MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL WARMING

MAKALAH FISIKA
GLOBAL WARMING

KELAS : XI MIPA 2

DISUSUN OLEH : ANES RASELA
GURU PEBIMBING : YONI EDWARD S.pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
SMAN 1 SELUMA

Pengertian global warming serta faktor, akibat dan cara mengatasinya dapat kamu baca secara lengkap di artikel
ini. Global warming adalah sering disebut juga dengan pemanasan global, yaitu adanya suatu proses peningkatan
suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.
A. Inilah penyebab atau faktor pemanasan global

Polusi Karbondioksida berasal dari pembangkit listrik bahan bakar fosil – Ketergantungan yang semakin meningkat
pada listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil mengakibatkan semakin meningkatnya pelepasan gas
karbondioksida sisa dari pembakaran ke atmosfer. Kebutuhan ini akan semakin terus meningkat setiap harinya.
Sepertinya, usaha pemakaian energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan.


Polusi Karbondioksida yang berasal dari pembakaran bensin untuk transportasi – Sumber polusi karbondioksida yang
lainnya yaitu berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan ini semakin diperparah oleh adanya fakta
bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya akan semakin terus meningkat seiring dengan
bertambahnya populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Dibutuhkan kesadaran setiap orang untuk beralaih
memakai kendaraan atau transportasi umum, guna untuk mengurangi polusi yang disebabkan dari sisa pembakaran.

Gas Metana dari peternakan dan pertanian – Gas metana adalah yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah
kaca. Gas ini dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, seperti
misalnya di area persawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak, seiring dengan meningkatnya
jumlah populasi dari hewan ternak, mengakibatkan produksi dari gas metana meningkat yang dilepaskan ke
atmosfer.

Aktivitas penebangan liar pohon – Seringnya bertambahnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan dasar,
membuat jumlah pepohon kita makin kesini semakin berkurang. Hutan sebagai tempat pohon tumbuh semakin
sempit akibat beralih fungsi, dan penebangan liar. Padahal, fungsi hutan sangat penting sekali sebagai paru-paru
dunia dan untuk mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer bumi.

Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan – penggunaan pupuk kimi yang semakin meningkat, padahal pupuk kimia
sangatlah berbahaya bagi lingkungan. Harus diketahui bahwa pupuk kimia mengandung kandungan gas nitrogen

oksida yang notabene memiliki kapasitas 300 kali lipat lebih panas jika dibandingkan dengan gas karbon dioksida.
Jadi pakailah secara bijak jang berlebihan.

Efek rumah kaca – seluruh sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari energi Matahari yang sebagian besar
berupa radiasi gelombang pendek. Saat energi tersebut sampai di permukaan bumi, energi tersebut akan berubah
menjadi panas yang dapat menghangatkan bumi. Tetapi tidak semua panas yang sampai di permukaan bumi akan
diserap, sebagiannya lagi akan dipantulkan kembali ke luar angkasa. Akan tetapi sebagian dari panas yang
dipantulkan tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi sebab menumpuknya gas rumah kaca (seperti: karbon
dioksida, sulfur dioksida, metana & uap air). Hal ini terjadi sebab gas-gas itu mampu menyerap dan memantulkan
energi panas dalam bentuk radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Sehingga akibatnya energi panas tadi akan
terus tersimpan di permukaan bumi. Proses ini akan terus terjadi dari waktu ke waktu, dan akibatnya suhu rata-rata
di permukaan bumi-pun terus meningkat. Dimana model rumah kaca baik itu rumah, terutama gedung-gedung
ataupun tempat yang memakai konsep bangunan kaca dapat memantulkan cahaya ke udara/atmisfer, bukannya

menyerap sinar matahari. Sehingga dampak dari konsep rumah kaca sangatlah berpengaruh terhadap pertambahan
serta peningkatan pemanasan global. Sebenarnya masih banyak faktor penyebab dari pemanasan global dan itulah
beberapa diantaranya.

Apakah itu pemanasan global?


B. Lalu inilah akibat yang ditimbulkan pemanasan global
Berikut dibawah ini beberapa akibat yang ditimbulkan global warming atau pemanasan global:
1.

2.

3.
4.

Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia – Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di
seluruh dunia disebabkan mencairnya 2 (dua) lapisan es raksasa yaitu di Antartika dan di Greenland. Negara
di seluruh dunia akan mengalami dampak yang berbahaya dari kenaikan air laut ini. Banyak pulau-pulau
yang akan tenggelam karena naiknya permukaan air laut.
Peningkatan intensitas terjadinya badai – Tingkat terjadinya badai semakin meningkat, di dukung dengan
bukti-bukti yang sudah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan
menyebabkan terjadinya kenaikan temperature suhu udara dan lautan. Hal ini akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai yang kuat.
Menurunnya produksi bidang pertanian akibat gagal panen – Menurunnya produksi pangan pertanian akibat
kegagalan panen, disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim dan cuaca
yang kurang kondusif bagi tanaman.

Ekosistem Hancur – Akibat dari perubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan
ekosistem yang telah ada. Setelah sebagian mahkluk hidup di permukaan bumi musnah akibat bencana
seperti kekeringan, badai, banjir ataupun ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa akan
mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya yaitu berkurangnya sumber air, udara bersih,
bahan bakar, bahan makanan, sumber energi dan lain sebagainya. Sebenarnya masih banyak akibat yang
ditimbulkan akibat pemanasan global dan itulah beberapa diantaranya.

C. Dan inilah cara mencegah pemanasan global
Berikut ini beberapa cara mencegah atau cara mengatasi global warming, diantaranya seperti berikut ini:
1.

Jangan menebang hutan sembarangan – Kita sudah mengetahui bahwa hutan merupakan penghasil oksigen
terbesar atau paru-paru dunia dan untuk mendaur ulang karbondioksida., jika hutan banyak ditebangi
sembarangan, lantas siapa lagi yang akan mendaur ulang karbon dioksida dan yang menghasilkan kita
oksigen? jika oksigen semakin sedikit atau bahkan tidak ada maka bumi akan dipenuhi dengan CO2, gas
jenis ini bersifat akan menaikkan suhu bumi. Makhluk hidup juga bernafas membutuhkan oksigen tanpa
oksigen makhluk hidup akan mati. Jadi jagalah hutan dan jangan menebang pohon sembarangan.

2.


3.

4.

5.

Kurangi penggunaan kendaraan bermotor – Gas CO2 semakin banyak akan mengakibatkan bumi semakin
panas, sedangkan kendaraan bermotor akan membuang hasil pembakaran yang berupa gas CO2. Jika
semakin sedikit kendaraan bermotor yang dioperasikan makan akan semakin sedikit juga gas CO2 yang
dihasilkan. Jadi kurangipenggunaaan kendaraan bermotor dan pakailah secara bijak.
Mengurangi atau jangan menyalakan lampu di siang hari – Tanpa kita disadari ternyata lampu akan
membuat suhu menjadi panas, jika kamu tidak percaya coba saja dengan menaruh telur ayam di dekat
lampu selama beberapa hari dan lihatlah telur ayam tersebut akan menetas. Jadi menyalakan lampu di
siang hari jika tidak diperlukan.
Peningkatan Penggunaan atau Usahakan menggunakan Transportasi Umum – Sebagian besar emisi CO2
berasal dari pembakaran bahan bakar minyak. Hal ini berlaku di seluruh belahan dunia, di mana kendaraan
bermotor merupakan sumber utama transportasi bagi sebagian besar manusia di zaman ini. Dengan
membangun lebih baik sistem transportasi umum dan penggunaanya, dan mengurangi pemakaian
kendaraan pribadi, dapat mengurangi emisi gas, dan dapat mencegah pemanasan global.
Penanaman atau menanam Pohon – Penanaman pohon adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi

emisi karbon dioksida dan untuk mencagah atau mengatasi pemanasan global. Pohon akan menyerap
karbon dioksida dari atmosfer serta menghasilkan lingkungan yang kaya akan oksigen dan akan mensejukan
lingkungan. Makan-makanan vegetarian juga akan membantu mengurangi pemanasan global. Jadi
menanam pohon adalah langkah yang sangat baik untuk mencegah dan mengatasi pemanasan
global. Sebenarnya masih banyak cara untuk mencegah dan mengatasi pemanasan global dan itulah
beberapa diantaranya.

Mungkin itulah artikel yang membahas mengenai pengertian global warming atau pemanasan global serta
penyebab, akibat dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat…

Global Warming : Pengertian, Penyebab,
Efek, Cara mengatasi :)
6 Februari 2012 pukul 11:18

LATAR BELAKANG

Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia selalu
mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya. Peradaban
manusia sekarang telah mengalami banyak kemajuan. Selama perkembangan itu,
manusia menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian dan agrikultur.

Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan
melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia. Manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi
industri yang menggantungkan kehidupan pada bidang perindustrian. Dengan
menggunakan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran
secara perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan,
terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang
terjadi ini menghasilkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi
industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam
kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di
sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri
seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar
dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara
perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan
merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.Para ahli lingkungan
telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia
secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat
saat ini. Dampak negatif ini
adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming.
Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan

kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan

yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih
terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli
lingkungan tersebut, masalah Global Warming ini tidaklah dapat diungkiri untuk diteliti
dan diteliti lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia.

GLOBAL WARMING

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu ratarata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan
akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi,
masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global

akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan
2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model
sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada
periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus
berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah
stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang
lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrem,serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global
yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya
berbagai jenis hewan.

Penyebab Pemanasan Global
1.Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar
energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah

gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon
dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat.
2.Efek Umpan Balik
nasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada
awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena
uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan
oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun
karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara
perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. Umpan balik
penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.

[4] Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan
atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan
memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan
menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan
menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang
berkelanjutan
Quote:
Ini Beberapa Kejadian Dari Dampak Global Warming
1. KEBAKARAN

Analisa = Kebakaran hutan biasa nya d sebabkan meningkat nya permukaan suhu d
daerah tersebut akibat efek dari pemanasan global. terjadi di waktu musim kemarau

2. ES YANG MELELEH

Analisa = mencairnya es d kutub d sebabkan suhu yang meningkat secara drastis
sehingga dapat melelehkan es d kutub

3. PERMUKAAN AIR LAUT YANG MENINGGI

An
alisa = meningkat nya tinggi permukaan laut ini d sebabkan oleh air es yang telah
mencair dari arah kutub

Pengertian Global Warming
Global Warming atau dalam bahasa Indonesia nya Pemanasan Global adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata permukaan Bumi
sudah
meningkat
0.74
±
0.18
°C
(1.33
±
0.32
°F)
selama
seratus
tahun
terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "Sebagian
besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia." melalui
efek rumah kaca.

Kesimpulan dasar yang telah disebutkan tadi telah dikemukakan oleh lebih dari 30 badan ilmiah
dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Meski demikian,
masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan kesimpulan yang dikemukakan IPCC
tersebut.

Penyebab Global Warming
Faktor penyebab terjadinya pemanasan global diantaranya :

1. Rumah Kaca
Banyaknya bangunan rumah atau gedung yang menggunakan konsep rumah kaca adalah penyebab
terjadinya pemanasan global. Panas cahaya matahari yang seharusnya diserap malah dipantulkan
kembali oleh kaca gedung-gedung di kota besar, tentu hal ini menambah panas bumi.

2. Polusi asap dari pabrik atau perusahaan industri.
Kebutuhan tenaga kerja dan persaingan bisnis yang semakin meningkat menghasilkan banyaknya
lapangan pekerjaan yang berbentuk pabrik industri. Polusi dari aktifitas industri pabrik-pabrik tersebut
meningkatkan tingkat panas bumi.

3. Polusi asap dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
Ketergantungan yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
membuat semakin banyaknya pelepasan gas karbon dioksida sisa pembakaran ke atmosfer yang
mengakibatkan polusi karbon dioksida.

4. Polusi asap dari pembakaran bensin untuk transportasi
Permintaan dan pengguna kendaraan bermotor kian hari semakin banyak, karena pertumbuhan
manusia yang pesat dan juga kebutuhan transportasi. Hal ini menjadi sumber polusi karbon dioksida
yang berasal dari mesin kendaraan-kendaraan bermotor.

5. Banyak penebangan pohon dan pembakaran hutan.
Kita ketahui bahwa pohon dengan daunnya dapat menghasilkan banyak oksigen, tetapi hutan di bumi
semakin hari semakin berkurang karena ditebang untuk kebutuhan bahan baku pembangunan. Hal ini
tentu mengakibatkan pendaur ulang karbon dioksida menjadi berkurang, oksigen berkurang,
sedangkan karbon dioksida semakin banyak, dampaknya dapat kita rasakan yaitu udara yang semakin
panas itu juga.

6. Berlebihannya penggunaan pupuk kimia
Penggunaan pupuk kimia untuk pertanian meningkat dengan pesat. Pupuk kimia ini memiliki kekuatan
panas yang lebih kuat dari pada karbon dioksida, akibatnya bumi semakin panas. Pupuk kimia yang
meresap masuk ke dalam tanah juga bisa mencemari sumber-sumber air mineral bersih.

7. Semakin menipisnya lapisan ozon atau atmosfer

8. Usia bumi yang semakin menua.

Dampak Pemanasan Global
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Suhu bumi semakin panas.
Berkurangnya oksigen dan bertambahnya karbon dioksida pada atmosfer.
Permukaan air laut naik.
Intensitas terjadinya badai meningkat.
Tingkat gagal panen pada pertanian meningkat dan produksi menurun.
Makhluk hidup terancam dan berkemungkinan punah.

Makalah tentang Global Warming
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh dosen pengajar. Makalh ini membahas tentang Pemanasan global
atau global warming. Makalah ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang
sedang hangat dibicarakan oleh dunia. Pemanasan global belum menemukan titik
terang dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi
yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang akan
diperbincangkan.
2.2 identifkasi masalah
Timbulnya masalah pemanasan global yang merupakan masalah lingkungan
ini telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan, yaitu penyebab, keberadaan
dan dampak yang diakibatkan dari pemanasan global tersebut. Pertanyaanpertanyaan seputar masalah pemanasan global ini dapat
diuraikan dalam beberapa bagian :
1.

pengertian global warming?

2.

penyebab global warming?

Pemanasan global ini mengakibatkan berbagai dampak, baik dampak positif
maupun negatif. Tanpa adanya pemanasan global, tidak akan ada kehidupan di
dunia karena suhu di bumi yang rendah dan manusia tidak akan bisa hidup dalam
kondisi suhu yang rendah. Pemanasan global telah meningkatkan suhu bumi
sampai suhu rata-ratanya mencapai 60o Fahrenheit. Namun, pemanasan global
menjadi permasalahan dan masih menjadi perdebatan ketika konsentrasi gas efek
rumah kaca dalam atmosfer mengalami peningkatan.
2.3 pembatasan masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan untuk menghindari salah pengertian dan
perbedaan persepsi serta untuk mengarahkan makalah ini,maka kami akan
membatasi pemasalahan pada:
A. Makalah ini dibuat pada siswa kelas X Multimedia 03 Tahun ajaran 20122013 semester ganjil.
B. Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global,Mengukur
pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan
Global

2.4 Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana pemanasan global ini telah terjadi dan penyebabnya.
Semua ini masih menjadi pertanyaan bagi manusia karena sampai sekarang masih
belum mendapatkan penyebab yang pasti dari pemanasan global ini dan manusia
juga ingin mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan global yang akan
dialami oleh manusia atau makhluk hidup serta dampak bagi lingkungan.
Jika pemanasan global ini terjadi, maka efek yang ditimbulkan bukan hanya dialami
oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti
meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan
demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan
tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air dan
sebagainya. Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan agar manusia
mengurangi aktifitas yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global
seperti mengadakan kegiatan rumah kaca, pembakaran zat-zat yang dapat
menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.
2.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan

global ini adalah :
Untuk mengetahui secara jelas apa pemanasan global itu.

Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global.

Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia

sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.

Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim
akibat dari pemanasan global.

Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
dapat mencegah lebih lanjut pemanasan global tersebut.


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GLOBAL WARMING
Pemanasan global / Global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur ratarata atmosfer, laut dan daratan Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut,
meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar
pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan
bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun
pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya fora dan fauna
tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb).
Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a)
gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap
fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c)
gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan
pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah

ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni :
kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir.

2.2 PENYEBAB TERJADINYA GLOBAL WARMING
A.

Efek Rumah Kaca

Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan
fenomenapeningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya
efek rumah kaca (greenhouse efeec) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi
gas-gas. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk
Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata
tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca
dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya,
efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di
bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Sehingga es akan
menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut
telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
B.

Variasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi
dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan
akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan
stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan
stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak
akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini.
(Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi
penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari
dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek
pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak
tahun 1950.
C.

Dampak Global Warming

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan
yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca,
tinggi permukaan air laut, hilangnya pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan
kesehatan manusia.

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utaradari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerahdaerahlain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah
daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air
yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban
tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh
lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga
keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akanmembentuk awan yang lebih
banyak, sehingga akan memantulkan cahaya mataharikembali ke angkasa luar, di
mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.Kelembaban yang tinggi akan
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat
Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telahmeningkat sebesar 1
persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebihsering. Selain itu,
air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daeraakan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang danmungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai
(hurricane) yang memperolehkekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi Permukaan LautPerubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah
dengan lingkungan yang stabilsecara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan
permukaan lautan juga akanmenghangat, sehingga volumenya akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaanlaut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di
kutub, terutama sekitar Greenland,yang lebih memperbanyak volume air di laut.
Tinggi muka laut di seluruh dunia telahmeningkat 10-25 cm (4 – 10 inchi) selama
abad ke-20, dan para ilmuan IPCCmemprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm
(4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah
Belanda,

17,5% daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit
pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang akan meningkat di daratan.Negara-negara kaya akan menghabiskan dana
yang sangat besar untuk melindungidaerah pantainya, sedangkan negara-negara
miskin mungkin hanya dapat melakukanevakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit
kenaikan tinggi muka laut akan sangatmempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan
50 cm (20 inchi) akan menenggelamkanseparuh dari rawa-rawa pantai di Amerika
Serikat. Rawa-rawa baru juga akanterbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan
daerah yang sudah dibangun. Kenaikanmuka laut ini akan menutupi sebagian besar
dari FloridaEverglades.
Selain itu dengan adanya pemanasan global suhu permukaan air laut menjadi
lebihhangat, sehingga meningkatkan tekanan bagi ekosistem laut seperti batu
karang yangmenjadi putih. Pada proses ini karang-karang melepaskas ganggang
yang memberikan warna dan makanan pada karang, sehingga karang menjadi
putih dan mati.
Peningkatan suhu air juga membantu menyebarkan penyakit-penyakit yang sangat
mempengaruhi kehidupan mahkluk-mahkluk di dalam laut.
Pertanian Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan
menghasilkan lebihbanyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya
tidak sama di beberapatempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin
akan mendapat keuntungandari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya
masa tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin
tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim
dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak
bulanbulan masa tanam.Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yanglebih hebat.
Hewan dan Tumbuhan. Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai
manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah
kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kotakota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Beberapa spesies sangat sulit untuk dapat bertahan di habitatnya sekarang.
Beberapa tanaman bunga tidak dapat berbunga tanpa mengalami musim dingin
yang benar-benar dingin. Dan kegiatan manusia telah mempersulit tumbuhan dan
binatang untuk mencapai habitat barunya bahkan tidak memungkinkan bagi
tumbuhan dan binatang untuk mencari habitat baru.
Kesehatan Manusia.Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih
banyak orang yangterkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah
penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan
nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena
mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.
Saat ini, 45 persen penduduk duniatinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit
oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan meningkat menjadi 60
persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti
demam dengue, demam kuning, dan encephalitis.
Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan
karena udara yang lebih hangatakan memperbanyak polutan, spora mold dan
serbuk sari. Penderita kanker kulit jugameningkat. Gelombang panas yang terus
menerus dapat menyebabkan penyakit dankematian. Banjir dan kekeringan
meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejalayang sangat jelas terlihat dari
pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras masih sering
datang meski sudah memasuki bulan yang seharusnya sudahterhitung musim
kemarau.
Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir pergantian musim kemarau ke musim
penghujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari keadaan
normal.Serangkaian bencana alam yang terjadi beberapa tahun terakhir ini seperti
banjir, kebakaran hutan, longsor, kekeringan, erosi besar-besaran semuanya
berhubungan dengan parahnya keadaan hutan kita.Kebakaran hutan yang
disebabkan oleh konsesi dan perkebunan telah menobatkan
Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia,”
Indonesia pantas malu karena telah menjadi negara terbesar ke-3 di dunia sebagai
penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut
yang diubah menjadi pemukiman atau hutan industri. Jika kita tidak bisa
menyelamatkan hutan mulai dari sekarang, diperkirakan 5 tahun lagi hutan di
Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, dan 15 tahun lagi
seluruh hutan di Indonesiatidak akan tersisa dan disaat itulah kita semua tidak bisa
lagi menghirup udara bersih.
D.

Cara mengatasi Global Warming

Para ilmuwan mempelajari cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunci
utamanya adalah: Membatasi emisi CO2 Tehnik yang efektif untuk membatasi emisi
karbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya
yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak
sehemat mungkin.
Energi alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energy
nuklir, dan panas bumi. Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi
listrik. Sinar matahari juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas
yang bias dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi panas
bumi bias dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
Sumber energi alternatif memang lebih mahal dibanding energi minyak namun
penelitian lebih lanjut akan membantu untuk lebih menekan biaya. Emisi CO2 dapat
dikurangi jika mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur
telah bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuanpenemuan telah mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran
atau menggunakan mesin yang lebih kecil. Sebuah mobil dengan tenaga batery
listrik telah memasuki pasar, tetapi masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan
bakar minyak.
Bahan bakar sel yakni sebuah alat yang mampu merubah energi kimia
menjadienergi listrik bisa dikembangkan untuk mobil-mobil di masa depan.
Menyembunyikan karbon yang juga membantu mencegah karbon dioksida
memasuki atmosfer atau mengambil CO2 yang ada. Menyembunyikan karbon dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu dibawah tanah atau penyimpanan air tanah dan
penyimpanan didalam tumbuhan hidup.
Bawah tanah atau air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi
CO2ke dalam lapisan bumi atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat
digunakan adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang
minyak. Dengan memompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak
di perut bumi akan membantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang
masih tersisa. Hal ini bisa menutupi biaya penyembunyian karbon. Lapisan garam
dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Lautan juga dapat menyimpan banyak karbon dioksida, tetapi para ilmuwan
belumdapat menetapkan pengaruhnya terhapad lingkungan hidup di dalam laut.
Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari
CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan
di dalam jaringan. Setelah tanaman mati maka tubuhnya akan terurai dan
melepaskan CO2. Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang berlimpah seperti
hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon, tetapi generasi
manusia yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem agar tetap utuh, jika
tidak maka karbon yang disimpan dalam tanaman akan lepas kembali ke atmosfer.

Adapun tindakan yang dapat kita lakukan dalam upaya mengantisipasi pemanasan
global adalah dengan mengubah perilaku sehari-hari agar hemat energi. Antara lain
dengan cara berikut: a. Menghemat listrik. Contohnya gunakan televise seperlunya,
Biasakan mematikan televisi bila tidak digunakan, demikian pula dengan perangkat
lainnya seperti DVD, HiFi dan Home Theater, gunakan seterika listrik yang
menggunakan sistem pengatur panas otomatis dan aturlah tingkat panas yang
diperlukan sesuai dengan bahan pakaiannya, ganti bohlam lampu dengan jenis CFL
dan bersihkan lampu karena debu dapat mengurangi tingkat penerangan hingga
5%.
Jikamenggunakan AC, tutup pintu dan jendela selama AC menyala dan atur suhu
secukupnya atau sekitar 21-24ºC lalu matikan AC jika tidak digunakan. c. Tanam
pohon sebanyak mungkin di lingkungan anda. d. Menjemur pakaian diluar, karena
angin dan panas lebih baik dari pada menggunakan mesindryer (pengering) yang
banyak mengeluarkan emisi karbon. e. Gunakan kendaraan umum yang bebas
emisi. Bike for work salah satu alternatifnya. f. Menghemat penggunaan kertas,
karena bahan bakunya berasal dari kayu. g. Say no to plastic, karena hampir semua
sampah plastic menghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar (plastic tersebut
didaur ulang)
2.3 PENYEBAB TERJADINYA GLOBAL WARMING
Pemanasan Global (Global Warming) dan Krisis Iklim (Climate Crisis) adalah dua isu global
yang semakin sering didengungkan oleh berbagai pihak belakangan ini. Tetapi sayangnya porsi
pemberitaan kedua topik yang sangat mendesak ini di media massa masih sangat minim.
Seluruh manusia di bumi sedang gempar-gemparnya meneliti glbal warming ini. Tidak hany7a
ahli saja yang harus bekerja untuk mencegahnya, kitapun harus ikutserta. Berikut adalah
beberapa tips yang ckup mudah dan berguna untuk mencegah terjadinya global warming.
1.

Kurangi konsumsi daging.

2.

Beli produk local.

3.

Turunkan suhu AC Anda.

4.

Gunakan lampu hemat energi.

5.

Kurangi pemakaian listrik.

6.

Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.

7.

Maksimalkan pencahayaan dari alam.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia yang
cenderungpossibleistik (manusia dapat mengubah alam). Aktivitas ini lah yang
memacupeningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
2.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahanyang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca
yang ekstrim cuaca,tinggi permukaan air laut, hilangnya pantai, dan lain-lain.
3.
Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia yang
cenderung possibleistik (manusia dapat mengubah alam). Aktivitas ini lah yang
memacu peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
3.2 Saran
Sebagai salah satu makhluk yang tinggal di bumi, kita seharusnya bisa bertanggung
jawab atas apa yang terjadi pada tempat kita tinggal yaitu bumi. Oleh karena itu
sebagai salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut terhadap
pemanasan global adalah dengan berusaha semaksimal mungkin menghemat
penggunaan energi.
1.