KESEJAHTERAAN DAN KEMISKINAN (TEORI DAN PENGUKURAN)

  KESEJAHTERAAN DAN KEMISKIN KESEJAHTERAAN DAN KEMISKIN AN AN

(TEORI DAN PENGUKURAN)

  

(TEORI DAN PENGUKURAN)

INDIKATOR KESEJAHTERAAN

  PENDUDUK MISKIN (Versi BPS)

1. PENDUDUK MISKIN (Versi BPS)

  a. Survey

  a. Survey 

   GARIS KEMISKINAN GARIS KEMISKINAN

    pengeluaran perkapita per bulan untuk pengeluaran perkapita per bulan untuk kebutuhan makanan (setara 2100 kkal) dan non kebutuhan makanan (setara 2100 kkal) dan non makanan mendasar. makanan mendasar.

  

b. Pendataan Kemiskinan Indikator Baru

  b. Pendataan Kemiskinan Indikator Baru

  SANDANG • Jumlah Pakaian yang dibeli PANGAN

  • • Fasilitas Air Bersih • Persentase pengeluaran rumahtangga untuk Makanan LAINNYA • Partisipasi Sekolah • Sumber Keuangan PAPAN • Kepemilikan Rumah • Jenis Dinding Jenis Lantai • Sarana Buang Air Besar • Sumber Penerangan
  • KRITERIA MISKIN PKIB
Kategori Tingkat Kemiskinan Kategori Tingkat Kemiskinan

  (PKIB) (PKIB) 1.

  1. Tidak Miskin

  Tidak Miskin 2.

  2. Mendekati Miskin

  Mendekati Miskin 3.

  3. Miskin

  Miskin 4.

  4. Sangat Miskin

  Sangat Miskin

  2. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera 1

  alasan Ekonomi (miskin)

  

alasan Ekonomi (miskin)

Versi BKKBN

  Versi BKKBN

2. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera 1

  2. Kategori keluarga

  2. Kategori keluarga (menurut bkkbn)

  (menurut bkkbn)

  1. Pra Sejahtera

  1. Pra Sejahtera

  a. alasan ekonomi

  a. alasan ekonomi

  b. alasan non ekonomi

  b. alasan non ekonomi

  2. Sejahtera 1

  2. Sejahtera 1

  a. Alsan ekonomi

  a. Alsan ekonomi

  b. Alasan non ekonomi

  b. Alasan non ekonomi

INDIKATOR KELUARGA SEJAHTERA

  

KELUARGA PRA KELUARGA SEJAHTERA

KELUARGA PRA KELUARGA SEJAHTERA

  ( (

  Kebutuhan Dasar Kebutuhan Dasar b b elum terpenuhi elum terpenuhi

  ) )

   

  Belum memenuhi indikator minimal yang Belum memenuhi indikator minimal yang dapat diukur dapat diukur

  KELUARGA SEJAHTERA I KELUARGA SEJAHTERA I ( ( Kebutuhan Dasar Kebutuhan Dasar T T erpenuhi erpenuhi ) ) Bila dapat memenuhi indikator: Bila dapat memenuhi indikator: 1. 1. anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai agama yang dianut anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai agama yang dianut 2. 2. seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih *) seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih *) 3. 3.

semua anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian.

semua anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian.

*) *) 4. 4. bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah *) bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah *) 5. 5. bila anak sakit dan PUS ingin ber-KB dibawa ke pelayanan modern *) bila anak sakit dan PUS ingin ber-KB dibawa ke pelayanan modern *)

KELUARGA SEJAHTERA II KELUARGA SEJAHTERA II

  ( ( Kebutuhan Dasar Kebutuhan Dasar dan Sosial T dan Sosial T erpenuhi erpenuhi ) ) Semua indikator keluarga sejahtera I terpenuhi, ditambah dengan indikator: Semua indikator keluarga sejahtera I terpenuhi, ditambah dengan indikator:

  1. 1. Melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut Melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut 2. 2. Paling kurang sekali seminggu keluarga menyediakan dagung/ikan/telur sebagai lauk pauk *)

Paling kurang sekali seminggu keluarga menyediakan dagung/ikan/telur sebagai lauk pauk *)

3. 3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir *)

Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir *)

  5. 4. Lanjutan.... KELUARGA SEJAHTERA II Lanjutan.... KELUARGA SEJAHTERA II 5. Dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat 4. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk tiap penghuni rumah *) Dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk tiap penghuni rumah *)

  6. 6. penghasilan tetap. penghasilan tetap. Paling kurang satu orang anggota keluarga yang berumur 15 th. keatas mempunyai Paling kurang satu orang anggota keluarga yang berumur 15 th. keatas mempunyai

  Lanjutan.... KELUARGA SEJAHTERA II Lanjutan.... KELUARGA SEJAHTERA II 7. 7. Seluruh anggota keluarga yang dewasa (10-60 th) bisa baca tulis Latin. Seluruh anggota keluarga yang dewasa (10-60 th) bisa baca tulis Latin. 8. 8.

  Seluruh anak 7-15 th. bersekolah pada saat ini*) Seluruh anak 7-15 th. bersekolah pada saat ini*) 9. 9. Anak hidup 2 atau keluarga yang masih PUS saat ini sedang memakai alat Anak hidup 2 atau keluarga yang masih PUS saat ini sedang memakai alat

KELUARGA SEJAHTERA III KELUARGA SEJAHTERA III

  Kebutuhan Dasar, Sosial dan Pengembangan Terpenuhi Kebutuhan Dasar, Sosial dan Pengembangan Terpenuhi

 Semua indikator keluarga sejahtera II terpenuhi, ditambah dengan indikator: Semua indikator keluarga sejahtera II terpenuhi, ditambah dengan indikator:

  1. 1. Keluarga mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama Keluarga mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama 2. 2. Sebagian penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga Sebagian penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga 3. 3. Keluarga biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari Keluarga biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari

  Lanjutan... KELUARGA SEJAHTERA III Lanjutan... KELUARGA SEJAHTERA III 4. 4. Keluarga biasanya ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungannya Keluarga biasanya ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungannya 5. 5. Keluarga mengadakan rekreasi bersama paling kurang sekali dalam 6 bulan. Keluarga mengadakan rekreasi bersama paling kurang sekali dalam 6 bulan.

  6. 6. Keluarga dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/TV/ majalah Keluarga dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/TV/ majalah 7. 7. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi setempat Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi setempat

KELUARGA SEJAHTERA III+ KELUARGA SEJAHTERA III+

  1. Semua Kebutuhan Terpenuhi dan sekaligus secara teratur ikut menyumbang kegiatan sosial dan terlibat aktif dalam Semua Kebutuhan Terpenuhi dan sekaligus secara teratur ikut menyumbang kegiatan sosial dan terlibat aktif dalam

  kegiatan semacam itu kegiatan semacam itu 2. 2. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat

  

1. Keluarga atau anggota keluarga secara teratur dan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat Keluarga atau anggota keluarga secara teratur dan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat

dalam bentuk materiil dalam bentuk materiil

  

KEMISKINAN

KEMISKINAN

  

DEFINISI

DEFINISI

  Levitan Levitan

    kemiskinan sebagai kekurangan kemiskinan sebagai kekurangan

barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang

barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang

dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak. yang layak.

   Schiller

  Schiller 

   kemiskinan adalah ketidaksanggupan kemiskinan adalah ketidaksanggupan untuk mendapatkan barang-barang dan untuk mendapatkan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang memadai untuk pelayanan-pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas. memenuhi kebutuhan sosial yang terbatas.

   Emil Salim

  Emil Salim 

   Ke

  Ke miskinan sebagai kurangnya miskinan sebagai kurangnya

  

Menurut Jenis

Menurut Jenis

   Kemiskinan absolut

  Kemiskinan absolut 

   faktanya tidak bisa memenuhi kebutuhan. faktanya tidak bisa memenuhi kebutuhan.

   Kemiskinan relatif

  Kemiskinan relatif 

   kemiskinan karena dibandingkan dengan kemiskinan karena dibandingkan dengan kelompok/orang lain. kelompok/orang lain.

  

Menurut Penyebab

Menurut Penyebab

   K K emiskinan alamiah, yakni kemiskinan yang emiskinan alamiah, yakni kemiskinan yang timbul sebagai akibat sumber-sumber daya yang timbul sebagai akibat sumber-sumber daya yang langka jumlahnya dan/atau karena tingkat langka jumlahnya dan/atau karena tingkat

perkembangan teknologi yang sangat rendah.

perkembangan teknologi yang sangat rendah.

   Kemiskinan struktural,

  Kemiskinan struktural, yakni kemiskinan yang yakni kemiskinan yang terjadi karena struktur sosial yang ada membuat terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas

  Friedman Friedman

  

  Friedman (1979), kemiskinan adalah Friedman (1979), kemiskinan adalah ketidaksamaan untuk mengakumulasi ketidaksamaan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial. basis kekuasaan sosial.

  Apa saja?

Apa saja?

   Pertama, modal produktif atas asset, misalnya tanah

  Pertama, modal produktif atas asset, misalnya tanah perumahan, peralatan, dan kesehatan. perumahan, peralatan, dan kesehatan.

  Kedua, sumber keuangan, seperti Kedua, sumber keuangan, seperti income income dan kredit yang dan kredit yang memadai. memadai.

  Ketiga, organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan Ketiga, organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan

untuk mencapai kepentingan bersama, seperti koperasi.

untuk mencapai kepentingan bersama, seperti koperasi.

  Keempat, Keempat, network network atau jaringan sosial untuk memperoleh atau jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang-barang, pengetahuan dan ketrampilan pekerjaan, barang-barang, pengetahuan dan ketrampilan yang memadai. yang memadai. Kelima, informasi-informasi yang berguna untuk kehidupan

  

  Menurut Robert Chambers, inti dari Menurut Robert Chambers, inti dari masalah kemiskinan sebenarnya terletak masalah kemiskinan sebenarnya terletak pada apa yang disebut pada apa yang disebut

  deprivation trap deprivation trap

  atau perangkap kemiskinan. Secara rinci, atau perangkap kemiskinan. Secara rinci,

  deprivation trap deprivation trap

  terdiri dari lima unsur, terdiri dari lima unsur, yaitu: (1) kemiskinan itu sendiri, (2) yaitu: (1) kemiskinan itu sendiri, (2) kelemahan fisik, (3) keterasingan atau kelemahan fisik, (3) keterasingan atau

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

  

(IPM)

(IPM)

   Pembangunan fisik

  Pembangunan fisik   hasilnya dapat dimanfaatkan hasilnya dapat dimanfaatkan dengan segera, dengan segera, Pembangunan kualitas manusia

  Pembangunan kualitas manusia   investasi sosial yg investasi sosial yg hasilnya baru akan nampak di masa mendatang. hasilnya baru akan nampak di masa mendatang. Pembangunan sosial dan kualitas manusia seringkali Pembangunan sosial dan kualitas manusia seringkali kurang mendapat prioritas dalam kegiatan kurang mendapat prioritas dalam kegiatan pembangunan pembangunan 1. indikator relatif sulit dirumuskan dalam satuan 1. indikator relatif sulit dirumuskan dalam satuan angka yang kongkrit. angka yang kongkrit.

  

2. dianggap sebagai masalah yang dapat terselesaikan

2. dianggap sebagai masalah yang dapat terselesaikan

dengan sendirinya setelah isu lebih makro seperti dengan sendirinya setelah isu lebih makro seperti kemiskinan dan krisis ekonomi dapat diatasi. kemiskinan dan krisis ekonomi dapat diatasi.

  

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA

HARUS DIUPAYAKAN PADA

HARUS DIUPAYAKAN PADA

1. Meningkatkan Produktivitas.

  1. Meningkatkan Produktivitas.

   

  Setiap penduduk harus ditingkatkan Setiap penduduk harus ditingkatkan kemampuannya untuk dapat secara kreatif kemampuannya untuk dapat secara kreatif dan mandiri menciptakan pekerjaan dan dan mandiri menciptakan pekerjaan dan atau sumber-sumber pendapatan yang atau sumber-sumber pendapatan yang memungkinkan untuk dapat hidup layak. memungkinkan untuk dapat hidup layak.

  2.

  2. Meningkatkan Pemerataan Meningkatkan Pemerataan Kesempatan

  Kesempatan 

  Dalam upaya peningkatan kemampuan Dalam upaya peningkatan kemampuan produktivitas, setiap penduduk harus memiliki produktivitas, setiap penduduk harus memiliki

kesempatan dan akses yang sama terhadap

kesempatan dan akses yang sama terhadap

semua sumber daya ekonomi dan sosial yang

semua sumber daya ekonomi dan sosial yang

ada. Semua hambatan yang memperkecil ada. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus sehingga mereka dapat harus dihapus sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari kesempatan yang ada mengambil manfaat dari kesempatan yang ada

3. Meningkatkan Kesinambungan.

  3.

  Meningkatkan Kesinambungan.

  

  Pemberian akses terhadap sumber daya Pemberian akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang, namun hanya untuk generasi sekarang, namun harus dipikirkan juga kebutuhan untuk harus dipikirkan juga kebutuhan untuk generasi yang akan datang. generasi yang akan datang.

4. Meningkatkan Pemberdayaan.

  4.

  Meningkatkan Pemberdayaan.

  

  Penduduk harus dilibatkan dalam Penduduk harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan proses yang pengambilan keputusan dan proses yang akan menentukan (membentuk) akan menentukan (membentuk) kehidupan mereka. Penduduk juga harus kehidupan mereka. Penduduk juga harus diberikan kesempatan dalam mengambil diberikan kesempatan dalam mengambil manfaat dari proses pembangunan. manfaat dari proses pembangunan.

  

   72,8 Rank 108 dari 177 Negara

  IPM Vietnam = 70,4 Rank 108

  IPM Philipina = 75,8 Rank 84

  IPM Philipina = 75,8 Rank 84

  IPM Thailand = 77,8 Rank 73

  IPM Thailand = 77,8 Rank 73

  IPM Malaysia = 79,6 Rank 61

  IPM Malaysia = 79,6 Rank 61

  TAHUN 2005 TAHUN 2005

  72,8 Rank 108 dari 177 Negara 

  Tahun 2007 

  IPM Indonesia

  71,1 Rank 108 dari 177 Negara Tahun 2007

   71,1 Rank 108 dari 177 Negara

  Tahun 2006 

  69,7 Rank 110 dari 177 Negara Tahun 2006

   69,7 Rank 110 dari 177 Negara

  Tahun 2005 

  67,7 Rank 102 dari 177 Negara Tahun 2005

   67,7 Rank 102 dari 177 Negara

  Tahun 1999 

  IPM Indonesia Tahun 1999

  IPM Vietnam = 70,4 Rank 108

  

PENDEKATAN IPM

PENDEKATAN IPM

  IPM merupakan suatu indeks komposit

  IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar, manusia yang dianggap sangat mendasar, yaitu usia hidup ( yaitu usia hidup (

  Longetivity Longetivity

  ), ), pengetahuan ( pengetahuan (

  Knowledge Knowledge

  ) dan standar ) dan standar hidup layak ( hidup layak (

  Decent Living) Decent Living)

  

FORMULA IPM

FORMULA IPM

  IHH + (IMH+ILS) + IDB

  IHH + (IMH+ILS) + IDB

  

IPM = ------------------------------------,

  IPM = ------------------------------------,

   3

   3 dimana dimana

  IHH

  

IHH = Indeks harapan hidup penduduk usia 1 tahun

= Indeks harapan hidup penduduk usia 1 tahun

  IMH+ILS = Indeks melek huruf dan lama sekolah = Indeks melek huruf dan lama sekolah penduduk 15 tahun keatas penduduk 15 tahun keatas

IMH+ILS

  IDB

  IDB = Indeks daya beli masyarakat setempat = Indeks daya beli masyarakat setempat

KOMPONEN-KOMPONEN IPM

  

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata

lamanya hidup yang akan dicapai oleh lamanya hidup yang akan dicapai oleh penduduk. Formulanya adalah sebagai berikut: penduduk. Formulanya adalah sebagai berikut:

  

T (x)

T (x)

eox = ------ eox = ------

l (x)

l (x) eox = rata-rata umur (th. hidup) yang mungkin eox = rata-rata umur (th. hidup) yang mungkin dicapai oleh suatu kohor penduduk hingga dicapai oleh suatu kohor penduduk hingga ulang tahun ke-1 ulang tahun ke-1 T (x) T (x) = jumlah orang yang berhasil mencapai umur = jumlah orang yang berhasil mencapai umur tepat 1 tahun. tepat 1 tahun. l (x) l (x) = total tahun orang yang hidup setelah umur = total tahun orang yang hidup setelah umur

  Angka Melek Huruf (AMH) pengertiannya

Angka Melek Huruf (AMH) pengertiannya

tidak berbeda dengan angka buta huruf

tidak berbeda dengan angka buta huruf

yang telah dikenal masyarakat, dalam arti

yang telah dikenal masyarakat, dalam arti

kebalikannya

  Adapun Formula AMH adalah sebagai berikut:

kebalikannya

Adapun Formula AMH adalah sebagai berikut: Jumlah penduduk > 15 th. yang melek huruf Jumlah penduduk > 15 th. yang melek huruf AMH = ------------------------------------------------------- AMH = ------------------------------------------------------- Jumlah penduduk > 15 th. Jumlah penduduk > 15 th. Sedangkan rata-rata lama sekolah perhitungannya secara Sedangkan rata-rata lama sekolah perhitungannya secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut: sederhana dapat digambarkan sebagai berikut: misalnya di wilayah “x” ada 5 orang tamatan SD, 5 misalnya di wilayah “x” ada 5 orang tamatan SD, 5

  Indeks Standar Hidup Layak Indeks Standar Hidup Layak Untuk mengukur standar hidup layak mempertimbangkan Untuk mengukur standar hidup layak mempertimbangkan Paritas Daya Beli atau Purchasing Power Parity (PPP). Paritas Daya Beli atau Purchasing Power Parity (PPP).

PPP pada masing-masing daerah berbeda-beda, dipengaruhi

PPP pada masing-masing daerah berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor harga, kemudahan dalam memperoleh oleh faktor harga, kemudahan dalam memperoleh kesempatan kerja dan kondisi sosial daerah tersebut. kesempatan kerja dan kondisi sosial daerah tersebut. Alur perhitungan IPM Alur perhitungan IPM

  DIMENSION INDEX Life expectancy at birth INDICATOR GDP per capita (PPP) Gross enrolment ratio (GER)

Adult literacy

rate

Adult literacy

Index

GER Index Life expectancy Index GDP Index Education Index A long and healthy life Knowledge A decent standard of living DIMENSION

  

Cara Menghitung IPM

Cara Menghitung IPM

1. 1. Menghitung nilai indeks setiap komponen

  Menghitung nilai indeks setiap komponen

  IPM, dengan persamaan:

  IPM, dengan persamaan: Indeks (Xi) = (Xi - Xmin) / (Xmaks – Xmin) Indeks (Xi) = (Xi - Xmin) / (Xmaks – Xmin) Indeks Pendidikan = 2/3 (Indeks Melek Indeks Pendidikan = 2/3 (Indeks Melek Huruf) + 1/3 (Indeks Rata-rata Lama Huruf) + 1/3 (Indeks Rata-rata Lama

  Nilai Maksimum dan Nilai Minumum Nilai Maksimum dan Nilai Minumum Indikator Komponen IPM

Indikator Komponen IPM

  (UNDP) Angka Melek

  15 Standar Global Standar Global (UNDP)

  15

  Sekolah

  Rata-rata Lama Sekolah

  (UNDP) Rata-rata Lama

  Standar Global (UNDP)

  100 Standar Global

  Huruf 100

  Angka Melek Huruf

  25 Standar Global Standar Global (UNDP)

  Indikator Indikator

  25

  85

  85

  Hidup Hidup

  Angka Harapan Angka Harapan

  Catatan Catatan

  Minimum Minimum

  Nilai Nilai

  Maksimum Maksimum

  Nilai Nilai

  (UNDP) Contoh Perhitungan IPM Contoh Perhitungan IPM

  Propinsi Aceh Tahun 1996 Propinsi Aceh Tahun 1996

  

Angka Harapan Hidup = 67,8 tahun

Angka Harapan Hidup = 67,8 tahun

  Maka Indeks Harapan Hidup Maka Indeks Harapan Hidup = (67,8 – 25) / (85 – 25) = 71,3 = (67,8 – 25) / (85 – 25) = 71,3

  Angka Melek Huruf = 90,1 % Angka Melek Huruf = 90,1 % Maka Indeks Melek Huruf Maka Indeks Melek Huruf = (90,1 – 0) / (100 – 0) = 90,1 = (90,1 – 0) / (100 – 0) = 90,1

Rata-rata Lama Sekolah = 7,0 tahun

  

Rata-rata Lama Sekolah = 7,0 tahun

Maka Indeks rata-rata lama sekolah

  

Maka Indeks rata-rata lama sekolah

= (7,0 – 0) / (15 – 0) = 46,7 = (7,0 – 0) / (15 – 0) = 46,7 Indek Pendidikan Indek Pendidikan

  GDP per kapita riil = Rp 576.300 GDP per kapita riil = Rp 576.300 Maka Indeks GDP Maka Indeks GDP

= (576.300 – 300.000) / (732.720 –

  

= (576.300 – 300.000) / (732.720 –

300.000) = 63,6 300.000) = 63,6

  

Menghitung IPM dengan persamaan :

Menghitung IPM dengan persamaan :

  IPM = 1/3

  IPM = 1/3

   

  Xi Xi = 1/3 [ X1 + X2 + X3 ] = 1/3 [ X1 + X2 + X3 ] Jadi IPM Propinsi Aceh Jadi IPM Propinsi Aceh