Makalah Kerangka Konseptual Akuntansi Se

Makalah Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
Tugas Akuntansi Sektor Publik

Disusun Oleh :
Nama : Novianty Lariska
NPM

: 011304041

Universitas Widyatama
Jl. Cikutra no 204 A Bandung
Jawa Barat, Indonesia 40124

Akuntansi Sektor Publik

Page 1

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun

pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 02 Oktober 2016

Penyusun

Akuntansi Sektor Publik

Page 2

Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................................

2


Daftar Isi .............................................................................................................................................. 3
Bab I ..................................................................................................................................................... 4
Bab II .................................................................................................................................................... 5
Bab III .................................................................................................................................................. 16
Daftar Pustaka ..................................................................................................................................... 17

Akuntansi Sektor Publik

Page 3

BAB I
1.

PENDAHULUAN

Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi akuntansi
mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari bidang akuntansi
lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah mengaplikasikan ilmu
akuntansi didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia usaha. Oleh karena itu,

akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena akuntansi akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan
pihak luar yang mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.

2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
 Memahami konsep publik, isu sentral, peran dan praktik akuntansi sektor publik di
Indonesia dalam membantu terciptanya proses pertanggungjelasan publik.
 Memahami konsep organisasi sektor publik dan peran akuntansi dalam membantu
manajemen organisasi sektor publik.
 Memahami penerapan proses perencanaan dan pengendalian akuntansi dalam
pertanggungjawaban publik dan eksesnya di unit organisasi sektor publik.
 Memunculkan sikap kritis dan minat mahasiswa dalam berbagai isu akuntansi sektor
publik.
 Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap hal yang berhubungan dengan akuntansi
sektor publik serta aplikasi dalam praktik.
 Mahasiswa memperoleh pamahaman tentang karakteristik akuntansi sektor publik.

 Memunculkan
sikap
mahasiswa
sebagai problem
seeker,
problem
identifierdan problem solver terhadap praktik akuntansi sektor publik.
 Menambah nilai kami dalam mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.

Akuntansi Sektor Publik

Page 4

BAB II
PEMBAHASAN
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Kerangka konseptual merupakan acuan dan juga dalam pengembangan dalam standar
akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka
konseptual yang dibahas akan terkait dengan proses perencanaan, penganggaran, pengadaan
barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit serta pertanggungjawaban.

1. Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merupakan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan dalam sektor publik untuk kepentingan
eksternal. Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik.
Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan
standar akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait. Dalam jangka
panjang, konflik semacam itu diharapkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan
standar akuntansi di masa depan.
2.

Tujuan dan Peranan Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan
bagi:
a. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam tugasnya.
b. Penyusun laporan keunagn untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip akuntansi
yang secara lazim dan standar akuntansi keuangan sektor publik.
c. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

d. Para pemakai laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi keuangan sektor
publik.
Kerangka konseptual ini bukan merupakan standar akuntansi keuangan sector publik.
Revisi kerangka dasar bisa dilakukan dari waktu ke waktu, selaras dengan pengalaman
komite penyusunan standar akuntansi keuangan sektor publik dalam penggunaan kerangka
dasar tersebut.

3.

Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini meliputi:

Akuntansi Sektor Publik

Page 5

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Perencanaan publik
Penganggaran publik
Realisasi anggaran publik
Pengadaan barang dan jasa publik
Pelaporan sektor publik
Audit sektor publik
Pertanggungjawaban publik

Kerangka konseptual ini membahas bagaimana perencanaan publik disusun dan
dilaksanakan. Perencanaan merupakan proses pertama dan sangat menentukan keberhasilan
proses selanjutnya. Jadi, proses penganggaran yang baik dan berkualitas sangat menentukan
keberhasilan serta akuntabilitas program.
Sebagai tahap pelaksanaan dari hasil proses sebelumnya, dibutuhkan mekanisme
bagaimana agar proses realisasi anggaran dilaksanakan dengan baik dan berkualitas. Laporan
keuangan dan laporan kinerja organisasi sector publik disusun serta disajikan sekurangkurangnya setahun sekali untuk memenuhi kepentingan sejumlah besar pemakai.

Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses pelaporan keuangan dalam
organisasi-organisasi sektor publik. Kerangka konseptual juga akan membahas jalannya
proses dan pelaksanaan audit sector publik yang berkualitas. Audit yang berkualitas adalah
proses pelaksanaan audit yang sesuai dengan standar yang berkualitas. Pertanggungjawaban
merupakan proses terakhir dalam siklus akuntansi sektor publik dan juga tahap terakhir dari
penentuan ketercapaian atau ketidak tercapaian kualitas program secara keseluruhan. Berikut
ini merupakan lingkup kerangka konseptual akuntansi sektor publik pada organisasi sektor
publik.

1.

Pemerintah Pusat

 Perencanaan publik: musyawaroh perencanaan pembangunan(musrenbang) jangka
panjang nasional, musrenbang jangka menegah nasional, musrenbang penyusunan
rencana kerja pemerintah.
 Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan
anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
 Pelporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.

 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaina LPJ dan pertanggungjawabanya.

Akuntansi Sektor Publik

Page 6

2.

Pemerintah Daerah

 Perencanaan publik : musyawaroh perencanaan pembangunan(musrenbang) jangka
panjang daerah, musrenbang jangka menegah daerah, musrenbang penyusunan
rencana kerja pemerintah, musrenbang provinsi, musrenbang kabupaten,musrenbang
kecamatan, usrenbang Desa.
 Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan
anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
 Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
 Pelporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan

 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaina LPJ dan pertanggungjawabanya.

3.

Partai Politik

 Perencanaan Publik : musyawaro kerja tingkat pusat, musyawarah kerja wilayah,
musyawarah kerja derah, musyawarah kerja cabang, musyawarah kerja ranting.
 Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetaan
anggaran.
 Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
 Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetapan
anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
 Pelporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.

4.


LSM

 Perencanaan Publik : rapat kerja untuk menyusun perencanaan LSM.

Akuntansi Sektor Publik

Page 7

 Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetapan
anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggaran.
 Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
 Pelporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.

5.

Yayasan/tempat peribadatan
 Perencanaan Publik : rapat kerja untuk menyusun perencanaan yayasan/organisasi
tempat peribadatan.
 Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran, penetapan
anggaran.
 Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggaran.
 Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
 Pelaporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
 Audit sektor publik : mekanisme audit.
 Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan pertanggungjawabanya.

4.

Asumsi Akuntansi Sektor Publik
a.

Kebutuhan Masyarakat

Berdasarkan kodratnya, manusia mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat
memenuhi segala harapan dalam hidupnya. Dalam era reformasi ini sekarang masyarakat
menuntut Pemerintah dan organisai sektor publik lainnya untuk mengelola pelayanan publik
secara lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi lebih efektif dan akuntabel.
Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan, yang
merupakan “pintu” utama dari serangkaian proses dalam siklus akuntansi sektor publik.
berdasarkan kebutuhan masyarakat ini, perencanaan disusun oleh organisasi publik.

Akuntansi Sektor Publik

Page 8

b.

Alokasi Sumber Daya

Perencanaan untuk emenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika ada
sumber daya yang mendukungnya. Sumber daya yang dialokasikan akan menjadi “bahan
baku” bagi berjalannya perencanaan yang telah disusun. Pengalokasian sumber daya dapat
berupa sumber dana, sumber daya manusia, dan sumber daya alam.
Penggunaan sumber daya alam dapat dilakukan secara maksimal oleh pemerintah.
Sementara itu organisasi sektor publik lainnya hanya terbatas pada sumber daya alam yang
menjadi milik organisasinya saja.

c.

Ketaatan Hukum/Peraturan

Perangkat atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka mengukur kbutuhan publik
dan alokasi sumber daya yang hendak dilakukan. Dengan kata lain proses pengukuran
kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan berjalan lancar serta efektif jika didukung oleh
regulasi yang memedai sehingga mendorong berlakunya raktek yang baik, tertib, dan
akuntabel. Dengan demikian proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, barang dan jasa,
realisasi anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung jawaban publik yang baik
akan didukung dengan dasar hukum yang baik pula.

d.

Dasar Akrual

Untuk mencapai tujuannya, basis pelaporan keuangan sektor publik adalah dasar
akrual, dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akunatansi
serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Dasar akrual telah menjadi aturan yang harus dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan
mengaplikasikannya dalam proses organisasi publik, sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.

e.

Kelangsungan Usaha atau Organisasi

Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau aturan
organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut. Organisasi juga harus
memenuhi tuntutan-tuntutan di dalam dasar hokum agar proses berjalan seperti yang
dikehendaki. Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi publik.

f.

Akuntabilitas Kinerja

Akuntansi Sektor Publik

Page 9

Akuntabilitas kinerja merupakan suatu proses yang menentukan penilaian keberhasilan
sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuanya. Organisasi diwajibkan secara hukum
untuk memenuhi akuntabilitas organisasinya denga kinerja yang diperolehnya. Kinerja
organisasi dapat diraih dengan mengefektifkan dan mengefesienkan hasil dari proses
organsasi yakni perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,
pelaporan keuangan, audit serta pertanggungjawaban publik.

5.

Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik

Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu. Jika diimplementasikan
pada akuntansi sektor publik, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik adalah ciri khas
informasi akuntansi dalam organisasi sektor publik yang berkontribusi pada penentuan
kualitas produk setiap unsur akuntansi sektor publik.

 Relevan
Relevan mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan pengelola
organisasi, dengan mengubah atau menginformasi harapan mereka tentang hasil, atau
konsekuensi tindakan atau kejadian.
Dalam konsep kerangka konseptual akuntansi, informasi yang relevan dapat membantu
investor, kreditor, dan pengguna lainya untuk mengevaluasi kondoisi masa lalu, saat ini dan
masa depan atau untuk menginformasikan dan mengoreksi nilai umpan balik/feedback agar
relevan.

 Keandalan dan Reliabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para
peggunanya. Keandalan akan membedakan pengguna stu dengan pengguana yang
lainyatergantug pada keluasan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk
mempersiapkan informasi. Dengan kata lain, di antara pengguna yang berbeda, informasi
dengan derajat keandalan yang berbeda akan ditemukan. Dalam konteks kerangka
konseptual, agar menjadi andal informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.

 Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Pertimbangan biaya dan memanfaat dikenal dengan keterbatasan parpasif. Informasi
akuntansi keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi
biayanya. Oleh karnanya, sebelum mempersiapkan dan mendeseminasikan informasi
keuangan, manfaat serta biaya penyiapan informasi itu harus dibandingkan.

Akuntansi Sektor Publik

Page 10

 Materialitas
Mateialitas dianggap sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnnya materialitas adalah
pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan
berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.
Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik. Pada posisi paling bawah, hal itu
disebut dengan ”perwujudan” yang terdiri dari regulasi dan pelaporan. Regulasi merupakan
pedoman bagi seluruh proses pengelolaan suatu organisasi yang merupakan batas-batas
pekerjaan organisasi. Sedangkan pelaporan merupakan instrumen akuntabilitas dari kegiatan
organisasi. Setelah itu ”operasional” yang merupakan sebuah thapan dimana transaksitransaksi publik dilakukan. Transaksi dilakukan dengan regulasi yang ada dan dilaporkan
sesuai standar pelaporan organisasi.
Diatasnya lagi ada ”pokok-pokok” yang berisi unsur akuntansi sektor publik dan
karakteristik kualitatif. Setealah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya
dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dan tujuan kesejahteraan
publik berada diatas segala-galanya.

5.1 Kualitas Perencanaan Publik
Pada tahap perencanaan, biasanya akan tercipta dokumen perencanaan yag sangat penting
dan menentukan dalam menghasilkan outcome. Jadi, melalui sistem kualitas perencanaan
diharapkan dapat dihasilkan outcome yang berkualitas. Yang dimaksud dengan kualitas
perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefenisikan kualitas terkait dengan tugas
ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti:
 Kegagalan manajemen dalam memahami system yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
 Kurangnya dukungan manajemen terhadap system perencanaan. Pimpinan kurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
 Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.
Outcomer dari proses perencanaan public adalah dokumen perencaan yang mayoritas terbagi
menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (datu tahun), dokumen perencanaan jangka
menengah (lima tahun) , dan dokumen perencanaan jangka panjang (dua puluh lima tahun).
Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan publik
1. Dapat dipahami
2. Relevan

Akuntansi Sektor Publik

Page 11

5.2 Kualitas Penganggaran Publik
Salah satu permasalahan utama dalam penyusunan kualitas anggaran adalah pemikiran
manajemen yang tidak mempunyai nilai tambah bagi kualitas organisasi.manajemen tidak
mempertimbangkan permasalahan organisasi yang ada jika tidak ada kualitas anggaran.
Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi kewenangan organisasi didanai dari dan
atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat
dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:





Berdasarkan program.
Berdasrkan pust pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
Sebagai alat perencanaan dn pengendalian.
Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

Outcome penganggaran publik:
1.
2.
3.
4.
5.

Rencana kerja anggaran
Raperda RAPBD
Nota RAPBD
Pera APBD
Surat Keputusan Kepala Daerah Tentang enjabaran APBD

Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran public yaitu dapat dibandingkan.

5.3

Kualitas Realisasi Anggaran Publik

Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan yang harus
diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi anggaran diperoleh pada saat produk
organisasi telah secara tuntas dikembangkan/dibangun, diuji, diterima, dilaksanakan, dan
dialihkan menjadi kinerja organisasi. Pada saat itu, proses pencatatan dilaksanakan secara
akurat. Kualitas realissi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi.
Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu kualitas
pelaksanaan realisasi anggaran public adalah sebagai berikut:






Pengembangan kasus usaha
Menentukan prioritas
Menyediakan pembenaran biaya
Menemukan manfaat
Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlangsung

Dua karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran public, yaitu dapat
dipahami dan terandalkan.

5.4

Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa

Akuntansi Sektor Publik

Page 12

Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/jasa dengan total biaya
kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar, pada waktu
yang tepat , dan dari sumbre yang tepat untuk memperoleh manfaat secra langsung.
Tahapan pengadaan barang dan jasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengumpulan informasi
Hubungan penyedia
Review latar belakag
Nogosiasi
Pemenuhan
Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesain
Pembaharuan

Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa
1. Dapat Dipahami
Adalah kemudahan untuk dipahami publik atau penyedia brang dan jasa.
2. Terandalkan
Informasi khususnya pembiayaan pengadaan barang dan jasa harus engambarkan dengan juur
transaksi yang menyangkut jumlah dan ketentuanya.

5.5

Kualitas Pelaporan Sektor Publik

Outcome pelaporan akuntansi sektor publik
1.
2.
3.
4.
5.

Laporan posisi keunagan(neraca)
Laporan kinerja keuangan
Laporan perubahan aktiva
Laporan arus kas
Kebijakan akuntansidan catatan atas laporan keuangan

Karakteristik kualitatif pelaporan sektor publik
1.
2.
3.
4.
5.

5.6

Dapat diperbandingkan
Tepat waktu
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Keseimbangan antara karakteristik dan kualitatif
Penyajian yang wajar

Kualitas Audit Sektor Publik

Akuntansi Sektor Publik

Page 13

Ditujukan untuk mnguji efektifitas sistem pengelolaan kualitas
Outcome audit akuntansi sektor publik
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendekatan yang diambil oleh manajemn
Kontribusi yang dibuat oleh komite audit
Peran ”shareholder” dan kometator
Peran orang yang mengajukan perkara
Pendekatan regulasi
Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan.

Karakteristik kualitaif kualitas output audit sektr publik
1.
2.
3.
4.

5.7

Dapat dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat dibandingkan

Kualitas pertanggungjawaban Publik

Laporan pertanggungjawaban tahunan mencerminkan misi utam organisasi,inisiatif utama
untuk mmebwa misi dan kinerja pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Outcome pertanggungjawaban publik
1. Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik
2. Merumuskan visi, misi, faktor-faktorkunci keberhasilan, tujuan,sasaran, strategi
organisasi publik
3. Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman pada kegiatan
yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian visi dan misiorganisasi
sektor publik
4. Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokokdsn fungsi dengan seksama
5. Mengukur pencapian kerja
Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik
1. Dapat dipahami
2. Relevan

6.

Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata maupun
jumlah uang. Pos yang memenuhi definisi suatu unsure harus diakui jika:
1. Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Akuntansi Sektor Publik

Page 14

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap unsure laporan keuangan sector public ke dalam laporan posisi keuangan dan laporan
kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan untuk derajat
kombinasi yang juga berbeda dalam laporan keuangan sektor publik.
Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan sebagai akibat
dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.
Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga
berbada dalam laporan keuangan sektor publik. Berbagai dasar pengakuan tersebut adalah :
a.

Biaya Historis (historical cost)

b.

Biaya Saat ini (current cost)

c.

Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/sattlement value)

d.

Nilai sekarang (present value)

6.1 Faktor yang berpengaruh dalam Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik
1. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan
Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian
derajat ketidakpastian. Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut
akan mengalir dari atau kedalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan utuk menghadapi
ketidakpastian lingkungan operasi organisasi.
2. Kendala Pengukuran
Kriteria pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan tingkat
kendala tertentu (reliable) contohnya hasil yang diharapkan dalam tututan hukum dapat
memenuhi definisi baik aktfa, pendapatan, maupun kriteria probabilitas agar dapat diakui.
Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat kendala tertentu, tuntutan tersebut tidak
dapat diaui sebgai aktiva atau pendapatan. Eksistensi tuntutan harus diungkapkan dalam
catatan materi penjelasan atau skedul tambahan.
3. Aktiva
Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa depan atau jas
apotensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva tersebut mempunyai
nilai yang dapat diukur dengan andal.
4. Kewajiban

Akuntansi Sektor Publik

Page 15

Keewajiban diakui dalam laporan osisi keunagan jikapengeluaran sumberdaya yang
membrikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk mnyelasiakna
kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang harus diselsesaikan dapat diukur dengan
andal.
5. Ekuitas
Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuanagn dimana relevansi
pengklasifikasianya terjadia apabila pos tersebut mengidentifikasikan pembatasan hukum
atau pembatasan lainya atas kemamampuan organisasi.
6. Pendapatan
Pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan manfaat ekonoi dimasa yang
akan dtang yang berkaitan dengan penigkatan aktiva atau penurunan kewajiban, telah terjadi
dan dapat diukur dengan andal.
7. Biaya
Biaya diakui dalam laporan kinerja keuanagan berdasarkan hubungan langsung antar biaya
yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh.

BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa kerangka
konseptual pada akuntansi sangatlah penting. Dikarenakan akuntansi sektor publik memiliki
banyak lingkup maka sebelumnya perlu untuk di rencanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan
adanya kerangka konseptual akuntansi sektor publik maka kita dapat merumuskan konsep
yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik.

Akuntansi Sektor Publik

Page 16

DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Erlangga
http/www. jbptunikompp-gdl-inawardati.c

Akuntansi Sektor Publik

Page 17