk menghasilkan pendapatan dari aktiva produktif juga akan mengalami penurunan. Dengan menurunnya pendapatan bank dari aktiva produktif maka laba yang akan dihasilkan juga akan menurun, dengan menurunnya laba maka ROA bank juga akan menurun.

  Tujuan Bank Go Public Menurut (Totok Budi Santoso dan Sigit Triandaru, 2007:285) Penawaran umum atau go public adalah kegiatan yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Tujuan utama sebuah bank melakukan go public adalah untuk memperoleh capital again.

  

Capital again merupakan surplus yang diperoleh dari penjualan asset karena

  Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, Peneliti mengangkat sebuah judul skripsi Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO, IRR,

  

PDN, Dan FACR Terhadap RETURN ON ASSET ( ROA ) Pada Bank Umum

Swasta Nasional Go Public.

1.2 Perumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO, IRR, PDN dan

  FACR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public? 2. Apakah LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan pada ROA pada bank- Bank Umum Swasta Nasional Go public?

  3. Apakah IPR secara parsial mempunyai pengaruh yang positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public?

  4. Apakah APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public?

  5. Apakah NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public?

  6. Apakah PPAP secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public?

  7. Apakah BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negative yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public?

  8. Apakah IRR secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public? 9. Apakah PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

  ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public? 10. Apakah FACR secara parsial mempunyai pengaruh Negatif yang signifikasn terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public?

  11. Rasio apakah diantara LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO, IRR, PDN, dan FACR yang mempunyai Pengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public?

1.3 Tujuan penelitian

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan sebagai berikut :

  1. Mengetahui Signifikansi pengaruh dari LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO,

  IRR, PDN Dan FACR, secara bersama-sama terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public 2. Mengetahui signifikansi pengaruh positif LDR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public

  3. Mengetahui signifikansi pengaruh positif IPR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public

  4. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif APB secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public

  5. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif NPL secara parsial terhadap ROA

  6. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif PPAP secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public

7. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif BOPO secara parsial terhadap

  ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public 8. Mengetahui signifikansi IRR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum

  Swasta Nasional Go public 9.

   Mengetahui signifikansi pengaruh PDN secara parsial terhadap ROA pada

  Bank Umum Swasta Nasional Go public 10.

   Mengetahui signifikansi pengaruh Negatif FACR secara parsial terhadap

  ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go public 11. Mengetahui di antara LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO, IRR, PDN Dan

  FACR yang mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat ROA pada Bank

  Umum Swasta Nasional Go public

1.4 Manfaat penelitian

1 Bagi Perbankan

  Sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi bank dalam usahanya untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi serta sebagai salah satu pegangan dalam mengambil keputusan strategis bank yang berhubungan dengan tingkat profitabilitas di masa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

  Melalui penelitian ini penulis dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagaimana menentukan kebijaksanaan yang dapat mempengaruhi

  ROA pada Bank.Umum Swasta Nasional 3. Bagi STIE Perbanas

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambahan pembendaharaan koleksi bacaan di perpustakaan STIE Perbanas dan untuk bahan pembanding.

1.5 Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika yang digunakan adalah sesuai dengan apa yang telah ditentukan diawal yang dalam penulisannya. Adapun bagian-bagian dalam sistematika tersebut adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan secara keseluhan latar belakang masalah,

  perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang hasil-hasil penelitian terdahulu yang telah

  dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian, selain itu bagian ini juga memuat landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

  BAB III METODE PENELITIAN Pada bab metode penelitian ini berisi tentang rancangan penelitian,

  batasan penelitian, identifikasi variable, definisi operasional, pengukuran variabel populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, dan serta teknik analisis

  

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran subyek penelitian dan

  analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan.

BAB V PENUTUP Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan akhir dari analisis data

  yang telah dilakukan. Disamping itu juga disertakan keterbatasan penelitian, dan saran yang diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi bank serta bagi peneliti selanjutnya

Dokumen yang terkait

PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, IRR DAN PDN TERHADAP BOPO PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, IRR DAN PDN TERHADAP BOPO PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, IRR DAN PDN TERHADAP BOPO PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH RISIKO USAHA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR DAN FACR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR DAN FACR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR DAN FACR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR DAN FACR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 26

PENGARUH RASIO LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO, IRR, PDN DAN FACR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH RASIO LDR, IPR, APB, NPL, PPAP, BOPO, IRR, PDN DAN FACR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 14