Gagal ginjal stadium akhir End Stage Ren

Definisi dan Klasifikasi Gagal Ginjal
Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan
membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga keseimbangan cairan serta
elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium) dalam darah. Ginjal juga memproduksi bentuk
aktif dari vitamin D yang mengatur penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan sehingga
membuat tulang menjadi kuat. Selain itu ginjal memproduksi hormon eritropoietin yang
merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah, serta renin yang berfungsi
mengatur volume darah dan tekanan darah.
Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya
secara normal. Pada kondisi normal, pertama-tama darah akan masuk ke glomerulus dan
mengalami penyaringan melalui pembuluh darah halus yang disebut kapiler. Di glomerulus, zatzat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai dan beberapa yang masih terpakai serta cairan
akan melewati membran kapiler sedangkan sel darah merah, protein dan zat-zat yang berukuran
besar akan tetap tertahan di dalam darah. Filtrat (hasil penyaringan) akan terkumpul di bagian
ginjal yang disebut kapsula Bowman. Selanjutnya, filtrat akan diproses di dalam tubulus ginjal.
Di sini air dan zat-zat yang masih berguna yang terkandung dalam filtrat akan diserap lagi dan
akan terjadi penambahan zat-zat sampah metabolisme lain ke dalam filtrat. Hasil akhir dari
proses ini adalah urin (air seni).

Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal
kronik. Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu
beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum

dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat. Sedangkan pada
gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Proses penurunan
fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai ginjal
tidak dapat berfungsi sama sekali (end stage renal disease). Gagal ginjal kronis dibagi menjadi
lima stadium berdasarkan laju penyaringan (filtrasi) glomerulus (Glomerular Filtration Rate =
GFR) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. GFR normal adalah 90 - 120 mL/min/1.73 m2.

Stadium GFR (ml/menit/1.73m2) Deskripsi
1

Lebih dari 90

Kerusakan minimal pada ginjal, filtrasi masih normal
atau sedikit meningkat

2

60-89

Fungsi ginjal sedikit menurun


3

30-59

Penurunan fungsi ginjal yang sedang

4

15-29

Penurunan fungsi ginjal yang berat

5

Kurang dari 15

Gagal ginjal stadium akhir (End Stage Renal Disease)

Penyebab Gagal Ginjal

Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
 Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat
disebabkan oleh:
o hipovolemia (volume darah yang kurang), misalnya karena perdarahan yang
hebat.
o Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare,
berkeringat banyak dan demam.
o Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.
o Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan
berlebihan berupa urin.
o Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah
ginjal.
 Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.
o Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga
menyebabkan peradangan dan merusak ginjal.
o Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
o Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang
rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau
luka bakar yang hebat.
o Multiple myeloma.

o Peradangan
akut
pada glomerulus,
penyakit
lupus eritematosus
sistemik, Wegener's granulomatosis, danGoodpasture syndrome.
 Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.
o Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin
berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan
kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi.

o Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari
saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.
o Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.
o Batu ginjal.
Sedangkan penyebab gagal ginjal kronik antara lain:
 Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dan menyebabkan nefropati
diabetikum.
 Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
 Peradangan dan kerusakan pada glomerulus (glomerulonefritis), misalnya karena

penyakit lupus atau pasca infeksi.
 Penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan di mana kedua ginjal memiliki kista multipel.
 Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka lama atau penggunaan obat yang bersifat
toksik terhadap ginjal.
 Pembuluh darah arteri yang tersumbat dan mengeras (atherosklerosis) menyebabkan
aliran darah ke ginjal berkurang, sehingga sel-sel ginjal menjadi rusak (iskemia).
 Sumbatan aliran urin karena batu, prostat yang membesar, keganasan prostat.
 Infeksi HIV, penggunaan heroin, amyloidosis, infeksi ginjal kronis, dan berbagai macam
keganasan pada ginjal.

Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Gagal ginjal stadium awal sangat sulit dideteksi karena tidak menimbulkan keluhan atau
ciri-ciri yang jelas. Di rumah sakit, kasus gagal ginjal biasanya terdeteksi dengan pemeriksaan
ureum dan kreatinin darah. Gejala yang berhubungan dengan gagal ginjal biasanya tidak khas,
misalnya anoreksia, mual, muntah dan perubahan status mental yang disebabkan oleh
penumpukan zat-zat sisa metabolisme tubuh khususnya urea serta pembengkakan tungkai atau
bagian tubuh lain karena penumpukan cairan. Beberapa pasien, terutama yang gagal ginjalnya
disebabkan oleh kelainan prerenal, akan mengalami penurunan jumlah urin (jumlah urin normal
minimal 0.5–1.0 mL/kgBB/jam).


Gejala gagal ginjal akut
Ciri gagal ginjal akut berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya: apakah prerenal, renal atau
postrenal.
Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh kondisi prerenal biasanya memberikan gejala rasa haus
dan pusing saat perubahan posisi tubuh (ortostatik) karena penurunan tekanan darah, denyut nadi
yang cepat (>100x/menit), bibir kering, dan produksi keringat berkurang.
Gagal ginjal akut karena penyakit pada ginjalnya sendiri dapat dicurigai jika sebelumnya terjadi
kondisi yang menyebabkan aliran darah ke ginjal terganggu dan menyebabkan ginjal rusak. Jika
kerusakan ginjal dicurigai karena bahan-bahan yang bersifat toksik terhadap ginjal, maka dapat
ditelusuri riwayat penggunaan obat-obatan sebelumnya atau penyakit-penyakit yang dapat
menghasilkan zat-zat berbahaya bagi ginjal. Nyeri pinggang juga dapat menyertai jika gagal
ginjal disebabkan kelainan pembuluh darah ginjal atau peradangan pada ginjal.

Penyebab postrenal dapat memberikan gejala nyeri pinggang dan nyeri suprapubik (nyeri di
daerah perut bawah) karena pembesaran kandung kencing dan saluran kencing. Nyeri yang
bersifat hilang timbul dan menjalar sampai ke kantong zakar biasanya disebabkan oleh sumbatan
akut pada saluran kencing. Jika dicurigai pembesaran prostat sebagai penyebab gagal ginjal akut,
dapat dicari riwayat sering kencing malam hari, frekuensi kencing yang meningkat dan pada
pemeriksaan ditemukan prostat yang membesar.


Gejala gagal ginjal kronik
Pada tahap awal gagal ginjal kronik, mungkin tidak ditemukan gejala klinis karena ginjal
masih bisa beradaptasi dalam menjalankan fungsinya. Pada tahap lanjut, gagal ginjal kronis
dapat menyebabkan anemia dengan gejala lemas, letih, lesu dan sesak napas. Terjadi
penumpukan cairan tubuh yang lebih banyak lagi sehingga menyebabkan pembengkakan seluruh
bagian tubuh. Beberapa pasien memberikan gajala yang disebabkan keadaan uremik (kadar urea
dalam darah yang meningkat urea) yakni mual, muntah dan perubahan status mental
(ensefalopati), disertai ketidakseimbangan elektrolit. Pemeriksaan USG ginjal dapat membantu
dalam mendiagnosis gagal ginjal kronis.

Cara Mengobati Gagal Ginjal
Sebetulnya penyakit gagal ginjal tidak bisa "disembuhkan" dalam artian mengembalikan
ginjal ke keadaan semula. Yang dimaksud dengan pengobatan gagal ginjal adalah mencegah
semakin bertambahnya kerusakan pada ginjal dengan cara mengatasi penyebab gagal ginjalnya.
Oleh karena itu, terapi pada gagal ginjal bisa bervariasi tergantung dari penyebabnya.
Pada gagal ginjal akut, dokter akan berusaha memperbaiki aliran darah ke ginjal (prerenal),
menghentikan penggunaan obat-obatan yang merusak ginjal (renal) atau mengangkat sumbatan
pada saluran kencing pasien (postrenal). Jika diperlukan, mungkin dokter akan menyarankan
untuk melakukan cuci darah untuk membuang zat-zat sisa metabolisme yang tertimbun di dalam
tubuh.

Gagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan. Jadi tujuan terapi pada pasien dengan gagal
ginjal kronik adalah:
1. Memperlambat kerusakan ginjal yang terjadi
2. Mengatasi faktor yang mendasari gagal ginjal kronis (misalnya: kencing manis,
hipertensi, dll)
3. Mengobati komplikasi dari penyakit
4. Menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak dapat bekerja
Untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah dan mengatasi faktor yang
memperburuk fungsi ginjal, maka diperlukan kontrol gula darah yang baik pada pasien diabetes
mellitus, kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi (usahakan tekanan darah di bawah 130/80
mmHg), dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjalnya.
Komplikasi dari gagal ginjal juga harus ditangani. Penumpukan cairan diatasi dengan
pemberian obat, anemia diatasi dengan pemberian obat yang menstimulasi pembentukan sel

darah merah dan kadang-kadang ditambah suplemen zat besi. Penyakit tulang dapat terjadi
karena kegagalan ginjal untuk menghasilkan vitamin D bentuk aktif dan ketidakmampuan ginjal
untuk membuang zat fosfor. Oleh karena itu dapat diberikan vitamin D bentuk aktif dan obat
yang
mengikat
fosfor

ke
usus.
Pada gagal ginjal stadium akhir, fungsi ginjal dapat digantikan hanya dengan dialisis (cuci darah)
atau transplantasi ginjal. Perencanaan dialisis atau transplantasi ginjal biasanya dimulai pada
gagal ginjal kronik stadium IV.

Pola Makan untuk Pasien Gagal Ginjal
Saat Anda menderita gagal ginjal kronik, Anda perlu mengganti pola makan Anda.
Pengaturan diet ini bertujuan untuk menjaga kesimbangan elektrolit, mineral, dan cairan pada
penderita gagal ginjal, serta membatasi jumlah zat sisa metabolisme yang tertimbun di dalam
tubuhnya. Pengaturan diet ini harus disesuaikan dengan tingkat keparahan gangguan fungsi
ginjal seorang pasien, sehingga harus dikonsultasikan lagi dengan dokter yang merawat pasien
gagal ginjal tersebut. Secara umum, yang harus diperhatikan adalah:
 Pembatasan konsumsi protein. Sangatlah penting untuk mendapatkan jumlah protein
yang tepat karena protein diperlukan untuk membentuk otot, memperbaiki jaringan yang
rusak dan melawan infeksi. Asupan protein yang sesuai akan membuat tubuh
mendapatkan protein yang cukup tanpa menghasilkan urea (hasil metabolisme protein)
berlebihan dan memperberat kerja ginjal. Protein hewani berasal dari telur, ikan, daging,
keju, dan susu. Protein nabati berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian.
 Pengurangan konsumsi garam. Batasi konsumsi garam sampai 4-6 gram sehari untuk

mencegah timbunan cairan dalam tubuh dan membantu mengontrol tekanan darah Anda.
 Batasi asupan cairan. Pada stadium awal, mungkin Anda tidak perlu membatasi asupan
cairan. Namun, saat fungsi ginjal memburuk dan pasien menjalani dialisis (cuci darah),
pasien akan menghasilkan urin dalam jumlah sangat sedikit atau bahkan tidak kencing
sama sekali. Hal ini akan menyebabkan timbunan cairan dalam tubuh sehingga
menyebabkan timbunan cairan di jantung, paru dan tungkai. Yang termasuk cairan adalah
air minum, kuah sayuran, kuah sup, jeli dan sebagainya.
 Batasi asupan kalium karena ginjal yang sudah rusak tidak dapat membuangnya dari
dalam tubuh. Kalium yang tinggi akan menyebabkan irama jantung yang tidak normal
dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Contoh makanan dengan kandungan kalium
yang tinggi adalah pisang, jeruk, alpukat, kiwi, kismis, kacang-kacangan, kentang,
asparagus, tomat, dan labu. Pilihlah peach, pear, cherry, apel, strawberry, nanas, dan
semangka, brokoli, kol, wortel, bunga kol, seledri, ketimun, terong, selada, bawang.
 Batasi asupan fosfor untuk menjaga kesehatan tulang. Kelebihan fosfor dalam darah
akan menyebabkan kalsium berkurang sehingga tulang menjadi rapuh. Contoh makanan
yang tinggi fosfor adalah telur, susu, yoghurt, keju, biji-bijian, dan minuman bersoda.
Anda mungkin akan memerlukan kalsium tambahan dan vitamin D untuk menjaga
keseimbangan kalsium dan fosfor dalam tubuh Anda.
Asupan kalori harus tetap cukup untuk mencegah penghancuran jaringan tubuh yang sudah
ada. Jika Anda memiliki berat badan berlebih, Anda mungkin harus mengurangi asupan

karbohidrat. Lemak dapat menjadi sumber kalori yang baik bagi tubuh. Pastikan lemak yang

dikonsumsi termasuk dalam golongan monounsaturated dan polyunsaturated (misalnya
minyak zaitun, canola) untuk membantu melindungi pembuluh darah Anda.
Pasien dengan gagal ginjal kronik biasanya mengalami anemia dan membutuhkan suplemen zat
besi. Makanan yang mengandung banyak zat besi adalah hati, daging sapi, daging ayam, sereal
yang diperkaya dengan zat besi.

Dokumen yang terkait

CAMPUR KODE BAHASA JAWA TERHADAP BAHASA INDONESIADALAM INTERAKSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi i PEMBELAJARAN GURU DI MUNCAR KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI Jurusan Sastra Indon

1 15 13

KANDUNGAN NUTRISI PADA diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana pada Program Studi Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN i LIMA KLON KOPI ROBUSTA PERCABANGANYANG BERBE

0 14 15

Faktor-faktor yang berhubungan dengan mekanisme koping klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di rumah sakit umum pusat (RSUP) Fatmawati Tahun 2009

7 34 81

Gambaran Self-Care Management Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis di Wilayah Tangerang Selatan Tahun 2013

1 30 136

Analisis Rasiao Keuangan Untuk Memprediksi Kemungkinan Terjadinya Default : Studi Kasus Emiten Obligasi Dengan Status Gagal Bayar Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2007

2 17 132

Hubungan persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir

3 13 92

Migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia akhir abad XVIII awal abad XIX

1 23 113

Pengembangan sistem informasi skripsi dan tugas akhir Universitas Komputer Indonesia (modul penjadwalan seminar dan sidang)

8 79 200

Menjelang Ujian akhir Semester

0 6 5

Gambaran Fungsi Ginjal pada Pasien Gagal Jantung yang Dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2012

0 0 5