ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS BERBASIS HAM

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS BERBASIS HAM

Maria Alfons 1

Kanwil Hukum dan Hak Asasi Manusia NTB ABSTRAK

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek mengatur indikasi geografis pada pasal 56 sampai dengan 58 sebagai bagian substansinya indikasi geografis (IG) pada dasarnya mengatur perlindungan atas produk-produk masyarakat lokal sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena faktor manusia, atau kombinasi kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.kemudian dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2007 tentang indikasi Geografis untuk lebih jelas melindunginya sebagaimana yang diharapkan dalam TRIPS Reglement. Secara konstitusional Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyebutkan “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalammya dukuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat”. Ini diartikan bahwa rakyat diberikan kesempatan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kemakmuran rakyat.Inilah bentuk dari Negara yang memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menggali potensi-potensi sumber daya alam untuk dikelola dan dijadikan nilai ekonomis atasnya yang kemudian dipergunakan dan dipakai sebagai hak milik dari masyarakat, yang selanjutnya melekat sebagai hak dasar kepemilikan yang tidak lepas dari kekayaan hak asasi manusia.

Kata Kunci: Kata kunci: Indikasi Geografis Berbasis HAM.

ABSTRACT

Law No. 15 of 2001 Trademarkare manage geographical indication on articles 56 to 58 as part of the substance of geographical indications (GI) basically regulate the protection of the products to local communities as a sign that indicates the place of origin of goods is due to human factors, or a combination of both factors, provide specific characteristics and quality of the goods results of the product. Then, the issuance of Government Regulation No. 51 year 2007 on Geographical indications for clearer protect as expected in the TRIPS Regalements. Constitutionally Article 33, paragraph 3 of the 1945 Constitution mentions "The land, the waters and the natural resources within shall be under the powers of the State and shall be used to the greatest benefit of the people". It means that the people are given the opportunity to manage and exploit the natural resources for the people's welfare. This is the shape of the state which provides the opportunity for people to explore the potential of natural resources to

be managed and used as the economic value it is then used and worn as the property of the citizen, and then it became attachedas a fundamental right that cannot be separated from the ownership of the wealth of human rights.

Keywords : Geographical Indications based on Human Rights

1 Kabid Hukum di Kanwil Hukum dan Hak Asasi Manusia NTB [Fakultas Hukum Universitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA ]

Pokok Muatan

ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN ................................................................................... 393 INDIKASI GEOGRAFIS BERBASIS HAM ........................................................................ 393

A. PENDAHULUAN........................................................................................................... 394

B. PEMBAHASAN ............................................................................................................. 396

1. Indikasi Geografis .................................................................................................... 397

2. Perlindungan Indikasi Geografis .............................................................................. 400

3. Aspek Hukum Indikasi Geografis ............................................................................ 402

4. Indikasi Geografis yang berbasis Hak Asasi Manusia ............................................. 406

C. KESIMPULAN ............................................................................................................... 410 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 412

A. PENDAHULUAN

maupun di luar negeri, dan sejauh ini pula masyarakat Indonesia mengakui bahwa

1. Latar Belakang

reputasi kopi toraja adalah sebagai bagian Tuntutan

dari fenomena bisnis dan perdagangan terhadap Indikasi Geografis selanjutnya di

adanya

perlindungan

suatu produk, dimana produk yang singkat dengan IG dalam sistem hukum

mempunyai reputasi Internasional akan hak kekayaan

intelektual tentunya diikuti oleh praktek peniruan, termasuk merupakan suatu upaya yang diterapkan

dalam bentuk dan cara penggunaan nama- untuk

nama produk yang sudah terkenal tersebut. masyarakat lokal dalam negeri. Suatu

melindungi

produk-produk

Padahal Toraja sendiri adalah nama daerah merek, sebagai Undang-Undang Nomor 15

di Sulawesi yang menunjuk indikasi Tahun 2001 tentang Merek mengatur,

geografis. Kopi Toraja yang sudah terkenal indikasi geografis diatur dalam Pasal 56

dan telah mempunyai reputasi, didaftarkan s/d 58, Pasal 56 ayat (1) mengatur Indikasi

sebagai Merek dengan tiga sistim Geografis dilindungi sebagai suatu tanda

pendaftaran dengan menggunakan kata yang menunjukkan daerah asal suatu

TORAJA berikut dengan gambar rumah barang yang karena faktor lingkungan

Toraja. seperti yang terlihat sebagai geografis, termasuk alam, faktor manusia,

berikut:

atau kombinasi kedua faktor tersebut,

memberikan ciri dan kualitas tertentu pada Merek Toarco Toraja Nomor

Pendaftaran 75884722 milik Key barang yang dihasilkan. Kemudian pada

Corporation Japan, penjelasan

menggunakan gambar rumah memperkenalkan atau menggunakan nama

Toraja

tempat, geografis untuk menjelaskan dari mana asal suatu barang.

2. Merek SULOTCO KALOSI TORAJA COFFEE Nomor Pendaftaran

Seperti contoh beberapa waktu yang lalu kasus ” Kopi Toraja ” dari Indonesia 74547036, milik IFES Inc. Corporation

California

yang terkenal telah didaftarkan di Jepang dan Amerika, yang tanpa sepengetahuan

3. Merek SULOTCO KALOSI TORAJA masyarakatnya sendiri kopi Toraja tersebut

COFFEE dengan gambar rumah Toraja telah mempunyai reputasi sedemikian

Nomor Pendaftaran 74547000, milik tinggi hingga dikenal luas baik didalam

IFES Inc. Corporation California. 394 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas Hukum Universitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

Pendaftaran TORAJA COFFEE di pemikiran akan nilai ekonimis muncul Amerika Serikat

pada hak kekayaan intelektual, sehingga menyatakan kata TORAJA beserta gambar

tersebut tidak

mendorong negar-negara maju untuk rumah Toraja yang merupakan simbol

membentuk suatu pengaturan internasional daerah Toraja sebagai hak eksklusif

guna melindungi kekayaan industri pendaftaran.

mereka.

Ini berarti kata Toraja Coffee tidak Perkembangan terus berlanjut yang diklaim sebagai produk indikasi geografis

kemudian rezim indikasi geografis masuk dari Indonesia. Hal itu merupakan

dalam persetujuan Aspek-aspek Hak konsekuensi logis dari belum didaftarakan

kekayaan Intelektual yang terkait dalam produk-produk masyarakat lokal di

perdagangan atau persetujuan TRIP’s (the Indonesia untuk melindunginya, meskipun

agreement of trade-Related aspect of sudah diatur dalam undang-undang merek

intellectual property right atau TRIP’s maupun dalam peraturan pemerintah

Agreement ) yang kemudian dengan lajunya sendiri, sebagaimana yang terjadi pada

perkembangan dunia perdagangan, negara- Batik dari Jogya yang didaftarakan di

negara maju mengupayakan adanya suatu Malasyia dan Tempe didaftarkan di Jepang

perundingan untuk mengatur perlindungan HKI (termasuk didalammya indikasi

Sejarah memperlihatkan bahwa

Proses perundingan indikasi geografis adalah suatu konsep

geografis).

menghasilkan adanya suatu perjanjian yang universal yang mengindikasikan

pembentukan organisasi tanda dari suatu produk atau barang perdagangan dunia atau sering disebut dengan nama daerah asal produksinya yang

untuk

WTO (the agreement establishing World didaftarkan,

Trade organization ) yang berangkat dari Champagne , Cognac, Beras basmati,

GATT (the general agreement on tarif and Kristal Bohemian , yang merupakan produk trade ) dengan tujuan utama untuk luar negeri, dari Prancis, Australia, India membuat hak kekayaan intelektual tidak yang kemudian telah dilindungi sebagai menjadi halangan perdagangan. produk-produk komunitas dari negara

pemiliknya. Tujuan utama GATT dalam rangka memenuhi kesepakatan antara lain untuk :

Indikasi Geografis merupakan rezim baru hak kekayaan intelektual yang

1. Meningkatkan perlindungan terhadap sebelumnya telah lebih dulu ada dan

produk-produk yang diterapkan oleh negara-negara seperti yang

disebutkan di atas dalam rangka untuk

2. Menjamin prosedur pelaksanaan HKI melindungi produk-produk lokal dari

yang tidak menghambat kegiatan adanya peniruan atau pemakaian tanpa

perdagangan.

nama atas produknya oleh pihak ketiga

3. Merumuskan aturan serta disiplin Indikasi

Geografis

kemudian

mengenai pelaksanaan perlindungan mengalami

internasionalisasi

sejalan

terhadap HKI

dengan meningkatnya

perdagangan

internasional di Eropa, yang pada akhir

4. Mengembangkan prinsip aturan dan abad ke-19, diaturlah indikasi geografis

mekanisme kerjasama internasional dalam perjanjian multilateral sebagai salah

untuk menangani perdagangan barang- satu hak kekayan industrial, yaitu dalam

pemalsuan atau konvensi Paris 1883 yang menjadi tonggak

barang

hasil

pembajakan HKI.

sejarahnya. Konvensi Paris memberikan

[Fakultas Hukum Universitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA ]

Indonesia sendiri memiliki potensi hasil. Prinsip seperti ini harus dikemas oleh sumber daya alam yang begitu banyak

keterlibatan pemerintah dalam melakukan seperti kopi Kintamani, Kopi Toraya, Lada

implementasi guna membangun kesadaran Bangka, Markisa Medan, Cengkeh dan

masyarakat yang bersifat perorangan, Pala Ternate, Minyak Kayu Putih Ambon,

halmana untuk dapat melindungi produk- Kayu Manis Bukit Tinggi dan masih

produk lokal didaerah secara bersama. banyak lagi produk-produk lokal lainnya

Perhatian pemerintah merupakan suatu yang dapat dikatagorikan sebagai indikasi

pembangunan hukum yang mempunyai geografis, karena tempat asal barang yang

nilai ekonomi, dimana nilai tersebut akan disebutkan merupakan ciri ke-khas-an dari

berbasis pada nilai hak asasi manusia yang daerah yang bersangkutan, yang sudah

berdasarkan konsep kasih sayang dalam pasti produk yang dihasilkan memiliki

karena merasa mutu, kualitas dan karakter tertentu, akan

masyarakat

lokal,

menikmati secara bersama hak-hak tetapi produk-produk sebagaimana disebut

komunalnya.atau menikmati penghasilan diatas sampai sekarangpun belum diberi

dari hasil produk-produk lokalnya. perlindungan

atasnya

setidaknya

latar belakang didaftarkan dengan rezim

Berdasarkan

indikasi

pemikiran diatas, maka rumusan masalah geografis.

ini adalah Pada intinya konsep dasar indikasi

dalam

penulisan

hukum Indikasi geografis sangat sederhana, tetapi ketika

bagimanakahaspek

Geografis berbasis HAM dikaitkan dengan perlindungan hukum masing-masing negara, menjadi sangat

B. PEMBAHASAN

kompleks perlindungannya

karena

implementasinya

Ikut sertanya Indonesia sebagai pendekatan

tergantung

pada

anggota WTOdan telah menandatangani terhadap peraturan atau kebijakannya,

masing-masing

negara

Perjanjian Multilateral GATT yang terutama

Uruguay 1994, persaingan, sebab kualitas suatu porduk

membuat Indonesia harus membuat apabila telah diketahui mutu, ciri khas dan

dibidang Hak karakteristik yang

undang-undangnya

Kekayaan Intelektual yang akan membawa dipedulikan oleh masyarakat atau negara

kemudian tidak

implikasi tersendiri bagi kepentingan yang menghasilkan akan diambil dan

negara dan dapat diterapkannya, termasuk dikembangkan

perlindungan atas indikasi geografis. berkepentingan, maka kemudian akan

TRIP’sselanjutnya terjadi persaingan curang atas produk

Perjanjian

menetapkan Indikasi Geografis pada pasal tersebut.

22 s/d 24, pasal 22 mengatur perlindungan Kebijakan perlindungan terhadap

IG, pasal 23 mengatur perlindungan indikasi geografis telah tercermin dalam

tambahan atas IG untuk anggur dan peraturan tentang Merek bahkan Peraturan

minuman beralkohol dan 24 mengatur Pemerintahpun telah mengaturnya, tetapi

pengecualian pada Indikasi Geografis sampai saat ini masyarakat lokal atau

Pasal 22 ayat (1) mengatakan IG masyarakat adat didaerah masih berjalan

adalah :

sendiri untuk mengembangkan produl lokal, sebab dengan mengembangkannya

” For the purpose of this indications which indentily a good secara individu nilai ekonominya sangat as

menjanjikan. Sedangkan kalau secara originating in the territory of a berkelompok nilai ekonominya membagi

member, or a region or locality in 396 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas Hukum Universitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

the territorry, where a given quality, itu berasal dari suatu daerah geografis reputation or other characteristic of

yang lain daripada tempat asal aslinya the good is essensially atributable to

menyesatkan masyarakat is geographical origin”.

yang

mengenai asal-usul geografis barang itu;

(dalam perjanjian ini indikasi yang menandakan bahwa suatu barang yang

b. penggunaan yang merupakan tindakan berasal dari suatu teritori didalam negara

persaingan tidak jujur anggota, atau daerah/lokasi dalam teritori

Melihat ketentuan TRIP’s di atas, tersebut, sehingga kualitas, reputasi dan

maka negara-negara luar menyesuaikan karakter lainnya dari barang tersebut

untuk melindungi IG karena telah ikut ditentukan secara essensial oleh tempat

dalam perjanjian tersebut, Indonesia pun asalnya) artinya indikasi geografis harus juga turut untuk melindungi IG sekalipun ada aspek-aspek khusus yang dapat ketentuan IG menyatu dengan UU Merek berwujud unsur-unsur alam, lingkungan walaupun pada kenyataannya Indonesia atau benda-benda tertentu yang bersifat belum secara optimal menjalankannya. unik yang menunjukan keterkaitan yang

khas antara nama tempat dan barang. Berpijak pada ketentuan yang ada, Aspek-aspek ini harus berpengaruh secara

merupakan satu-satunya nyata terhadap kualitas barang dan

pendaftaran

pilihan untuk melakukan perlindungan, menentukan reputasi dari barang tersebut.

sebagaimana yang telah dilakukan oleh ( TRIP”s)

negara Prancis atas produk keju dan anggur pada 4 dan 5 abad yang lalu, dan

Selanjutnya pasal 22 ayat (2) didaftarkan dengan Appelasi Asal, yang

mengatakan : bertujuan untuk memberikan hak bagi

In respect of of geographical, sekelompok produsen tertentu atas daerah Members shall provide the legal

tertentu yang akan melakukan pendaftaran means for interested parties to

untuk menggunakan sumber daya alam dan prevent:

nama daerah tersebut untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Karena itu, produsen

a. the use of any means in the pemegang hak Appelasi Asal juga designation or presentation of a terlindung dari kemungkinan hadirnya good that indicates or suggests

that the good in question kompetitor yang berbasis tempat asal

produk yang sama.

originates in a geographical area other than the true place of

1. Indikasi Geografis

origin in a manner which Bagi Indonesia ketentuan indikasi misleads the public as to the

geografis masuk dalam ketentuan hukum geographical origin of the good; merek, sekilas terlihat merek dapat

b. any use which constitutes an act melindungi indikasi geografis padahal of unfair competition within the

sistem perlindungan merek berbeda dengan meaning of article. sistem perlindungan indikasi geografis, dimana merek dilindungi secara individual

(menyangkut IG, negara-negara sedangkan indikasi geografis dilindungi

anggota akan mengatur sarana hukum bagi secara komunal, kemudian sifat merek pihaknya yang berkepentingan untuk tidaklah menunjukan kualitas produk, mencegah dari : indikasi geografis menunjukan kualitas,

a. penggunaan cara penandaan dari suatu reputasi dan karakteristik termasuk barang yang menyatakan bahwa barang

[Fakultas Hukum Universitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA ]

georafis dimana produk tersebut berada di Lisbon Agremeent yang kemudian wilayah penghasilnya.

dipertegas lagi dalam ketentuan TRIPs Agreement .

Dalam praktek

memang

dimungkinkan adanya pemakaian merek Convensi Paris pada Pasal 1 (2) dan indikasi gografis secara berdampingan

perlindungan tentang untuk produk yang sama. Kalau dilihat

menyebutkan

“Indication of Source” atau “Appelation of hukum merek.

Origin ” yang merupakan salah satu bagian dari obyek perlindungan konvensi yaitu :

Indikasi Geografis merupakan sub bagian dari undang-undang Nomor 15

“The Protection of Indrustrial Tahun 2001 tentang Merek pada pasal 56

Property has as its object patents, utility merumuskan indikasi geografis dilindungi

models, industrial design, trade marks, sebagai suatu tanda yang menunjukkan

service marks, trade names, indication of daerah asal suatu barang yang karena

source or appelation of origin, and the faktor lingkungan geografis, termasuk

repression of unfair competition” alam, faktor manusia, atau kombinasi

Madrid Agreement memberikan kedua faktor tersebut.

rumusan perlindungan yang lebih luas Dalam penjelasan pasal tersebut

Geografis yang diartikan sebagai berikut, Indikasi

tentang

Indikasi

dirumuskan dalam Pasal 1 (1) sebagai Geografis adalah suatu indikasi atau

berikut:

identitas dari suatu barang yang berasal “All goods bearing a false or deceptive dari suatu tempat, daerah atau wilayah

indication by which one of the countries to tertentu yang menunjukkan adanya which this agreement applies or a place kualitas, reputasi dan karakteristik situated therein, is directly or indirectly termasuk faktor alam dan faktor manusia indicated as being the country or place or yang dijadikan atribut dari barang origin shall be seized on importation into tersebut.Tanda yang digunakan sebagai

any of the said countries.” indikasi geografis dapat berupa etiket atau

label yang dilekatkan pada barang yang Lisbon Agreement mengatur tentang dihasilkan. Tanda tersebut dapat berupa

Indikasi Geografis secara lebih luas lagi nama tempat, daerah, atau wilayah, kata,

yang ruang lingkup pengaturannya gambar, huruf, atau kombinasi dari unsur-

mencakup sistem pendaftaran atas Indikasi unsur tersebut. Pengertian nama tempat

Geografis. Dalam Agreement tersebut dapat berasal dari nama yang tertera dalam

Indikasi Geografis dinyatakan sebagai peta geografis atau nama yang karena

Appelation of Origin yang secara definitif pemakaian secara terus-menerus sehingga

dirumuskan dalam Pasal 2 WIPO, sebagai dikenal sebagai nama tempat asal barang

berikut :

yang bersangkutan. Perlindungan indikasi- “The geographical name of a geografis meliputi barang-barang yang

country, region, or locality, which serves dihasilkan oleh alam, barang hasil

to designate a product originating there in, pertanian, hasil kerajinan tangan; atau hasil

industri tertentu lainnya”. the quality and charateristic of which are due exclusively or essentially to the Untuk mempermudah kita akan

environment, including indikasi

geographical

natural and human factors”. ketentuan telah

geografis

maka,beberapa

Dari uraian di atas dapat disimpulkan geografis terlebih dahulu seperti, ketentuan

mengatur

indikasi

bahwa indikasi geografis adalah salah satu Convensi Paris , Madrid Agreement dan

rezim Hak Kekayaan Intelektual dan 398 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas Hukum Universitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

merupakan indikasi

1. Pengguna setiap cara penunjukan meningkatkan hubungan erat antar produk

yang

dapat

barang yang merujuk atau menjanjikan dengan tempat asalnya. Hubungan erat

bahwa barang tersebut berasal dari tesebut berasal dari pengaruh faktor alam

daerah geografis, selain dari tempat asal yang mempengaruhi reputasi produk

yang sebenarnya sehingga menyesatkan tersebut. Faktor alam ini dominan, tetapi

publik mengenai asal geografis dari sebagai satu hak yang berkaitan dengan

tersebut ; intelektualitas tentulah memerlukan faktor

barang

2. Setiap penggunaan yang menunjukkan intervensi manusia, dan intervensi ini

adanya perbuatan persaingan curang. bervariasi.

Melihat kondisi sekarang ini dengan Seperti yang telah dikatakan diatas

adanya globalisasi dibidang perdagangan sistim perlindungan terhadap indikasi dunia maka dituntut untuk Pemerintah geografis yang diatur dalam Perjanjian TRIP’s mewajibkan negara-negara anggota Indonesia mengkaji ketentuan hukum

indikasi geografis secara tersendiri, untuk menyusun peraturan tentang Indikasi

sekalipun nampaknya merek dan indikasi Geografis dengan tujuan memberikan

geografis keduanya mempunyai fungsinya perlindungan hukum terhadap produk- yang sama yakni, mempromosikan suatu produk lokal agar terhindar dari praktek

berbeda dalam dan tindakan persaingan curang.

produk,

tetapi

pelaksanaannya, sehingga perlu dilakukan Penggunaan indikasi geografis dalam

harmonisasi terhadap pengaturannya. perkembanganan di dunia internasional

Upaya ini harus dilakukan segera dengan sekarang ini semakin meningkat apalagi

mempertimbangkan adanya nama produk negara-negara berkembang seperti di

lokal Indonesia yang diambil oleh pihak Cina, Vietnam, Thailand, Indonesia,

luar tanpa sepengetahuan masayarakat Meksiko, Korea dan lain sebagainya,

lokal.

melihat indikasi geografisnya memiliki Ketentuan indikasi geografis sampai peran yang strategis dalam dunia ekonomi, saat ini pada prakteknya belum berjalan

antara lain sebagai : secara optimal. Ketentuan indikasi

1. Sarana pelindung baik bagi produsen geografis yang diberlakukan selama ini maupun konsumen

hanya berkisar pada sosialisasi baik itu ditingkat internasional yang dilakukan di

2. Sebagai sarana pemasaran Indonesia maupun di Indonesia sendiri

3. Sebagai sarana pembangunan bagi yang dilakukan hanya sebatas pada aparat daerah pedesaan, dan

pemerintah terutama pada instansi-instansi

4. Sebagai sarana pemerataan ekonomi. terkait dalam bidang ini. Padahal fenomena ini seharusnya melekat langsung

Membuat negara-negara tersebut kepada produsen atau pemilik produk lokal untuk mengakseskan program-program

yakni masyarakat itu sendiri. Di sinilah yang bertujuan untuk melindungi produk-

seimbangan dalam produk yang menjadi kekayaan negaranya.

terjadi

ketidak

penerapan memberlakukan perlindungan TRIP’s sendiri memberikan dua

akan indikasi geografis, satu sisi aparat kewenangan

seperti Dirjen HKI anggotanya untuk mencegah pihak lain

Kementerian Hukum dan HAM RI, Dinas melanggar hak berdasarkan indikasi

Peridustrian dan Perdagangan, Dinas geografis, yakni :

Koperasi UMKM, aparat penegak hukum diantaranya pihak Kepolisian khususnya

[Fakultas Hukum Universitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA ]

bagian Reserse, Hakim pada PN telah masyarakat sendiri belum menyadari mengetahui perlindungan akan indikasi

bahwa arti kemanfaatan dan nilai ekonomi geografis, tapi sisi lain masyarakat sendiri

yang didapat dari sumber daya alam dan malah hampir dikatakan belum mengetahui

hayatitersebut memberikan kesejahteraan tentang

bagi masyarakat setempat dan memberikan perlindungannya.

keberhasilan pada sektor perindustrian dan perdagangan.

2. Perlindungan Indikasi Geografis

Indikasi geogrfis merupakan salah Sistem

undang-undang

Hak

satu tanda dari produk yang dihasilkan Kekayaan Intelektual Modern yang

yang dikarenakan faktor alam ataupun berkembang pesat secara globalisasi dan

faktor geografis, pengaturan perlindungan seragam

akan diberikan kepada lembaga, produsen mempertinggi proses eksplotasi ekonomi

atau perusahaan yang mendaftarkannya dan erosi kebudayaan masyarakat asli, hal

atas nama masyarakat lokal. ini

karena peraturan

perundang-

undanganan HKI didasarkan pada konsep Ketentuan Pasal 56 ayat (1) dan (2) “kepemilikan” kekayaan atau property,

Undang-undang No. 15 Tahun 2001 adalah dimana penduduk asli merupakan sesuatu

untuk menata yang asing dan tidak menguntungkan, yang

sebagai

landasan

perlindungan Indikasi Geografis atas tujuannya untuk mengakui hak-hak

produk-produk masyarakat lokal sesuai perorangan atas benda yang berharga,

dengan tujuan yang dikehendaki oleh sedangkan ada juga pandangan penduduk

instrumen kebijakan yang mempunyai arti asli

kehidupan sosial kepentingan-kepentingan komunitas secara

lebih memprioritaskan

masyarakat lokal

keseluruhan atas kebudayaan dan produk- Ayat (2) pasal 56, menjabarkan

produk lokal yang bersifat kolektif.Selain indikasi geografis mendapat perlindungan

itu juga, factor budaya berpengaruh pada setelah terdaftar atas dasar permohonan pandangan masyarakat menyangkut nilai

yang diajukan oleh:

ekonomi. Masyarakat sebagai pemilik produk-produk didaerah sama sekali tidak

a. Lembaga yang mewakili masyarakat memeperhitungkan

produsen yang ekonomi dan tidak memiliki keinginan

bersangkutan. Lembaga ini terdiri untuk melindungi produk-produk mereka

dari:

sebagai aset dari pengambilan pihak asing.

1) Pihak yang mengusahakan barang- Keanekaragaman hayati Indonesia

barang yang merupakan hasil alam yang mempunyai nilai ekonomis yang

ataukekayaan alam. sangat

2) Produsen barang-barang hasil perlindungan atasnya, baik itu yang ada

hubungannya dengan pertanian, kerajinan tangan, perindustrian lainnya, pengetahuan

3) Pembuat barang-barang kerajinan tradisional, kebudayaan yang juga

tangan atau hasil industri. didasarkan dalam sistim Hak Kekayaan

4) Pedagang atau yang menjual Intelektual.

barang-barangtersebut Pemerintah

b. Lembaga yang diberi kewenangan sepantasnya melindungi apa yang menjadi

Indonesia

sudah

untuk itu.

hak-hak masyarakat atas sumber daya alam dan hayati, sekalipun disatu sisi

400 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas Hukum Universitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

c. Kelompok konsumen dari barang- Melihat dari keberadaan, indikasi barang tersebut.

geografis bagi Indonesia sendiri memiliki O’Conner mengatakan syarat-syarat signifikan yang cukup tinggi, dikarenakan

beberapa sebab:

untuk didaftarkan sebagai indikasi geografis

1. Sebagai penandatangan perjanjian (O’Connor, 2004;360)

TRIP”s, adanya sistem perlindungan indikasi geografis yang implementatif

a. Merupakan barang;

ditingkat

nasional dan akan

b. Adanya faktor lingkungan geografis, meningkatkan integritas Indonesia termasuk faktor alam, faktor manusia,

dimata dunia internasional ; atau kombinasi keduanya dari suatu

2. Adanya keuntungan dari negara pemula barang; untuk memilih sistem indikasi geografis

c. Memiliki ciri dan kualitas tertentu yang cocok dengan kepentingan atau lebih tepatnya memiliki

nasional dalam masa transisi ini. Karena reputasi, yang telah dikenal tidak

sisitem implementasi perlindungan hanya dalam negeri saja melainkan

indikasi geografis yang sekarang sampai keluar negeri.

berlaku secara internasional masih amat Beberapa contoh tanda yang dapat

beragam dan belum disepakati bersama, dikatakan sudah cukup terkenal yang

mempergunakan menyangkut nama geografis dan telah

Indonesia

dapat

untuk membangun mendapat perlindungan hukum dari negara

kedaulatannya

sistem sendiri yang paling cocok bagi pemiliknya berdasarkan pada pendaftaran

kepentingan nasional, sesuai dengan adalah Champagne, Cognac, Havana dan

nilai-nilai masyarakat sendiri, sambil Tequila . Nama-nama produk tersebut

berpijak pada prinsip-prinsip dasar menunjukkan asal tempat, negara atau

perjanjian TRIP”s

3. Karakteristik kepemilikan indikasi dihasilkan.

wilayah dimana

produk

tersebut

kolektif atau Dengan kata lain, ketika seseorang

geografis

yang

komunalistik sejalan dengan nilai-nilai menyebut nama suatu produk dengan nama

keindonesiaan yang geografis maka orang akan mengaitkan

ketimuran dan

lebih menghargai kepemilikan bersama produk tersebut dengan tempat asal dari

daripada kepemilikan pribadi ; produk yang bersangkutan. Karena

4. Keharusan adanya kaitan atau hubungan kekhasan suatu produk seringkali juga

yang erat (strong link) antara nama atau menunjuk pada kualitas dan karakteristik,

indikasi produk dengan kondisi maka indikasi geografis dapat berfungsi

geografis asal produk dalam rezim sebagai identitas reputasi dari produk asli

indikasi geografis tampak sejalan yang berasal dari daerah atau wilayah

dengan sifat-sifat hukum masyarakat tertentu.

selalu menjunjung Karenanya, tanda tersebut dapat pula

adat

yang

dan kelekatan dikatakan mempunyai nilai kemanfaatan

kebergantungan

eksistensinya dengan tanah asal. Potensi dan nilai ekonomi. Dengan demikian,

geografis ini dapat penekanan konsep perindungan atas

Indikasi

untuk melindungi indikasi geografis ada pada ciri khas,

dikembangkan

produk-produk masyarakat adat dan kualitas, reputasi dan karakteristik yang

komunitas lokal yang umumnya melekat dengan lingkungan geografis.

memang dinamai bukan dengan nama individu, tetapi nama tempat asal suatu

[Fakultas Hukum Universitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA ]

produk yang akan dilindungi dengan

2. Membantu mempromosikan produk- indikasi geografis ;

produk nasional ke pasar internasional;

3. Memberi reputasi iternasional; geografis

5. Jangka waktu perlindungan indikasi

4. Mendorong partisipasi masyarakat membuatnya

untuk memiliki produk bersama hasil melindungi

keberlangsungan

aset

kekayaan alam;

bangsa aset historis suatu komunitas lakal agar tetap tinggal dan bermanfaat

5. Memajukan industri pertanian rakyat; bagi bangsa ataukelompok masyarakat

6. Memberi nilai tambah bagi produk pengembangnya sendiri ;

tersebut;

7. Bagi konsumen, itu menjadi jaminan Prancis, indikasi geografis merupakan

6. Dinegara maju sekalipun, misalnya

kualitas barang;

salah satu rezim HKI yang telah terbukti meningkatkan derajat ekonomi

perkembangan komunitas lokal yang miskin, terpencil,

8. Mendukung

dunianusaha yang kompetetif dan dan hanya memiliki satu sektor

global, serta ekonomi andalan, untuk menjadi basis

spesifik

dipasar

memberikan reputasi internasional penguatan infrastruktur lokal yang

dibidang eksport pada produk yang independent.

berkarakter dan memiliki tradisi kebudayaan daerah.

7. Dari unsur-unsur tersebut diatas, tampak jelas bahwa perlindungan

Dijelaskan pula pada pasal 56 UU terhadap indikasi geografis sangat

Merek dan pasal (2) PP Nomor 51 tahun penting untuk dikembangkan, di

2007 tentang Indikasi Geografis, dari segi Indonesia, saat ini adalah saat yang

objek, yang dilindungi yaitu: paling

a. Barang-barang yang dihasilkan oleh melindungi produk-produk lokal di

Indonesia karena Indonsia telah ikut menandatangani perjanjian

TRIP’s b. Barang-barang hasil pertanian; tersebut.

c. Hasil kerajinan tangan; Namun di satu sisi patut pula di

d. Hasil industri tertentu. sadari bahwa pada kenyataannya ironi bagi

Masalah pendaftaran atas indikasi bangsa Indonesia tercatat sebagai negara geografis untuk mendapat perlindungan yang banyak melakukan pelanggaran didasarkan pada prosedur atau tata cara dibidang HKI yang merugikan negara luar pendaftaran yang berada pada Peraturan yang

Pemerintah Nomor. 51 tahun 2007 tentang intelektualnya, namun disisi lain Indonesia

Indikasi Geografis.

harus melindungi HKInya juga terutama produk-produk masyarakat lokal dari

3. Aspek Hukum Indikasi Geografis

pihak luar. Seminar Hukum Nasional III di Emawati Yunus, mengatakan ada

2004 dalam beberapa manfaat dari pendaftaran atas

Surabaya

Tahun

pertimbangnya, menyatakan hukum indikasi geografis yaitu:

merupakan salah satu sarana penting pembangunan, baik sebagai penjamin

1. Indikasi Geografis akan melindungi kepastian dan ketertibandalam proses pengusaha dari persaingan yang tidak pembanguan maupun sebagai alat untuk sehat; mengadakan perubahan-perubahan kearah

402 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas Hukum Universitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

kemajuan untuk membina masyarakat yang

peraturan telah dibuat dicita-citakan.(K.W.

meskipun

oleh Moore tersebut memberikan gambaran bahwa

Saleh.1980).Hal

pemerintah

yang

katakanbahwa hukum buatan negara fungsi hukum pada masa pembangunan di

hanyalah satu sistem pengakuan yang Indonesia diarahkan pada dua dimensi

relevan untuk menjadi pedoman dari warga yaitu: i) hukum sebagai sarana pembaruan

masyarakat. Pengetahuan yang berasal dari atau perubahan dalam masyarakat dan ii)

hukum negara tidak selamanya dihayati hukum untuk menciptakan kepastian dan

oleh para pelaku dalam masyarakat sebagi ketertiban, belum dioptimalkan secara

aturan yang mempunyai kedudukan bagi utuh, halmana karena adanya keterbatasan-

perilaku mereka.

keterbatasan dari pemerintah sebagai Ketentuan pada pasal 56 ayat (2) UU penggerak hukum itu sendiri.

merupakan sarana Gambaran fungsi hukum yang

Merek

itulah

perlindungan hukum. Bagi Indikasi diarahkan pada dua dimensi sebagaimana

Geografis mengandung 2 (dua) bentuk disebutkan diatas, membuat pemerintah

perlindungan stelsel yakni : harus memberikan pemahaman yang

1. Stelsel Deklaratif adalah pemakaian berupa sosialisasi kepada masyarakat pertama itulah yang berhak atas Merek, mengenai arti pentingnya melindugi artinya sistem ini mempunyai karakter indikasi geografis pada produk-produk formal yang sangat efisien dari segi lokalnya. waktu, biaya, dan prosedur yang tidak

dengan karakter berevolusi selama berabad-abad, namun

Meskipun indikasi geografis telah

rumit

sesuai

masyarakat traditional lokal yang tidak tidak terkenal seperti Hak Cipta, Paten dan

terbiasa dengan hal tulis menulis dan Merek, karena presentasi terdaftarnya

biasanya kepemilikannya adalah secara diseluruh dunia hanya setengah persen dari

bersama-sama tidak seperti rezim HKI ketiga rezim lainnya dan hanya dibeberapa

pada umumnya.

negara maju yang lebih dulu mengenalnya

2. Stelsel Konstitutif (atributif) adalah dan lebih dulu melindunginya, maka dalam

yang mendaftar pertamalah yang berhak ketentuan TRIP’s, indikasi geografis atas merek dan secara eksklusif dapat

menjadi acuan perlindungan dalam HKI memakai merek tersebut sehingga hak

terutama bagi negara-negara peserta WTO. eksklusif suatu merek diberikan karena

pendaftaran dengan kewenangan

TRIP’s sendiri

memberikan

adanya

dikeluarkannya sertifikat terdaftar. Patut anggotanya untuk mencegah pihak lain

kepada

negara-negara

ini memang melanggar hak berdasarkan indikasi

dicatat

sistem

membutuhkan waktu yang cukup lama geografis dengan cara membuat peraturan

tetapi dengan adanya alat bukti tertulis IG tersendiri yang kemudian Indonesia

yaitu sertifikat dapat memberikan menuangkan dalam UU merek, namun

jaminan kepastian hukum bagi sampai kini ketentuan tersebut oleh

pemegang hak IG secara sah. masyarakat lokal sebagai pelaku bisnis

Pada 2 (dua) sistem yang ada di atas belum mengetahuinya. Ketidak tahuan

indikasi geografis masih pada tataran tersebut

harapan dan kenyataan dapat berfungsi masyarakat belum melakukan pendaftaran.

dalam memberikan kepastian hukum atas Pengaruh hukum asli yang tidak

perlindungan kepada masyarakat sebagai tertulis juga menjadi dasar mengapa

pemegang hak.

masyarakat belum melakukan pendaftaran

[Fakultas Hukum Universitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA ]

Kepastian hukum adalah salah satu besarnya kemakmuran rakyat, konsep ini dari tujuan hukum, sebagaimana yang

disesuaikan dengan amanat Pembukaan dikatakan Aristoteles, bahwa memberikan

UUD 1945 alinea ke empat yakni : kepada setiap orang apa yang berhak ia

”melindungi segenap bangsa Indonesia dan terima. Yang kemudian oleh Jeremi

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk Bentham mengatakan tujuan hukum

kesejahteraan umum, menjamin adanya kebahagiaan sebanyak-

memajukan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut banyaknya,

melaksanakan ketertiban dunia yang mengatakan pula tujuan hukum adalah

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian untuk menjaga kepentingan tiap-tiap

abadi, dan keadilan sosial”. manusia supaya kepentingan itu tidak

Secara lebih mendasar ketentuan dapat diganggu.

Tujuan hukum

indikasi geografis memiliki konsepsi dan sebagaimana dikatakan adalah memberikan

tujuan yang cukup baik, namun secara suatu kepastian hukum, kemanfaatan dan

faktual berdasarkan temuan emperis keadilan. Apalagi hukum sebagai alat

ditemukan sejumlah persoalan yang instrumen rekayasa sosial (law as a tool as

bersifat sosio-yuridis menyangkut subtansi social engineering) , yang sekarang ini dari ketentuan tersebut baik itu berkaitan lebih banyak didengungkan artinya segala langsung dengan UU maupun Peraturan sesuatu harus didasarkan dan diarahkan pemerintah, halmana apabila dikaitkan oleh aturan hukum, apalagi Indonesia dengan pendaftaran untukmelindungi sebagai negara yang menganut supremasi produk lokal maka persoalan yuridis akan hukum.

muncul.

Adanya sistem

hukum

yang

Permasalahan dalam konteks UU dilterapkan

diharapkan

berfungsinya

Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek hukum didalam masyarakat. Menurut

terlihat pada frase menimbang dan pasal 1 Wolgang Friedman terdapat empat fungsi

tidak menerangkan konsep ketentuan negara dalam bidang ekonomi yakni : indikasi geografis, sebagaimana konsep

1. fungsi negara sebagai provider merek yang digambarkan pada frase (penjamin) kesejahteraan rakyat

menimbang dan pasal 1 tersebut sehingga terlihat bahwa merek lebih dominan atas

2. fungsi negara sebagai regulator indikasi geografis sekalipun pada pasal 56

(pengatur) ; sampai pasal 58 memperbicangkan

3. fungsi negara sebagi entrepreneur

indikasi geografis.

(pengusaha) atau menjalankan sektor- Secara katagorial yang perlu di bahas

sektor tertentu melalui State owned disini adalah soal tujuan dan kepentingan

corporation (BUMN) dan ; yang diindungi. Masalah tujuan dan

umpire kepentingan yang dilindungi merupakan (pengawas, wasit) untuk merumuskan

4. fungsi negara

sebagai

bagian yang secara umum perlu mendapat standar yang adil mengenai sektor

perhatian sebagaimana yang tercantum ekonomi termasuk perusahaan negara

dalam penjelasan UU Merek. (state corporation).

Tujuan pertama adalah iklim untuk Dengan gambaran diatas terlihat

melakukan pendaftaran agar pihak lain bahwa negara kita menganut konsep

memanfaatkan produk-produk negara hukum kesejahteraan, yakni, negara

tidak

masyarakat lokal yang berpotensi indikasi atau pemerintah mewujudkan keadilan

geografis begitu saja yang kemudian sosial, kesejahteraan umum dan sebesar-

melakukan pendaftaran atasnya. Ketentuan 404 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas Hukum Universitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

ini diharapkan agar pihak luar tidak Berdasarkan tujuan dan kepentingan menganggu produk hasil kita sehingga

dari undang-undang, maka sejumlah terjalin hubungan dengan baik. Secara

dipenuhi agar emperik juga tawaran ini tidak sesuai

persyaratan

harus

bermanfaat digunakannya. dengan kenyataan yang sesungguhnya,

Montesqieu dalam karyanya L’ bahwa pihak luar malah yang melakukan

esperit des lois mengemukakan beberapa pemanfaatan

atas

produk-produk

persyaratan dalam pembentukan peraturan masyarakat lokal bahkan melakukan

perundang-undangan yakni: pendaftaran. Pengalaman yang terjadi pada

a. Gaya penuturannya hendaknya padat merek oleh phak luar, yang kemudian

kasus kopi Toraja yang didaftarkan dengan

dan sederhana;

kasus ini tidak dapat diselesaikan dengan

b. Istilah-istilah yang dipilih hendaknya jalur hukum, sebab sikap sosial yang

bersifat mutlak dan relatif, sehingga terlalu berperspektif budaya.

dengan demikian memperkecilkan Tujuan kedua adalah ketentuan

kemungkinan munculnya perbedaan tersebut dimaksud untuk melindungi hak

pendapat yang individual; eksklusif

c. Hukum hendaknya membatasi diri pada geografis. Masyarakat lokal sebagai

atas pemakaian

indikasi

hal-hal yang bersifat riil dan aktual pemilik produk-produk lokal haruslah

dengan menghindari hal-hal yang dapat melindungi produk lokalnya dengan

bersifat metaforis dan hipotesis; melakukan pendaftaran sebab dengan

d. Hukum hendaknya jangan dirumuskan pada masyarakat sehingga orang lain yang

begitu maka hak eksklusif telah melekat

dalam bahasa yang lebih tinggi, oleh ingin

karena ia ditujukan kepada rakyat yang tersebut harus mendapat ijin untuk

memanfaatkan

produk-produk

memiliki kecerdasan rata-rata, bahasa meggunakannya sebab pada kenyataannya

hukum tidak untuk latihan penggunaan terjadi pemakaian atas indikasi geografis

logika melainkan hanya penalaran untuk produk-produk lokal merupakan

sederhana bisa dipahami oleh orang monopoli perorangan yang merugikan

rata-rata;

masyarakat lokal.

e. Hukum hendaknya tidak merancukan

pokok masalah dengan pengecualian, ketentuan Iindikasi geografis dapat

Tujuan ketiga adalah melalui

pembatasan, atau pengubahan, gunakan menciptakan rasa aman dan kepastian

semua itu jika benar-benar dibutuhkan; hukum atas pemakaian produk-produk

f. Hukum hendaknya tidak bersifat lokal dan masyarakat dipicu agar dapat

debatable (argumentatif) adalah bahaya mencari pasar untuk pendistribusian

merincikan alasan-alasan karena hal itu produk-produk lokal yang ada, sehingga

akan menimbulkan konflik; dapat dirasakan manfaatnya untuk

g. Pembentukan

kesejahteraan masyarakat lokal. Tujuan

hukum hendaknya mempertambangkan masak-masak dan

ketiga ini untuk menghindari pihak ketiga mempunyai manfaat praktis dan

dalam melakukan pendistribusian yang dilakukan tanpa sepengetahuan masyarakat

hendaknya tidak menggoyahkan sendi- lokal karena mereka telah melakukan

sendi pertimbangan dasar dan hakekat pengambilan produk-produk masyarakat

permasalahan sebab hukum yang lemah tidak perlu dan tidak adil akan

lokal untuk dimanfaatkan

demi

kepentingan mereka. membawa seluruh sistem perrundang-

[Fakultas Hukum Universitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA ]

undangan mendapat citra buruk dan diimplementasikan dalam waktu dan menggoyahkan legitimasi negara.

ruan dyang berbeda; Sementara itu Van der Viles,

d. Asas pelaksanaan hukum sesuai dengan membagi asas dalam pembentukan

keadaan individual, asas ini bermaksud peraturan hukum yang patut kedalam asas

memberikan penyelesaian yang khusus yang formal dan material. Adapun asas

bagi hal-hal atau keadaan-keadaan formal meliputi;

tertentu yang menyangkut kepentingan individual.

a. Asas tujuan yang jelas, mencakup tiga hal yakni, ketepatan letak peraturan

Berkenaan dengan asas pembentukan perundang-undangan dalam kerangka

hukum peraturan perundang-undangan di kebijakan umum pemerintahan, tujuan

Hamid Attamimi khusus peraturan yang akan dibentuk

Indonesia,

mengemukakan tiga asas sebagai berikut: dan tujuan dari bagian yang akan

a. Cita hukum Indonesia yaitu Pancasila dibentuk tersebut;

disamping sebagai rechtsidee juga

b. Asas organ/lembaga yang tepat, asas merupakan norma fundamental negara; ini menegaskan kejelasan organ yang

b. Asas bernegara berdasarkan hukum dan menempatkan peraturan perundang-

berdasarkan sistem undangan tersebut;

pemerintahan

konstitusi. Berdasarkan prinsip ini UU

c. Asas perlunya pengaturan, merupakan sebagai alat pengaturan yang khas prinsip yang menjelaskan berbagai

ditempatkan dalam keutamaan hukum alternatif

dan juga sebagai dasar dan batas dibentuknya

maupun

relevansi

penyelenggaraan pemerintahan; menyelesaikan

peraturan

untuk

c. Asas lainnya yang meliputi asas formal pemerintahan;

problema

dan material.

d. Asas dapat dilaksanakan, yaitu Berdasarkan beberapa asas di atas,

peraturan yang dibuat seharusnya dari data lapangan terlihat bahwa dapat ditegakkan secara efektif; masyarakat lokal diharapkan dapat

e. Asas konsensus, yaitu kesepakatan melindungi produk-produk lokalnya sebab rakyat untuk melaksanakan kewajiban

dari segi hukum telah ada perlindungan yang ditimbulkan oleh suatu peraturan

bagi mereka.

secara konsekuen.

4. Indikasi Geografis yang berbasis

Sedangkan asas material yakni:

Hak Asasi Manusia

a. Asas terminologi dan sistimatika yang Secara konstitusional, Pasal 33 ayat benar,

(3) UUD 1945 menyebutkan : ”Bumi dan hendaknya dapat dipahami oleh rakyat;

air dan kekayaan alam yang tekandung didalamnya dikuasai oleh negara dan

b. Asas perlakuan yang sama dalam dipergunakan untuk sebesar-besarnya hukum, hal demikian untuk mencegah

kemakmuran rakyat”. Ini dapat diartikan bahwa rakyat diberikan kesempatan untuk

praktek ketidakadilan

dalam

memperoleh pelayanan hukum; mengelola dan memanfaatkan sumber daya

alam dalam hal ini mengelola hasil bumi, peraturan yang dibuat mengandung

c. Asas kepastian hukum,

artinya

air, kekayaan alam yang kemudian aspek

konsistensi

walaupun

negaralah yang diberikan kuasa untuk mengatur dan mengurus sumber daya alam

406 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas Hukum Universitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ]

JATISWARA ]

tersebut yang diperuntukkan kepada perlindungan hukum bagi rakyat (yang kemakmuran rakyatnya.

diperintah) terhadap yang memerintah (pemerintah), sedangkan permasalahan

Negara-negara maju selama ini juga perlindungan ekonomi adalah perlindungan

enggan untuk mengakui collective right terhadap silemah terhadap sikuat, misalnya

dari masyarakat lokal di negara-negara perlindungan bagi masyarakat komunal

berkembang atas kearifan lokal mereka, atau masyarakat lokal yang mempunyai dan ini dibuktikan dengan penolakan dari produk lokal terhadap pengusaha. negara-negra maju untuk menandatangani

“ The Draft United Nation Declaration on Pengakuan terhadap hak kekayaan the right of Indigenous Peoples ”. Draft

intelektual secara yuridis sosiologis akan tersebut yang dalam pasal-pasalnya

mengimgat kita pada rezimnya yang lahir memberikan pengakuan bahwa masyarakat

dari perdagangan bebasyang tentunya tidak sebagai sebuah kolektifitas dapat menjadi

jauh dari prinsip-prinsip perdagangan pengemban haknya.

bebas

itu sendiri yang menutut kebersamaan. Sebagai negara yang kaya

Sekalipun dari aspek keilmuan dan dengan keanekaragaman alam dan sumber

pengembangan HKI khususnya indikasi daya hayati Indonesia harus dapat geografis belum ada pakar yang mempertahankanya, karena merupakan menelusuri atau mengulas bagaimana potensi hak yang bersifat kebendaan dan peluang-peluang

daerah

untuk

mempunyai nilai ekonomis. Hak disini memaksimalkan kekayaan intelektual

bertujuan untuk menjamin keutuhan hidup tersebut, tetapi setidaknya dalam konteks seseorang dan mencegah kesewenang- perkembangan ekonomi sekarang ini

wenangan pihak lahir untuk menjaganya. pemerintah harus melihat bagaimana

Hak tersebut merupakan nilai dasar asasi negara-negara maju dapat melindungi

yang melekat pada seseorang atau produk-produk

lokal

masyarakatnya

masyarakat secara komunal dalam dengan berpedoman pada sistem hukum di

kelansungan negaranya, sehingga kemanfaatan dan nilai

mempertahankan

kehidupannya.

ekonomi dari produknya dapat dirasakan olehnya dan salah satu kesuksesan dari