STRATEGI PENGEMBANGAN DOSEN UNTUK MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASIA TENGGARA: STUDI KASUS

  

STRATEGI PENGEMBANGAN DOSEN UNTUK MENGHADAPI

MASYARAKAT EKONOMI ASIA TENGGARA: STUDI KASUS

John Tampil Purba

  Program MM, STIE Pengembangan Bisnis dan Manajemen, Jakarta email: [email protected]

  

Abstrak – Dengan hadirnya ASEAN Economic Community pada tahun depan 2015, akan sangat mempengaruhi

aspek kehidupan ekonomi semua negara aggotanya termasuk Indonesia. Arus perdagangan komoditi antar

negara akan semakin tak dapat dibendung kerena aturan yang telah disepakati. Kesiapan sumber daya manusia

menjadi hal yang sangat penting dalam kancah persaingan tersebut baik sektor ekonomi, bisnis, publik hingga

pendidikan tinggi. Maka kesiapan dosen harus menjadi prioritas bagi setiap institusinya masing-masing agar

dapat menghasilkan peserta didik yang handal untuk mengahadapi persaingan yang semakin ketat, sekaligus

memperkuat daya saing institusinya. Paper ini menyampaikan strategi pengembangan dosen di perguruan

tinggi. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan teknik random sampling, menggunakan kuessioner

pada 266 responden dan diolah dengan menggunakan SPSS dengan analisa faktor. Dari hasil pengolahan

diperoleh nilai KMO 0,924 dengan total variance explained 67,935. Tiga komponen variabel yang diteliti,

dimana komponen pertama terdiri dari variabel mengembangkan komunikasi dua arah, hingga evaluasi. Untuk

komponen kedua terdiri dari metode, proses pembelajaran, personaliti, disiplin dan evaluasi. Komponen ketiga

terdiri dari proses perkuliahan yang variatif dan ketepatan waktu di kelas. Dari hasil tersebut dibuat strategi

pengembangan dosen secara gradual dan berkesinambungan dimulai dari komponen tiga ke komponen dua dan

terakhir pada komponen pertama. Untuk hal tersebut diperlukan strategi dalam pengembangan sumber daya

dimaksud untuk penguatan daya saing institusi dalam mengahadapi kompetisi masyarakat ekonomi Asia

Tenggara.

  Kata kunci : strategi, pengembangan, dosen, masyarakat ekonomi, asia tenggara.

  I. PENDAHULUAN

  Peranan dosen merupakan faktor utama dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Dalam hal pengembangan karir seorang dosen sebagai pendidik professional dan ilmuan pada perguruan tinggi, maka dosen yang bersangkutan harus menjalankan unsur utama yaitu Tridarma Perguruan Tinggi yaitu; pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, hal ini telah diatur sesuai ketentuan undang-undang guru dan dosen (UU no. 14 2005) yang berlaku secara nasional. Dengan demikian pentingnya pengembangan karier dosen ini tidak se- dikit perguruan tinggi dan pemerintah menghabiskan anggaran untuk biaya yang cukup besar untuk pe- ningkatan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, biaya penelitian, seminar nasional dan internasional, biaya publikasi ilmiah, baik nasional maupun internasional. Sehingga akreditasi dari program studi sebagai home base dosen tersebut menjadi semakin meningkat dan mempunyai reputasi yang baik dimata masyarakat. Dengan reputasi yang semakin baik banyak universitas di wilayah negeri ini dan internasional menjadi terkenal karena kemampuan para dosennya yang bekerja melaksanakan tugas-tugasnya dengan konsisten dan baik.

  II. LANDASAN TEORI

  Persaingan antar institusi perguruan tinggi di wilayah masyarakat ekonomi ASEAN semakin ketat. Institusi tersebut melakukan investasi yang cukup besar terhadap infrastruktur terutama untuk para dosennya, sehingga institusi mereka menjadi sangat terkenal kerena reputasinya. Zain (2011), karena untuk menjalan-kan program pendidikan yang baik diperlukan para dosen yang juga bermutu baik. Dengan memiliki dosen-dosen yang baik dan bermutu tinggi, perguruan tinggi dapat merumuskan program serta kurikulum yang termodern untuk menjamin lahirnya lulusan-lulusan yang berprestasi dan berkualitas istimewa. Oleh sebab itu pengembangan dosen harus dilakukan secara konsisten dan berke- sinambungan agar tercipta lulusan bermutu yang sesuai dengan tuntutan pasar. Suharto (2011) dosen merupakan komponen penting dalam pendidikan tinggi, apapun kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang dirancang pada akhirnya dosen yang melaksanakan dalam proses belajar mengajar (PBM). Mutu PBM tergantung dari kompetensi dan komitmen dosen itu sendiri. Profesionalisme menghendaki sifat kesempurnaan hasil (perfect result ), sehingga diperlukan semangat selalu mencari peningkatan mutu, memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan. Selain itu, juga memerlukan integritas tinggi, kebulatan fikiran dan perbuatan sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI telah memberikan petunjuk tentang alur terdapat pada gambar dibawah ini.

  Gambar 1: Alur Pendidikan bermutu

  Pada gambar 1 ini menjelaskan bahwa dosen bermutu harus ditunjang dengan penghasilan yang cukup dari pekerjaannya sebagai dosen, sehingga dapat bekerja dengan baik maka kegiatan belajar mengajar akan berjalan baik, juga tridarma lainnya dengan demikian terciptalah pendidikan bermutu.

  Purba, John T(2002), alur pengembangan dosen pada perguruan tinggi sebagaimana terdapat pada gambar berikut:

  Gambar 2. Mekanisme Pengembangan dosen sumber: Disertasi John Tampil Purba(2002)

  Pada umumnya beberapa perihal pengembangan dosen; akademis, pengajaran, professionalisme dan

  research capability. Dari beberapa hal dari mekanisme

  pengembangan dosen sesuai pada gambar diatas pada paper ini penulis hanya membahas tentang pengem-

  bangan pengajaran yang dilakukan pada proses kegiatan belajar mengajar(KBM). Berkaitan dengan

  mekanisme pengembangan dosen pada gambar tersebut hal itu sejalan dengan apa yang dituangkan dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen sebagaimana yang telah diundangkan oleh pemerintah, sesuai yang dikutip oleh Sujarwo (2006) disebutkan bahwa kompetensi dosen meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, pelatihan, dan pengalaman profesional. 1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan pengelolaan peserta didik yang meliputi:a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; b) pemahaman terhadap peserta didik;c)

  • Correlation is significant at the 0.01 level (2 -tailed).

  Sebelum dilakukan analisa faktor, terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap nilai rata-rata untuk setiap variabel. Untuk variabel-variabel dalam kelompok metode dan proses pembelajaran nilai rata-ratanya adalah sebesar 3,29 (lihat pada tabel- 2). Perbedaan nilai setiap indikator terhadap nilai rata-ratanya cukup kecil.

  X4 Dosen memberikan contoh-contoh yang relevan dengan materi 3,29 3,29 0,00

  X3 Dosen menyajikan materi kuliah istematis dan mengerti 3,11 3,29 (0,18)

  X2 Dosen menyampaikan materi sesuai silabi/ GBPP/SAP 3,36 3,29 0,07

  X1 Dosen menyampaikan silabi pada tatap muka pertama 3,37 3,29 0,08

  Metode dan Proses Pembelajaran Mea n per varia

  Tabel - 2 Nilai rata-rata Metode dan Proses pembelajaran Var

  Analisa Faktor

  Pada tabel-1 terlihat bahwa nilai korelasi Pearson untuk masing-masing indikator signifikan pada level 0,01. Dengan demikian data yang diperoleh dari kuesioner adalah valid. Nilai koefisien Cronbach untuk setiap kelompok indikator atau variabel, telah lebih besar dari 0,6, sehingga dapat dikatakan hasil dari kuesioner adalah reliabel.

  Tabel-1 Uji validitas dan reliabilitas untuk penilaian kinerja

  • ble Mea n Dif- ferent

  Dari data yang telah terkumpul, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas yang disyaratkan. Hasil pengujian terhadap validitas yang menggunakan korelasi Pearson sedangkan uji reliabilitas menggunakan koefisien cronbach, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.

  IV. PEMBAHASAN

  Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan sampel purposive sampling serta dilanjutkan de- ngan analisa kuantitatif. Variabelnya terdiri dari 3 yaitu; a. Metode & Proses Pembelajaran, b. Perso- nality & Disiplin, dan c. Evaluasi. Pada Variable pertama terdiri dari sebelas (11) indikator, variabel kedua terdiri dari enam (6) indikator, sedangkan variable ke tiga terdiri dari lima (5) indikator. Total seluruh indikator adalah 22. Sebagai respon- den adalah mahasiswa yang mengambil mata kuli- ah pada semester ganjil tahun 2013/2014. Pengo- lahan data menggunakan program SPSS untuk analisis faktor dan microsoft excel.

  III. Metodologi Penelitian

  pembelajaran; e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f) evaluasi hasil belajar; dan g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisa- sikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2) Kompe- tensi kepribadian merupakan kemampuan kepriba- dian yang: a) mantap, b) stabil, c) dewasa, d) arif dan bijaksana, e) berwibawa, d) berakhlak mulia, e) men- jadi teladan bagi peserta didik dan asyarakat, f) mengevaluasi kinerja sendiri; dan g) mengembangkan diri secara berkelanjutan. 3) Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk: a) berkomunikasi lisan dan tulisan, b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. 4) Kompetensi pro- fesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan /teknologi/seni yang menaungi/ koheren dengan materi ajar; b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan e) kompetisi secara pro- fesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. Untuk dapat berkompetisi program pengembangan sumber daya dosen memer-lukan komitmen investasi yang besar serta berkesi-nambungan seperti dikutip oleh Purba, John T.(2014) dari pendapat Hanafiah, A.(2011), bahwa pendidikan ditandai dengan investasi terhadap sumberdaya manusia. Sebab dengan pendidikanlah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pembangunan sosial dan kehidupan ekonomi, ditandai dengan ilmu pengetahuan, keahlian, perilaku, serta produktivitas. Menurut para ahli ekonomi mengatakan bahwa di dunia ini pendidikanlah membuat sesuatunya efisien sehingga dapat berkompetisi.

  X5 Dosen mengembangkan komunikasi dua arah 3,42 3,29 0,13 dengan mahasiswa

  X6 Dosen endorong serta memberi waktu untuk bertanya 3,36 3,29 0,07

  3,35 0,03 X19 Soal Ujian (quiz/tugas/UTS/) yg diberikan sesuai dengan materi yang diberikan.

  Approx. Chi-Square df Sig. Bart let t's Test of Sphericity

  Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling Adequacy .

  ,924 5234,644 231 ,000

  Tabel-7. Kelompok variabel KMO and Bartlett's Test

  Pengelompokan variabel-variable seperti dimaksud dalam penjelasan tersebut adalah sebagai berikut;

  Tabel-6 Total variance Explained

  Sesuai dengan tabel 5 diatas dimana nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) adalah sebesar 0.924. Nilai dari Bartlett Test of Sphericity adalah sebesar 5234.644 pada tingkat kepercayaan 0.000. Semuanya itu menunjukkan bahwa data dari 22 indikator-indikator tersebut telah mencukupi untuk dilakukan dengan analisa dengan menggunakan faktor analisis. Berdasarkan hasil nilai Eigenvalue nya dimana menunjukkan lebih besar dari 1 (lihat tabel-6), maka ke 26 indikator dikelompokkan dalam 3 kelompok atau komponen. Total of variance explained terhadap hasil hitungan adalah sebesar 67,935%, hal ini menunjukkan bahwa hasil hitungan faktor telah cukup memuaskan karena sudah lebih besar dari 60% (lihat pada tabel-6). Pengelompokan variabel-variablenya seperti yang ditunjukkan pada tabel-7, setelah dilakukan hitungan komponen matrik yang di rotasi.

  Tabel-5 Nilai KMO dan Bartlett test

  Karena adanya perbedaan antara nilai setiap indikator terhadap nilai rata-rata cukup kecil, maka diperlukan suatu analisa yang lebih lanjut terhadap indikator- indikator tersebut, yaitu dengan menggunakan analisa faktor, agar dapat dikelompokkan dalam komponen- komponen. Dari pengolahan dengan menggunakan faktor analisis, diperoleh hasil seperti tabel-5, tabel-6 dan tabel-7.

  3,35 (0,00)

  X22 Dosen memberikan penilaian secara jujur dan objektif 3,35

  3,37 3,35 0,02 mahasiswa dalam ujian.

  3,37 3,35 0,02 X21 Dosen memberikan umpan balik

  3,29 3,35 (0,06) X20 Dosen mengembalikan berkas hasil koreksi kp mahasiswa

  Mean Diffe- rent X18 Dosen memberikan penugasan terstruktur (Pekerjaan Rumah) 3,38

  X7 Dosen memberi-kan jawaban yang jelas dan tepat pada pertanyaan 3,19 3,29 (0,10)

  Tabel-3 Nilai rata-rata personaliti dan disiplin Var Personaliti dan Disiplin Mean per variable Mean Different

  X8 Dosen memberi respon positif terhadap setiap jawaban maha-siswa atas perta-nyaan dosen.

  3,26 3,29 (0,03)

  X9 Dosen memberi motivasi belajar kepada mahasiswa 3,31 3,29 0,02

  X10 Dosen bersemangat dan antusias dalam memberi perkuliahaan

  3,37 3,29 0,08 X11 Proses perkuliahan dilaksanakan secara variatif 3,13 3,29 (0,16)

  Nilai rata-rata untuk varibel personaliti dan disiplin adalah 3,11 (lihat tabel-3). Selisih antara nilai setiap indikator terhadap nilai rata-ratanya juga cukup kecil.

  X12 Dosen memulai perkuliahan tepat waktu 2,86 3,11 (0,25) X13 Dosen mengakhiri perkuliahan tepat waktu 2,78 3,11 (0,33)

  Evaluasi Mean per variable

  X14 Dosen jarang mengubah- ubah jadwal kuliah 3,13 3,11 0,02 X15 Dosen jarang bolos dalam perkuliahan 3,23

  3,11 0,12 X16 Dosen berpenampilan rapi dalam menyampaikan perkuliahan 3,42 3,11 0,31

  X17 Dosen membantu mahasiswa untuk mendapatkan materi, sumber, kuliah

  3,23 3,11 0,12

  Nilai rata-rata untuk varibel evaluasi adalah 3,35 (lihat tabel-4). Selisih anatara nilai setiap indikator terhadap nilai rata-ratanya juga cukup kecil.

  Tabel-4 Nilai rata-rata sistem Evaluasi Var

  Total Variance Explained 12,248 55,671 55,671 12,248 55,671 55,671 6,456 29,348 29,348 1,473 6,696 62,366 1,473 6,696 62,366 5,258 23,900 53,248 1,225 5,568 67,935 1,225 5,568 67,935 3,231 14,687 67,935 ,921 4,185 72,120 ,727 3,306 75,425 ,651 2,960 78,385 ,618 2,810 81,195 ,562 2,557 83,752 ,486 2,211 85,963 ,481 2,186 88,149 ,416 1,890 90,039 ,356 1,616 91,655 ,322 1,463 93,117 ,255 1,159 94,276 ,240 1,092 95,368 ,214 ,974 96,342 ,187 ,851 97,193 ,157 ,714 97,907 ,136 ,617 98,523 ,125 ,568 99,092 ,109 ,494 99,585 ,091 ,415 100,000 Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Extraction Method: Principal Component Analy sis. 22 Total % of Variance Cumulativ e % Total % of Variance Cumulativ e % Total % of Variance Cumulativ e % Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Faktor/ kompo nen Variabel

  Nilai facktor loading Interpreta si

  ,529 X4- Dosen memberikan contoh-contoh yg relevan dengan materi

  peningkatan mutu dosen dalam proses KBM adalah

  Terdapat 11 indikator pada komponen-1, 9 indikator pada komponen -2, dan terdapat juga 2(dua) indikator pada komponen-3. Indikator-indikator yang terdapat pada komponen-1 adalah indikator-indikator yang mempunyai derajat yang paling tinggi dimana itulah yang menentukan kualitas dari dosen tersebut. Indikator-indikator yang berada pada komponen-2 adalah merupakan indikator-indikator yang mempu- nyai derajat atau rangking ke dua yang menentukan kualitas dari dosen. Selanjutnya indikator -indikator berada pada komponen-3 adalah indikator-indikator yang mempunyai derajat yang ke-3 yang menentukan kualitas dari dosen. Dalam hal ini indikator-indikator yang terdapat pada komponen-3 adalah merupakan indikator yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan pengembangan ke depan. Selanjutnya indikator-indikator yang ada pada kom- ponen-2 menjadi prioritas ke dua untuk dilakukan perbaikan, dan selanjutnya indikator-indikator yang berada pada komponen-1 adalah merupakan indikator- indikator yang dikelompokkan pada prioritas ke-3 atau terakhir adalah indikator-indikator yang hanya perlu dipertahankan. Dengan demikian, maka strategi untuk pengembangan kualitas proses kegiatan belajar mengajar oleh dosen dalam rangka perbaikan mutu dan kualitas lulusan. Untuk itu usulan strategi

  X13- Dosen mengakhiri perkuliahan tepat waktu ,850

  3 X12- Dosen memulai perkuliahan tepat waktu ,854 Variabel- variabel ada pada derajat ke-3

  ,686 X20- Dosen mengembalikan berkas hasil koreksi kp mahasiswa ,558

  ,585 X15- Dosen jarang bolos dalam perkuliahan ,632 X16- Dosen berpenampilan rapi dalam menyampaikan perkuliahan

  ,590 X14- Dosen jarang mengubah-ubah jadwal kuliah

  ,643 X6- Dosen mendorong serta memberi waktu untuk bertanya

  ,738 X3- Dosen menyajikan smateri kuliah istematis dan mengerti

  1 X5- Dosen mengembangkan komunikasi dua arah dengan mahasiswa

  ,754 Variabel- variabel ada pada derajat X2- Dosen ke-2 menyampaikan materi sesuai silabi/GBPP/SAP

  2 X1- Dosen menyampaikan silabi pada tatap muka pertama

  ,737 X21- Dosen memberikan umpan balik terhadap jawaban mahasiswa dalam ujian ,610 X22- Dosen memberikan penilaian secara jujur dan objektif ,807

  ,742 X19- Soal Ujian (quiz/ tugas/UTS/) yang diberikan sesuai dengan materi yang diberikan.

  ,668 X17- Dosen membantu mahasiswa untuk mendapatkan materi, sumber, kuliah ,630 X18- Dosen membe- rikan penugasan ter- struktur (Pekerjaan Rumah)

  ,651 X10- Dosen bersemangat dan antusias dalam memberi perkuliahaan ,745 X11- Proses perkuliahan dilaksanakan secara variatif

  ,573 X9- Dosen memberi motivasi belajar kepada mahasiswa

  ,590 X8- Dosen memberi respon positif terhadap setiap jawaban mahasiswa atas pertanyaan dosen.

  ,704 Variabel- variabel ada pada derajat X7- Dosen memberikan ke-1 jawaban yang jelas dan tepat pada pertanyaan

  sebagai berikut:

  1. Komitmen, kasadaran dan disiplin dosen untuk waktu memulai dan mengakhiri perkuliahan sangat diperlukan.

  REFERENSI

  http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/./pap er_5%20apr_2011.pdf. Diakses pada tanggal 20 Mei 2014.

  Professionalisme Dosen di Indonesia. (Sebuah Sumbang Saran ).

  sujarwo-mpd. Diakses pada tanggal 15 Januari 2014. Undang Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Zain, Romli Sy. (2011) Strategi Pengembangan

  jutan . http:// www.staff.uny.ac.id/dosen/dr-

  Sujarwo (2006) Pengembangan Dosen Berkelan-

  Humaniora Vol. 11 No. 1, April 2011

  Dosen, Ragam Jurnal Pengembangan

  Bandung, Indonesia. Suharto (2011) Pengembangan Profesionalisme

  Seminar Nasional; Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha . Prosiding,

  Layanan Unit Kerja Teknologi Informasi Menuju Strategi Tata Kelola Oragnisasi : Studi Kasus, Paper ini dipresentasikan pada

  Doctoral Dissertation. De La Salle University, Taft Avanue, Manila, Philippines . Purba, John Tampil (2014) Pengukuran Kualitas

  Plan for Faculty Development for Atmajaya Catholic University Jakarta, Indonesia , The

  Purba, John Tampil (2002) Proposed Strategic

  Pengembangan kemampuan dosen sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar dan menjadi salah satu yang utama dari proses pendidikan. Secara keseluruhan dari proses kegiatan tersebut, dosen adalah sebagai pemegang peranan yang sangat penting dan strategis. Dari hasil pembahasan diatas disimpulkan bahwa kemampuan dan keahlian dosen harus tetap diasah secara terus menerus untuk menghasilakan lulusan yang bermutu yang dapat bersaing secara regional. Setiap insan dosen harus juga menyadari panggilan dan komitmennya sebagai pendidik yang professional maka perlu tetap adaptif dengan perkembangan dimasyarakat baik nasional maupun internasional. Sejalan dengan hal itu komitmen dari negara dan pemerintah serta pimpinan institusi pendidikan tinggi sangatlah strategis dan penting untuk mendorong pengembangan SDM dosen yang berkesinambungan, karena hal tersebut ber- konsekuensi kepada dosen untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya untuk bisa mempersiapkan peserta didik yang handal. Disamping pengembangan dosen dalam tridarma perguruan tinggi juga dengan konsep lainnya sesuai gambar -2 diatas, peningkatan dan pengembangan kemampuan dosen terhadap tiga indikator sebagaimana disampaikan dalam pembahasan harus senatiasa diperbaiki dan dimonitor oleh unsur pimpinan terkait pada institusi termasuk usulan strategi pengembangan dosen yang telah disampaikan diatas.

  2. Kontrak perkuliahan (silabi, GBPP, SAP) pada permulaan tatap muka harus disampaikan pada awal semester perkuliahan dimulai.

  15. Dan lainnya yang terkait dalam hal pengembangan SDM dosen.

  14. Dibutuhkan pencangkokan dari dosen-dosen yang lebih senior dan berkompeten dalam professi keahlian keilmuannya masing- masing yang ditekuninya kepada dosen yang lebih junior/muda.

  13. Sangat diperlukan refreshing dari kelompok keahlian ilmu terutama dari dosen-dosen yang lebih senior dan berkompeten dalam professi keilmuannya.

  12. Perlu diberikan ruang dan waktu untuk membahas soal ujian serta quiz difasilitasi oleh dosen yang bersangkutan.

  11. Dosen harus ketat dalam pemberian tugas- tugas, pekerjaan rumah, praktikum dan presentasi secara terstruktur dan mendapat penilaian tersendiri selain UTS dan UAS.

  10. Sangat segera dilakukan tim atau kelompok keahlian ilmu, sebagai sarana saling mempertajam keahlian masing-masing dosen.

  9. Diperlukan kemampuan dosen berkomu- nikasi dalam bahasa Inggris sebagai bahasa resmi regional dan internasional dan penunjang peningkatan kompetensinya.

  8. Dalam rangkan menambah wawasan, dosen mendorong mahasiswa mencari sumber- sumber materi tambahan sesuai dengan mata kuliahnya pada digital resources dengan menggunakan internet atau sumber digital lainnya.

  7. Dosen dapat bertindak sebagai motivator yang baik untuk keberhasilan mahasiswa.

  6. Dosen mengembalikan hasil ujian setelah dikoreksi kepada mahasiswa.

  5. Dosen harus menjaga penampilan dengan memperhatikan kerapihan dalam menjunjung tinggi professi sebagai dosen.

  4. Sistematika pengajaran harus tetap menjadi perhatian dengan contoh-contoh yang relevan dan empiris sehingga menjadi menarik, bervariasi dan tidak membosankan. Untuk itu kemampuan dosen untuk menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (ICT/TIK) dalam kegiatan belajar mengajar dan mempersiapkan materi ajar menjadi mutlak dan sangat perlu.

  3. Dosen harus tetap konsisten terhadap materi perkuliahan yang telah disetujui/disepakati tim dan pimpinan dan sesuai aturan dan kaidahnya.

  Biodata Penulis

  

Dr. John Tampil Purba, MM., memperoleh gelar

  Doctor (S3) majoring Management dari De La Salle University Systems Manila, Philippines pada tahun 2002. Dr. Purba juga mempunyai beberapa sertifikasi kompetesi bertaraf internasional bidang management systems dan teknolgi informasi antara lain; MCP, MCSA, MCSE, MCSES, MCSAS, CSE, dan MCT.

  Saat ini menjadi dosen pada Program Pasca Sarjana pada Program Studi Magister Manajemen, STIE Pengembangan Bisnis dan Manajemen, Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN METODE KRIPTOGRAFI 3DES DAN STEGANOGRAFI RANDOM BYTE POSITION ENCODING PADA AUDIO

0 0 8

66 PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PADA KASUS INERTIA UTERI TERHADAP JENIS PERSALINAN

0 0 6

CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) SEBAGAI SALAH SATU METODE UNTUK MENENTUKAN SAHAM EFISIEN Eka Yulianti Program Studi Manajemen, FE, UNJANI Jl Terusan Jenderal Sudirman Cimahi yulianti_eka92yahoo.com Abstract - 03. EKA YULIANTI PORTFOLIO CAPM1

0 0 15

ANALISIS TINGKAT KEPUASAAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TERHADAP PELAYANAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG Oleh: Sri Supiah Cahyati, Cynantia Rahmijati, Asep Samsudin, Nunu Mahmud Firdaus STKIP Siliwang

0 0 21

ARTI PENTING KEMITRAAN BAGI UKM DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI Andri Irawan andri.rifki81gmail.com Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNJANI Abstract - 04. Strategi kemitraan UKM dalam menghadapi globalisasi 240817

1 0 17

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah METODE PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK

1 3 25

PENGUJIAN TERHADAP KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN DASAR ACUAN COBIT DAN PBI UNTUK KEAMANAN TRANSAKSI AKUNTANSI PADA BPR DI JAWA BARAT

0 0 11

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah METODE PENGEMBANGAN BAHASA AUD

0 0 17

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI UNTUK PENGUATAN DAYA SAING MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASIA TENGGARA:STUDI KASUS

1 1 6

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah METODE PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS

0 0 17