274352081 Laporan Analisis Konteks Smk Yppi

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan
hasil analisis konteks SMK YPPI Tualangdapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) SMK YPPI Tualangmenghimpun hasil analisis yang dilakukan
oleh Kelompok kerja yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari
kelompok kerja dibahas oleh TPK SMK YPPI Tualang, kemudian dirangkum dan
disusun menjadi laporan oleh TPK. Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk
mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang
tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan). Analisis konteks disusun
bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan dapat dijadikan
sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai
bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan
tentang SMK YPPI Tualang. Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks
ini, maka kami mengucapkan terima-kasih kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau
2. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak
3. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Siak
4. Komite SMK YPPI Tualang

5. Dewan Pendidik dan karyawan SMK YPPI Tualang
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan SMK YPPI Tualang khususnya dan Dunia Pendidikan pada
umumnya. Amiin.
Siak, 11 Juli 2015

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ...... . . . . .. i

2. Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ii
3. Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
B. Dasar Kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. Tujuan dan Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . 7
4. Bab II Hasil Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . 8
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
5. Bab III Penutup

A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi

ideal

sekolah

menurut

Standar

Nasional

Pendidikan


berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005,
yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar
Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan
sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar
pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan

prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan
keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa,
sementara siswa SMK YPPI Tualang tidak banyak dan kemampuan ekonomi
orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk
mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan

sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha

meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu
pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan
menyebabkan SMK YPPI Tualangmenjadi sekolah pilihan masyarakat di
Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi
rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar
Nasional pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
PembiayaanPendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang
Standar Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.
C. Tujuan dan manfaat
Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar
nasional pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan
kepada SMK YPPI Tualang.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan
pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK YPPI Tualang untuk
menyusun dokumen 1 Kurikulum SMK YPPI Tualang.

BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi
Komponen

Deskripsi

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Rencana
tindak Lanjut

1. Kerangka
Dasar
Kurikulum

1. Kelompok
 Membentuk
mata
peserta didik

pelajaran
menjadi manusia
a. Agama dan
yang beriman dan
akhlak mulia bertakwa kepada
b. Kewarganeg
Tuhan Yang Maha
araan dan
Esa serta
budi pekerti
berakhlak mulia

c.

Ilmu
pengetahuan
dan teknologi

d.Estetika


 Peningkatan
kesadaran dan
wawasan peserta
didik akan status,
hak dan
kewajibannya
dalam kehidupan
bermasyarakat dan
bernegara serta
peningkatan
kualitas diri sebagai
manusia.
 Memperoleh
kompetensi lanjut
ilmu pengetahuan
dan teknologi serta
membudayakan
berpikir ilmiah
secara kritis,
kreatis dan
mandiri.
 Meningkatkan
sensitivitas,
kemampuan
mengekspresikan
dan kemampuan
mengapresiasi
keindahan dan
harmoni.

e.

Jasman
i, olahraga
dan
kesehatan


2.

Melaksanakan
secara rutin
Lebih
mengefektifkan
pembimbingan
tadarus
AlQur’an tiap hari
Sabtu selama 60
menit
Kembangkan solidaritas Mengefektifkan
dengan mengikuti
3S(Senyum
kegiatan
Salam,Sapa)
kemasyarakatan
diantaranya : melakukan Pelaksanaan
kegiatan sosial, bakti
perlu
secara
sosial, upacara
konsisten
peringatan hari besar
kenegaraan.
Melakukan kebiasaaan
doa untuk memulai
belajar (pagi) dan
sesudah proses
pembelajaran,Sholat
jama’ah, Kultum siswa,
mengadakan perayaan
HBI, Doa bersama,

Menerapkan diskusi
kelompok dalam
pembelajaran
Penyediaan buku-buku
sebagai sumber belajar
diperpustakaan dan
pemanfaatan internet
belum efektif.

Mengefektifkan
pemanfaatn
perpustakaan,
internet sebagai
sumber belajar
siswa serta
menambah bukubuku pegangan
siswa

Memanfaatkan limbah
menjadi suatu barang
yang bernilai seni
Latihan olah vokal/band
berjalan,tetapi belum
tampak grup yang solid,
unjuk kemampuan masih
pada momen-momen
PSB.
Seni tradisional
karawitan belum dapat
berjalan dengan efektif
Pemilihan bakat tidak
berdasar atas talent
skouting,sehingga belum
jelas bakat yang
sebenarnya dari siswa
Masih banyak siswa
yang tidak memiliki
bakat/minat tertentu

Memperbanyak
kelompokkelompok belajar

Me
ningkatkan

Pemberian kesempatan

Mengaktifkan
serta membentuk
grup karawitan
siswa/guru
Pemilihan
bakat/minat
berdasar atas
angket dan talent
scouting

Diarahkan pada
kegiatan-kegiatan
ketrampilan

KTSP
dikembangkan oleh
sekolah dan komite
sekolah
berpedoman pada
standar isi dan
standar kompetensi
lulusan serta
panduan
penyusunan KTSP
yang disusun oleh
BSNP dan Majelis
Dikdasmen
propinsi Riau.

Dalam pengembangan
KTSP belum
memperhatikan prinsipprinsip pengembangan
kurikulum terutama
prinsip perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta
didik dan
lingkungannya.

Dilakukan
reviuw dokumen
KTSP sehingga
memenuhi setiap
prinsip
pengembangan
kurikulum
khususnya
prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan
lingkungannya

3. Prinsip
Pelaksanaan
Kurikulum

a. Pelaksanaan
kurikulum
didasarkan pada
potensi,
perkembangan dan
kondisi peserta
didik untuk
menguasai
kompetensi yang
berguna bagi
dirinya.

a. Peserta didik belum
maksimal
mendapatkan
pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta
memperoleh
kesempatan untuk
mengekspresikan
dirinya secara bebas,
dinamis dan
menyenangkan.

b. Kurikulum
b. Penegakkan kelima
dilaksanakan
pilar belajar dalam
dengan
pelaksanaan
menegakkan
kurikulum belum
kelima
pilar
maksimal
belajar

c. Pelaksanaan
kurikulum
memungkinkan
peserta
didik
mendapat
pelayanan yang
maksimal
sesuai dengan
kondisi peserta
didik

d. Kurikulum
dilaksanakan
dalam suasana
hubungan
peserta
didik
dan
pendidik

a. Peserta didik
harus
mendapatkan
pelayanan
pendidikan yang
bermutu, serta
memperoleh
kesempatan
untuk
mengekspresikan
dirinya secara
bebas, dinamis
dan
menyenangkan
b. Perlu

peningkatan
pelaksanaan lima
pilar belajar
yaitu
(a) belajar
untuk beriman
dan bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
(b) belajar
untuk memahami
dan menghayati,
(c) belajar
untuk mampu
melaksanakan
dan berbuat
secara efektif,
(d) belajar
untuk
hidup
c. Pelaksanaan
bersama
dan
kurikulum masih
berguna
bagi
klasikal dan belum
orang lain, dan
memungkinkan
(e) belajar
peserta didik
untuk
mendapat pelayanan
yang maksimal sesuai membangun dan
dengan kondisi peserta menemukan jati
diri, melalui
didik
proses
pembelajaran
yang aktif,
inovatif kreatif,
efektif, gembira
dan
d. Kurikulum
menyenangkan.
dilaksanakan dalam
suasana hubungan
peserta didik dan
c. Pelayanan
pendidik dalam

2. Struktur
Kurikulum

3. Beban
Belajar

1. Kurikulum
kelas X

a. Terdiri atas 18
a. Terdiri atas 18 mata
mata pelajaran,
pelajaran dimana
muatan lokal,
Agama terdiri atas 5
dan
mapel, muatan lokal
pengembangan
bahasa jawa, dan
diri
pengembangan diri
b. Alokasi waktu
b. Alokasi waktu satu
satu jam
jam pelajaran adalah
pelajaran adalah
45 menit
45 menit
c. Minggu efektif
c. Minggu efektif
dalam satu tahun
dalam satu tahun
pelajaran (dua
pelajaran (dua
semester) adalah 47
semester) adalah
minggu
38 – 39 minggu

2. Kurikulum
kelas XI dan
XII

a. Program kelas
a. Program kelas XI dan
XI dan XII
XII adalah Program
adalah Program
IPA, Program IPS,
IPA, Program
terdiri atas 15 mata
IPS, Program
pelajaran, muatan
Bahasa, dan
lokal dan
Program
pengembangan diri
Keagamaan
terdiri atas 15
mata pelajaran,
muatan lokal
dan
pengembangan
diri
b. Alokasi waktu
b. Alokasi waktu satu
satu jam
jam pelajaran adalah
pelajaran adalah
45 menit
45 menit
c. Minggu efektif
dalam satu tahun c. Minggu efektif dalam
pelajaran (dua
satu tahun pelajaran
semester) adalah
(dua semester) adalah
34 – 38 minggu
37 minggu

1. Jumlah Jam

Jumlah jam
pembelajaran tatap
muka per minggu
adalah 43 s.d. 47
jam pembelajaran

pelajaran
Setiap
minggu

Jumlah jam
pembelajaran tatap muka
per minggu adalah 47
jam pembelajaran

Penambahan
jam sebanyak 3
jam untuk
matematika,Seja
rah,Geografi

Hari Sabtu lebih
dimanfaatkan
untuk
kegiatan
Pengembangan
Diri
Ekstrakurikuler
Seni,Olahraga
Prestasi
dan
Imtaq

2. Waktu untuk

penugasan
terstruktur
dan kegiatan
mandiri
tidak
terstruktur
bagi peserta
didik

4. Kalender
Pendidikan

3. Alokasi

Waktu

Waktu untuk
penugasan
terstruktur dan
kegiatan mandiri
tidak terstruktur
bagi peserta didik
pada maksimum
60% dari jumlah
waktu kegiatan
tatap muka dari
mata pelajaran
yang bersangkutan.

Kegiatan : Minggu
efektif belajar,
Jeda tengah
semester, Jeda
antarsemester,
Libur akhir tahun
pelajaran, Hari
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah

Waktu penugasan
terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak
terstruktur belum
maksimal digunakan
oleh guru

Diadakan
Workshop untuk
penguatan
pelaksanaan
program
pembelajaran.

Dibuat
berdasarkan Dipertahankan
atas
Kalender
Pendidikan
dari
Disdikpora Provinsi
Riau
dan
Majlis
Pendidikan
Muhammadiyah
Wilayah

4. Penetapan

Kalender
Pendidikan

a. Permulaan tahun a. Permulaan tahun
pelajaran adalah
pelajaran adalah
bulan Juli dan
tanggal 16 Juli dan
berakhir pada
berakhir pada bulan
bulan juni tahun
30 juni tahun
berikutnya
berikutnya
b. Hari libur
b. Hari libur sekolah
sekolah
mengikuti ketentuan
ditetapkan
dari pemerintah
berdasarkan
pusat/pemerintah
keputusan
daerah , Majelis
Menteri
Dikdasmen dan
Pendidikan
sekolah menetapkan
Nasional,
hari tidak efektif
dan/atau
untuk KBM/
Menteri Agama,
insidental Sekolah
Kepala Daerah
c. Kalender pendidikan
tingkat kab/kota,
disusun oleh sekolah
dan/atau
berdasarkan alokasi
organisasi
waktu pada SI
penyelenggara
dengan
dapat
memperhatikan
menetapkan hari
ketentuan
libur khusus
pemerintah/pemerinta
c. Pemerintah
h daerah, dan Majelis
Pusat/Provinsi/k
Dikdasmen
abupaten/kota
dapat
menetapkan hari
libur serentak
untuk satuansatuan
pendidikan
d. Kalender
pendidikan
disusun oleh
sekolah
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pem
erintah daerah

Berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja

SKL
KELOMPOK
MAPEL
 Agama dan
Akhlak
Mulia

SKL
KELOMPOK
MAPEL
 Pend. Agama
 PKn

2

Mengembangkan diri secara optimal
dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya

 Agama dan
Akhlak
Mulia

 PKn
 Pend. Agama

3

Menunjukkan sikap percaya diri dan
bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya

 5 kelompok
mapel

 Semua Mapel

4

Berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan social

 Iptek

5

Menghargai keberagaman agama,
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global

6

Membangun dan menerapkan informasi
dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif
Menunjukkan kemampuan berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
Menunjukkan kemampuan
mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
Menunjukkan sikap kompetitif dan
sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
Menunjukkan kemampuan menganalisis
dan memecahkan masalah kompleks
Menunjukkan kemampuan menganalisis
gejala alam dan social
Memanfaatkan lingkungan secara
produktif dan bertanggung jawab

 Agama dan
Akhlak
Mulia
 Kewraganega
raan dan
Kepribadian
 Iptek
 Iptek









No

SKL SATUAN PENDIDIKAN

1

7
8
9
10
11
12

Sosiologi
Sejarah
Ekonomi
Geografi
Agama
PKn
Sosiologi

 Semua mapel
Iptek

 Iptek

 Semua mapel
Iptek

 5 kelompok
mapel

 Semua mapel

 5 kelompok
mapel

 Semua mapel

 Iptek

 Semua mapel
iptek
 Semua mapel
iptek
 Pend. Agama
 Semua mapel
iptek
 PKn

 Iptek
 Agama dan
Akhlak
Mulia
 Iptek

KET.

13

14
15
16
17
18

Berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam
wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Mengekspresikan diri melalui kegiatan
seni dan budaya
Mengapresiasi karya seni dan budaya
Menghasilkan karya kreatif, baik
individual maupun kelompok
Menjaga kesehatan dan keamanan diri,
kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
Berkomunikasi lisan dan tulisan secara
efektif dan santun

 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian

 PKn

 Estetika

 Seni budaya











Estetika
Estetika
Iptek
Penjasorkes

 Iptek

 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
 Iptek
 Agama dan
Akhlak
Mulia
 Iptek
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
 Iptek
 Estetika

19

Memahami hak dan kewajiban diri dan
orang lain dalam pergaulan di
masyarakat

20

Menghargai adanya perbedaan pendapat
dan berempati terhadap orang lain

21

Menunjukkan keterampilan membaca
dan menulis naskah secara sistematis
dan estetis

22

Menunjukkan keterampilan menyimak,
membaca, menulis, dan berbicara dalam
bahasa Indonesia dan Inggris

 Iptek

23

Menguasai pengetahuan yang
diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi

 Iptek

Seni budaya
Seni budaya
Ketrampilan
Penjasorkes

 Bahasa
Indonesia
 Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
 PKn
 Sosiologi
 Pend. Agama
 Sosiologi
 PKn

 Bahasa
Indonesia
 Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
 Seni budaya
 Bahasa
Indonesia
 Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
 Semua mapel
iptek

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

A. Silabus

Pada Silabus harus memuat:
1. Identitas mata pelajaran
,SK KD, Kegiatan
Pembelajaran, Indikator
ketercapaian, Penilaian,
Alokasi Waktu,
Sumber/Bahan/Alat.
2. Penyusunan silabus
berdasarakan hasil
pemetaan Standar Isi.

Dalam
pengembangan
silabus guru sudah
melakukan analisis
SK-KD, tetapi
belum menyeluruh.
Dalam penyusunan
silabus guru sudah
menyusun silabus
secara mandiri
tetapi belum
menyeluruh

Diprogramkan
bimbingan dan
pendampingan
teknik membuat
silabus mulai dari
analisis SI
sehingga seluruh
guru dapat
menyusun silabus
secara mandiri
sesuai karakteristi
satuan pendidikan

B. RPP

1. RPP memuat: Identitas
MP, SK, KD Indiator
Pencapaian, tujuan,
Alokasi Waktu , Metode
Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian
belajar, dan sumber
belajar.
2. Pada tahapan kegiatan
pembelajaran terdiri dari
tahapan: pendahuluan,
kegiatan inti, dan
penutup.
3. Mengacu pada prinsipprinsip penyusunan RPP.

Masih ada beberapa
guru menyusun
RPP tidak
melampirkan
instrumen penilaian
dan atau soal yang
tercantum belum
RPP tidak relevan
tujuan pada RPP.

Diadakan
pendampingan dan
bimbingan
pembuatan RPP,
sehingga RPP yang
dibuat guru sesuai
standar

Jumlah maksimal peserta
didik setiap rombongan
belajar adalah 32 peserta didik.

Jumlah maksimal
peserta didik
setiap rombongan
belajar adalah 10-22
peserta didik.

beban kerja guru sekurangkurang nya 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu

90 % beban kerja
guru mencapai 24
jam tatap muka
dengan memenuhi
di sekolah lain

Perlu
meningkatkan
jejaring untuk
memenuhi standar
kelas X setiap
rombel 32 peserta
didik
Mendorong guru
untuk
mememenuhi 24
jam dari sekolah
lain

NO

KOMPONEN

I

PERENCANAAN

II

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
 Rombongan
Belajar

 Beban kerja
minimal
guru

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

 Buku teks
pelajaran

rasio buku teks pelajaran
untuk peserta didik adalah 1 :
1 per mata pelajaran;

 Pengelolaan
kelas

- guru menciptakan
ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan, dan
keputusan pada peraturan
dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran

Rasio buku tek
pelajaran untuk
peserta didik belum
mencapai
perbandingan 1 : 3
- Sebagian besar
dapat guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan keputusan
pada peraturan
dalam
menyelenggara
kan proses
pembelajaran

- pada tiap awal semester,
guru menyampaikan
silabus mata pelajaran

- Sebagian besar
guru
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester

TINDAK
LANJUT
Mengajukan
kebutuhan buku
pegangan siswa
dalam RAPBS

- Guru yang
belum dapat
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan keputusan
pada peraturan
dalam
menyelenggara
kan proses
pembelajaran
perlu
pembinaan dan
pelatihan
pengelolaan
dan manajemen
kelas melalui
forum MGMP
- Perlu
pengecekan
oleh waka
kurikulum/
pengajatran
pada guru agar
guru
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester

NO

KOMPONEN
B. Pelaksanaan
Pembelajaran

KONDISI IDEAL
Kegiatan Pembelajaran
 Pendahuluan
- Penyampaian tujuan
- Motivasi
 Kegiatan inti
- eksplorasi
- elaborasi
- konfirmasi
 Penutup
- Rangkuman
- Penialaian/refleksi
- Umpan balik
- Tugas

KONDISI RIIL
Masih ada guru
melaksanakan
pembelajaran
belum sesuai
dengan RPP, dalam
kegiatan inti
pembelajaran
masih
menggunakan form
lama.

TINDAK
LANJUT

Dalam kegiatan
pembelajaran guru
wajib membawa
RPP sebagai
kontrol dalam
pelaksanaan
pembelajaran dan
perlu
mengoptimalkan
MGMP untuk
peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.

Perlu ada
workshop untuk
penyusunan RPP
sesuai dengan
format yang sudah
sesuai dengan
format baku yang
ditetapkan
III

PENILAIAN
HASIL
PEMBELAJARA
N

IV

PENGAWASAN
PROSES
PEMBELAJARA
N

Penilaian dilakukan oleh
guru terhadap hasil
pembelajaran untuk
mengukur tingkat
pencapaian kompetensi
peserta didik, serta
digunakan sebagai hahan
penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar,
dan memperbaiki proses
pembelajaran.
1. Pemantauan
a.
Pemantauan
proses pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan
dengan cara diskusi
kelompok terfokus,
pengamatan,
pencatatan, perekaman,



Hasil penilaian
pembelajaran tidak
dilakukan analisis
sebagai bahan
acuan dalam
program perbaikan
proses
pembelajaran bagi
guru.

Setiap guru
diwajibkan untuk
melakukan analisis
hasil ulangan
harian dan analisis
butir soal serta
implementasi
dalam tugas
penilaian oleh guru

Pemantauan
dilaksanakan oleh
Kepala Sekolah dan
Kurikulumn
dengan
pengumpulan dan
penandatangan
perangkat
pembelajaran pada
awal semester

Peningkatan
kerjasama antara
sekolah dengan
Pengawas Satuan
dalam
melaksanakan
pemantauan prose
pembelajaran pada
saat awal semester

Pemantauan
dilaksanakan

Peningkatan

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
wawancara, dan
dokumentasi.
c.

Kegiatan
pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala dan pengawas
satuan pendidikan

2. Supervisi
a. Supervisi proses
pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran.
b. Supervisi
pembelajaran
diselenggarakan
dengan cara pemberian
contoh, diskusi,
pelatihan, dan
konsultasi.
c. Kegiatan supervisi
dilakukan oleh kepala
dan pengawas satuan
pendidikan.
3. Evaluasi
a.
E
valuasi proses
pembelajaran
dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara
keseluruhan,
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan proses
pembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran.

KONDISI RIIL
dengan cara
diskusi,
wawancara, dan
dokumentasi.

TINDAK
LANJUT
frekuensi
pemantauan
oleh pengawas
pendidikan.

Pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala sekolah dan
pengawas satuan
pendidikan
Supervisi proses
dilakukan oleh
Kepala Sekolah dan
Tim Supervisi
minimal satu kali
setiap semester
Supervisi
pembelajaran
dilakukan dengan
diskusi, dan
konsultasi

Pengawas perlu
melaksanakan
supervisi secara
berkala dan dapat
memberi contoh
pembelajaran yang
efektif bagi guru

Perlu pemberian
contoh oleh guru
sejenis atau kepala
sekolah

Kegiatan supervisi
dilakukan oleh
kepala sekolah /
guru senior dan
pengawas satuan
pendidikan

Perlu peningkatan
frekuensi supervis
dari pengawas
satuan pendidikan

Evaluasi proses
pembelajaran
dilaksanakan setiap
semester satu kali
dalam bentuk rapat
koordinasi Kepala
Sekolah dengan
menggunakan
pedoman standar
proses

Kinerja Guru yang
belum sesuai
standar dapat
dilakukan supervis
klinis agar guru
dapat mengatasi
permasalahan
pembelajaran

Belum semua guru
melakukan
Evaluasi proses
pembelajaran

Mewajibkan semu
guru untuk
melaksanakn

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
b.

KONDISI RIIL
E

valuasi proses
pembelajaran dengan
cara:
1) membandingkan
proses
pembelajaran yang
dilaksanakan guru
dengan standar
proses,
2)
mengidentifikasi
kinerja guru dalam
proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi
guru.
4. Pelaporan
Hasil kegiatan
pemantauan, supervisi,
dan evaluasi proses
pembelajaran dilaporkan
kepada pemangku kepentingan.

5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan
penghargaan diberikan
kepada guru yang
telah memenuhi
standar.
b. Teguran yang bersifat
mendidik diberikan
kepada guru yang
belum memenuhi
standar.
c. Guru diberi
kesempatan untuk
mengikuti

TINDAK
LANJUT

dilakukan dengan
cara
membandingkan
proses yang
dilakukan guru
dengan standar

evaluasi proses
sesuai standar.

Pelaporan
dilaksanakan oleh
Pengajaran kepada
Kepala Sekolah

Perlaporan Hasil
Supervisi
pembelajaran perlu
disampaikan
kepada pengawas
untuk pembinaan
guru dan satuan
pendidikan

Satuan Pendidikan
belum memberikan
penghargaan
kepada guru yang
telah memenuhi
standar dan belum
melakukan
pembinaan optimal
bagi guru yang
belum memenuhi
standar

Perlu reward dan
punisment bagi
guru yang telah
memenuhi standar
dan yang belum
memenuhi standar

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

No
I

II

Kriteria setiap Komponen
KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal
2 Usia Maksimal
3 Pengalaman mengajar minimal
4 Pangkat minimal
5 Status Guru (Guru SMA)
6 Kepemilikan sertifikat
pendidik
7 Kepemilikan sertifikat kepala
sekolah
8 Kompetensi kepribadian
9 Kompetensi manajerial
10 Kompetensi kewirausahaan
11 Kompetensi supervisi
12 Kompetensi sosial
WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal
2 Kriteria pengangkatan
wakasek
3 Kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Humas
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Ismuba

Kesesuaian
dengan
Kriteria
Ya
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V

Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan

Alokasi
Program
1

2

No

Kesesuaian
dengan
Kriteria
Ya
Tidak

Kriteria setiap Komponen
a. Kemampuan memimpin
b. Kepemilikan ketrampilan teknis
c. Kemitraan dan Kerjasama

Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan

Alokasi
Program
1

V
V
V

2.

Analisis Standar Kompetensi Lulusan

3.

Analisis Standar Proses

4. Analisis Standar Pengelolaan
5.
NO
1

Analisis Standar Penilaian

KOMPONE
N

KONDISI IDEAL

KONDISI
RIIL

KESENJANGA
N

RPP yang
mencantumkan
kegiatan dan
program
penilaian
sekitar 67 %

Sekitar 33 %
RPP belum
mencantum-kan
kegiatan dan
program
penilaian

RENCANA
TINDAK
LANJUT

Prinsip
penilaian
(sahih,
objektif, adil,
terpadu,
terbuka,
menyeluruh
dan
berkesinam
bungan,
sistematis,
beracuan
kriteria, dan
akuntabel)

Semua RPP
mencantumkan
kegiatan dan
program penilaian

Kepala Sekolah
melakukan
supervisi dengan
cara berdiskusi dan
memberi contoh
kepada guru-guru
yang belum
mencantumkan
kegiatan dan
program penilaian
dalam RPP

2

Teknik dan
Instrumen
Penilaian

Instrumen penilaian
hasil belajar yang
digunakan pendidik
memenuhi
persyaratan
substansi,
konstruksi, dan
bahasa.

Sebagian guru
telah
melaksanaan
penelaahan
instrumen
penilaian hasil
belajar

Sebagian besar
guru belum
melaksanaan
penelaahan
instrumen
penilaian hasil
belajar

Sekolah
menyiapkan format
penelaahan butir
soal dan meminta
semua guru
melakukan telaah
butir soal sebelum
diujikan kepada
peserta didik

3

Mekanisme
dan Prosedur
Penilaian

a. Rancangan
penilaian dari
silabus yang
penjabarannya
merupakan

a. Rancangan
penilaian
dari silabus
yang
penjabaran

a. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok

a. Perlu sosialisasi
dan pemahaman
kepada guru ttg
Penil hasil
belajar

Guru meleng- kapi
RPP

2

bagian RPP
b. UH,UTS, UAS,
UKK dilakukan
oleh pendidik di
bawah koordinasi
Satuan
Pendidikan

nya
merupakan
bagian RPP

b. UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh
pendidik di
c. Penilaian UN dan
bawah
Usek adalah salah
koordinasi
satu syarat
Satuan
kelulusan
Pendidikan
d. Penil hasil belajar
kelompok estetika c. Penilaian
UN dan
dan kelompok
Usek adalah
perjasorkes
salah satu
ditentukan
syarat
melalui rapat
kelulusan
dewan pendidik
berdasarkan hasil d. Penil hasil
penilaian
belajar
pendidik
kelompok
estetika dan
e. Penil hasil belajar
kelompok
kelompok agama
perjasorkes
dan akhlag mulya
ditentukan
dan kelompok
pendidik
kewarganegaraan
dan kepribadian
ditentukan
melalui rapat
dewan pendidik
berdasarkan hasil
penilaian
pendidik dengan
memperhatikan
hasil ujian
sekolah
f. Kegiatan Ujian
Sekolah
(menyusun kisikisi,
mengembangkan
instrumen,
melaksanakan
ujian, mengolah
dan menentukan
kelulusan,

e. Penil hasil
belajar
kelompok
agama dan
akhlag
mulya dan
kelompok
kewarganeg
araan dan
kepribadian
ditentukan
pendidik
f. Kegiatan
Ujian
Sekolah
(menyusun
kisi-kisi,
mengemban
gkan
instrumen,

perjasorkes
belum sesuai
pedoman
b. Penil hasil
belajar
kelompok
agama dan
akhlag mulya
dan kelompok
kewarganegar
aan dan
kepribadian
belum sesuai
pedoman
c. Kegiatan
pengembanga
n diri belum
dibuktikan
dengan surat
keterangan

kelompok
estetika dan
kelompok
perjasorkes
b. Perlu sosialisasi
dan pemahaman
kepada guru tt
Penil hasil
belajar
kelompok
agama dan
akhlag mulya
dan kelompok
kewarganegaraa
n dan
kepribadian
c. Kegiatan
pengembangan
diri perlu
dibuktikan
dengan surat
keterangan

d. 40 % guru
belum
memberikan
d. KS menghimbau
hasil UH
guru untuk
kepada siswa
memberikan
sebelum UH
hasil UH kepada
berikutnya,
siswa sebelum
yang belum
UH berikutnya,
tuntas
yang belum
mengikuti
tuntas mengikuti
pembel remidi
pembel remidi

melaporkan hasil
ujian)
g. Penil muatan
lokal mengikuti
penil kelompok
mata pelajaran
yang relevan.
h. Kegiatan
pengembangan
diri dibuktikan
dengan surat
keterangan
pembina dan KS

melaksanak
an ujian,
mengolah
dan
menentukan
kelulusan,
melaporkan
hasil ujian)
g. Penil
muatan
lokal
mengikuti
penil
kelompok
mata
pelajaran
yang
relevan.

i. Hasil UH harus
dikembaliakan
kepada siswa
sebelum UH
berikutnya, yang
h. Kegiatan
belum tuntas
pengemban
mengikuti pembel
gan diri
remidi
dibuktikan
dengan nilai
pada LHBS
i. 60 % guru
memberikan
hasil UH
kepada
siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
4

Penilaian
oleh
Pendidik

a. menginformasika
n silabus pada
awal semester
kepada siswa
b. Melaksanakan
tes, pengamatan,
penugasan, atau
bentuk lain

a. menginfor
masikan
silabus
pada awal
semester
kepada
siswa
b. Melaksana

a. Mengolah
hasil penil
untuk
mengetahui
kesulitan
belajar siswa
b. Mengembali
kan hasil

a. Dilaksanakan
pendampingan
Guru dlm
Mengolah hasil
penil untuk
mengetahui
kesulitan
belajar siswa

c. Mengolah hasil
penil untuk
mengetahui
kemajuan dan
kesulitan belajar
siswa

kan tes,
pengamata
n,
penugasan,
atau bentuk
lain

d. Mengembalikan
hasil pekerjaan
siswa disertai
komentar yang
mendidik

c. Mengolah
hasil penil
untuk
mengetahui
kemajuan

e. Memanfaatkan
hasil penil untuk
perbaikan
pembel

d. Mengemba
likan hasil
pekerjaan
siswa

f. Melaporkan hasil
belajar siswa
setiap akhir
semester

e. Memanfaat
kan hasil
penil untuk
perbaikan
pembel

pekerjaan
siswa belum
disertai
komentar
yang
mendidik

b. Guru
diingatkan
untuk memberi
komentar yang
mendidik saat
mengembalikan
hasil pekerjaan
siswa

f. Melaporkan
hasil
belajar
siswa
setiap akhir
semester
5

Penilaian
oleh Satuan
Pendidikan

a. Menentukan
KKM melalui
rapat dewan
pendidik
b. Mengkoordinasik
an pelaks UTS,
UAS, UKK
c. Menentukan
kriteria kenaikan
kelas melalui
rapat dewan
pendidik
d. Menentukan
program pembel
SKS melalui
rapat dewan
pendidik
e. Menentuka penil

a. Menentukan
KKM
melalui
rapat dewan
pendidik

a. Sekolah
masih
katagori
standar
dengan
pembelajaran
system paket

b. Mengkoordi
nasikan
pelaks UTS, b. Menentuka
UAS, UKK
penil 4
kelompok
c. Menentukan
mata
kriteria
pelajaran
kenaikan
belum
kelas
melalui rapat
melalui
dewan
rapat dewan
pendidik
pendidik
d. Sekolah
belum

c. Belum
melaporkan
hasil

a. Sekolah akan
menuju SSN
b. Menentuka penil
4 kelompok
mata pelajaran
harus melalui
rapat dewan
pendidik
c. Sekolah
melaporkan
hasil pencapaian
belajar akhir
semester dua
kepada Disdik
kab

4 kelompok mata
pelajaran melalui
rapat dewan
pendidik

f. Menyelenggaraka
n US dan
menentukan
kelulusan sesuai
POS
g. Melaporkan hasil
penil mata
pelajaran kepada
orang tua/wali
dalam bentul
LHBS
h. Melaporkan
pencapaian hasil
belajar kepada
Disdik kab
i. Menerbitkan
SKHUN
j. Menerbitkan
Ijazah bagi siswa
yang lulus

menentukan
program
pembel
SKS
e. Menentuka
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
oleh
pendidik

f. Menyelengg
arakan US
dan
menentukan
kelulusan
sesuai POS
g. Melaporkan
hasil penil
mata
pelajaran
kepada
orang
tua/wali
dalam
bentuk
LHBS
h. Melaporkan
hasil
kenaikkan
dan
kelulusan
kepada
Disdik kab
i. Menerbitka
n SKHUN
j. Menerbitka
n Ijazah
bagi siswa

pencapaian
belajar tiap
semester
kepada
Disdik kab

yang lulus
6

Penilaian
oleh
Pemerintah

a. Penil hasil
a. Penil hasil
belajar oleh
belajar oleh
pemerintah
pemerintah
dalam bentuk UN
dalam
bentuk UN
b. Hasil UN
menentukan
kelulusan

Pendidik
dan
Tenaga

3

Sarana
Prasarana

KESENJANG
AN
Kemampuan
rata-rata intake
siswa masih
dibawah 6,00

100% pendidik
berijazah S-1

93 % pendidik
memiliki ijazah
S-1

a) RKB :luas ruang
8x9m, mebel per
siswa (mdh
diatur),ada LCD
tetap

a)RKB.:luas
a)Kelas belum
8x9m, mebelair
ada LCD
kuran 2
siswa,belum ada
LCD
b)TI:AC belum
b) TI : Daya
dapat berfungsi
listrik,kurang
krna daya tidak
1200
kuat, Komputer
watt,LCD
yang berfungsi
terpasang
12 unit,,LCD
tetap,bandwi
masih mobiling
ch minimal
dan laptop
1,5MB
belum
c)
terpenuhi,band
c)Lantai tidak

Kependidik
an

b)Lab TI:ber
AC,Komputer 20
unit
,Printer,Laptop,LC
D,Hot spot dengan
bandwich yang
dapat diakses oleh

-

b. Hasil UN
menentukan
kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
KOMPO
NO
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
NEN
Kemampuan rata-rata Kemampuan rata1
Peserta
intake siswa minimal rata intake siswa
Didik
7,50
minimal dibawah
6,00

2

-

7% persentase
pendidik belum
memiliki ijasah
S-1

TINDAK
LANJUT
Pengelolaan Proses
pembelajaran
ditingkatkan
sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal dengan
nilai murni di atas
6,00
Mempermudah
dan memberi
bantuan kepada
guru untuk
melanjutkan
pendidikan ke S-1
-Untuk jangka 4 th
ke depan minimal
33% ruang kelas
dipasang LCD
-Menambah daya
listrik menjadi
3200
watt,mengajukan
bantuan komputer
sehingga
terpenuhi 20
unit,memasang
LCD yang
permanen
Memanfaatkan

NO

KOMPO
NEN

KONDISI IDEAL
minimal 20 siswa
secara bersamaan
c)LabIPA.:memenuhi
syarat,administrasi
lengkap,bersih
berkeramik

4

Pembiayaa
n

5

Program
Sekolah

KESENJANG
AN
wich kecil
keramik,kura
c)Lab.IPA : belum
ng
memenuhi
bersih,admin
syarat,belum
istrasi belum
berkeramik,adm
tertib
inistrasi kurang d)Perpust:Kepal
lengkap
a
d)Perputakaan:bel
Perpust.,Soft
um ada kepala
war Sistem
perpust,
Aplikasi,Pen
Manajemen
empatan
perpust manual,
buku.
Ruang belum
tertata
rapi,pengadaan
buku bertahap,
buku-buku baru
masih sangat
minim
KONDISI RIIL

d)Perpustakaan:ada
kepala
perpust,tenaga
perpust,ada Sistem
Aplikasi
Manajemen
Perpust ,ruang
tertata rapi, jumlah
buku siswa 100%
terpenuhi,perpustak
aan digital
Terpenuhi biaya
Siswa mampu
pengembangan
membayar
keunggulan lokal:
penuh kurang
a) Sarana prasarana
dari 25%
b) Peserta Didik
Penggunaan dana
c) Pendidik
dg skala prioritas
d) Tenaga
Kependidikan

Sekolah memiliki
RKJM

Sekolah memiliki
RKJM

Sekolah memiliki
RKAS

Sekolah memiliki
RKAS

75% siswa
kurang mampu

-

TINDAK
LANJUT
Softwar Sistem
Aplikasi perpust
dari Mahasiswa
praktek,Menyiapka
n tempat untuk
buku-buku,
pengadaan buku
scr bertahap,
perpust digital
diprogramkan
jangka panjang.

- Efektifitas dana
75% siswa
kurang mampu
dengan
mengajukan
pengusulan
beasiswa
- Kebijakan skala
prioritas
pendanaan tetap
menjadi
alternatip
pengelolaan dana
Lebih
disempurnakan
sesuai dengan
kebijakan Dinas
dan Majlis serta
menyesuaikan
dengan kondisi
internal sekolah

NO
1

KOMPO
NEN
Komite/
Dewan
Sekolah

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL
PELUANG

TANTANGAN

Komite Sekolah
 Komite
 Periode
berperan sebagai :
sekolah
kepenguru
1.
memiliki
s Komite
Pemberi
potensi
yang ada
pertimbangan
sebagai
hampir
2.
nara
selesai
Pendukung finansial
sumber
 Isu dan
dan pemikiran
dalam
Peraturan
3.
peningkata
daerah
Pengontrol
n mutu
tentang
transparansi dan
sekolah
kebijakan
akuntabilitas
 Komite
pendidika
4.
sekolah
n gratis
Mediator antara
memiliki
 Komite
pemerintah dan
potensi
Sekolah
masyarakat
membantu
kurang
Fungsi Komite
sekolah
berperan
Sekolah :
dalam
aktif
1. Komitmen mutu
pemenuha
dalam
pendidikan
n sarpras
memberik
2. Melakukan kerja
yang
an
sama
dibutuhkan
masukan,
3. Menampung
dengan
pertimban
aspirasi
menggalan
gan
dan
4. Memberikan
g dana dari
rekomend
masukan dan
masyarakat
asi
rekomendasi
.
5. Mendorong
 Sekolah
partisipasi
memprogr
6. Menggalang
amkan
dana
koordinasi
7. Melakukan
reguler
evaluasi
untuk
setiap
kegiatan
dan
membiasak
an
berkoordin
asi untuk
kegiatan
insidental
 Sekolah
mempuyai

KESENJANGAN

RENCANA
TINDAK
LANJUT

 Belum tampak  Masih
ada pengurus
mempe
baru yang
ahanka
lebih
pengur
potensial
komite
yang
 Sekolah butuh
potensi
dana dan
,mengg
komite
nti yan
sekolah dapat
kurang
menggalang
potensi
dana
 Mengun
masyarakat
namun
ang
kebijakan
unsur
daerah
komite
mengharapka
sekolah
n yang
yang
berbeda
berpote
si
 Komite
sebaga
sekolah belum
nara
bisa selalu
sumber
hadir dalam
dalam
setiap
pening
koordinasi
tan mu
dan kegiatan
sekolah
sekolah
Wakil
 Sekolah
kepala
mempunyai
Sekola
kewenangan
Bidang
untuk menarik
Kuriku
dana dan
m
Komite
Sekolah dapat  Mengun
ang
menggalang
pemeri
dana, namun
ah
kebijakan
Daerah
tentang
untuk
pendidikan
duduk
gratis
bersam
meghambatny
dalam
a
menyu
eskan
program

NO

KOMPO
NEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL
PELUANG

TANTANGAN

KESENJANGAN

kewenanga
n untuk
menarik
dana dari
masyarakat
sebagai
pendukung
an
program
sekolah

2

Dewan Pendidikan
Dewan
Pendidik berperan sebagai
mitra kerja sekolah
an
Dan berfungsi
sebagai wadah
kegiatan sekolah
(Perlu checking di
Keputusan
Mendiknas No
044/U/2002, Lamp 1
Butir A.1.1)

3

Dinas
Pendidik
an

Dinas Pendidikan
berperan sebagai :
1.Pemberi
pertimbangan
2.Pendukung
pemikiran dan

Sekolah
menerapkan
Manajemen
Peningkatan
Mutu
Berbasis
Sekolah
Sekolah
mempunyai
link yang
bisa
mendukung
terlaksanany
a program

Sekolah
selalu
mengundang
Dinas
Pendidikan
sebagai nara

Keberadaan
Dewan
Pendidikan
kurang
disosialisasik
an di
sekolahsekolah

Tidak semua
anggota
sekolah
mengerti
tentang
keberadaan
Dewan
Pendidikan

Dewan
Pendidikan
belum
berperan
dalam
kegiatan
sekolah

Dewan
Pendidikan
tidak pernah
dilibatkan
dalam kegiatan
sekolah

Dinas
Pendidikan
kurang
memaksimal
kan peran
dan

Sekolah tidak
mempunyai
wewenang
untuk dapat
memaksimalka
n peran dan

RENCANA
TINDAK
LANJUT
sekolah
yang
membu
uhkan
dana
dari
masyar
kat
Wakil
Kepala
Sekola
Bidang
Humas

Mensosial
asikan
peran dan
fungsi
Dewan
Pendidika
pada
anggota
sekolah,
Waka
Humas

Mengunda
g Dewan
Pendidika
sebagai
salah satu
nara sumb
dalam
penyusuna
program
sekolah,
Waka
Humas
Mengunda
g PEMDA
dan Dinas
Pendidika
untuk bisa
bersama-

NO

KOMPO
NEN

KONDISI IDEAL
kegiatan
3.Penyelenggara
pelatihan dan
kompetisi
4.Pengontrol
transparansi dan
akuntabilitas
5Mediator antara
sekolah dengan
PEMDA
Dinas Pendidikan
berfungsi sebagai:
1.Komintmen mutu
pendidikan
2.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi

4

Pergurua
n Tinggi

Perguruan Tinggi
berperan sebagai:
1.Fasilitator program
peningkatan mutu
2.Pendamping
bilingual
3.Pendukung
program
Perguruan Tinggi
berfungsi sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
pengabdian pada
masyarakan
3.Melakukan
kerjasama
4.Memberikan
masukan dan

KONDISI RIIL
PELUANG
sumber di
setiap
kegiatan
Sekolah
selalu
melibatkan
Dinas
Pendidikan
di setiap
kegiatan
Sekolah
selalu
melaporkan
semua
kegiatan

TANTANGAN
fungsinya
Dinas
Pendidikan
kurang
memberikan
kontribusi
pendanaan
untuk
pembinaan
siswa dan
guru
berprestasi
yang menjadi
duta
Kabupaten

Sekolah
mengundang
dosen dari
Perguruan
Tinggi
sebagai
pendamping
guru mata
pelajaran

Perguruan
Tinggi belum
berperan
secara
maksimal
dalam
pendampinga
n
bilingualnya

Sekolah
mengontrak
satu dosen
Perguruan
Tinggi
sebagai
fasilitator
program

Perguruan
Tinggi
kurang
mendapatkan
kontra
prestasi dari
kerjasama

Sekolah

Sekolah tidak
mempunyai
akses untuk
bisa
memperoleh
dukungan dana
pembinaan

RENCANA
TINDAK
LANJUT
sama
menyukse
an siswa
dan guru
yang
menjadi
duta daera
yang
membutuh
an
partisipasi
dana dan
pembinaan
Waka
Kurikulum
dan Waka
Humas.

Perguruan
Tinggi belum
bisa maksimal
dalam
mengiplementa
sikan fungsinya
pada pokok
pengabdian
pada
masyarakat

Mengunda
g pihak
Perguruan
Tinggi
sebagai na
sumber
dalam
penyusuna
program
sekolah

Sekolah kurang
berhasil dalam
membangun
komitmen
anggota
sekolah

Mengunda
g Pergurua
Tinggi
untuk
bersamasama
berkomitm
n dalam
rangka

KESENJANGAN
fungsi Dinas
Pendidikan

NO

KOMPO
NEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL
PELUANG

KESENJANGAN

rekomendasi

5

6

mengundang
sejumlah
dosen
sebagai nara
sumber
Sekolah
Lembaga LPMP berperan
sebagai:
selalu
Penjami
1.Pelaksana
modelmemprogra
nan
model pembelajaran mkan
Mutu
pendamping
Pendidik 2.Fasilitator
pembelajaran
an untuk
an
3.Nara
sumber
guru
(LPMP)
informasi pendidikan matapelajara
n
LPMP berfungsi
sebagai:
Sekolah
1.Komitmen Mutu
selalu
Pendidikan
memprogra
2.Merancang model mkan in
pembelajaran
house
3.Mengadakan
training
pelatihan
terkait
4.Melakukan
dengan
kerjasama
pembelajara
5.Melakukan
n dan
evaluasi
pemanfaatan
tehnologi
informasi
setiap tahun
nya

TANTANGAN

Musyaw
arah
Kerja
Kepala
Sekolah,
(MKKS)

MKKS berperan
sebagai:
1.Pemberi
Pertimbangan
2.Pendukung
pemikiran
3.Mediator antara

Sekolah
berperan
aktif dalam
kegiatan dan
kepengurusa
n MKKS

LPMP
kurang aktif
dalam
menjalankan
peran dan
fungsinya di
sekolah
LPMP
kurang selalu
meng up date
informasi
terkait
dengan
kurikulum

Sekolah selalu
bekerjasama
dengan
Perguruan
Tinggi dalam
program
pendampingan
guru
matapelajaran
LPMP sebagai
lembaga yang
mestinya dekat
dengan
sekolah, tetapi
justru tidak
semua anggota
sekolah tahu
dengan pasti
fungsi dan
peran LPMP

RENCANA
TINDAK
LANJUT
peningkata
kualitaas
diri sebaga
pendidik

Mengunda
g LPMP,
dan
Perguruan
Tinggi
sebagai na
sumber
pembelaja
n, Waka
Kurikulum

Mengunda
g LPMP,
Perguruan
Tinggi,
Dinas
Pendidika
dan Pemda
untuk
komitmen
bersama
menyukse
an program
sekolah
yang
membutuh
an
pendukung
n dana dan
kebijakan

NO

KOMPO
NEN

KONDISI IDEAL
sekolah dan Dinas
Pendidikan dan
Pemda

7

MKKS berfungsi
sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
Musyaw MGMP Kabupaten
berperan sebagai:
arah
1.Pelaksana kegiatan
Guru
pengembangan guru
Mata
Pelajaran matapelajaran
2.Pendukung
,
(MGMP) pemikiran
Kabupat 3. Mediator antara
guru matapelajaran
en
dengan MKKS,
Dinas Pendidikan,
dan LPMP
MGMP Kabupaten
berfungsi sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
pertemuan rutin pada
hari MGMP
3.Melakukan
kerjasama
4.Melakukan lesson
study
5.Melakukan
evaluasi

KONDISI RIIL
PELUANG

TANTANGAN

KESENJANGAN

RENCANA
TINDAK
LANJUT

Sekolah
menjadi
alamat
sekretariat
MKKS

Sekolah
mempunyai
MGMP
sekolah dan
memberikan
dukungan
dana untuk
kegiatan
MGMP
Sekolah
memberikan
satu hari
MGMP

Belum semua
MGMP
Kabupaten
berperan
maksimal/
aktif
Adanya
kecenderung
an hari
MGMP
sebagai hari
libur guru

Tidak ada
kebijakan yang
mengikat dan
mengharuskan
guru
matapelajaran
tergabung
dalam MGMP
Kabupaten
MGMP
Kabupaten
kurang
mempunyai
program yang
jelas dan
kurang adanya
sosialisasi
program
MGMP ke
sekolah.
Sekolah masih
membatasi
jumlah guru
yang bisa aktif
dalam MGMP
Kabupaten
Kurangnya
Komitmen

Mengunda
g MKKS,
Dias
Pendidika
LPMP, dan
Pemda
untuk ikut
menyukse
an program
MGMP
Kabupaten
yang
membutuh
an
dukungan
dana dan
kebijakan,
Waka
Humas

Mengunda
g MGMP
sekolah
untuk
menyusun
program
dan
pengemba
gan
pembelaja
n serta

NO

KOMPO
NEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL
PELUANG

D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan

TANTANGAN

RENCANA
KESENJANGAN
TINDAK
LANJUT
MGMP adalah komitmen
libur kelas yang bersama
dimanfaatkan
untuk hari
untuk
MGMP
pengembangan adalah
pembelajaran
bukan libu
kelas yang
dimanfaat
n untuk
pengemba
gan
diri,Waka
Kurikulum

BAB. PENUTUP
A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63