This research is to study the factors which influence the business success of small business ‘processed rotan’. The data employed in the study are primary data within the period of July to August 2013, 30 research observations through census method. Metho

  Jurnal Ekonom, Vol 15, No 4, Oktober 2012

KEBERHASILAN USAHA KECIL PENGOLAHAN ROTAN

DI KOTA MEDAN

  ,

Inggrita Gusti Sari Nasution

Yasmin Chairunisa Muchtar

  Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara

  

Abstract: This research is to study the factors which influence the business success

of small business ‘processed rotan’. The data employed in the study are primary

data within the period of July to August 2013, 30 research observations through

census method. Method of analysis used in the study is multiple linear regressions.

  

The results of analysis showed that the factors of labor, innovation and promotion

have positive and significant influence on the business success of small business

‘processed rotan’ simultaneously. The analysis also showed that partially labor

has positive and significant influence on the business success, yet innovation and

promotion have insignificant and positive influence on the business success.

  

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor yang

mempengaruhi keberhasilan usaha kecil pengolahan rotan Data yang digunakan

adalah data primer periode Juli

  • – Agustus 2013 dengan 30 responden melalui

    metode sensus. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama sama

    faktor tenaga kerja, inovasi dan promosi memiliki pengaruh yang positif dan

    signifikan terhadap keberhasilan usaha kecil pengolan rotan. Selain itu hasil

    analisis juga menunjukkan bahwa secara partial, tenaga kerja memiliki pengaruh

    yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha kecil pengolahan rotan

    namun inovasi dan promosi memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan

    terhadap keberhasilan usaha.

  

Kata kunci: usaha kecil, rotan olahan, keberhasilan usaha, inovasi, promosi dan

  tenaga kerja

  PENDAHULUAN

  Rotan adalah komoditi yang sangat penting yang sering digunakan sebagai bahan baku industri dan kerajinan. Tanaman merambat ini merupakan salah satu keunggulan hasil hutan Indonesia yang banyak dijumpai di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Irian Jaya. Keunggulan rotan dibanding hasil hutan lainnnya adalah karena sifat unik rotan yang cenderung kuat dan ulet. Hal ini memungkinkan dilakukannya pengolahan rotan dengan teknik anyam, pilin dan lekuk. Walaupun Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya rotan terbesar, namun tidak dikenal dalam perdagangan produk barang jadi di dunia Internasional. Negara lain seperti Hongkong, dan Singapura yang tidak memiliki sumberdaya dapat menghasilkan produk barang jadi yang dikenal di pasar global (Sanusi, 2012). Tidak dikenalnya Indonesia pada peta perdagangan produk rotan olahan di dunia dikarenakan kurang berkembangnya pengolahan rotan di Indonesia. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti krisis global, daya saing, bahan baku dan lain-lain.

  Menyikapi hal tersebut pada tahun 2009, Menteri perdagangan menerbitkan peraturan No 36 /M- DAG/PER/8/2009 tanggal 11 Agustus 2009 tentang ketentuan ekspor rotan yang memperketat ekspor rotan mentah dan produk rotan setengah jadi. Peraturan ini menyempurnakan Permendag No 12/M-DAG/PER/6/2005 tanggal 30 Juni 2005 dimana dalam peraturan tersebut rotan yang berasal dari hutan alam harus diekspor dalam bentuk setengah jadi. Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha pengolahan rotan di Indonesia, yang secara bersamaan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  Keberhasilan usaha pengrajin pengolahan rotan sangat tergantung kepada tenaga kerja serta kompetensi yang

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013

  dimiliki. Kompetensi itu antara lain adalah inovasi dan kreativitas yang dimiliki oleh tenaga kerja. Inovasi dan kreativitas sangat diperlukan dalam sebuah usaha, karena dengan adanya inovasi dan kreativitas dapat melahirkan ide ide baru, cara baru dalam menyelesaikan persoalan untuk berbagai peluang yang ada. Dengan adanya inovasi dan kreativitas para pengrajin rotan olahan dapat meningkatkan pertumbuhan usaha serta meraih pasar untuk produk yang diciptakan. Faktor lain yang menjadi penunjang keberhasilan usaha adalah promosi yang bertujuan untuk mengenalkan produk yang dihasilkan. Walaupun produk tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh konsumen namun jika konsumen tidak mengenal produk tersebut maka tidak akan ada pembelinya. Produsen harus mampu menciptakan permintaan terhadap produk yang dihasilkannya, kemudian memelihara dan mengembangkannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan promosi

  Produk olahan rotan merupakan salah satu dari lima produk unggulan di kota Medan. (disperindag.pemkomedan.go.id). Namun sekarang ini jumlah pengrajin pengolahan rotan di kota Medan sangat sedikit. Hal ini merupakan masalah yang perlu diperhatikan karena dapat menghambat perkembangan usaha produk rotan olahan. Sebagaimana industri kecil atau industri rumahan, usaha kerajinan pengolahan rotan merupakan usaha turun temurun, dengan modal yang dimiliki relatif kecil yang berasal dari tabungan sendiri. Tenaga kerja yang dimiliki juga sangat terbatas dan biasanya para pengrajin pengolahan rotan ini memulai usahanya dari bawah sebagai buruh lalu menjadi pemilik usaha dengan berbekal pengalaman dan kemampuan mereka. Selain itu manajemn pada usaha kecil ini cenderung sederhana, pemilik usaha sekaligus merangkap sebagai manajer yang mengatur jalannya usaha.

  Selain itu, kesulitan didalam memasarkan produk juga menjadi salah satu kelemahan dan permasalahan yang dihadapi. Keterbatasan para pengrajin pengolahan rotan untuk memeberikan informasi mengenai produk yang mereka ciptakan kepada konsumen menyebabkan belum banyak konsumen yang mengetahui dan mengenal produk mereka sehingga pangsa pasarnya sangat terbatas. Kelemahan dalam pemasaran juga menyebabkan para pengrajin pengolahan rotan tidak mengetahui posisi pasar mereka sehingga tidak dapat menghadapi pesaing lainnya. Maka solusi yang perlu dilakukan adalah dengan cara mengenalkan produk tersebut melalui berbagai kegiatan pameran,

  business centre , iklan layanan masyarakat

  serta partisipasi aktif dari pemerintah untuk mengembangkan produk pengolahan rotan di kota Medan.

  Adapaun yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah tenaga kerja, inovasi dan promosi berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pengolahan rotan pada pengrajin rotan di Kota Medan?

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja, inovasi dan promosi terhadap keberhasilan usaha pengolahan rotan pada pengrajin rotan di Kota Medan.

  Lupiyoadi (2007) mengatakan bahwa secara sederhana bisnis sebagai suatu sistem yang mendapatkan barang dan jasa agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sistem merupakan keterkaitan antara bisnis dan unsur-unsur masyarakat lainnya. Bisnis dapat dilihat sebagai suatu sistem keseluruhan terdiri dari subsistem yang lebih kecil seperti produksi, pemasaran, SDM (sumber daya manusia) dan keuangan. Kegiatan perusahaan dan bisnis dalam memproduksi dan menawarkan barangnya, membutuhkan analisis atas berbagai aspek kegiatan produksinya. Pertama harus dianalisis faktor faktor produksi apa yang akan digunakan untuk menghasilkan barang. Setelah itu perlu dilihat biaya yang akan digunakan dalam proses produksi dan akhirnya perlu dilihat bagaimana cara agar barang yang sudah dihasilkan tersebut dapat diterima di pasar sehingga perlu difikirkan bagaimana menciptakan barang yang inovatif lalu mengenalkannya pada masyarakat atau konsumen sehingga konsumen mau menggunakan barang tersebut

  Menurut Suparyanto (2012), Usaha kecil adalah suatu usaha dengan kekayaaan bersih paling banyak Rp.200,000,0000 diluar tanah dan bangunan tenpat usaha.

  Inggrita Gusti Sari Nasution, Yasmin Chairunisa Muchtar:

Keberhasilan Usaha Kecil…

  Seperti yang telah kita ketahui bahwa di beberapa negara, kontribusi usaha kecil cukup besar. Pada tahun 2000, jumlah Usaha kecil di Indonesia telah mencapai 39 juta usaha dan Usaha menengah sebanyak 55.000 usaha. Dari unit usaha sebanyak ini, daya serap UKM sebesar 74,3 % juta pekerja atau 99,4% dari total pekerja yang ada (Sumber: Kantor Menegkop dan UKM).

  Ada beberapa alasan mengapa usaha kecil mempunyai pengaruh yang yang signifikan terhadap perekonomian di beberapa negara. Diantaranya adalah bahwa usaha kecil secara historis dikenal mampu menampung tenaga kerja, lebih inovatif dan memberikan kontribusi penting bagi perusahaan-perusahaan besar. Sehingga usaha kecil sering disebut sebagai katup pengaman dalam masalah pengangguran, dan berperan besar sebagai pemasok pengecer bagi operasi perusahaan besar (Lupiyoadi, 2007). Greenbank (2001) menyatakan bahwa pada UKM definisi berhasil terdiri dari sejumlah kriteria yang meliputi tingkat pendapatan, kepuasan kerja, waktu kerja, kontrol dan fleksibilitas.

  Selain itu Choveke dan Amstrong (2000) menjelaskan bahwa kriteria keberhasilan untuk wirausaha bahwa ketika mereka mampu untuk mengelola usaha mereka melalui pertumbuhan, pengembangan dan kesinambungan.

  Salah satu faktor penting dalam keberhasilan usaha adalah faktor tenaga kerja. Tenaga kerja dapat dianggap sebagai roda penggerak produksi dalam suatu usaha. Tanpa kehadiran tenaga kerja, suatu usaha tidak akan mampu berjalan. Ariani dan D Suresmiathi (2013) membuktikan peran penting tenaga kerja melalui penelitian yang dilakukannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tanaga kerja berpengaruh nyata terhadap produktivitas. Pendidikan tenaga kerja memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas tenaga. Jika kualitas tenaga kerja meningkat maka diharapkan hal ini juga dapat mengarah kepada peningkatan produktivitas.

  Mulyadi (2003) mendefenisikan tenaga kerja sebagai penduduk yang berusia 15-64 tahun atau setiap penduduk pada suatu negara yang mampu menghasilkan barang dan jasa ketika terdapat permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka bersedia ambil bagian dalam kegiatan tersebut, sehingga mereka dapat dikatakan sebagai tenaga kerja.

  Menurut Machfoedz dan Machfoedz (2004), Inovasi terdiri dari empat jenis yaitu penemuan, pengembangan, duplikasi dan sintesis. Penemuan merupakan kreasi suatu produk atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengembangan suatu produk menjadikan aplikasi ide yang telah ada berbeda. Duplikasi merupakan peniruan suatu produk dan sintesis adalah perpaduan konsep dan factor-faktor yang telah ada menjadi formulasi baru yang meliputi pengambilan sejumlah idea tau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk baru.

  Laksen and Lewis (2007), inovasi merupakan satu diantara karakter yang sangat penting bagi seorang wirausahawan. Jika tidak ada inovasi perusahaan akan sulit bertahan karena berubahnya kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Setyawati et.al (2011), bahwa adopsi inovasi memiliki pengaruh yang dominan terhadap keberhasilan usaha seorang wirausaha

  Dalam (Zimmerer et al., 2008). Pemasaran bertujuan membangun basis pelanggan agar dapat mempertahankan mereka untuk kembali menggunakan barang dengan cara menyediakan nilai, kualitas, dan kenyamanan pelayanan .

  Dalam bauran pemasaran, promosi merupakan komponen yang sangat penting. Promosi adalah cara mengomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli barang tersebut. Menurut Suryana (2006), Promosi dapat dibagi kedalam beberapa jenis yakni; iklan, promosi penjualan melalui pameran dagang serta pemasaran secara langsung dengan mengubungi konsumen

  Kerangka Konseptual Gambar: Model Penelitian Tenaga Kerja Inovasi Promosi Keberhasilan Usaha

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013

  Tenaga Kerja, inovasi dan promosi Metode analisis data yang berpengaruh secara positiff dan signifikan. digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis regresi linier

  

METODE berganda yang bertujuan untuk menentukan

  Populasi dari penelitian ini adalah signifikan atau tidak signifikan masing semua anggota koperasi kerajinan rotan di masing nilai koefisien regresi secara kotamadya Medan yang aktif, berjumlah 30 simultan terhadap variabel terikat orang. Metode pengambilan sampel dalam Pada penelitian ini variabel yang penelitian adalah dengan metode sensus diteliti terdiri dari variabel dependen dan dimana melibatkan secara keseluruhan data variabel independen. Variabel dependennya yang dijadikan objek penelitian yang adalah keberhasilan usaha sedangkan berjumlah 30 orang variabel independennya adalah tenaga

  Sumber data yang digunakan dalam kerja, inovasi dan promosi penelitian ini adalah data primer yaitu data a. Keberhasilan Usaha asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti Keberhasilan usaha pengarajin rotan untuk menjawab masalah dalam penelitian. olahan dapat dilihat dari adanya Sedangkan metode pengumpulan data pada peningkatan penjualan, pertumbuhan penelitian ini adalah dengan menyebarkan modal, penambahan tenaga kerja, Kuisioner dan interview langsung yang peningkatan laba usaha dan psar yang ditujukan kepada pengrajin rotan yang semakin berkembang menjadi anggota Koperasi Koprinka di

  b. Tenaga Kerja Kotamadya Medan, dengan cara Tenaga kerja yang dimaksud adalah mengajukan daftar pertanyaan untuk faktor yang meliputi kuantitas tenaga dijawab dengan memberikan angket. Isinya kerja, kualitas tenaga kerja dan displin berupa identitas responden, dan butir butir c. Inovasi pertanyaan variabel penelitian. Dan jenis Inovasi terdiri dari empat jenis yaitu data yang digunakan adalah data berskala penemuan, pengembangan, duplikasi interval yaitu data yang diperoleh dengan dan sintesis. cara pengukuran dimana jarak dua titik

  d. Promosi pada skala sudah diketahui (Kuncoro, Promosi adalah cara mengomunikasikan 2009). barang dan jasa yang ditawarkan supaya

  Analisis yang digunakan adalah analisis konsumen mengenal dan membeli kuantitatif dengan menggunakan alat barang tersebut. Promosi dapat dibagi statistic. Peneliti melakukan pengolahan kedalam beberapa jenis yakni; iklan, data dengan menggunakan program SPSS promosi penjualan melalui pameran (Statistic Product and Service Solution) dagang serta pemasaran secara langsung versi 19.0. dengan mengubungi konsumen.

  HASIL Tabel 1. R square

  Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a 1 .666 ,444 ,377 1,542 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 199, 2013

  Tabel 2. F Hitung b

ANOVA

  Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. a

  1 Regression 62.640 5 12.528 9.160 .000 Residual 32.826 24 1.368 Total 95.467

  29 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 19, 2013

  Inggrita Gusti Sari Nasution, Yasmin Chairunisa Muchtar:

Keberhasilan Usaha Kecil…

  Tabel 3. Coefficient. Unstandardized Standardized

  Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3,732 2,076 1,798 ,084

  Tenaker ,600 ,254 ,423 2,368 ,026 Innovasi ,146 ,251 ,095 ,581 ,567 Promosi ,306 ,202 ,283 1,514 ,143

  Sumber: Hasil Pengolahan SPP versi 19, 2013 Berdasarkan tabel 1 diperoleh nilai usaha karena nilai signifikansi 0,567 2 adjusted R sebesar 0,377. Hal ini berarti lebih besar dari 0,05. 37,7 % variasi keberhasilan UKM rotan d.

Koefisien regresi promosi adalah olahan dapat dijelaskan oleh variasi dari 0,306 menyatakan bahwa setiap

  ketiga variabel independen (tenaga kerja, peningkatan promosi sebesar satu inovasi dan promosi), sedangkan sisanya satuan, maka keberhasilan usaha akan sebesar 62,3% dijelaskan oleh faktor-faktor meningkat sebesar 0,306 satuan. yang lain di luar model Variabel kreativitas berpengaruh

  Dari tabel 2 (annova) diperoleh positif dan signifikan terhadap nilai F hitung sebesar 9,160 dengan nilai keberhasilan usaha karena nilai probabilitas 0,00. Nilai probabilitas signifikansi 0,143 lebih kecil dari dibawah 0,05, maka dikatakan bahwa 0,05. TENAGA KERJA,

  INOVASI dan PROMOSI secara bersama-sama PEMBAHASAN berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tenaga kerja, inovasi dan

  Dari tabel 3 diperoleh persamaaan regresi promosi secara bersama-sama berpengaruh sebagai berikut: terhadap keberhasilan usaha kecil olahan rotan. Hal ini didukung oleh pernyataan

  

Y = 3,732 + 0,6 Tenaker + 0,146 yang ditulis oleh Lupyoadi (2007), bahwa

Innovasi + 0,306 Promosi bisnis itu sendiri dapat dilihat sebagai suatu

  sistem total (keseluruhan) yang terdiri dari Dimana, subsistem yang lebih kecil seperti produksi,

  Y = Keberhasilan usaha, pemasaran, SDM (sumber daya manusia) a. dan keuangan. Sehingga dapat dikatakan

  Konstanta sebesar 3,732 menyatakan bahwa jika variabel independen bahwa dalam mencapai keberhasilan suatu dianggap konstan maka keberhasilan usaha diperlukan faktor

  • – faktor seperti, usaha sebesar 3,732. tenaga kerja, inovasi dan promosi.

  b.

  Dari hasil regresi t hitung diperoleh

Koefisien regresi tenaga kerja adalah

  0,6 menyatakan bahwa setiap bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh penambahan tenaga kerja sebesar satu positif dan signifikan terhadap keberhasilan satuan, maka keberhasilan usaha akan usaha, ini menunjukkan bahwa hubungan meningkat sebesar 0,6 satuan. antara tenaga kerja dan keberhasilan usaha Variabel tenaga kerja berpengaruh adalah searah. Jika faktor tenaga kerja positif dan signifikan terhadap ditingkatkan maka akan meningkatkan keberhasilan usaha karena nilai keberhasilan usaha kecil olahan rotan. signifikansi 0,026 lebih besar dari Dengan melihat kondisi tenaga kerja pada 0,05. industri produk olahan rotan di kota Medan c. saat ini, terlihat bahwa jumlah tenaga kerja

Koefisien regresi inovasi adalah 0,146 menyatakan bahwa setiap peningkatan yang ada sangat sedikit. Hal ini disebabkan

  inovasi sebesar satu satuan, maka kurangnya minat para pencari kerja untuk keberhasilan usaha akan meningkat menjadi pengrajin rotan olahan. Menjadi sebesar 0,146 satuan. Variabel inovasi seorang pengrajin rotan olahan memerlukan berpengaruh positif dan tidak kesabaran dan ketekunan untuk signifikan terhadap keberhasilan menghasilkan produk rotan olahan yang

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013

  3. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha rotan olahan selain dari variabel yang sudah digunakan dalam penelitian ini.

  Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Greenbank, P.(2001), Objective Setting in

  Ghozali.H.I., 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dan Program SPSS .

  of Enterpreneurial Behavior and Research, 6 (4), 227 - 238

  Missing Perspective on Small and Medium Sized Enterprise Development, International Journal

  Choveke, R Amstrong R, 2000, Culture

  Jurnal Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 2(2), 102-107

  Kerja, Bantuan Modal Usaha dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jimbaran , E

  Ariani N W D dan D Suresmiathi A A A, 2013, Pengaruh Kualitas Tenaga

  2. Agar pihak terkait dari pemerintah dan swasta setempat dapat turut mempopulerkan kembali produk rotan olahan sehingga menjadi produk favorit unggulan dengan cara membantu kegiatan promosi seperti menghimbau penggunaan rotan olahan seperti furniture pada kantor-kantor instansi daerah, hotel dan restoran. Dengan meningkatnya popularitas rotan diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli rotan olahan yang pada akhirnya akan meningkatkan minat tenaga kerja untuk menjadi pengrajin rotan olahan.

  berkualitas baik, dan memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperolah penghasilan dari produk yang telah mereka hasilkan. Sehingga banyak para pencari kerja lebih memilih pekerjaan lain yang lebih cepat dan mudah untuk memperolah penghasilan

  1. Agar pengrajin rotan olahan lebih fokus pada peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan produk rotan olahan yang berkualitas.

  SARAN

  Inovasi dan Promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha.

  2. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan, sesuai dengan penelitian terdahulu dan teori 3.

  Tenaga kerja, inovasi dan promosi secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap keberhasilan usaha

  KESIMPULAN 1.

  Nilai adjusted R square sebesar 37,7% menjelaskan bahwa keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh faktor tenaga kerja, inovasi dan promosi sebesar 37,7% dan sisanya sebesar 63,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian seperti faktor motivasi berwirausaha, faktor keahlian bagi pelaku UKM rotan olahan dan faktor dukungan dari pihak diluar pelaku UKM. Hal ini menunjukkan masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mendorong keberhasilan usaha pengrajin olahan rotan di kota Medan selain dari fakto-faktor yang telah dibahas didalam penelitian ini.

  Dari hasil regresi t hitung terlihat bahwa variabel inovasi dan promosi secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha. Koefisien inovasi dan promosi yang positif menunjukkan bahwa hubungan masing- masing variabel terhadap keberhasilan usaha adalah searah. Sedangkan nilai probability yang secara parsial tidak signifikan menunjukkan bahwa pengaruh inovasi dan promosi tersebut tidak terjadi pada keseluruhan populasi pengrajin rotan olahan di kotamadya Medan. Ketidaksignifikanan variabel inovasi dan promosi bukan berarti hal tersebut tidak sesuai dengan teori, namun menunjukkan bahwa walaupun inovasi dan promosi tersebut ditingkatkan tetap tidak akan mempengaruhi keberhasilan usaha jika tidak disertai dengan peningkatan variabel tenaga kerja secara bersama-sama. Oleh karena itu kunci keberhasilan usaha pada studi kasus ini terletak pada peningkatan jumlah tenaga kerja pengrajin olahan rotan.

  the Microbusiness , International

  Inggrita Gusti Sari Nasution, Yasmin Chairunisa Muchtar: Keberhasilan Usaha Kecil…

  Belantara Indonesia , Brilian Internasional, Surabaya.

  Penerbit USU Press. Medan. Zimmerer.T., N.M. Scarborough dan D.

  Analisis data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis , Edisi 2.

  Situmorang S.H dan M. Lufti. 2012.

  Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses , Salemba Empat, Bandung.

  Suryana, 2006, Kewirausahaan; Pedoman

  dan Realita pada Usaha Kecil , Alfabeta, Bandung.

  Business and Social Science 2(5), page 149-156 Sukirno.S. 2010. Mikro Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suparyanto, 2012, Kewirausahaan: Konsep

  Networking and Innovation Adoption on Successful Enterpreneurs in Central Java, Indonesia, International Journal of

  Setyawati, SM, Sharif MN and Saud MB, 2011, Effects of Learning,

  Jakarta, Raja Grafindo Persada. Sanusi Djamal, 2012, Rotan Kekayaan

  Journal of Enterpreneurial Behavior and Research, 7 (3), 108 - 127 Kuncoro.M. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi . Edisi 3.

  Manusia,

  Mulyadi S, 2003, Ekonomi Sumber Daya

  Suatu Pendekatan Kontemporer , UPP AMP KPN, Yogyakarta.

  Machfoedz Mas’ud dan Mahmud Machfoedz, 2004, Kewirausahaan:

  Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

  Lupiyoadi.R. 2007. Entrepreneurship From Mindset to Strategy .

  Creativity and Innovation Management, page 141 -151

  Winning SMEs Manage the Business to Innovation , Journal

  Penerbit Erlangga. Jakarta. Larsen, P. and A.Lewis, 2007, How Award

  Wilson. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil . Terj. Edisi 5. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.